Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
油
Pasien berusia 33 tahun datang dengan keluhan mules dan rencana persalinan seksio. Pemeriksaan menunjukkan janin berada dalam posisi sungsang dengan presentasi bokong, usia kehamilan 39 minggu. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan fisik lanjut, velosimetri Doppler, dan kardiotokografi untuk memantau kondisi ibu dan janin sebelum persalinan seksio.
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
油
Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta menempel dan berkembang di bagian bawah uterus, yang dapat menyebabkan perdarahan saat hamil maupun saat melahirkan. Laporan kasus ini membahas seorang wanita usia 31 tahun pada kehamilan ke-3 yang datang dengan keluhan perdarahan dan diagnosis plasenta previa berdasarkan riwayat medis pasien dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium.
Pasien wanita berusia 42 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Pemeriksaan fisik menemukan massa kistik di ovarium kanan. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya kista ovarium kanan. Pasien dirawat untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki berumur 8 bulan dengan keluhan bibir sumbing sejak lahir. Pemeriksaan fisik menunjukkan celah di labium superior sinistra sepanjang 2 cm. Diagnosis kerja adalah labioschisis unilateral complete sinistra. Rencana terapi berupa labioplasty.
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
油
Pasien berusia 29 tahun sedang hamil 37-38 minggu dengan riwayat hepatitis B yang diturunkan. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan janin tunggal hidup dengan presentasi kepala. Pasien akan melahirkan secara vaginal dan menerima vaksinasi HBIG dan hepatitis B untuk mencegah penularan ke bayi.
Pasien wanita berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosa awal kehamilan ektopik berdasarkan keluhan nyeri perut dan keluar darah dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan kondisi yang stabil sedangkan hasil USG menunjukkan adanya kemungkinan kehamilan ektopik. Rencana penatalaksanaan meliputi pemeriksaan lebih lanjut, konsultasi spesialis, dan persiapan operasi
Perempuan usia 25 tahun G3P0A2 datang dengan rujukan karena suspek IUGR berdasarkan hasil USG yang menunjukkan penurunan berat janin. Pasien memiliki riwayat blighted ovum pada kehamilan pertama dan anggota keluarga yang mengalami blighted ovum. Selama kehamilan, pasien makan tidak teratur.
preeklampsia adalah gangguan kehamilan berupa tekanan darah tinggi yang disertai dengan meningkatnya kadar protein dalam urine (proteinuria) atau gangguan fungsi hati. Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius pada ibu maupun janin
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien laki-laki berumur 8 bulan dengan keluhan bibir sumbing sejak lahir. Pemeriksaan fisik menunjukkan celah di labium superior sinistra sepanjang 2 cm. Diagnosis kerja adalah labioschisis unilateral complete sinistra. Rencana terapi berupa labioplasty.
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
油
Pasien berusia 29 tahun sedang hamil 37-38 minggu dengan riwayat hepatitis B yang diturunkan. Pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan janin tunggal hidup dengan presentasi kepala. Pasien akan melahirkan secara vaginal dan menerima vaksinasi HBIG dan hepatitis B untuk mencegah penularan ke bayi.
Pasien wanita berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosa awal kehamilan ektopik berdasarkan keluhan nyeri perut dan keluar darah dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan kondisi yang stabil sedangkan hasil USG menunjukkan adanya kemungkinan kehamilan ektopik. Rencana penatalaksanaan meliputi pemeriksaan lebih lanjut, konsultasi spesialis, dan persiapan operasi
Perempuan usia 25 tahun G3P0A2 datang dengan rujukan karena suspek IUGR berdasarkan hasil USG yang menunjukkan penurunan berat janin. Pasien memiliki riwayat blighted ovum pada kehamilan pertama dan anggota keluarga yang mengalami blighted ovum. Selama kehamilan, pasien makan tidak teratur.
