際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Diabetes Melitus Tipe 1




  Muhammad Subli Subli-Kun
     Flashbackeverytime.blogspot.com
Apa itu Diabetes tipe 1?

Pada penderita Diabetes tipe
1, pankreas tidak dapat
memproduksi insulin. Hormon ini
penting untuk membantu sel-sel
tubuh mengubah gula menjadi
energi. Tanpa itu, gula menumpuk
dalam darah dan dapat mencapai
tingkat yang berbahaya. Untuk
menghindari komplikasi yang
mengancam jiwa, penderita
diabetes tipe 1 mengonsumsi harus
insulin seumur hidup mereka.
Gejala Khas : Polidipsia
(haus yg berlebihan)dll

Cendrung datang tiba dan disertai
juga:
 Haus yang luar biasa haus
 Mulut Kering
 Nafas Bau
 Sering buang air kecil poliuria
Gejala Khas : berat badan
yang turun

Selain gula darah yg tetap
tinggi, disertai juga dengan:
 Berat badan yang naik
 Nafsu makan yang tinggi
 tapi tetap lemas, dan
    mengantuk.
Gejala Khas : Masalah Kulit
Penderita diabetes 1 banyak
mengalami masalah kulit yg
disebabkan:
 Infeksi bakteri
 Infeksi virus
 Gatal, kulit kering, sirkulasi yg
    buruk pada kulit
Pada anak perempuan biasanya infeksi
jamur pada kelamin, Bayi dapat
mengembangkan kandidiasis, bentuk
parah dari ruam popok disebabkan
oleh ragi yang dapat dengan mudah
menyebar dari daerah popok ke paha
dan perut.
Gejala Khas yg berbahaya
lainnya : masalah kulit
Ketika gula darah tidak
terkontrol, bisa menyebabkan
komplikasi yg lebih parah seperti:
 Mati rasa/ kesemutan pada kaki
 Penglihatan mulai kabur
 Hipoglikemia
 Hilangnya kesadaran
Dibutuhkan perawatan yang darurat
karna pada beberapa pasien tanda
tidak terlihat dengan jelas sebelum
jatuh koma
Gejala Khas yg berbahaya
lainnya : ketoasidosis
Jika tidak diobati, diabetes
mengurangi pasokan gula pada sel-
sel anda untuk diubah menjadi
energi. Sebagai kompensasi tubuh
akan membakar lemak dan protein
sebagai gantinya, yg menyebabkan
keton timbul dalam darah. Keton
adalah asam yang dapat meracuni
tubuh. Tingginya kadar asam dalam
darah dan kelainan lain yg mrupakan
hasil perubahan tingkat PH
Perbedaan DM tipe 1 dgn
DM tipe 2

Pada DM 1, sistem imun tubuh salah
menyerang ke Pankreas yang
menghasilkan insulin. Pada DM
2, pankreas tidaklah diserang, tapi
karna Insulin tidak diproduksi dgn
cukup. Untuk berbagai alasan tubuh
tidak menggunakan insulin secara
efektif. Gejala pada kedua DM ini
hampir sama, hanya saja pada DM 1
gejala lebih awal tampak pada
penderita
Apa penyebab DM 1?

Dokter belum mengetahui dengan
pasti kenapa sistem imun
menyerang pankreas, tapi
kebanyakan pasien memiliki riwayat
faktor lingkungan dan gen. Peneliti
telah meneliti 50 gen dan daerah
gen yang meningkatkan faktor resiko
DM1. Tapi gen bukanlah menjadi
faktor resiko utama, beberapa
peneliti percaya faktor lingkungan
seperti virus, dan diet ataupun yg
berhubungan dengan kehamilan
merupakan faktor lain yang penting.
Siapa yg bisa terkena DM1?

DM tipe 1 bisa menyerang usia
berapapun. Tapi 2/3 kasus baru
menyatakan kebanyakan penderita
adalah mereka yang dibawah 19
tahun. Terdapat 2 usia utama
penderita DM 1, yaitu pada usia dini
dan pada usia pubertas. Faktor resiko
wanita dan pria sama besar, tapi lebih
besar faktor resiko pada etnis kulit
putih dibanding kulit lain. Berdasarkan
data WHO, DM sangat jarang pada
etnis afrika, amerika, dan asia asli.
Diagnosa DM 1?

