際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Badan Nasional
Penanggulangan
Bencana
EDISI
2017
BUKU SAKU
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
MENGHADAPI
BENCANA
1 ,
促i
B N P B
Buku saku bnpb
Buku saku ini tidak menjamin
keselamatan Anda namun
memberikan pedoman secara
umum untuk kesiapsiagaan.
Latihan merupakan upaya
nyata untuk meningkatkan
kesiapsiagaan
menghadapi bencana.
INGAT JANGAN PANIK,
jika bencana terjadi
di sekitar Anda!
JANGAN PANIK
Nama Lengkap	 : __________________________________
Nama Panggilan	 : ___________________________________
No. Telepon/WA	 : ___________________________________
E-mail	: ___________________________________
Daftar dan Nomor Kontak Penting lain	 :
1. __________________________________________________
2. __________________________________________________
3. __________________________________________________
4. __________________________________________________
5. __________________________________________________
Nomor Kontak BPBD Provinsi	 : _______________
Nomor Kontak BPBD Kabupaten/Kota	 : _______________
DAFTAR ISI
VI. Daftar Pustaka
V. Lampiran
IV. Kontak Darurat
I. Pengantar
B. Penanggulangan Bencana Indonesia11
A. Karakteristik dan Ancaman Bencana Geologi	
dan Hidrometeorologi Indonesia
7
II. Kesiapsiagaan
A. Kesiapsiagaan14
B. Rencana Kesiapsiagaan16
III. Siaga Bencana
A. Gempa Bumi20
B. Tsunami24
C. Erupsi Gunungapi31
D. Banjir38
E. Tanah Longsor46
F. Puting Beliung51
G. Kekeringan55
H. Kebakaran Hutan dan Lahan59
BAB 1
P E N G A N TA R
Karakteristik dan
Ancaman Bencana
Geologi dan
Hidrometeorologi
di Indonesia
A.
PENGANTAR
BAB 1
AUSTRALIA
PLATE10 S
0
100 E 120 E
EURASIA
PLATE
Banda Sea
PACIFIC
PLATE
Sumatra
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
7

C> Y 1
_V
4
V - 
/-J*rip
J

* r A/
A
4
 
r T T T T T T T T 1
I#B N P B
Ancaman bahaya gempa bumi tersebar di hampir seluruh
wilayah Kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecil hingga
skala besar yang merusak.
Kondisi ini
menyebabkan
Indonesia
rentan terhadap
gempa bumi,
tsunami, letusan
gunungapi,
dan jenis-jenis
bencana geologi
lain.
Kenali wilayah Indonesia
yang terletak di antara
3 lempeng tektonik
Geologi
LEMPENG
PASIFIK
LEMPENG
HINDIA - AUSTRALIA
LEMPENG
EURASIA
Hanya di Pulau Kalimantan bagian barat,
tengah dan selatan sumber gempa bumi
tidak ditemukan , walaupun masih ada
goncangan yang berasal dari sumber gempa
bumi yang berada di wilayah Laut Jawa dan
Selat Makassar.
Wilayah yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia tersebar
mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
8
-f
1 wB N P B
Hidrometeorologi
Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa sehingga wilayahnya
beriklim tropis. Akibat posisi geografis ini, Indonesia hanya memiliki
dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Pada saat musim
penghujan apabila
curah hujan tinggi,
kondisi ini memicu
terjadinya puting
beliung, banjir dan
tanah longsor.
Sedangkan pada
musim kemarau,
dan curah
hujan rendah
terjadi bencana
kekeringan,
kebakaran hutan
dan lahan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
9
a
r[3
*73
A
V

B N P B
Sementara pada musim
peralihan, fenomena alam
puting beliung menjadi
ancaman bencana.
Kenali beberapa wilayah Indonesia dengan curah hujan tinggi. Di
Indonesia terdapat 3 pola curah hujan, yaitu pola hujan monsun,
ekuatorial dan lokal dengan periode hujan yang berbeda-beda.
Perhatikan pergeseran awal musim penghujan dari Barat ke Timur,
karena bencana hidrometeorologi terjadi pada saat itu.
Pola hujan monsun:
Sumatera Bagian Timur, Jawa, Bali,
NTB, NTT, Kalimantan Bagian Selatan
PULAU PUNCAK MUSIM HUJAN
Desember, Januari,
Februari
Maret dan
Oktober
Juni, Juli dan Agustus
Pola hujan ekuatorial:
Pantai Barat Sumatera, Kalimantan
Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan
Tengah Bagian Utara, Sulawesi,
Papua dan sebagian Papua Barat
Pola hujan lokal:
Maluku, Papua Barat Bagian Barat
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
10
Q
$
1 WB N P B
Penanggulangan Bencana
di Indonesia
B.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi
penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana
di tingkat nasional dengan didukung kementerian/Lembaga
terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian
Dalam Negeri, TNI, Polri, Badan Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan
kementerian/lembaga terkait lain.
Undang  Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
11
a:
B N P B
I#B N P B
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi,
kabupaten dan kota merupakan penanggung jawab
penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat daerah
dengan didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPd) terkait.
Dalam masa tanggap darurat, pemerintah daerah dan pemerintah
pusat akan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat,
yang bertugas untuk melakukan upaya penanganan darurat
(Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2016).
Kenali struktur Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana
di daerah sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB tersebut.
SEKRETARIAT
BAGIAN DATA,
INFORMASI DAN
HUMAS
BAGIAN
PERENCANAAN
PERWAKILAN
MITRA KERJA
KOMANDAN
WAKIL
KOMANDAN
BIDANG
OPERASI
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
12
1 wB N P B
BAB 2
KESIAPSIAGAAN
KesiapsiagaanA.
KESIAPSIAGAAN
BAB 2
Dalam menghadapi ancaman bencana, kesiapsiagaan
menjadi kunci keselamatan Anda. Kesiapsiagaan merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna.
26 APRIL
sebagai Hari Kesiapsiagaan
Bencana Nasional
BNPB menetapkan
dan mengharapkan partisipasi Anda dan
semua pihak untuk melakukan latihan
kesiapsiagaan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
14
SH2
 2/
1 B N P B
Banyak upaya kesiapsiagaan bermanfaat dalam
berbagai situasi bencana. Beberapa upaya penting
untuk kesiapsiagaan adalah:
Memahami bahaya di sekitar Anda.
1
2
3
4
5
6
Memahami sistem peringatan dini setempat.
Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian.
Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi
secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk
melindungi diri.
Memiliki rencana antisipasi bencana untuk
keluarga dan mempraktekkan rencana tersebut
dengan latihan.
Mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi.
Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
15
I I
I#B N P B
Rencana
Kesiapsiagaan
B.
Bencana sering terjadi tanpa peringatan sehingga Anda
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk
menghadapinya. Salah satu kebutuhan yang diperlukan
untuk menghadapi bencana adalah rencana kesiapsiagaan.
Tiga upaya utama dalam menyusun rencana
kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Miliki sebuah rencana darurat keluarga.
Rencana ini mencakup:
1) Analisis ancaman di sekitar.
2) Identifikasi titik kumpul.
3) Nomor kontak penting.
4) Ketahui rute evakuasi.
5) Identifikasi lokasi untuk mematikan air, 	
gas dan listrik.
6) Identifikasi titik aman di dalam bangunan 	
atau rumah.
7) Identifikasi anggota keluarga yang rentan 	
(anak-anak, lanjut usia, ibu hamil, dan 	
penyandang disabilitas).
1
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
16
1 wB N P B
Menyimpan 10 benda yang akan
dibutuhkan saat bencana, yaitu:
1) Air minum untuk 3  10 hari.
2) Makanan untuk 3  10 hari.
3) Obat P3K.
4) Obat  obatan pribadi.
5) Lampu senter (dan ekstra baterai).
6) Radio (dan ekstra baterai).
10) Pembersih higienis (tisu basah, hand sanitizer, 	
perlengkapan mandi).
7) Sejumlah uang dan dokumen penting (sertifikat 	
kelahiran, sertifikat tanah/rumah, ijazah, 	 	
dokumen asuransi, surat kepemilikan asset).
8 )Pakaian, jaket dan sepatu.
9 ) Peralatan (peluit, sarung tangan, selotip, pisau	
serbaguna, masker, pelindung kepala).
2
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
17
i v
#B N P B
Menyimak informasi dari berbagai media,
seperti radio, televisi, media online, maupun
sumber lain yang resmi.
Berikut ini beberapa daftar untuk melihat
upaya perlindungan yang perlu Anda kenali.
Anda dapat memperoleh informasi resmi
terhadap penanganan darurat dari BPBD, BNPB,
dan kementerian/lembaga terkait. Apabila
sudah terbentuk posko, informasi lanjutan akan
diberikan oleh posko setempat.
3
Kaji situasi. Identifikasi tipe bencana dan kondisi sekitar Anda.
Putuskan untuk tinggal atau berpindah tempat. Dalam beberapa
situasi, Anda mungkin harus tetap diam dan di situasi lain Anda harus
berpindah tempat.
Tinggal atau berpindah tempat adalah keputusan penting dalam
bencana. Apabila Anda tidak dalam kondisi bahaya, Anda harus tetap
tinggal dan berupaya untuk mendapatkan informasi situasi terkini.
Apabila Anda harus berpindah, buatlah keputusan secara cepat.
Sangat penting untuk mendengarkan pemerintah setempat ketika ada
instruksi.
Cari air bersih dan pastikan untuk dapat bernafas. Apa pun
jenis bencana, udara yang baik merupakan kebutuhan yang penting.
Upayakan lindungi diri Anda dan cari udara bersih mungkin dengan
menutup mulut dengan kain atau masker.
Lindungi diri Anda dari reruntuhan dan beri sinyal kepada
penolong. Apabila Anda berada di reruntuhan, cari celah untuk
bernafas. Lempar sesuatu atau tiup peluit untuk pertolongan.
Upayakan untuk membuat suara dengan benda sekitar Anda.
Pastikan higienitas. Penting untuk memastikan air yang layak minum
dan sanitasi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
18
1 wB N P B
BAB 3
SIAGA BENCANA
Gempa Bumi
A.
SIAGA BENCANA BAB 3
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas
sesar (patahan), aktivitas gunungapi, atau runtuhan batuan.
Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat
dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat
menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam
sekejap.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
20
na. i
LLl
V z am
j
i
速A(pe
kedalaman,dan potensi tsunami dari laman (www.bmkg.
go.id) atau pun aplikasi gawai BMKG berbasis android atau
IOS.
Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yang
mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi.
Institusi yang berwenang untuk mengeluarkan
informasi kejadian gempa bumi adalah BMKG.
Anda dapat mengetahui informasi dari
berbagai parameter mengenai besaran
suatu gempa bumi, titik pusat gempa bumi,
www.bmkg.go.id
Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi
reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan
terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di
bawah meja.
Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan
standar, dan persediaan obat-obatan.
Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan
seputar penggunaan lahan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap
guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu,
Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan.
Menyiapkan rencana untuk
penyelamatan diri apabila
gempa bumi terjadi.
Prabencana
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
21
ISBMKG
ESH* a
>
>>
>>
fB N P B
Di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun
bangunan bertingkat:
Saat bencana
Jika sedang memasak, segera matikan kompor serta
mencabut dan mematikan semua peralatan yang
menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Kenali bagian bangunan yang
memiliki struktur kuat, seperti
pada sudut bangunan.
Apabila Anda berada di dalam
bangunan yang memiliki petugas
keamanan, ikuti instruksi evakuasi.
Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca,
genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala dan segera
menuju ke lapangan terbuka, jangan berdiri dekat tiang,
pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.
Guncangan akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu,
upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawah
meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan
jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah
di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari keluar rumah.
Jangan gunakan lift apabila
sudah terasa guncangan.
Gunakan tangga darurat
untuk evakuasi keluar
bangunan. Apabila sudah
di dalam elevator, tekan
semua tombol atau gunakan
interphone untuk panggilan
kepada pengelola bangunan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
22
<
<m
a
<
wB N P B
Saat terjadi gempa bumi besar, Anda
akan kehilangan kontrol terhadap
mobil.
Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil
Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.
Di dalam mobil:
Ikuti instruksi dari petugas berwenang
dengan memerhatikan lingkungan
sekitar atau melalui alat komunikasi
lainnya seperti radio atau gawai.
Pascabencana
Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi
menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.
PERINGATAN TSUNAMI PASCA GEMPA BUMI:
Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelah
gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda
yang membahayakan pada saat evakuasi.
Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.
Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.
Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan
instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan
tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.
Jika di dalam mobil, berhentilah tetapi tetap berada
di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di
atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
23
Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
> m
>
im
<
<<
<
<
#B N P B
TsunamiB.
Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai,
kecepatan gelombang tsunami akan menurun, namun ketinggian
gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu
menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam
atau lebih di tengah laut.
Jenis bencana ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain gempa
bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena
letusan gunungapi di laut.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
24
9
m s'
o>c_
s
1 WB N P B
Seperti gempa bumi, belum ada ahli dan institusi yang mampu
memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi. Anda dapat
mengenali suatu wilayah yang berpotensi terdampak tsunami dengan
rambu peringatan bahaya tsunami.
Institusi yang berwenang untuk
memberikan peringatan bencana
tsunami adalah BMKG.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
25
( >/
I#B N P B
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk
menghadapi bencana tsunami.
Prabencana
Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah
gempa bumi (intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut
surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar
di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).
Cepat berlari ke tempat yang tinggi
dan berdiam diri di sana untuk
sementara waktu setelah satu
gempa bumi besar mengguncang.
Segera menjauhi pantai dan tidak
perlu melihat datangnya tsunami atau
menangkap ikan yang terdampar di
pantai karena air surut.
Mengetahui tingkat kerawanan
tempat tinggal akan bahaya
tsunami dan jalur evakuasi tercepat
ke dataran yang lebih tinggi.
Memantau informasi dari
berbagai media resmi
mengenai potensi tsunami
setelah gempa bumi terjadi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
26
1
1 
E> b
1
1 wB N P B
Saat bencana
Setelah gempa bumi berdampak
pada rumah Anda, jangan berupaya
untuk merapikan kondisi rumah.
Waspada gempa bumi susulan!
Jika Anda berada di rumah, usahakan untuk
tetap tenang dan segera membimbing
keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat
yang lebih tinggi dan aman.
Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.Jika mendengar
sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak
berwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu segera
menyingkir dari daerah pantai.Perhatikan peringatan dan
arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.
Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena
gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar
dari gelombang pertama serta dengarkan informasi dari pihak
yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
27
f
f

