Dokumen tersebut membahas tentang distribusi peluang kontinu dan fungsi padat peluang. Ia menjelaskan bahwa fungsi peluang untuk peubah acak kontinu ditunjukkan dalam bentuk rumus dan bukan tabel, serta mendefinisikan fungsi padat peluang dan sifat-sifatnya. Dokumen tersebut juga membahas distribusi empiris dan distribusi peluang gabungan untuk dua atau lebih peubah acak.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Fungsi merupakan konsep penting dalam matematika. Dokumen ini membahas kekontinuan fungsi pada bilangan kompleks. Definisi kekontinuan fungsi adalah bahwa fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika batas fungsi ketika z mendekati z0 sama dengan nilai fungsi di z0. Dokumen ini juga membahas teorema-teorema terkait kekontinuan fungsi kompleks dan kekontinuan seragam.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Dokumen tersebut membahas metode posisi palsu untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Metode ini mempercepat konvergensi dari metode bagi dua dengan menentukan titik potong garis lurus antara dua titik awal yang memiliki nilai fungsi berlawanan tanda. Langkah-langkahnya meliputi penentuan nilai awal x1 dan x2, kalkulasi x3 berdasarkan rumus, dan penentuan subinterval baru berdasarkan tanda nilai fungsi x1 dan
Makalah ini membahas tentang transformasi variabel acak dan distribusinya. Terdapat beberapa metode untuk menemukan distribusi variabel acak yang ditransformasi, yaitu metode fungsi distribusi, metode transformasi, metode konvolusi, dan metode fungsi pembangkit momen. Metode transformasi dijelaskan sebagai metode yang paling berguna untuk menemukan fungsi kepadatan variabel acak yang ditransformasi dengan mengetahui fungsi kepadatan variabel acak aslinya.
1. Dokumen menjelaskan tentang persamaan garis lurus, termasuk definisi persamaan garis, gradien, dan cara menentukan persamaan garis berdasarkan titik-titik yang dilaluinya.
2. Metode yang diajarkan adalah menggunakan persamaan umum y = mx + c dan menentukan nilai m (gradien) dan c berdasarkan titik-titik yang diketahui.
3. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan unt
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas metode posisi palsu untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Metode ini mempercepat konvergensi dari metode bagi dua dengan menentukan titik potong garis lurus antara dua titik awal yang memiliki nilai fungsi berlawanan tanda. Langkah-langkahnya meliputi penentuan nilai awal x1 dan x2, kalkulasi x3 berdasarkan rumus, dan penentuan subinterval baru berdasarkan tanda nilai fungsi x1 dan
Makalah ini membahas tentang transformasi variabel acak dan distribusinya. Terdapat beberapa metode untuk menemukan distribusi variabel acak yang ditransformasi, yaitu metode fungsi distribusi, metode transformasi, metode konvolusi, dan metode fungsi pembangkit momen. Metode transformasi dijelaskan sebagai metode yang paling berguna untuk menemukan fungsi kepadatan variabel acak yang ditransformasi dengan mengetahui fungsi kepadatan variabel acak aslinya.
1. Dokumen menjelaskan tentang persamaan garis lurus, termasuk definisi persamaan garis, gradien, dan cara menentukan persamaan garis berdasarkan titik-titik yang dilaluinya.
2. Metode yang diajarkan adalah menggunakan persamaan umum y = mx + c dan menentukan nilai m (gradien) dan c berdasarkan titik-titik yang diketahui.
3. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan unt
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang integral tak tentu dan integral tertentu. Integral tak tentu adalah operasi antiturunan dari suatu fungsi, sedangkan integral tertentu mengintegralkan suatu fungsi pada batas tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teorema dan metode penyelesaian masalah integral seperti substitusi, integral parsial, dan integral fungsi rasional.
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah optimasi secara analitis, meliputi gradien, matriks Hessian, syarat perlu dan cukup keoptimalan, serta fungsi konveks dan konkaf.
