ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
11
Distribusi Peluang Kontinu
Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik
Oleh: Rinaldi Munir
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
2
Fungsi Padat Peluang
• Untuk peubah acak kontinu, fungsi peluangnya atau
distribusi peluangnya tidak bisa disajikan dalam bentuk
tabel, tetapi dalam bentuk rumus.
• Fungsi peluang, f(x), untuk peubah acak kontinu X
disebut fungsi padat peluang (probability density
function atau pdf) atau fungsi padat saja.
• Grafik fungsi padat adalah kurva kontinu dan peluang
dinyatakan sebagai luas daerah di bawah kurva.
• Karena peluang selalu positif, maka kurva fungsi padat
selalu berada di atas sumbu-x
3
• Definisi 1. Fungsi f(x) adalah fungsi padat peluang dari peubah
acak kontinu X yang didefinisikan di atas himpunan semua bilangan
riil R, bila memenuhi syarat:
1) f(x) ≥ 0 untuk semua x ∈ R
2)
3) P(a < X < b) =
∫ =
∞
∞−
1)( dxxf
∫
b
a
dxxf )(
f(x)
a b
x
P(a < X < b)
4
a b
x
f(x)
P(a < X < b)
5
• Perhatikan bahwa peubah acak kontinu mempunyai peluang
nol pada setiap titik x, tetapi lebih besar dari 0 untuk X yang
terletak dalam sebuah selang (interval).
• Contoh ilustrasinya sebagai berikut: misalkan satu orang dipilih
secara acak dari suatu kelompok mahasiswa. Peluang
mahasiswa yang terpilih memiliki tinggi tepat 172 cm (tidak
kurang atau tidak lebih sedikitpun yaitu presisi 172.0000)
adalah sangat kecil sehingga peluang kejadian tersebut diberi
nilai nol. Namun, peluang memilih mahasiswa yang tingginya
paling sedikit 172.000 cm dan 174.000 cm lebih besar dari nol.
• Perhatikan pula bahwa bila X kontinu,
P(a < X ≤ b) = P(a < X < b) + P(X = b) = P(a < X < b) + 0
= P(a < X < b)
artinya tidak penting benar apakah titik diujung selang
diikutsertakan atau tidak. Hal ini tidak benar pada X diskrit.
6
• Contoh 1. Misalkan peubah acak X yang menyatakan
galat pengukuran sebuah percobaan fisika mempunyai
fungsi padat peluang
(a) Tunjukkan bahwa syarat 2 pada Definisi 1 terpenuhi
(b) Hitunglah P(0 < x ≤ 1)
Jawaban:
(a)
(b)
⎪⎩
⎪
⎨
⎧
<<−
=
lainnyauntuk,0
21,
3)(
2
x
x
x
xf
19/19/89/3/)(
2
1
2
1
32
=+=∫ ∫ ==
−
∞
∞− −
xdxxdxxf
9/19/3/)10(
1
0
1
0
32
=∫ ==≤< xdxxXP
7
• Latihan. Tentukan konstanta c sedemikian hingga fungsi
adalah fungsi padat peluang, kemudian hitung P(1 < X <
2).
(Jawaban ada pada slide berikut)
⎩
⎨
⎧ <<
=
lainnya,0
30,
)(
2
xcx
xf
8
Jawaban: Dari syarat 1 pada Definisi 1, c harus ≥ 0 agar
f(x) ≥ 0. Kemudian,
dan karena persamaan ini harus sama dengan 1 (sesuai
syarat 2), maka 9c = 1 sehingga c = 1/9.
P(1 < x < 2) =
ccxdxcxdxxf 93/)(
3
0
3
0
32
=∫ ∫ ==
∞
∞−
27
7
27
1
27
8
279
2
1
3
2
1
2
=−=∫ =
x
dx
x
9
• Definisi 2. Distribusi kumulatif atau fungsi distribusi dari
suatu pebuah acak kontinu X dengan fungsi padatnya
f(x) adalah
Sebagai akibatnya,
P(a < X < b) = F(b) – F(a)
dan
f(x) = dF(x)/dx
∞<<∫ ∞=≤=
∞−
XdttfxXPxF
x
-untuk)()()(
10
• Contoh 2. Carilah distribusi kumulatif untuk peubah acak pada
Contoh 2 di atas, kemudian gunakan hasilnya untuk menghitung
nilai P(1 < X < 2).
