際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA
Budidaya tanaman pangan adalah kegiatan penanaman tanaman
sumber karbohidrat utama serta protein pada lahan. Perkuliahan
Budidaya Tanaman Pangan meliputi teknis budidaya tanaman,
pemeliharaan dan penanaman tanaman pangan, sampai teknologi
terapan yang digunakan dalam pengembangan pembenihan.
Tanaman pangan utama dikelompokkan menjadi tanaman biji-bijian
atau serealia (padi dan jagung), tanaman polong semusim (kedelai,
kacang tanah, dan kacang hijau), dan tanaman umbi-umbian (ubi kayu
dan ubi jalar).
Contoh budi daya tanaman pangan serealia adalah padi, jagung,
sorgum, quinoa dan gandum. Sedangkan contoh budi daya tanaman
pangan kacang-kacangan ialah kedelai, kacang tanah, kacang hijau.
Kemudian, contoh budi daya tanaman pangan umbi-umbian ialah
singkong, ubi jalar, talas, lobak, kentang, bengkuang.
 Berikut adalah langkah-langkah budidaya tanaman pangan
1. Menyiapkan lahan. Lahan adalah salah satu komponen terpenting
jika anda ingin bercocok tanam meliputi pembersihan lahan dan
pengolah tanah.
2. Pembibitan. Meliputi pengunaan benih unggul bermutu berlabel,
persemaian, umur bibit
3. Penanaman. Meliputi waktu tanam, jarak tanam, jumlah benih
perlubang tanam, penyulaman
4. Perawatan. Meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan
5. Pengendalian hama dan penyakit. Meliputi tepat dosis, tepat waktu,
tepat cara
6. Pemanenan.Meliputi waktu panen, ciri-ciri tanaman, umur tanaman.
Cara Budidaya Tanaman Pangan dan palawija beserta
Langkah-langkahnya
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA.pptx
 Tanaman pangan adalah semua jenis tanaman yang
mengandung protein serta karbohidrat. Sebagai contoh,
gandum, padi, jagung, singkong, kentang, ubi, hingga sagu.
Budidaya tanaman pangan dapat dilakukan pada lahan luas.
 Tanaman palawija adalah tanaman selain padi; biasa
ditanam di sawah atau di ladang (seperti kacang, jagung, ubi).
Menanam palawija juga dinilai berguna untuk menjaga
kesuburan tanah dengan menstabilkan tingkat pH atau
keasaman tanah. Manfaat menanam tanaman palawija bagi
petani adalah untuk menambah pendapatan dari hasil panen
palawija yang dilakukan. Keuntungan lainnya ialah terjaganya
tingkat keasaman tanah.
 Ciri-ciri Tanaman Palawija Tanaman palawija bisa dilihat dari ciri-ciri yang
dimilikinya. Ada beberapa ciri dari tanaman ini, seperti berikut ini:
 Biasa di tanam saat musim kemarau karena tanaman ini tidak terlalu banyak
membutuhkan air.
 Bisa tumbuh di lahan masam dengan pH sekitar 4,5 hingga 6,5. Merupakan
tanaman semusim.
 Jenisnya sangat banyak, sebagian besar merupakan tanaman pangan
pengganti padi.
 Dari segi morfologi tanaman ini berbeda satu dengan lainnya. Morfologi
tanaman palawija sesuai dengan jenis tanaman tersebut.
Namun, sebelum mulai penanaman dibutuhkan rencana yang matang
sehingga tanaman bisa tumbuh optimal. Salah satunya menentukan jenis
tanaman yang tepat dibudidayakan pada lahan tersebut.
 Ketahui Cara Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat
 Budidaya tanaman pangan bisa dilakukan pada lahan luas. Keberhasilan
penanaman ditentukan oleh teknik budidaya yang dipakai. Berikut adalah
langkah-langkah budidaya tanaman pangan sesuai urutan.
1. Penyiapan Lahan.
 Lahan untuk budidaya tanaman pangan terlebih dahulu dibersikan dari
pohon-pohon, rumput.
1. Pengelolaan Lahan
 Lakukan pengolahan lahan dengan benar. Pastikan lahan yang digunakan
telah sesuai standar yaitu terbebas dari limbah, tanahnya gembur, dan telah
diberi tambahan pupuk. Penggemburan tanah bisa dengan cara dicangkul
atau dibajak.
 Penanaman
 Sebelum penanaman siapkan bibit unggul dan lubang tanam.
Ketahui jadwal serta musim tanam tatkala hendak memulai
budidaya. Pastikan pula kondisi tanah tidak terlalu basah atau
kering.
 4. Pemupukan
 Pemupukan termasuk langkah penting dalam budidaya
tanaman pangan. Bila benih telah ditanam, beri pupuk
kandang atau kompos secukupnya. Akan tetapi, jika memilih
jenis pupuk buatan maka sesuaikan dengan takaran yang
dianjurkan. Pemupukan dilakukan secara manual atau
memanfaatkan mesin pertanian.
Pengendalian Hama Penyakit
 Proses perawatan tanaman pangan relatif mudah dilakukan dan
sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman pangan sehingga
perkembangannya optimal.
 Selain itu, lindungi tanaman supaya terhindar dari gangguan hama
juga hewan ternak. Pengendalian hama dilakukan dengan cara
manual atau memakai pestisida. Penggunaan pestisida sebaiknya
sesuai aturan. Perhatikan dosis, sasaran, hingga waktu
penggunaan. Pengendalian hama penyakit dilakukan lebih dari
ambamng batas ekonomi.