preeklampsia adalah gangguan kehamilan berupa tekanan darah tinggi yang disertai dengan meningkatnya kadar protein dalam urine (proteinuria) atau gangguan fungsi hati. Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius pada ibu maupun janin
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
PRESNTASI untuk menjadikan lebih baik.pptxAdilukmana1
油
menjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternakmenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternamenjelaskan tatacara untuk menembangjkan bisnis dalam beternak dan pengelolaan ternak
Jadi ASN - Bela Negara (pptx Material)))KhasanMustofa
油
CASE 1 Anemia LIRISIA.pdf ssnsnsnsnsnnsnsnsnsns
1. 1
LAPORAN KASUS
ANEMIA PADA KEHAMILAN
Pembimbing:
Dr. Edy Purwanta, Sp. OG
Disusun Oleh:
Lirisia Eka N
NIM : 2018730090
KEPANITERAAN KLINIK STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
3. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Urakarta, 21 November 1993
Usia : 31 tahun
No. Rekam Medis : 0128****
Alamat : jl. Cipinang Kontar, RT 2/RW 9, no 7, klender, pulogadung
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal Masuk RS : 13 Agustus 2024
4. NAMA Tn. R
USIA 29 Tahun
TANGGAL LAHIR 23 November 1995
JENIS KELAMIN Laki-Laki
PEKERJAAN Kurir
AGAMA Islam
ALAMAT
jl. Cipinang Kontar, RT 2/RW 9, no 7,
klender, pulogadung
STATUS Menikah
IDENTITAS SUAMI
5. Anamnesis
Pasien hamil G2P1A0 hamil 34 minggu datang ke RSIJ Cempaka Putih ke poli karena kontrol
rutindengan keluhanpandangan kunang-kunang serta lemas sejak 3 hari SMRS.
Keluhan Utama
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Anamnesis
Pasien G2P1A0 hamil 34 minggu datang kontrol rutin ke poli dengan keluhan
pandangan kunang-kunang dan lemas. pandangan kunang-kunang dirasa ketika
perubahan posisi, berjalan dan jongkok. keluhan dirasa memberat 1 minggu
SMRS. keluhan disertai pusing, nyeri ulu hati, mual, dan muntah-muntah
disangkal.
riwayat BAK BAB pada pasien dalam batas normal, nafsu makan baik.
jantung berdebar di sangkal, demam, batuk, flek, mulas dan keluhan lainnya
disangkal. menurut pasien, gerak janin aktif, pasien belum merasakan kontraksi
atau perut kencang.
7. Anamnesis
- Penyakit jantung :Tidak ada
- Hipertensi :Tidak
ada
- Diabetes melitus :Tidak ada
- HIV :Tidak
ada
- IMS : Tidak
ada
- Alergi obat : Tidak
ada
- Alergi makanan : Tidak ada
- Penyakit ginjal : Tidak ada
- Kelainan darah : Tidak ada
- Asma : Tidak
ada
- Epilepsi : Tidak
ada
Riwayat medis
- Penyakit jantung :Tidak ada
- Hipertensi :Tidak
ada
- Diabetes melitus :Tidak ada
- Asma : Tidak
ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan hanya
mengkonsumsi obat-obatan hamil
yaitu tablet tambah darah dan
kalsium. Pasien mengatakan tidak
rutin mengkonsumsi obat-
obatannya, dalam seminggu pasien
bisa 3-4 hari tanpa konsumsi obat-
obatan sejak dinyatakan hamil
dengan alasan merasa mual ketika
konsumsi obat tersebut.
Riwayat Pengobatan
8. Anamnesis
Pasien mengatakan awal
menarche yaitu ketika pasien berusia 12
tahun, dengan siklus haid teratur 26-28 hari
dan lama haid sekitar 4-6 hari. Pasien
mengatakan darah haid tidak terlalu
berlebihan (賊2x ganti pembalut) dan hanya
terdapat keluhan nyeri ketika haid yang
pasien masih bisa menahannya.
Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan
Pasien menikah usia pada usia 26 tahun,
jarak usia dengan suami yaitu 2 tahun. Pekerjaan suami
bekerja sebagai kurir. Pernikahan ini merupakan
pernikahan pertama pasien.
Riwayat Obstetri Sebelumnya
No Tahun Persalinan UK Penolong Tempat JK BBL
2019 sc 38 Sp.OG RS pr 2.7
9. Anamnesis
Pasien mengatakan
pernah pernah kontrasepsi
suntik, oral. implant, IUD dan
kondom disangkal.
