際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Perambatan Gelombang
Elektromagnetik
Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc
Edisi I
Departemen Fisika-FMIPA
Univeristas Indonesia
2007
Gelombang elektromagnetik
Untuk:
Nina, Mu鍖ih dan Hasan
Gelombang elektromagnetik
Be carefull with your desire, because it will become your thought
Be carefull with your thought, because it will become your words
Be carefull with your words, because it will become your action
Be carefull with your action, because it will become your habit
Be carefull with your habit, because it will become your destiny
Gelombang elektromagnetik
Kata Pengantar
Ada satu fakta yang seringkali ditemui di kalangan mahasiswa geo鍖sika yaitu kelemahan
mereka dalam memahami sifat dan karakteristik penjalaran gelombang elektromagnetik. Ak-
ibatnya, interpretasi dari suatu fenomena gelombang elektromagnetik tidak dapat diuraikan
secara mendalam. Untuk mengatasi masalah tersebut, buku yang anda sedang anda baca ini
disusun.
Buku ini sebenarnya merupakan bagian dari Tesis S2 penulis ketika kuliah di Departemen
Fisika, FMIPA-UI. Isi buku ini mencoba meletakkan pondasi dasar dari bangunan pemahaman
akan penjalaran gelombang elektromagnetik baik di medium non-konduktor maupun di medi-
um konduktor. Penyusunan buku ini masih akan terus berlanjut ke edisi-2, dimana isinya akan
terus dipertajam secara lebih mendetil sampai pada penurunan rumus-rumus gelombang yang
diturunkan dari persamaan Maxwell.
Akhirnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Dede
Djuhana yang telah berkenan membagi format LATEXkepada saya sehingga tampilan tulisan
pada buku ini benar-benar layaknya sebuah buku yang siap dicetak. Rasa terima kasih juga
ingin saya teruskan kepada Sarah Wardhani yang telah memicu langkah awal penulisan buku
ini hingga Edisi-1 terselesaikan. Tak lupa, saya pun sepatutnya berterima kasih kepada seluruh
rekan diskusi yaitu para mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Geo鍖sika
ATA 2007/2008 di Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia.
Semoga buku ini bermanfaat buat kebangkitan ilmu pengetahuan anak bangsa. Saya wariskan
ilmu ini untuk anak bangsa. Saya mengizinkan kalian semua untuk meng-copy dan menggu-
nakan buku ini selama itu ditujukan untuk belajar dan bukan untuk tujuan komersial. Jika ada
koreksi maupun saran atas isi buku ini, mohon disampaikan secara tertulis melalui email ke
alamat: supri92@gmail.com. Terima kasih.
Depok, 12 September 2007
Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc
v
Gelombang elektromagnetik
Daftar Isi
Lembar Persembahan i
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
1 Gelombang EM pada Medium Udara 1
1.1 Persamaan Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Energi Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2 Gelombang Pada Medium Nonkonduktor 5
2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas . . . . . . . . . . 7
2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas . . . . . . . 9
3 Gelombang pada Medium Konduktor 13
3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . 15
3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Daftar Acuan 19
vii
Gelombang elektromagnetik
Daftar Gambar
1.1 Gelombang Elektromagnetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.1 Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor . . . . . . . . . 7
2.2 Gelombang datang dengan sudut 慮I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2.3 Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR
dan gelombang transmisi, EoT
terhadap
gelombang datang,EoI
dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
2.4 Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . 12
3.1 Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa . . . . . . . . . . . . . . . . 16
ix
Gelombang elektromagnetik
Daftar Tabel
2.1 Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al,
1990) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom-
bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992) 6
xi
Gelombang elektromagnetik
Bab 1
Gelombang EM pada Medium Udara
1.1 Persamaan Gelombang
Sejarah telah mencatat bahwa hukum-hukum tentang elektrostatik, magnetostatik dan elektro-
dinamik ditemukan pada awal abad ke-19. Beberapa dari hukum-hukum itu, seperti hukum
Faraday, hukum Ampere dan konsep mengenai displacement current, secara sistematik telah
disusun oleh Maxwell menjadi apa yang dikenal sekarang ini sebagai persamaan Maxwell.
Khusus pada ruang vakum dan berlaku juga pada medium udara, persamaan Maxwell diny-
atakan sebagai
 揃 E = 0 (1.1)
 揃 B = 0 (1.2)
  E = 
B
t
(1.3)
  B = 袖o寧o
E
t
(1.4)
dimana E = vektor medan listrik, B = vektor medan magnet, 寧o = permitivitas listrik di udara
atau vakum (8, 85  1012C2/Nm2), 袖o = permeabilitas magnet di udara atau vakum (4 
107T.m/A).
Operasi curl yang dilakukan pada persamaan (1.3) dan (1.4) menghasilkan persamaan gelom-
bang medan listrik dan gelombang medan magnet sebagai berikut
2
E = 袖o寧o
2E
t2
2
B = 袖o寧o
2B
t2
(1.5)
dengan kecepatan rambat gelombang di udara dan ruang vakum sebesar
c =
1

寧o袖o
 3, 00  108
m/s (1.6)
Persamaan (1.5) memiliki solusi sebagai berikut
E = Eoei(虜xt+隆E)j B = Boei(虜xt+隆B)k (1.7)
1
2 BAB 1. GELOMBANG EM PADA MEDIUM UDARA
Gambar 1.1: Gelombang Elektromagnetik
dengan Eo adalah amplitudo medan listrik pada sumbu y, sementara Bo adalah amplitudo
medan magnet pada sumbu z. Sedangkan 虜 = konstanta propagasi, x = arah rambat gelom-
bang, 隆E = beda fase gelombang medan listrik terhadap titik acuan yaitu pada x=0, y=0, z=0 ,
dan 隆B = beda fase gelombang medan magnet terhadap titik acuan.
Pada ruang vakum dan medium non-konduktor, tidak terjadi beda fase antara medan
listrik dan medan magnet, sehingga dapat dinyatakan 隆E = 隆B = 隆.
E = Eoei(虜xt+隆)j B = Boei(虜xt+隆)k (1.8)
atau bila dinyatakan hanya dalam komponen riil
E = Eo cos (虜x  t + 隆)j B = Bo cos (虜x  t + 隆)k (1.9)
Berdasarkan Hukum Faraday, persamaan (1.4), dapat dimengerti bahwa arah getar medan
listrik harus saling tegak lurus dengan arah getar medan magnet. Hubungan antara ampli-
tudo medan listrik dan medan magnet dapat dinyatakan sebagai
虜(Eo) = (Bo) (1.10)
atau dalam bentuk yang lebih umum
Bo =
虜