Diagnosa DM 1 bisa diperiksa dengan
tes darah sederhana. Jika diikuti
dengan gejala maka bisa digunakan
tes glukosa puasa atau tes gula acak .
Tes A1c digunakan untuk menentukan
rata glukosa di darah 2-3 bulan
terakhir. Untuk mendiagnosa tes
harus dilakukan pada 2 hari yang
berbeda. Tes toleransi glukosa tidak
cocok digunakan untuk menentukan
apakah terkena DM apa tidak. Jika
terdiagnosa DM1, dokter akan
menentukan jenis antibodi yang ada
pada darah pasien.
Komplikasi Jangka Panjang

Lama-kelamaan glukosa yang tinggi
dalam tubuh bisa menyebabkan
kerusakan banyak saraf didalam
tubuh, resiko tertinggi penderita DM1
ialah
 Sakit jantung dan stroke
 Gagal ginjal
 Kebutaan
 Penyakit gusi dan gigi
 Kerusakan saraf di tangan, kaki dan
    organ-organ lainnya
Memonitoring DM 1 jangka
panjang

Cara lain memonitorin kadar glukosa
darah adalah dgn cara memantaunya
secara kontinyu. Sensor timbul setiap
10 detik, dan dikirimkan ke perangkat
komunikasi anda yang berukuran
seperti handphone yg disebut
monitor. Sistem secara otomatis
mencatat nilai glukosa rata setiap 5
menit sampai 72 jam. Alat ini tidak
dianjurkan untuk memonitoring
secara jangka panjang akan tetapi
hanya tren untuk memeriksa kadar
glukoasa darah.
Pengobatan: pemberian
Insulin

Siapapun yg menderita DM harus
mendapatkan insulin untuk
membantu mengontrol glukosa pada
darah. Kebanyakan pasien
mendapatkan insulin dalam bentuk
suntikan dalam beberapa hari. Tim
medis akan menyarankan beberapa
jenis suntikan insulin berdasarkan
tingkatan kadar glukosa anda. Ini
bertujuan untuk menjaga kadar
glukosa anda masih dalam keadaan
normal.
Efek terlalu banyak Insulin

Memakai insulin terlalu banyak bisa
mengakibatkan penurunan kadar glukosa
ke tingkat yang berbahaya. Hal ini disebut
reaksi Insulin. Reaksinya dapat ringan,
sedang, berat bahkan bisa sampai tahap
yang memerlukan bantuin orang lain.
Tanda-tandanya meliputi
 Kelelahan atau banyak menguap
 Tak mampu berbicara dan berpikir
    jernih
 Hilangnya koordinasi otot
 Berkeringat, berkedut, pucat
 Kejang
 Dan hilang kesadaran
Menetralkan efek insulin

Penderita yang memakai insulin harus
membawa setidaknya 15 gram
karbohidrat setiap saat. Karbohidrat
ini berguna untuk mengatasi efek dari
insulin yang berlebihan, karbohidrat
dapat berupa:
 Setengah cangkir jus buah/ non
    dieat soda
 1 cangkir susu
 2 sendok makan kismis
 3 tablet glukosa
Jika glukosa anda masih
rendah, disarankan untuk disuntikan
glukagon kepada anda dengan
bantuan anggota keluarga anda.
Menetralkan efek insulin :
Insulin Pump

Salah satu cara untuk mengatasi reaksi
insulin adalah dengan menggunakan
insulin pump. Alat ini memasukan
insulin melalui selang yang
dimasukkan ke kulit. Insulin diberikan
sekitar wktu 1 jam, untuk mengurangi
kebutuhan akan suntikan insulin. Alat
ini membantu mengatur agar kadar
glukosa darah anda tetap stabil dan
mengatur pola makan anda. Akan
tetapi alat ini tetaplah memiliki
kelemahan, jadi disini dokter akan
memberikan opsi lain kepada anda
untuk mengatasi efek insulin.
Bagaimana cara
mengetahui terapi kita
berhasil?

Untuk mengetahui seberapa berhasil
terapi yg kita lakukan, doker akan
menyarankan kita untuk melakukan
tes darah A1c setiap 3 bulan/6 bulan
sekali. Tes ini berguna untuk
mengetahui kadar glukosa anda
selama 2/3 bulan terakhir. Bila
hasilnya buruk, anda harus
menyesuaikannya dengan terapi
insulin, pola makan, serta aktifitas fisik
yang anda lakukan.
Transplantasi Pankreas

Jika terapi insulin gagal dan reaksi
insulin tetap terus terjadi maka anda
akan mnjadi kandidat untuk
transplantasi sel pankreas.
Berdasarkan prosedur, sel-sel
insulin yang sehat akan didonorkan
kepada penderita yang mengalami
DM1. Sayangnya, hasil dari operasi
ini hanya bertahan beberapa tahun.
Obat yang digunakan untuk
mengatasi proses penolakan
terhadap donor insulin memiliki
efek samping yang sangatlah serius
Latihan pada DM1