fUPWARD
WAVE
CRUST
FAULT LINE
IMANTLE
IB N P B
Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima
kali. Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman
dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman,
janganlah meninggalkan tempat evakuasi karena
seringkali gelombang yang datang kemudian justru
lebih tinggi dan berbahaya.
Apabila Anda berada di
kapal atau perahu yang
tengah berlayar, upayakan
untuk tetap berlayar dan
menghindari wilayah
pelabuhan.
Hindari jalan melewati
jembatan. Anda dianjurkan
untuk melakukan evakuasi
dengan berjalan kaki.
Jangan kembali
sebelum keadaan
dinyatakan aman oleh
pihak berwenang.
Bagi Anda yang melakukan evakuasi
menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan,
segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta
melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
28
1
1
1 KOTA
PANTAI
EVAKUASI
1 WB N P B
Pascabencana
Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barang
Anda.Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas.
Anda dapat kembali ke rumah setelah keadaan
dinyatakan aman dari pihak berwenang.
Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai
ada informasi aman dari pihak berwenang.
Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasi
zat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik.
Hindari air yang bergerak karena
arusnya dapat membahayakan Anda.
Hindari area bekas genangan untuk menghindari
terperosok atau terjebak dalam kubang.
Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruh
terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
29#B N P B
Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih,
perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.
Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman
kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi.
Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga
dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih jika Anda terkena air genangan tsunami.
Apabila Anda terluka, dapatkan perawatan
kesehatan di pos kesehatan terdekat.
Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana
mendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan.
Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan.
Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali
jika pihak berwenang membutuhkan relawan.
Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.
Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainya.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
30 wB N P B
Erupsi GunungapiC.
Bahaya erupsi gunungapi memiliki dua jenis bahaya
berdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dan
sekunder. Berikut ini bahaya dari erupsi gunungapi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
31
o
.dOL
IB N P B
Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang
terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masif
dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi
gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahaya
ini merupakan campuran material erupsi antara gas dan
bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat
densitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300  700属C,
kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.
1
2
3
4
5
6
Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaan
bumi melalui rekahan, suhunya >10.000属C dan dapat
merusak segala bentuk infrastruktur.
Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikan
seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut
antara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gas
tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.
Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadi
ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai
200属C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar
ratusan kilometer.
Hujan abu. Material abu tampak halus dan bergerak
sesuai arah angin.
Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapi
yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat
letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi
mengalir dan bentuk banjir lahar.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
32 wB N P B
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai ancaman bahaya
erupsi gunungapi yaitu tingkat status gunungapi (level) dan
Kawasan Rawan Bencana (KRB).
PenjelasanIstilah
dalam
bahasa
Tingkat
Status
(Level)
Tingkatan yang menunjukkan jelang letusan
utama, letusan awal mulai terjadi berupa
abu atau asap. Berdasarkan analisis data
pengamatan, segera akan diikuti letusan utama.
AwasIV
Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan
visual atau pemeriksaan kawah, kegempaan
dan metode lain saling mendukung.
Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan
cenderung diikuti letusan.
WaspadaIII
Peningkatan kegiatan berupa kelainan yang
tampak secara visual atau hasil pemeriksaan
kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lain.
SiagaII
Aktivitas gunungapi, berdasarkan pengamatan
hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik
lain, tidak memperlihatkan adanya kelainan.
NormalI
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
33#B N P B
Berikut ini penjelasan mengenai Kawasan Rawan Bencana (KRB).
KRB III adalah kawasan yang sangat berpotensi
terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava,
lontaran batu (pijar), dan/atau gas beracun.
Kawasan ini meliputi daerah pucak dan sekitar.
KRB III
KRB II adalah kawasan yang berpotensi
terlanda awan panas, aliran lava, lontaran
batu (pijar) dan/atau guguran lava, hujan abu
lebat, hujan lumpur panas, aliran lahar, dan gas
beracun. Kawasan ini dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1)	 Kawasan rawan terhadap awan panas,
aliran lava, guguran lava, aliran lahar, dan
gas beracun terutama daerah hulu.
2)	 Kawasan rawan terhadap hujan abu lebat,
lontaran batu (pijar) dan/atau hujan lumpur
panas.
KRB II
KRB I adalah kawasan yang berpotensi
terlanda lahar, tertimpa material jatuhan
berupa hujan abu, dan/atau air dengan
keasaman tinggi. Apabila letusan membesar,
kawasan ini berpotensi terlanda perluasan
awan panas dan tertimpa material jatuhan
berupa hujan abu lebat, serta lontaran batu
(pijar).
Kawasan ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)	 Kawasan rawan terhadap lahar. Kawasan
ini terletak di sepanjang lembah dan
bantaran sungai, terutama yang berhulu di
daerah puncak.
2)	 Kawasan rawan terhadap hujan abu tanpa
memperhitungkan arah tiupan angin.
KRB I
Tingkat Penjelasan
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
34
I I
1 wB N P B
Institusi teknis terkait dengan kegunungapian adalah
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG). Informasi terkait gunungapi dapat dilihat
pada laman berikut:http://www.vsi.esdm.go.id/
PVMBG juga memiliki produk aplikasi MAGMA
Indonesia yang dapat diakses pada gawai, dengan
basis Android dan IOS.
Jika Anda berada di kawasan pegunungan,
perhatikan apabila Anda melihat rambu
berikut ini yang berarti kawasan tersebut
memiliki ancaman erupsi gunungapi.
Langkah-langkah jika terjadi erupsi
gunungapi sebagai berikut:
Prabencana
Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan
aktivitas gunungapi.
Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk
mengatasi debu vulkanik.
Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah
disiapkan oleh pihak berwenang.
Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan
meluas di luar prediksi ahli.
Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji,
lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang
cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
35
m
r>
o
o
o
o
o
#B N P B
Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju
lengan panjang, celana panjang, dan topi.
Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.
Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.
Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung.
Gunakan kacamata pelindung.
Jangan memakai lensa kontak.
Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunungapi.
Saat Bencana
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
36
'-C
--
r
L
1 wB N P B
Pascabencana
Kurangi terpapar dari abu vulkanik.
Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan
abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan.
Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya
bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan.
Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda
bahaya lahar pada musim hujan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
37
I#B N P B
BanjirD.
Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir
juga terjadi karena ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan
resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang
meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku
tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan
mendirikan hunian di bantaran sungai.
Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu
wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka
waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun
terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau,
laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung
media penopang air dari curah hujan tadi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
38
mam
rClm
wBNPB
Kejadian bencana banjir sangat bersifat lokal. Satu daerah bisa
terlanda banjir dan daerah lainnya aman. Oleh sebab itu, informasi
mengenai banjir yang resmi biasanya berasal dari institusi di daerah
yang bertanggung jawab, seperti BPBD.
Anda yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Surabaya dan Bandung dapat berpartisipasi untuk memberikan
informasi ketinggian genangan air dan banjir melalui media sosial dan
akan dipetakan melalui laman PetaBencana.id.
Kendati sifatnya bencana lokal, namun terkadang banjir juga dapat
meluas dan melumpuhkan kehidupan perkotaan seperti yang pernah
terjadi di Jakarta. Oleh sebab itu, langkah antisipasi harus dilakukan
baik sebelum, saat, dan pascabencana banjir.
Prabencana
Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan
dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga
IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah
berada di zona rawan banjir.
Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir.
Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan
apa dampaknya untuk rumah kita.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
39
I#B N P B
Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman
banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila
anggota keluarga terpencar-pencar.
Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka Anda bisa
membuat catatan harta kita, mendokumentasikannya dalam
foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman.
Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada
anggota keluarga yang terkena banjir.
Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga
dan tetangga apabila banjir terjadi.
Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya
tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan
makanan dan air minum.
Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik, dan gas.
Mempertimbangkan asuransi banjir.
Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami
rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
40
1 wB N P B
Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu
bahaya saat bersentuhan dengan air banjir.
Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan.
Turut serta mendirikan tenda pengungsian
dan pembuatan dapur umum.
Menggunakan air bersih dengan efisien.
Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada
upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah.
Menyimpan berbagai dokumen penting di tempat yang aman.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
41
VW/
sU
I#B N P B
Saat bencana
Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah
informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk
meningkatkan kesiapsiagaan.
Apabila terjadi banjir, segeralah
evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan,
dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda,
misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempat Anda dengan
atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.
Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan
rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan
perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari
banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada
bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak
berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan
listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik
apabila Anda berdiri di atas/dalam air.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
42
I I
1 wB N P B
Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air
mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang
lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan
mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan
yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk
mengecek kepadatan tempat Anda berpijak.
Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk
berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang
kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap
kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.
Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan
rumah: Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan
di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
43

