Distribusi Teoritis: Membahas tentang Konsep Probabilitas, Permutasi, Kombinasi): Dalam statistika sederhana konsep probabilitas, permutasi, dan kombinasi sangat dibutuhkan untuk selanjutnya digunakan dalam hitungan/statistik yang lebih kompleks.
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISyuniar putri
油
Teks tersebut membahas mengenai distribusi teoritis dan beberapa jenis distribusi yang sering digunakan seperti distribusi binomial, Poisson, normal, dan lainnya. Jenis distribusi dipilih berdasarkan karakteristik dari data yang akan dianalisis, misalnya untuk peramalan atau menentukan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
Maaf, saya tidak dapat melanjutkan jawaban soal ini karena terdapat kesalahan format dalam pertanyaannya. Bisakah Anda mengulangi pertanyaan dengan format yang lengkap dan jelas?
Dokumen tersebut membahas tentang definisi peluang secara klasik dan empiris serta sifat-sifat dasar peluang seperti nilai peluang minimal dan maksimal, hubungan antara peluang suatu peristiwa dan peluang terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tersebut, serta hubungan peluang beberapa peristiwa yang saling asing atau tidak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang distribusi peluang diskrit dan kontinu beserta contoh p
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi Poisson, termasuk pengertian, ciri-ciri, rumus, dan contoh soalnya. Distribusi Poisson digunakan untuk menghitung probabilitas berdasarkan satuan waktu dan mewakili jumlah kejadian acak dalam suatu interval waktu.
Probability(Teori Kemungkinan), Probabilita digunakan untuk mengukur seberapa besar ketidak-pastian suatu peristiwa terjadi dari suatu observasi
Rumus dasar => P = x/n
X = Peristiwa n = Observasi
Dokumen tersebut membahas tentang polinomial dan operasi-operasi dasarnya, termasuk pembagian sukubanyak, teorema sisa, dan teorema faktor. Secara khusus, dibahas tentang algoritma pembagian sukubanyak, penentuan derajat hasil bagi dan sisa, serta penggunaan teorema untuk menentukan hasil bagi, sisa, dan akar-akar suatu persamaan polinomial.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika deskriptif dan statistika inferensi, termasuk konsep-konsep dasar seperti populasi, sampel, parameter, dan statistik. Juga membahas berbagai ukuran lokasi, variabilitas, dan bentuk data serta metode pengelompokan dan penyajian data secara grafis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRizkyFirmanzyahRizky
油
Makalah ini membahas distribusi binomial, pascal, dan geometrik yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika matematika. Terdiri dari pengantar, pembahasan distribusi binomial meliputi fungsi peluang, rata-rata, variansi, dan fungsi pembangkit momen.
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdfSuharnoUsman1
油
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking. Membahas tentang konsep asuhan keperawatan kesehatan jiwa pada korban pemerkosaan, kasus Bullying, dan illegal human trafficking.
Uji Statistik: Normalitas dan Homogentitas Data. Untuk menentukan distribus atau sebaran data normal atau tidak menggunakan uji Kolmogorov-smirnov (n>50), dan Shapiro-wilk (n<50).
More Related Content
Similar to Distribusi Teoritis (Probabilitas, Permutasi, Kombinasi) (20)
Dokumen tersebut membahas tentang polinomial dan operasi-operasi dasarnya, termasuk pembagian sukubanyak, teorema sisa, dan teorema faktor. Secara khusus, dibahas tentang algoritma pembagian sukubanyak, penentuan derajat hasil bagi dan sisa, serta penggunaan teorema untuk menentukan hasil bagi, sisa, dan akar-akar suatu persamaan polinomial.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika deskriptif dan statistika inferensi, termasuk konsep-konsep dasar seperti populasi, sampel, parameter, dan statistik. Juga membahas berbagai ukuran lokasi, variabilitas, dan bentuk data serta metode pengelompokan dan penyajian data secara grafis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRizkyFirmanzyahRizky
油
Makalah ini membahas distribusi binomial, pascal, dan geometrik yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika matematika. Terdiri dari pengantar, pembahasan distribusi binomial meliputi fungsi peluang, rata-rata, variansi, dan fungsi pembangkit momen.
