際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IDENTIFIKASI ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI
NON PERTANIAN DI KOTA KEDIRI
Fatma Roisatin Nadhiroh
Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang 5 Malang, 65145
Email: fatmaroisatin@gmail.com
Abstrak:
Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kota Kediri terjadi pada tanah
kas milik pemerintah dan milik pribadi. Lahan tersebut di gunakan menjadi
perumahan dan industri. Laju alih fungsi lahan terus meningkat dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2011. Terjadi peningkatan persentase laju alih fungsi lahan
cukup signifikan pada tahun 2011. Adanya alih fungsi lahan di Kota Kediri
dipengaruhi oleh majunya sektor industri dan tingginya kebutuhan papan. Alih fungsi
lahan pertanian berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Alih fungsi
lahan boleh dilakukan apabila sesuai dengan RTRW Kota Kediri. Kebijakan
pemerintah berpern penting dalam pengendalian alih fungsi lahan di Kota Kediri.
Kata Kunci: Alih fungsi lahan, lahan pertanian, kawasan non-pertanian
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Laporan Strategi Pembangunan permukiman dan
Infrastruktur Perkotaan di Kota Kediri tahun 2012 Kelurahan Mrican, Bangsal,
Pesantren direncanakan sebagai tempat lokasi pengembangan industri besar
dan berpolutan. Adanya pengembangan industri akan berpengaruh pada
berkurangnya lahan pertanian di Kota Kediri. Pada tahun 2009 lahan pertanian
di Kota Kediri seluas 3.314,61 Ha sedangkan pada tahun 2013 seluas
2.704,298 Ha yang berarti mengalami penurunan sebesar 610,312 Ha dalam
waktu 5 tahun (Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur: 2013 dan Statistik
Pembangunan Kota Kediri Tahun 2014: 2014)
Menurut Lestari (2009) dalam Suputra, Ambarawati, Tenaya (2012)
proses alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non-pertanian yang terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor. Tiga faktor penting yang menyebabkan
terjadinya alih fungsi lahan sawah yaitu sebagai berikut.
1. Faktor eksternal merupakan faktor yang disebabkan oleh adanya
dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi.
2. Faktor internal dimana faktor ini lebih melihat sisi yang disebabkan
oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan.
3. Faktor kebijakan merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan
fungsi lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan
itu sendiri terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi
pelanggaran, dan akurasi objek lahan yang dilarang dikonversi.
Jumlah penduduk dalam suatu kota setiap tahun semakin bertambah.
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan peningkatan
kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Keadaan perkotaan yang telah padat
bangunan akan menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan,
dimana lahan yang dulunya merupakan lahan pertanian dan perkebunan
difungsikan menjadi kawasan pemukiman dan industri (Febriyanto, 2012).
Alih fungsi lahan pertanian sudah tampak dengan dibangunnya industri-
industri baru, ruko, hingga komplek perumahan di Kelurahan Pesantren dan
Kelurahan Tempurejo, Kelurahan Bujel, dan Kelurahan Mrican.
Fenomena alih fungsi lahan pertanian merupakan dampak dari
transformasi sruktur ekonomi (pertanian ke industri), dan demografi
(pedesaan ke perkotaan) yang pada akhirnya mendorong transformasi
sumberdaya lahan dari pertanian ke non-pertanian (Supriyadi, 2004 dalam
Puspasari, 2012).
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi alih fungsi
penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian di Kota Kediri. (2) Untuk
mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam alih fungsi lahan di Kecamatan
Pesantren, Kota Kediri.
2. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi
terkait berupa citra satelit dari Google Earth dan time series data dengan
periode pengamatan tahun 2009  2013. Analisis yang digunakan untuk
menghitung laju alih fungsi lahan parsial dengan menggunakan persamaan
yang digunakan oleh Sutandi (2009) dalam Astuti (2011) dalam Puspasari
(2012). Laju alih fungsi lahan parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:
V =
Lt Lt1
 ≠1
x 100%
dimana:
V = Laju alih fungsi lahan (%)
Lt = Luas lahan tahun ke-t (ha)
Lt-1 = Luas lahan sebelumnya (t)
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel Penggunaan Lahan Pertanian di Kota Kediri
Tahun Luas (ha) Laju Alih Fungsi Lahan (%)
2009 3.314,61 0
2010 3.270,93 1,34
2011 3.198,78 2,206
2012 2.989,67 6,54
2013 2.704,39 9,542
Tahun Contoh Citra
2003
2011
2014
Kota Kediri merupakan salah satu wilayah yang memiliki wewenang
otonomi daerah, sehingga pemerintah memiliki hak untuk mengatur wilayah
tersebut secara mandiri. Namun, pembangunan tersebut harus memperhatikan
ketersediaan lahan yang ditentukan sebagai kawasan pertanian dan non
pertanian, sehingga tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap
ketersediaan bahan pangan.
Berdasarkan perhitungan persentase laju alih fungsi lahan di Kota
Kediri dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan alih fungsi
lahan. Terjadi perubahan yang signifikan pada tahun 2012 dengan presentase
laju alih fungsi lahan 6,54% pada tahun 2011 hanya 2,206 %.
Alih fungsi lahan di Kota Kediri terus meningkat setiap tahun dan sulit
dikendalikan. Sebagai gambaran tahun 2010 Pemerintahan Kota Kediri telah
melakukan dua kali alih fungsi tanah kas yang sebelumnya merupakan lahan
pertanian. Alih fungsi lahan terhadap tanah kas Kelurahan Dandangan,
Kecamatan Kota Kediri, seluas 7 Ha untuk keperluan pembangunan rumah
susun sewa.
Selain itu Pemkot juga melakukan alih fungsi lahan pertanian berupa
tanah kas Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto seluas 24 Ha. Tanah
tersebut digunakan untuk kompleks Kampus IV Universitas Brawijaya. Rata-
rata setiap tahun penyusutan lahan pertanian di Kota Kediri mencapai 6 Ha.
Sebagian besar beralih fungsi menjadi kompleks permukiman. Paling banyak
lahan yang beralih fungsi merupakan milik pemerintah. (Kompas, 12 Pebruari
2010).
Pada citra satelit yang diambil menggunakan aplikasi Google Earth
menunjukkan adanya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi gedung
olah raga. Pembangunan yang cukup pesat terjadi mulai tahun 2011, oleh
karena itu persentase laju alih fungsi lahan meningkat secara signifikan. Citra
satelitpun menunjukkan bahwa pembangunan sebuah sarana umum, seperti
gedung oleh raga memicu pembangunan di sekitarnya.
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Kota Kediri diakibatkan oleh
semakin meningkatnya kebutuhan penduduk terhadap papan, baik untuk
industri maupun permukiman. Selain itu, berdasarkan Strategi Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri Tahun 2012
beberapa rencana tata ruang pemerintah Kota Kediri juga akan membangun
kawasan industri berat dan berpolutan di Kelurahan Persantren dan Kelurahan
Mrican. Meningkatnya perekonomian Kediri yang didukung oleh sektor
industri pengolahan juga berpengaruh pada alih fungsi lahan yang ada.
Alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah perubahan
fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi bukan lahan pertanian
berkelanjutan baik secara tetap maupun sementara (PP RI No. 1 Tahun 2011).
Hasil pangan dari luas lahan pertanian pangan di Kota Kediri tidak dapat
memenuhi kebutuhan pangan warga kota tersebut, sehingga diperlukan
pasokan bahan pangan dari wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Kediri,
Kabupaten Nganjuk dan beberapa kabupaten lain di Karesidenan Kediri.
