Siklus haid terdiri dari tiga fase: fase folikuler, ovulasi, dan fase luteal. Fase folikuler dimulai dengan pertumbuhan folikel di ovarium yang dipengaruhi oleh FSH dan LH. Pada saat ovulasi, folikel pecah dan melepaskan ovum. Fase luteal dimulai dengan pembentukan corpus luteum yang memproduksi estrogen dan progesteron. Bila ovum tidak dibuahi, corpus luteum akan membusuk dan mengakhiri siklus haid.
Dokumen tersebut merangkum siklus menstruasi wanita, termasuk fase-fasenya seperti fase folikel, ovulasi, dan fase luteal. Juga dijelaskan proses fertilisasi, kehamilan, dan persalinan secara singkat. Siklus menstruasi normal berlangsung selama sekitar 28 hari dan dipengaruhi oleh interaksi sistem endokrin dan reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme menstruasi pada wanita, meliputi siklus ovarium dan uterus, peran hormon seperti estrogen dan progesteron, serta tahapan-tahapan seperti fase folikular, ovulasi, dan luteal. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses siklus menstruasi secara keseluruhan.
Hormon seperti FSH, LH, estrogen, dan progesteron memainkan peran penting dalam siklus menstruasi wanita dan perkembangan folikel ovarium. Selama siklus, folikel berkembang di ovarium di bawah pengaruh hormon ini hingga memunculkan ovum yang dapat dibuahi. Jika ovum tidak dibuahi, folikel berubah menjadi corpus luteum yang kemudian rontok dan menyebabkan haid.
Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan sistem reproduksi organisme. Dokumen ini menjelaskan sistem reproduksi manusia meliputi alat kelamin laki-laki dan wanita beserta prosesnya seperti spermatogenesis, oogenesis, siklus menstruasi, kehamilan, dan kelahiran yang dipengaruhi oleh berbagai hormon seperti testosteron, estrogen, progesteron, FSH, LH, dan oksitosin.
Ovarium dan hormonnya memainkan peran penting dalam siklus reproduksi wanita. Ovarium memproduksi ovum dan hormon seperti estrogen dan progesteron yang memengaruhi pertumbuhan folikel, ovulasi, dan perkembangan endometrium. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari yang terdiri atas fase folikuler, ovulasi, dan luteal yang dipengaruhi sekresi gonadotropin dan hormon gonad.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya. Juga dibahas proses gametogenesis, fertilisasi, kehamilan, persalinan, dan beberapa kelainan reproduksi seperti donovanosis, AIDS, ulkus mole, klamidia, dan sifilis.
1. Dokumen tersebut membahas siklus menstruasi normal dan siklus ovarium yang terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Pada fase folikuler terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel secara berurutan hingga terbentuk satu folikel dominan.
2. Fase ovulasi dimulai dengan lonjakan hormon LH yang memicu pelepasan ovum dari folikel.
3. Siklus ini dip
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceYuan Yuanita
油
Siklus menstruasi pada wanita dipengaruhi oleh hormon seperti progesteron dan estrogen. Terdiri dari empat fase yakni fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal yang berlangsung secara berkala selama 28 hari. Pada minggu ke-3 terjadi pelepasan sel telur dan wanita dalam masa subur selama 36 jam. Menopause terjadi pada usia 50 tahun akibat berkurangnya produksi hormon.
Dokumen tersebut membahas proses konsepsi, fertilisasi, dan implantasi. Terdapat penjelasan mengenai ovulasi, spermatogenesis, pembuahan sel telur oleh sperma, dan proses selanjutnya hingga implantasi zigot di dinding rahim.
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi wanita, mulai dari organ reproduksi dalam dan luar, proses oogenesis, peran hormon dalam siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan, hingga laktasi. Sistem reproduksi wanita sangat dipengaruhi oleh hormon dan melalui berbagai tahapan seperti ovulasi, implantasi, dan kontraksi rahim selama kehamilan dan persalinan untuk menghasilkan keturunan.
Dokumen tersebut menjelaskan fisiologi menstruasi, konsepsi, dan patofisiologi kehamilan dalam kurang dari 3 kalimat. Fisiologi menstruasi melibatkan siklus hormonal yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan setiap bulan, konsepsi terjadi saat ovum dibuahi oleh sperma di rahim, dan patofisiologi kehamilan meliputi proses implantasi zigot dan perkembangan plasenta dan janin.
Teks tersebut merangkum proses terjadinya kehamilan mulai dari siklus menstruasi, fertilisasi, implantasi, dan perkembangan embrio hingga terbentuknya plasenta. Proses ini melibatkan berbagai hormon dan perubahan pada sel-sel yang membentuk janin maupun organ-organ pendukungnya.
Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi wanita, meliputi organ reproduksinya seperti vagina, uterus, ovarium, serta hormon-hormon yang terkait seperti estrogen dan progesteron. Juga dibahas mengenai siklus menstruasi dan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa reproduksi manusia melibatkan pembentukan gamet melalui proses gametogenesis di ovarium dan testis, yaitu melalui oogenesis dan spermatogenesis. Kemudian terjadi fertilisasi di mana sperma membuahi ovum di rahim, yang jika berhasil akan menghasilkan kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya. Juga dibahas proses gametogenesis, fertilisasi, kehamilan, persalinan, dan beberapa kelainan reproduksi seperti donovanosis, AIDS, ulkus mole, klamidia, dan sifilis.
1. Dokumen tersebut membahas siklus menstruasi normal dan siklus ovarium yang terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Pada fase folikuler terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel secara berurutan hingga terbentuk satu folikel dominan.