6. Pemanenan
 Lakukan cara panen yang tepat sesuai masing-masing jenis
tanaman sehingga hasil panen tetap berkualitas dan tidak rusak.
Di samping itu, panen sebaiknya di waktu dan umur yang sesuai
sehingga mendapatkan hasil maksimal.
BUDIDAYA KACANG TANAH
( Arachis hypogeae L.)
1. SEJARAH SINGKAT
Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari
benua Amerika. Pemasukan ke Indonesia pertama- tama
diperkirakan dibawa oleh pedagang- pedagang Spanyol,
sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku
setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE memasukkan
Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864
SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.
1. JENIS TANAMAN
Jenis tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu :
 Tipe tegak.
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas,
buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya
pendek ( genjah ) dan kemasakanbuahnya serempak.
 Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran
panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan
dengan tanah dan umumnya berumur panjang.
MANFAAT KACANG TANAH
Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan
ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber
protein nabati , minyak dan lain-lain.
SENTRA PENANAMAN
Sentra penanaman/produksi Kacang tanah di Indonesia
meliputi Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta,
Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
SYARAT TUMBUH
a. Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah
yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang
dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25属C
- 32属C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300
mmper tahun, tempat terbuka.
b. Media Tanam / Tanah
 Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur
ringan,seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial.
 Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan,
sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling
penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
- Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
- Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
- PH antara 6,0 -6,5.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
a. Benih.
1. Benih kacang tanah berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan
penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi
sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.
2. Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong tidak pecah,
pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.
3. Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah. Benih yang dibutuhkan 70
kg/Ha.
b. Pengolahan Tanah
 Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor
sedalam 20- 30 cm.
 Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasitanah
agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat
berlangsung dengan baik.
c. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah
pada awal musim hujan ( Oktober - Nopember ). Di lahan sawah
penanaman dapat dilakukan pada bulan April -Juni ( Palawija I )
atau (bulan Juli -September) Palawija II ).
Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3
cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10
cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.
d. Pemeliharaan Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea,
SP36 dan KCI dengan dosis 50 kg Urea, 100 kg SP36 dan 50
kg KCI, Per hektar. Pemupukan dilakukan 10 - 15 HST (Hari
Setelah Tanam) dengan memasukkan pupuk kedalam lubang
tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata
kedalam larikan.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh.
Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru
pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman
ini adalah untuk mempertahankan populasi.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan
pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan
penyiangan kedua dilakukan pada umur 42 HST. Pada
penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah
digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang
tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah
menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya optimal.
Pengairan
Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang
menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah
fase perkecambahan, fase pertumbuhan dan fase pengisian
polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari
dengan cara dileb hingga tanah cukup basah.
e. Hama dan Penyakit Kacang Tanah
1. Penyakit Layu.
Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas
Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik
tanaman sekonyong- konyong terkulai seperti disiram air panas,
tanaman langsung mati.
Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penurunan PH
tanah dengan memberi perlakuan beleran, perbaikan aerasi
tanah dengan pembuatan guludang dengan ketinggian 40-50 cm.
2. Penyakit Bercak Daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora
personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat
sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun
kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan
ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari.
Cendawan ini dapatdikendalikan dengan Anthracol atau Daconil.
3. Penyakit Selerotium.
Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada
waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian
dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam.
Tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairandapat
mengalir.
4. Penyakit Karat.
Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang
masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi
mengering. Pengendaliannya dengan menanam varitasyang tahan.
5. Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca.
Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara
pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida
yang tersedia.
7. P A N E N
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan
tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang
digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah
adalah sbb : :
- Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
- Tanaman berumur 100 -110 hari tergantung,Varietasnya.
- Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. "
- Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-
hitaman.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Rongga polong telah berisi penuh dengan biji. Panen
dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati
agarpolongnya tidak tertinggal dalam tanah. Di Indonesia
pada lahan dan lahan kering rata-rata produksi 1,0 - 2,0
ton/Ha.
8. PASCA PANEN
Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah
sebagai berikut :
a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong
lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan.
b. Pemipilan
Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan
tangan.
c. Pengeringan
Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman
bambu atau tebar sambil dijemur dibawah terik
matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
Kadar air rata-rata yang diperoleh pada semua perlakuan
memenuhi standar kadar air biji kacang tanah sesuai dengan
SNI- 01-3921-1995 yaitu kadar air maksimal biji kacang tanah
yang memenuhi kriteria mutu I adalah 6 %. Sedangkan kadar
air kacang tanah pada semua perlakuan rata-rata berkisar
antara 5-6%.
d. Penyimpanan.
 Penyimpanan dalam bentuk polong kering
Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng
tertutuprapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang
tempatnya kering.
 Penyimpanan dalam bentuk biji kering
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat
pengupaskacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga
berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk
disimpan atau dijual.
Budidaya Tanaman Jambu Mete
PENDAHULUAN
Tanaman Jambu Mete merupakan salah jenis buah yang berasal dari Brasil
Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India sekitar 400an tahu
yang kemudian disebar ke negara-negara yang beriklim tropis. Jambu Mete
memiliki puluhan varietas yang berbeda-beda, ada yang berkulit putih , merah,
kuning, merah muda, hijau kekuningan dan juga hijau. Budidaya jambu mete kini
mulai banyak dilakukan apalagi tanaman ini memiliki segudang manfaat mulai
dari batangnya, daun, buah sampai akarnya. Selain itu biji jambu mete ini bisa
digoreng dan dimakan karena rasanya sangat enak sehingga harga dipasaran
pun cukup mahal. Pada umumnya tanaman jambu mete selain sebagai tanaman
penghasilan bahan pangan dan bahan-bahan aneka indrustri, tanaman ini juga
bermanfaat untuk tanaman penghijauan di tanah-tanah perkarangan.
