際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DISTRIBUSI TEORITIS
DISTRIBUSI TEORITIS
PROBABILITAS
Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita
untuk menentukan apa yang dapat kita
harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita
buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan
para pembuat keputusan untuk memperoleh
dasar logika yang kuat di dalam keputusan,
dan sangat berguna sebagai dasar pembuatan
ramalan berdasarkan informasi yang terbatas
atau pertimbangan-pertimbangan teoritis, dan
berguna pula untuk menghitung probabilitas
terjadinya suatu kejadian.
Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
perubahan nilai suatu variabel, umumnya
mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu dan
apabila sudah ketahuan jenis distribusinya, kita
dengan mudah dapat mengetahui besarnya nilai
probabilitas terjadinya kejadian tersebut.
Beberapa distribusi teoritis yang akan dibahas
dalam bab ini, antara lain Distribusi binomial,
Distribusi Poisson, Distribusi Hipergeometrik,
Distribusi Multinomial, Distribusi Normal,
Distribusi Kai-Kuadrat(Chi-Square), Distribusi F,
dan Distribusi t.
DISTRIBUSI BINOMIAL
Distribusi binomial atau distribusi Bernoulli
adalah suatu distribusi teoritis yang
menggunakan variabel acak diskrit yang terdiri
dari dua kejadian yang berkomplemen, seperti
sukses-gagal, baik-cacat.
Pada umumnya suatu eksperimen dapat
dikatakan eksperimen Binomial apabila
memenuhi syarat sebagai berikut.
Setiap percobaan menghasilkan dua kejadian:
(a) kelahiran anak: laki-laki-perempuan;
(b) transaksi saham: jual- beli,
(c) perkembangan suku bunga: naikturun dll.
Setiap eksperimen mempunyai dua hasil yang
dikatagorikan menjadi sukses dan gagal.
Probabilitas suatu kejadian untuk suskes atau gagal
adalah tetap untuk setiap kejadian. P(p), peluang
sukses, P(q) peluang gagal, dan P(p) + P(q)= 1.
Probabilitas sukses sama pada setiap eksperimen.
Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya
hasil eksperimen yang satu tidak mempengeruhi hasil
eksperimen lainnya.
Data yang dihasilkan adalah data perhitungan.
Contoh:
Suatu eksperimen Binomial, yang terdiri dari
pengambilan satu bola secara acak dari kotak
yang berisi 30 bola merah(= 30M) dan 70
bola putih(= 70P). Y adalah variabel acak
dengan nilai sebagai berikut.




terambil
yang
putih
bola
kalau
0,
terambil
yang
merah
bola
kalau
1,
Y
P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah
(sukses)
= = 0,30
P(P) = q = probabilitas untuk mendapat bola putih
(gagal)
= = 0,70
E(Y) = 1(p) + 0(q)
= 1(0,3) + 0(0,7)
= 0,3
100
30
100
30
100
30
100
70
Bila dilakukan eksperimen empat kali. Pengambilan bola
Dilakukan dengan pengembalian bola yang terambil. Hal
ini untuk menjaga agar eksperimen yang satu tidak
mempengaruhi hasil eksperimen yang lain. Eksperimen
ini akan menghasilkan 24 = 16 hasil sebagai berikut.
1. MMMM 9. PMMM
2. MMMP 10. PMMP
3. MMPM 11. PMPM
4. MMPP12. PMPP
5. MPMM 13. PPMM
6. MPMP14. PPMP
7. MPPM15. PPPM
8. MPPP 16. PPPP
Masing-masing hasil eksperimen terdiri dari empat kejadian
yang bebas satu sama lain, sehingga probabilitas terjadinya
setiap hasil eksperimen merupakan hasil kali probabilitas
masing-masing kejadian, misalnya P(MMPM) = ppqp = (0,3)
(0,3)(0,7)(0,3) = 0,0189.
Aturan perkalian untuk kejadian-kejadian bebas dan aturan
penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling
meniadakan, yang sudah dibahas sebelumnya dapat
diterapkan di sini dan perhitungannya adalah.
P(3M dan 1P) = P(MMMP) + P(MMPM) + P(MPMM)
+ P(PMMM)
= (0,3)(0,3)(0,3)(0,7) +(0,3)((0,3)(0,7)(0,3) +
(0,3)(0,7)(0,3)(0,3) + (0,7)(0,3)(0,3)(0,3)
= 0,0756
Tanpa memperhatikan urutan dari masing-masing
kejadian, setiap suku dalam penjumlahan tersebut
mempunyai probabilitas sebesar pppq = p3
q.
Dengan cara yang sederhana ini, kita dapat
menghitung probabilitas untuk mendapatkan
sejumlah bola merah tertentu sebagai hasil
eksperimen.
Dapat ditunjukkan bahwa apabila eksperimen
dilakukan sebanyak 4 kali, maka.
X = 0, 1, 2, 3, 4
Sedangkan untuk n kali.
X = 0, 1, 2, , n.
Apabila semua nilai probabilitas X sebagai hasil
suatu eksperimen kita hitung, akan kita peroleh
distribusi probabilitas X dan disebut distribusi
probabilitas Binomial.
P(X = 0) = P(PPPP) = (0,7)(0,7)(0,7)(0,7) = (0,7)4
= 0,2401
P(X = 1) = pq3
+ qpq2
+ q2
pq + q3
p
= (0,3)(0,7)3
+ (0,7)(0,3)(0,7)2
+ (0,7)2
(0,3)(0,7) +
(0,7)3
(0,3)
= 0,4116
P(X = 2) = p2
q2
+ pqpq + pq2
p + qp2
q + qpqp + q2
p2
= (0,3)2
(0,7)2
+ (0,3)(0,7)(0,3)(0,7) +
(0,3)(0,7)2
(0,3) + (0,7)(0,3)2
(0,7) +
(0,7)(0,3)(0,7)(0,3) + (0,7)2
(0,3)2
= 0,2646
P(X = 3) = p3
q + p2
qp + pqp2
+ qp3
= (03)3
(0,7) + (0,3)2
(0,7)(0,3) + (0,3)(0,7)(0,3)2
+
(0,7)(0,3)3
= 0,0756
P(X = 4) = P(MMMM) = p4
= (0,3)4
= 0,0081
Dari contoh soal diatas, dapat disimpulkan bahwa
dalam dalam distribusi probabilitas binomial,
dengan n percobaan, berlaku rumus berikut.
Pr(x sukses, dalam n percobaan) = px
qn-x
Dimana x = 0, 1, 2, 3, , n
p = probabilitas sukses.
q = (1-p) = probabilitas gagal
Aturan umum permutasi dapat digunakan untuk
memperoleh banyaknya kemungkinan urutan yang
berbeda, dimana masing-masing urutan terdapat x
sukses, misalnya x = 3 (= 3 sukses) : MMMP,
MMPM, MPMM, PMMM.
Apabila suatu himpunan yang terdiri dari n elemen
dibagi dua, yaitu x sukses dan (n  x) gagal, maka
banyaknya permutasi dari n elemen yang diambil x
setiap kali dapat dihitung berdasarkan rumus
kombinasi berikut.
  x
C
n
!
x
n
x!
!
n
x
n
n,
P
n
disebut koefisien Binomial(merupakan kombinasi dari n
elemen yang diambil x setiap kali)
Masing-masing probabilitas pada distribusi Binomial
dihitung sebagai berikut.
pr(x) dari rumus diatas, merupakan fungsi probabilitas,
karena.
a). pr(x)  0, untuk semua x, sebab  0 dan
px
qn-x
 0
b). = 1, untuk semua x.
 
