ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
EMISI GAS BUANG
YOGA WITJAKSONO
1121400040
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
LATAR BELAKANG
Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat
memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala
resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari
entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran
pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota.
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber
polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap
industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya
dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.
RUMUSAN MASALAH
ï‚´ 1. Apa sajakah dampak emisi gas buang bagi kelangsungan hidup makhluk hidup
di bumi?
ï‚´ 2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi emisi gas buang?
TUJUAN
ï‚´ 1. Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di
bumi.
ï‚´ 2. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi emisi gas buang.
EMISI GAS BUANG
Emisi dari pelayaran internasional telah mempengaruhi komposisi kimia atmosfir secara
signifikan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap iklim di bumi. Seperti diketahui, emisi
gas buang dari cerobong asap kapal mesin mengandung CO2, NO2, SOx, CO, hidrokarbon
dan partikel-partikel berat lainnya. Gas buang ini bereaksi dengan udara dan menimbulkkan
reaksi kimia yang lambat laun berpengaruh terhadap komposisi kimia atmosfir bumi.
Perubahan ini menimbulkan efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan
temperatur udara meningkat. NO2, CO dan hidro karbon dari cerobong kapal ditengarai
memiliki kontribusi terhadap rusaknya lapisan ozon paling bawah (ground level ozon) yang
membahayakan kesehatan manusia dan tumbuh-tumbuhan di bumi.
PENYEBAB EMISI GAS BUANG
Pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata di
seluruh permukaan bumi yang disebabkan karena akumulasi panas di atmosfer yang
disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah kaca ialah fenomena menghangatnya
bumi karena radiasi sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan kembali ke
angkasa yang terperangkap oleh "selimut" dari gas-gas CO2 (karbon dioksida), CH4
(metana), N2O(nitrogen dioksida), PFCS (perfluorokarbon), HFCS (hidrofluorokarbon),
dan SF6(sulfurheksafluorida). Hubungan perubahan iklim, efek rumah kaca, dan
pemanasan global adalah efek rumah kaca menyebabkan terjadinya pemanasan global
yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Hubungan di antara ketiganya adalah
hubungan sebab-akibat.
CONTOH PENYEBAB EMISI GAS BUANG
DAMPAK EMISI GAS BUANG
Terjadinya kemacetan lalu lintas akan memperbesar emisi gas karbonmonoksida
(CO) karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna, hingga hampir 6 kali bila lalu
lintas tidak mengalami kemacetan. Paparan tersebut yang memberikan beban kepada
masyarakat di sekitar jalan, baik pemukim, pengasong, polisi lalu litas, maupun pekerja
di pinggir jalan, karena mereka menghirup karbonmonoksida (CO) setiap harinya.
Gangguan sesak napas, pusing-pusing, kehilangan kesadaran hingga penurunan
tingkat kecerdasan merupakan dampak langsung paparan bahan pencemar terhadap
tubuh manusia. Masyarakat yang memiliki risiko paling tinggi adalah mereka yang
memiliki aktivitas tinggi di sekitar jalan (pedagang kaki lima, polisi, pemukim di sekitar
jalan, dan sopir). Kelompok masyarakat tersebut memiliki kerentanan tinggi dari
paparan gas karbon monoksida (CO).
SOLUSI EMISI GAS BUANG
1. Peraturan yang lebih ketat akan emisi gas buang kendaraan pun diluncurkan guna
menciptakan dunia yang sehat. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
telah mengeluarkan beberapa regulasi dalam hal ini keputusan menteri yang
berkaitan tentang baku mutu emisi di tanah air. Berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-35/MENLH/10/1993 tentang ambang batas
emisi gas buang kendaraan bermotor, kandungan CO pada mobil ditentukan
maksimum 4,5 persen dan 3.000 ppm untuk HC (hidrokarbon) Pada prinsipnya,
setiap pembakaran kendaraan akan menghasilkan CO2 (sebagai sampah) dan O2
terpakai (sebagai pembakar).
2. Kendaraan yang menggunakan mesin EFI juga mampu mengoreksi emisi gas
buang dengan perangkat EGR (exhaust gas recyrculating). Selain penemuan
terbaru pada sistem pembakaran, saat ini pula dikembangkan sarana transportasi
mobil hibrida yang hemat energi. Lahirnya konsep mobil hibrida bertujuan untuk
mengendalikan laju penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang menghasilkan
gas CO2.
DATA DAN HASIL PENGAMATAN
Pencemar Sumber Keterangan
Karbon monoksida (CO) Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9
ppm)
Sulfur dioksida (SO2) Panas dan fasilitas pembangkit
listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3
(0.03 ppm)
Partikulat Matter Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 50 ug/m3
selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (NO3) Buangan kendaraan bermotor;
panas dan fasilitas
Standar kesehatan: 100 pg/m3
(0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (O3) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3
(0.12 ppm) selama 1 jam
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa asap kendaraan bermotor memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap kesehatan masyarakat. Namun, pengaruh dari pencemaran/polusi
udara khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan
karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif.
SARAN
1. Pemerintah hendaknya lebih serius memperhatikan tentang pengendalian
pencemaran udara terutama dengan lebih intensif melakukan pemeriksaan
gas buang (uji emisi) kendaraan bermotor baik untuk roda dua maupun
roda empat (pribadi maupun dinas) dan mensosialisasikan pentingnya
perawatan kendaraan bermotor.
2. Pemerintah sebaiknya menetapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor
(HBKB) yang pernah dilaksanakan di Jakarta dimana seluruh lapisan
masyarakat tanpa terkecuali hanya diperbolehkan menggunakan sepeda.
3. Masyarakat hendaknya memiliki prinsip hemat dalam mengonsumsi
kendaraan bermotor dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan
menggunakan kendaraan umum.
4. Kepada semua masyarakat yang berkompeten agar menciptakan bahan
bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti CNG (Compressed
Natural Gas), LPG, dan minyak nabati.

