Metode pencarian heuristik merupakan teknik untuk meningkatkan efisiensi proses pencarian dalam state space dengan memilih cabang-cabang yang paling mungkin menyebabkan penyelesaian masalah. Metode-metode pencarian heuristik yang dijelaskan meliputi generate and test, hill climbing, best first search, dan simulated annealing.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma Naive Bayes Classifier untuk klasifikasi dan prediksi data. Algoritma ini bekerja dengan menghitung probabilitas kelas berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan asumsi independensi antar variabel. Diberikan contoh perhitungan Naive Bayes untuk memprediksi kemungkinan seseorang membeli komputer dan status kelulusannya berdasarkan atribut-atribut tertentu.
Algoritma K-nearest neighbor (KNN) digunakan untuk klasifikasi dan prediksi dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan lama berdasarkan bobot fitur. KNN mencari kasus lama terdekat untuk digunakan sebagai solusi kasus baru, dengan kedekatan diukur antara 0-1. Studi kasus menggunakan KNN untuk memprediksi kemungkinan nasabah memiliki masalah pembayaran dengan mempertimbangkan jarak pendidikan dan
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerohohervin
Ìý
Algoritma brute force, divide and conquer, dan decrease and conquer merupakan pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah secara komputasi. Brute force memecahkan masalah secara sederhana dengan mencoba semua kemungkinan, divide and conquer memecah masalah menjadi submasalah kecil lalu menggabungkan hasilnya, sedangkan decrease and conquer hanya memecah masalah menjadi submasalah kemudian memecahkan satu submasalah.
Dokumen tersebut membahas tentang list berkait ganda (doubly linked list) dan operasi-operasinya seperti penambahan, penghapusan, dan pencarian elemen pada list tersebut. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar doubly linked list, deklarasi struktur data, dan fungsi-fungsi untuk melakukan operasi penambahan di depan, belakang, dan tengah list, serta penghapusan di depan, belakang, dan tengah list. Juga dibahas tentang
Normalisasi merupakan teknik untuk mendekomposisi tabel menjadi beberapa tabel agar tidak terjadi anomali seperti inkonsistensi data, duplikasi data, dan ketergantungan data. Proses normalisasi melibatkan identifikasi dependensi fungsional dan pembentukan tabel-tabel baru untuk menghilangkan dependensi sebagian dan transitif hingga mencapai Bentuk Normal Ketiga atau BCNF.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pencarian heuristik dalam artificial intelligence, yaitu generate and test, hill climbing, dan best first search. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari solusi masalah secara efisien dengan memperkirakan kemungkinan solusi terbaik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang jaringan syaraf tiruan dan cara kerjanya yang meniru otak manusia.
2. Jaringan syaraf tiruan terdiri atas neuron-neuron yang saling terhubung dan memiliki bobot untuk memproses informasi secara kolektif.
3. Ada beberapa metode pembelajaran jaringan syaraf tiruan seperti pembelajaran terawasi dan tak terawasi untuk menentukan bobot ant
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai class diagram dalam pemodelan sistem informasi. Class diagram digunakan untuk menggambarkan objek/kelas pada suatu sistem beserta atribut, operasi, dan hubungan antar kelas. Berbagai contoh class diagram juga disajikan untuk mengilustrasikan penggunaan class, atribut, hubungan, indikator hubungan, dan generalisasi/spesialisasi antar kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi data dan file serta organisasi file dalam sistem komputer. Ada tiga kelompok data yaitu data tetap, tak tetap, dan yang bertambah menurut waktu. Ada sembilan jenis file dan empat model akses file."
Dokumen ini membahas tentang teori bahasa formal dan otomata. Teori bahasa formal membahas tentang bahasa formal yang terdiri dari kumpulan kalimat yang dibangkitkan oleh tata bahasa tertentu. Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali atau menerima kalimat dalam bahasa tertentu.
This document outlines the key activities and functions of an academic information system including inputting and managing student biodata, course registrations, schedules, attendance, grades, transcripts, and reports. The system allows input and management of biodata, course registrations, schedules, attendance, grades, transcripts, and generates various reports.