 
x
n
q
x
p
!
x
n
x!
!
n
x
r
p 


 !
x
n
x!
!
n

 

x
x
r
p
Contoh :
Seorang penjual mengatakan bahwa di antara
seluruh barang dagangannya yang dibungkus
rapi, ada yang rusak sebanyak 20%. Seorang
membeli barang tersebut sebanyak 8 buah dan
dipilihnya secara acak. Kalau X = banyaknya
barang tidak rusak(bagus) maka.
a). Hitung semua probabilitas untuk memperoleh X.
b). Buat probabilitas kumulatif.
c). Berapa probabilitasnya bahwa dari 8 buah
barang yang
dibeli, ada 5 yang rusak.
d). P(X  5), P(2  X  5), P(X  8), P(X  4).
Penyelesaian :
a). Probabilitas untuk memperoleh X.
pr(X = 0) =
pr(X = 1) =
pr(X = 2) =
pr(X = 3) =
pr(X = 4) =
pr(X = 5) =
pr(X = 6) =
pr(X = 7) =
pr(X = 8) =
 
    0000
,
0
8
2
,
0
0
8
,
0
!
0
8
!
0
!
8


 
    0001
,
0
7
2
,
0
1
8
,
0
!
1
8
!
1
!
8


 
    0011
,
0
6
2
,
0
2
8
,
0
!
2
8
!
2
!
8


 
    0092
,
0
5
2
,
0
3
8
,
0
!
3
8
!
3
!
8


 
    0459
,
0
4
2
,
0
4
8
,
0
!
4
8
!
4
!
8


 
    1468
,
0
3
2
,
0
5
8
,
0
!
5
8
!
5
!
8


 
    2936
,
0
2
2
,
0
6
8
,
0
!
6
8
!
6
!
8


 
    3355
,
0
1
2
,
0
7
8
,
0
!
7
8
!
7
!
8


      1678
,
0
0
2
,
0
8
8
,
0
!
8
8
!
8
!
8
b). Probabilitas Kumulatif.
P(X  0) = 0,0000
P(X  1) = 0,0000 + 0,0001 = 0,0001
P(X  2) = 0,0001 + 0,0011 = 0,0012
P(X  3) = 0,0011 + 0,0092 = 0,0104
P(X  4) = 0,0104 + 0,0459 = 0,0563
P(X  5) = 0,0563 + 0,1468 = 0,2031
P(X  6) = 0,2031 + 0,2936 = 0,4967
P(X  7) = 0,4967 + 0,3355 = 0,8322
P(X  8) = 0,8322 + 0,1678 = 1,0000
c). 5 rusak, berarti x = 3
P(X = 3) = 0,0092 (lihat jawaban a)
d). P(X  5) = 0,2031 (lihat jawaban b)
P(2  X  5) = pr(X = 2) + pr(X = 3) + pr(X = 4)
= 0,0011 + 0,0092 + 0,0459 = 0,563
P(X  8) = 1 (lihat jawaban b)
P(X  4) = pr(X = 4) + pr(X = 5) + pr(X = 6) +
pr(X = 7) + pr(X = 8)
= 0,0459 + 0,1468 + 0,2936 + 0,3355 +
0,1678 = 0,9896
Apabila nilai n makin besar, perhitungan
probabilitas Binomial dalam prakteknya harus
digunakan tabel Binomial.
Dalam tabel tersebut, n = 16, dan p = (0,05), (0,10),
(0,15), , (0,50). Apabila p > 0,50, maka
persoalannya harus dibalik, yaitu menjadi x gagal
dan (n  x) sukses. Dengan demikian, peranan p
bukan lagi menjadi probabilitas sukses melainkan
probabilitas gagal. Untuk n yang cukup besar dapat
digunakan tabel normal.
Rata-rata dan Varians Distribusi Binomial
Kita mengetahui bahwa untuk mencari rata-rata () kita
menggunakan rumus.
袖 = E(X) =
dimana x = 1, 2, 3, , n.
Perhatikan bahwa X =  Yi = Y1 + Y2 + + Yn
Di mana Yi
 

x
r x
xp
 
 


x
x
n
x
q
p
x
n
x
n
x
!
!
!









q
p
p
gagal
p
sehingga
gagal
kalau
p
p
sukses
p
sehingga
sukses
kalau
1
)
0
(
)
(
,
"
"
,
0
)
1
(
)
(
,
"
"
,
1
E(Yi) = 1(p) + 0(1  p) = p + 0 = p, untuk semua i
E(X) = E(Yi) = E(Yi) = E(Y1) + E(Y2) + + E(Yn)
=
= np
Jadi rata-rata dari distribusi binomial adalah np
Sedangkan untuk menentukan varians dari distribusi
binomial, kita menggunakan rumus.
Var(X) = E{X  E(X)}2
= E(X  np)2
=  (x  np)2
p(x)

 

 

kali
n
p
p
p 

 ....
Var(Y) = E{X  E(Y)}2
= E(Y  p)2
=  (x  p)2
p(y)
= (1  p)2
(p) + (0  p)2
(1  p)
= (1  p)2
p + p2
(1  p)
= p(1  p) (1  p + p)
= p(1  p)
= pq
Var(X) = Var(Yi)
=  Var(Yi)
= V(Y1) + V(Y2) + + V(Yn)
=
= npq
jadi varians dari distribusi binomial adalah npq.


 


 