Metode numerik untuk menentukan akar fungsi terbagi menjadi tiga yaitu metode grafik, metode tertutup, dan metode terbuka. Metode tertutup meliputi metode bagi dua dan metode posisi palsu yang mencari akar dengan membagi interval secara iteratif. Metode terbuka meliputi metode Newton-Raphson dan metode secant yang menggunakan garis segitiga untuk memperkirakan akar berikutnya.
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan grafik fungsi. Ia menjelaskan definisi fungsi, grafik fungsi, dan berbagai jenis fungsi seperti fungsi aljabar, fungsi transenden, fungsi komposisi, dan fungsi trigonometri beserta sifat-sifat dan contoh grafiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi probabilitas dan statistika. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan:
1) Konsep distribusi probabilitas dari suatu variabel acak berdasarkan ruang sampel dan nilai-nilai variabel acaknya.
2) Cara menentukan fungsi distribusi probabilitas dan kumulatif dari suatu variabel acak.
3) Pengertian dan rumus harapan matematis sebagai ukuran rata-rata dari suatu variabel
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
Ìý
Data ramus bone tersebut tidak mengandung outlier berdasarkan analisis standarisasi dan jarak kuadrat. Semua nilai zjk dan dj2 berada dalam kisaran yang diizinkan untuk distribusi normal multivariate.
(i) Turunan pertama suatu fungsi dihitung sebagai batas fungsi terhadap perubahan variabelnya ketika perubahan variabelnya mendekati nol. (ii) Turunan fungsi komposisi didapat dengan menggunakan aturan rantai. (iii) Turunan fungsi trigonometri, eksponensial, logaritma dan lainnya memiliki rumus khusus.
Integral merupakan operasi antiturunan yang digunakan untuk menentukan fungsi asal dari turunannya. Integral memungkinkan penentuan luas lingkaran yang terbentuk dari perputaran baling-baling pesawat. Bab ini menjelaskan pengertian integral, integral tak tentu, dan beberapa aturan integral beserta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan bab pertama tentang sistem bilangan riil, operasi hitungan, dan konsep dasar kalkulus seperti fungsi, limit, derivasi, dan integral.
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
Ìý
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
2. 2
Fungsi Padat Peluang
• Untuk peubah acak kontinu, fungsi peluangnya atau
distribusi peluangnya tidak bisa disajikan dalam bentuk
tabel, tetapi dalam bentuk rumus.
• Fungsi peluang, f(x), untuk peubah acak kontinu X
disebut fungsi padat peluang (probability density
function atau pdf) atau fungsi padat saja.
• Grafik fungsi padat adalah kurva kontinu dan peluang
dinyatakan sebagai luas daerah di bawah kurva.
• Karena peluang selalu positif, maka kurva fungsi padat
selalu berada di atas sumbu-x
3. 3
• Definisi 1. Fungsi f(x) adalah fungsi padat peluang dari peubah
acak kontinu X yang didefinisikan di atas himpunan semua bilangan
riil R, bila memenuhi syarat:
1) f(x) ≥ 0 untuk semua x ∈ R
2)
3) P(a < X < b) =
∫ =
∞
∞−
1)( dxxf
∫
b
a
dxxf )(
f(x)
a b
x
P(a < X < b)
5. 5
• Perhatikan bahwa peubah acak kontinu mempunyai peluang
nol pada setiap titik x, tetapi lebih besar dari 0 untuk X yang
terletak dalam sebuah selang (interval).
• Contoh ilustrasinya sebagai berikut: misalkan satu orang dipilih
secara acak dari suatu kelompok mahasiswa. Peluang
mahasiswa yang terpilih memiliki tinggi tepat 172 cm (tidak
kurang atau tidak lebih sedikitpun yaitu presisi 172.0000)
adalah sangat kecil sehingga peluang kejadian tersebut diberi
nilai nol. Namun, peluang memilih mahasiswa yang tingginya
paling sedikit 172.000 cm dan 174.000 cm lebih besar dari nol.
• Perhatikan pula bahwa bila X kontinu,
P(a < X ≤ b) = P(a < X < b) + P(X = b) = P(a < X < b) + 0
= P(a < X < b)
artinya tidak penting benar apakah titik diujung selang
diikutsertakan atau tidak. Hal ini tidak benar pada X diskrit.