Riwayat Kontrasepsi Riwayat ANC
Pasien rutin melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan 1
bulan sekali di puskesmas. Pasien
sudah melakukan pemeriksaan triple
eliminasi sejak trimester pertama.
Pasien tidak rutin konsumsi obat-
obatan hamil.
10. Anamnesis
Pasien mengatakan kehamilan saat ini merupakan kehamilan yang
diharapkan. Pasien dan suami tinggal bersama dengan orang tua pasien
dirumah. Pasien sehari-hari beraktivitas mengurus rumah tangga. Pasien
mengatakan sering minum teh manis ketika makan. Riwayat merokok dan
konsumsu alkohol di sangkal oleh pasien.
Riwayat Sosial Ekonomi
12. Pemeriksaan Fisik
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 109/78 mmHg
Suhu : 36,7oC
HR : 101x/menit
RR : 20x/menit
SpO2 : 98% on free air
Status Antropometri
Berat badan : 62 kg
BB sebelum hamil: 51 kg
Tinggi badan : 156 cm
IMT :20,95kg/m2
(normoweight)
13. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Normocephali,
Mata : konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-
)
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-), deviasi septum
(-/-)
Telinga : Deviasi -, sekret (-/-)
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah kotor
(-), pucat (+)
Paru-paru
Inspeksi: Simetris, gerakan dinding dada simetris
kanan kiri
Palpasi : Vocal fremitus teraba simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+); Ronkhi (-/-); Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: BJ I&II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tampak cembung melenting, striae
gravidarm (+), linea alba (+), linea nigra (+).
Auskultasi: tidak dilakukan
Palpasi : terlampir pada pemeriksaan obstetri
Esktremitas
Atas : Akral hangat, edema (-/-), CRT <2dtk
Bawah : Akral hangat, edema (+/+), CRT <2dtk
14. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Status Obstetri
TFU : 28 cm
Pemeriksaan Leopold
1. Leopold 1 : Bagian teratas teraba bulat lembut kesan bokong
2. Leopold 2 : Bagian kiri teraba bagian kecil-kecil kesan ekstremitas dan
kanan teraba bagian rata seperti papan kesan punggung
3. Leopold 3 : Bagian bawah teraba bulat keras kesan kepala
4. Leopold 4 : Bagian bawah teraba konvergen : belum masuk PAP
DJJ : 140x/menit
Pemeriksaan dalam:
Vagina touche : Vulva vagina tidak ada kelainan, porsio teraba tebal lunak, nyeri
goyang porsio(-), belum ada pembukaan, ketuban (utuh), presentasi kepal, hodge(-).
18. Resume
Ny. M 31 th dengan G2P1A0 hamil 34 minggu datang kontrol rutin ke poli dengan keluhan pandangan
kunang-kunang dan lemas. pandangan kunang-kunang dirasa ketika perubahan posisi, berjalan dan jongkok. keluhan
dirasa memberat 1 minggu SMRS. keluhan disertai pusing, nyeri ulu hati, mual, dan muntah-muntah disangkal.
Riwayat BAK BAB pada pasien dalam batas normal, nafsu makan baik, makanan yang dikonsumsi sayur, buah,
protein, karbo cukup. jantung berdebar di sangkal, demam, batuk, flek, mulas dan keluhan lainnya disangkal. menurut
pasien, gerak janin aktif, pasien belum merasakan kontraksi atau perut kencang.
Ketika dilakukan pemeriksaan DJJ didapatkan DJJ 140x/menit dan pada vaginal touche didapatkan Vulva
vagina tidak ada kelainan, porsio teraba tebal lunak, nyeri goyang porsio(-), belum ada pembukaan, ketuban (utuh),
presentasi kepal, hodge(-). Keluhan keluar rembesan cairan dari vagina disangkal oleh pasien. Pasien juga dilakukan
pemeriksaan laboratorum didapatkan nilai Hb 8.6 g/dL.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 109/78 mmHg, HR 20x/menit, Suhu 36.7, spo2 99%
room air. Pada status antropometri didapatkan normoweight. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 28 cm,
leopold didapatkan bagian atas bokong, kanan punggung, kiri ekstremitas atas dan bawah, kepala belum masuk PAP.