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking.pdfSuharnoUsman1
油
Askep Korban Pemerkosaan, Bullying, dan Human Trafficking. Membahas tentang konsep asuhan keperawatan kesehatan jiwa pada korban pemerkosaan, kasus Bullying, dan illegal human trafficking.
Uji Statistik: Normalitas dan Homogentitas Data. Untuk menentukan distribus atau sebaran data normal atau tidak menggunakan uji Kolmogorov-smirnov (n>50), dan Shapiro-wilk (n<50).
Sensori Persepsi: Anatomis dan fisiologi sistem persepsi sensori. Asuhan keperawatan dimulai dari Pengkajian, Diagnosis Keperawatan, Intervensi dan Implementasi Keperawatan, serta evaluasi keperawatan.
Biostatistics Masters Degree by 際際滷sgo.pptxSuharnoUsman1
油
This document provides definitions and explanations of key concepts in biostatistics. It begins by defining statistics as the study of collecting, organizing, analyzing, and interpreting numerical data. Descriptive statistics are used to summarize and describe samples of data through measures like the mean, median and mode. Inferential statistics are used to analyze data, draw conclusions, and test hypotheses about parameters. Biostatistics applies statistical techniques to solve problems in human health and biology. The roles of statistics in research include determining sample sizes, testing instruments, analyzing data, and testing hypotheses. Statistics are widely used in the health sector for tasks like determining the magnitude of health problems, measuring vital events, evaluating programs, and conducting research.
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxSuharnoUsman1
油
1) Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest one in the Solar System.
2) Venus has a beautiful name and is the second planet from the Sun. It's terribly hot, even hotter than Mercury.
3) Despite being red, Mars is actually a cold place. It's full of iron oxide dust, which gives the planet its reddish cast.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko bunuh diri pada pasien gangguan jiwa. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko bunuh diri, pengkajian risiko bunuh diri, diagnosis dan tindakan keperawatan untuk mencegah bunuh diri baik pada pasien maupun keluarga.
This document outlines the key components that should be included in a community disaster preparedness plan. It discusses establishing response teams and assigning responsibilities for communication, assessment, resource mobilization, and coordination. The plan should identify available local resources as well as resource gaps. It also outlines the specific resource needs that should be planned for, such as rescue operations, water and sanitation, food, shelter, health services, and family reunification. Regular exercises are recommended to implement and update the plan.
The document discusses several GIS software applications for emergency and disaster management: E Team, CATS, EmerGeo, and Autodesk Emergency Response Solutions. E Team allows users to manage all phases of emergency response and track incidents. CATS is a modeling tool that integrates hazard prediction and consequence assessment. EmerGeo provides mapping tools for emergency planners and responders. Autodesk's Crisis Command offers tactical and strategic capabilities for first responders to manage disasters.
Mental illness and homelessness mar13.pptSuharnoUsman1
油
The document summarizes the relationship between homelessness, mental illness, and addiction. It discusses how deinstitutionalization of psychiatric facilities and a lack of affordable housing and income support have contributed to higher rates of homelessness among those with mental health and substance use issues. The document also reviews approaches to prevent homelessness following psychiatric treatment, including providing housing assistance and financial supports. Finally, it discusses the unique challenges of homeless youth and the importance of understanding their needs and goals through research.