V'
offon
fyfW
#B N P B
Pascabencana
Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat
berbahaya dan ancaman kesetrum.
Waspada dengan instalasi listrik.
Hindari air yang bergerak.
Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa
saja keropos dan ambles.
Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak
yang berwenang membutuhkan sukarelawan.
Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak
yang berwenang.
Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan
yang tidak terlihat seperti pada fondasi.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
44
1 wB N P B
Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa
kotoran setelah banjir.
dapatkan perawatan kesehatan di
fasilitas kesehatan terdekat.
Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN).
buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan
Air Limbah (SPAL).
Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika
Anda terkena air banjir.
dengarkan berita atau informasi mengenai
kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan
perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
45
V
I#B N P B
Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga
menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi
mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di
jalur longsoran.
Tanah LongsorE.
Bencana tanah longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari
curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang
padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya
tutupan vegetasi, dan getaran.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
46
m
l
1 WB N P B
Prabencana
Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air
tanah. (Perhatikan fungsi drainase adalah untuk menjauhkan
air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau
menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase
harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan
air ke dalam tanah).
Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya
dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam,
dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80%
sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi
dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian
dasar ditanam rumput).
Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada
teras - teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air
ke dalam tanah).
Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan
pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
47
IB N P B
Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan.
Pengenalan daerah rawan longsor.
Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
48
V
dm
]
WBNPB
Tidak mendirikan bangunan permanen di daerah tebing dan
tanah yang tidak stabil (tanah gerak).
Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.
Waspada ketika curah hujan tinggi.
Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon sembarangan.
Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan. Menanami
kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar
kuat, banyak dan dalam seperti nangka, durian, pete, kaliandra
dan sebagainya.
Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari
bahaya liquefaction (infeksi cairan).
Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel.
Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk
secara cepat ke dalam tanah.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
49
IB N P B
Pascabencana
Saat bencana
Segera evakuasi untuk menjauhi suara
gemuruh atau arah datangnya longsoran.
Hindari wilayah longsor karena kondisi tanah yang labil.
Apabila hujan turun setelah longsor terjadi, antisipasi
longsor susulan.
Apabila mendengar suara sirine peringatan longsor, segera
evakuasi ke arah zona evakuasi yang telah ditentukan.
(Beberapa wilayah di Indonesia telah terpasang Sistem
Peringatan Dini Longsor).
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
50
m
s ag
'
m II
<A
VI
H
wBNPB
Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan
awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan
intensif. Ancaman puting beliung sulit diprediksi karena merupakan
fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana puting
beliung adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang.
Bencana puting beliung sebagai akibat dari peristiwa
hidrometeorologis meningkat intensitas kejadiannya pada
masa peralihan musim.
Puting BeliungF.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
51
O-