Keistimewaan dari tanaman jambu mete adalah tanaman tersebut dapat tumbuh
pada berbagai tipe iklim seperti di tanah yang tandus dan gersang. Tanaman
jambu mete mudah di proses dalam penanaman serta perawatannya tanpa
teknologi.
Tanaman ini bertahan saat kekeringan, namun tanaman jambu mete tumbuh
subur manakala kisaran iklim, suhu dan kelembaban nisbi yang cukup mulai dari
27 hingga 28 . Dengan demikian tanaman ini memenuhi standar tanaman
penghijauan (Cahyono, 1995.19). .
Syarat-syarat Tumbuh Tanaman Jambu Mete.
Ada 3 syarat perlu diperhatikan tumbuhnya tanaman jambu mete adalah sebagai
berikut:
a. Suhu.
Ketinggian lokasi penanaman jambu mete rata-rata 1  1200 m di atas
permukaan laut, sehingga tanaman ini dapat tumbh didataran rendah hingga
dataran tinggi, maka tidak perlu di sangsikan lagi bahwa tanaman inidapat
mentolerir suhu udara yang tinggi lebih dari 30  dan terendah rata-rata
20
b. Tanah.
Tanaman jambu mete termasuk tanaman iklim kering, tumbuh
dan berproduksi pada daerah yang curah hujannya 3000 
4000 mm pertahun. Asalkan pembuangan air lancar dan baik.
Jambu mete dapat tumbuh dan hidup dengan baik pada
hampir semua jenis tanah, kecuali pada tanah pekat atau
tanah kurang subur. Jambu mete membutuhkan tanah yang di
gembur sehingga akar- akarnya berkembang sempurna dan
mempunyai kapasitas menahan air untuk memberikan
kelembaban yang cukup pada tanaman selama musim
kemarau.
c. Iklim.
Iklim yang kering sangat cocok untuk tanaman jambu mete
pada saat pembungaan dan pembuahan. Iklim dengan
bunga kering antara 4  6 bulan dengan curah hujan 1500 
2000 mm pertahun.
Pedoman Budidaya.
1. Proses Pembibitan Jambu Mete.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam budidaya jambu mete
adalah melakukan proses pembibitan yang mulai biji jambu mete
tersebut atau bisa juga dengan cara lain yaitu pencangkokan,
okulasi dan penyambungan. Biji yang akan ditanam harus berasal
dari pohon indukan langsung. Cara menangani jambu mete yang
digunakan sebagai benih yaitu :
a. Biji jambu mete yang dijadikan calon bibit sebaiknya disemaikan
pada pertengahan masa panen,
b. Biji jambu mete tersebut tidak boleh cacat dan harus dalam
keadaan matang,
c. Biji mete harus dikeluarkan dari buahnya kemudian dicuci sampai
bersih.
d. Jemur biji tersebut sampai mencapai kadar air sekitar 8-10%.
2. Persiapan. Sebelum mulai tanam dilahan yang sudah dipersiapkan dan
dibersikan terlebih dahulu.
3. Penanaman. Saat yang tepat untuk menanam jambu mete adalah saat awal
musim hujan, pembuatan lubang tanam sudah dimulai saat musim kemarau.
4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Mete.
Lubis, (1884:20) mengemukaka beberapa alternatif yang perlu diperhatikan
dalam pemeliharaan tanaman jambu mete antara lain:
a. Penyiangan. Tujuan dari penyiangan, agar dspst membebaskan tanaman
pokok dari tanamaman pengganggu dengan cara menggunakan cangkul
untuk menggemburtanah disekitarnya.
b. Penyulaman. Cara ini dilakukan untuk menggantikan tanaman yang telah mati,
sakit atau rusak dengan tanaman baru dan penyulaman juga dapat
mempertahanakan jumlah pohon dalam satu hektar mikro klimaksnya.
c. Pemupukan. Tanaman jambu mete dapat tumbuh dan hidup pada tanah-tanah
miskin, namun tanaman dapat memberikan hasil yang optimal bila disirami
dengan pupuk, untuk menambah kesuburan tanaman menggunakan pupuk
kandang atau kompos atau pupuk buatan.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama-hama yang sering menyerang tanaman jambu mete adalah:
1. Ulat tanah: hama ini menyerang tanaman yang tumbuh di tanah
merah (lateral) yang dapat mematikan tanaman yang baru tumbuh.
Pembasminya dapat dilakukan dengan semprotan insektisida
melaton atau BHC (Bensene Hexachloride).
2. Ulat Daun: hama ini biasanya menyerang bunga maupun buah
yang masih muda. Pembasminya dengan cara BHC 0,05%.
Penyakit yang sering menyerang tanaman jambu mete.
1. Penyakit Gleosporium: Penyakit ini menyerang pada musim hujan
yang menyebabkan tanaman jambu mete mati, Penyebab penyakit
ialah cendawan gleosporium. Pemberantasnya dilakukan dengan
cara pemangkasan di bawah tempat infeksi pada bagian cabang
yang terserang kemudian di bakar, sedangkan pada bagian tanaman
yang sehat di semprot dengan cutongsida.