Pada pemeriksaan vaginal touche didapatkan vulva vagina tidak ada kelainan, pembukaan belum ada, ketuban (utuh),
presentasi kepala.
pada pemeriksaan leopold, Leopold 1: Bagian teratas teraba bulat lembut kesan bokong, Leopold 2 : Bagian kiri
teraba bagian kecil-kecil kesan ekstremitas dan kanan teraba bagian rata seperti papan kesan punggung, Leopold 3
: Bagian bawah teraba bulat keras kesan kepala, Leopold 4 : Bagian bawah teraba konvergen : belum
masuk PAP.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.6 g/dL, hematokrit 31%, eritrosit 4.79 juta/mm3, MCV
64, MCH 20, MCHC 31.
19. Diagnosis
- Terapi cairan : RL 1000 cc
- Observasi tanda-tanda vital
- Transfusi PRC 2 x 500 ml
Planning
Ibu : 31 tahun G2P1A0 Hamil 34 minggu dengan Anemia Sedang
Janin : Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
Diagnosis
21. 21
Kasus Teori
Pasien 31 th G2P1A0 Hamil 34 minggu datang ke
rumahsakit dengan keluhan pandangan berkunang-
kunang bila berdiri, perubahan posisi, serta berjalan.
Pasien juga mengeluh sering merasa pusing dan
lemas. Keluhan lemas memberat 1 minggu SMRS.
Pada pemeriksaan status generalisata, ditemukan
Mata: CA (+/+)
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
Hb: 8.6 g/dL
Ht: 31%
MCV/VER: 64 fL
MCH/HER: 20 pg
MCHC/KHER: 31 g/dL
Anemia merupakan keadaan tidak mencukupinya
eritrosit untuk mengantarkan kebutuhan oksigen
jaringan.
Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan
ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL
atau hematokrit (Ht) <33%.
Tanda dan gejala yang ditemukan pada ibu
hamilmirip dengan gejala anemia pada umumnya.
Biasanya tanpa gejala, kecuali jika hemoglobin <6
hingga 7 g/dL.
Pada kondisi awal, pasien akan merasa sedikitsulit
saat melakukan aktivitas fisik, sesak saat beraktivitas
ringan, serta mudah lelah.
Bila derajat anemia makin parah, tanda dan gejala
klinis pun menjadi lebih jelas, seperti penurunan
kinerja dan daya tahan, apatis, gelisah, gangguan
kognitif dan konsentrasi, sesak, berdebar, pusing
berputar, hipotensi ortostatik, serta ditemukan pucat
seluruh tubuh, dan murmur sistolik pada katup mitral
jantung.
22. 22
Kasus
Sesuai algoritma di samping, karena
pada pasien kadar Hb <11 g/dL dan Ht
<33% pada usia kehamilan 38 minggu, ini
artinyapasien menderita anemia
dalamkehamilan. Kemudian karena kadar
MCV <80 fL, maka dapat disimpulkan
bahwajenis anemia yang diderita oleh
pasienialah mikrositik.
Rencana pemeriksaan lanjutan yang
harus dilakukan pada pasien ini
adalahkadar serum ferritin (untuk mencari
tahuapakah pasien mengalami defisiensi
besi atau tidak).
24. ANEMIA PADA KEHAMILAN
Definisi anemia menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) adalah nilai
hemoglobin atau hematokrit kurang dari persentil 5 dari distribusi hemoglobin dan hematokrit
pada populasi referensi sehat berdasarkan tahap kehamilan.
Trimester Nilai Hb Nilai Hematokrit
1 <11 g/dL <33%
2 <10.5 g/dL <32%
3 <11 g/dL <33%
Studi nasonal anemia pada kehamilan di amerika serikat ditemukan prevalensi 21.55 per 1.000
wanita dengan konsentrasi Hb kurang dari 10 gr/dL. Angka prevalensi pada wanita kulit hitam
lebih tinggi ( 35,38 per 1.000 wanit) dibandingkan dengan kulit putih (18,02 per 1.000 wanita).
Ibu dengan usia remaja merupakan prevalensi tertinggi terjadinya anemia pada kehamilan
pada semua ras.