Eo =
1
c
Eo (1.11)
Jadi suatu gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan sebagai
E(x, t) = Eoei(虜xt+隆)j B(x, t) =
1
c
Eoei(虜xt+隆)k (1.12)
1.2. ENERGI GELOMBANG 3
dan khusus untuk bagian riil adalah
E(x, t) = Eo cos(虜x  t + 隆)j B(x, t) =
1
c
Eo cos(虜x  t + 隆)k (1.13)
1.2 Energi Gelombang
Energi gelombang elektromagnetik yang tersimpan per satuan volume dinyatakan sebagai
U =
1
2
(寧oE2
+
1
袖o
B2
) (1.14)
U = 寧oE2
= 寧oE2
oycos2
(虜x  t + 隆) (1.15)
Selama gelombang merambat, ia membawa energi sepanjang lintasan yang dilaluinya. Kerap-
atan 鍖uks energi yang dibawa oleh medan ditentukan oleh vektor poynting
S =
1
袖o
(E  B) (1.16)
S = c寧oE2
oycos2
(虜x  t + 隆)i = cUi (1.17)
Vektor poynting juga menunjukkan arah rambat gelombang. Persamaan di atas menunjukkan
bahwa arah rambat gelombang searah dengan sumbu x. Intensitas gelombang dinyatakan
sebagai harga rata-rata dari S, S
I = S =
1
2
寧ocE2
oy (1.18)
4 BAB 1. GELOMBANG EM PADA MEDIUM UDARA
Bab 2
Gelombang Pada Medium
Nonkonduktor
Gelombang elektromagnetik dapat juga merambat pada medium nonkonduktor. Pada kasus
ini, bentuk persamaan Maxwell dimodi鍖kasi menjadi
 揃 D = 0 (2.1)
 揃 B = 0 (2.2)
  E = 
B
t
(2.3)
  H =
D
t
(2.4)
dengan D adalah medan listrik pergeseran dan H adalah kuat medan magnet pada medium.
Jika medium bersifat linear, maka
D = 寧E H =
1
袖
B (2.5)
dan bila medium bersifat homogen, maka nilai konstanta permitivitas, 寧, dan permeabilitas,
袖 tidak mengalami variasi pada setiap titik dalam medium , sehingga persamaan Maxwell
dinyatakan sebagai
 揃 E = 0 (2.6)
 揃 B = 0 (2.7)
  E = 
B
t
(2.8)
  B = 袖寧
E
t
(2.9)
Pada medium non-konduktor, besar kecepatan rambat gelombang elektromagnetik adalah
v =
1

寧袖
(2.10)
5
6 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
Sebagian besar mineral geologi yang ada di alam ini memiliki nilai 袖 yang mendekati 袖o,
kecuali jika material tersebut memiliki sejumlah besar molekul Fe2O3 yang terkandung di-
dalamnya (Telford et al, 1990)?. Lihat Tabel 2.1. Di lain pihak,lihat Tabel 2.2, 寧 selalu lebih besar
dari 寧o. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik pada su-
atu medium, selalu lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan gelombang elektromagnetik
di udara.
Tabel 2.1: Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al, 1990)
Mineral Permeabilitas relatif, 袖/袖o
Magnetite 5
Pyrhotite 2,55
Hematite 1,05
Rutile 1,0000035
Calsite 0,999987
Quartz 0,999985
Tabel 2.2: Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom-
bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992)
Mineral 寧r Kecepatan (m/ns)
Udara 1 0,30
Air laut 80 0,01
Pasir kering 3-6 0,15
Pasir basah 20-30 0,06
Limestone 4-8 0,12
Silts 5-30 0,07
Granit 4-6 0,13
Es 3-4 0,16
Nilai rasio kecepatan gelombang elektromagnetik di udara terhadap kecepatan gelombang
elektromagnetik medium non-konduktor, disebut indeks bias, n,
n =
c
v
=
寧袖
寧o袖o
=
寧
寧o
=

寧r (2.11)
dimana 寧r adalah konstanta dielektrik.
Faktor indeks bias dalam pengolahan data GPR menjadi hal yang sangat penting, karena
berpengaruh langsung terhadap arah rambat gelombang re鍖eksi dan tranmisi, terutama bi-
la pulsa-pulsa radar bertemu dengan batas antara dua lapisan batuan. Hal ini akan dibahas
lebih dalam pada bagian tulisan berikutnya. Solusi persamaan gelombang pada medium non-
konduktor adalah
E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆)j B(x, t) =
1
v
Eozei(虜xt+隆)k (2.12)
Kerapatan energi gelombang, vektor poynting dan intesitas pada medium linear dinyatakan
2.1. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT NORMAL TERHADAP BIDANG BATAS 7
Gambar 2.1: Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor
dengan
U =
1
2
(寧E2
+
1
袖
B2
) (2.13)
S =
1
袖
(E  B) (2.14)
I =
1
2
寧vE2
oy (2.15)
2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas
Anggaplah ada bidang pembatas antara dua medium linear yang berbeda. Sebuah gelom-
bang datang dengan frekuensi , merambat pada medium 1 searah dengan sumbu x positif
mendekati bidang batas dari arah kiri, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.1:
EI(x, t) = EoyI
ei(虜1xt+隆)j (2.16)
BI(x, t) =
1
v1
EoyI
ei(虜1xt+隆)k (2.17)
Saat bertemu bidang batas, akan terbentuk gelombang re鍖eksi
ER(x, t) = EoyR
ei(虜1xt+隆)j (2.18)
BR(x, t) = 
1
v1
EoyR
ei(虜1xt+隆)k (2.19)
8 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
yang merambat berlawanan arah dengan gelombang datang namun tetap merambat pada
medium 1. Hal ini mengakibatkan vektor Poynting berbalik arah, sehingga BR bertanda negatif.
虜1 juga bertanda negatif karena arah rambat gelombang re鍖eksi berlawanan dengan arah ram-
bat gelombang datang . Selain itu akan terbentuk juga gelombang transmisi yang terus mer-
ambat pada medium 2.
ET (x, t) = EoyT
ei(虜2xt+隆)j (2.20)
BT (x, t) =
1
v2
EoyT
ei(虜2xt+隆)k (2.21)
Pada x = 0, kombinasi gelombang pada medium 1, EI + ER dan BI + BR harus kontinyu
dengan gelombang yang berada pada medium 2, ET dan BT memenuhi syarat-syarat batas
sebagai berikut
Emedium1 = Emedium2 (2.22)
1
袖1
Bmedium1 =
1
袖2
Bmedium2 (2.23)
Berdasarkan kedua syarat batas tersebut maka
EoyI
+ EoyR
= EoyT
(2.24)
1
袖1
1
v1
EoyI