2. Penyakit layu daun pada Pembibitan. Penyakit ini
menyerang terutama pada pembibitan yang kondisinya
terlalu lembab atau jenuh air. Tanaman ang diserang
tiba-tiba menjadi layu, penyebabnya adalah jamur
fusarium SP dan pulium SP. Pemberantasnya pada
waktu pembibitan perlu dilakukan perbaikan lingkungan
dengan memperdalam parit-parit dan mengurangi
Naungan yang rapat. Penangulangannya dengan
penyemprotan fungsida sesuai dengan berta ringannya
serangan.
e. Produksi dan Pascapanen.
Hasil produksi baik manakala pertumbuhannya cukup baik, jambu mete
mulai berproduksi pada umur 2  3 tahun. Pada umur 8  10 tahun
produksi hasil memperoleh 7  15 kg perpohon, hasil produksi perhektar
bisa mencapai 1.000  4.000 biji jambu mete jika dipelihara dengan baik
dan terawat. Sedangkan Pascapanen dilakukan :
a. Pemungutan Hasil. Musim panen jambu mete pada bulan Juli sampai
bulan November. Pada saat be rumur 60  70 hari dihitung dari
pembungaan biji jambu mete dipetik dari buah yang sudah masak. Biji
yang sudah dilepas dari buahnya selanjutnya dijemur selama 3  4 hari
sehingga kandungan airnya berkurang. Biji yang kering dimasukkan
dalam karung lalu di jual ke pasar.
b. Pengupasan. Biji jambu mete yang sudah kering kemudian di belah untuk
diambil kacang-kacangnya di simpan pada tempat yang bersih untuk
keperluan eksport, maka diperlakukan kacang mete yang besar dan bulat,
c. Sortasi bertujuan untuk melihat kacang yang sesuai mutu atau kelasnya.
Setelah di sortasi baru di kemas sesuai ukuran di mana untuk di eksport.
BUDI DAYA JAGUNG
Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan
pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu
bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung
tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl,
memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik,
yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari
minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan
sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik. Untuk dapat mencapai
hasil yang tinggi dalam budidaya tanaman jagung. Faktor utama yang
harus diperhatikan adalah varietas jagung yang akan ditanam, kesuburan
tanah, air yang cukup dan pengendalian organisme pengganggu tanaman
(OPT).
 Penentuan Waktu Tanam
 Perhatikan ketersediaan air selama pertumbuhan tanaman
jagung.
 Bertanam di musim kemarau, apabila tidak tersedia air
maka pertumbuhan tanaman akan terganggu/kerdil.
 Bertanam di musim hujan, apabila drainase/pengaturan
airnya tidak lancar, tanaman akan tergenang dan apabila
tergenang selama 2 hari akan terjadi pembusukan akar.
 Sehingga untuk penentuan waktu tanam perlu dilakukan
survey air terhadap lahan yang akan ditanami jagung.
 Persiapan Lahan, dapat dilakukan dengan 2 cara:
 Tanpa Olah Tanah (TOT) atau olah tanah minimum
(minimum tillage) pada lahan sawah setelah padi. Bila
gulma sudah bersih bisa langsung ditanami, tetapi bila
gulma masih banyak bisa disemprot dulu dengan herbisida.
 Olah Tanah Sempurna (OTS) pada lahan kering. Tanah
diolah dengan bajak ditarik dengan traktor/sapi atau dapat
menggunakan cangkul, kemudian digaru dan sisir sehingga
rata.
 Persiapan Tanam, meliputi:
 Pemilihan varietas berdasarkan pada kesesuaian lokasi,
ketahanan terhadap OPT dan keinginan petani.
 Penggunaan varietas unggul akan memberikan hasil yang tinggi.
 Pilih varietas dengan benih berdaya hasil tinggi, tahan terhadap
hama penyakit dan deraan lingkungan setempat. Misalnya, benih
bermutu mempunyai tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang
tinggi (>95%) dan berlabel.
 Benih bermutu akan tumbuh serentak dan lebih cepat,
menghasilkan tanaman yang sehat, tahan rebah, seragam dan
berpotensi hasil tinggi.
 Keperluan benih 20 kg/ha.
 Perlakuan benih (seed treatment) menggunakan metalaksil
mencegah penyakit bulai.
 Penanaman
 Jarak tanam yang dianjurkan adalah 70 - 80 cm x 20 cm, dengan
1 tanaman per lubang atau 70-80 cm x 40 cm dengan 2 tanaman
per lubang.
 Benih yang mempunyai daya tumbuh lebih dari 95% dapat
memenuhi populasi tanam 66.000 - 75.000 tanaman/ha.
 Masukan benih dalam lubang tanam, tutup dengan tanah/pupuk
kandang.
 Dalam budidaya jagung tidak dianjurkan menyulam karena
pengisian biji dari tanaman sulaman tidak optimal. Penyulaman
dapat dilakukan dengan tanaman yang sama umurnya dengan
tanaman yang mati dan dilakukan saat tanaman berumur sekitar
1 minggu. Oleh karena itu penanaman benih pada polybag untuk
persiapan penyulaman dilakukan pada hari yang sama pada
penanaman di lapangan.
 Pemupukan
 Pupuk kandang 1-3 ton/ha, diberikan pada lubang tanam
 Pupuk yang diberikan yaitu Urea 450 kg/ha, SP-36 100-150 kg/ha dan
KCL 50-100 kg/ha, diberikan 2 kali, yaitu: Umur 7 - 10 hari setelah
tanam urea 150 kg, seluruh dosis SP36 dan seluruh dosis KCI dan
Umur 30 - 35 hari setelah tanam, diberikan sisa urea 300 kg.