This document presents a case study of "Micah", a 53-year-old man from Canada who became homeless after being hospitalized for an amputated foot due to untreated diabetes. Micah lost his apartment and ended up living in a homeless shelter with no follow-up care arranged. He was re-hospitalized for an infected amputation site. Four years later, Micah was still living in a shelter. The document also provides statistics on homelessness in Canada, Toronto, common health conditions among homeless populations, high emergency department and hospitalization rates, and high mortality.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan jiwa dan perkembangannya di Indonesia dan luar negeri. Terdapat penjelasan mengenai peran, fungsi, dan kolaborasi perawat kesehatan jiwa dalam merawat pasien serta pencegahan gangguan jiwa.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang bertujuan untuk penyembuhan pasien melalui hubungan antara bidan dan pasien. Komunikasi ini ditujukan untuk membantu pasien mengatasi masalahnya dengan cara membuka diri, mendengarkan aktif, dan memberikan dukungan untuk membantu pasien tumbuh dan berkembang. Terdapat berbagai teknik komunikasi terapeutik yang digunakan oleh bidan seperti validasi, fokus, memberikan pen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
油
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
2. Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita
untuk menentukan apa yang dapat kita
harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita
buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan
para pembuat keputusan untuk memperoleh
dasar logika yang kuat di dalam keputusan,
dan sangat berguna sebagai dasar pembuatan
ramalan berdasarkan informasi yang terbatas
atau pertimbangan-pertimbangan teoritis, dan
berguna pula untuk menghitung probabilitas
terjadinya suatu kejadian.
3. Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
perubahan nilai suatu variabel, umumnya
mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu dan
apabila sudah ketahuan jenis distribusinya, kita
dengan mudah dapat mengetahui besarnya nilai
probabilitas terjadinya kejadian tersebut.
Beberapa distribusi teoritis yang akan dibahas
dalam bab ini, antara lain Distribusi binomial,
Distribusi Poisson, Distribusi Hipergeometrik,
Distribusi Multinomial, Distribusi Normal,
Distribusi Kai-Kuadrat(Chi-Square), Distribusi F,
dan Distribusi t.
4. DISTRIBUSI BINOMIAL
Distribusi binomial atau distribusi Bernoulli
adalah suatu distribusi teoritis yang
menggunakan variabel acak diskrit yang terdiri
dari dua kejadian yang berkomplemen, seperti
sukses-gagal, baik-cacat.
Pada umumnya suatu eksperimen dapat
dikatakan eksperimen Binomial apabila
memenuhi syarat sebagai berikut.
Setiap percobaan menghasilkan dua kejadian:
(a) kelahiran anak: laki-laki-perempuan;
(b) transaksi saham: jual- beli,
(c) perkembangan suku bunga: naikturun dll.
5. Setiap eksperimen mempunyai dua hasil yang
dikatagorikan menjadi sukses dan gagal.
Probabilitas suatu kejadian untuk suskes atau gagal
adalah tetap untuk setiap kejadian. P(p), peluang
sukses, P(q) peluang gagal, dan P(p) + P(q)= 1.
Probabilitas sukses sama pada setiap eksperimen.
Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya
hasil eksperimen yang satu tidak mempengeruhi hasil
eksperimen lainnya.
Data yang dihasilkan adalah data perhitungan.
6. Contoh:
Suatu eksperimen Binomial, yang terdiri dari
pengambilan satu bola secara acak dari kotak
yang berisi 30 bola merah(= 30M) dan 70
bola putih(= 70P). Y adalah variabel acak
dengan nilai sebagai berikut.
terambil
yang
putih
bola
kalau
0,
terambil
yang
merah
bola
kalau
1,
Y
7. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah
(sukses)
= = 0,30
P(P) = q = probabilitas untuk mendapat bola putih
(gagal)
= = 0,70
E(Y) = 1(p) + 0(q)
= 1(0,3) + 0(0,7)
= 0,3
100
30
100
30
100
30
100
70
8. Bila dilakukan eksperimen empat kali. Pengambilan bola
Dilakukan dengan pengembalian bola yang terambil. Hal
ini untuk menjaga agar eksperimen yang satu tidak
mempengaruhi hasil eksperimen yang lain. Eksperimen
ini akan menghasilkan 24 = 16 hasil sebagai berikut.