Selain pasokan bahan makan, alih fungsi lahan di Kota Kediri juga
berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pada masyarakat petani
sulit mendapatkan tenaga kerja untuk menjadi petani buruh. Penduduk usia
produktif lebih memilih mendirikan usaha sendiri seperti pembuatan tahu dan
tempe atau bekerja di pabrik.
Disparitas antar wilayah juga dapat terjadi, pada wilayah yang dekat
dengan kawasan industri akan lebih maju dibandingkan dengan kawasan yang
berbasis pertanian. Keterbatasan lahan dan tenaga kerja membuat produksi
sektor pertanian semakin menurun. Intensifikasi yang dilakukan di bidang
pertanian tidak selalu meningkatkan hasil panen yang ada. Beberapa
kelurahan di Kota Kediri juga tidak memiliki lahan pertanian.
Kebijakan alih fungsi lahan menurut Nasoetion dalam Nogroho (2004,
h.153) diharapkan mampu mengakomodasi aktivitas pembangunan dan lokasi
sesuai dengan peruntukannya dengan meminimalkan konflik kepentingan
(Corolina, Saleh, Suwondo, 2014). Alih fungsi lahan pertanian boleh
dilakukan bila lokasi tersebut sesuai dengan draf pemetaan RTRW Kota
Kediri.
Rencana tata ruang merupakan instrumen pengenali terhadap
pemanfaatan ruang yang ada di daerah (Nana Apriyana, 2011). Di Kota Kediri,
pengendalian alih fungsi lahan pertanian diatur melalui penetapan zonasi,
perijinan, pemberian intensif dan disintersif serta pengenaan sanksi.
4. Kesimpulan
Terjadinya alih fungsi lahan di Kota Kediri terus meningkat sejak
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Hal tersebut dipengaruhi oleh semakin
pesatnya pembangunan di bidang non-pertanian, sehingga lahan pertanian
dialihfungsikan menjadi kawasan permukiman atau industri. Oleh karena itu,
diperlukan peraturan dan kebijakan untuk mengendalikan terjadinya alih
fungsi lahan di Kota Kediri.
Daftar Rujukan
Apriyana, Nana. 2011. Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Dalam
Rangka Ketahanan Pangan Nasional (Studi Kasus: Pulau Jawa). Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Catur, et al. 2010. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Sektor Non Pertanian
terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Jurnal Fakultas pertanian UNS, Caraka Tani XXV No. 1.
Bappeda Kota Kediri. 2013. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur. Kota Kediri:
Bappeda.
--------------------------. 2012. Kota Kediri dalam Angka 2013. -------------------------.
--------------------------. 2014. Statistik Hasil Pembangunan Kota Kediri Tahun 2014. -
-------------.
--------------------------. 2012. Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri Tahun 2012.--------------------
Corolina, Linda Cristi, Choirul Saleh, Suwondo. 2014. Implementasi Kebijakan Alih
Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan (Studi pada Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo). Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, hal 224-229.
Febriyanto. 2012. Indentifikasi Perubahan Lahan Pertanian di Kecamatan Mandai
Kabupaten Maros Menggunakan Citra Landsat 5 TM Tahun 2002, 2006, dan
2010 (Jurnal). Makassar: Universitas Hasanuddin.
http://nasional.kompas.com/read/2010/12/02/09240720/about.html [diakses pada
tanggal 15 April 2015].
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Puspasari, Anneke. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan
Pertanian dan Dampaknya terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Desa
Kodangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) (Skripsi).
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suputra, Dewa Putu Arwan, I G.A.A Ambarawati, I Made Narka Tenaya. 2012.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih fungsi Lahan Studi Kasus di Subak
Daksina, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. E-
Journal Agribisnis dan Agrowisata Vol. 1, No. 1, hlm. 61  68.