 Kalau menggunakan pupuk majemuk maka pupuk yang diberikan Urea
300 kg/ha, Phonska 350 kg/ha, KCL 50-100 kg/ha, diberikan 2 kali,
yaitu: Umur 7 - 10 hari setelah tanam Urea 200 kg, Phonska 250 kg
dan seluruh dosis pupuk KCI dan Pada umur 30 - 35 hari setelah
tanam, diberikan sisa Urea 100 kg dan sisa Phonska 100 kg.
 Pada lahan kering pemberian pupuk P dan K dapat menggunakan
PUTK (Perangkat Uji Tanah Lahan Kering) dan untuk pemberian N
(Urea) menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) dimulai pada umur
tanaman 40-45 hari setelah tanam.
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA.pptx

More Related Content

Similar to BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA.pptx (20)

Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
yunus591002
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
Febrina Tentaka
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
Arido Simorangkir
Modul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganModul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan pangan
yudhi mahmud
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
Parman17
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Mahmud Shakespeare
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdfTeknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
nahrget91
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Firdika Arini
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
subhanricky23
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
Warta Wirausaha
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
Purwandaru Widyasunu
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
Sukarman Ars
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkNOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
sriwahyuni802
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
yunus591002
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
Febrina Tentaka
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
Arido Simorangkir
Modul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganModul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan pangan
yudhi mahmud
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
Parman17
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Mahmud Shakespeare
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdfTeknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
Teknik Bubidaya Padi secara Organik bentukpdf
nahrget91
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Firdika Arini
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
Purwandaru Widyasunu
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
Sukarman Ars
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkNOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
NOVITA SARI.ppt,kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
sriwahyuni802

Recently uploaded (20)

PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasMemperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Dadang Solihin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasMemperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia Emas
Dadang Solihin
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsLembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information Systems
Ainul Yaqin
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA.pptx

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA Budidaya tanaman pangan adalah kegiatan penanaman tanaman sumber karbohidrat utama serta protein pada lahan. Perkuliahan Budidaya Tanaman Pangan meliputi teknis budidaya tanaman, pemeliharaan dan penanaman tanaman pangan, sampai teknologi terapan yang digunakan dalam pengembangan pembenihan. Tanaman pangan utama dikelompokkan menjadi tanaman biji-bijian atau serealia (padi dan jagung), tanaman polong semusim (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau), dan tanaman umbi-umbian (ubi kayu dan ubi jalar). Contoh budi daya tanaman pangan serealia adalah padi, jagung, sorgum, quinoa dan gandum. Sedangkan contoh budi daya tanaman pangan kacang-kacangan ialah kedelai, kacang tanah, kacang hijau. Kemudian, contoh budi daya tanaman pangan umbi-umbian ialah singkong, ubi jalar, talas, lobak, kentang, bengkuang.
  • 2. Berikut adalah langkah-langkah budidaya tanaman pangan 1. Menyiapkan lahan. Lahan adalah salah satu komponen terpenting jika anda ingin bercocok tanam meliputi pembersihan lahan dan pengolah tanah. 2. Pembibitan. Meliputi pengunaan benih unggul bermutu berlabel, persemaian, umur bibit 3. Penanaman. Meliputi waktu tanam, jarak tanam, jumlah benih perlubang tanam, penyulaman 4. Perawatan. Meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan 5. Pengendalian hama dan penyakit. Meliputi tepat dosis, tepat waktu, tepat cara 6. Pemanenan.Meliputi waktu panen, ciri-ciri tanaman, umur tanaman.
  • 3. Cara Budidaya Tanaman Pangan dan palawija beserta Langkah-langkahnya
  • 5. Tanaman pangan adalah semua jenis tanaman yang mengandung protein serta karbohidrat. Sebagai contoh, gandum, padi, jagung, singkong, kentang, ubi, hingga sagu. Budidaya tanaman pangan dapat dilakukan pada lahan luas. Tanaman palawija adalah tanaman selain padi; biasa ditanam di sawah atau di ladang (seperti kacang, jagung, ubi). Menanam palawija juga dinilai berguna untuk menjaga kesuburan tanah dengan menstabilkan tingkat pH atau keasaman tanah. Manfaat menanam tanaman palawija bagi petani adalah untuk menambah pendapatan dari hasil panen palawija yang dilakukan. Keuntungan lainnya ialah terjaganya tingkat keasaman tanah.
  • 6. Ciri-ciri Tanaman Palawija Tanaman palawija bisa dilihat dari ciri-ciri yang dimilikinya. Ada beberapa ciri dari tanaman ini, seperti berikut ini: Biasa di tanam saat musim kemarau karena tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air. Bisa tumbuh di lahan masam dengan pH sekitar 4,5 hingga 6,5. Merupakan tanaman semusim. Jenisnya sangat banyak, sebagian besar merupakan tanaman pangan pengganti padi. Dari segi morfologi tanaman ini berbeda satu dengan lainnya. Morfologi tanaman palawija sesuai dengan jenis tanaman tersebut. Namun, sebelum mulai penanaman dibutuhkan rencana yang matang sehingga tanaman bisa tumbuh optimal. Salah satunya menentukan jenis tanaman yang tepat dibudidayakan pada lahan tersebut.
  • 7. Ketahui Cara Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat Budidaya tanaman pangan bisa dilakukan pada lahan luas. Keberhasilan penanaman ditentukan oleh teknik budidaya yang dipakai. Berikut adalah langkah-langkah budidaya tanaman pangan sesuai urutan. 1. Penyiapan Lahan. Lahan untuk budidaya tanaman pangan terlebih dahulu dibersikan dari pohon-pohon, rumput. 1. Pengelolaan Lahan Lakukan pengolahan lahan dengan benar. Pastikan lahan yang digunakan telah sesuai standar yaitu terbebas dari limbah, tanahnya gembur, dan telah diberi tambahan pupuk. Penggemburan tanah bisa dengan cara dicangkul atau dibajak.