8. 8
Jawaban: Dari syarat 1 pada Definisi 1, c harus ≥ 0 agar
f(x) ≥ 0. Kemudian,
dan karena persamaan ini harus sama dengan 1 (sesuai
syarat 2), maka 9c = 1 sehingga c = 1/9.
P(1 < x < 2) =
ccxdxcxdxxf 93/)(
3
0
3
0
32
=∫ ∫ ==
∞
∞−
27
7
27
1
27
8
279
2
1
3
2
1
2
=−=∫ =
x
dx
x
9. 9
• Definisi 2. Distribusi kumulatif atau fungsi distribusi dari
suatu pebuah acak kontinu X dengan fungsi padatnya
f(x) adalah
Sebagai akibatnya,
P(a < X < b) = F(b) – F(a)
dan
f(x) = dF(x)/dx
∞<<∫ ∞=≤=
∞−
XdttfxXPxF
x
-untuk)()()(
12. 12
Distribusi Empiris
• Para ilmuwan dan enjinir hanya memiliki himpunan data.
Oleh karena itu penting untuk mencirikan atau
meringkas sifat himpunan data tersebut dengan cukup
jelas.
• Seringkali dalam eksperimen yang menyangkut peubah
acak kontinu, fungsi padat f(x) tidak diketahui.
• Oleh karena itu, himpunan data tersebut digunakan
untuk menaksir f(x)
13. 13
• Langkah awal dalam menaksir f(x) adalah membuat
distribusi frekuensi nisbi (nisbi = relatif).
• Distribusi empiris mengelompokkan data ke dalam suatu
interval, di mana frekuensi data dalam setiap interval
dapat digunakan untuk menentukan frekuensi nisbinya.
• Sebagai contoh, misalkan umur 40 batere mobil yang
serupa dicatat dimana yang dalam hal ini umur tersebut
dibulatkan sampai persepuluhan tahun
17. 17
• Misalkan akan dicari peluang batere berumur antara 3.45 dan
4.45 bila dipilih secara acak dari produksi batere yang sama.
Peluang taksiran adalah jumlah luas persegi panjang antara
3.45 dan 4.45.
• Namun luas persegi panjang tersebut belum dapat dihitung
karena rumus f(x) belum diketahui.
• Fungsi f(x) dapat ditaksir dengan melihat bentuknya dan
persamaan yang mewakilinya, lalu dicari parameter
persamaan tersebut.
• Pada gambar di atas, kurva berbentuk seperti lonceng yang
persamaan fungsinya sudah dikenal (persamaan Gaussian).
Setelah parameter Gaussian diketahui, maka peluang yang
dicari dapat dihitung.
18. 18
Distribusi Peluang Gabungan
• Konsep-konsep fungsi peluang dapat dirampatkan untuk
dua atau lebih peubah acak.
• Bila dalam percobaan dilakukan pencatatan dan peubah
acak secara serentak, maka peluang kedua peubah
acak itu dapat dihitung.
• Misalkan pengukuran tekanan (P) dan volume gas (V)
akan memberikan hasil (p, v).
• Bila X dan Y adalah peubah acak, maka distribusi
peluang terjadinya secara serentak X dan Y disebut
distribusi peluang gabungan X dan Y dan dinyatakan
dengan f(x,y) dimana f(x, y) = P(X = x , Y = y).
• Tinjau kasus dua peubah acak yang keduanya diskrit
atau keduanya kontinu.
19. 19
1. Kasus X dan Y keduanya diskrit
• Definisi 3. Fungsi f(x,y) adalah fungsi peluang
gabungan peubah acak diskrit X dan Y bila:
1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y)
2) ∑ ∑ f(x,y) = 1
x y
3) P(X = x, Y = y) = f(x, y)
Untuk tiap daerah A di bidang xy,
P[(X, Y) ∈ A] = ∑ ∑ f(x, y)
A
20. 20
• Contoh 3. Dua buah bola diambil dari
sebuah kotak yang berisi 3 bola biru, 2
bola merah, dan 3 bola hijau. Bila X
menyatakan banyaknya bola biru dan Y
bola merah, tentukan:
a. Fungsi peluang gabungan f(x, y)
b. P[(X, Y) ∈ A], bila A adalah daerah {x,
y) | x + y ≤ 1}
Jawaban:
(a)
Pasangan nilai (x, y) yang mungkin adalah
(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1) dan (2, 0).