Jawab: Jika x < 0, maka F(x) = 0.
Jika 0 ≤ x < 3, maka
Jika x ≥ 3, maka
maka distribusi kumulatifnya adalah
27279
)()(
3
0
3
0 0
2
xt
dt
t
dttfxF
x
x x
==∫ ∫==
∫ =+∫ ∫ ∫=+=
xx
dtdt
t
dttfdttfxF
3
3
0 3
3
0
2
10
9
)()()(
⎪
⎩
⎪
⎨
⎧
>
<≤
<
=
3,1
30,27/
0,0
)( 3
x
xx
x
xF
11
Kurvanya kira-kira sebagai berikut:
1
0 3
Selanjutnya,
P(1 < X < 2) = F(2) – F(1)
= 23/27 – 13/27
= 727
12
Distribusi Empiris
• Para ilmuwan dan enjinir hanya memiliki himpunan data.
Oleh karena itu penting untuk mencirikan atau
meringkas sifat himpunan data tersebut dengan cukup
jelas.
• Seringkali dalam eksperimen yang menyangkut peubah
acak kontinu, fungsi padat f(x) tidak diketahui.
• Oleh karena itu, himpunan data tersebut digunakan
untuk menaksir f(x)
13
• Langkah awal dalam menaksir f(x) adalah membuat
distribusi frekuensi nisbi (nisbi = relatif).
• Distribusi empiris mengelompokkan data ke dalam suatu
interval, di mana frekuensi data dalam setiap interval
dapat digunakan untuk menentukan frekuensi nisbinya.
• Sebagai contoh, misalkan umur 40 batere mobil yang
serupa dicatat dimana yang dalam hal ini umur tersebut
dibulatkan sampai persepuluhan tahun
14
---------------------------------------------------------------------------------
2.2 4.1 3.5 4.5 3.2 3.7 3.0 2.6
3.4 1.6 3.1 3.3 3.8 3.1 4.7 3.7
2.5 4.3 3.4 3.6 2.9 3.3 3.9 3.1
3.3 3.1 3.7 4.4 3.2 4.1 1.9 3.4
4.7 3.8 3.2 2.6 3.9 3.0 4.2 3.5
---------------------------------------------------------------------------------
Umur Batere Mobil
Misalkan dipilih 7 interval kelas, panjang interval
adalah (4.7 – 1.6)/7 = 0.443 ≈ 0.5
15
Interval Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Nisbi
1.5-1.9 1.7 2 0.050
2.0-2.4 2.2 1 0.025
2.5-2.9 2.7 4 0.100
3.0-3.4 3.2 15 0.375
3.5-3.9 3.7 10 0.250
4.0-4.4 4.2 5 0.125
4.5-4.9 4.7 3 0.075
Tabel Distribusi Frekuensi Nisbi Umur Batere
16
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
1.7 2.2 2.7 3.2 3.7 4.2 4.7
Umur Batere
FrekuensiRelatif
Histogram Frekuensi Nisbi
17
• Misalkan akan dicari peluang batere berumur antara 3.45 dan
4.45 bila dipilih secara acak dari produksi batere yang sama.
Peluang taksiran adalah jumlah luas persegi panjang antara
3.45 dan 4.45.
• Namun luas persegi panjang tersebut belum dapat dihitung
karena rumus f(x) belum diketahui.
• Fungsi f(x) dapat ditaksir dengan melihat bentuknya dan
persamaan yang mewakilinya, lalu dicari parameter
persamaan tersebut.
• Pada gambar di atas, kurva berbentuk seperti lonceng yang
persamaan fungsinya sudah dikenal (persamaan Gaussian).
Setelah parameter Gaussian diketahui, maka peluang yang
dicari dapat dihitung.
18
Distribusi Peluang Gabungan
• Konsep-konsep fungsi peluang dapat dirampatkan untuk
dua atau lebih peubah acak.
• Bila dalam percobaan dilakukan pencatatan dan peubah
acak secara serentak, maka peluang kedua peubah
acak itu dapat dihitung.
