際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KRITERIA MIKROBIA
 Tumbuh cepat pada medium sintetis /semi sintetis serta
mudah dikembangbiakan
 Mampu menghasilkan enzim, hormon, maupun antibiotik
pada medium sintetis sederhana
 Mampu mempertahankan sifat-sifat fisiologisnya pada
kondisi proses yang sesungguhnya (indusrti)
 Tahan terhadap stres fisik selama proses produksi
 Tingkat kemurnian mikrobia tinggi
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
PEMANFAATAN
MIKROBIA
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
PEMANFAATAN
MIKROBIA
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
KERUSAKAN PANGAN
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
KERUSAKAN PANGAN
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Clostridium botulinumClostridium botulinum
Penyebab penyakit botulism (toksin : botulinin)
Neurotoxin : neurological dan gastric symptons
Sel berbentuk batang, Gram positiv, sel tunggal atau
membentuk rantai pendek, beberapa sel motil,
anaerob obligat dan membentuk sebuah spora
tunggal pada ujung sel
C. botulinum sensitif terhadap pH rendah (<4,6),Aw
0,93 dan kadar garam 5,5%
Spora tidak tumbuh pada konsentrasi nitrit 250
ppm
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Spora sangat tahan panas tapi tidak tahan pada suhu
pasteurisasi
Toksin diproduksi selama masa pertumbuhan
Strain C. botulinum ada yang proteolitik maupun
nonproteolitik
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Pengelempokan berdasarkan atas jenis toksin yang
diproduksi
C. botulinum tipe A, B, C, D, E, dan F (Tipe A, B, E dan
F terkait dengan intoksikasi)
Tipe A : proteolitik, tipe E : nonproteolitik
Tipe B dan F dapat proteolitik maupun
nonproteolitik
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Tipe dan Pertumbuhan
Strain proteolitik tumbuh antara suhu 10  48oC,
suhu optimum 35oC
Strain nonproteolitik tumbuh antara suhu 3,3 
45oC, suhu optimum 30oC
Pertumbuhan optimum mendorong produksi toksin
optimum
Kondisi anaerobik sangat penting untuk
pertumbuhannya
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Tipe dan Pertumbuhan
Strain terdistribusi di berbagai habitai spt tanah, air
selokan, lumpur, sisa-sisa makanan, tanaman, saluran
pencernakan hewan dan ikan
Buah dan sayur dapat tercemar spora dari tanah,
ikan tercemar dari perairan
Spora tipe A dan B lebih banyak pada tanah, air
selokan, dan feces
Spora tipe E biasanya terdapat pada air payau
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Habitat
Botulinin adalah protein neurotoksik
Secara umum toksin A, B, E dan F sangat mematikan
Setelah masuk bersama makanan, toksin diabsorb
melewati dinding saluran pencernakan kemudian
sampai pada sel-sel saraf
Dalam tubuh, toksin bergerak lambat
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Toksin dan Produksinya
Toksin yang dihasilkan oleh strain nonproteolitik
labil terhadap panas
Toksin yang mengontaminasi makanan dapat
diinaktifkan pada suhu 90oC selama 15 menit atau
pada air mendidih selama 5 menit
Radiasi pada dosis 5 -7 mrad dapat menginaktifkan
toksin
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Toksin dan Produksinya
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Makanan yang Terlibat
Jenis Pangan Jml % Jenis Pangan Jml %
Daging sapi 2 0,9 Mushrooms 5 2,2
Daging ayam 1 0,4 Daging babi 1 0,4
Produk susu 1 0,4 Kalkun 1 0,4
Ikan 35 15,2 Beverages 5 2,2
Buah dan sayur 99 42,9 Lainnya 78 17,3
Mexican food 3 1,3 Total kasus : 231
Makanan kaleng pH rendah skala rumah tangga :
penggunaan suhu dan waktu sesuai rekomendasi
Industri komersial makanan kalengan : konsep 13D
Makanan yang dimasak pada suhu yang tidak
mematikan spora harus disimpan pada refrigerator
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Pencegahan Botulism
Makanan yang rentan thd C. botulinum harus
dipanaskan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
Pencegahan efektif jika panas dikombinasi dengan :
nitrit, asam,Aw rendah maupun NaCl
nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
Pencegahan Botulism

More Related Content

What's hot (20)

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
tristyanto
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Agnescia Sera
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasiMetabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Yona Oktasari
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
mataram indonesia
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
Candra Wiguna
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
University of Brawijaya
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
Eka Selvina
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
Basyrowi Arby
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Mulkan Fadhli
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
dewisetiyana52
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
Amrizal Muchtar
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
Sentra Komputer dan Foto Copy
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
Linda Rosita
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
tristyanto
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Agnescia Sera
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasiMetabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Yona Oktasari
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
Eka Selvina
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
Basyrowi Arby
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Mulkan Fadhli
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
Amrizal Muchtar

Similar to Clostridium botulinum (20)

Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
Syartiwidya Syariful
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.pptMateri pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Keslingkesjaordinkes
Bioteknologi kelas 3
Bioteknologi kelas 3Bioteknologi kelas 3
Bioteknologi kelas 3
Widuri Aja
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfKERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
Mira66540
Mikroba patogen
 Mikroba patogen Mikroba patogen
Mikroba patogen
Syartiwidya Syariful
INFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptxINFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptx
Wulandari9832
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
Fiddy Prasetiya
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
annisadewi34
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
home
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
Dokter Tekno
3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan
Nurfadilah381197
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
ZholaVaryanMuhammad
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
DedyBinAli
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
AyuSibagariang1
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
chintya11wulandarie
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.pptMateri pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Keslingkesjaordinkes
Bioteknologi kelas 3
Bioteknologi kelas 3Bioteknologi kelas 3
Bioteknologi kelas 3
Widuri Aja
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfKERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
Mira66540
INFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptxINFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptx
Wulandari9832
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
5 Kunci keamanan pangan direktorat penyehatan lingkungan.pptx
annisadewi34
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
home
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
Dokter Tekno
3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan3 peran mikroba bhn pangan
3 peran mikroba bhn pangan
Nurfadilah381197
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
ZholaVaryanMuhammad
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
DedyBinAli
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
AyuSibagariang1
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
bakteri dalam makanan (Mata kuliah Ilmu Gizi)
chintya11wulandarie

More from Widyalestarinurpratama (13)

Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Widyalestarinurpratama
Mo vs food
Mo vs foodMo vs food
Mo vs food
Widyalestarinurpratama
Salmonella
SalmonellaSalmonella
Salmonella
Widyalestarinurpratama
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Widyalestarinurpratama
ilmu bahan pangan
ilmu bahan panganilmu bahan pangan
ilmu bahan pangan
Widyalestarinurpratama
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
Widyalestarinurpratama
Anatomi manusia
Anatomi manusiaAnatomi manusia
Anatomi manusia
Widyalestarinurpratama

Clostridium botulinum

  • 1. KRITERIA MIKROBIA Tumbuh cepat pada medium sintetis /semi sintetis serta mudah dikembangbiakan Mampu menghasilkan enzim, hormon, maupun antibiotik pada medium sintetis sederhana Mampu mempertahankan sifat-sifat fisiologisnya pada kondisi proses yang sesungguhnya (indusrti) Tahan terhadap stres fisik selama proses produksi Tingkat kemurnian mikrobia tinggi nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
  • 6. Clostridium botulinumClostridium botulinum Penyebab penyakit botulism (toksin : botulinin) Neurotoxin : neurological dan gastric symptons Sel berbentuk batang, Gram positiv, sel tunggal atau membentuk rantai pendek, beberapa sel motil, anaerob obligat dan membentuk sebuah spora tunggal pada ujung sel C. botulinum sensitif terhadap pH rendah (<4,6),Aw 0,93 dan kadar garam 5,5% Spora tidak tumbuh pada konsentrasi nitrit 250 ppm nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
  • 7. Spora sangat tahan panas tapi tidak tahan pada suhu pasteurisasi Toksin diproduksi selama masa pertumbuhan Strain C. botulinum ada yang proteolitik maupun nonproteolitik nugsam_itp/foodmicrobiol./2012
  • 8. Pengelempokan berdasarkan atas jenis toksin yang diproduksi C. botulinum tipe A, B, C, D, E, dan F (Tipe A, B, E dan F terkait dengan intoksikasi) Tipe A : proteolitik, tipe E : nonproteolitik Tipe B dan F dapat proteolitik maupun nonproteolitik nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Tipe dan Pertumbuhan
  • 9. Strain proteolitik tumbuh antara suhu 10 48oC, suhu optimum 35oC Strain nonproteolitik tumbuh antara suhu 3,3 45oC, suhu optimum 30oC Pertumbuhan optimum mendorong produksi toksin optimum Kondisi anaerobik sangat penting untuk pertumbuhannya nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Tipe dan Pertumbuhan
  • 10. Strain terdistribusi di berbagai habitai spt tanah, air selokan, lumpur, sisa-sisa makanan, tanaman, saluran pencernakan hewan dan ikan Buah dan sayur dapat tercemar spora dari tanah, ikan tercemar dari perairan Spora tipe A dan B lebih banyak pada tanah, air selokan, dan feces Spora tipe E biasanya terdapat pada air payau nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Habitat
  • 11. Botulinin adalah protein neurotoksik Secara umum toksin A, B, E dan F sangat mematikan Setelah masuk bersama makanan, toksin diabsorb melewati dinding saluran pencernakan kemudian sampai pada sel-sel saraf Dalam tubuh, toksin bergerak lambat nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Toksin dan Produksinya
  • 12. Toksin yang dihasilkan oleh strain nonproteolitik labil terhadap panas Toksin yang mengontaminasi makanan dapat diinaktifkan pada suhu 90oC selama 15 menit atau pada air mendidih selama 5 menit Radiasi pada dosis 5 -7 mrad dapat menginaktifkan toksin nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Toksin dan Produksinya
  • 13. nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Makanan yang Terlibat Jenis Pangan Jml % Jenis Pangan Jml % Daging sapi 2 0,9 Mushrooms 5 2,2 Daging ayam 1 0,4 Daging babi 1 0,4 Produk susu 1 0,4 Kalkun 1 0,4 Ikan 35 15,2 Beverages 5 2,2 Buah dan sayur 99 42,9 Lainnya 78 17,3 Mexican food 3 1,3 Total kasus : 231
  • 14. Makanan kaleng pH rendah skala rumah tangga : penggunaan suhu dan waktu sesuai rekomendasi Industri komersial makanan kalengan : konsep 13D Makanan yang dimasak pada suhu yang tidak mematikan spora harus disimpan pada refrigerator nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Pencegahan Botulism
  • 15. Makanan yang rentan thd C. botulinum harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi Pencegahan efektif jika panas dikombinasi dengan : nitrit, asam,Aw rendah maupun NaCl nugsam_itp/foodmicrobiol./2012 Pencegahan Botulism