o
03
I#B N P B
Membuat rumah/bangunan yang kokoh.
Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar
tidak terbawa angin.
Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik.
Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung
dan cara penyelamatan diri.
Tutup jendela dan pintu lalu kunci.
Memperhatikan tanda-tanda terjadinya angin puting
beliung, seperti udara terasa panas, kemudian muncul
awan gelap yang berlangsung hingga sore hari.
Prabencana
Saat bencana
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
52
SIS
1 wB N P B
Jika ada potensi petir akan menyambar, segera
membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada.
Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame,
dan sebagainya.
Jangan tiarap di atas tanah.
Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
53
1
l
I#B N P B
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera.
Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat.
Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati.
Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada
kerusakan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan
kerusakan lainnya.
Pascabencana
Jangan berlindung di bawah pohon besar dan papan reklame.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
54
0
a m
BM
1 WB N P B
Kekeringan merupakan kondisi kekurangan pasokan air dari curah
hujan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu musim atau
lebih, yang berakibat pada kekurangan air untuk beberapa sektor
kegiatan, kelompok atau lingkungan (UNISDR, 2019)
KekeringanG.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
55
V
0)
Y
# f
fB N P B
f
Prabencana
Menjaga sumber/mata air.
Menggunakan air dengan bijak.
Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam.
Secara kolektif membuat waduk atau embung untuk
menampung air hujan dan dipergunakan saat musim kemarau.
Memenuhi kebutuhan keluarga, membuat tandon air di
sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan.
Dalam konteks pertanian, memanfaatkan mulsa. Mulsa
adalah material penutup tanaman budidaya untuk menjaga
kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan
penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
56
1 wB N P B
Saat Bencana
Melapor dan meminta bantuan air bersih pada pihak
yang berwenang.
Pelaksanaan hujan buatan/TMC.
Mengatur jadwal penggunaan air yang masih ada.
Simak informasi terkini dari radio, televisi, media online dan
sumber informasi resmi pemerintah.
Kurangi
pemakaian
air yang berlebih
bila tidak
digunakan
MATIKAN
AIR
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
57
贈3 iQ
J
#B N P B
PascaBencana
Membuat sumur resapan/biopori.
Membuat waduk/bendungan untuk menampung air hujan.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
58
I)
WB N P B
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah keadaan pada
lahan dan hutan yang dilanda api sehingga mengakibatkan
kerusakan serta dampak yang merugikan.
Kebakaran Hutan dan LahanH.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
59
) 1
i
*
MPB*1
(
V
y耽J
rB N P B
Anda perlu memperhatikan kualitas udara di wilayah yang
terdampak karhutla atau informasi konsentrasi partikulat (PM10).
Berikut keterangan mengenai indikator kualitas udara.
BAIK
0 - 50
SEDANG
50 - 150
TIDAK
SEHAT
150 - 250
SANGAT
TIDAK SEHAT
250 - 350
BERBAHAYA
>350
Informasi kualitas udara di
beberapa tempat dapat diakses
di laman berikut:
http://www.bmkg.go.id/
kualitas-udara/informasi-
partikulat-pm10.bmkg
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
60
o
OO
I wB N P B
Prabencana
Berada di kawasan hutan, perhatikan
apabila Anda melihat rambu berikut ini yang
berarti kawasan tersebut memiliki ancaman
atau rawan kebakaran hutan.
Memberikan peringatan. Masih banyak warga yang tinggal
disekitar hutan yang masih belum mempunyai pengetahuan yang
memadai tentang hutan dan menyebabkan kerusakan ekosistem
yang fatal. Masih banyak warga yang membakar rumput
saat musim kemarau yang disertai angin kencang. Sehingga
penyebaran api akan mudah dan meluas. Sehingga memang perlu
memberikan pemahaman kepada masyarakat di sekitar hutan
untuk tidak membakar rumput dan puing puing.
Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang
telah ditentukan Seperti diketahui, Jarak minimal yang harus
diperhatikan untuk melakukan pembakaran terhadap sampah atau
puing-puing adalah minimal 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki
dari hutan. Hal tersebut harus bisa diterapkan oleh warga yang
ingin membakar rumput di area hutan.
Pastikan api sudah mati. Sebelum warga pergi meninggalkan
tempat pembakaran, sangat disarankan untuk membersihkan area
tersebut dari bahan bahan yang mudah terbakar.
Hindari membakar ketika cuaca berangin. Angin kencang menjadi
faktor utama kebakaran hutan semakin meluas. Api akan semakin
kencang dan besar dan tentu ini sangat berbahaya.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
61
<耽f>
I#B N P B
Saat bencana
Apabila tidak memiliki kepentingan, jangan keluar rumah.
Tinggal di dalam rumah. Tutup segala akses udara berasap
yang bisa masuk ke dalam rumah dan jaga udara dalam
ruangan sebersih mungkin.
Nyalakan Air Conditioner (AC) atau filtrasi udara. Jika tidak
memiliki AC dan terlalu pengap untuk tinggal di dalam
rumah, carilah perlindungan di pusat.
Segera periksa ke dokter bila memiliki gangguan
jantung atau paru-paru.
Cukupi asupan air putih, buah dan makanan bergizi.
Lindungi lubang pernafasan dengan masker/kain setiap kali
beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker N95 untuk
perlindungan lebih baik. Cuci tangan dan wajah sesudah
beraktivitas di luar ruangan. Bila api terus menjalar, segera
laporkan kepada Posko Kebakaran atau pihak terkait.
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
62
1 wB N P B
No Kontak No. Telpon
IV. KONTAK DARURAT
110
Hotline 1500-567
SMS 0812-81562620
112
113
115
021-4207051
021-4250767
021-4227875
108
123
118 atau 119
021-6546318
022-7272606
0821-11300911
021-5201590
021-7228497
021-84595576
0812-1237575
021-29827666
Fax 021-29827444
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
16.
11.
12.
14.
13.
1.
15.
Polisi
Call Center PPPK
Kementerian Kesehatan
Telepon Darurat
Pemadam Kebakaran
SAR/Basarnas
Palang Merah Indonesia
Sentra Informasi
Keracunan (Siker)
Penerangan
PLN
Ambulans
BMKG
PVMBG
Kementerian Sosial
TNI
Pusdalops BNPB
Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
T
Pusdalops BPBD Provinsi
4.
5.
3.
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
1.
2.
0651-34783
0651-34783
0813-60669111
pusdalopsbpba@gmail.com
bpbaceh@gmail.com
pusdatin.bpba@gmail.com
bpba.acehprov.go.id
061-8468469
061-8468015
0853-59000878
bpbd.sumutprov.go.id
0751-890720 / 0751-713944
0751-890721
bpbdsumbar@gmail.com
pusdalopspbsumbar@yahoo.com
bpbd.sumbarprov.go.id
0761-855734
bpbd_riau@yahoo.co.id
Bpbd2013@gmail.com
bpbd.riau.go.id
0741-670689 / 0741-5913258
pusdalops.jambi@yahoo.co.id
bpbd.jambiprov.go.id
No Provinsi Kontak Informasi
#

V.
#

#
V.
#
#
#
9.
11.
10.
8.
Sumatera
Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan
Bangka
Belitung
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
6.
7.
0711-7353311 / 071-1385108
0711-440524 / 0711-385107
Bpbd.sumsel@yahoo.com
http://bpbd.sumselprov.go.id/
0736-349674 / 0736-7321428
0736-349674
bpbd.bengkuluprov.go.id
0721-240766
0721-240766
085-269-054307
0717-438865 / 0717-439371
0811-7818600
bpbd.babelprov.go.id
021-3822078 / 021-386 5632
021-352-0407
0811-9987164
bpbddki@jakarta.go.id
bpbd.dki.jakarta@gmail.com
pusdalopsbpbdjkt@gmail.com
bpbd.jakarta.go.id
0771-315977 / 0771-316977
datadarurat.bpbdkepri@gmail.com
bpbdkepri@gmail.com
No Provinsi Kontak Informasi
束
#
#

t.

#
#
14.
15.
Jawa Barat
Jawa Tengah
Banten
Jawa Timur
12.
13.
022-73513621
022-7315274
0853-2369-986
bpbdprovjabar@gmail.com
bpbd.jabarprov.go.id
024-351-3562 / 024-3519904 /
024-70031333
024-3519186 / 024-70031555
0881-3809409
Bpbd_jateng@yahoo.com
poskoaju.bpbdjateng@gmail.com
bpbd.jatengprov.go.id
0254-8243072 / 0254-2289234 /
0254-8243073
0877-72542700
bpbd_banten@yahoo.com
bpbd.banten2014@gmail.com
bpbd.bantenprov.go.id
031-88554893
031-88554895 / 031-8296609
031-8550101
0813-32009050 / 0812-31780000
Pusdalopsbpbdjatim@gmail.com
bpbd.jatimprov.go.id
No Provinsi Kontak Informasi
#

1損
V.
#

V.

#
V.
#
18.
19.
20.
21.
Yogyakarta
Bali
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
16.
17.
0274-555584 / 0274-555585
0274-555326
pusdalopsdiy@gmail.com
BPBD@jogjaprov.go.id
bpbd.jogjaprov.go.id
0361-251177 / 0361- 245395
0361-245397 / 0361-261238 /
0361-263926
0857-92240799
pusdalopsbali@gmail.com
www.bpbd.baliprov.go.id
0370-646972
ntb_bpbd@yahoo.co.id
bpbd.ntbprov.go.id
0380-832617
0380-832671
bid.kdl.bpbdnttprov@gmail.com
bid_kdl_bpbdprovntt@yahoo.co.id
0561-744219 / 0561-744220
darurat.bpbdprovkalbar@yahoo.co.id
bpbd.kalbarprov.go.id
0536-3232729
0536-3232729
0812-51510110
Bpbd.kalteng@yahoo.co.id
pusdalops.bpbpkktg@gmail.com
No Provinsi Kontak Informasi
#
1損
V.
#

#
#
#
#
#
24.
25.
26.
27.
28.
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi
Tenggara
22.
23.
0511-3307760
0816-4559938
bpbdprovkal4.sel@gmail.com
0541-733766 / 0541-7779537
0541-17779537
0541-741040
0811-5844722
pusdalopsbpbdkaltim@yahoo.co.id
bpbdkaltim.com
0552-21727
bpbdkaltara@gmail.com
bpbdkaltara.wordpress.com
0431-844095 / 0431-844093
0431-844145
bpbdsulut@gmail.com
Pusdalops.bpbd.sulut@gmail.com
bpbd.sulutprov.go.id
0411-3633797 / 0411-312523
bpbdkotamksr@gmail.com
pusdalopssulsel@gmail.com
0411-3633797 / 0411-312523
bpbdkotamksr@gmail.com
pusdalopssulsel@gmail.com
0401-3191617 / 0401-3194742
0401-3194742
Bpbdprov.sultra@gmail.com
No Provinsi Kontak Informasi

t.
#

#
t.
#
#
V.
#
No Provinsi Kontak Informasi
	
32.
33.
34.
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
29.
30.
31.
0435-882143
bpbdprovgorontalo@gmail.com
0426-22058 / 0426-21141
pusdatinbpbdsulbar@gmail.com
0911-316042 / 0911-316041
0911-316042
0822-4894-5168
bpbd.malukuprov.go.id
0921-31327656 / 0921-3121006
0921-3121006
0967-588384
0967-588386
0813-33055004 / 0852-32255220
pusdalopsbpbdpapua@gmail.com
bpbdpapua.info
0986-214093
0986-214094
0823-99463564
t.
#