• Misalkan pengukuran tekanan (P) dan volume gas (V)
akan memberikan hasil (p, v).
• Bila X dan Y adalah peubah acak, maka distribusi
peluang terjadinya secara serentak X dan Y disebut
distribusi peluang gabungan X dan Y dan dinyatakan
dengan f(x,y) dimana f(x, y) = P(X = x , Y = y).
• Tinjau kasus dua peubah acak yang keduanya diskrit
atau keduanya kontinu.
19
1. Kasus X dan Y keduanya diskrit
• Definisi 3. Fungsi f(x,y) adalah fungsi peluang
gabungan peubah acak diskrit X dan Y bila:
1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y)
2) ∑ ∑ f(x,y) = 1
x y
3) P(X = x, Y = y) = f(x, y)
Untuk tiap daerah A di bidang xy,
P[(X, Y) ∈ A] = ∑ ∑ f(x, y)
A
20
• Contoh 3. Dua buah bola diambil dari
sebuah kotak yang berisi 3 bola biru, 2
bola merah, dan 3 bola hijau. Bila X
menyatakan banyaknya bola biru dan Y
bola merah, tentukan:
a. Fungsi peluang gabungan f(x, y)
b. P[(X, Y) ∈ A], bila A adalah daerah {x,
y) | x + y ≤ 1}
Jawaban:
(a)
Pasangan nilai (x, y) yang mungkin adalah
(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1) dan (2, 0).
21
Gunakan cara yang sama untuk menghitung f(0, 0), f(1,0), f(1,1),
F(0, 2), dan f(2, 0). Hasilnya dinyatakan dalam tabel berikut.
Secara umum:
f(x, y) = C(3,x)C(2,y)C(3, 2-x-y)/ C(8, 2)
dimana x = 0, 1, 2; y = 0, 1, 2
-----------------------------------------------------------------------------------------
f(x,y) | x=0 y=1 y=2 Jumlah baris
-----------------------------------------------------------------------------------------
y = 0 | 3/28 9/28 3/28 15/28
|
y = 1 | 3/14 3/14 - 3/7
|
y = 2 | 1/28 - - 1/28
-----------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah kolom | 5/14 15/28 3/28 1
22
(b) P[(X, Y) ∈ A] = P(X + Y ≤ 1)
= f(0,0) + f(0,1) + f(1,0)
= 3/28 + 3/14 + 9/28
= 9/14
23
2. Kasus X dan Y keduanya kontinu
• Definisi 4. Fungsi f(x,y) adalah fungsi padat gabungan peubah
acak kontinu X dan Y bila:
1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y)
2)
3) Untuk tiap daerah A di bidang xy,
∫ ∫
∞
∞−
∞
∞−
=1),( dxdyyxf
∫∫=∈
A
dxdyyxfAYXP ),(]),[(
24
• Contoh 4. Diketahui fungsi padat gabungan peubah acak kontinu X
dan Y adalah
a) Tunjukkan syarat 2 dipenuhi
b) Hitung P[(X,Y) ∈ A], bila A adalah daerah {(x,y) | 0 < x < ½,
¼ < y < ½}
Jawaban:
a)
⎪⎩
⎪
⎨
⎧
≤≤≤≤+
=
lainnya,0
10,10),32(
5
2
),(
xxyx
yxf
15/35/2
|5/35/2)5/65/2(
|5/65/2
5/)22(2),(
1
0
1
0
2
1
0
1
0
2
1
0
1
0
=+=
∫ +=+=
+∫=
∫ ∫ ∫ ∫ +=
=
=
=
=
∞
∞−
∞
∞−
y
y
x
x
yydyy
dyxyx
dxdyyxdxdyyxf
25
b) P[(X,Y) ∈ A] = P(0 < X < ½, ¼ < Y < ½)
160/13
)]16/34/1()4/32/1[(10/1
|10/310/
)5/310/1(
|5/65/2
5/)32(2
2/1
4/1
2
2/1
4/1
2/1
0
4/1
2
2/1
4/1
=
+−+=
+=
∫ +=
+∫=
∫ ∫ +=
=
=
=
=
y
y
x
x
yy
dyy
xyx
dxdyyx
1/2
1/2
0
26
• Latihan. Pandang fungsi padat gabungan
a) Periksalah syarat 2 dipenuhi
b) Hitunglah P[(X,Y)∈A] bila A adalah daerah
{(x,y) | 0 <x < 1, ¼ < y < ½}
⎪⎩
⎪
⎨
⎧
<<<<
+
=
lainnya,untuk,0
10,20,
4
)31(
),(
2
yx
yx
yx
yxf
27
• Bila diketahui distribusi peluang gabungan f(x,y) dari
peubah acak X dan Y maka distribusi peluang g(x) dari
X dapat diperoleh dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap
semua nilai Y.
