2. 3 PENGEMBANGAN IPTEK
1. Penemuan GARBEX oleh Sdr. Leonardo Bayu Adi
Prasetya berguna untuk menggantikan plastik polibag
dan dapat digunakan berkali-kali. Cara kerjanya
sama seperti pot tanaman, tetapi GARBEX dapat
dibuka tutup (belah) ketika akan memindahkan benih
ke media lain, sehingga alat ini masih bisa digunakan
berkali-kali untuk benih yang lain.
3. • 2. Sdr Feri Wibawa, menemukan ide dasar
pembuatan alat baru yang bernama TRACK,
dengan desain unik dan memiliki 3 posisi
pengaturan ketinggian mulai dari 30cm, 35cm, dan
40cm membuat lebih fungsional, kemudian dengan
kemiringan maksimum 30 derajat membuat lebih
aman saat digunakan, dan yg paling praktis
adalah sistem lipat track ketika tidak digunakan,
artinya tidak membutuhkan banyak ruang saat
disimpan, sehingga membuat suasana tetap
nyaman.
4. 3. Sdr. Arie Kurniawan, membuat model tas yang
dia beri nama : TRAVELIA
TRAVELIA, merupakan inovasi desain gantungan baju
yang sengaja dibuat compact dan dapat
ditempatkan dimana saja saat penggunaannya.
TRAVELIA memiliki ujung yang berbahan maghnet
yang dapat ditempel pada benda berbahan metal.
5. ILMU BEBAS NILAI DAN ILMU TERIKAT NILAI
1. Ilmu bebas Nilai
Setiap buah pikiran manusia harus kembali pada aspek
ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Hal ini sangat penting
bahwa setelah tahap ontologi dan epistimologi suatu ilmu
dituntut pertanyaan yaitu tentang nilai kegunaan ilmu
(aksiologi). Dari sudut epistemologi, sains (ilmu pengetahuan)
terbagi dua, yaitu sains formal dan sains empirikal. Sains formal
berada di pikiran kita yang berupa kontemplasi dengan
menggunakan simbol, merupakan implikasi-implikasi logis yang
tidak berkesudahan. Sains formal netral karena berada di dalam
pikiran kita dan diatur oleh hukum-hukum logika. Adapun sains
empirical tidak netral. Sains empirikal merupakan wujud kongkret
jagad raya ini, isinya ialah jalinan-jalinan sebab akibat. Sains
empirikal tidak netral karena dibangun oleh pakar berdasarkan
paradigma yang menjadi pijakannya, dan pijakannya itu
merupakan hasil penginderaan terhadap jagad raya. Pijakan
ilmuwan tersebut tentulah nilai. Tetapi sebaliknya pada dasar
ontologi dan aksiologi bahwa ilmuwan harus menilai antara
yang baik dan buruk pada suatu objek, yang hakikatnya
mengharuskan dia menentukan sikap.
6. • 2. Ilmu Terikat Nilai
Ilmu yang tidak bebas nilai (valuebond) memandang
bahwa ilmu itu selalu terkait dengan nilai dan harus
dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek nilai.
Pengembangan ilmu jelas tidak mungkin bisa terlepas dari
nilai-nilai, lepas dari kepentingan-kepentingan baik
politis, ekonomis, sosial, religius, ekologis dsb. Salah satu
filosof yang memegangi teori valuebond adalah Jurgen
Habermas. Dia berpendapat bahwa ilmu bahkan ilmu
alam sekalipun tidaklah mungkin bebas nilai karena
pengembangan setiap ilmu selalu ada kepentingankepentingan. Yang membedakan tiga macam ilmu
dengan kepnentingan masing-masing. Pengetahuan yang
pertama berupa ilmu-ilmu alam yang bekerja secara
empiris-analitis. Ilmu-ilmu ini menyelidiki gejala-gejala alam
secara empiris dan meyajikan hasil penyelidikan itu untuk
kepentingan-kepentingan manusia.
7. Perkembangan IPTEK termasuk dalam ilmu bebas nilai
karena merupakan suatu perkembangan yang tidak
direncanakan dan tidak berkesudahan.