#
#
#

#
V. LAMPIRAN
Rambu ancaman bahaya yang perlu Anda perhatikan
untuk meningkatkan kesiapsiagan
Kawasan
Rawan Bencana
Gunungapi
Kawasan
Rawan Bencana
Gempa bumi
Petunjuk
Tempat Kumpul
Sementara
Bentuk, Warna,
dan Arti
Rambu Peringatan
dengan kata
Papan Informasi
Jenis Bahaya
Papan Informasi
Memasuki Kawasan
Rawan Bencana
Papan Informasi
Penanda Tempat
Petunjuk
Tempat
Pengungsian
Petunjuk Arah
Jalur Evakuasi
Petunjuk Arah
Jalur
Pengungsian
Kawasan
Rawan Bencana
Tsunami
Kawasan
Rawan Bencana
Gerakan Tanah
Kawasan
Rawan Kebakaran
Hutan
Kawasan
Rawan Kebakaran
Puting Beliung
Kawasan
Rawan Bencana
Banjir
Kawasan
Rawan
Kekeringan
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
70
m
m ra
<> <$> ANDA MEMASUK!
KAWASANRAWAN BENCANA
GUNUNGAPIRAUNG-JAWATIMUR
AWAS!AWAS!
GASBERACUNKAWAHTIMBANGHATI HATI
JALUR AWAN PANAS
AIR KAWAHBERSIFATKOROSIF
sr-s
sErv.
angan mendekatidan menyentuh air
danau kawah Gunung Ijen karena
momiliki tingkal
(pH < 1) dan bersifat korosif
J速耽o損~
'0損p
keasaman linggi
!束束 5 息f
TEMPAT
PENGUNGSIAN
STADION
MAGUWO
J
束 O 6)
B N P B
Daftar aplikasi gawai berbasis android dan IOS
yang dapat membantu dalam kesiapsiagaan
MAGMA
Indonesia
inaRISKBNPB TV
Info BMKG
Siaga Bencana
Pantauan Bencana
Indonesia
Life360 Open Camera
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
71
m K-
III 1損T損T
VJ
BMKG B N P BgG-BG e
ina v*?
RISK AHow risky is your place?
BNPBTV
TEMUKANDl  / Download di
F* GooglePlayI
App Store
(||) 0
; ;
B N P B
 BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
 BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
 BNPP (Basarnas) : Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
 BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
 HKBN : Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional
 KRB : Kawasan Rawan Bencana
 OPD : Organisasi Perangkat Daerah
 PMI : Palang Merah Indonesia
 Polri : Polisi Republik Indonesia
 Posko : Pos Komando
 Pusdalops : Pusat Pengendalian Operasi
 PVMBG : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi
 SOP : Standard Operating Procedure
TNI : Tentara Nasional Indonesia
VI. DAFTAR SINGKATAN
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
72
1 wB N P B
 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana. BNPB. 2007.
 Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 	
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rambu dan Papan Informasi 	 	
Bencana.
 Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana Nasional. BNPB.
2017.
 http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/prepar
ing-for-disaster/ (diakses pada 30 Oktober 2017)
 Fayeldi, T & Nurhakim, S 2012, Seri Jelajah Sains Cuaca dan
Iklim, Bestari Kids, Jakarta.
 http://www.unisdr.org/files/11541_DroughtRiskReduction2009li
brary.pdf (Diakses pada 9 November 2017)
 Field Operating Guide. CERT.
 Emergency Survival Guide. County of Los Angeles.
VII. DAFTAR PUSTAKA
MENGHADAPI BENCANA
TANGGAP TANGKAS TANGGUH
73
I#B N P B
TANGGAP TANGKAS TANGGUH Menghadapi Bencana
B N P B
Diterbitkan oleh :
PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Graha BNPB
Jl. Pramuka Kav. 38 Jakarta Timur 13120
+62 21 2982 7793 @BNPB_Indonesia
+62 21 2128 1200 BNPB Indonesia
contact@bnpb.go.id
ppid@bnpb.go.id
BNPB_Indonesia
www.bnpb.go.id
+62 812 955 900 90
BNPB
bnpbindonesia.tv
+62 812 123 7575
<s
* ,
avs
B N P B
[Tubej
[1
BNPB
Ad

Recommended

Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Era Wibowo
Buku Saku BNPB Menghadapi Bencana
Buku Saku BNPB Menghadapi Bencana
Ramadina Goethe
Buku saku menghadapi bencana-bnpb
Buku saku menghadapi bencana-bnpb
TriSarjaka
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana
JalinKrakatau
PILOT PROJEK GKSTTB TENTANG Bencana Alam
PILOT PROJEK GKSTTB TENTANG Bencana Alam
diankerja1
Format sppl
Format sppl
ernest virgyawan
Coal processing
Coal processing
ernest virgyawan
1 5+hazardous+materials+management
1 5+hazardous+materials+management
ernest virgyawan
Framework pengurangan resiko bencana
Framework pengurangan resiko bencana
ernest virgyawan
Kepmen lh no.202-2004
Kepmen lh no.202-2004
ernest virgyawan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
ernest virgyawan
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
ernest virgyawan
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
ernest virgyawan
834 852-1-pb
834 852-1-pb
ernest virgyawan
Fitoremediasi
Fitoremediasi
ernest virgyawan
Gyuygf
Gyuygf
ernest virgyawan
Rtrw dki
Rtrw dki
ernest virgyawan
Tutorial epanet
Tutorial epanet
ernest virgyawan
Ipi10757
Ipi10757
ernest virgyawan
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
ernest virgyawan
Koef runoff
Koef runoff
ernest virgyawan

More Related Content

More from ernest virgyawan (13)

Framework pengurangan resiko bencana
Framework pengurangan resiko bencana
ernest virgyawan
Kepmen lh no.202-2004
Kepmen lh no.202-2004
ernest virgyawan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
ernest virgyawan
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
ernest virgyawan
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
ernest virgyawan
834 852-1-pb
834 852-1-pb
ernest virgyawan
Fitoremediasi
Fitoremediasi
ernest virgyawan
Gyuygf
Gyuygf
ernest virgyawan
Rtrw dki
Rtrw dki
ernest virgyawan
Tutorial epanet
Tutorial epanet
ernest virgyawan
Ipi10757
Ipi10757
ernest virgyawan
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
ernest virgyawan
Koef runoff
Koef runoff
ernest virgyawan
Framework pengurangan resiko bencana
Framework pengurangan resiko bencana
ernest virgyawan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
Ind puu-7-2010-permen no.17 thn 2010-audit lingkungan
ernest virgyawan
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
2013 04 13_bath_ex_e_trak_a
ernest virgyawan
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
Environmental standards phase 1 finalv2 010408
ernest virgyawan
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
ernest virgyawan