1. MMMM 9. PMMM
2. MMMP 10. PMMP
3. MMPM 11. PMPM
4. MMPP12. PMPP
5. MPMM 13. PPMM
6. MPMP14. PPMP
7. MPPM15. PPPM
8. MPPP 16. PPPP
9. Masing-masing hasil eksperimen terdiri dari empat kejadian
yang bebas satu sama lain, sehingga probabilitas terjadinya
setiap hasil eksperimen merupakan hasil kali probabilitas
masing-masing kejadian, misalnya P(MMPM) = ppqp = (0,3)
(0,3)(0,7)(0,3) = 0,0189.
Aturan perkalian untuk kejadian-kejadian bebas dan aturan
penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling
meniadakan, yang sudah dibahas sebelumnya dapat
diterapkan di sini dan perhitungannya adalah.
P(3M dan 1P) = P(MMMP) + P(MMPM) + P(MPMM)
+ P(PMMM)
= (0,3)(0,3)(0,3)(0,7) +(0,3)((0,3)(0,7)(0,3) +
(0,3)(0,7)(0,3)(0,3) + (0,7)(0,3)(0,3)(0,3)
= 0,0756
10. Tanpa memperhatikan urutan dari masing-masing
kejadian, setiap suku dalam penjumlahan tersebut
mempunyai probabilitas sebesar pppq = p3
q.
Dengan cara yang sederhana ini, kita dapat
menghitung probabilitas untuk mendapatkan
sejumlah bola merah tertentu sebagai hasil
eksperimen.
Dapat ditunjukkan bahwa apabila eksperimen
dilakukan sebanyak 4 kali, maka.
X = 0, 1, 2, 3, 4
Sedangkan untuk n kali.
X = 0, 1, 2, , n.
Apabila semua nilai probabilitas X sebagai hasil
suatu eksperimen kita hitung, akan kita peroleh
distribusi probabilitas X dan disebut distribusi
probabilitas Binomial.
12. Dari contoh soal diatas, dapat disimpulkan bahwa
dalam dalam distribusi probabilitas binomial,
dengan n percobaan, berlaku rumus berikut.
Pr(x sukses, dalam n percobaan) = px
qn-x
Dimana x = 0, 1, 2, 3, , n
p = probabilitas sukses.
q = (1-p) = probabilitas gagal
13. Aturan umum permutasi dapat digunakan untuk
memperoleh banyaknya kemungkinan urutan yang
berbeda, dimana masing-masing urutan terdapat x
sukses, misalnya x = 3 (= 3 sukses) : MMMP,
MMPM, MPMM, PMMM.
Apabila suatu himpunan yang terdiri dari n elemen
dibagi dua, yaitu x sukses dan (n x) gagal, maka
banyaknya permutasi dari n elemen yang diambil x
setiap kali dapat dihitung berdasarkan rumus
kombinasi berikut.
x
C
n
!
x
n
x!
!
n
x
n
n,
P
n
14. disebut koefisien Binomial(merupakan kombinasi dari n
elemen yang diambil x setiap kali)
Masing-masing probabilitas pada distribusi Binomial
dihitung sebagai berikut.
pr(x) dari rumus diatas, merupakan fungsi probabilitas,
karena.
a). pr(x) 0, untuk semua x, sebab 0 dan
px
qn-x
0
b). = 1, untuk semua x.
x
n
q
x
p
!
x
n
x!
!
n
x
r
p
!
x
n
x!
!
n
x
x
r
p
15. Contoh :
Seorang penjual mengatakan bahwa di antara
seluruh barang dagangannya yang dibungkus
rapi, ada yang rusak sebanyak 20%. Seorang
membeli barang tersebut sebanyak 8 buah dan
dipilihnya secara acak. Kalau X = banyaknya
barang tidak rusak(bagus) maka.
a). Hitung semua probabilitas untuk memperoleh X.
b). Buat probabilitas kumulatif.
c). Berapa probabilitasnya bahwa dari 8 buah
barang yang
dibeli, ada 5 yang rusak.
d). P(X 5), P(2 X 5), P(X 8), P(X 4).