1
v1
EoyR
=
1
袖2
1
v2
EoyT
(2.25)
atau disederhanakan menjadi
EoyI
 EoyR
= 硫EoyT
硫 =
袖1v1
袖2v2
=
袖1

寧2
袖2

寧1
(2.26)
Sebagian besar mineral di alam ini memiliki permeabilitas magnet 袖 yang hampir sama
dengan nilai permeabilitas magnet di ruang vakum 袖0, sehingga dapat diasumsikan 袖1 = 袖2.
Besar amplitudo gelombang re鍖eksi dan amplitudo gelombang transmisi yang masing-masing
dinyatakan dalam gelombang datang berturut-turut sebagai berikut
EoyR
=

寧1 

寧2

寧1 +

寧2
EoyI
EoyT
=
2

寧1

寧1 +

寧2
EoyI
(2.27)
Berdasarkan persamaan (2.15), rasio intensitas gelombang re鍖eksi terhadap gelombang datang,
atau koe鍖sien re鍖eksi adalah
R =
IR
II
=
EoyR
EoyI
2
=

寧1 

寧2

寧1 +

寧2
2
(2.28)
Sementara koe鍖sien transmisi ditentukan oleh
T =
IT
II
=
寧2v2
寧1v1
EoyT
EoyI
2
=

寧2

寧1
2

寧1

寧1 +

寧2
2
(2.29)
2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS9
Gambar 2.2: Gelombang datang dengan sudut 慮I
2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas
Jika gelombang EM jatuh pada bidang batas dengan sudut datang tertentu, maka persamaan
syarat batasnya menjadi
寧1(EoI + EoR )x = 寧2(EoT )x (2.30)
(BoI + BoR )x = (BoT )x (2.31)
(EoI + EoR )y,z = (EoT )y,z (2.32)
1
袖1
(BoI + BoR )y,z =
1
袖2
(BoT )y,z (2.33)
dimana Bo = (k Eo)/v. Dua syarat batas terakhir merupakan pasangan persamaan, jika salah
satu persamaan dinyatakan dalam komponen-y, maka persamaan lainnya harus dinyatakan
dalam komponen-z. Gambar 2.2 menunjukkan model fenomena re鍖eksi dan transmisi dengan
sudut datang sembarang. Dari syarat batas (2.30) diperoleh
寧1(EoI sin 慮I + EoR sin 慮R) = 寧2(EoT sin 慮T ) (2.34)
syarat batas (2.31) tidak memberikan kontribusi apa-apa, syarat batas (2.32) menjadi
EoI cos 慮I + EoR cos 慮R = EoT cos 慮T (2.35)
syarat batas (2.33) menjadi
1
袖1v1
(EoI  EoR ) =
1
袖2v2
EoT (2.36)
10 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
Persamaan (2.34) dan (2.36) dapat disederhanakan menjadi
EoI  EoR = 硫EoT 硫 =
袖1v1
袖2v2
=

寧2

寧1
(2.37)
dan persamaan (2.35) disederhanakan menjadi
EoI + EoR = 留EoT 留 =
cos 慮T
cos 慮I
(2.38)
Berdasarkan Hukum Snellius, faktor 留 dapat dinyatakan dalam sudut datang dan permitivitas
medium, yaitu
留 =
1  sin2
慮T
cos 慮I
=
1 
寧1
寧2
sin 慮I
2
cos 慮I
(2.39)
Rasio amplitudo gelombang re鍖eksi dan transmisi terhadap gelombang datang dapat diny-
atakan sebagai berikut
EoR
EoI
=
留  硫
留 + 硫
=
寧2
寧1
cos 慮I 
寧2
寧1
 sin2
慮I
寧2
寧1
cos 慮I +
寧2
寧1
 sin2
慮I
(2.40)
EoT
EoI
=
2
留 + 硫
=
2
寧2
寧1
cos 慮I
寧2
寧1
cos 慮I +
寧2
寧1
 sin2
慮I
(2.41)
Kedua persamaan terakhir dikenal dengan Persamaan Fresnel. Berdasarkan kedua per-
samaan tersebut dapat dimengerti bahwa gelombang transmisi selalu sefase dengan gelom-
bang datang, sedangkan gelombang re鍖eksi akan sefase bila 留 > 硫, tetapi berlawanan fase bila
留 < 硫. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3
Ketika gelombang datang bertemu dengan bidang batas dari arah normal (慮I = 0), maka 留
= 1, dan hasil-hasil penurunan rumusnya sesuai dengan pembahasan terdahulu. Namun, yang
paling menarik adalah ketika 留 = 硫, hal ini mengakibatkan hilangnya gelombang re鍖eksi, dan
yang tersisa hanya gelombang transmisi. Sudut datang yang menyebabkan fenomena tersebut
disebut sudut Brewster, 慮B
sin2
慮B =
1  硫2
寧1
寧2
 硫2
(2.42)
jika 袖1 = 袖2, sudut Brewster dapat dinyatakan dengan
tan 慮B =
寧2
寧1
(2.43)
2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS11
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0.4
0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
sudut datang(慮)
Magnitude
(慮
B
)
Rasio Eot/Eoi
Rasio Eor/Eoi
Gambar 2.3: Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR
dan gelombang transmisi, EoT
terhadap
gelombang datang,EoI
dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25
Intesitas gelombang datang, re鍖eksi dan transmisi masing-masing adalah
II =
1
2
寧1v1E2
oI
cos 慮IIR =
1
2
寧1v1E2
oR
cos 慮RIT =
1
2
寧2v2E2
oT
cos 慮T (2.44)
sehingga besar koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi berturut-turut dapat ditentukan sebagai berikut
R =
IR
II
=
EoR
EoI
2
=
留  硫
留 + 硫
2
(2.45)
T =
IT
II
=
寧2v2
寧1v1
EoR
EoI
2
cos 慮T
cos 慮I
= 留硫
2
留 + 硫
2
(2.46)
Secara gra鍖k dapat dilihat pada Gambar 2.4.
12 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
sudut datang(慮)
Magnitude
Koef. Transmisi
Koef. Refleksi
Gambar 2.4: Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25
Bab 3
Gelombang pada Medium Konduktor
Bentuk persamaan Maxwell dalam medium konduktor adalah
 揃 E = 0 (3.1)
 揃 B = 0 (3.2)
  E = 
B
t
(3.3)
  B = 袖E + 袖寧
E
t
(3.4)
dimana  adalah konstanta konduktivitas.
Dari persamaan di atas, dapat diturunkan persamaan gelombang medan listrik dan medan
magnet sebagai berikut
2
E = 袖寧
2E
t2
+ 袖
E
t
2
B = 袖寧
2B
t2
+ 袖
B
t
(3.5)
Kedua persamaan ini memberikan solusi persamaan gelombang bidang, yaitu
E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆E)jB(x, t) = Bozei(虜xt+隆B)k (3.6)
dimana bilangan gelombang, 虜, berbentuk bilangan kompleks
虜2
= 袖寧2
+ i袖 (3.7)
yang dapat disederhanakan menjadi 虜 = 虜+ + i虜, dengan
虜+() = 
寧袖
2
1 +