Buku saku bnpb

  • 1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana EDISI 2017 BUKU SAKU TANGGAP TANGKAS TANGGUH MENGHADAPI BENCANA 1 , 促i B N P B
  • 3. Buku saku ini tidak menjamin keselamatan Anda namun memberikan pedoman secara umum untuk kesiapsiagaan. Latihan merupakan upaya nyata untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. INGAT JANGAN PANIK, jika bencana terjadi di sekitar Anda! JANGAN PANIK
  • 4. Nama Lengkap : __________________________________ Nama Panggilan : ___________________________________ No. Telepon/WA : ___________________________________ E-mail : ___________________________________ Daftar dan Nomor Kontak Penting lain : 1. __________________________________________________ 2. __________________________________________________ 3. __________________________________________________ 4. __________________________________________________ 5. __________________________________________________ Nomor Kontak BPBD Provinsi : _______________ Nomor Kontak BPBD Kabupaten/Kota : _______________
  • 5. DAFTAR ISI VI. Daftar Pustaka V. Lampiran IV. Kontak Darurat I. Pengantar B. Penanggulangan Bencana Indonesia11 A. Karakteristik dan Ancaman Bencana Geologi dan Hidrometeorologi Indonesia 7 II. Kesiapsiagaan A. Kesiapsiagaan14 B. Rencana Kesiapsiagaan16 III. Siaga Bencana A. Gempa Bumi20 B. Tsunami24 C. Erupsi Gunungapi31 D. Banjir38 E. Tanah Longsor46 F. Puting Beliung51 G. Kekeringan55 H. Kebakaran Hutan dan Lahan59
  • 6. BAB 1 P E N G A N TA R
  • 7. Karakteristik dan Ancaman Bencana Geologi dan Hidrometeorologi di Indonesia A. PENGANTAR BAB 1 AUSTRALIA PLATE10 S 0 100 E 120 E EURASIA PLATE Banda Sea PACIFIC PLATE Sumatra MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 7 C> Y 1 _V 4 V - /-J*rip J * r A/ A 4 r T T T T T T T T 1 I#B N P B
  • 8. Ancaman bahaya gempa bumi tersebar di hampir seluruh wilayah Kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecil hingga skala besar yang merusak. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunungapi, dan jenis-jenis bencana geologi lain. Kenali wilayah Indonesia yang terletak di antara 3 lempeng tektonik Geologi LEMPENG PASIFIK LEMPENG HINDIA - AUSTRALIA LEMPENG EURASIA Hanya di Pulau Kalimantan bagian barat, tengah dan selatan sumber gempa bumi tidak ditemukan , walaupun masih ada goncangan yang berasal dari sumber gempa bumi yang berada di wilayah Laut Jawa dan Selat Makassar. Wilayah yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 8 -f 1 wB N P B
  • 9. Hidrometeorologi Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa sehingga wilayahnya beriklim tropis. Akibat posisi geografis ini, Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada saat musim penghujan apabila curah hujan tinggi, kondisi ini memicu terjadinya puting beliung, banjir dan tanah longsor. Sedangkan pada musim kemarau, dan curah hujan rendah terjadi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 9 a r[3 *73 A V B N P B
  • 10. Sementara pada musim peralihan, fenomena alam puting beliung menjadi ancaman bencana. Kenali beberapa wilayah Indonesia dengan curah hujan tinggi. Di Indonesia terdapat 3 pola curah hujan, yaitu pola hujan monsun, ekuatorial dan lokal dengan periode hujan yang berbeda-beda. Perhatikan pergeseran awal musim penghujan dari Barat ke Timur, karena bencana hidrometeorologi terjadi pada saat itu. Pola hujan monsun: Sumatera Bagian Timur, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Bagian Selatan PULAU PUNCAK MUSIM HUJAN Desember, Januari, Februari Maret dan Oktober Juni, Juli dan Agustus Pola hujan ekuatorial: Pantai Barat Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah Bagian Utara, Sulawesi, Papua dan sebagian Papua Barat Pola hujan lokal: Maluku, Papua Barat Bagian Barat MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 10 Q $ 1 WB N P B
  • 11. Penanggulangan Bencana di Indonesia B. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat nasional dengan didukung kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan kementerian/lembaga terkait lain. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 11 a: B N P B I#B N P B
  • 12. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten dan kota merupakan penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat daerah dengan didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPd) terkait. Dalam masa tanggap darurat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat, yang bertugas untuk melakukan upaya penanganan darurat (Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2016). Kenali struktur Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana di daerah sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB tersebut. SEKRETARIAT BAGIAN DATA, INFORMASI DAN HUMAS BAGIAN PERENCANAAN PERWAKILAN MITRA KERJA KOMANDAN WAKIL KOMANDAN BIDANG OPERASI MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 12 1 wB N P B
  • 14. KesiapsiagaanA. KESIAPSIAGAAN BAB 2 Dalam menghadapi ancaman bencana, kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan Anda. Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 26 APRIL sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional BNPB menetapkan dan mengharapkan partisipasi Anda dan semua pihak untuk melakukan latihan kesiapsiagaan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 14 SH2 2/ 1 B N P B
  • 15. Banyak upaya kesiapsiagaan bermanfaat dalam berbagai situasi bencana. Beberapa upaya penting untuk kesiapsiagaan adalah: Memahami bahaya di sekitar Anda. 1 2 3 4 5 6 Memahami sistem peringatan dini setempat. Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk melindungi diri. Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktekkan rencana tersebut dengan latihan. Mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi. Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 15 I I I#B N P B
  • 16. Rencana Kesiapsiagaan B. Bencana sering terjadi tanpa peringatan sehingga Anda membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapinya. Salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana adalah rencana kesiapsiagaan. Tiga upaya utama dalam menyusun rencana kesiapsiagaan menghadapi bencana. Miliki sebuah rencana darurat keluarga. Rencana ini mencakup: 1) Analisis ancaman di sekitar. 2) Identifikasi titik kumpul. 3) Nomor kontak penting. 4) Ketahui rute evakuasi. 5) Identifikasi lokasi untuk mematikan air, gas dan listrik. 6) Identifikasi titik aman di dalam bangunan atau rumah. 7) Identifikasi anggota keluarga yang rentan (anak-anak, lanjut usia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas). 1 MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 16 1 wB N P B
  • 17. Menyimpan 10 benda yang akan dibutuhkan saat bencana, yaitu: 1) Air minum untuk 3 10 hari. 2) Makanan untuk 3 10 hari. 3) Obat P3K. 4) Obat obatan pribadi. 5) Lampu senter (dan ekstra baterai). 6) Radio (dan ekstra baterai). 10) Pembersih higienis (tisu basah, hand sanitizer, perlengkapan mandi). 7) Sejumlah uang dan dokumen penting (sertifikat kelahiran, sertifikat tanah/rumah, ijazah, dokumen asuransi, surat kepemilikan asset). 8 )Pakaian, jaket dan sepatu. 9 ) Peralatan (peluit, sarung tangan, selotip, pisau serbaguna, masker, pelindung kepala). 2 MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 17 i v #B N P B
  • 18. Menyimak informasi dari berbagai media, seperti radio, televisi, media online, maupun sumber lain yang resmi. Berikut ini beberapa daftar untuk melihat upaya perlindungan yang perlu Anda kenali. Anda dapat memperoleh informasi resmi terhadap penanganan darurat dari BPBD, BNPB, dan kementerian/lembaga terkait. Apabila sudah terbentuk posko, informasi lanjutan akan diberikan oleh posko setempat. 3 Kaji situasi. Identifikasi tipe bencana dan kondisi sekitar Anda. Putuskan untuk tinggal atau berpindah tempat. Dalam beberapa situasi, Anda mungkin harus tetap diam dan di situasi lain Anda harus berpindah tempat. Tinggal atau berpindah tempat adalah keputusan penting dalam bencana. Apabila Anda tidak dalam kondisi bahaya, Anda harus tetap tinggal dan berupaya untuk mendapatkan informasi situasi terkini. Apabila Anda harus berpindah, buatlah keputusan secara cepat. Sangat penting untuk mendengarkan pemerintah setempat ketika ada instruksi. Cari air bersih dan pastikan untuk dapat bernafas. Apa pun jenis bencana, udara yang baik merupakan kebutuhan yang penting. Upayakan lindungi diri Anda dan cari udara bersih mungkin dengan menutup mulut dengan kain atau masker. Lindungi diri Anda dari reruntuhan dan beri sinyal kepada penolong. Apabila Anda berada di reruntuhan, cari celah untuk bernafas. Lempar sesuatu atau tiup peluit untuk pertolongan. Upayakan untuk membuat suara dengan benda sekitar Anda. Pastikan higienitas. Penting untuk memastikan air yang layak minum dan sanitasi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 18 1 wB N P B
  • 20. Gempa Bumi A. SIAGA BENCANA BAB 3 Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunungapi, atau runtuhan batuan. Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam sekejap. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 20 na. i LLl V z am j i 速A(pe
  • 21. kedalaman,dan potensi tsunami dari laman (www.bmkg. go.id) atau pun aplikasi gawai BMKG berbasis android atau IOS. Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Institusi yang berwenang untuk mengeluarkan informasi kejadian gempa bumi adalah BMKG. Anda dapat mengetahui informasi dari berbagai parameter mengenai besaran suatu gempa bumi, titik pusat gempa bumi, www.bmkg.go.id Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di bawah meja. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan. Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar penggunaan lahan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu, Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan. Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi. Prabencana MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 21 ISBMKG ESH* a > >> >> fB N P B
  • 22. Di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat: Saat bencana Jika sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran. Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan. Apabila Anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi. Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka, jangan berdiri dekat tiang, pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh. Guncangan akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari keluar rumah. Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola bangunan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 22 < <m a < wB N P B
  • 23. Saat terjadi gempa bumi besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah. Di dalam mobil: Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai. Pascabencana Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi. PERINGATAN TSUNAMI PASCA GEMPA BUMI: Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi. Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor. Jika di dalam mobil, berhentilah tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 23 Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. > m > im < << < < #B N P B
  • 24. TsunamiB. Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun, namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak. Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam atau lebih di tengah laut. Jenis bencana ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunungapi di laut. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 24 9 m s' o>c_ s 1 WB N P B
  • 25. Seperti gempa bumi, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi. Anda dapat mengenali suatu wilayah yang berpotensi terdampak tsunami dengan rambu peringatan bahaya tsunami. Institusi yang berwenang untuk memberikan peringatan bencana tsunami adalah BMKG. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 25 ( >/ I#B N P B
  • 26. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi bencana tsunami. Prabencana Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi (intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain). Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang. Segera menjauhi pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau menangkap ikan yang terdampar di pantai karena air surut. Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi. Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami setelah gempa bumi terjadi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 26 1 1 E> b 1 1 wB N P B