Penderita DM 1 sebelum berolah raga
harus melakukan pengawasan terhadap
glukosanya agar tidak turun secara
tiba, untuk mengatasi hal ini tim medis
menganjurkan:

   Memeriksa glukosa sebelum olahraga
   Mengatur dosis insulin sebelum
    berolahraga
   Makan cemilan selama berolahraga

Dokter akan menyarankan untuk
memeriksa urin untuk mengetahui adanya
keton sebagai tanda bahwa glukosa sudah
terlalu tinggi. Dan hindari aktivitas berat
ketika keton terdeteksi saat dilakukan
pemeriksaan.
Diet dan DM1

Banyak mitos mengatakan bahwa
penderita DM1 tidak bisa banyak
makan. Kenyataannya tidak ada
batasan makanan untuk penderita
DM1. penderita bisa makan permen
sebagai diet penyeimbang glukosa
saat terapi insulin. Intinya yang
harus dipantai itu adalah
keseimbangan terapi
insulin, makanan dan aktifitas fisik.
Kehamilan dan DM1

Saat hamil, DM yang tidak terkontrol
bisa menyebabkan komplikasi
seperti anak lahir cacat ataupun
keguguran. Kontrol glukosa yang
baik sebelum konsepsi dapat
menurunkan resiko tersebut. Hal ini
juga dapat mengurangi komplikasi
seperti menurunkan resiko takanan
darah tinggi dan kerusakan retina
sang ibu.
DM pada anak

Saat anak didiagnosa DM, maka
hidupnya akan berubah, disini orang
tua nya harus membantu anak
dalam memberikan terapi insulin
tiap jamnya, menjaga asupan
makan, dan memonitoring glukosa
darah. Terapi dilakukan 24 jam, dan
harus dilakukan walaupun pada
masa belajar dan ekstrakulikuler.
Harapan untuk Pankreas
Buatan

Para peneliti sedang mengembangkan
sistem yang disebut pankreas buatan -
kombinasi dari pompa insulin dan
pemantau glukosa dikontrol oleh program
komputer yang rumit. Tujuannya adalah
sistem secara otomatis melepaskan insulin
berdasarkan respon kadar glukosa
darah, dan mengurangi pelepasan insulin
bila glukosa menurun, pangkreas yang
sebenarnya tidak sperti ini. Percobaan
pertama menunjukkan peningkatan
kontrol glukosa darah dan diharapkan
pankreas buatan ini dapat efektif
diterapkan untuk penderita DM1
Sumber Referensi




http://www.emedicinehealth.com/slideshow_pictures_type_1_d
                  iabetes/article_em.htm