19. Apabila nilai n makin besar, perhitungan
probabilitas Binomial dalam prakteknya harus
digunakan tabel Binomial.
Dalam tabel tersebut, n = 16, dan p = (0,05), (0,10),
(0,15), , (0,50). Apabila p > 0,50, maka
persoalannya harus dibalik, yaitu menjadi x gagal
dan (n x) sukses. Dengan demikian, peranan p
bukan lagi menjadi probabilitas sukses melainkan
probabilitas gagal. Untuk n yang cukup besar dapat
digunakan tabel normal.
20. Rata-rata dan Varians Distribusi Binomial
Kita mengetahui bahwa untuk mencari rata-rata () kita
menggunakan rumus.
袖 = E(X) =
dimana x = 1, 2, 3, , n.
Perhatikan bahwa X = Yi = Y1 + Y2 + + Yn
Di mana Yi
x
r x
xp
x
x
n
x
q
p
x
n
x
n
x
!
!
!
q
p
p
gagal
p
sehingga
gagal
kalau
p
p
sukses
p
sehingga
sukses
kalau
1
)
0
(
)
(
,
"
"
,
0
)
1
(
)
(
,
"
"
,
1
21. E(Yi) = 1(p) + 0(1 p) = p + 0 = p, untuk semua i
E(X) = E(Yi) = E(Yi) = E(Y1) + E(Y2) + + E(Yn)
=
= np
Jadi rata-rata dari distribusi binomial adalah np
Sedangkan untuk menentukan varians dari distribusi
binomial, kita menggunakan rumus.
Var(X) = E{X E(X)}2
= E(X np)2
= (x np)2
p(x)
kali
n
p
p
p
....
22. Var(Y) = E{X E(Y)}2
= E(Y p)2
= (x p)2
p(y)
= (1 p)2
(p) + (0 p)2
(1 p)
= (1 p)2
p + p2
(1 p)
= p(1 p) (1 p + p)
= p(1 p)
= pq
Var(X) = Var(Yi)
= Var(Yi)
= V(Y1) + V(Y2) + + V(Yn)
=
= npq
jadi varians dari distribusi binomial adalah npq.
kali
n
pq
pq
pq
...
23. Dengan demikain, dapat disimpulkan bahwa
untuk variabel X yang mengikuti distribusi
binomial berlaku rumus berikut.
= E(X) = np
2
= E[X E(X)}2
= E(X np)2
= npq
= npq
24. Contoh :
Suatu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas
sebanyak 4 kali, dimana probabilitas munculnya gambar
p(B) sama dengan probabilitas munculnya gambar bukan
burung p() = . Jika X = banyaknya gambar burung (B) yang
muncul, carilah nilai rata-rata {E(X)} dan simpangan
bakunya () dengan menggunakan cara :
a). Perhitungan secara langsung.
b). Dengan menggunakan rumus E(X) = np, =
Penyelesaian :
a). 2
= E{X E(X)}2
E(X) = xpr(x)
E(X) = (0)( + (1) + (2) + (3) + (4)
= (0)(0,0625) + (1)(0,25) + (2)(0,3570) + (3)(0,25)
+
(4)(0,0625)
= 1,964 2
npq
26. DISTRIBUSI POISSON.
Distribusi poisson adalah pengembangan dari
distribusi binomial yang mampu mengkakulasikan
distribusi probabilitas dengan kemungkinan sukses
(p) sangat kecil dan jumlah eksperimen (n) sangat
besar.
Karena distribusi poisson biasanya melibatkan
jumlah n yang besar, dengan p kecil, distribusi ini
biasanya digunakan untuk menghitung nilai
probabilitas suatu kejadian dalam suatu selang
waktu dan daerah tertentu.