kali
n
pq
pq
pq 

 ...
Dengan demikain, dapat disimpulkan bahwa
untuk variabel X yang mengikuti distribusi
binomial berlaku rumus berikut.
 = E(X) = np
2
= E[X  E(X)}2
= E(X  np)2
= npq
 = npq
Contoh :
Suatu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas
sebanyak 4 kali, dimana probabilitas munculnya gambar
p(B) sama dengan probabilitas munculnya gambar bukan
burung p() = . Jika X = banyaknya gambar burung (B) yang
muncul, carilah nilai rata-rata {E(X)} dan simpangan
bakunya () dengan menggunakan cara :
a). Perhitungan secara langsung.
b). Dengan menggunakan rumus E(X) = np,  =
Penyelesaian :
a). 2
= E{X  E(X)}2
E(X) =  xpr(x)
E(X) = (0)( + (1) + (2) + (3) + (4)
= (0)(0,0625) + (1)(0,25) + (2)(0,3570) + (3)(0,25)
+
(4)(0,0625)
= 1,964  2
npq
Di dalam 4 kali lemparan, diharapkan secara rata-rata memperoleh 2B.
Var(X) = 2
= E(X  2)2
=  (x  2)2
pr(x)
= (0 - 2)2
( + (1 - 2)2
+ (2 - 2)2
+ (3 - 2)2
+
(4 - 2)2
= (4)(0,0625) + (1)(0,25) + (0)(0,3570) + (1)(0,25)
+ (4)(0,0625)
= 1
 = = 1
b). E(X) = np = 4 = 2
2
= npq = 4 = 1
 = = 1
1
1
DISTRIBUSI POISSON.
Distribusi poisson adalah pengembangan dari
distribusi binomial yang mampu mengkakulasikan
distribusi probabilitas dengan kemungkinan sukses
(p) sangat kecil dan jumlah eksperimen (n) sangat
besar.
Karena distribusi poisson biasanya melibatkan
jumlah n yang besar, dengan p kecil, distribusi ini
biasanya digunakan untuk menghitung nilai
probabilitas suatu kejadian dalam suatu selang
waktu dan daerah tertentu.
Distribusi Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu
interval waktu atau suatu daerah tertentu tidak tergantung
pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada
interval waktu atau daerah lain yang terpisah.
2. Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu
interval waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang
kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau
besarnya daerah tersebut dan tidak tergantung pada
banyaknya hasil percobaan yang terjadi di luar interval
waktu atau daerah tersebut.
3. Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi
dalam interval waktu yang singkat atau dalam daerah
yang kecil dapat diabaikan.
Rumus untuk menyelesaikan distribusi Poisson adalah
sebagai berikut.
Pr(x) =
Dimana  = rata-rata distribusi
= 0, 1, 2, 3, (menuju tak hingga)
e = konstanta 2,71828
!
x
e
x
Contoh:
Seorang yang akan menjual mobil mewahnya
memasang iklan pada suatu surat kabar yang dapat
mencapai 100.000 pembaca. Dengan anggapan nilai
probabilitas bahwa seorang yang membaca iklan
tersebut berminat akan membeli mobilnya sebesar p
= 1/50.000. Jika dari 100.000 pembaca ada dua
orang yang berminat membeli mobil tersebut (p =
0,00002) dan X = banyaknya pembaca yang
berminat pada mobil tersebut, berapakah P(X = 0),
P(X = 1), P(X = 2), P(X = 3), P(X = 4), ,,,,?
Persoalan ini sebetulnya dapat dipecahkan dengan
menggunakan fungsi Binomial, karena persoalannya
hanya mencari probabilitas x sukses dari n =
100.000 eksperimen dimana probabilitas sukses p =
1/50.000. Akan tetapi karena n terlalu besar dan p
terlalu kecil, fungsi Poisson dapat digunakan
sebagai suatu pendekatan yang lebih sederhana.
Apabila  = rata-rata distribusi = E(X) = np =
= 2,
(secara rata-rata dapat diharapkan dua orang
pembaca yang menanyakan keadaan mobil), maka
setelah dilakukan perhitungan, kita akan
memperoleh sebagai berikut.
000
.
50
000
.
100
Pr(X = 0) = = 0,1353
Pr(X = 1) = = 0,2707
Pr(X = 2) = = 0,2707
Pr(X = 3) = = 0,1804
Pr(X = 4) = = 0,0902
Pr(X = 5) = = 0,0361
Pr(X = 6) = = 0,0120
Pr(X = 7) = = 0,0034
Pr(X = 8) = = 0,0009
Pr(X = 9) = = 0,0002
!
0
2 2
0 
e
!
1
2 2
1 
e
!
2
2 2
2 
e
!
3
2 2
3 
e
!
4
2 2
4 
e
!
5
2 2
5 
e
!
6
2 2
6 
e
!
7
2 2
7 
e
!
8
2 2
8 
e
!
9
2 2
9 
e
Perhitungan ini dapat juga dilihat pada tabel Poisson,
dimana x = 0, 1, 2, , 9. Misalnya kita ingin melihat
distribusi probabilitas bahwa 5 orang pembaca berminat
pada mobil tersebut (p(5) dengan  atau rata-rata distribusi
= 2, perhatikan potongan tabel Poisson berikut.
x 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
0 0,3679 0,1353 0,0498 0,0183 0,0067 0,0025
1 0,3679 0,2707 0,1494 0,0733 0,0337 0,0149
2 0,1839 0,2707 0,2240 0,1465 0,0842 0,0446
3 0,0613 0,1804 0,2240 0,1954 0,1404 0,0892
4 0,0153 0,0902 0,1680 0,1954 0,1755 0,1339
5 0,0031 0,0361 0,1008 0,1563 0,1755 0,1606
6 0,0005 0,0120 0,0504 0,1042 0,1462 0,1606
Perhatikan kolom 2, dengan  = 2,0, telusuri
ke bawah sampai ke baris x = 5. Disana kita
akan menemukan angka 0,0361. Artinya
probabilitas 5 orang berminat dari 100.000
pembaca adalah 0,0361, probabilitas 6 orang
berminat adalah 0,0120, dan seterusnya.
Distribusi Poisson juga dapat digunakan
untuk menghitung probabilitas dari x
sukses dalam n eksperimen, yang terjadi
dalam satuan luas tertentu, satuan isi tertentu,
interval waktu tertentu, atau satuan panjang
tertentu.
Contoh :
Seorang pemilik pabrik rokok akan melakukan
promasi penjualan rokok merk A dengan iklan
khusus. Di antara 1.000 batang rokok terdapat 5
batang yang diberi tulisan berhadia dan dicampur
secara acak dengan rokok lainnya. Setiap pembeli
rokok merk A yang memperoleh batang rokok
dengan tulisan berhadia akan mendapatkan
hadiah yang menarik.
Apabila X menyatakan banyaknya batang rokok
yang terdapat tulisan berhadiah dari satu bungkus
rokok merk A yang setiap bungkusnya berisi 20
batang, berapakah P(X = 0), P(X = 1), P(X = 2),
P(X = 3), P(X = 4) ?
Penyelesaian :
n = 20 = banyaknya batang rokok per bungkus sebagai
sampel acak.
P(batang rokok berhadiah) = p(sukses) = p = 5/1000 =
0,005.
 = np = 20(0,005) = 0,1
Dari tabel Poisson kita peroleh.
x 0 1 2 3 4
Pr(x) 0,9048 0,0905 0,0045 0,0002 0,0000
Probabilitas untuk mendapatkan 4 batang berhadiah =
0,0000 (tidak mungkin), sedangkan mendapatkan 1
batang berhadiah = 0,0905 (9%)
Contoh :
Seorang Kepala Bagian Kredit dari suatu Bank
beranggapan bahwa 4% dari para nasabahnya
merasa tidak puas dengan pelayanan bank tersebut.
Kemudian 50 orang nasabah dipilih secara acak. X
= banyaknya nasabah yang tidak puas.
Hitung pr(x), untuk x = 0, 1, 2,,9 dan hitung
distribusi kumulatif F(x) = P(X  x).
Penyelesaian :
n = 50
p = 4% = 0,04
 = np = 50(0,04) = 2
Pr(0) = = 0,1353
Pr(1) = = 0,2707
Pr(2) = = 0,2707
Pr(3) = = 0,1804
Pr(4) = = 0,0902
Pr(5) = = 0,0361
Pr(6) = = 0,0120
Pr(7) = = 0,0034
Pr(8) = = 0,0009
Pr(9) = = 0,0002
!
0
2 2
0 
e
!
1
2 2
1 
e
!
2
2 2
2 
e
!
3
2 2
3 
e
!
4
2 2
4 
e
!
5
2 2
5 
e
!
6
2 2
6 
e
!
7
2 2
7 
e
!
8
2 2
8 
e
!
9
2 2
9 
e
Distribusi Kumulatif F(x).
P(X  0) = 0,1353
P(X  1) = 0,1353 + 0,2707 = 0,4060
P(X  2) = 0,4060 + 0,2707 = 0,6767
P(X  3) = 0,6767 + 0,1804 = 0,8571
P(X  4) = 0,8571 + 0,0902 = 0,9473
P(X  5) = 0,9473 + 0,0361 = 0,9834
P(X  6) = 0,9834 + 0,0120 = 0,9954
P(X  7) = 0,9954 + 0,0034 = 0,9988
P(X  8) = 0,9988 + 0,0009 = 0,9997
P(X  9) = 0,9997 + 0,0002 = 0,9999
Pr(x) = , x = 0, 1, 2, 
Merupakan fungsi probabilitas, sebab
memenuhi syarat berikut:
1. pr(x)  0, sebab  0
2. pr(x) = 1, untuk seluruh x.
!
x
e
x 
 