• Begitupula distribusi peluang h(y) dari Y dapat diperoleh
dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap s emua nilai X.
• Distribusi peluang g(x) dan h(y) disebut distribusi
peluang marginal dari X dan Y.
Distribusi Marginal
28
Definisi 5. Distribusi marginal dari X dan Y adalah
untuk kasus diskrit, dan
untuk kasus kontinu.
dan∑=
y
yxfxg ),()( ∑=
x
yxfyh ),()(
dan∫
∞
∞−
= dyyxfxg ),()( ∫
∞
∞−
= dxyxfyh ),()(
29
Contoh 5. Dari tabel berikut, tentukan distribusi marginal X dan Y.
f(x, y) x = 0 x = 1 x = 2 Total Baris
y = 0 3/28 9/28 3/28 15/28
y = 1 3/14 3/14 3/7
y = 2 1/28 1/28
Total Kolom 5/14 15/28 3/28 1
Untuk peubah acak X dapat dihitung sebagai berikut:
P(X = 0) = g(0) = Σ f(0, y) = f(0, 0) + f(0, 1) + f(0, 2)
= (3/28) + (3/14) + (1/28) = 5/14
P(X = 1) = g(1) = Σ f(1, y) = f(1, 0) + f(1, 1) + f(1, 2)
= (9/28) + (3/14) + 0 = 15/28
P(X = 2) = g(2) = Σ f(2, y) = f(2, 0) + f(2, 1) + f(2, 2)
= (3/28) + 0 + 0 = 3/28
Jawaban:
30
Dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Dengan cara yang sama, nilai h(y) merupakan jumlah
barisnya. Hasilnya dalam bentuk tabel adalah sebagai
berikut:
x 0 1 2
g(x) 5/14 15/28 3/28
Y 0 1 2
h(x) 15/28 3/7 1/28
31
Contoh 6. Tentukan g(x) dan h(y) dari Contoh 4.
Jawaban:
untuk 0 ≤ x ≤ 1 dan g(x) = 0 untuk x yang lain.
Dengan cara yang sama,
untuk 0 ≤ y ≤ 1 dan h(y) = 0 untuk y lain.
∫ ∫
∞
∞−
+
=+==
1
0 5
34
)32(
5
2
),()(
x
dyyxdyyxfxg
5
)31(2
)32(
5
2
)(
y
dxyxyh
+
=+= ∫
∞
∞−

More Related Content

What's hot (20)

Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
Achmad Sukmawijaya
Ìý
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
okti agung
Ìý
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
Muhammad Alfiansyah
Ìý
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
State University of Medan
Ìý
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
Ìý
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Nia Matus
Ìý
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
blackcatt
Ìý
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
Ìý
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
Ìý
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
Ìý
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
Ìý
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
Ìý
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
Ìý
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
Nur Sandy
Ìý
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
Ìý
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Nia Matus
Ìý
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Rahma Siska Utari
Ìý
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
Ìý
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
Nailul Hasibuan
Ìý
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
Muhammad Alfiansyah
Ìý
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
Achmad Sukmawijaya
Ìý
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
okti agung
Ìý
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
State University of Medan
Ìý
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
Ìý
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Nia Matus
Ìý
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
blackcatt
Ìý
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
Ìý
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
Ìý
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
Ìý
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
Ìý
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
Ìý
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
Ìý
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
Nur Sandy
Ìý
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
Ìý
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Nia Matus
Ìý
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Rahma Siska Utari
Ìý
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
Nailul Hasibuan
Ìý

Similar to Distribusi peluang kontinu (20)

Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
Ìý
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana
Ìý
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
pitrahdewi
Ìý
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Muhammad Ali Subkhan Candra
Ìý
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
fitriana416
Ìý
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Husna Sholihah
Ìý
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