寧
2
+ 1
1/2
虜() = 
寧袖
2
1 +

寧
2
 1
1/2
(3.8)
dengan demikian, solusi lengkap persamaan gelombang di atas dapat ditulis sebagai
E(x, t) = Eoye虜x
ei(虜+xt+隆E)jB(x, t) = Boze虜x
ei(虜+xt+隆B)k (3.9)
13
14 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR
Faktor 虜, bagian imajiner dari 虜, menjelaskan terjadinya atenuasi gelombang, yaitu gejala
melemahnya amplitudo seiring dengan bertambahnya jarak tempuh gelombang. Disamping
itu, 虜 juga menentukan kedalaman skin depth, yaitu suatu jarak tertentu dimana amplitudo
gelombang melemah dengan faktor 1/e, dan dihitung dengan cara
d =
1
虜
(3.10)
Bagian riil dari 虜, yaitu faktor 虜+ berhubungan dengan panjang gelombang, 了, kecepatan ram-
bat gelombang, v, dan indeks bias, n, yang masing-masing dinyatakan dengan
了 =
2
虜+
=
2

寧袖
2
1 +

寧
2
+ 1
1/2
(3.11)
v =

虜+
=
1
寧袖
2
1 +

寧
2
+ 1
1/2
(3.12)
n =
c虜+

= c
寧袖
2
1 +

寧
2
+ 1
1/2
(3.13)
Bila gelombang elektromagetik berfrekuensi tinggi merambat pada medium berkonduktiv-
itas rendah (non konduktor), atau dengan kata lain memenuhi syarat
 << 寧 (3.14)
maka komponen riil dan imajiner dari bilangan gelombang, 虜, dapat ditulis sebagai
虜+() = 

寧袖 虜
=

2
袖
寧
(3.15)
Besar kecepatan gelombang pada medium seperti itu adalah
v =
1

袖寧
(3.16)
Hasil ini sama persis dengan penurunan rumus kecepatan pada pembahasan gelombang elek-
tromagnetik dalam medium non-konduktor. Selain itu dapat dimengerti pula bahwa skin depth
terbebas dari pengaruh frekuensi, sehingga penetrasi gelombang elektromagnetik pada miner-
al berkonduktivitas rendah atau non-konduktor semata-mata hanya ditentukan oleh parame-
ter listrik-magnet mineral tersebut.
Pada kasus yang lain yaitu ketika gelombang elektromagnetik ber-frekuensi tinggi meram-
bat pada medium berkonduktivitas tinggi, atau dengan kata lain memenuhi syarat
 >> 寧 (3.17)
3.1. GELOMBANG MONOKROMATIK PADA MEDIUM KONDUKTOR 15
maka faktor 虜+ dan 虜 mempunyai harga yang hampir sama
虜+() = 虜() =
袖
2
(3.18)
tetapi pada kasus ini, skin depth dipengaruhi oleh frekuensi. Skin depth semakin dangkal bila
frekuensi semakin tinggi demikian pula sebaliknya.
3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor
Solusi persamaan gelombang untuk medium konduktor, sebagaimana yang telah dibahas pada
bagian yang terdahulu adalah sebagai berikut
E(x, t) = Eoye虜x
ei(虜+xt+隆E)j (3.19)
B(x, t) =
虜

Eoze虜x
ei(虜+xt+隆B)k (3.20)
yang menunjukkan bahwa gelombang medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Seperti bilangan kompleks lainnya, 虜 juga dapat diekspresikan dalam modulus dan fase:
虜 = 虜+ + i虜 = |虜|ei
(3.21)
dengan
|虜| = 虜2
+ + 虜2
 =  寧袖 1 +

寧
2
(3.22)
dan
 = tan1 虜
虜+
(3.23)
Mengacu pada persamaan (3.19) dan (3.20), amplitudo medan listrik dan medan magnet saling
dihubungkan dengan
Bozei隆B
=
|虜|ei

Eoyei隆E
(3.24)
Jadi, secara matematis dapat dibuktikan bahwa perambatan gelombang elektromagnetik pada
medium konduktor akan menghadirkan beda fase antara medan listrik dan medan magnet,
sebagaimana diperlihatkan Gambar 3.1. Beda fase tersebut adalah
隆B  隆E =  (3.25)
Secara 鍖sis artinya adalah gelombang medan magnet selalu tertinggal di belakang gelom-
bang medan listrik. Pada sisi lain, amplitudo riil dari medan listrik dan medan magnet di-
hubungkan oleh persamaan berikut
Boz =
|虜|