!
x
e
x
Rata-rata dan Varians, Distribusi Poisson
Dapat dibuktikan bahwa untuk distribusi Poisson,
dimana :
x = jumlah kejadian sukses
p = probabilitas terjadinya x
 = rata-rata distribusi
e = konstanta Naperian (2,71828)
    
 


 





 0
0 !
X
E
x
x
x
r
x
e
x
x
xp
    












 !
-
X
E
0
2
2
2
x
e
x
x
x
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan
distribusi binomial. Perbedaan antara distribusi
hipergeometrik dengan binomial adalah bahwa pada
distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat
independent. Artinya antara percobaan yang satu dengan
yang lainnya saling berkait. Selain itu probabilitas
SUKSES berubah(tidak sama) dari percobaan yang satu
ke percobaan lainnya.
Untuk mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sample n,
kita harus memperoleh x sukses dari r sukses dalam
populasi, dan n  x gagal dari N  r gagal. Sehingga fungsi
probabilitas hipergeometrik dapat dituliskan sebagai berikut.
dimana :
p(x) = probabilitas x sukses (atau jumlah sukses sebanyak x)
dalam n percobaan.
n = jumlah percobaan
N = Jumlah elemen dalam populasi
r = jumlah elemen dalam populasi berlabel SUKSES
x = Jumlah elemen berlabel SUKSES diantara n elemen
percobaan.
  r
x
C
C
C
x
p
n
N
x
n
r
N
x
r


 

0
,
Terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah distribusi
Hipergeometrik:
Percobaan diambil dari suatu populasi yang terbatas, dan percobaan
dilakukan tanpa pengembalian.
Ukuran sampel n harus lebih besar dari 5% dari populasi N.
Dari rumus diatas, perhatikan bahwa
 !
!
!
x
r
x
r
Cx
r


 
  !
!
x
n
r
N
x
n
r
N
C x
n
r
N








 !
!
!
n
N
n
N
Cn
N
Contoh :
Sebuah anggota komite terdiri dari 5 orang, dimana
3 adalah wanita dan 2 laki-laki. Misalkan 2 orang
dari 5 orang anggota komite tersebut dipilih untuk
mewakili delegasi dalam sebuah
konvensi/pertemuan,
Berapa probabilitas bahwa dari pemilihan secara
acak didapat 2 orang wanita?
Berapa probabilitas dari 2 orang yang terpilih
adalah 1 laki-laki dan 1 wanita?
Penyelesaian :
Kita dapat menggunakan distribusi hipergeometrik
dalam kasus ini, dengan n = 2, N = 5, r = 3 dan x =
2, x = jumlah wanita terpilih.
Jadi probabilitas 2 orang wanita terpilih
adalah 0,3
Jadi probabilitas terpilih 1 orang wanita dan
1 laki-laki = 0,6
3
,
0
10
3
!
3
!
2
!
5
!
0
!
2
!
2
!
1
!
2
!
3
)
2
(
)
(
2
5
0
2
2
3




























C
C
C
p
i
6
,
0
10
6
10
2
.
3
!
3
!
2
!
5
!
1
!
1
!
2
!
2
!
1
!
3
)
1
(
)
(
2
5
1
2
1
3





























C
C
C
p
ii
DISTRIBUSI MULTINOMIAL
Kalau pada distribusi binomial hasil sebuah percobaan
hanya dikatagorikan 2 macam yaitu sukses dan gagal,
maka dalam distribusi multinomial, sebuah percobaan akan
menghasilkan beberapa kejadian (lebih dari 2) yang saling
meniadakan/saling lepas. Misalkan ada sebanyak k kejadian
dalam sebuah percobaan, katakana kejadian-kejadian B1, B2,
, Bk. Jika percobaan diulang sebanyak n kali dan peluang
terjadinya setiap kejadian B konstan/tetap dari setiap
percobaan dengan P(Bi) = Pi untuk i = 1, 2, 3, , k, dan X1,
X2, X3, Xk menyatakan jumlah terjadinya kejadian Bi ( i =
1, 2, , k dalam n percobaan.
Fungsi Distribusi Multinomial
untuk nilai-nilai.
X1 = 0, 1, 2, ; Xk = 0, 1, 2,  dan
Dimana.
X1, X2, , Xk menyatakan jumlah dari
kejadian B1, B2, .Bk
n menyatakan jumlah percobaan.
p1, p2, ..,pk adalah probabilitas terjadinya
kejadian B1, B2, .Bk
  k
x
k
x
x
x
k
k p
p
p
p
x
x
x
x
n
x
x
x
x
p .....
!
!.........
!
!
!
,.......,
,
, 3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1 






n
x
k
i
i 


1
Contoh :
Proses pembuatan pensil dalam sebuah pabrik
melibatkan banyak buruh dan proses tersebut terjadi
berulang-ulang. Pada suatu pemeriksaan terakhir
yang dilakukan telah memperlihatkan bahwa 85%
produksinya adalah baik, 10% ternyata tidak
baik tetapi masih bias diperbaiki dan 5%
produksinya rusak dan harus dibuang. Jika
sebuah sample acak dengan 20 unit dipilih, berapa
peluang jumlah unit baik sebanyak 18, unit tidak
baik tetapi bisa diperbaiki sebanyak 2 dan unit
rusak tidak ada?
Penyelesaian :
Misalkan,
X1 = banyaknya unit baik
X2 = banyaknya unit yang tidak baik tetapi bias diperbaiki
X3 = banyaknya unit yang rusak dan harus dibuang
X1 = 18, X2 = 2, dan X3 = 0 (syarat x1 + x2 + x3 = n = 20)
dan p1 = 0,85, p2 = 0,1 dan p3 = 0,05 maka :
= 190 (0,85)18 (0,01)
= 0,102
Jadi peluangnya sebesar 0,102.
       0
2
18
05
,
0
1
,
0
85
,
0
!
0
!
2
!
18
!
20
0
,
2
,
18 






p

More Related Content

Similar to Distribusi Teoritis (Probabilitas, Permutasi, Kombinasi) (20)

Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
Distribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan PoissonDistribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan Poisson
silvia kuswanti
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
UbaidillahUbaidillah30
polinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
polinomialpolinomial polinomial pemb.pptpolinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
polinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
mulinda3
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserbf58ae
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
PutriIntanPermatasar6
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserb7d229
6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva
Ririn Nirmalasari
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptxMETODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
Wahid Pasipa
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
Raden Maulana
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
Distribution Probability
Distribution ProbabilityDistribution Probability
Distribution Probability
Universitas Telkom
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
suci870827
Distribusi probabilitas diskre1
Distribusi probabilitas diskre1Distribusi probabilitas diskre1
Distribusi probabilitas diskre1
IU Mb
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Rahmi Elviana
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
RizkyFirmanzyahRizky
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
Distribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan PoissonDistribusi Bernouli dan Poisson
Distribusi Bernouli dan Poisson
silvia kuswanti
polinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
polinomialpolinomial polinomial pemb.pptpolinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
polinomialpolinomial polinomial pemb.ppt
mulinda3
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptxMETODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
Wahid Pasipa
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
Raden Maulana
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
suci870827
Distribusi probabilitas diskre1
Distribusi probabilitas diskre1Distribusi probabilitas diskre1
Distribusi probabilitas diskre1
IU Mb
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Rahmi Elviana
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
RizkyFirmanzyahRizky