More Related Content

What's hot (17)

Land use planning
Land use planningLand use planning
Land use planning
Ardita Putri Usandy
Presentasi tesis rintakasari
Presentasi tesis rintakasariPresentasi tesis rintakasari
Presentasi tesis rintakasari
KutsiyatinMSi
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
Yunus Paelo
kebijakan tata ruang
kebijakan tata ruangkebijakan tata ruang
kebijakan tata ruang
SLAMET SUGIHARTO
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupatenAndrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew Hidayat
Kebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlkKebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlk
PEMPROP JABAR
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
Septinia Silviana
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
ushfia
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Latifah Tio
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Dasapta Erwin Irawan
Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2
RahmadPlanner
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Yoel Hendrawan
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
International Tropical Peatlands Center
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
CIFOR-ICRAF
Public exposure Sensus Pertanian 2013
Public exposure Sensus Pertanian 2013Public exposure Sensus Pertanian 2013
Public exposure Sensus Pertanian 2013
Kamen Ride
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
Latifah Tio
01. bahan paparan fgd
01. bahan paparan fgd01. bahan paparan fgd
01. bahan paparan fgd
juniar ilham
Presentasi tesis rintakasari
Presentasi tesis rintakasariPresentasi tesis rintakasari
Presentasi tesis rintakasari
KutsiyatinMSi
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
Yunus Paelo
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupatenAndrew hidayat  kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew hidayat kebijakan pemanfaatan ruang terbuka hijau kabupaten
Andrew Hidayat
Kebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlkKebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlk
PEMPROP JABAR
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
Septinia Silviana
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
ushfia
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Latifah Tio
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Sosialisasi Peraturan Daerah Pengelolaan Air Tanah Kota Bandung (Perda No. 3/...
Dasapta Erwin Irawan
Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2
RahmadPlanner
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Yoel Hendrawan
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
International Tropical Peatlands Center
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
CIFOR-ICRAF
Public exposure Sensus Pertanian 2013
Public exposure Sensus Pertanian 2013Public exposure Sensus Pertanian 2013
Public exposure Sensus Pertanian 2013
Kamen Ride
01. bahan paparan fgd
01. bahan paparan fgd01. bahan paparan fgd
01. bahan paparan fgd
juniar ilham

Similar to Fatma roisatin nadhiroh (20)

ppt sempro.pptx
ppt sempro.pptxppt sempro.pptx
ppt sempro.pptx
IrmaYefta1
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptxminggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
RestyAnnisaKusnadi
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahan
Mahirzza
Contoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahContoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiah
ALI FIKRI
KOMPRE 1111
KOMPRE 1111KOMPRE 1111
KOMPRE 1111
Rishaf Salman
jbi,+05+N303+225-234.pdf
jbi,+05+N303+225-234.pdfjbi,+05+N303+225-234.pdf
jbi,+05+N303+225-234.pdf
NovrySaputra1
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan TerminalLaporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Rhey Susila
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
muhammadikhsan_miko
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
M Eka
SEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptxSEMINAR HASIL.pptx
SEMINAR HASIL.pptx
SigeragungIndonesia
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Ronykur Ronykur
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Faisal Ardianto
PROPOSAL PIDA.pptx
PROPOSAL PIDA.pptxPROPOSAL PIDA.pptx
PROPOSAL PIDA.pptx
PipitAidulHaemuddin
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.pptMateri Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
gtrakantahbanggai
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdfPengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
yusrimahendra5
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
fahda6
42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf
GTLink
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdfKELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
PradityaVicky
Beras harga
Beras hargaBeras harga
Beras harga
maner b1
ppt sempro.pptx
ppt sempro.pptxppt sempro.pptx
ppt sempro.pptx
IrmaYefta1
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptxminggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