Eoy = 寧袖 1 +

寧
2
Eoy (3.26)
16 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR
Gambar 3.1: Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa
Akhirnya, gelombang medan listrik dan medan magnet pada medium konduktor harus diny-
atakan sebagai
E(x, t) = Eoye虜x
cos(虜+x  t + 隆E)j (3.27)
B(x, t) =
|虜|

Eoye虜x
cos(虜+x  t + 隆E + )k (3.28)
Pada konduktor, energi gelombang tidak dibagi secara merata pada gelombang medan
listrik dan medan magnet
U =
1
2
(寧oE2
+
1
袖o
B2
) (3.29)
U =
1
2
E2
oye2虜x
寧 cos2
(虜+x  t + 隆E) +
|虜|
袖2
cos2
(虜+x  t + 隆E + ) (3.30)
Energi rata-rata dinyatakan sebagai
< U >=
1
4
寧E2
oye2虜x
1 + 1 +
袖
寧
2
(3.31)
Suku kedua dari persamaan (3.31) menunjukkan dominasi medan magnet. Bahkan, bila suatu
material tergolong dalam konduktor yang baik, maka
< U >=
1
4
袖

E2
oye2虜x
(3.32)
Sementara, 鍖uks energi rata-rata ditentukan oleh vektor poynting sebagai berikut
< S >=
1
2
虜+
袖
E2
oye2虜xi (3.33)
3.2. REFLEKSI DAN TRANSMISI PADA PERMUKAAN KONDUKTOR 17
3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor
Anggaplah terdapat bidang yz sebagai batas antara medium 1 yang non-konduktor dan medi-
um 2 yang konduktor. Suatu gelombang elektromagnetik bergerak dari medium 1, melintasi
bidang batas, menuju medium 2 seperti gambar 2.1 Persamaan gelombang untuk gelombang
datang, re鍖eksi dan transmisi adalah sebagai berikut
EI(x, t) = EoyI
ei(虜1xt+隆)j BI(x, t) =
1
v1
EoyI
ei(虜1xt+隆)k (3.34)
ER(x, t) = EoyR
ei(虜1xt+隆)j BR(x, t) = 
1
v1
EoyR
ei(虜1xt+隆)k (3.35)
ET (x, t) = EoyT
ei(虜2xt+隆)j BT (x, t) =
虜2

EoyT
ei(虜2xt+隆)k (3.36)
Gelombang transmisi mengalami atenuasi ketika memasuki konduktor, karena 虜2 merupakan
bilangan kompleks.
Syarat batas harus memenuhi dua syarat batas, yaitu
EoyI
+ EoyR
= EoyT
(3.37)
dan
1
袖1v1
(EoyI
 EoyR
) =
1
袖2
虜2

EoyT
) (3.38)
atau
EoyI
 EoyR
= 硫EoyT
硫 =
袖1v1虜2
袖2
(3.39)
Dari persamaan (3.37) dan (3.39) diperoleh
EoyR
=
1  硫
1 + 硫
EoyI
EoyT
=
2
1 + 硫
EoyI
(3.40)
Hasil ini identik dengan yang diperoleh sebelumnya pada batas antar dua bahan non-konduktor,
hanya saja sekarang 硫 merupakan bilangan kompleks. Untuk konduktor yang sempurna
( = ), 硫 menjadi tak terhingga, sehingga
EoyR
= EoyI
EoyT
= 0 (3.41)
Pada kasus ini, semua gelombang datang akan dipantulkan menjadi gelombang re鍖eksi den-
gan beda fase 180.
Gelombang elektromagnetik
Daftar Pustaka
19
Gelombang elektromagnetik

More Related Content

What's hot (20)

Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
SMA Negeri 9 KERINCI
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Prisilia Meifi Mondigir
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Nurfaizatul Jannah
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Latifatul Hidayah
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
Barep Prakoso
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
Merah Mars HiiRo
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
SMP IT Putra Mataram
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
Erva Eriezt
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
umammuhammad27
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
Universitas Kanjuruhan, Malang
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
keynahkhun
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
Muhammad Nur Fikri
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
Dewi Fitri
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
SMA Negeri 9 KERINCI
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Nurfaizatul Jannah
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Latifatul Hidayah
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
Barep Prakoso
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
Merah Mars HiiRo
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
SMP IT Putra Mataram
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
Erva Eriezt
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
umammuhammad27
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
keynahkhun
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Nurfaizatul Jannah
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
Dewi Fitri

Similar to Gelombang elektromagnetik (20)

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
nurwani
Gel elektromagnetik
Gel elektromagnetikGel elektromagnetik
Gel elektromagnetik
fadhilmaulana
Gel Elektromagnetik
Gel ElektromagnetikGel Elektromagnetik
Gel Elektromagnetik
guestda115d9
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
sofyan_inawan
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
Nanda Reda
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Faaris Shiddiiqy
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
Rahmat Iqbal
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
Rahmat Iqbal
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
pagio
teori atom
teori atomteori atom
teori atom
SMA Negeri 9 KERINCI
Modul Gaya Elektromagnetik
Modul  Gaya ElektromagnetikModul  Gaya Elektromagnetik
Modul Gaya Elektromagnetik
Eko Supriyadi
Energetika Gelombang
Energetika GelombangEnergetika Gelombang
Energetika Gelombang
Hani Yusrina Safura
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMA
Irhuel_Abal2
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
FernandoManik1
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
Rumzil Laily
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan Resistansi
La Ode Asmin
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
Putri Vairuz Fildza
Dasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasikDasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasik
Roudhoh Putri
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
nurwani
Gel elektromagnetik
Gel elektromagnetikGel elektromagnetik
Gel elektromagnetik
fadhilmaulana
Gel Elektromagnetik
Gel ElektromagnetikGel Elektromagnetik
Gel Elektromagnetik
guestda115d9
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
sofyan_inawan
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Faaris Shiddiiqy
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
pagio
Modul Gaya Elektromagnetik
Modul  Gaya ElektromagnetikModul  Gaya Elektromagnetik
Modul Gaya Elektromagnetik
Eko Supriyadi
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMA
Irhuel_Abal2
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
FernandoManik1
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan Resistansi
La Ode Asmin
Dasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasikDasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasik
Roudhoh Putri