More Related Content

What's hot (20)

Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Ali Hasimi Pane
Ìý
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptxPresentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
MohammadIsaMario1
Ìý
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
Fransiska Puteri
Ìý
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Joy Irman
Ìý
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
Herry Prakoso
Ìý
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
Adhitomo Wirawan
Ìý
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
Ìý
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Kompressor
Kompressor Kompressor
Kompressor
farid hasannudin
Ìý
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Rizki Darmawan
Ìý
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
Ìý
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
Qoimah Adielah
Ìý
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
Ìý
Uji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzerUji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzer
Nia Sasria
Ìý
Pelumas dan Pelumasan
Pelumas dan PelumasanPelumas dan Pelumasan
Pelumas dan Pelumasan
Hamid Abdillah
Ìý
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
Izza Zennin
Ìý
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Dzul Fiqri
Ìý
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
Doris Agusnita
Ìý
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Ali Hasimi Pane
Ìý
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptxPresentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
MohammadIsaMario1
Ìý
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
Fransiska Puteri
Ìý
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Joy Irman
Ìý
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
Herry Prakoso
Ìý
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
Adhitomo Wirawan
Ìý
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
Ìý
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Rizki Darmawan
Ìý
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
Ìý
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
Ìý
Uji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzerUji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzer
Nia Sasria
Ìý
Pelumas dan Pelumasan
Pelumas dan PelumasanPelumas dan Pelumasan
Pelumas dan Pelumasan
Hamid Abdillah
Ìý
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
Izza Zennin
Ìý
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
Muhamad Imam Khairy
Ìý
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Dzul Fiqri
Ìý

Similar to emisi gas buang (20)

Makalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buangMakalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buang
SyahMauliqieNajmaari
Ìý
Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.
Tedylesmana Pribadi
Ìý
Polusi udara di kota besar
Polusi udara di kota besarPolusi udara di kota besar
Polusi udara di kota besar
mokhalfanz
Ìý
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
Ìý
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan EmisiMengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
IkromMustofa1
Ìý
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
Ìý
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew Hidayat
Ìý
Andrew hidayat a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
 Andrew hidayat   a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny... Andrew hidayat   a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
Andrew hidayat a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
Andrew Hidayat
Ìý
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
La Idruzt Prakotman
Ìý
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
Lestari Moerdijat
Ìý
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran UdaraSains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
typo jungkook
Ìý
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Anto Freistyawan
Ìý
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
Taufik Hidayat
Ìý
Dampak Emisi Gas Buang
Dampak Emisi Gas BuangDampak Emisi Gas Buang
Dampak Emisi Gas Buang
Bayu Ariwibowo
Ìý
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
aulia agustiningsih
Ìý
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
Mawar 99
Ìý
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
Syahirah Irha
Ìý
Isi
IsiIsi
Isi
Haritz King
Ìý
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udara
Sally Atika
Ìý
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
Ìý
Polusi udara di kota besar
Polusi udara di kota besarPolusi udara di kota besar
Polusi udara di kota besar
mokhalfanz
Ìý
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
Ìý
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan EmisiMengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
Mengenal Jejak karbon dan Perhitungan Emisi
IkromMustofa1
Ìý
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
Ìý
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran...
Andrew Hidayat
Ìý
Andrew hidayat a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
 Andrew hidayat   a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny... Andrew hidayat   a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
Andrew hidayat a ndrew hindayat.tataruang yang tidak seimbang dan rendahny...
Andrew Hidayat
Ìý
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran UdaraSains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
Sains Tingkatan 1 ; Pencemaran Udara
typo jungkook
Ìý
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Anto Freistyawan
Ìý
Dampak Emisi Gas Buang
Dampak Emisi Gas BuangDampak Emisi Gas Buang
Dampak Emisi Gas Buang
Bayu Ariwibowo
Ìý
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
Mawar 99
Ìý
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
Syahirah Irha
Ìý
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udara
Sally Atika
Ìý
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
Ìý

Recently uploaded (7)

Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Ìý
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Ìý
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Ìý
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Ìý
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Ìý
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Ìý
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Ìý
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Ìý
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Ìý
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Ìý
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Ìý
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Ìý
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Ìý

emisi gas buang

  • 1. EMISI GAS BUANG YOGA WITJAKSONO 1121400040 INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
  • 2. LATAR BELAKANG Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.
  • 3. RUMUSAN MASALAH ï‚´ 1. Apa sajakah dampak emisi gas buang bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi? ï‚´ 2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi emisi gas buang?
  • 4. TUJUAN ï‚´ 1. Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. ï‚´ 2. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi emisi gas buang.
  • 5. EMISI GAS BUANG Emisi dari pelayaran internasional telah mempengaruhi komposisi kimia atmosfir secara signifikan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap iklim di bumi. Seperti diketahui, emisi gas buang dari cerobong asap kapal mesin mengandung CO2, NO2, SOx, CO, hidrokarbon dan partikel-partikel berat lainnya. Gas buang ini bereaksi dengan udara dan menimbulkkan reaksi kimia yang lambat laun berpengaruh terhadap komposisi kimia atmosfir bumi. Perubahan ini menimbulkan efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan temperatur udara meningkat. NO2, CO dan hidro karbon dari cerobong kapal ditengarai memiliki kontribusi terhadap rusaknya lapisan ozon paling bawah (ground level ozon) yang membahayakan kesehatan manusia dan tumbuh-tumbuhan di bumi.
  • 6. PENYEBAB EMISI GAS BUANG Pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata di seluruh permukaan bumi yang disebabkan karena akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah kaca ialah fenomena menghangatnya bumi karena radiasi sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan kembali ke angkasa yang terperangkap oleh "selimut" dari gas-gas CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), N2O(nitrogen dioksida), PFCS (perfluorokarbon), HFCS (hidrofluorokarbon), dan SF6(sulfurheksafluorida). Hubungan perubahan iklim, efek rumah kaca, dan pemanasan global adalah efek rumah kaca menyebabkan terjadinya pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Hubungan di antara ketiganya adalah hubungan sebab-akibat.
  • 8. DAMPAK EMISI GAS BUANG Terjadinya kemacetan lalu lintas akan memperbesar emisi gas karbonmonoksida (CO) karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna, hingga hampir 6 kali bila lalu lintas tidak mengalami kemacetan. Paparan tersebut yang memberikan beban kepada masyarakat di sekitar jalan, baik pemukim, pengasong, polisi lalu litas, maupun pekerja di pinggir jalan, karena mereka menghirup karbonmonoksida (CO) setiap harinya. Gangguan sesak napas, pusing-pusing, kehilangan kesadaran hingga penurunan tingkat kecerdasan merupakan dampak langsung paparan bahan pencemar terhadap tubuh manusia. Masyarakat yang memiliki risiko paling tinggi adalah mereka yang memiliki aktivitas tinggi di sekitar jalan (pedagang kaki lima, polisi, pemukim di sekitar jalan, dan sopir). Kelompok masyarakat tersebut memiliki kerentanan tinggi dari paparan gas karbon monoksida (CO).
  • 9. SOLUSI EMISI GAS BUANG 1. Peraturan yang lebih ketat akan emisi gas buang kendaraan pun diluncurkan guna menciptakan dunia yang sehat. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia telah mengeluarkan beberapa regulasi dalam hal ini keputusan menteri yang berkaitan tentang baku mutu emisi di tanah air. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-35/MENLH/10/1993 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor, kandungan CO pada mobil ditentukan maksimum 4,5 persen dan 3.000 ppm untuk HC (hidrokarbon) Pada prinsipnya, setiap pembakaran kendaraan akan menghasilkan CO2 (sebagai sampah) dan O2 terpakai (sebagai pembakar). 2. Kendaraan yang menggunakan mesin EFI juga mampu mengoreksi emisi gas buang dengan perangkat EGR (exhaust gas recyrculating). Selain penemuan terbaru pada sistem pembakaran, saat ini pula dikembangkan sarana transportasi mobil hibrida yang hemat energi. Lahirnya konsep mobil hibrida bertujuan untuk mengendalikan laju penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang menghasilkan gas CO2.
  • 10. DATA DAN HASIL PENGAMATAN Pencemar Sumber Keterangan Karbon monoksida (CO) Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm) Sulfur dioksida (SO2) Panas dan fasilitas pembangkit listrik Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm) Partikulat Matter Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3 Nitrogen dioksida (NO3) Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam Ozon (O3) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam
  • 11. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa asap kendaraan bermotor memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan masyarakat. Namun, pengaruh dari pencemaran/polusi udara khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif.
  • 12. SARAN 1. Pemerintah hendaknya lebih serius memperhatikan tentang pengendalian pencemaran udara terutama dengan lebih intensif melakukan pemeriksaan gas buang (uji emisi) kendaraan bermotor baik untuk roda dua maupun roda empat (pribadi maupun dinas) dan mensosialisasikan pentingnya perawatan kendaraan bermotor. 2. Pemerintah sebaiknya menetapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang pernah dilaksanakan di Jakarta dimana seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali hanya diperbolehkan menggunakan sepeda. 3. Masyarakat hendaknya memiliki prinsip hemat dalam mengonsumsi kendaraan bermotor dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menggunakan kendaraan umum. 4. Kepada semua masyarakat yang berkompeten agar menciptakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti CNG (Compressed Natural Gas), LPG, dan minyak nabati.