minggu 4_ Kel. 2_ Kelas A_08191045_08191059_08191065_08191075.pptx
RestyAnnisaKusnadi
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahan
Mahirzza
Contoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahContoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiah
ALI FIKRI
jbi,+05+N303+225-234.pdf
jbi,+05+N303+225-234.pdfjbi,+05+N303+225-234.pdf
jbi,+05+N303+225-234.pdf
NovrySaputra1
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan TerminalLaporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Rhey Susila
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
muhammadikhsan_miko
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
M Eka
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Ronykur Ronykur
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Faisal Ardianto
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.pptMateri Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
Materi Rapat Persiapan GTRA Kota Palu 2021.ppt
gtrakantahbanggai
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdfPengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
Pengelolaan sumber daya tanah untuk perkembangan sektor industri.pdf
yusrimahendra5
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
fahda6
42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf
GTLink
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdfKELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
KELOMPOK 2_LAPORAN PENDAHULUAN RTRW KAB SITUBONDO.pdf
PradityaVicky
Beras harga
Beras hargaBeras harga
Beras harga
maner b1

Recently uploaded (7)

Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
haerani21
Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdfPlastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan ManusiaEkologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
iskandarMuda45
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
haerani21
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptxPAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
cokbagus4
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.pptKEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
ssusera4e147
Green technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdfGreen technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdf
iputuasween
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
haerani21
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan ManusiaEkologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
iskandarMuda45
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
haerani21
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptxPAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
cokbagus4
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.pptKEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
ssusera4e147
Green technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdfGreen technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdf
iputuasween

Fatma roisatin nadhiroh

  • 1. IDENTIFIKASI ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN DI KOTA KEDIRI Fatma Roisatin Nadhiroh Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang, 65145 Email: fatmaroisatin@gmail.com Abstrak: Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kota Kediri terjadi pada tanah kas milik pemerintah dan milik pribadi. Lahan tersebut di gunakan menjadi perumahan dan industri. Laju alih fungsi lahan terus meningkat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Terjadi peningkatan persentase laju alih fungsi lahan cukup signifikan pada tahun 2011. Adanya alih fungsi lahan di Kota Kediri dipengaruhi oleh majunya sektor industri dan tingginya kebutuhan papan. Alih fungsi lahan pertanian berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Alih fungsi lahan boleh dilakukan apabila sesuai dengan RTRW Kota Kediri. Kebijakan pemerintah berpern penting dalam pengendalian alih fungsi lahan di Kota Kediri. Kata Kunci: Alih fungsi lahan, lahan pertanian, kawasan non-pertanian 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Laporan Strategi Pembangunan permukiman dan Infrastruktur Perkotaan di Kota Kediri tahun 2012 Kelurahan Mrican, Bangsal, Pesantren direncanakan sebagai tempat lokasi pengembangan industri besar dan berpolutan. Adanya pengembangan industri akan berpengaruh pada berkurangnya lahan pertanian di Kota Kediri. Pada tahun 2009 lahan pertanian di Kota Kediri seluas 3.314,61 Ha sedangkan pada tahun 2013 seluas 2.704,298 Ha yang berarti mengalami penurunan sebesar 610,312 Ha dalam waktu 5 tahun (Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur: 2013 dan Statistik Pembangunan Kota Kediri Tahun 2014: 2014) Menurut Lestari (2009) dalam Suputra, Ambarawati, Tenaya (2012) proses alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non-pertanian yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Tiga faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sawah yaitu sebagai berikut.