Dokumen tersebut membahas algoritma program dinamis untuk menentukan lintasan terpendek antara dua simpul dalam sebuah graf. Metode yang digunakan adalah program dinamis mundur dimana permasalahan dibagi menjadi beberapa tahap dan dihitung secara mundur untuk menentukan nilai optimal pada setiap tahap. Hasil akhir adalah terdapat tiga lintasan terpendek dengan panjang 11 antara simpul 1 dan 10.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis graf serta konsep dasar graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, dan tetanggaan. Dijelaskan pula contoh-contoh penerapan graf dalam berbagai bidang seperti matematika, kimia, biologi, dan teknik informatika.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses dengan menggunakan diagram aliran data (data flow diagram/DFD). DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dengan menggambarkan aliran data di antara proses, penyimpanan data, dan entitas eksternal. Dokumen ini menjelaskan cara membuat diagram konteks, DFD level 0, dan DFD level berikutnya dengan mendekomposisi proses-proses kompleks menjadi proses-proses primit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian citra digital, komponen-komponen citra digital seperti piksel, warna, resolusi, dan kedalaman bit. Juga dibahas teknologi pengolahan citra seperti transformasi, sampling, dan segmentasi citra.
The document discusses decision trees, which classify data by recursively splitting it based on attribute values. It describes how decision trees work, including building the tree by selecting the attribute that best splits the data at each node. The ID3 algorithm and information gain are discussed for selecting the splitting attributes. Pruning techniques like subtree replacement and raising are covered for reducing overfitting. Issues like error propagation in decision trees are also summarized.
Normalisasi merupakan teknik untuk mendekomposisi tabel menjadi beberapa tabel agar tidak terjadi anomali seperti inkonsistensi data, duplikasi data, dan ketergantungan data. Proses normalisasi melibatkan identifikasi dependensi fungsional dan pembentukan tabel-tabel baru untuk menghilangkan dependensi sebagian dan transitif hingga mencapai Bentuk Normal Ketiga atau BCNF.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pencarian heuristik dalam artificial intelligence, yaitu generate and test, hill climbing, dan best first search. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari solusi masalah secara efisien dengan memperkirakan kemungkinan solusi terbaik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang jaringan syaraf tiruan dan cara kerjanya yang meniru otak manusia.
2. Jaringan syaraf tiruan terdiri atas neuron-neuron yang saling terhubung dan memiliki bobot untuk memproses informasi secara kolektif.
3. Ada beberapa metode pembelajaran jaringan syaraf tiruan seperti pembelajaran terawasi dan tak terawasi untuk menentukan bobot ant
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai class diagram dalam pemodelan sistem informasi. Class diagram digunakan untuk menggambarkan objek/kelas pada suatu sistem beserta atribut, operasi, dan hubungan antar kelas. Berbagai contoh class diagram juga disajikan untuk mengilustrasikan penggunaan class, atribut, hubungan, indikator hubungan, dan generalisasi/spesialisasi antar kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi data dan file serta organisasi file dalam sistem komputer. Ada tiga kelompok data yaitu data tetap, tak tetap, dan yang bertambah menurut waktu. Ada sembilan jenis file dan empat model akses file."
Dokumen ini membahas tentang teori bahasa formal dan otomata. Teori bahasa formal membahas tentang bahasa formal yang terdiri dari kumpulan kalimat yang dibangkitkan oleh tata bahasa tertentu. Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali atau menerima kalimat dalam bahasa tertentu.
This document outlines the key activities and functions of an academic information system including inputting and managing student biodata, course registrations, schedules, attendance, grades, transcripts, and reports. The system allows input and management of biodata, course registrations, schedules, attendance, grades, transcripts, and generates various reports.