27. Distribusi Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu
interval waktu atau suatu daerah tertentu tidak tergantung
pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada
interval waktu atau daerah lain yang terpisah.
2. Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu
interval waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang
kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau
besarnya daerah tersebut dan tidak tergantung pada
banyaknya hasil percobaan yang terjadi di luar interval
waktu atau daerah tersebut.
3. Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi
dalam interval waktu yang singkat atau dalam daerah
yang kecil dapat diabaikan.
28. Rumus untuk menyelesaikan distribusi Poisson adalah
sebagai berikut.
Pr(x) =
Dimana = rata-rata distribusi
= 0, 1, 2, 3, (menuju tak hingga)
e = konstanta 2,71828
!
x
e
x
29. Contoh:
Seorang yang akan menjual mobil mewahnya
memasang iklan pada suatu surat kabar yang dapat
mencapai 100.000 pembaca. Dengan anggapan nilai
probabilitas bahwa seorang yang membaca iklan
tersebut berminat akan membeli mobilnya sebesar p
= 1/50.000. Jika dari 100.000 pembaca ada dua
orang yang berminat membeli mobil tersebut (p =
0,00002) dan X = banyaknya pembaca yang
berminat pada mobil tersebut, berapakah P(X = 0),
P(X = 1), P(X = 2), P(X = 3), P(X = 4), ,,,,?
30. Persoalan ini sebetulnya dapat dipecahkan dengan
menggunakan fungsi Binomial, karena persoalannya
hanya mencari probabilitas x sukses dari n =
100.000 eksperimen dimana probabilitas sukses p =
1/50.000. Akan tetapi karena n terlalu besar dan p
terlalu kecil, fungsi Poisson dapat digunakan
sebagai suatu pendekatan yang lebih sederhana.
Apabila = rata-rata distribusi = E(X) = np =
= 2,
(secara rata-rata dapat diharapkan dua orang
pembaca yang menanyakan keadaan mobil), maka
setelah dilakukan perhitungan, kita akan
memperoleh sebagai berikut.
000
.
50
000
.
100
32. Perhitungan ini dapat juga dilihat pada tabel Poisson,
dimana x = 0, 1, 2, , 9. Misalnya kita ingin melihat
distribusi probabilitas bahwa 5 orang pembaca berminat
pada mobil tersebut (p(5) dengan atau rata-rata distribusi
= 2, perhatikan potongan tabel Poisson berikut.
x 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
0 0,3679 0,1353 0,0498 0,0183 0,0067 0,0025
1 0,3679 0,2707 0,1494 0,0733 0,0337 0,0149
2 0,1839 0,2707 0,2240 0,1465 0,0842 0,0446
3 0,0613 0,1804 0,2240 0,1954 0,1404 0,0892
4 0,0153 0,0902 0,1680 0,1954 0,1755 0,1339
5 0,0031 0,0361 0,1008 0,1563 0,1755 0,1606
6 0,0005 0,0120 0,0504 0,1042 0,1462 0,1606
33. Perhatikan kolom 2, dengan = 2,0, telusuri
ke bawah sampai ke baris x = 5. Disana kita
akan menemukan angka 0,0361. Artinya
probabilitas 5 orang berminat dari 100.000
pembaca adalah 0,0361, probabilitas 6 orang
berminat adalah 0,0120, dan seterusnya.
Distribusi Poisson juga dapat digunakan
untuk menghitung probabilitas dari x
sukses dalam n eksperimen, yang terjadi
dalam satuan luas tertentu, satuan isi tertentu,
interval waktu tertentu, atau satuan panjang
tertentu.
34. Contoh :
Seorang pemilik pabrik rokok akan melakukan
promasi penjualan rokok merk A dengan iklan
khusus. Di antara 1.000 batang rokok terdapat 5
batang yang diberi tulisan berhadia dan dicampur
secara acak dengan rokok lainnya. Setiap pembeli
rokok merk A yang memperoleh batang rokok
dengan tulisan berhadia akan mendapatkan
hadiah yang menarik.