  • 2. 1. Faktor eksternal merupakan faktor yang disebabkan oleh adanya dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi. 2. Faktor internal dimana faktor ini lebih melihat sisi yang disebabkan oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan. 3. Faktor kebijakan merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran, dan akurasi objek lahan yang dilarang dikonversi. Jumlah penduduk dalam suatu kota setiap tahun semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Keadaan perkotaan yang telah padat bangunan akan menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan, dimana lahan yang dulunya merupakan lahan pertanian dan perkebunan difungsikan menjadi kawasan pemukiman dan industri (Febriyanto, 2012). Alih fungsi lahan pertanian sudah tampak dengan dibangunnya industri- industri baru, ruko, hingga komplek perumahan di Kelurahan Pesantren dan Kelurahan Tempurejo, Kelurahan Bujel, dan Kelurahan Mrican. Fenomena alih fungsi lahan pertanian merupakan dampak dari transformasi sruktur ekonomi (pertanian ke industri), dan demografi (pedesaan ke perkotaan) yang pada akhirnya mendorong transformasi sumberdaya lahan dari pertanian ke non-pertanian (Supriyadi, 2004 dalam Puspasari, 2012). 1.2 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi alih fungsi penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian di Kota Kediri. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam alih fungsi lahan di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
  • 3. 2. Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi terkait berupa citra satelit dari Google Earth dan time series data dengan periode pengamatan tahun 2009 2013. Analisis yang digunakan untuk menghitung laju alih fungsi lahan parsial dengan menggunakan persamaan yang digunakan oleh Sutandi (2009) dalam Astuti (2011) dalam Puspasari (2012). Laju alih fungsi lahan parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: V = Lt Lt1 ≠1 x 100% dimana: V = Laju alih fungsi lahan (%) Lt = Luas lahan tahun ke-t (ha) Lt-1 = Luas lahan sebelumnya (t) 3. Hasil dan Pembahasan Tabel Penggunaan Lahan Pertanian di Kota Kediri Tahun Luas (ha) Laju Alih Fungsi Lahan (%) 2009 3.314,61 0 2010 3.270,93 1,34 2011 3.198,78 2,206 2012 2.989,67 6,54 2013 2.704,39 9,542
  • 5. Kota Kediri merupakan salah satu wilayah yang memiliki wewenang otonomi daerah, sehingga pemerintah memiliki hak untuk mengatur wilayah tersebut secara mandiri. Namun, pembangunan tersebut harus memperhatikan ketersediaan lahan yang ditentukan sebagai kawasan pertanian dan non pertanian, sehingga tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap ketersediaan bahan pangan. Berdasarkan perhitungan persentase laju alih fungsi lahan di Kota Kediri dapat diketahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan alih fungsi lahan. Terjadi perubahan yang signifikan pada tahun 2012 dengan presentase laju alih fungsi lahan 6,54% pada tahun 2011 hanya 2,206 %. Alih fungsi lahan di Kota Kediri terus meningkat setiap tahun dan sulit dikendalikan. Sebagai gambaran tahun 2010 Pemerintahan Kota Kediri telah melakukan dua kali alih fungsi tanah kas yang sebelumnya merupakan lahan pertanian. Alih fungsi lahan terhadap tanah kas Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota Kediri, seluas 7 Ha untuk keperluan pembangunan rumah susun sewa. Selain itu Pemkot juga melakukan alih fungsi lahan pertanian berupa tanah kas Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto seluas 24 Ha. Tanah tersebut digunakan untuk kompleks Kampus IV Universitas Brawijaya. Rata- rata setiap tahun penyusutan lahan pertanian di Kota Kediri mencapai 6 Ha. Sebagian besar beralih fungsi menjadi kompleks permukiman. Paling banyak lahan yang beralih fungsi merupakan milik pemerintah. (Kompas, 12 Pebruari 2010). Pada citra satelit yang diambil menggunakan aplikasi Google Earth menunjukkan adanya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi gedung olah raga. Pembangunan yang cukup pesat terjadi mulai tahun 2011, oleh karena itu persentase laju alih fungsi lahan meningkat secara signifikan. Citra satelitpun menunjukkan bahwa pembangunan sebuah sarana umum, seperti gedung oleh raga memicu pembangunan di sekitarnya.