Dokumen tersebut membahas algoritma program dinamis untuk menentukan lintasan terpendek antara dua simpul dalam sebuah graf. Metode yang digunakan adalah program dinamis mundur dimana permasalahan dibagi menjadi beberapa tahap dan dihitung secara mundur untuk menentukan nilai optimal pada setiap tahap. Hasil akhir adalah terdapat tiga lintasan terpendek dengan panjang 11 antara simpul 1 dan 10.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis graf serta konsep dasar graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, dan tetanggaan. Dijelaskan pula contoh-contoh penerapan graf dalam berbagai bidang seperti matematika, kimia, biologi, dan teknik informatika.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses dengan menggunakan diagram aliran data (data flow diagram/DFD). DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dengan menggambarkan aliran data di antara proses, penyimpanan data, dan entitas eksternal. Dokumen ini menjelaskan cara membuat diagram konteks, DFD level 0, dan DFD level berikutnya dengan mendekomposisi proses-proses kompleks menjadi proses-proses primit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian citra digital, komponen-komponen citra digital seperti piksel, warna, resolusi, dan kedalaman bit. Juga dibahas teknologi pengolahan citra seperti transformasi, sampling, dan segmentasi citra.
The document discusses decision trees, which classify data by recursively splitting it based on attribute values. It describes how decision trees work, including building the tree by selecting the attribute that best splits the data at each node. The ID3 algorithm and information gain are discussed for selecting the splitting attributes. Pruning techniques like subtree replacement and raising are covered for reducing overfitting. Issues like error propagation in decision trees are also summarized.
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pendukung keputusan untuk membantu menentukan jurusan siswa SMU menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN) berbasis pocket PC. Sistem ini akan memprediksi jurusan IPA atau IPS berdasarkan nilai mata pelajaran siswa dengan menghitung jarak terdekat antara data siswa tersebut dengan data pelatihan lainnya.
The document discusses the K-nearest neighbor (K-NN) classifier, a machine learning algorithm where data is classified based on its similarity to its nearest neighbors. K-NN is a lazy learning algorithm that assigns data points to the most common class among its K nearest neighbors. The value of K impacts the classification, with larger K values reducing noise but possibly oversmoothing boundaries. K-NN is simple, intuitive, and can handle non-linear decision boundaries, but has disadvantages such as computational expense and sensitivity to K value selection.
The little Oh (o) notation is a method of expressing the an upper bound on the growth rate of an algorithm’s
running time which may or may not be asymptotically tight therefore little oh(o) is also called a loose upper
bound we use little oh (o) notations to denote upper bound that is asymptotically not tight.
Big O notation describes how efficiently an algorithm or function grows as the input size increases. It focuses on the worst-case scenario and ignores constant factors. Common time complexities include O(1) for constant time, O(n) for linear time, and O(n^2) for quadratic time. To determine an algorithm's complexity, its operations are analyzed, such as the number of statements, loops, and function calls.
Big O notation describes how the time and space complexity of an algorithm changes as the size of the input increases. It can tell whether the computational time and space required is constant, linear, quadratic, or other relationship to the input size. For example, an algorithm that prints each element of an array is O(n) linear time, as doubling the array size doubles the computation time. Comparing each element to every other element is O(n^2) quadratic time, as adding one more element increases the computation exponentially. Understanding an algorithm's Big O performance is important for ensuring efficient operation on large inputs.
This document provides a summary of Bayesian classification. Bayesian classification predicts the probability of class membership for new data instances based on prior knowledge and training data. It uses Bayes' theorem to calculate the posterior probability of a class given the attributes of an instance. The naive Bayesian classifier assumes attribute independence and uses frequency counts to estimate probabilities. It classifies new instances by selecting the class with the highest posterior probability. The example shows how probabilities are estimated from training data and used to classify an unseen instance in the play-tennis dataset.
Perancangan aplikasi data mining berbasis web dengan algoritmaAndreas Chandra
Ìý
Aplikasi data mining berbasis web dengan algoritma Apriori dirancang untuk menentukan produk yang berhubungan di toko buku Togamas Affandi. Aplikasi ini memiliki fitur login, data, analisis, dan dokumentasi untuk menganalisis data transaksi menjadi informasi baru seperti produk yang sering dibeli bersama untuk membantu promosi. Saran termasuk menambah fitur pemilihan itemset dan memerlukan data lebih banyak untuk hasil yang lebih objektif.
This document discusses k-nearest neighbor (k-NN) machine learning algorithms. It explains that k-NN is an instance-based, lazy learning method that stores all training data and classifies new examples based on their similarity to stored examples. The key steps are: (1) calculate the distance between a new example and all stored examples, (2) find the k nearest neighbors, (3) assign the new example the most common class of its k nearest neighbors. Important considerations include the distance metric, value of k, and voting scheme for classification.
