Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
7 likes9,490 views
Dokumen tersebut membahas pendekatan fenomenologis dalam penelitian kualitatif. Pendekatan ini berfokus pada memahami pengalaman subjek dalam memandang suatu fenomena tanpa memandang kebenaran secara obyektif. Terdapat beberapa tahapan dalam pendekatan fenomenologi seperti bracketing, wawancara, kategorisasi, dan kesimpulan.
More Related Content
What's hot (20)
Similar to Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi (20)
More from Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)
Recently uploaded (20)
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
- 1. Oleh : Kelompok II ADI ANTONI FEBRINA ANGRAINI SIMAMORA ESTER MEI FRIDA GIRSANG PRODALIMA ROMA SITIO PRETTY L LISNA LUBIS LILI. S
- 3. The nExt... Pendekatan fenomenologis merupakan tradisi penelitian kualitatif yang berakar pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada pengalaman hidup manusia (sosiologi). Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek kajian dangan memahami inti pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti akan mengkaji secara mendalam isu sentral dari struktur utama suatu objek kajian dan selalu bertanya "apa pengalaman utama yang akan dijelaskan informan tentang subjek kajian penelitian". Peneliti memulai kajiannya dengan ide filosofikal yang menggambarkan tema utama. Fenomenologis berisi kebenaran yang merujuk pada pengalaman subyeknya dalam memandang dunia, menurut keseharian mereka. Tidak mempertanyakan tentang kewibawaan kebenaran, karena kebenaran-lah yang akan menuju kepada obyeknya.
- 4. Stanley Deetz (Dalam Littlejohn, 1999)
- 5. Interview : Terdiri dari personal experience, everyday life, life in the world, narrating experience dan observation. Coding Categorizing : Menyangkut kategorisasi terhadap temuan fenomena. Drawing Conclusion : Sehubungan dengan describing, analyzing, dan drawing conclusion.
- 8. Bracket sendiri adalah sebuah kata kerja yang dalam bahasa Indonesia berarti mengurung. Disini berarti, selama melakukan penelitian fenomenologi seorang peneliti harus mengurung (bracket) pengetahuan dan kepercayaan-kepercayaan yang selama ini dimiliki dan diyakininya dalam rangka untuk mendapatkan true essence atau esensi murni dari fenomena yang diteliti. Oleh karena paradigma interpretative percaya bahwa setiap individu melakukan interpretasi secara aktif, dan fenomenologi percaya bahwa pengetahuan didapatkan dari conscious experience, dan bagaimana individu memaknai segala sesuatu tergantung pada arti sesuatu tersebut dalam kehidupan individu (subyektif).
- 9. 1. Listing and Preliminary Grouping 6. Individual Structural Description 2. Reduction and Elimination 7. Textural-Structural Description 5. Individual Textural Description 3. Clustering and Thematizing the Invariant Constituents 4. Final Identification of the Invariant Constituents and Themes by Application : Validation