More from SuharnoUsman1 (17)

Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdfAskep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
SuharnoUsman1
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdfpertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
SuharnoUsman1
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdfsensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
SuharnoUsman1
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdfAnemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
SuharnoUsman1
Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and TreatmentTract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
SuharnoUsman1
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptxBiostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
SuharnoUsman1
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxMental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
SuharnoUsman1
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
SuharnoUsman1
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
SuharnoUsman1
NORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptxNORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptx
SuharnoUsman1
6622485.ppt
6622485.ppt6622485.ppt
6622485.ppt
SuharnoUsman1
9628432.ppt
9628432.ppt9628432.ppt
9628432.ppt
SuharnoUsman1
Mental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.pptMental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.ppt
SuharnoUsman1
45761.ppt
45761.ppt45761.ppt
45761.ppt
SuharnoUsman1
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
SuharnoUsman1
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
SuharnoUsman1
komunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.pptkomunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.ppt
SuharnoUsman1
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdfAskep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdf
SuharnoUsman1
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdfpertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
pertemuan11ujinormalitasdanhomogenitas-161215141904.pdf
SuharnoUsman1
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdfsensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
sensoripersepsi-120118024349-phpapp02.pdf
SuharnoUsman1
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdfAnemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
Anemia & Hematopoietic Growth Factors, Mineral &.pdf
SuharnoUsman1
Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and TreatmentTract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
SuharnoUsman1
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptxBiostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptx
SuharnoUsman1
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxMental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
SuharnoUsman1
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
SuharnoUsman1
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
SuharnoUsman1
NORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptxNORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptx
SuharnoUsman1
Mental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.pptMental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.ppt
SuharnoUsman1
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
SuharnoUsman1
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
SuharnoUsman1
komunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.pptkomunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.ppt
SuharnoUsman1

Recently uploaded (8)

HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610

Distribusi Teoritis (Probabilitas, Permutasi, Kombinasi)