21. 21
Gunakan cara yang sama untuk menghitung f(0, 0), f(1,0), f(1,1),
F(0, 2), dan f(2, 0). Hasilnya dinyatakan dalam tabel berikut.
Secara umum:
f(x, y) = C(3,x)C(2,y)C(3, 2-x-y)/ C(8, 2)
dimana x = 0, 1, 2; y = 0, 1, 2
-----------------------------------------------------------------------------------------
f(x,y) | x=0 y=1 y=2 Jumlah baris
-----------------------------------------------------------------------------------------
y = 0 | 3/28 9/28 3/28 15/28
|
y = 1 | 3/14 3/14 - 3/7
|
y = 2 | 1/28 - - 1/28
-----------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah kolom | 5/14 15/28 3/28 1
23. 23
2. Kasus X dan Y keduanya kontinu
• Definisi 4. Fungsi f(x,y) adalah fungsi padat gabungan peubah
acak kontinu X dan Y bila:
1) f(x, y) ≥ 0 untuk semua (x, y)
2)
3) Untuk tiap daerah A di bidang xy,
∫ ∫
∞
∞−
∞
∞−
=1),( dxdyyxf
∫∫=∈
A
dxdyyxfAYXP ),(]),[(
27. 27
• Bila diketahui distribusi peluang gabungan f(x,y) dari
peubah acak X dan Y maka distribusi peluang g(x) dari
X dapat diperoleh dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap
semua nilai Y.
• Begitupula distribusi peluang h(y) dari Y dapat diperoleh
dengan menjumlahkan f(x,y) terhadap s emua nilai X.
• Distribusi peluang g(x) dan h(y) disebut distribusi
peluang marginal dari X dan Y.
Distribusi Marginal
28. 28
Definisi 5. Distribusi marginal dari X dan Y adalah
untuk kasus diskrit, dan
untuk kasus kontinu.
dan∑=
y
yxfxg ),()( ∑=
x
yxfyh ),()(
dan∫
∞
∞−
= dyyxfxg ),()( ∫
∞
∞−
= dxyxfyh ),()(
29. 29
Contoh 5. Dari tabel berikut, tentukan distribusi marginal X dan Y.
f(x, y) x = 0 x = 1 x = 2 Total Baris
y = 0 3/28 9/28 3/28 15/28
y = 1 3/14 3/14 3/7
y = 2 1/28 1/28
Total Kolom 5/14 15/28 3/28 1
Untuk peubah acak X dapat dihitung sebagai berikut:
P(X = 0) = g(0) = Σ f(0, y) = f(0, 0) + f(0, 1) + f(0, 2)
= (3/28) + (3/14) + (1/28) = 5/14
P(X = 1) = g(1) = Σ f(1, y) = f(1, 0) + f(1, 1) + f(1, 2)
= (9/28) + (3/14) + 0 = 15/28
P(X = 2) = g(2) = Σ f(2, y) = f(2, 0) + f(2, 1) + f(2, 2)
= (3/28) + 0 + 0 = 3/28
Jawaban:
30. 30
Dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Dengan cara yang sama, nilai h(y) merupakan jumlah
barisnya. Hasilnya dalam bentuk tabel adalah sebagai
berikut:
x 0 1 2
g(x) 5/14 15/28 3/28
Y 0 1 2
h(x) 15/28 3/7 1/28
31. 31
Contoh 6. Tentukan g(x) dan h(y) dari Contoh 4.
Jawaban:
untuk 0 ≤ x ≤ 1 dan g(x) = 0 untuk x yang lain.
Dengan cara yang sama,
untuk 0 ≤ y ≤ 1 dan h(y) = 0 untuk y lain.
∫ ∫
∞
∞−
+
=+==
1
0 5
34
)32(
5
2
),()(
x
dyyxdyyxfxg
5
)31(2
)32(
5
2
)(
y
dxyxyh
+
=+= ∫
∞
∞−