  • 8. Penanaman Sebelum penanaman siapkan bibit unggul dan lubang tanam. Ketahui jadwal serta musim tanam tatkala hendak memulai budidaya. Pastikan pula kondisi tanah tidak terlalu basah atau kering. 4. Pemupukan Pemupukan termasuk langkah penting dalam budidaya tanaman pangan. Bila benih telah ditanam, beri pupuk kandang atau kompos secukupnya. Akan tetapi, jika memilih jenis pupuk buatan maka sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Pemupukan dilakukan secara manual atau memanfaatkan mesin pertanian.
  • 9. Pengendalian Hama Penyakit Proses perawatan tanaman pangan relatif mudah dilakukan dan sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman pangan sehingga perkembangannya optimal. Selain itu, lindungi tanaman supaya terhindar dari gangguan hama juga hewan ternak. Pengendalian hama dilakukan dengan cara manual atau memakai pestisida. Penggunaan pestisida sebaiknya sesuai aturan. Perhatikan dosis, sasaran, hingga waktu penggunaan. Pengendalian hama penyakit dilakukan lebih dari ambamng batas ekonomi. 6. Pemanenan Lakukan cara panen yang tepat sesuai masing-masing jenis tanaman sehingga hasil panen tetap berkualitas dan tidak rusak. Di samping itu, panen sebaiknya di waktu dan umur yang sesuai sehingga mendapatkan hasil maksimal.
  • 10. BUDIDAYA KACANG TANAH ( Arachis hypogeae L.)
  • 11. 1. SEJARAH SINGKAT Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang- pedagang Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir. 1. JENIS TANAMAN Jenis tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu : Tipe tegak. Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakanbuahnya serempak.
  • 12. Tipe menjalar. Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang. MANFAAT KACANG TANAH Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain. SENTRA PENANAMAN Sentra penanaman/produksi Kacang tanah di Indonesia meliputi Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
  • 13. SYARAT TUMBUH a. Iklim Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25属C - 32属C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mmper tahun, tempat terbuka. b. Media Tanam / Tanah Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan,seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah : - Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan. - Tanah berdrainase dan beraerasi baik. - PH antara 6,0 -6,5.
  • 14. 6. PEDOMAN BUDIDAYA a. Benih. 1. Benih kacang tanah berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata. 2. Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik. 3. Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah. Benih yang dibutuhkan 70 kg/Ha. b. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasitanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.
  • 15. c. Penanaman Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan ( Oktober - Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April -Juni ( Palawija I ) atau (bulan Juli -September) Palawija II ). Cara tanam Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.
  • 16. d. Pemeliharaan Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 50 kg Urea, 100 kg SP36 dan 50 kg KCI, Per hektar. Pemupukan dilakukan 10 - 15 HST (Hari Setelah Tanam) dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan. Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.
  • 17. Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 42 HST. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya optimal. Pengairan Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah fase perkecambahan, fase pertumbuhan dan fase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah.
  • 18. e. Hama dan Penyakit Kacang Tanah 1. Penyakit Layu. Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong- konyong terkulai seperti disiram air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penurunan PH tanah dengan memberi perlakuan beleran, perbaikan aerasi tanah dengan pembuatan guludang dengan ketinggian 40-50 cm. 2. Penyakit Bercak Daun Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapatdikendalikan dengan Anthracol atau Daconil.
  • 19. 3. Penyakit Selerotium. Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairandapat mengalir. 4. Penyakit Karat. Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varitasyang tahan. 5. Hama Empoasca. Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
  • 20. 7. P A N E N Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sbb : : - Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ). - Tanaman berumur 100 -110 hari tergantung,Varietasnya. - Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. " - Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam- hitaman. - Kulit biji tipis dan mengkilap. - Rongga polong telah berisi penuh dengan biji. Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agarpolongnya tidak tertinggal dalam tanah. Di Indonesia pada lahan dan lahan kering rata-rata produksi 1,0 - 2,0 ton/Ha.
  • 21. 8. PASCA PANEN Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut : a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan. b. Pemipilan Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan. c. Pengeringan Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tebar sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
  • 22. Kadar air rata-rata yang diperoleh pada semua perlakuan memenuhi standar kadar air biji kacang tanah sesuai dengan SNI- 01-3921-1995 yaitu kadar air maksimal biji kacang tanah yang memenuhi kriteria mutu I adalah 6 %. Sedangkan kadar air kacang tanah pada semua perlakuan rata-rata berkisar antara 5-6%. d. Penyimpanan. Penyimpanan dalam bentuk polong kering Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutuprapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering. Penyimpanan dalam bentuk biji kering Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupaskacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.
  • 23. Budidaya Tanaman Jambu Mete PENDAHULUAN Tanaman Jambu Mete merupakan salah jenis buah yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India sekitar 400an tahu yang kemudian disebar ke negara-negara yang beriklim tropis. Jambu Mete memiliki puluhan varietas yang berbeda-beda, ada yang berkulit putih , merah, kuning, merah muda, hijau kekuningan dan juga hijau. Budidaya jambu mete kini mulai banyak dilakukan apalagi tanaman ini memiliki segudang manfaat mulai dari batangnya, daun, buah sampai akarnya. Selain itu biji jambu mete ini bisa digoreng dan dimakan karena rasanya sangat enak sehingga harga dipasaran pun cukup mahal. Pada umumnya tanaman jambu mete selain sebagai tanaman penghasilan bahan pangan dan bahan-bahan aneka indrustri, tanaman ini juga bermanfaat untuk tanaman penghijauan di tanah-tanah perkarangan. Keistimewaan dari tanaman jambu mete adalah tanaman tersebut dapat tumbuh pada berbagai tipe iklim seperti di tanah yang tandus dan gersang. Tanaman jambu mete mudah di proses dalam penanaman serta perawatannya tanpa teknologi.