  • 6. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Kota Kediri diakibatkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan penduduk terhadap papan, baik untuk industri maupun permukiman. Selain itu, berdasarkan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri Tahun 2012 beberapa rencana tata ruang pemerintah Kota Kediri juga akan membangun kawasan industri berat dan berpolutan di Kelurahan Persantren dan Kelurahan Mrican. Meningkatnya perekonomian Kediri yang didukung oleh sektor industri pengolahan juga berpengaruh pada alih fungsi lahan yang ada. Alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah perubahan fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi bukan lahan pertanian berkelanjutan baik secara tetap maupun sementara (PP RI No. 1 Tahun 2011). Hasil pangan dari luas lahan pertanian pangan di Kota Kediri tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan warga kota tersebut, sehingga diperlukan pasokan bahan pangan dari wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk dan beberapa kabupaten lain di Karesidenan Kediri. Selain pasokan bahan makan, alih fungsi lahan di Kota Kediri juga berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pada masyarakat petani sulit mendapatkan tenaga kerja untuk menjadi petani buruh. Penduduk usia produktif lebih memilih mendirikan usaha sendiri seperti pembuatan tahu dan tempe atau bekerja di pabrik. Disparitas antar wilayah juga dapat terjadi, pada wilayah yang dekat dengan kawasan industri akan lebih maju dibandingkan dengan kawasan yang berbasis pertanian. Keterbatasan lahan dan tenaga kerja membuat produksi sektor pertanian semakin menurun. Intensifikasi yang dilakukan di bidang pertanian tidak selalu meningkatkan hasil panen yang ada. Beberapa kelurahan di Kota Kediri juga tidak memiliki lahan pertanian. Kebijakan alih fungsi lahan menurut Nasoetion dalam Nogroho (2004, h.153) diharapkan mampu mengakomodasi aktivitas pembangunan dan lokasi sesuai dengan peruntukannya dengan meminimalkan konflik kepentingan (Corolina, Saleh, Suwondo, 2014). Alih fungsi lahan pertanian boleh
  • 7. dilakukan bila lokasi tersebut sesuai dengan draf pemetaan RTRW Kota Kediri. Rencana tata ruang merupakan instrumen pengenali terhadap pemanfaatan ruang yang ada di daerah (Nana Apriyana, 2011). Di Kota Kediri, pengendalian alih fungsi lahan pertanian diatur melalui penetapan zonasi, perijinan, pemberian intensif dan disintersif serta pengenaan sanksi. 4. Kesimpulan Terjadinya alih fungsi lahan di Kota Kediri terus meningkat sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Hal tersebut dipengaruhi oleh semakin pesatnya pembangunan di bidang non-pertanian, sehingga lahan pertanian dialihfungsikan menjadi kawasan permukiman atau industri. Oleh karena itu, diperlukan peraturan dan kebijakan untuk mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan di Kota Kediri.
  • 8. Daftar Rujukan Apriyana, Nana. 2011. Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional (Studi Kasus: Pulau Jawa). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Catur, et al. 2010. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Sektor Non Pertanian terhadap Ketersediaan Beras di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Fakultas pertanian UNS, Caraka Tani XXV No. 1. Bappeda Kota Kediri. 2013. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur. Kota Kediri: Bappeda. --------------------------. 2012. Kota Kediri dalam Angka 2013. -------------------------. --------------------------. 2014. Statistik Hasil Pembangunan Kota Kediri Tahun 2014. - -------------. --------------------------. 2012. Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri Tahun 2012.-------------------- Corolina, Linda Cristi, Choirul Saleh, Suwondo. 2014. Implementasi Kebijakan Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan (Studi pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, hal 224-229. Febriyanto. 2012. Indentifikasi Perubahan Lahan Pertanian di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros Menggunakan Citra Landsat 5 TM Tahun 2002, 2006, dan 2010 (Jurnal). Makassar: Universitas Hasanuddin. http://nasional.kompas.com/read/2010/12/02/09240720/about.html [diakses pada tanggal 15 April 2015]. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Puspasari, Anneke. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Desa Kodangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor. Suputra, Dewa Putu Arwan, I G.A.A Ambarawati, I Made Narka Tenaya. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih fungsi Lahan Studi Kasus di Subak Daksina, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. E- Journal Agribisnis dan Agrowisata Vol. 1, No. 1, hlm. 61 68.