Proses Poisson menjelaskan proses stokastik yang menghitung kejadian-kejadian yang terjadi secara acak dalam interval waktu tertentu. Proses ini memiliki parameter laju yang menentukan rata-rata kejadian per satuan waktu, serta memenuhi sifat-sifat kenaikan yang bebas dan stasioner. "[/ringkuman]
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
Ìý
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems – Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR
A. Algoritma
Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus
dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan
kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot
dari sejumlah fitur yang ada. Misalkan diinginkan untuk
mencari solusi terhadap seorang pasien baru dengan
menggunakan solusi dari pasien terdahulu. Untuk mencari
kasus pasien mana yang akan digunakan maka dihitung
kedekatan kasus pasien baru dengan semua kasus pasien
lama. Kasus pasien lama dengan kedekatan terbesar-lah
yang akan diambil solusinya untuk digunakan pada kasus
pasien baru.
d2
Baru
B
A
d1
Gambar 4.1 Ilustrasi Kedekatan Kasus
Seperti tampak pada Gambar 4.1. Ada 2 pasien lama A
dan B. Ketika ada pasien Baru, maka solusi yang akan
diambil adalah solusi dari pasien terdekat dari pasien Baru.
Seandainya d1 adalah kedekatan antara pasien Baru dan
pasien A, sedangkan d2 adalah kedekatan antara pasien
Baru dengan pasien B. Karena d2 lebih dekat dari d1 maka
2. solusi dari pasien B lah yang akan digunakan untuk
memberikan solusi pasien Baru.
Adapun rumus untuk melakukan penghitungan kedekatan
antara 2 kasus adalah sebagai berikut:
f T S x w
i
n
i
i i i
w
similarity T S
Σ=
= 1
( , )
( , )
dengan
T : kasus baru
S : kasus yang ada dalam penyimpanan
n : jumlah atribut dalam masing-masing kasus
i : atribut individu antara 1 s/d n
f : fungsi similarity atribut i antara kasus T dan kasus S
w : bobot yang diberikan pada atribut ke i
Kedekatan biasanya berada pada nilai antara 0 s/d 1. Nilai
0 artinya kedua kasus mutlak tidak mirip, sebaliknya untuk
nilai 1 kasus mirip dengan mutlak.
Kasus :
Kemungkinan seorang nasabah bank akan bermasalah
dalam pembayarannya atau tidak
Tabel 1 Tabel Kasus
No Jenis
Kelamin
Pendidikan Status Bermasalah
1 L S1 Bekerja Ya
2 P SMA Tidak
Bekerja
Tidak
3 L SMA Bekerja Tidak
4 P S2 Bekerja Ya
Atribut Bermasalah merupakan atribut tujuan.
3. Bobot antara satu atribut dengan atribut yang lain pada
atribut bukan tujuan dapat didefinisikan dengan nilai
berbeda.
Tabel 2 Definisi Bobot Atribut
Atribut Bobot
Jenis Kelamin 0.5
Pendidikan 1
Status 0.75
Kedekatan antara nilai-nilai dalam atribut juga perlu
didefinisikan.
Tabel 3 Kedekatan Nilai Atribut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin L P
L 1 0
P 0 1
Nilai1 Nilai2 Kedekatan
L L 1
P P 1
L P 0
P L 0
Tabel 4 Kedekatan Nilai Atribut Pendidikan
Pendidikan SMA S1 S2
SMA 1 0.5 0
S1 0.5 1 0.5
S2 0 0.5 1
Nilai1 Nilai2 Kedekatan
S2 S2 1
S2 S1 0.5
S2 SMA 0
S1 S1 1
S1 S2 0.5
S1 SMA 0.5
4. SMA SMA 1
SMA S1 0.5
SMA S2 0
Tabel 5 Kedekatan Nilai Atribut Status
Status Bekerja Tidak Bekerja
Bekerja 1 0
Tidak Bekerja 0 1
Nilai1 Nilai2 Kedekatan
Bekerja Bekerja 1
Tidak
Tidak
Bekerja
Bekerja 1
Bekerja Tidak
Bekerja 0
Tidak
Bekerja Bekerja 0
Misalkan ada kasus nasabah baru dengan nilai atribut:
Jenis Kelamin : L
Pendidikan : SMA
Status : Tidak Bekerja
Untuk memprediksi apakah nasabah tersebut akan
bermasalah atau tidak dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghitung kedekatan kasus baru dengan kasus
no 1.