  • 24. Tanaman ini bertahan saat kekeringan, namun tanaman jambu mete tumbuh subur manakala kisaran iklim, suhu dan kelembaban nisbi yang cukup mulai dari 27 hingga 28 . Dengan demikian tanaman ini memenuhi standar tanaman penghijauan (Cahyono, 1995.19). . Syarat-syarat Tumbuh Tanaman Jambu Mete. Ada 3 syarat perlu diperhatikan tumbuhnya tanaman jambu mete adalah sebagai berikut: a. Suhu. Ketinggian lokasi penanaman jambu mete rata-rata 1 1200 m di atas permukaan laut, sehingga tanaman ini dapat tumbh didataran rendah hingga dataran tinggi, maka tidak perlu di sangsikan lagi bahwa tanaman inidapat mentolerir suhu udara yang tinggi lebih dari 30 dan terendah rata-rata 20
  • 25. b. Tanah. Tanaman jambu mete termasuk tanaman iklim kering, tumbuh dan berproduksi pada daerah yang curah hujannya 3000 4000 mm pertahun. Asalkan pembuangan air lancar dan baik. Jambu mete dapat tumbuh dan hidup dengan baik pada hampir semua jenis tanah, kecuali pada tanah pekat atau tanah kurang subur. Jambu mete membutuhkan tanah yang di gembur sehingga akar- akarnya berkembang sempurna dan mempunyai kapasitas menahan air untuk memberikan kelembaban yang cukup pada tanaman selama musim kemarau. c. Iklim. Iklim yang kering sangat cocok untuk tanaman jambu mete pada saat pembungaan dan pembuahan. Iklim dengan bunga kering antara 4 6 bulan dengan curah hujan 1500 2000 mm pertahun.
  • 26. Pedoman Budidaya. 1. Proses Pembibitan Jambu Mete. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam budidaya jambu mete adalah melakukan proses pembibitan yang mulai biji jambu mete tersebut atau bisa juga dengan cara lain yaitu pencangkokan, okulasi dan penyambungan. Biji yang akan ditanam harus berasal dari pohon indukan langsung. Cara menangani jambu mete yang digunakan sebagai benih yaitu : a. Biji jambu mete yang dijadikan calon bibit sebaiknya disemaikan pada pertengahan masa panen, b. Biji jambu mete tersebut tidak boleh cacat dan harus dalam keadaan matang, c. Biji mete harus dikeluarkan dari buahnya kemudian dicuci sampai bersih. d. Jemur biji tersebut sampai mencapai kadar air sekitar 8-10%.
  • 27. 2. Persiapan. Sebelum mulai tanam dilahan yang sudah dipersiapkan dan dibersikan terlebih dahulu. 3. Penanaman. Saat yang tepat untuk menanam jambu mete adalah saat awal musim hujan, pembuatan lubang tanam sudah dimulai saat musim kemarau. 4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Mete. Lubis, (1884:20) mengemukaka beberapa alternatif yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman jambu mete antara lain: a. Penyiangan. Tujuan dari penyiangan, agar dspst membebaskan tanaman pokok dari tanamaman pengganggu dengan cara menggunakan cangkul untuk menggemburtanah disekitarnya. b. Penyulaman. Cara ini dilakukan untuk menggantikan tanaman yang telah mati, sakit atau rusak dengan tanaman baru dan penyulaman juga dapat mempertahanakan jumlah pohon dalam satu hektar mikro klimaksnya. c. Pemupukan. Tanaman jambu mete dapat tumbuh dan hidup pada tanah-tanah miskin, namun tanaman dapat memberikan hasil yang optimal bila disirami dengan pupuk, untuk menambah kesuburan tanaman menggunakan pupuk kandang atau kompos atau pupuk buatan.
  • 28. d. Pengendalian Hama dan Penyakit. Hama-hama yang sering menyerang tanaman jambu mete adalah: 1. Ulat tanah: hama ini menyerang tanaman yang tumbuh di tanah merah (lateral) yang dapat mematikan tanaman yang baru tumbuh. Pembasminya dapat dilakukan dengan semprotan insektisida melaton atau BHC (Bensene Hexachloride). 2. Ulat Daun: hama ini biasanya menyerang bunga maupun buah yang masih muda. Pembasminya dengan cara BHC 0,05%. Penyakit yang sering menyerang tanaman jambu mete. 1. Penyakit Gleosporium: Penyakit ini menyerang pada musim hujan yang menyebabkan tanaman jambu mete mati, Penyebab penyakit ialah cendawan gleosporium. Pemberantasnya dilakukan dengan cara pemangkasan di bawah tempat infeksi pada bagian cabang yang terserang kemudian di bakar, sedangkan pada bagian tanaman yang sehat di semprot dengan cutongsida.
  • 29. 2. Penyakit layu daun pada Pembibitan. Penyakit ini menyerang terutama pada pembibitan yang kondisinya terlalu lembab atau jenuh air. Tanaman ang diserang tiba-tiba menjadi layu, penyebabnya adalah jamur fusarium SP dan pulium SP. Pemberantasnya pada waktu pembibitan perlu dilakukan perbaikan lingkungan dengan memperdalam parit-parit dan mengurangi Naungan yang rapat. Penangulangannya dengan penyemprotan fungsida sesuai dengan berta ringannya serangan.