  • 2. Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat keputusan untuk memperoleh dasar logika yang kuat di dalam keputusan, dan sangat berguna sebagai dasar pembuatan ramalan berdasarkan informasi yang terbatas atau pertimbangan-pertimbangan teoritis, dan berguna pula untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu kejadian.
  • 3. Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai suatu variabel, umumnya mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu dan apabila sudah ketahuan jenis distribusinya, kita dengan mudah dapat mengetahui besarnya nilai probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Beberapa distribusi teoritis yang akan dibahas dalam bab ini, antara lain Distribusi binomial, Distribusi Poisson, Distribusi Hipergeometrik, Distribusi Multinomial, Distribusi Normal, Distribusi Kai-Kuadrat(Chi-Square), Distribusi F, dan Distribusi t.
  • 4. DISTRIBUSI BINOMIAL Distribusi binomial atau distribusi Bernoulli adalah suatu distribusi teoritis yang menggunakan variabel acak diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen, seperti sukses-gagal, baik-cacat. Pada umumnya suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen Binomial apabila memenuhi syarat sebagai berikut. Setiap percobaan menghasilkan dua kejadian: (a) kelahiran anak: laki-laki-perempuan; (b) transaksi saham: jual- beli, (c) perkembangan suku bunga: naikturun dll.
  • 5. Setiap eksperimen mempunyai dua hasil yang dikatagorikan menjadi sukses dan gagal. Probabilitas suatu kejadian untuk suskes atau gagal adalah tetap untuk setiap kejadian. P(p), peluang sukses, P(q) peluang gagal, dan P(p) + P(q)= 1. Probabilitas sukses sama pada setiap eksperimen. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya hasil eksperimen yang satu tidak mempengeruhi hasil eksperimen lainnya. Data yang dihasilkan adalah data perhitungan.
  • 6. Contoh: Suatu eksperimen Binomial, yang terdiri dari pengambilan satu bola secara acak dari kotak yang berisi 30 bola merah(= 30M) dan 70 bola putih(= 70P). Y adalah variabel acak dengan nilai sebagai berikut. terambil yang putih bola kalau 0, terambil yang merah bola kalau 1, Y
  • 7. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) = = 0,30 P(P) = q = probabilitas untuk mendapat bola putih (gagal) = = 0,70 E(Y) = 1(p) + 0(q) = 1(0,3) + 0(0,7) = 0,3 100 30 100 30 100 30 100 70
  • 8. Bila dilakukan eksperimen empat kali. Pengambilan bola Dilakukan dengan pengembalian bola yang terambil. Hal ini untuk menjaga agar eksperimen yang satu tidak mempengaruhi hasil eksperimen yang lain. Eksperimen ini akan menghasilkan 24 = 16 hasil sebagai berikut. 1. MMMM 9. PMMM 2. MMMP 10. PMMP 3. MMPM 11. PMPM 4. MMPP12. PMPP 5. MPMM 13. PPMM 6. MPMP14. PPMP 7. MPPM15. PPPM 8. MPPP 16. PPPP
  • 9. Masing-masing hasil eksperimen terdiri dari empat kejadian yang bebas satu sama lain, sehingga probabilitas terjadinya setiap hasil eksperimen merupakan hasil kali probabilitas masing-masing kejadian, misalnya P(MMPM) = ppqp = (0,3) (0,3)(0,7)(0,3) = 0,0189. Aturan perkalian untuk kejadian-kejadian bebas dan aturan penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling meniadakan, yang sudah dibahas sebelumnya dapat diterapkan di sini dan perhitungannya adalah. P(3M dan 1P) = P(MMMP) + P(MMPM) + P(MPMM) + P(PMMM) = (0,3)(0,3)(0,3)(0,7) +(0,3)((0,3)(0,7)(0,3) + (0,3)(0,7)(0,3)(0,3) + (0,7)(0,3)(0,3)(0,3) = 0,0756
  • 10. Tanpa memperhatikan urutan dari masing-masing kejadian, setiap suku dalam penjumlahan tersebut mempunyai probabilitas sebesar pppq = p3 q. Dengan cara yang sederhana ini, kita dapat menghitung probabilitas untuk mendapatkan sejumlah bola merah tertentu sebagai hasil eksperimen. Dapat ditunjukkan bahwa apabila eksperimen dilakukan sebanyak 4 kali, maka. X = 0, 1, 2, 3, 4 Sedangkan untuk n kali. X = 0, 1, 2, , n. Apabila semua nilai probabilitas X sebagai hasil suatu eksperimen kita hitung, akan kita peroleh distribusi probabilitas X dan disebut distribusi probabilitas Binomial.
  • 11. P(X = 0) = P(PPPP) = (0,7)(0,7)(0,7)(0,7) = (0,7)4 = 0,2401 P(X = 1) = pq3 + qpq2 + q2 pq + q3 p = (0,3)(0,7)3 + (0,7)(0,3)(0,7)2 + (0,7)2 (0,3)(0,7) + (0,7)3 (0,3) = 0,4116 P(X = 2) = p2 q2 + pqpq + pq2 p + qp2 q + qpqp + q2 p2 = (0,3)2 (0,7)2 + (0,3)(0,7)(0,3)(0,7) + (0,3)(0,7)2 (0,3) + (0,7)(0,3)2 (0,7) + (0,7)(0,3)(0,7)(0,3) + (0,7)2 (0,3)2 = 0,2646 P(X = 3) = p3 q + p2 qp + pqp2 + qp3 = (03)3 (0,7) + (0,3)2 (0,7)(0,3) + (0,3)(0,7)(0,3)2 + (0,7)(0,3)3 = 0,0756 P(X = 4) = P(MMMM) = p4 = (0,3)4 = 0,0081
  • 12. Dari contoh soal diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam dalam distribusi probabilitas binomial, dengan n percobaan, berlaku rumus berikut. Pr(x sukses, dalam n percobaan) = px qn-x Dimana x = 0, 1, 2, 3, , n p = probabilitas sukses. q = (1-p) = probabilitas gagal
  • 13. Aturan umum permutasi dapat digunakan untuk memperoleh banyaknya kemungkinan urutan yang berbeda, dimana masing-masing urutan terdapat x sukses, misalnya x = 3 (= 3 sukses) : MMMP, MMPM, MPMM, PMMM. Apabila suatu himpunan yang terdiri dari n elemen dibagi dua, yaitu x sukses dan (n x) gagal, maka banyaknya permutasi dari n elemen yang diambil x setiap kali dapat dihitung berdasarkan rumus kombinasi berikut. x C n ! x n x! ! n x n n, P n
  • 14. disebut koefisien Binomial(merupakan kombinasi dari n elemen yang diambil x setiap kali) Masing-masing probabilitas pada distribusi Binomial dihitung sebagai berikut. pr(x) dari rumus diatas, merupakan fungsi probabilitas, karena. a). pr(x) 0, untuk semua x, sebab 0 dan px qn-x 0 b). = 1, untuk semua x. x n q x p ! x n x! ! n x r p ! x n x! ! n x x r p
  • 15. Contoh : Seorang penjual mengatakan bahwa di antara seluruh barang dagangannya yang dibungkus rapi, ada yang rusak sebanyak 20%. Seorang membeli barang tersebut sebanyak 8 buah dan dipilihnya secara acak. Kalau X = banyaknya barang tidak rusak(bagus) maka. a). Hitung semua probabilitas untuk memperoleh X. b). Buat probabilitas kumulatif. c). Berapa probabilitasnya bahwa dari 8 buah barang yang dibeli, ada 5 yang rusak. d). P(X 5), P(2 X 5), P(X 8), P(X 4).
  • 16. Penyelesaian : a). Probabilitas untuk memperoleh X. pr(X = 0) = pr(X = 1) = pr(X = 2) = pr(X = 3) = pr(X = 4) = pr(X = 5) = pr(X = 6) = pr(X = 7) = pr(X = 8) = 0000 , 0 8 2 , 0 0 8 , 0 ! 0 8 ! 0 ! 8 0001 , 0 7 2 , 0 1 8 , 0 ! 1 8 ! 1 ! 8 0011 , 0 6 2 , 0 2 8 , 0 ! 2 8 ! 2 ! 8 0092 , 0 5 2 , 0 3 8 , 0 ! 3 8 ! 3 ! 8 0459 , 0 4 2 , 0 4 8 , 0 ! 4 8 ! 4 ! 8 1468 , 0 3 2 , 0 5 8 , 0 ! 5 8 ! 5 ! 8 2936 , 0 2 2 , 0 6 8 , 0 ! 6 8 ! 6 ! 8 3355 , 0 1 2 , 0 7 8 , 0 ! 7 8 ! 7 ! 8 1678 , 0 0 2 , 0 8 8 , 0 ! 8 8 ! 8 ! 8