2. Fase ovulasi dimulai dengan lonjakan hormon LH yang memicu pelepasan ovum dari folikel.
3. Siklus ini dip
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceYuan Yuanita
油
Siklus menstruasi pada wanita dipengaruhi oleh hormon seperti progesteron dan estrogen. Terdiri dari empat fase yakni fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal yang berlangsung secara berkala selama 28 hari. Pada minggu ke-3 terjadi pelepasan sel telur dan wanita dalam masa subur selama 36 jam. Menopause terjadi pada usia 50 tahun akibat berkurangnya produksi hormon.
Dokumen tersebut membahas proses konsepsi, fertilisasi, dan implantasi. Terdapat penjelasan mengenai ovulasi, spermatogenesis, pembuahan sel telur oleh sperma, dan proses selanjutnya hingga implantasi zigot di dinding rahim.
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi wanita, mulai dari organ reproduksi dalam dan luar, proses oogenesis, peran hormon dalam siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan, hingga laktasi. Sistem reproduksi wanita sangat dipengaruhi oleh hormon dan melalui berbagai tahapan seperti ovulasi, implantasi, dan kontraksi rahim selama kehamilan dan persalinan untuk menghasilkan keturunan.
Dokumen tersebut menjelaskan fisiologi menstruasi, konsepsi, dan patofisiologi kehamilan dalam kurang dari 3 kalimat. Fisiologi menstruasi melibatkan siklus hormonal yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan setiap bulan, konsepsi terjadi saat ovum dibuahi oleh sperma di rahim, dan patofisiologi kehamilan meliputi proses implantasi zigot dan perkembangan plasenta dan janin.
Teks tersebut merangkum proses terjadinya kehamilan mulai dari siklus menstruasi, fertilisasi, implantasi, dan perkembangan embrio hingga terbentuknya plasenta. Proses ini melibatkan berbagai hormon dan perubahan pada sel-sel yang membentuk janin maupun organ-organ pendukungnya.
Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi wanita, meliputi organ reproduksinya seperti vagina, uterus, ovarium, serta hormon-hormon yang terkait seperti estrogen dan progesteron. Juga dibahas mengenai siklus menstruasi dan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa reproduksi manusia melibatkan pembentukan gamet melalui proses gametogenesis di ovarium dan testis, yaitu melalui oogenesis dan spermatogenesis. Kemudian terjadi fertilisasi di mana sperma membuahi ovum di rahim, yang jika berhasil akan menghasilkan kehamilan.
3. SIKLUS OVARIUM
3
Siklus menstruasi berlangsung selama 3-7 hari.
Pada minggu berikutnya terjadi pembentukan folikel yang
dipicu oleh adanya hormon FSH (follicle stimulating
hormone) yang dikeluarkan oleh kelenjar di bawah otak.
5. 5
Masa subur (ovulasi) ditandai dengan pecahnya folikel &
keluarnya sel telur, yang nantinya akan tersimpan di
dalam tuba falopi menunggu sperma untuk membuahi.
Saat folikel hancur maka folikel tersebut akan berubah
bentuk menjadi corpus luteum yang akan mengeluarkan
hormon progesterone.
Hormon progesterone ini berfungsi untuk menyiapkan
lapisan dinding dalam rahim tempat sel telur nantinya
akan menempel apabila terjadi pembuahan
Apabila pembuahan tidak terjadi maka kadar hormon
estrogen & progesterone di dalam tubuh akan menurun &
dinding rahim pun akan meluruh kembali.
9. Perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh pada saat
masa subur & pengaruhnya terhadap lendir di vagina serta
suhu tubuh
9
10. SIKLUS MENSTRUASI (28 HARI)
9/20/04
10
FASE MENSTRUASI/DESKUAMASI
FASE POST
MENSTRUASI/REGENERASI
FASE PROLIFERATIF/FOLIKULER
FASE SEKRETORI/LUTEAL
11. FASE MENSTRUASI/DESKUAMASI
11
Terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium
uteri disertai pengeluaran darah
Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan
stratum basale
stadium ini berlangsung 4 hari.
Darah tidak membeku karena adanya fermen
Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-
hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak
adanya hormon LH
13. Fase post menstruasi atau stadium regenerasi
13
Hari ke-1 sampai hari ke-5
Terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali
lapisan endometrium uteri
Sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali
membentuk folikel-folikel dalamnya melalui pengaruh
hormon-hormon FSH dan estrogen yang sebelumnya
sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
Pada waktu ini tebal endometrium 賊 0,5 mm, stadium
sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung
賊 4 hari.
18. Pada permulaan siklus haid meningkatnya FSH
disebabkan oleh menurunnya esterogen pada fase
luteal.
Berhasilnya perkembangan folikel tanpa terjadinya
atresia tergantung pada cukupnya produksi
esterogen oleh folikel yang berkembang.
Ovulasi terjadi oleh cepatnya esterogen meningkat
pada pertengahan siklus haid yang menyebabkan
lonjakan LH. Hidupnya korpus luteum tergantung
pula kadar minimum LH yang terus-menerus.
Dari kesimpulan diatas maka Hubungan antara folikel
dengan hipotalamus bergantung pada fungsi
esterogen, yang menyampaikan pesan-pesan
berupa umpan balik positif atau negatif.
18
19. DATING ENDOMETRIUM
Untuk menentukan hari yang tepat dari siklus
menstruasi disebut dating endometrium.
Dating dilakukan pada masa sekresi
Jika siklus haid 28 hari dan perkiraan ovulasi
terjadi pada hari ke 14, maka 36 48 jam setelah
ovulasi belum terlihat perubahan yang menonjol
pada endometrium. Karena itu dating hari ke 14
dan ke 15 tidak berguna dilakukan, dan sebaliknya
baru dilakukan pada hari ke 16
19
20. FAKTOR YANG BERPERAN DALAM
MEKANISME HAID
Faktor Enzim
Faktor Vaskular
Faktor Postaglandin
20