AriyantoKembar10
Ìý
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
NaufalDhiyaulhaq2
Ìý
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
MunajiMoena
Ìý
6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva
Ririn Nirmalasari
Ìý
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
Rani Nooraeni
Ìý
Bab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsiBab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsi
Daud Sulaeman
Ìý
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
Ìý
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
Budiman M. Said
Ìý
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
fitriana416
Ìý
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
Sridayani
Ìý
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
Andry Lalang
Ìý
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
Ìý
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana
Ìý
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
pitrahdewi
Ìý
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Muhammad Ali Subkhan Candra
Ìý
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Husna Sholihah
Ìý
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
AriyantoKembar10
Ìý
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
NaufalDhiyaulhaq2
Ìý
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
Ìý
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
MunajiMoena
Ìý
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
Rani Nooraeni
Ìý
Bab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsiBab 6 turunan fungsi
Bab 6 turunan fungsi
Daud Sulaeman
Ìý
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
Ìý
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
Sridayani
Ìý

Recently uploaded (8)

PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
Ìý
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Ìý
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Ìý
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
Ìý
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Ìý
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Ìý
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
Ìý
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Ìý
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
Ìý
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Ìý
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Ìý
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
Ìý
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Ìý
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Ìý
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
Ìý
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Ìý

Distribusi peluang kontinu

  • 1. 11 Distribusi Peluang Kontinu Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
  • 2. 2 Fungsi Padat Peluang • Untuk peubah acak kontinu, fungsi peluangnya atau distribusi peluangnya tidak bisa disajikan dalam bentuk tabel, tetapi dalam bentuk rumus. • Fungsi peluang, f(x), untuk peubah acak kontinu X disebut fungsi padat peluang (probability density function atau pdf) atau fungsi padat saja. • Grafik fungsi padat adalah kurva kontinu dan peluang dinyatakan sebagai luas daerah di bawah kurva. • Karena peluang selalu positif, maka kurva fungsi padat selalu berada di atas sumbu-x
  • 3. 3 • Definisi 1. Fungsi f(x) adalah fungsi padat peluang dari peubah acak kontinu X yang didefinisikan di atas himpunan semua bilangan riil R, bila memenuhi syarat: 1) f(x) ≥ 0 untuk semua x ∈ R 2) 3) P(a < X < b) = ∫ = ∞ ∞− 1)( dxxf ∫ b a dxxf )( f(x) a b x P(a < X < b)
  • 5. 5 • Perhatikan bahwa peubah acak kontinu mempunyai peluang nol pada setiap titik x, tetapi lebih besar dari 0 untuk X yang terletak dalam sebuah selang (interval). • Contoh ilustrasinya sebagai berikut: misalkan satu orang dipilih secara acak dari suatu kelompok mahasiswa. Peluang mahasiswa yang terpilih memiliki tinggi tepat 172 cm (tidak kurang atau tidak lebih sedikitpun yaitu presisi 172.0000) adalah sangat kecil sehingga peluang kejadian tersebut diberi nilai nol. Namun, peluang memilih mahasiswa yang tingginya paling sedikit 172.000 cm dan 174.000 cm lebih besar dari nol. • Perhatikan pula bahwa bila X kontinu, P(a < X ≤ b) = P(a < X < b) + P(X = b) = P(a < X < b) + 0 = P(a < X < b) artinya tidak penting benar apakah titik diujung selang diikutsertakan atau tidak. Hal ini tidak benar pada X diskrit.
