Dokumen tersebut membahas tentang budidaya cabai mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen hingga pascapanen. Terdapat berbagai masalah seperti hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai beserta cara penanggulangannya seperti penyemprotan pestisida nabati.
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahsujononasa
油
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya cabai merah, mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen hingga pasca panen. Termasuk di dalamnya adalah cara mengatasi hama dan penyakit seperti ulat grayak, kutu daun, penyakit layu dan antraknosa.
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya mentimun mulai dari persiapan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, sampai panen. Beberapa poin pentingnya adalah persyaratan iklim dan media tanam untuk mentimun, cara pembibitan dan penanaman, jadwal pemupukan, hama dan penyakit serta cara menanggulanginya, serta petunjuk panen mentimun.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya cabai merah mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman, panen hingga pasca panen. Termasuk di dalamnya adalah cara penanganan hama dan penyakit yang sering dihadapi.
Teknis budidaya kedelai memberikan informasi tentang syarat tumbuh, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen kedelai. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase dan aerasinya baik, dengan suhu 20-30属C dan curah hujan 100-400 mm/bulan. Tahapan budidaya meliputi persiapan lahan, penanaman, pemupukan berkala, pengendalian h
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya padi mulai dari persyaratan tumbuh, pembibitan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan analisis ekonomi. Produksi rata-rata padi di Indonesia adalah 4-5 ton per hektar, dan dokumen ini memberikan petunjuk lengkap untuk meningkatkan hasil panen melalui penerapan praktik budidaya yang tepat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknis budidaya tanaman terong mulai dari persyaratan tumbuh, pembibitan, persiapan lahan, penanaman, perawatan, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Teknik budidaya yang disarankan adalah pemilihan varietas unggul, pengaturan waktu tanam, dan pengendalian secara alami dan kimiawi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknis budidaya tanaman panili, mulai dari persyaratan pertumbuhan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Budidaya panili memerlukan iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, dan tanah gembur berpasir dengan pH 5,7-7. Teknik pembibitan meliputi seleksi dan persiapan bibit generatif dan vegetatif serta penyemaian. Pemeliharaan mel
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya tembakau mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga pasca panen. Syarat utama adalah curah hujan 2000 mm/tahun dan suhu 21-32 derajat C, sedangkan tahapan-tahapannya meliputi pembibitan selama 35-55 hari, penanaman dengan jarak 60-120 cm, pemupukan sebanyak 3 k
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit blas pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae dan dapat menurunkan hasil panen hingga 70%. Jamur ini menginfeksi berbagai bagian tanaman dan tumbuh baik pada suhu 28 derajat celcius. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah varietas tanaman, jarak tanam, dan kondisi lingkungan. Upaya pencegahan dan pengendalian melip
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30属C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman wortel, mulai dari deskripsi tanaman wortel, jenis-jenisnya, manfaat, syarat tumbuh, pedoman budidaya, hama dan penyakit, serta panen dan pasca panen. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang proses budidaya wortel dari awal hingga akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, meliputi ulat grayak, wereng hijau, keong mas, tikus sawah, dan penyakit blas. Disebutkan pula gejala serangan, cara klasifikasi, dan pengendalian masing-masing organisme perusak tersebut.
Dokumen tersebut membahas lima jenis hama dan penyakit utama padi sawah, yaitu tikus, keong mas, penggerek batang, tungro, dan hawar bakteri. Untuk setiap hama dan penyakit dijelaskan ciri-cirinya, dampaknya terhadap tanaman padi, serta cara pengendaliannya secara biologis, kultural, dan kimiawi.
Blas (pyricularia oryzae) merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman padi sehingga menyebabkan kerusakan dan menimbulkan kerugian yang parah. penyakit blas dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida nabati.