  • 27. Saat bencana Setelah gempa bumi berdampak pada rumah Anda, jangan berupaya untuk merapikan kondisi rumah. Waspada gempa bumi susulan! Jika Anda berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.Jika mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu segera menyingkir dari daerah pantai.Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi. Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama serta dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 27 f f fUPWARD WAVE CRUST FAULT LINE IMANTLE IB N P B
  • 28. Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali. Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman, janganlah meninggalkan tempat evakuasi karena seringkali gelombang yang datang kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya. Apabila Anda berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan. Hindari jalan melewati jembatan. Anda dianjurkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki. Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Bagi Anda yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 28 1 1 1 KOTA PANTAI EVAKUASI 1 WB N P B
  • 29. Pascabencana Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas. Anda dapat kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman dari pihak berwenang. Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang. Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik. Hindari air yang bergerak karena arusnya dapat membahayakan Anda. Hindari area bekas genangan untuk menghindari terperosok atau terjebak dalam kubang. Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 29#B N P B
  • 30. Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih, perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi. Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika Anda terkena air genangan tsunami. Apabila Anda terluka, dapatkan perawatan kesehatan di pos kesehatan terdekat. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan. Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak berwenang membutuhkan relawan. Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air. Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainya. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 30 wB N P B
  • 31. Erupsi GunungapiC. Bahaya erupsi gunungapi memiliki dua jenis bahaya berdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dan sekunder. Berikut ini bahaya dari erupsi gunungapi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 31 o .dOL IB N P B
  • 32. Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahaya ini merupakan campuran material erupsi antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300 700属C, kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam. 1 2 3 4 5 6 Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya >10.000属C dan dapat merusak segala bentuk infrastruktur. Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut antara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau. Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadi ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai 200属C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer. Hujan abu. Material abu tampak halus dan bergerak sesuai arah angin. Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan bentuk banjir lahar. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 32 wB N P B
  • 33. Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai ancaman bahaya erupsi gunungapi yaitu tingkat status gunungapi (level) dan Kawasan Rawan Bencana (KRB). PenjelasanIstilah dalam bahasa Tingkat Status (Level) Tingkatan yang menunjukkan jelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu atau asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama. AwasIV Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual atau pemeriksaan kawah, kegempaan dan metode lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan. WaspadaIII Peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lain. SiagaII Aktivitas gunungapi, berdasarkan pengamatan hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lain, tidak memperlihatkan adanya kelainan. NormalI MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 33#B N P B
  • 34. Berikut ini penjelasan mengenai Kawasan Rawan Bencana (KRB). KRB III adalah kawasan yang sangat berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar), dan/atau gas beracun. Kawasan ini meliputi daerah pucak dan sekitar. KRB III KRB II adalah kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu (pijar) dan/atau guguran lava, hujan abu lebat, hujan lumpur panas, aliran lahar, dan gas beracun. Kawasan ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Kawasan rawan terhadap awan panas, aliran lava, guguran lava, aliran lahar, dan gas beracun terutama daerah hulu. 2) Kawasan rawan terhadap hujan abu lebat, lontaran batu (pijar) dan/atau hujan lumpur panas. KRB II KRB I adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar, tertimpa material jatuhan berupa hujan abu, dan/atau air dengan keasaman tinggi. Apabila letusan membesar, kawasan ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat, serta lontaran batu (pijar). Kawasan ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Kawasan rawan terhadap lahar. Kawasan ini terletak di sepanjang lembah dan bantaran sungai, terutama yang berhulu di daerah puncak. 2) Kawasan rawan terhadap hujan abu tanpa memperhitungkan arah tiupan angin. KRB I Tingkat Penjelasan MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 34 I I 1 wB N P B
  • 35. Institusi teknis terkait dengan kegunungapian adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Informasi terkait gunungapi dapat dilihat pada laman berikut:http://www.vsi.esdm.go.id/ PVMBG juga memiliki produk aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses pada gawai, dengan basis Android dan IOS. Jika Anda berada di kawasan pegunungan, perhatikan apabila Anda melihat rambu berikut ini yang berarti kawasan tersebut memiliki ancaman erupsi gunungapi. Langkah-langkah jika terjadi erupsi gunungapi sebagai berikut: Prabencana Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunungapi. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 35 m r> o o o o o #B N P B
  • 36. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan. Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung. Gunakan kacamata pelindung. Jangan memakai lensa kontak. Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunungapi. Saat Bencana MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 36 '-C -- r L 1 wB N P B
  • 37. Pascabencana Kurangi terpapar dari abu vulkanik. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan. Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 37 I#B N P B
  • 38. BanjirD. Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai. Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan tadi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 38 mam rClm wBNPB
  • 39. Kejadian bencana banjir sangat bersifat lokal. Satu daerah bisa terlanda banjir dan daerah lainnya aman. Oleh sebab itu, informasi mengenai banjir yang resmi biasanya berasal dari institusi di daerah yang bertanggung jawab, seperti BPBD. Anda yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bandung dapat berpartisipasi untuk memberikan informasi ketinggian genangan air dan banjir melalui media sosial dan akan dipetakan melalui laman PetaBencana.id. Kendati sifatnya bencana lokal, namun terkadang banjir juga dapat meluas dan melumpuhkan kehidupan perkotaan seperti yang pernah terjadi di Jakarta. Oleh sebab itu, langkah antisipasi harus dilakukan baik sebelum, saat, dan pascabencana banjir. Prabencana Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di zona rawan banjir. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir. Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 39 I#B N P B
  • 40. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka Anda bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikannya dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman. Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir terjadi. Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minum. Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik, dan gas. Mempertimbangkan asuransi banjir. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 40 1 wB N P B
  • 41. Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir. Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan. Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum. Menggunakan air bersih dengan efisien. Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah. Menyimpan berbagai dokumen penting di tempat yang aman. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 41 VW/ sU I#B N P B
  • 42. Saat bencana Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempat Anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 42 I I 1 wB N P B
  • 43. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan. Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 43 V' offon fyfW #B N P B
  • 44. Pascabencana Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kesetrum. Waspada dengan instalasi listrik. Hindari air yang bergerak. Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan. Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang. Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 44 1 wB N P B
  • 45. Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir. dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). buang makanan yang terkontaminasi air banjir. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali. Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika Anda terkena air banjir. dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 45 V I#B N P B
  • 46. Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di jalur longsoran. Tanah LongsorE. Bencana tanah longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 46 m l 1 WB N P B
  • 47. Prabencana Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air tanah. (Perhatikan fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah). Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian dasar ditanam rumput). Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah). Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 47 IB N P B
  • 48. Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan. Pengenalan daerah rawan longsor. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall). MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 48 V dm ] WBNPB
  • 49. Tidak mendirikan bangunan permanen di daerah tebing dan tanah yang tidak stabil (tanah gerak). Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan. Waspada ketika curah hujan tinggi. Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon sembarangan. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan. Menanami kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak dan dalam seperti nangka, durian, pete, kaliandra dan sebagainya. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction (infeksi cairan). Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 49 IB N P B
  • 50. Pascabencana Saat bencana Segera evakuasi untuk menjauhi suara gemuruh atau arah datangnya longsoran. Hindari wilayah longsor karena kondisi tanah yang labil. Apabila hujan turun setelah longsor terjadi, antisipasi longsor susulan. Apabila mendengar suara sirine peringatan longsor, segera evakuasi ke arah zona evakuasi yang telah ditentukan. (Beberapa wilayah di Indonesia telah terpasang Sistem Peringatan Dini Longsor). MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 50 m s ag ' m II <A VI H wBNPB
  • 51. Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Ancaman puting beliung sulit diprediksi karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana puting beliung adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang. Bencana puting beliung sebagai akibat dari peristiwa hidrometeorologis meningkat intensitas kejadiannya pada masa peralihan musim. Puting BeliungF. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 51 O- o 03 I#B N P B
  • 52. Membuat rumah/bangunan yang kokoh. Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin. Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik. Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung dan cara penyelamatan diri. Tutup jendela dan pintu lalu kunci. Memperhatikan tanda-tanda terjadinya angin puting beliung, seperti udara terasa panas, kemudian muncul awan gelap yang berlangsung hingga sore hari. Prabencana Saat bencana MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 52 SIS 1 wB N P B