  • 6. 6 • Contoh 1. Misalkan peubah acak X yang menyatakan galat pengukuran sebuah percobaan fisika mempunyai fungsi padat peluang (a) Tunjukkan bahwa syarat 2 pada Definisi 1 terpenuhi (b) Hitunglah P(0 < x ≤ 1) Jawaban: (a) (b) ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ <<− = lainnyauntuk,0 21, 3)( 2 x x x xf 19/19/89/3/)( 2 1 2 1 32 =+=∫ ∫ == − ∞ ∞− − xdxxdxxf 9/19/3/)10( 1 0 1 0 32 =∫ ==≤< xdxxXP
  • 7. 7 • Latihan. Tentukan konstanta c sedemikian hingga fungsi adalah fungsi padat peluang, kemudian hitung P(1 < X < 2). (Jawaban ada pada slide berikut) ⎩ ⎨ ⎧ << = lainnya,0 30, )( 2 xcx xf
  • 8. 8 Jawaban: Dari syarat 1 pada Definisi 1, c harus ≥ 0 agar f(x) ≥ 0. Kemudian, dan karena persamaan ini harus sama dengan 1 (sesuai syarat 2), maka 9c = 1 sehingga c = 1/9. P(1 < x < 2) = ccxdxcxdxxf 93/)( 3 0 3 0 32 =∫ ∫ == ∞ ∞− 27 7 27 1 27 8 279 2 1 3 2 1 2 =−=∫ = x dx x
  • 9. 9 • Definisi 2. Distribusi kumulatif atau fungsi distribusi dari suatu pebuah acak kontinu X dengan fungsi padatnya f(x) adalah Sebagai akibatnya, P(a < X < b) = F(b) – F(a) dan f(x) = dF(x)/dx ∞<<∫ ∞=≤= ∞− XdttfxXPxF x -untuk)()()(
  • 10. 10 • Contoh 2. Carilah distribusi kumulatif untuk peubah acak pada Contoh 2 di atas, kemudian gunakan hasilnya untuk menghitung nilai P(1 < X < 2). Jawab: Jika x < 0, maka F(x) = 0. Jika 0 ≤ x < 3, maka Jika x ≥ 3, maka maka distribusi kumulatifnya adalah 27279 )()( 3 0 3 0 0 2 xt dt t dttfxF x x x ==∫ ∫== ∫ =+∫ ∫ ∫=+= xx dtdt t dttfdttfxF 3 3 0 3 3 0 2 10 9 )()()( ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ > <≤ < = 3,1 30,27/ 0,0 )( 3 x xx x xF
  • 11. 11 Kurvanya kira-kira sebagai berikut: 1 0 3 Selanjutnya, P(1 < X < 2) = F(2) – F(1) = 23/27 – 13/27 = 727
  • 12. 12 Distribusi Empiris • Para ilmuwan dan enjinir hanya memiliki himpunan data. Oleh karena itu penting untuk mencirikan atau meringkas sifat himpunan data tersebut dengan cukup jelas. • Seringkali dalam eksperimen yang menyangkut peubah acak kontinu, fungsi padat f(x) tidak diketahui. • Oleh karena itu, himpunan data tersebut digunakan untuk menaksir f(x)
  • 13. 13 • Langkah awal dalam menaksir f(x) adalah membuat distribusi frekuensi nisbi (nisbi = relatif). • Distribusi empiris mengelompokkan data ke dalam suatu interval, di mana frekuensi data dalam setiap interval dapat digunakan untuk menentukan frekuensi nisbinya. • Sebagai contoh, misalkan umur 40 batere mobil yang serupa dicatat dimana yang dalam hal ini umur tersebut dibulatkan sampai persepuluhan tahun
  • 14. 14 --------------------------------------------------------------------------------- 2.2 4.1 3.5 4.5 3.2 3.7 3.0 2.6 3.4 1.6 3.1 3.3 3.8 3.1 4.7 3.7 2.5 4.3 3.4 3.6 2.9 3.3 3.9 3.1 3.3 3.1 3.7 4.4 3.2 4.1 1.9 3.4 4.7 3.8 3.2 2.6 3.9 3.0 4.2 3.5 --------------------------------------------------------------------------------- Umur Batere Mobil Misalkan dipilih 7 interval kelas, panjang interval adalah (4.7 – 1.6)/7 = 0.443 ≈ 0.5
  • 15. 15 Interval Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Nisbi 1.5-1.9 1.7 2 0.050 2.0-2.4 2.2 1 0.025 2.5-2.9 2.7 4 0.100 3.0-3.4 3.2 15 0.375 3.5-3.9 3.7 10 0.250 4.0-4.4 4.2 5 0.125 4.5-4.9 4.7 3 0.075 Tabel Distribusi Frekuensi Nisbi Umur Batere
  • 16. 16 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 1.7 2.2 2.7 3.2 3.7 4.2 4.7 Umur Batere FrekuensiRelatif Histogram Frekuensi Nisbi
  • 17. 17 • Misalkan akan dicari peluang batere berumur antara 3.45 dan 4.45 bila dipilih secara acak dari produksi batere yang sama. Peluang taksiran adalah jumlah luas persegi panjang antara 3.45 dan 4.45. • Namun luas persegi panjang tersebut belum dapat dihitung karena rumus f(x) belum diketahui. • Fungsi f(x) dapat ditaksir dengan melihat bentuknya dan persamaan yang mewakilinya, lalu dicari parameter persamaan tersebut. • Pada gambar di atas, kurva berbentuk seperti lonceng yang persamaan fungsinya sudah dikenal (persamaan Gaussian). Setelah parameter Gaussian diketahui, maka peluang yang dicari dapat dihitung.