More Related Content

Diabetes melitus tipe 1

  • 1. Diabetes Melitus Tipe 1 Muhammad Subli Subli-Kun Flashbackeverytime.blogspot.com
  • 2. Apa itu Diabetes tipe 1? Pada penderita Diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Hormon ini penting untuk membantu sel-sel tubuh mengubah gula menjadi energi. Tanpa itu, gula menumpuk dalam darah dan dapat mencapai tingkat yang berbahaya. Untuk menghindari komplikasi yang mengancam jiwa, penderita diabetes tipe 1 mengonsumsi harus insulin seumur hidup mereka.
  • 3. Gejala Khas : Polidipsia (haus yg berlebihan)dll Cendrung datang tiba dan disertai juga: Haus yang luar biasa haus Mulut Kering Nafas Bau Sering buang air kecil poliuria
  • 4. Gejala Khas : berat badan yang turun Selain gula darah yg tetap tinggi, disertai juga dengan: Berat badan yang naik Nafsu makan yang tinggi tapi tetap lemas, dan mengantuk.
  • 5. Gejala Khas : Masalah Kulit Penderita diabetes 1 banyak mengalami masalah kulit yg disebabkan: Infeksi bakteri Infeksi virus Gatal, kulit kering, sirkulasi yg buruk pada kulit Pada anak perempuan biasanya infeksi jamur pada kelamin, Bayi dapat mengembangkan kandidiasis, bentuk parah dari ruam popok disebabkan oleh ragi yang dapat dengan mudah menyebar dari daerah popok ke paha dan perut.
  • 6. Gejala Khas yg berbahaya lainnya : masalah kulit Ketika gula darah tidak terkontrol, bisa menyebabkan komplikasi yg lebih parah seperti: Mati rasa/ kesemutan pada kaki Penglihatan mulai kabur Hipoglikemia Hilangnya kesadaran Dibutuhkan perawatan yang darurat karna pada beberapa pasien tanda tidak terlihat dengan jelas sebelum jatuh koma
  • 7. Gejala Khas yg berbahaya lainnya : ketoasidosis Jika tidak diobati, diabetes mengurangi pasokan gula pada sel- sel anda untuk diubah menjadi energi. Sebagai kompensasi tubuh akan membakar lemak dan protein sebagai gantinya, yg menyebabkan keton timbul dalam darah. Keton adalah asam yang dapat meracuni tubuh. Tingginya kadar asam dalam darah dan kelainan lain yg mrupakan hasil perubahan tingkat PH
  • 8. Perbedaan DM tipe 1 dgn DM tipe 2 Pada DM 1, sistem imun tubuh salah menyerang ke Pankreas yang menghasilkan insulin. Pada DM 2, pankreas tidaklah diserang, tapi karna Insulin tidak diproduksi dgn cukup. Untuk berbagai alasan tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif. Gejala pada kedua DM ini hampir sama, hanya saja pada DM 1 gejala lebih awal tampak pada penderita
  • 9. Apa penyebab DM 1? Dokter belum mengetahui dengan pasti kenapa sistem imun menyerang pankreas, tapi kebanyakan pasien memiliki riwayat faktor lingkungan dan gen. Peneliti telah meneliti 50 gen dan daerah gen yang meningkatkan faktor resiko DM1. Tapi gen bukanlah menjadi faktor resiko utama, beberapa peneliti percaya faktor lingkungan seperti virus, dan diet ataupun yg berhubungan dengan kehamilan merupakan faktor lain yang penting.
  • 10. Siapa yg bisa terkena DM1? DM tipe 1 bisa menyerang usia berapapun. Tapi 2/3 kasus baru menyatakan kebanyakan penderita adalah mereka yang dibawah 19 tahun. Terdapat 2 usia utama penderita DM 1, yaitu pada usia dini dan pada usia pubertas. Faktor resiko wanita dan pria sama besar, tapi lebih besar faktor resiko pada etnis kulit putih dibanding kulit lain. Berdasarkan data WHO, DM sangat jarang pada etnis afrika, amerika, dan asia asli.
  • 11. Diagnosa DM 1? Diagnosa DM 1 bisa diperiksa dengan tes darah sederhana. Jika diikuti dengan gejala maka bisa digunakan tes glukosa puasa atau tes gula acak . Tes A1c digunakan untuk menentukan rata glukosa di darah 2-3 bulan terakhir. Untuk mendiagnosa tes harus dilakukan pada 2 hari yang berbeda. Tes toleransi glukosa tidak cocok digunakan untuk menentukan apakah terkena DM apa tidak. Jika terdiagnosa DM1, dokter akan menentukan jenis antibodi yang ada pada darah pasien.
  • 12. Komplikasi Jangka Panjang Lama-kelamaan glukosa yang tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan banyak saraf didalam tubuh, resiko tertinggi penderita DM1 ialah Sakit jantung dan stroke Gagal ginjal Kebutaan Penyakit gusi dan gigi Kerusakan saraf di tangan, kaki dan organ-organ lainnya
  • 13. Memonitoring DM 1 jangka panjang Cara lain memonitorin kadar glukosa darah adalah dgn cara memantaunya secara kontinyu. Sensor timbul setiap 10 detik, dan dikirimkan ke perangkat komunikasi anda yang berukuran seperti handphone yg disebut monitor. Sistem secara otomatis mencatat nilai glukosa rata setiap 5 menit sampai 72 jam. Alat ini tidak dianjurkan untuk memonitoring secara jangka panjang akan tetapi hanya tren untuk memeriksa kadar glukoasa darah.