Apabila X menyatakan banyaknya batang rokok
yang terdapat tulisan berhadiah dari satu bungkus
rokok merk A yang setiap bungkusnya berisi 20
batang, berapakah P(X = 0), P(X = 1), P(X = 2),
P(X = 3), P(X = 4) ?
35. Penyelesaian :
n = 20 = banyaknya batang rokok per bungkus sebagai
sampel acak.
P(batang rokok berhadiah) = p(sukses) = p = 5/1000 =
0,005.
= np = 20(0,005) = 0,1
Dari tabel Poisson kita peroleh.
x 0 1 2 3 4
Pr(x) 0,9048 0,0905 0,0045 0,0002 0,0000
Probabilitas untuk mendapatkan 4 batang berhadiah =
0,0000 (tidak mungkin), sedangkan mendapatkan 1
batang berhadiah = 0,0905 (9%)
36. Contoh :
Seorang Kepala Bagian Kredit dari suatu Bank
beranggapan bahwa 4% dari para nasabahnya
merasa tidak puas dengan pelayanan bank tersebut.
Kemudian 50 orang nasabah dipilih secara acak. X
= banyaknya nasabah yang tidak puas.
Hitung pr(x), untuk x = 0, 1, 2,,9 dan hitung
distribusi kumulatif F(x) = P(X x).
Penyelesaian :
n = 50
p = 4% = 0,04
= np = 50(0,04) = 2
39. Pr(x) = , x = 0, 1, 2,
Merupakan fungsi probabilitas, sebab
memenuhi syarat berikut:
1. pr(x) 0, sebab 0
2. pr(x) = 1, untuk seluruh x.
!
x
e
x
!
x
e
x
40. Rata-rata dan Varians, Distribusi Poisson
Dapat dibuktikan bahwa untuk distribusi Poisson,
dimana :
x = jumlah kejadian sukses
p = probabilitas terjadinya x
= rata-rata distribusi
e = konstanta Naperian (2,71828)
0
0 !
X
E
x
x
x
r
x
e
x
x
xp
!
-
X
E
0
2
2
2
x
e
x
x
x
41. DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan
distribusi binomial. Perbedaan antara distribusi
hipergeometrik dengan binomial adalah bahwa pada
distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat
independent. Artinya antara percobaan yang satu dengan
yang lainnya saling berkait. Selain itu probabilitas
SUKSES berubah(tidak sama) dari percobaan yang satu
ke percobaan lainnya.
Untuk mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sample n,
kita harus memperoleh x sukses dari r sukses dalam
populasi, dan n x gagal dari N r gagal. Sehingga fungsi
probabilitas hipergeometrik dapat dituliskan sebagai berikut.
42. dimana :
p(x) = probabilitas x sukses (atau jumlah sukses sebanyak x)
dalam n percobaan.
n = jumlah percobaan
N = Jumlah elemen dalam populasi
r = jumlah elemen dalam populasi berlabel SUKSES
x = Jumlah elemen berlabel SUKSES diantara n elemen
percobaan.
r
x
C
C
C
x
p
n
N
x
n
r
N
x
r
0
,
43. Terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah distribusi
Hipergeometrik:
Percobaan diambil dari suatu populasi yang terbatas, dan percobaan
dilakukan tanpa pengembalian.
Ukuran sampel n harus lebih besar dari 5% dari populasi N.
Dari rumus diatas, perhatikan bahwa
!
!
!
x
r
x
r
Cx
r
!
!
x
n
r
N
x
n
r
N
C x
n
r
N
!
!