  • 18. 18 Distribusi Peluang Gabungan • Konsep-konsep fungsi peluang dapat dirampatkan untuk dua atau lebih peubah acak. • Bila dalam percobaan dilakukan pencatatan dan peubah acak secara serentak, maka peluang kedua peubah acak itu dapat dihitung. • Misalkan pengukuran tekanan (P) dan volume gas (V) akan memberikan hasil (p, v). • Bila X dan Y adalah peubah acak, maka distribusi peluang terjadinya secara serentak X dan Y disebut distribusi peluang gabungan X dan Y dan dinyatakan dengan f(x,y) dimana f(x, y) = P(X = x , Y = y). • Tinjau kasus dua peubah acak yang keduanya diskrit atau keduanya kontinu.
  • 19. 19 1. Kasus X dan Y keduanya diskrit • Definisi 3. Fungsi f(x,y) adalah fungsi peluang gabungan peubah acak diskrit X dan Y bila: 1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y) 2) ∑ ∑ f(x,y) = 1 x y 3) P(X = x, Y = y) = f(x, y) Untuk tiap daerah A di bidang xy, P[(X, Y) ∈ A] = ∑ ∑ f(x, y) A
  • 20. 20 • Contoh 3. Dua buah bola diambil dari sebuah kotak yang berisi 3 bola biru, 2 bola merah, dan 3 bola hijau. Bila X menyatakan banyaknya bola biru dan Y bola merah, tentukan: a. Fungsi peluang gabungan f(x, y) b. P[(X, Y) ∈ A], bila A adalah daerah {x, y) | x + y ≤ 1} Jawaban: (a) Pasangan nilai (x, y) yang mungkin adalah (0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1) dan (2, 0).
  • 21. 21 Gunakan cara yang sama untuk menghitung f(0, 0), f(1,0), f(1,1), F(0, 2), dan f(2, 0). Hasilnya dinyatakan dalam tabel berikut. Secara umum: f(x, y) = C(3,x)C(2,y)C(3, 2-x-y)/ C(8, 2) dimana x = 0, 1, 2; y = 0, 1, 2 ----------------------------------------------------------------------------------------- f(x,y) | x=0 y=1 y=2 Jumlah baris ----------------------------------------------------------------------------------------- y = 0 | 3/28 9/28 3/28 15/28 | y = 1 | 3/14 3/14 - 3/7 | y = 2 | 1/28 - - 1/28 ----------------------------------------------------------------------------------------- Jumlah kolom | 5/14 15/28 3/28 1
  • 22. 22 (b) P[(X, Y) ∈ A] = P(X + Y ≤ 1) = f(0,0) + f(0,1) + f(1,0) = 3/28 + 3/14 + 9/28 = 9/14
  • 23. 23 2. Kasus X dan Y keduanya kontinu • Definisi 4. Fungsi f(x,y) adalah fungsi padat gabungan peubah acak kontinu X dan Y bila: 1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y) 2) 3) Untuk tiap daerah A di bidang xy, ∫ ∫ ∞ ∞− ∞ ∞− =1),( dxdyyxf ∫∫=∈ A dxdyyxfAYXP ),(]),[(