  • 14. Pengobatan: pemberian Insulin Siapapun yg menderita DM harus mendapatkan insulin untuk membantu mengontrol glukosa pada darah. Kebanyakan pasien mendapatkan insulin dalam bentuk suntikan dalam beberapa hari. Tim medis akan menyarankan beberapa jenis suntikan insulin berdasarkan tingkatan kadar glukosa anda. Ini bertujuan untuk menjaga kadar glukosa anda masih dalam keadaan normal.
  • 15. Efek terlalu banyak Insulin Memakai insulin terlalu banyak bisa mengakibatkan penurunan kadar glukosa ke tingkat yang berbahaya. Hal ini disebut reaksi Insulin. Reaksinya dapat ringan, sedang, berat bahkan bisa sampai tahap yang memerlukan bantuin orang lain. Tanda-tandanya meliputi Kelelahan atau banyak menguap Tak mampu berbicara dan berpikir jernih Hilangnya koordinasi otot Berkeringat, berkedut, pucat Kejang Dan hilang kesadaran
  • 16. Menetralkan efek insulin Penderita yang memakai insulin harus membawa setidaknya 15 gram karbohidrat setiap saat. Karbohidrat ini berguna untuk mengatasi efek dari insulin yang berlebihan, karbohidrat dapat berupa: Setengah cangkir jus buah/ non dieat soda 1 cangkir susu 2 sendok makan kismis 3 tablet glukosa Jika glukosa anda masih rendah, disarankan untuk disuntikan glukagon kepada anda dengan bantuan anggota keluarga anda.
  • 17. Menetralkan efek insulin : Insulin Pump Salah satu cara untuk mengatasi reaksi insulin adalah dengan menggunakan insulin pump. Alat ini memasukan insulin melalui selang yang dimasukkan ke kulit. Insulin diberikan sekitar wktu 1 jam, untuk mengurangi kebutuhan akan suntikan insulin. Alat ini membantu mengatur agar kadar glukosa darah anda tetap stabil dan mengatur pola makan anda. Akan tetapi alat ini tetaplah memiliki kelemahan, jadi disini dokter akan memberikan opsi lain kepada anda untuk mengatasi efek insulin.
  • 18. Bagaimana cara mengetahui terapi kita berhasil? Untuk mengetahui seberapa berhasil terapi yg kita lakukan, doker akan menyarankan kita untuk melakukan tes darah A1c setiap 3 bulan/6 bulan sekali. Tes ini berguna untuk mengetahui kadar glukosa anda selama 2/3 bulan terakhir. Bila hasilnya buruk, anda harus menyesuaikannya dengan terapi insulin, pola makan, serta aktifitas fisik yang anda lakukan.
  • 19. Transplantasi Pankreas Jika terapi insulin gagal dan reaksi insulin tetap terus terjadi maka anda akan mnjadi kandidat untuk transplantasi sel pankreas. Berdasarkan prosedur, sel-sel insulin yang sehat akan didonorkan kepada penderita yang mengalami DM1. Sayangnya, hasil dari operasi ini hanya bertahan beberapa tahun. Obat yang digunakan untuk mengatasi proses penolakan terhadap donor insulin memiliki efek samping yang sangatlah serius
  • 20. Latihan pada DM1 Penderita DM 1 sebelum berolah raga harus melakukan pengawasan terhadap glukosanya agar tidak turun secara tiba, untuk mengatasi hal ini tim medis menganjurkan: Memeriksa glukosa sebelum olahraga Mengatur dosis insulin sebelum berolahraga Makan cemilan selama berolahraga Dokter akan menyarankan untuk memeriksa urin untuk mengetahui adanya keton sebagai tanda bahwa glukosa sudah terlalu tinggi. Dan hindari aktivitas berat ketika keton terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan.
  • 21. Diet dan DM1 Banyak mitos mengatakan bahwa penderita DM1 tidak bisa banyak makan. Kenyataannya tidak ada batasan makanan untuk penderita DM1. penderita bisa makan permen sebagai diet penyeimbang glukosa saat terapi insulin. Intinya yang harus dipantai itu adalah keseimbangan terapi insulin, makanan dan aktifitas fisik.
  • 22. Kehamilan dan DM1 Saat hamil, DM yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi seperti anak lahir cacat ataupun keguguran. Kontrol glukosa yang baik sebelum konsepsi dapat menurunkan resiko tersebut. Hal ini juga dapat mengurangi komplikasi seperti menurunkan resiko takanan darah tinggi dan kerusakan retina sang ibu.
  • 23. DM pada anak Saat anak didiagnosa DM, maka hidupnya akan berubah, disini orang tua nya harus membantu anak dalam memberikan terapi insulin tiap jamnya, menjaga asupan makan, dan memonitoring glukosa darah. Terapi dilakukan 24 jam, dan harus dilakukan walaupun pada masa belajar dan ekstrakulikuler.
  • 24. Harapan untuk Pankreas Buatan Para peneliti sedang mengembangkan sistem yang disebut pankreas buatan - kombinasi dari pompa insulin dan pemantau glukosa dikontrol oleh program komputer yang rumit. Tujuannya adalah sistem secara otomatis melepaskan insulin berdasarkan respon kadar glukosa darah, dan mengurangi pelepasan insulin bila glukosa menurun, pangkreas yang sebenarnya tidak sperti ini. Percobaan pertama menunjukkan peningkatan kontrol glukosa darah dan diharapkan pankreas buatan ini dapat efektif diterapkan untuk penderita DM1