More from Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
Kira R. Yamato
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
Kira R. Yamato
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Kira R. Yamato
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Kira R. Yamato
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Kira R. Yamato
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
Kira R. Yamato
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
Kira R. Yamato
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
Kira R. Yamato
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
Kira R. Yamato
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Kira R. Yamato
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Kira R. Yamato
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
Kira R. Yamato
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
Kira R. Yamato
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Kira R. Yamato
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
Kira R. Yamato
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
Kira R. Yamato
Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
Kira R. Yamato
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Kira R. Yamato
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Kira R. Yamato
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Kira R. Yamato
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
Kira R. Yamato
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
Kira R. Yamato
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
Kira R. Yamato
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
Kira R. Yamato
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Kira R. Yamato
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Kira R. Yamato
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Kira R. Yamato
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
Kira R. Yamato

Gelombang elektromagnetik

  • 1. Perambatan Gelombang Elektromagnetik Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc Edisi I Departemen Fisika-FMIPA Univeristas Indonesia 2007
  • 5. Be carefull with your desire, because it will become your thought Be carefull with your thought, because it will become your words Be carefull with your words, because it will become your action Be carefull with your action, because it will become your habit Be carefull with your habit, because it will become your destiny
  • 7. Kata Pengantar Ada satu fakta yang seringkali ditemui di kalangan mahasiswa geo鍖sika yaitu kelemahan mereka dalam memahami sifat dan karakteristik penjalaran gelombang elektromagnetik. Ak- ibatnya, interpretasi dari suatu fenomena gelombang elektromagnetik tidak dapat diuraikan secara mendalam. Untuk mengatasi masalah tersebut, buku yang anda sedang anda baca ini disusun. Buku ini sebenarnya merupakan bagian dari Tesis S2 penulis ketika kuliah di Departemen Fisika, FMIPA-UI. Isi buku ini mencoba meletakkan pondasi dasar dari bangunan pemahaman akan penjalaran gelombang elektromagnetik baik di medium non-konduktor maupun di medi- um konduktor. Penyusunan buku ini masih akan terus berlanjut ke edisi-2, dimana isinya akan terus dipertajam secara lebih mendetil sampai pada penurunan rumus-rumus gelombang yang diturunkan dari persamaan Maxwell. Akhirnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Dede Djuhana yang telah berkenan membagi format LATEXkepada saya sehingga tampilan tulisan pada buku ini benar-benar layaknya sebuah buku yang siap dicetak. Rasa terima kasih juga ingin saya teruskan kepada Sarah Wardhani yang telah memicu langkah awal penulisan buku ini hingga Edisi-1 terselesaikan. Tak lupa, saya pun sepatutnya berterima kasih kepada seluruh rekan diskusi yaitu para mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Geo鍖sika ATA 2007/2008 di Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia. Semoga buku ini bermanfaat buat kebangkitan ilmu pengetahuan anak bangsa. Saya wariskan ilmu ini untuk anak bangsa. Saya mengizinkan kalian semua untuk meng-copy dan menggu- nakan buku ini selama itu ditujukan untuk belajar dan bukan untuk tujuan komersial. Jika ada koreksi maupun saran atas isi buku ini, mohon disampaikan secara tertulis melalui email ke alamat: supri92@gmail.com. Terima kasih. Depok, 12 September 2007 Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc v
  • 9. Daftar Isi Lembar Persembahan i Kata Pengantar v Daftar Isi vii Daftar Gambar ix Daftar Tabel xi 1 Gelombang EM pada Medium Udara 1 1.1 Persamaan Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1.2 Energi Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 2 Gelombang Pada Medium Nonkonduktor 5 2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas . . . . . . . . . . 7 2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas . . . . . . . 9 3 Gelombang pada Medium Konduktor 13 3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . 15 3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 Daftar Acuan 19 vii
  • 11. Daftar Gambar 1.1 Gelombang Elektromagnetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 2.1 Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor . . . . . . . . . 7 2.2 Gelombang datang dengan sudut 慮I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 2.3 Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR dan gelombang transmisi, EoT terhadap gelombang datang,EoI dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 2.4 Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . 12 3.1 Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa . . . . . . . . . . . . . . . . 16 ix