  • 17. b). Probabilitas Kumulatif. P(X 0) = 0,0000 P(X 1) = 0,0000 + 0,0001 = 0,0001 P(X 2) = 0,0001 + 0,0011 = 0,0012 P(X 3) = 0,0011 + 0,0092 = 0,0104 P(X 4) = 0,0104 + 0,0459 = 0,0563 P(X 5) = 0,0563 + 0,1468 = 0,2031 P(X 6) = 0,2031 + 0,2936 = 0,4967 P(X 7) = 0,4967 + 0,3355 = 0,8322 P(X 8) = 0,8322 + 0,1678 = 1,0000 c). 5 rusak, berarti x = 3 P(X = 3) = 0,0092 (lihat jawaban a) d). P(X 5) = 0,2031 (lihat jawaban b)
  • 18. P(2 X 5) = pr(X = 2) + pr(X = 3) + pr(X = 4) = 0,0011 + 0,0092 + 0,0459 = 0,563 P(X 8) = 1 (lihat jawaban b) P(X 4) = pr(X = 4) + pr(X = 5) + pr(X = 6) + pr(X = 7) + pr(X = 8) = 0,0459 + 0,1468 + 0,2936 + 0,3355 + 0,1678 = 0,9896
  • 19. Apabila nilai n makin besar, perhitungan probabilitas Binomial dalam prakteknya harus digunakan tabel Binomial. Dalam tabel tersebut, n = 16, dan p = (0,05), (0,10), (0,15), , (0,50). Apabila p > 0,50, maka persoalannya harus dibalik, yaitu menjadi x gagal dan (n x) sukses. Dengan demikian, peranan p bukan lagi menjadi probabilitas sukses melainkan probabilitas gagal. Untuk n yang cukup besar dapat digunakan tabel normal.
  • 20. Rata-rata dan Varians Distribusi Binomial Kita mengetahui bahwa untuk mencari rata-rata () kita menggunakan rumus. 袖 = E(X) = dimana x = 1, 2, 3, , n. Perhatikan bahwa X = Yi = Y1 + Y2 + + Yn Di mana Yi x r x xp x x n x q p x n x n x ! ! ! q p p gagal p sehingga gagal kalau p p sukses p sehingga sukses kalau 1 ) 0 ( ) ( , " " , 0 ) 1 ( ) ( , " " , 1
  • 21. E(Yi) = 1(p) + 0(1 p) = p + 0 = p, untuk semua i E(X) = E(Yi) = E(Yi) = E(Y1) + E(Y2) + + E(Yn) = = np Jadi rata-rata dari distribusi binomial adalah np Sedangkan untuk menentukan varians dari distribusi binomial, kita menggunakan rumus. Var(X) = E{X E(X)}2 = E(X np)2 = (x np)2 p(x) kali n p p p ....
  • 22. Var(Y) = E{X E(Y)}2 = E(Y p)2 = (x p)2 p(y) = (1 p)2 (p) + (0 p)2 (1 p) = (1 p)2 p + p2 (1 p) = p(1 p) (1 p + p) = p(1 p) = pq Var(X) = Var(Yi) = Var(Yi) = V(Y1) + V(Y2) + + V(Yn) = = npq jadi varians dari distribusi binomial adalah npq. kali n pq pq pq ...
  • 23. Dengan demikain, dapat disimpulkan bahwa untuk variabel X yang mengikuti distribusi binomial berlaku rumus berikut. = E(X) = np 2 = E[X E(X)}2 = E(X np)2 = npq = npq
  • 24. Contoh : Suatu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas sebanyak 4 kali, dimana probabilitas munculnya gambar p(B) sama dengan probabilitas munculnya gambar bukan burung p() = . Jika X = banyaknya gambar burung (B) yang muncul, carilah nilai rata-rata {E(X)} dan simpangan bakunya () dengan menggunakan cara : a). Perhitungan secara langsung. b). Dengan menggunakan rumus E(X) = np, = Penyelesaian : a). 2 = E{X E(X)}2 E(X) = xpr(x) E(X) = (0)( + (1) + (2) + (3) + (4) = (0)(0,0625) + (1)(0,25) + (2)(0,3570) + (3)(0,25) + (4)(0,0625) = 1,964 2 npq
  • 25. Di dalam 4 kali lemparan, diharapkan secara rata-rata memperoleh 2B. Var(X) = 2 = E(X 2)2 = (x 2)2 pr(x) = (0 - 2)2 ( + (1 - 2)2 + (2 - 2)2 + (3 - 2)2 + (4 - 2)2 = (4)(0,0625) + (1)(0,25) + (0)(0,3570) + (1)(0,25) + (4)(0,0625) = 1 = = 1 b). E(X) = np = 4 = 2 2 = npq = 4 = 1 = = 1 1 1
  • 26. DISTRIBUSI POISSON. Distribusi poisson adalah pengembangan dari distribusi binomial yang mampu mengkakulasikan distribusi probabilitas dengan kemungkinan sukses (p) sangat kecil dan jumlah eksperimen (n) sangat besar. Karena distribusi poisson biasanya melibatkan jumlah n yang besar, dengan p kecil, distribusi ini biasanya digunakan untuk menghitung nilai probabilitas suatu kejadian dalam suatu selang waktu dan daerah tertentu.
  • 27. Distribusi Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu atau suatu daerah tertentu tidak tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada interval waktu atau daerah lain yang terpisah. 2. Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu interval waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau besarnya daerah tersebut dan tidak tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi di luar interval waktu atau daerah tersebut. 3. Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam interval waktu yang singkat atau dalam daerah yang kecil dapat diabaikan.
  • 28. Rumus untuk menyelesaikan distribusi Poisson adalah sebagai berikut. Pr(x) = Dimana = rata-rata distribusi = 0, 1, 2, 3, (menuju tak hingga) e = konstanta 2,71828 ! x e x
  • 29. Contoh: Seorang yang akan menjual mobil mewahnya memasang iklan pada suatu surat kabar yang dapat mencapai 100.000 pembaca. Dengan anggapan nilai probabilitas bahwa seorang yang membaca iklan tersebut berminat akan membeli mobilnya sebesar p = 1/50.000. Jika dari 100.000 pembaca ada dua orang yang berminat membeli mobil tersebut (p = 0,00002) dan X = banyaknya pembaca yang berminat pada mobil tersebut, berapakah P(X = 0), P(X = 1), P(X = 2), P(X = 3), P(X = 4), ,,,,?
  • 30. Persoalan ini sebetulnya dapat dipecahkan dengan menggunakan fungsi Binomial, karena persoalannya hanya mencari probabilitas x sukses dari n = 100.000 eksperimen dimana probabilitas sukses p = 1/50.000. Akan tetapi karena n terlalu besar dan p terlalu kecil, fungsi Poisson dapat digunakan sebagai suatu pendekatan yang lebih sederhana. Apabila = rata-rata distribusi = E(X) = np = = 2, (secara rata-rata dapat diharapkan dua orang pembaca yang menanyakan keadaan mobil), maka setelah dilakukan perhitungan, kita akan memperoleh sebagai berikut. 000 . 50 000 . 100
  • 31. Pr(X = 0) = = 0,1353 Pr(X = 1) = = 0,2707 Pr(X = 2) = = 0,2707 Pr(X = 3) = = 0,1804 Pr(X = 4) = = 0,0902 Pr(X = 5) = = 0,0361 Pr(X = 6) = = 0,0120 Pr(X = 7) = = 0,0034 Pr(X = 8) = = 0,0009 Pr(X = 9) = = 0,0002 ! 0 2 2 0 e ! 1 2 2 1 e ! 2 2 2 2 e ! 3 2 2 3 e ! 4 2 2 4 e ! 5 2 2 5 e ! 6 2 2 6 e ! 7 2 2 7 e ! 8 2 2 8 e ! 9 2 2 9 e
  • 32. Perhitungan ini dapat juga dilihat pada tabel Poisson, dimana x = 0, 1, 2, , 9. Misalnya kita ingin melihat distribusi probabilitas bahwa 5 orang pembaca berminat pada mobil tersebut (p(5) dengan atau rata-rata distribusi = 2, perhatikan potongan tabel Poisson berikut. x 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 0 0,3679 0,1353 0,0498 0,0183 0,0067 0,0025 1 0,3679 0,2707 0,1494 0,0733 0,0337 0,0149 2 0,1839 0,2707 0,2240 0,1465 0,0842 0,0446 3 0,0613 0,1804 0,2240 0,1954 0,1404 0,0892 4 0,0153 0,0902 0,1680 0,1954 0,1755 0,1339 5 0,0031 0,0361 0,1008 0,1563 0,1755 0,1606 6 0,0005 0,0120 0,0504 0,1042 0,1462 0,1606
  • 33. Perhatikan kolom 2, dengan = 2,0, telusuri ke bawah sampai ke baris x = 5. Disana kita akan menemukan angka 0,0361. Artinya probabilitas 5 orang berminat dari 100.000 pembaca adalah 0,0361, probabilitas 6 orang berminat adalah 0,0120, dan seterusnya. Distribusi Poisson juga dapat digunakan untuk menghitung probabilitas dari x sukses dalam n eksperimen, yang terjadi dalam satuan luas tertentu, satuan isi tertentu, interval waktu tertentu, atau satuan panjang tertentu.