Diketahui:
a : Kedekatan nilai atribut Jenis Kelamin (Laki-laki
dengan Laki-laki)
: 1
5. b : Bobot Atribut Jenis Kelamin
: 0.5
c : Kedekatan nilai atribut Pendidikan (SMA
dengan S1)
: 0.5
d : Bobot Atribut Pendidikan
: 1
e : Kedekatan nilai atribut Status (Tidak Bekerja
dengan Bekerja)
: 0
f : Bobot Atribut Status
: 0.75
Dihitung:
= ( a * b ) + ( c * d ) + ( e * f
)
b d f
Jarak
+ +
= + + Jarak
(1*0.5) (0.5*1) (0*0.75)
+ +
0.5 1 0.75
1 Jarak =
Jarak = 0.44
2.25
2. Menghitung kedekatan kasus baru dengan kasus
no 2.
Diketahui:
a : Kedekatan nilai atribut Jenis Kelamin (Laki-laki
dengan Perempuan)
: 0
b : Bobot Atribut Jenis Kelamin
: 0.5
c : Kedekatan nilai atribut Pendidikan (SMA
dengan SMA)
: 1
d : Bobot Atribut Pendidikan
: 1
6. e : Kedekatan nilai atribut Status (Tidak Bekerja
dengan Tidak Bekerja)
: 1
f : Bobot Atribut Status
: 0.75
Dihitung:
= ( a * b ) + ( c * d ) + ( e * f
)
b d f
Jarak
+ +
= + + Jarak
(0*0.5) (1*1) (1*0.75)
+ +
0.5 1 0.75
1.75 Jarak =
2.25
Jarak = 0.778
3. Menghitung kedekatan kasus baru dengan kasus
no 3.
Diketahui:
a : Kedekatan nilai atribut Jenis Kelamin (Laki-laki
dengan Laki-Laki)
: 1
b : Bobot Atribut Jenis Kelamin
: 0.5
c : Kedekatan nilai atribut Pendidikan (SMA
dengan SMA)
: 1
d : Bobot Atribut Pendidikan
: 1
e : Kedekatan nilai atribut Status (Tidak Bekerja
dengan Bekerja)
: 0
f : Bobot Atribut Status
: 0.75
7. Dihitung:
= ( a * b ) + ( c * d ) + ( e * f
)
b d f
Jarak
+ +
= + + Jarak
(1*0.5) (1*1) (0*0.75)
+ +
0.5 1 0.75
1.5 Jarak =
2.25
Jarak = 0.667
4. Menghitung kedekatan kasus baru dengan kasus
no 3.
Diketahui:
a : Kedekatan nilai atribut Jenis Kelamin
(Perempuan dengan Laki-Laki)
: 0
b : Bobot Atribut Jenis Kelamin
: 0.5
c : Kedekatan nilai atribut Pendidikan (SMA
dengan S2)
: 0
d : Bobot Atribut Pendidikan
: 1
e : Kedekatan nilai atribut Status (Tidak Bekerja
dengan Bekerja)
: 0
f : Bobot Atribut Status
: 0.75
Dihitung:
= ( a * b ) + ( c * d ) + ( e * f
)
b d f
Jarak
+ +
= + + Jarak
(0*0.5) (0*1) (0*0.75)
+ +
0.5 1 0.75
8. 0 Jarak =
Jarak = 0
2.25
5. Memilih kasus dengan kedekatan terdekat.
Dari langkah 1, 2 dan 3 dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi adalah kasus 2. Berarti kasus yang
terdekat dengan kasus baru adalah kasus 2.
6. Menggunakan klasifikasi dari kasus dengan
kedekatan terdekat.
Berdasarkan hasil pada langkah 4, maka klasifikasi
dari kasus 2 yang akan digunakan untuk
memprediksi kasus baru. Yaitu kemungkinan
nasabah baru akan Tidak Bermasalah