  • 13. Daftar Tabel 2.1 Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al, 1990) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 2.2 Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom- bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992) 6 xi
  • 15. Bab 1 Gelombang EM pada Medium Udara 1.1 Persamaan Gelombang Sejarah telah mencatat bahwa hukum-hukum tentang elektrostatik, magnetostatik dan elektro- dinamik ditemukan pada awal abad ke-19. Beberapa dari hukum-hukum itu, seperti hukum Faraday, hukum Ampere dan konsep mengenai displacement current, secara sistematik telah disusun oleh Maxwell menjadi apa yang dikenal sekarang ini sebagai persamaan Maxwell. Khusus pada ruang vakum dan berlaku juga pada medium udara, persamaan Maxwell diny- atakan sebagai 揃 E = 0 (1.1) 揃 B = 0 (1.2) E = B t (1.3) B = 袖o寧o E t (1.4) dimana E = vektor medan listrik, B = vektor medan magnet, 寧o = permitivitas listrik di udara atau vakum (8, 85 1012C2/Nm2), 袖o = permeabilitas magnet di udara atau vakum (4 107T.m/A). Operasi curl yang dilakukan pada persamaan (1.3) dan (1.4) menghasilkan persamaan gelom- bang medan listrik dan gelombang medan magnet sebagai berikut 2 E = 袖o寧o 2E t2 2 B = 袖o寧o 2B t2 (1.5) dengan kecepatan rambat gelombang di udara dan ruang vakum sebesar c = 1 寧o袖o 3, 00 108 m/s (1.6) Persamaan (1.5) memiliki solusi sebagai berikut E = Eoei(虜xt+隆E)j B = Boei(虜xt+隆B)k (1.7) 1
  • 16. 2 BAB 1. GELOMBANG EM PADA MEDIUM UDARA Gambar 1.1: Gelombang Elektromagnetik dengan Eo adalah amplitudo medan listrik pada sumbu y, sementara Bo adalah amplitudo medan magnet pada sumbu z. Sedangkan 虜 = konstanta propagasi, x = arah rambat gelom- bang, 隆E = beda fase gelombang medan listrik terhadap titik acuan yaitu pada x=0, y=0, z=0 , dan 隆B = beda fase gelombang medan magnet terhadap titik acuan. Pada ruang vakum dan medium non-konduktor, tidak terjadi beda fase antara medan listrik dan medan magnet, sehingga dapat dinyatakan 隆E = 隆B = 隆. E = Eoei(虜xt+隆)j B = Boei(虜xt+隆)k (1.8) atau bila dinyatakan hanya dalam komponen riil E = Eo cos (虜x t + 隆)j B = Bo cos (虜x t + 隆)k (1.9) Berdasarkan Hukum Faraday, persamaan (1.4), dapat dimengerti bahwa arah getar medan listrik harus saling tegak lurus dengan arah getar medan magnet. Hubungan antara ampli- tudo medan listrik dan medan magnet dapat dinyatakan sebagai 虜(Eo) = (Bo) (1.10) atau dalam bentuk yang lebih umum Bo = 虜 Eo = 1 c Eo (1.11) Jadi suatu gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan sebagai E(x, t) = Eoei(虜xt+隆)j B(x, t) = 1 c Eoei(虜xt+隆)k (1.12)
  • 17. 1.2. ENERGI GELOMBANG 3 dan khusus untuk bagian riil adalah E(x, t) = Eo cos(虜x t + 隆)j B(x, t) = 1 c Eo cos(虜x t + 隆)k (1.13) 1.2 Energi Gelombang Energi gelombang elektromagnetik yang tersimpan per satuan volume dinyatakan sebagai U = 1 2 (寧oE2 + 1 袖o B2 ) (1.14) U = 寧oE2 = 寧oE2 oycos2 (虜x t + 隆) (1.15) Selama gelombang merambat, ia membawa energi sepanjang lintasan yang dilaluinya. Kerap- atan 鍖uks energi yang dibawa oleh medan ditentukan oleh vektor poynting S = 1 袖o (E B) (1.16) S = c寧oE2 oycos2 (虜x t + 隆)i = cUi (1.17) Vektor poynting juga menunjukkan arah rambat gelombang. Persamaan di atas menunjukkan bahwa arah rambat gelombang searah dengan sumbu x. Intensitas gelombang dinyatakan sebagai harga rata-rata dari S, S I = S = 1 2 寧ocE2 oy (1.18)
  • 18. 4 BAB 1. GELOMBANG EM PADA MEDIUM UDARA
  • 19. Bab 2 Gelombang Pada Medium Nonkonduktor Gelombang elektromagnetik dapat juga merambat pada medium nonkonduktor. Pada kasus ini, bentuk persamaan Maxwell dimodi鍖kasi menjadi 揃 D = 0 (2.1) 揃 B = 0 (2.2) E = B t (2.3) H = D t (2.4) dengan D adalah medan listrik pergeseran dan H adalah kuat medan magnet pada medium. Jika medium bersifat linear, maka D = 寧E H = 1 袖 B (2.5) dan bila medium bersifat homogen, maka nilai konstanta permitivitas, 寧, dan permeabilitas, 袖 tidak mengalami variasi pada setiap titik dalam medium , sehingga persamaan Maxwell dinyatakan sebagai 揃 E = 0 (2.6) 揃 B = 0 (2.7) E = B t (2.8) B = 袖寧 E t (2.9) Pada medium non-konduktor, besar kecepatan rambat gelombang elektromagnetik adalah v = 1 寧袖 (2.10) 5
  • 20. 6 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR Sebagian besar mineral geologi yang ada di alam ini memiliki nilai 袖 yang mendekati 袖o, kecuali jika material tersebut memiliki sejumlah besar molekul Fe2O3 yang terkandung di- dalamnya (Telford et al, 1990)?. Lihat Tabel 2.1. Di lain pihak,lihat Tabel 2.2, 寧 selalu lebih besar dari 寧o. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik pada su- atu medium, selalu lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan gelombang elektromagnetik di udara. Tabel 2.1: Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al, 1990) Mineral Permeabilitas relatif, 袖/袖o Magnetite 5 Pyrhotite 2,55 Hematite 1,05 Rutile 1,0000035 Calsite 0,999987 Quartz 0,999985 Tabel 2.2: Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom- bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992) Mineral 寧r Kecepatan (m/ns) Udara 1 0,30 Air laut 80 0,01 Pasir kering 3-6 0,15 Pasir basah 20-30 0,06 Limestone 4-8 0,12 Silts 5-30 0,07 Granit 4-6 0,13 Es 3-4 0,16 Nilai rasio kecepatan gelombang elektromagnetik di udara terhadap kecepatan gelombang elektromagnetik medium non-konduktor, disebut indeks bias, n, n = c v = 寧袖 寧o袖o = 寧 寧o = 寧r (2.11) dimana 寧r adalah konstanta dielektrik. Faktor indeks bias dalam pengolahan data GPR menjadi hal yang sangat penting, karena berpengaruh langsung terhadap arah rambat gelombang re鍖eksi dan tranmisi, terutama bi- la pulsa-pulsa radar bertemu dengan batas antara dua lapisan batuan. Hal ini akan dibahas lebih dalam pada bagian tulisan berikutnya. Solusi persamaan gelombang pada medium non- konduktor adalah E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆)j B(x, t) = 1 v Eozei(虜xt+隆)k (2.12) Kerapatan energi gelombang, vektor poynting dan intesitas pada medium linear dinyatakan