26. ANEMIA PADA KEHAMILAN
Faktor RIsiko
1. Buruknya konsumsi makanan tinggi zat besi
(seperti kerang, tiram, hati, daging sapi,
udang, kalkun, sarapan sereal, kacang-
kacangan, dan lentil).
2. Kurangnya konsumsi makanan yang
meningkatkan penyerapan zat besi (jus jeruk,
jus anggur, stroberi, brokoli, dan paprika),
3. Diet kaya makanan yang mengurangi
penyerapan zat besi (susu, kedelai, bayam,
kopi, dan teh).
4. Penyakit ganstrointestinal yang
mempengaruhi penyerapan,
5. Menstruasi Berat
6. Interval antar kehamilan pendek
7. Kehilangan darah saat persalinan
Risiko yang dapat muncul
1. Peningkatan risiko berat bayi lahir
rendah
2. Persalinan preterm
3. Mortalitas perinatal dan harus
ditatalaksana dengan
suplementasi zat besi.
4. Selain itu, terdapat juga hubungan
antara anemia defisiensi zat besi
maternal dan depresi post-partum,
dengan hasil buruk pada tes
mental dan psikomotor.
27. ANEMIA PADA KEHAMILAN
Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan
Anemia pada kehamilan dikaitkan dengan perubahan fisiologis yang dapat mempersulit
diagnosis gangguan hematologi. Terdapat peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan
karena volume plasma bertambah sebanyak 40-50% dan masa etritrosit bertambah sebesar
15-25% pada kehamilan tunggal. Peningkatan plasma ini dapat dilihat dari penurunan kadar
hemoglobin dan hematokrit.
Jumlah total zat besi dalam tubuh ditentukan oleh asupan, kehilangan, dan penyimpanan.
Terdapat sekitar 2.3 gr zat besi tubuh total pada wanita. Pada gestasi tunggal yang khas,
rerata kebutuhan ibu akan besi mendekati 1.000 mg. Dari jumlah ini, 300 mg untuk janin dan
plasenta; 500 mg untuk ekspansi massa hemoglobin ibu; dan 200 mg yang dibuang secara
normal melalui usus, urin, dan kulit. Jumlah total 1.000 mg jauh melebihi simpanan besi pada
sebagian besar wanita dan menyebabkan anemia defisiensi besi, kecuali jika yang
bersangkutan diberi suplemen besi
28. ANEMIA PADA KEHAMILAN
Gejala dan Tanda Anemia Pada Kehamilan
Tanda dan gejala anemia tergantung dari derajat keparahan anemia,
kecepatan onset dan adanya kondisi lain yang mendasari. Gejala yang dpat
muncul seperti kelelahan, pucat, pusing, takikardia, dispneu, tolrenasi olahraga
yang buruk, kinerja kerja yang kurang optimal, dan suaasana hati depresi.
31. ANEMIA PADA KEHAMILAN
TATALAKSANA
Semua wanita hamil harus dilaukan skrining untuk aenmia dengan hitung darah lengkap
pada trimester pertama dan dilakukan lagi pada usia kehamilan 24-28 minggu. Pasien yang
memenuhi kriteria anemia berdasarkan kadar hematokrit kurang dari 33% pada trimester
pertama dan ketiga dan kurang dari 32% pada trimester kedua harus dievaluasi untuk
menentukan penyebabnya. Mereka yang kekurangan zat besi anemia harus diobati dengan zat
besi tambahan, selain vitamin prenatal.
Suplemetasi zat besi ! Anemia defisiensi besi
Suplementasi asam folat ! Pengobatan 1 mg asam folat (anemia makrositik)
Transfusi darah
32. ANEMIA PADA KEHAMILAN
Evaluasi Anemia Pada Kehamilan
Evaluasi awal ibu hamil dengan anemia ringan sampai sedang dapat mencakup riwayat
medis, pemeriksaan fisik, dan pengukuran jumlah darah lengkap , indeks sel darah merah,
kadar besi serum, dan kadar feritin. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi sangan
membantu untuk diagnosis penyakit hemolitik atau karena adanya parasit. Dengan
menggunakan uji buokimia, anemia defisiensi zat besi dapat ditentukan dari nulai abnormal
dari kadar feritin serum, saturasi transferin, dan kadar protoporfirin eritrosit bebas.