  • 34. Contoh : Seorang pemilik pabrik rokok akan melakukan promasi penjualan rokok merk A dengan iklan khusus. Di antara 1.000 batang rokok terdapat 5 batang yang diberi tulisan berhadia dan dicampur secara acak dengan rokok lainnya. Setiap pembeli rokok merk A yang memperoleh batang rokok dengan tulisan berhadia akan mendapatkan hadiah yang menarik. Apabila X menyatakan banyaknya batang rokok yang terdapat tulisan berhadiah dari satu bungkus rokok merk A yang setiap bungkusnya berisi 20 batang, berapakah P(X = 0), P(X = 1), P(X = 2), P(X = 3), P(X = 4) ?
  • 35. Penyelesaian : n = 20 = banyaknya batang rokok per bungkus sebagai sampel acak. P(batang rokok berhadiah) = p(sukses) = p = 5/1000 = 0,005. = np = 20(0,005) = 0,1 Dari tabel Poisson kita peroleh. x 0 1 2 3 4 Pr(x) 0,9048 0,0905 0,0045 0,0002 0,0000 Probabilitas untuk mendapatkan 4 batang berhadiah = 0,0000 (tidak mungkin), sedangkan mendapatkan 1 batang berhadiah = 0,0905 (9%)
  • 36. Contoh : Seorang Kepala Bagian Kredit dari suatu Bank beranggapan bahwa 4% dari para nasabahnya merasa tidak puas dengan pelayanan bank tersebut. Kemudian 50 orang nasabah dipilih secara acak. X = banyaknya nasabah yang tidak puas. Hitung pr(x), untuk x = 0, 1, 2,,9 dan hitung distribusi kumulatif F(x) = P(X x). Penyelesaian : n = 50 p = 4% = 0,04 = np = 50(0,04) = 2
  • 37. Pr(0) = = 0,1353 Pr(1) = = 0,2707 Pr(2) = = 0,2707 Pr(3) = = 0,1804 Pr(4) = = 0,0902 Pr(5) = = 0,0361 Pr(6) = = 0,0120 Pr(7) = = 0,0034 Pr(8) = = 0,0009 Pr(9) = = 0,0002 ! 0 2 2 0 e ! 1 2 2 1 e ! 2 2 2 2 e ! 3 2 2 3 e ! 4 2 2 4 e ! 5 2 2 5 e ! 6 2 2 6 e ! 7 2 2 7 e ! 8 2 2 8 e ! 9 2 2 9 e
  • 38. Distribusi Kumulatif F(x). P(X 0) = 0,1353 P(X 1) = 0,1353 + 0,2707 = 0,4060 P(X 2) = 0,4060 + 0,2707 = 0,6767 P(X 3) = 0,6767 + 0,1804 = 0,8571 P(X 4) = 0,8571 + 0,0902 = 0,9473 P(X 5) = 0,9473 + 0,0361 = 0,9834 P(X 6) = 0,9834 + 0,0120 = 0,9954 P(X 7) = 0,9954 + 0,0034 = 0,9988 P(X 8) = 0,9988 + 0,0009 = 0,9997 P(X 9) = 0,9997 + 0,0002 = 0,9999
  • 39. Pr(x) = , x = 0, 1, 2, Merupakan fungsi probabilitas, sebab memenuhi syarat berikut: 1. pr(x) 0, sebab 0 2. pr(x) = 1, untuk seluruh x. ! x e x ! x e x
  • 40. Rata-rata dan Varians, Distribusi Poisson Dapat dibuktikan bahwa untuk distribusi Poisson, dimana : x = jumlah kejadian sukses p = probabilitas terjadinya x = rata-rata distribusi e = konstanta Naperian (2,71828) 0 0 ! X E x x x r x e x x xp ! - X E 0 2 2 2 x e x x x
  • 41. DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan distribusi binomial. Perbedaan antara distribusi hipergeometrik dengan binomial adalah bahwa pada distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat independent. Artinya antara percobaan yang satu dengan yang lainnya saling berkait. Selain itu probabilitas SUKSES berubah(tidak sama) dari percobaan yang satu ke percobaan lainnya. Untuk mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sample n, kita harus memperoleh x sukses dari r sukses dalam populasi, dan n x gagal dari N r gagal. Sehingga fungsi probabilitas hipergeometrik dapat dituliskan sebagai berikut.
  • 42. dimana : p(x) = probabilitas x sukses (atau jumlah sukses sebanyak x) dalam n percobaan. n = jumlah percobaan N = Jumlah elemen dalam populasi r = jumlah elemen dalam populasi berlabel SUKSES x = Jumlah elemen berlabel SUKSES diantara n elemen percobaan. r x C C C x p n N x n r N x r 0 ,
  • 43. Terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah distribusi Hipergeometrik: Percobaan diambil dari suatu populasi yang terbatas, dan percobaan dilakukan tanpa pengembalian. Ukuran sampel n harus lebih besar dari 5% dari populasi N. Dari rumus diatas, perhatikan bahwa ! ! ! x r x r Cx r ! ! x n r N x n r N C x n r N ! ! ! n N n N Cn N
  • 44. Contoh : Sebuah anggota komite terdiri dari 5 orang, dimana 3 adalah wanita dan 2 laki-laki. Misalkan 2 orang dari 5 orang anggota komite tersebut dipilih untuk mewakili delegasi dalam sebuah konvensi/pertemuan, Berapa probabilitas bahwa dari pemilihan secara acak didapat 2 orang wanita? Berapa probabilitas dari 2 orang yang terpilih adalah 1 laki-laki dan 1 wanita? Penyelesaian : Kita dapat menggunakan distribusi hipergeometrik dalam kasus ini, dengan n = 2, N = 5, r = 3 dan x = 2, x = jumlah wanita terpilih.
  • 45. Jadi probabilitas 2 orang wanita terpilih adalah 0,3 Jadi probabilitas terpilih 1 orang wanita dan 1 laki-laki = 0,6 3 , 0 10 3 ! 3 ! 2 ! 5 ! 0 ! 2 ! 2 ! 1 ! 2 ! 3 ) 2 ( ) ( 2 5 0 2 2 3 C C C p i 6 , 0 10 6 10 2 . 3 ! 3 ! 2 ! 5 ! 1 ! 1 ! 2 ! 2 ! 1 ! 3 ) 1 ( ) ( 2 5 1 2 1 3 C C C p ii
  • 46. DISTRIBUSI MULTINOMIAL Kalau pada distribusi binomial hasil sebuah percobaan hanya dikatagorikan 2 macam yaitu sukses dan gagal, maka dalam distribusi multinomial, sebuah percobaan akan menghasilkan beberapa kejadian (lebih dari 2) yang saling meniadakan/saling lepas. Misalkan ada sebanyak k kejadian dalam sebuah percobaan, katakana kejadian-kejadian B1, B2, , Bk. Jika percobaan diulang sebanyak n kali dan peluang terjadinya setiap kejadian B konstan/tetap dari setiap percobaan dengan P(Bi) = Pi untuk i = 1, 2, 3, , k, dan X1, X2, X3, Xk menyatakan jumlah terjadinya kejadian Bi ( i = 1, 2, , k dalam n percobaan.
  • 47. Fungsi Distribusi Multinomial untuk nilai-nilai. X1 = 0, 1, 2, ; Xk = 0, 1, 2, dan Dimana. X1, X2, , Xk menyatakan jumlah dari kejadian B1, B2, .Bk n menyatakan jumlah percobaan. p1, p2, ..,pk adalah probabilitas terjadinya kejadian B1, B2, .Bk k x k x x x k k p p p p x x x x n x x x x p ..... ! !......... ! ! ! ,......., , , 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 n x k i i 1
  • 48. Contoh : Proses pembuatan pensil dalam sebuah pabrik melibatkan banyak buruh dan proses tersebut terjadi berulang-ulang. Pada suatu pemeriksaan terakhir yang dilakukan telah memperlihatkan bahwa 85% produksinya adalah baik, 10% ternyata tidak baik tetapi masih bias diperbaiki dan 5% produksinya rusak dan harus dibuang. Jika sebuah sample acak dengan 20 unit dipilih, berapa peluang jumlah unit baik sebanyak 18, unit tidak baik tetapi bisa diperbaiki sebanyak 2 dan unit rusak tidak ada?
  • 49. Penyelesaian : Misalkan, X1 = banyaknya unit baik X2 = banyaknya unit yang tidak baik tetapi bias diperbaiki X3 = banyaknya unit yang rusak dan harus dibuang X1 = 18, X2 = 2, dan X3 = 0 (syarat x1 + x2 + x3 = n = 20) dan p1 = 0,85, p2 = 0,1 dan p3 = 0,05 maka : = 190 (0,85)18 (0,01) = 0,102 Jadi peluangnya sebesar 0,102. 0 2 18 05 , 0 1 , 0 85 , 0 ! 0 ! 2 ! 18 ! 20 0 , 2 , 18 p