  • 53. Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada. Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya. Jangan tiarap di atas tanah. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 53 1 l I#B N P B
  • 54. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera. Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat. Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati. Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerusakan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya. Pascabencana Jangan berlindung di bawah pohon besar dan papan reklame. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 54 0 a m BM 1 WB N P B
  • 55. Kekeringan merupakan kondisi kekurangan pasokan air dari curah hujan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu musim atau lebih, yang berakibat pada kekurangan air untuk beberapa sektor kegiatan, kelompok atau lingkungan (UNISDR, 2019) KekeringanG. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 55 V 0) Y # f fB N P B f
  • 56. Prabencana Menjaga sumber/mata air. Menggunakan air dengan bijak. Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam. Secara kolektif membuat waduk atau embung untuk menampung air hujan dan dipergunakan saat musim kemarau. Memenuhi kebutuhan keluarga, membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan. Dalam konteks pertanian, memanfaatkan mulsa. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 56 1 wB N P B
  • 57. Saat Bencana Melapor dan meminta bantuan air bersih pada pihak yang berwenang. Pelaksanaan hujan buatan/TMC. Mengatur jadwal penggunaan air yang masih ada. Simak informasi terkini dari radio, televisi, media online dan sumber informasi resmi pemerintah. Kurangi pemakaian air yang berlebih bila tidak digunakan MATIKAN AIR MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 57 贈3 iQ J #B N P B
  • 58. PascaBencana Membuat sumur resapan/biopori. Membuat waduk/bendungan untuk menampung air hujan. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 58 I) WB N P B
  • 59. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah keadaan pada lahan dan hutan yang dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan serta dampak yang merugikan. Kebakaran Hutan dan LahanH. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 59 ) 1 i * MPB*1 ( V y耽J rB N P B
  • 60. Anda perlu memperhatikan kualitas udara di wilayah yang terdampak karhutla atau informasi konsentrasi partikulat (PM10). Berikut keterangan mengenai indikator kualitas udara. BAIK 0 - 50 SEDANG 50 - 150 TIDAK SEHAT 150 - 250 SANGAT TIDAK SEHAT 250 - 350 BERBAHAYA >350 Informasi kualitas udara di beberapa tempat dapat diakses di laman berikut: http://www.bmkg.go.id/ kualitas-udara/informasi- partikulat-pm10.bmkg MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 60 o OO I wB N P B
  • 61. Prabencana Berada di kawasan hutan, perhatikan apabila Anda melihat rambu berikut ini yang berarti kawasan tersebut memiliki ancaman atau rawan kebakaran hutan. Memberikan peringatan. Masih banyak warga yang tinggal disekitar hutan yang masih belum mempunyai pengetahuan yang memadai tentang hutan dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Masih banyak warga yang membakar rumput saat musim kemarau yang disertai angin kencang. Sehingga penyebaran api akan mudah dan meluas. Sehingga memang perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat di sekitar hutan untuk tidak membakar rumput dan puing puing. Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan Seperti diketahui, Jarak minimal yang harus diperhatikan untuk melakukan pembakaran terhadap sampah atau puing-puing adalah minimal 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan. Hal tersebut harus bisa diterapkan oleh warga yang ingin membakar rumput di area hutan. Pastikan api sudah mati. Sebelum warga pergi meninggalkan tempat pembakaran, sangat disarankan untuk membersihkan area tersebut dari bahan bahan yang mudah terbakar. Hindari membakar ketika cuaca berangin. Angin kencang menjadi faktor utama kebakaran hutan semakin meluas. Api akan semakin kencang dan besar dan tentu ini sangat berbahaya. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 61 <耽f> I#B N P B
  • 62. Saat bencana Apabila tidak memiliki kepentingan, jangan keluar rumah. Tinggal di dalam rumah. Tutup segala akses udara berasap yang bisa masuk ke dalam rumah dan jaga udara dalam ruangan sebersih mungkin. Nyalakan Air Conditioner (AC) atau filtrasi udara. Jika tidak memiliki AC dan terlalu pengap untuk tinggal di dalam rumah, carilah perlindungan di pusat. Segera periksa ke dokter bila memiliki gangguan jantung atau paru-paru. Cukupi asupan air putih, buah dan makanan bergizi. Lindungi lubang pernafasan dengan masker/kain setiap kali beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker N95 untuk perlindungan lebih baik. Cuci tangan dan wajah sesudah beraktivitas di luar ruangan. Bila api terus menjalar, segera laporkan kepada Posko Kebakaran atau pihak terkait. MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 62 1 wB N P B
  • 63. No Kontak No. Telpon IV. KONTAK DARURAT 110 Hotline 1500-567 SMS 0812-81562620 112 113 115 021-4207051 021-4250767 021-4227875 108 123 118 atau 119 021-6546318 022-7272606 0821-11300911 021-5201590 021-7228497 021-84595576 0812-1237575 021-29827666 Fax 021-29827444 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 16. 11. 12. 14. 13. 1. 15. Polisi Call Center PPPK Kementerian Kesehatan Telepon Darurat Pemadam Kebakaran SAR/Basarnas Palang Merah Indonesia Sentra Informasi Keracunan (Siker) Penerangan PLN Ambulans BMKG PVMBG Kementerian Sosial TNI Pusdalops BNPB Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat T
  • 64. Pusdalops BPBD Provinsi 4. 5. 3. Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi 1. 2. 0651-34783 0651-34783 0813-60669111 pusdalopsbpba@gmail.com bpbaceh@gmail.com pusdatin.bpba@gmail.com bpba.acehprov.go.id 061-8468469 061-8468015 0853-59000878 bpbd.sumutprov.go.id 0751-890720 / 0751-713944 0751-890721 bpbdsumbar@gmail.com pusdalopspbsumbar@yahoo.com bpbd.sumbarprov.go.id 0761-855734 bpbd_riau@yahoo.co.id Bpbd2013@gmail.com bpbd.riau.go.id 0741-670689 / 0741-5913258 pusdalops.jambi@yahoo.co.id bpbd.jambiprov.go.id No Provinsi Kontak Informasi # V. # # V. # # #
  • 65. 9. 11. 10. 8. Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung DKI Jakarta Kepulauan Riau 6. 7. 0711-7353311 / 071-1385108 0711-440524 / 0711-385107 Bpbd.sumsel@yahoo.com http://bpbd.sumselprov.go.id/ 0736-349674 / 0736-7321428 0736-349674 bpbd.bengkuluprov.go.id 0721-240766 0721-240766 085-269-054307 0717-438865 / 0717-439371 0811-7818600 bpbd.babelprov.go.id 021-3822078 / 021-386 5632 021-352-0407 0811-9987164 bpbddki@jakarta.go.id bpbd.dki.jakarta@gmail.com pusdalopsbpbdjkt@gmail.com bpbd.jakarta.go.id 0771-315977 / 0771-316977 datadarurat.bpbdkepri@gmail.com bpbdkepri@gmail.com No Provinsi Kontak Informasi 束 # # t. # #
  • 66. 14. 15. Jawa Barat Jawa Tengah Banten Jawa Timur 12. 13. 022-73513621 022-7315274 0853-2369-986 bpbdprovjabar@gmail.com bpbd.jabarprov.go.id 024-351-3562 / 024-3519904 / 024-70031333 024-3519186 / 024-70031555 0881-3809409 Bpbd_jateng@yahoo.com poskoaju.bpbdjateng@gmail.com bpbd.jatengprov.go.id 0254-8243072 / 0254-2289234 / 0254-8243073 0877-72542700 bpbd_banten@yahoo.com bpbd.banten2014@gmail.com bpbd.bantenprov.go.id 031-88554893 031-88554895 / 031-8296609 031-8550101 0813-32009050 / 0812-31780000 Pusdalopsbpbdjatim@gmail.com bpbd.jatimprov.go.id No Provinsi Kontak Informasi # 1損 V. # V. # V. #
  • 67. 18. 19. 20. 21. Yogyakarta Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 16. 17. 0274-555584 / 0274-555585 0274-555326 pusdalopsdiy@gmail.com BPBD@jogjaprov.go.id bpbd.jogjaprov.go.id 0361-251177 / 0361- 245395 0361-245397 / 0361-261238 / 0361-263926 0857-92240799 pusdalopsbali@gmail.com www.bpbd.baliprov.go.id 0370-646972 ntb_bpbd@yahoo.co.id bpbd.ntbprov.go.id 0380-832617 0380-832671 bid.kdl.bpbdnttprov@gmail.com bid_kdl_bpbdprovntt@yahoo.co.id 0561-744219 / 0561-744220 darurat.bpbdprovkalbar@yahoo.co.id bpbd.kalbarprov.go.id 0536-3232729 0536-3232729 0812-51510110 Bpbd.kalteng@yahoo.co.id pusdalops.bpbpkktg@gmail.com No Provinsi Kontak Informasi # 1損 V. # # # # # #
  • 68. 24. 25. 26. 27. 28. Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara 22. 23. 0511-3307760 0816-4559938 bpbdprovkal4.sel@gmail.com 0541-733766 / 0541-7779537 0541-17779537 0541-741040 0811-5844722 pusdalopsbpbdkaltim@yahoo.co.id bpbdkaltim.com 0552-21727 bpbdkaltara@gmail.com bpbdkaltara.wordpress.com 0431-844095 / 0431-844093 0431-844145 bpbdsulut@gmail.com Pusdalops.bpbd.sulut@gmail.com bpbd.sulutprov.go.id 0411-3633797 / 0411-312523 bpbdkotamksr@gmail.com pusdalopssulsel@gmail.com 0411-3633797 / 0411-312523 bpbdkotamksr@gmail.com pusdalopssulsel@gmail.com 0401-3191617 / 0401-3194742 0401-3194742 Bpbdprov.sultra@gmail.com No Provinsi Kontak Informasi t. # # t. # # V. #
  • 69. No Provinsi Kontak Informasi 32. 33. 34. Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat 29. 30. 31. 0435-882143 bpbdprovgorontalo@gmail.com 0426-22058 / 0426-21141 pusdatinbpbdsulbar@gmail.com 0911-316042 / 0911-316041 0911-316042 0822-4894-5168 bpbd.malukuprov.go.id 0921-31327656 / 0921-3121006 0921-3121006 0967-588384 0967-588386 0813-33055004 / 0852-32255220 pusdalopsbpbdpapua@gmail.com bpbdpapua.info 0986-214093 0986-214094 0823-99463564 t. # # # # #
  • 70. V. LAMPIRAN Rambu ancaman bahaya yang perlu Anda perhatikan untuk meningkatkan kesiapsiagan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Kawasan Rawan Bencana Gempa bumi Petunjuk Tempat Kumpul Sementara Bentuk, Warna, dan Arti Rambu Peringatan dengan kata Papan Informasi Jenis Bahaya Papan Informasi Memasuki Kawasan Rawan Bencana Papan Informasi Penanda Tempat Petunjuk Tempat Pengungsian Petunjuk Arah Jalur Evakuasi Petunjuk Arah Jalur Pengungsian Kawasan Rawan Bencana Tsunami Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah Kawasan Rawan Kebakaran Hutan Kawasan Rawan Kebakaran Puting Beliung Kawasan Rawan Bencana Banjir Kawasan Rawan Kekeringan MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 70 m m ra <> <$> ANDA MEMASUK! KAWASANRAWAN BENCANA GUNUNGAPIRAUNG-JAWATIMUR AWAS!AWAS! GASBERACUNKAWAHTIMBANGHATI HATI JALUR AWAN PANAS AIR KAWAHBERSIFATKOROSIF sr-s sErv. angan mendekatidan menyentuh air danau kawah Gunung Ijen karena momiliki tingkal (pH < 1) dan bersifat korosif J速耽o損~ '0損p keasaman linggi !束束 5 息f TEMPAT PENGUNGSIAN STADION MAGUWO J 束 O 6) B N P B
  • 71. Daftar aplikasi gawai berbasis android dan IOS yang dapat membantu dalam kesiapsiagaan MAGMA Indonesia inaRISKBNPB TV Info BMKG Siaga Bencana Pantauan Bencana Indonesia Life360 Open Camera MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 71 m K- III 1損T損T VJ BMKG B N P BgG-BG e ina v*? RISK AHow risky is your place? BNPBTV TEMUKANDl / Download di F* GooglePlayI App Store (||) 0 ; ; B N P B
  • 72. BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BNPP (Basarnas) : Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah HKBN : Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional KRB : Kawasan Rawan Bencana OPD : Organisasi Perangkat Daerah PMI : Palang Merah Indonesia Polri : Polisi Republik Indonesia Posko : Pos Komando Pusdalops : Pusat Pengendalian Operasi PVMBG : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi SOP : Standard Operating Procedure TNI : Tentara Nasional Indonesia VI. DAFTAR SINGKATAN MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 72 1 wB N P B
  • 73. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. BNPB. 2007. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana. Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana Nasional. BNPB. 2017. http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/prepar ing-for-disaster/ (diakses pada 30 Oktober 2017) Fayeldi, T & Nurhakim, S 2012, Seri Jelajah Sains Cuaca dan Iklim, Bestari Kids, Jakarta. http://www.unisdr.org/files/11541_DroughtRiskReduction2009li brary.pdf (Diakses pada 9 November 2017) Field Operating Guide. CERT. Emergency Survival Guide. County of Los Angeles. VII. DAFTAR PUSTAKA MENGHADAPI BENCANA TANGGAP TANGKAS TANGGUH 73 I#B N P B
  • 74. TANGGAP TANGKAS TANGGUH Menghadapi Bencana B N P B
  • 75. Diterbitkan oleh : PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Graha BNPB Jl. Pramuka Kav. 38 Jakarta Timur 13120 +62 21 2982 7793 @BNPB_Indonesia +62 21 2128 1200 BNPB Indonesia contact@bnpb.go.id ppid@bnpb.go.id BNPB_Indonesia www.bnpb.go.id +62 812 955 900 90 BNPB bnpbindonesia.tv +62 812 123 7575 <s * , avs B N P B [Tubej [1 BNPB