!
n
N
n
N
Cn
N
44. Contoh :
Sebuah anggota komite terdiri dari 5 orang, dimana
3 adalah wanita dan 2 laki-laki. Misalkan 2 orang
dari 5 orang anggota komite tersebut dipilih untuk
mewakili delegasi dalam sebuah
konvensi/pertemuan,
Berapa probabilitas bahwa dari pemilihan secara
acak didapat 2 orang wanita?
Berapa probabilitas dari 2 orang yang terpilih
adalah 1 laki-laki dan 1 wanita?
Penyelesaian :
Kita dapat menggunakan distribusi hipergeometrik
dalam kasus ini, dengan n = 2, N = 5, r = 3 dan x =
2, x = jumlah wanita terpilih.
45. Jadi probabilitas 2 orang wanita terpilih
adalah 0,3
Jadi probabilitas terpilih 1 orang wanita dan
1 laki-laki = 0,6
3
,
0
10
3
!
3
!
2
!
5
!
0
!
2
!
2
!
1
!
2
!
3
)
2
(
)
(
2
5
0
2
2
3
C
C
C
p
i
6
,
0
10
6
10
2
.
3
!
3
!
2
!
5
!
1
!
1
!
2
!
2
!
1
!
3
)
1
(
)
(
2
5
1
2
1
3
C
C
C
p
ii
46. DISTRIBUSI MULTINOMIAL
Kalau pada distribusi binomial hasil sebuah percobaan
hanya dikatagorikan 2 macam yaitu sukses dan gagal,
maka dalam distribusi multinomial, sebuah percobaan akan
menghasilkan beberapa kejadian (lebih dari 2) yang saling
meniadakan/saling lepas. Misalkan ada sebanyak k kejadian
dalam sebuah percobaan, katakana kejadian-kejadian B1, B2,
, Bk. Jika percobaan diulang sebanyak n kali dan peluang
terjadinya setiap kejadian B konstan/tetap dari setiap
percobaan dengan P(Bi) = Pi untuk i = 1, 2, 3, , k, dan X1,
X2, X3, Xk menyatakan jumlah terjadinya kejadian Bi ( i =
1, 2, , k dalam n percobaan.
47. Fungsi Distribusi Multinomial
untuk nilai-nilai.
X1 = 0, 1, 2, ; Xk = 0, 1, 2, dan
Dimana.
X1, X2, , Xk menyatakan jumlah dari
kejadian B1, B2, .Bk
n menyatakan jumlah percobaan.
p1, p2, ..,pk adalah probabilitas terjadinya
kejadian B1, B2, .Bk
k
x
k
x
x
x
k
k p
p
p
p
x
x
x
x
n
x
x
x
x
p .....
!
!.........
!
!
!
,.......,
,
, 3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
n
x
k
i
i
1
48. Contoh :
Proses pembuatan pensil dalam sebuah pabrik
melibatkan banyak buruh dan proses tersebut terjadi
berulang-ulang. Pada suatu pemeriksaan terakhir
yang dilakukan telah memperlihatkan bahwa 85%
produksinya adalah baik, 10% ternyata tidak
baik tetapi masih bias diperbaiki dan 5%
produksinya rusak dan harus dibuang. Jika
sebuah sample acak dengan 20 unit dipilih, berapa
peluang jumlah unit baik sebanyak 18, unit tidak
baik tetapi bisa diperbaiki sebanyak 2 dan unit
rusak tidak ada?
49. Penyelesaian :
Misalkan,
X1 = banyaknya unit baik
X2 = banyaknya unit yang tidak baik tetapi bias diperbaiki
X3 = banyaknya unit yang rusak dan harus dibuang
X1 = 18, X2 = 2, dan X3 = 0 (syarat x1 + x2 + x3 = n = 20)
dan p1 = 0,85, p2 = 0,1 dan p3 = 0,05 maka :
= 190 (0,85)18 (0,01)
= 0,102
Jadi peluangnya sebesar 0,102.
0
2
18
05
,
0
1
,
0
85
,
0
!
0
!
2
!
18
!
20
0
,
2
,
18
p