  • 24. 24 • Contoh 4. Diketahui fungsi padat gabungan peubah acak kontinu X dan Y adalah a) Tunjukkan syarat 2 dipenuhi b) Hitung P[(X,Y) ∈ A], bila A adalah daerah {(x,y) | 0 < x < ½, ¼ < y < ½} Jawaban: a) ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ≤≤≤≤+ = lainnya,0 10,10),32( 5 2 ),( xxyx yxf 15/35/2 |5/35/2)5/65/2( |5/65/2 5/)22(2),( 1 0 1 0 2 1 0 1 0 2 1 0 1 0 =+= ∫ +=+= +∫= ∫ ∫ ∫ ∫ += = = = = ∞ ∞− ∞ ∞− y y x x yydyy dyxyx dxdyyxdxdyyxf
  • 25. 25 b) P[(X,Y) ∈ A] = P(0 < X < ½, ¼ < Y < ½) 160/13 )]16/34/1()4/32/1[(10/1 |10/310/ )5/310/1( |5/65/2 5/)32(2 2/1 4/1 2 2/1 4/1 2/1 0 4/1 2 2/1 4/1 = +−+= += ∫ += +∫= ∫ ∫ += = = = = y y x x yy dyy xyx dxdyyx 1/2 1/2 0
  • 26. 26 • Latihan. Pandang fungsi padat gabungan a) Periksalah syarat 2 dipenuhi b) Hitunglah P[(X,Y)∈A] bila A adalah daerah {(x,y) | 0 <x < 1, ¼ < y < ½} ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ <<<< + = lainnya,untuk,0 10,20, 4 )31( ),( 2 yx yx yx yxf
  • 27. 27 • Bila diketahui distribusi peluang gabungan f(x,y) dari peubah acak X dan Y maka distribusi peluang g(x) dari X dapat diperoleh dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap semua nilai Y. • Begitupula distribusi peluang h(y) dari Y dapat diperoleh dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap s emua nilai X. • Distribusi peluang g(x) dan h(y) disebut distribusi peluang marginal dari X dan Y. Distribusi Marginal
  • 28. 28 Definisi 5. Distribusi marginal dari X dan Y adalah untuk kasus diskrit, dan untuk kasus kontinu. dan∑= y yxfxg ),()( ∑= x yxfyh ),()( dan∫ ∞ ∞− = dyyxfxg ),()( ∫ ∞ ∞− = dxyxfyh ),()(
  • 29. 29 Contoh 5. Dari tabel berikut, tentukan distribusi marginal X dan Y. f(x, y) x = 0 x = 1 x = 2 Total Baris y = 0 3/28 9/28 3/28 15/28 y = 1 3/14 3/14 3/7 y = 2 1/28 1/28 Total Kolom 5/14 15/28 3/28 1 Untuk peubah acak X dapat dihitung sebagai berikut: P(X = 0) = g(0) = Σ f(0, y) = f(0, 0) + f(0, 1) + f(0, 2) = (3/28) + (3/14) + (1/28) = 5/14 P(X = 1) = g(1) = Σ f(1, y) = f(1, 0) + f(1, 1) + f(1, 2) = (9/28) + (3/14) + 0 = 15/28 P(X = 2) = g(2) = Σ f(2, y) = f(2, 0) + f(2, 1) + f(2, 2) = (3/28) + 0 + 0 = 3/28 Jawaban:
  • 30. 30 Dalam bentuk tabel sebagai berikut: Dengan cara yang sama, nilai h(y) merupakan jumlah barisnya. Hasilnya dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut: x 0 1 2 g(x) 5/14 15/28 3/28 Y 0 1 2 h(x) 15/28 3/7 1/28
  • 31. 31 Contoh 6. Tentukan g(x) dan h(y) dari Contoh 4. Jawaban: untuk 0 ≤ x ≤ 1 dan g(x) = 0 untuk x yang lain. Dengan cara yang sama, untuk 0 ≤ y ≤ 1 dan h(y) = 0 untuk y lain. ∫ ∫ ∞ ∞− + =+== 1 0 5 34 )32( 5 2 ),()( x dyyxdyyxfxg 5 )31(2 )32( 5 2 )( y dxyxyh + =+= ∫ ∞ ∞−