33. ANEMIA PADA KEHAMILAN
KOMPLIKASI MATERNAL
Anemia pada kehamilan memiliki keluaran yang merugikan pada janin, neonatus dan anak-
anak seperti mortalitas perinatal, mortalitas neonatus, berat badan lahir rendah, persalinan
preterm, dan usia kehamilan pendek. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan
abnormalitas perilaku dan perkembangan otak.
Pada maternal, anemia pada kehamilan meningkatkan risiko persalinan sectio caesaria,
anemia postpartum, dan transfusi darah.
34. INDIKASI SECTIO CAESARIA
Pelahiran caesar didefinisikan sebagai
kelahiran janin melalui insisi pada dinding
abdomen (laparotomi) dan dinding uterus
(histerotomi).
35. Fetal Distress
Non-reassuring fetal heart rate
Distres janin dapat dilihat dari pola denyut
jantung dan dari pola tersebut dapat
ditafsirkan bagaimana kedaan janin
36. Fetal Distress
Deselerasi dini
Deselerasi dini pada denyut jantung janin
terdiri dari penurunan secara bertahap dan
kembalinya ke garis basal akibat kontraksi.
Dalam definisi mereka, derajat deselerasi
umumnya sebanding dengan kekuatan
kontraksi dan jarang turun di bawah 100
sampai 110 denyut/menit atau 20- 30
denyut/menit di bawah garis basal
37. Fetal Distress
Deselerasi Lambat
Deselerasi Lambat. Respons denyut jantung
janin terhadap kontraksi uterus dapat menjadi
petunjuk, baik untuk perfusi uterus maupun
fungsi plasenta. Deselerasi lambat adalah
penurunan denyut jantung janin yang bersifat
halus, bertahap, simetris dimulai pada awal
atau setelah puncak kontraksi dan kembali ke
garis basal sesaat setelah kontraksi berakhir
38. Fetal Distress
Deselerasi Variabel
Pola deselerasi yang paling umum ditemui
selama persalinan adalah deselerasi variabel
yang disebabkan oklusi tali pusat. Deselerasi
variabel denyut jantung janin didefinisikan
sebagai sebuah gambaran jelas penurunan
frekuensi secara tiba-tiba. Awitan deselerasi
umumnya bervariasi dengan kontraksi yang
berturut-turut
39. Adolescent Pregnancy
Kehamilan remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat global.
Kehamilan remaja adalah kehamilan anak perempuan berusia 10 sampai 19 tahun.
Remaja dibagi lagi menjadi remaja awal (10-14 tahun), tengah (15-17 tahun), dan remaja
akhir (lebih dari 17 tahun). Peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa terjadi
pada fase remaja, dimana terjadi banyak perubahan fisiologis, anatomis, struktural,
dan aspek psikologis. Karena banyak remaja yang tidak siap secara fisik atau mental
untuk kehamilan dan persalinan, mereka cenderung mengalami komplikasi yang dapat
menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
40. Adolescent Pregnancy
PENYEBAB ADOLESCENT PREGNANCY
Ketidakmatangan psikologis sering terjadi pada ibu remaja. Karena mereka
tidak memahami nilai KB, mereka sering melakukan perilaku seksual berisiko dan
hamil saat masih sekolah dan masih tinggal dengan orang tua mereka. Terkadang
masalah di sekolah dan prestasi sekolah yang buruk muncul bahkan sebelum hamil.
Beberapa gadis remaja yang tidak berprestasi di sekolah mungkin menganggap
menjadi ibu sebagai pilihan yang menarik. Kehamilan dini berkurang secara signifikan
oleh pendidikan. Semakin banyak tahun pendidikan, semakin rendah tingkat
kehamilan dini
42. Anemia pada Adolescent Pregnancy
Pada kehamilan remaja, risiko anemia menjadi lebih tinggi karena kebutuhan
zat besi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan yang cepat. Anemia
pada kehamilan dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada trimester pertama dan
kedua. Penyebab terjadinya pada kehamilan remaja dapat terjadi akibat efek samping
gastrointestinal dari suplementasi zat besi seperti mual, muntah, dan konstipasi yang
mengakibatkan pasien berhenti konsumsi suplementasi zat besi.