  • 30. e. Produksi dan Pascapanen. Hasil produksi baik manakala pertumbuhannya cukup baik, jambu mete mulai berproduksi pada umur 2 3 tahun. Pada umur 8 10 tahun produksi hasil memperoleh 7 15 kg perpohon, hasil produksi perhektar bisa mencapai 1.000 4.000 biji jambu mete jika dipelihara dengan baik dan terawat. Sedangkan Pascapanen dilakukan : a. Pemungutan Hasil. Musim panen jambu mete pada bulan Juli sampai bulan November. Pada saat be rumur 60 70 hari dihitung dari pembungaan biji jambu mete dipetik dari buah yang sudah masak. Biji yang sudah dilepas dari buahnya selanjutnya dijemur selama 3 4 hari sehingga kandungan airnya berkurang. Biji yang kering dimasukkan dalam karung lalu di jual ke pasar. b. Pengupasan. Biji jambu mete yang sudah kering kemudian di belah untuk diambil kacang-kacangnya di simpan pada tempat yang bersih untuk keperluan eksport, maka diperlakukan kacang mete yang besar dan bulat, c. Sortasi bertujuan untuk melihat kacang yang sesuai mutu atau kelasnya. Setelah di sortasi baru di kemas sesuai ukuran di mana untuk di eksport.
  • 31. BUDI DAYA JAGUNG Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik. Untuk dapat mencapai hasil yang tinggi dalam budidaya tanaman jagung. Faktor utama yang harus diperhatikan adalah varietas jagung yang akan ditanam, kesuburan tanah, air yang cukup dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
  • 32. Penentuan Waktu Tanam Perhatikan ketersediaan air selama pertumbuhan tanaman jagung. Bertanam di musim kemarau, apabila tidak tersedia air maka pertumbuhan tanaman akan terganggu/kerdil. Bertanam di musim hujan, apabila drainase/pengaturan airnya tidak lancar, tanaman akan tergenang dan apabila tergenang selama 2 hari akan terjadi pembusukan akar. Sehingga untuk penentuan waktu tanam perlu dilakukan survey air terhadap lahan yang akan ditanami jagung.
  • 33. Persiapan Lahan, dapat dilakukan dengan 2 cara: Tanpa Olah Tanah (TOT) atau olah tanah minimum (minimum tillage) pada lahan sawah setelah padi. Bila gulma sudah bersih bisa langsung ditanami, tetapi bila gulma masih banyak bisa disemprot dulu dengan herbisida. Olah Tanah Sempurna (OTS) pada lahan kering. Tanah diolah dengan bajak ditarik dengan traktor/sapi atau dapat menggunakan cangkul, kemudian digaru dan sisir sehingga rata.
  • 34. Persiapan Tanam, meliputi: Pemilihan varietas berdasarkan pada kesesuaian lokasi, ketahanan terhadap OPT dan keinginan petani. Penggunaan varietas unggul akan memberikan hasil yang tinggi. Pilih varietas dengan benih berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit dan deraan lingkungan setempat. Misalnya, benih bermutu mempunyai tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi (>95%) dan berlabel. Benih bermutu akan tumbuh serentak dan lebih cepat, menghasilkan tanaman yang sehat, tahan rebah, seragam dan berpotensi hasil tinggi. Keperluan benih 20 kg/ha. Perlakuan benih (seed treatment) menggunakan metalaksil mencegah penyakit bulai.
  • 35. Penanaman Jarak tanam yang dianjurkan adalah 70 - 80 cm x 20 cm, dengan 1 tanaman per lubang atau 70-80 cm x 40 cm dengan 2 tanaman per lubang. Benih yang mempunyai daya tumbuh lebih dari 95% dapat memenuhi populasi tanam 66.000 - 75.000 tanaman/ha. Masukan benih dalam lubang tanam, tutup dengan tanah/pupuk kandang. Dalam budidaya jagung tidak dianjurkan menyulam karena pengisian biji dari tanaman sulaman tidak optimal. Penyulaman dapat dilakukan dengan tanaman yang sama umurnya dengan tanaman yang mati dan dilakukan saat tanaman berumur sekitar 1 minggu. Oleh karena itu penanaman benih pada polybag untuk persiapan penyulaman dilakukan pada hari yang sama pada penanaman di lapangan.
  • 36. Pemupukan Pupuk kandang 1-3 ton/ha, diberikan pada lubang tanam Pupuk yang diberikan yaitu Urea 450 kg/ha, SP-36 100-150 kg/ha dan KCL 50-100 kg/ha, diberikan 2 kali, yaitu: Umur 7 - 10 hari setelah tanam urea 150 kg, seluruh dosis SP36 dan seluruh dosis KCI dan Umur 30 - 35 hari setelah tanam, diberikan sisa urea 300 kg. Kalau menggunakan pupuk majemuk maka pupuk yang diberikan Urea 300 kg/ha, Phonska 350 kg/ha, KCL 50-100 kg/ha, diberikan 2 kali, yaitu: Umur 7 - 10 hari setelah tanam Urea 200 kg, Phonska 250 kg dan seluruh dosis pupuk KCI dan Pada umur 30 - 35 hari setelah tanam, diberikan sisa Urea 100 kg dan sisa Phonska 100 kg. Pada lahan kering pemberian pupuk P dan K dapat menggunakan PUTK (Perangkat Uji Tanah Lahan Kering) dan untuk pemberian N (Urea) menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) dimulai pada umur tanaman 40-45 hari setelah tanam.