Dokumen tersebut membahas hama-hama utama pada tanaman padi yaitu siput murbai, penggerek batang, wereng batang coklat, walang sangit, dan tikus. Hama-hama tersebut dapat merusak tanaman padi mulai dari fase persemaian hingga panen dengan cara menggigit batang, memakan daun, atau menghisap bulir padi. Upaya pengendaliannya meliputi sanitasi, pola tanam, penggunaan musuh alami,
Teknik budidaya melon meliputi penentuan pola tanam monokultur, pembuatan lubang tanam, cara penanaman bibit, pemeliharaan tanaman seperti penjarangan, penyiangan, dan pemupukan berkala, serta pengendalian hama dan penyakit seperti layu bakteri dan busuk pangkal batang. Panen dilakukan setelah 3 bulan tanam dengan memotong tangkai buah, dan diperkirakan produksi per hektar mencapai 10-15 ton.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman karet, di antaranya penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus, penyakit kering alur sadap yang merupakan gangguan fisiologis, dan penyakit gugur daun Corynospora dan Colletotrichum yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya tembakau mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga pasca panen. Syarat utama adalah curah hujan 2000 mm/tahun dan suhu 21-32 derajat C, sedangkan tahapan-tahapannya meliputi pembibitan selama 35-55 hari, penanaman dengan jarak 60-120 cm, pemupukan sebanyak 3 k
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit blas pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae dan dapat menurunkan hasil panen hingga 70%. Jamur ini menginfeksi berbagai bagian tanaman dan tumbuh baik pada suhu 28 derajat celcius. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah varietas tanaman, jarak tanam, dan kondisi lingkungan. Upaya pencegahan dan pengendalian melip
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30属C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman wortel, mulai dari deskripsi tanaman wortel, jenis-jenisnya, manfaat, syarat tumbuh, pedoman budidaya, hama dan penyakit, serta panen dan pasca panen. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang proses budidaya wortel dari awal hingga akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, meliputi ulat grayak, wereng hijau, keong mas, tikus sawah, dan penyakit blas. Disebutkan pula gejala serangan, cara klasifikasi, dan pengendalian masing-masing organisme perusak tersebut.
Dokumen tersebut membahas lima jenis hama dan penyakit utama padi sawah, yaitu tikus, keong mas, penggerek batang, tungro, dan hawar bakteri. Untuk setiap hama dan penyakit dijelaskan ciri-cirinya, dampaknya terhadap tanaman padi, serta cara pengendaliannya secara biologis, kultural, dan kimiawi.
Blas (pyricularia oryzae) merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman padi sehingga menyebabkan kerusakan dan menimbulkan kerugian yang parah. penyakit blas dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida nabati.
Dokumen tersebut membahas hama-hama utama pada tanaman padi yaitu siput murbai, penggerek batang, wereng batang coklat, walang sangit, dan tikus. Hama-hama tersebut dapat merusak tanaman padi mulai dari fase persemaian hingga panen dengan cara menggigit batang, memakan daun, atau menghisap bulir padi. Upaya pengendaliannya meliputi sanitasi, pola tanam, penggunaan musuh alami,
Teknik budidaya melon meliputi penentuan pola tanam monokultur, pembuatan lubang tanam, cara penanaman bibit, pemeliharaan tanaman seperti penjarangan, penyiangan, dan pemupukan berkala, serta pengendalian hama dan penyakit seperti layu bakteri dan busuk pangkal batang. Panen dilakukan setelah 3 bulan tanam dengan memotong tangkai buah, dan diperkirakan produksi per hektar mencapai 10-15 ton.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman karet, di antaranya penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus, penyakit kering alur sadap yang merupakan gangguan fisiologis, dan penyakit gugur daun Corynospora dan Colletotrichum yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya mangga mulai dari agroekologi, varietas yang dianjurkan, persiapan lahan dan penanaman, pemupukan, pangkasan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Metode budidaya yang disarankan adalah penerapan teknologi yang sesuai dengan karakteristik tanaman mangga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Budidaya tanaman jeruk, menghemat Budidaya tanaman jeruk, cara Budidaya tanaman jeruk, teknik Budidaya tanaman jeruk, sersama kita pasti bisa dalam Budidaya tanaman jeruk, panen Budidaya tanaman jeruk
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya lada mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Beberapa poin pentingnya adalah tanaman lada membutuhkan curah hujan tinggi dan suhu 20-34 derajat, pemupukan harus sesuai umur tanaman, serta panen pertama diumur 3 tahun ketika buah sudah berwarna kuning atau merah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman cengkeh mulai dari persyaratan tumbuh, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga penanganan pasca panen. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat cengkeh sebagai komoditas bernilai ekonomis tinggi dan upaya peningkatan produksi cengkeh secara berkelanjutan.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang hijau, mulai dari botani, syarat tumbuh, cara penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, serta manfaat kacang hijau. Kacang hijau merupakan tanaman yang tahan kering dan memberikan manfaat kesehatan seperti untuk mata karena mengandung vitamin A. Budidaya kacang hijau memerlukan pengolahan tanah yang baik bes
Teknis budidaya cengkeh memberikan informasi tentang syarat pertumbuhan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen dan penanganan pasca panen cengkeh. Tanaman cengkeh tumbuh optimal pada 300-600m dpl dengan suhu 22-30属C dan curah hujan 1500-4500mm/tahun. Bibit cengkeh dibibitkan dalam polybag selama 1-2 tahun sebelum dipindahkan ke lapangan dengan jarak tanam 8x8m. Panen dimulai pada umur 4,
Dokumen tersebut merangkum tentang Kumis kucing (Orthosiphon spp.), termasuk sejarah, klasifikasi, deskripsi tanaman, manfaat, syarat pertumbuhan, budidaya, hama dan penyakit, serta cara panen. Tanaman ini berasal dari Afrika dan Asia, memiliki daun yang bermanfaat sebagai obat batuk, masuk angin, dan penyakit ginjal. Budidaya Kumis kucing memerlukan iklim hujan dan sinar matahari, tanah
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman anggur, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit, sampai panen. Teknik budidaya yang disarankan adalah pembuatan rambatan, pemangkasan dan pembentukan pohon, serta pengelolaan bunga dan buah untuk memaksimalkan hasil panen anggur.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Budidaya cabai
1. BUDIDAYA CABAI
A. PENDAHULUAN
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam
cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis
budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
PT. Natural Nusantara (NASA) berupaya membantu penyelesaian masalah
tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas
dan kelestarian (K-3), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar
bebas.
B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2.
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu).
Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2.
Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm.
Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt). Supernasa : 1 botol
dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air
tambahkan 200 cc larutan induk. Atau 1 gembor (+ 10 liter) diberi 1
sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10
m.
POC NASA : 1 gembor (+ 10 liter) diberi 2-4 tutup POC NASA dan
siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg
pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70
cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).
2. Benih
2. Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11
dan Natural CS-20, CB-30.
Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat
kemudian diperam semalam.
C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)
1. Persiapan Persemaian
Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik
atau rumbia.
Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos
yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum
dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang
dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit
ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian
Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis
tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring.
Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS.
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk
menjaga kelembaban.
3. Pengamatan Hama dan Penyakit
a. Penyakit
Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang
busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara
pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah,
mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman,
jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (賊 10 gr) per 10 liter
air.
Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan
berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora
parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.
Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna
daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman
berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut
dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
b. H a m a
3. Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian
bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik
bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg
ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.
Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak
klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna
keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di
bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan
keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau
PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun
berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah
sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga
tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung
dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti
pada Aphis dan Thrip
D. FASE TANAM
1. Pemilihan Bibit
Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus.
Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari).
2. Cara Tanam
Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
Plastik polibag dilepas.
Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot
POC NASA 3-4 tutup/ tangki.
3. Pengamatan Hama dan Penyakit
Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan
dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong
batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar
tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu
dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI.
Ulat Grayak ( Spodoptera litura dan S. exigua ), Ciri ulat yang baru
menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua
sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian
punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan
permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa
bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai
gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan
4. lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang
digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI
atau PESTONA.
Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari.
Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke
luar areal.
Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.
Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium,
Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba,
mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan
untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO.
Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada
musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan
berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna
abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang.
Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan
ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar
matahari. Pengamatan pada daun tua.
Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi
belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering
gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan
bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai
vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk,
kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap
berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha.
Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides),
gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang
membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu
atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh
titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh
bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan
hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu
panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah
tanaman.
E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)
Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau
penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.
Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea
: SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong
kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang,
5. sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea :
TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan
dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :
Jenis
Pupuk
1 - 4
minggu
(kg)
5 - 12
minggu
(kg)
Urea 7 56
SP-36 7 28
KCl 7 28
Catatan :
1. Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (賊 7 tong/ aplikasi).
2. Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (賊 14 tong/aplikasi).
Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki
pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA
+ Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.
Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30
hr.
Pengamatan Hama dan Penyakit
F. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan
Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa
mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara
budidayanya
Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan
dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph
2. Cara panen :
Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
Penyortiran dilakukan sejak di lahan
Simpan ditempat yang teduh