  • 21. 2.1. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT NORMAL TERHADAP BIDANG BATAS 7 Gambar 2.1: Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor dengan U = 1 2 (寧E2 + 1 袖 B2 ) (2.13) S = 1 袖 (E B) (2.14) I = 1 2 寧vE2 oy (2.15) 2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas Anggaplah ada bidang pembatas antara dua medium linear yang berbeda. Sebuah gelom- bang datang dengan frekuensi , merambat pada medium 1 searah dengan sumbu x positif mendekati bidang batas dari arah kiri, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.1: EI(x, t) = EoyI ei(虜1xt+隆)j (2.16) BI(x, t) = 1 v1 EoyI ei(虜1xt+隆)k (2.17) Saat bertemu bidang batas, akan terbentuk gelombang re鍖eksi ER(x, t) = EoyR ei(虜1xt+隆)j (2.18) BR(x, t) = 1 v1 EoyR ei(虜1xt+隆)k (2.19)
  • 22. 8 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR yang merambat berlawanan arah dengan gelombang datang namun tetap merambat pada medium 1. Hal ini mengakibatkan vektor Poynting berbalik arah, sehingga BR bertanda negatif. 虜1 juga bertanda negatif karena arah rambat gelombang re鍖eksi berlawanan dengan arah ram- bat gelombang datang . Selain itu akan terbentuk juga gelombang transmisi yang terus mer- ambat pada medium 2. ET (x, t) = EoyT ei(虜2xt+隆)j (2.20) BT (x, t) = 1 v2 EoyT ei(虜2xt+隆)k (2.21) Pada x = 0, kombinasi gelombang pada medium 1, EI + ER dan BI + BR harus kontinyu dengan gelombang yang berada pada medium 2, ET dan BT memenuhi syarat-syarat batas sebagai berikut Emedium1 = Emedium2 (2.22) 1 袖1 Bmedium1 = 1 袖2 Bmedium2 (2.23) Berdasarkan kedua syarat batas tersebut maka EoyI + EoyR = EoyT (2.24) 1 袖1 1 v1 EoyI 1 v1 EoyR = 1 袖2 1 v2 EoyT (2.25) atau disederhanakan menjadi EoyI EoyR = 硫EoyT 硫 = 袖1v1 袖2v2 = 袖1 寧2 袖2 寧1 (2.26) Sebagian besar mineral di alam ini memiliki permeabilitas magnet 袖 yang hampir sama dengan nilai permeabilitas magnet di ruang vakum 袖0, sehingga dapat diasumsikan 袖1 = 袖2. Besar amplitudo gelombang re鍖eksi dan amplitudo gelombang transmisi yang masing-masing dinyatakan dalam gelombang datang berturut-turut sebagai berikut EoyR = 寧1 寧2 寧1 + 寧2 EoyI EoyT = 2 寧1 寧1 + 寧2 EoyI (2.27) Berdasarkan persamaan (2.15), rasio intensitas gelombang re鍖eksi terhadap gelombang datang, atau koe鍖sien re鍖eksi adalah R = IR II = EoyR EoyI 2 = 寧1 寧2 寧1 + 寧2 2 (2.28) Sementara koe鍖sien transmisi ditentukan oleh T = IT II = 寧2v2 寧1v1 EoyT EoyI 2 = 寧2 寧1 2 寧1 寧1 + 寧2 2 (2.29)
  • 23. 2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS9 Gambar 2.2: Gelombang datang dengan sudut 慮I 2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas Jika gelombang EM jatuh pada bidang batas dengan sudut datang tertentu, maka persamaan syarat batasnya menjadi 寧1(EoI + EoR )x = 寧2(EoT )x (2.30) (BoI + BoR )x = (BoT )x (2.31) (EoI + EoR )y,z = (EoT )y,z (2.32) 1 袖1 (BoI + BoR )y,z = 1 袖2 (BoT )y,z (2.33) dimana Bo = (k Eo)/v. Dua syarat batas terakhir merupakan pasangan persamaan, jika salah satu persamaan dinyatakan dalam komponen-y, maka persamaan lainnya harus dinyatakan dalam komponen-z. Gambar 2.2 menunjukkan model fenomena re鍖eksi dan transmisi dengan sudut datang sembarang. Dari syarat batas (2.30) diperoleh 寧1(EoI sin 慮I + EoR sin 慮R) = 寧2(EoT sin 慮T ) (2.34) syarat batas (2.31) tidak memberikan kontribusi apa-apa, syarat batas (2.32) menjadi EoI cos 慮I + EoR cos 慮R = EoT cos 慮T (2.35) syarat batas (2.33) menjadi 1 袖1v1 (EoI EoR ) = 1 袖2v2 EoT (2.36)
  • 24. 10 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR Persamaan (2.34) dan (2.36) dapat disederhanakan menjadi EoI EoR = 硫EoT 硫 = 袖1v1 袖2v2 = 寧2 寧1 (2.37) dan persamaan (2.35) disederhanakan menjadi EoI + EoR = 留EoT 留 = cos 慮T cos 慮I (2.38) Berdasarkan Hukum Snellius, faktor 留 dapat dinyatakan dalam sudut datang dan permitivitas medium, yaitu 留 = 1 sin2 慮T cos 慮I = 1 寧1 寧2 sin 慮I 2 cos 慮I (2.39) Rasio amplitudo gelombang re鍖eksi dan transmisi terhadap gelombang datang dapat diny- atakan sebagai berikut EoR EoI = 留 硫 留 + 硫 = 寧2 寧1 cos 慮I 寧2 寧1 sin2 慮I 寧2 寧1 cos 慮I + 寧2 寧1 sin2 慮I (2.40) EoT EoI = 2 留 + 硫 = 2 寧2 寧1 cos 慮I 寧2 寧1 cos 慮I + 寧2 寧1 sin2 慮I (2.41) Kedua persamaan terakhir dikenal dengan Persamaan Fresnel. Berdasarkan kedua per- samaan tersebut dapat dimengerti bahwa gelombang transmisi selalu sefase dengan gelom- bang datang, sedangkan gelombang re鍖eksi akan sefase bila 留 > 硫, tetapi berlawanan fase bila 留 < 硫. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3 Ketika gelombang datang bertemu dengan bidang batas dari arah normal (慮I = 0), maka 留 = 1, dan hasil-hasil penurunan rumusnya sesuai dengan pembahasan terdahulu. Namun, yang paling menarik adalah ketika 留 = 硫, hal ini mengakibatkan hilangnya gelombang re鍖eksi, dan yang tersisa hanya gelombang transmisi. Sudut datang yang menyebabkan fenomena tersebut disebut sudut Brewster, 慮B sin2 慮B = 1 硫2 寧1 寧2 硫2 (2.42) jika 袖1 = 袖2, sudut Brewster dapat dinyatakan dengan tan 慮B = 寧2 寧1 (2.43)
  • 25. 2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS11 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0.4 0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 sudut datang(慮) Magnitude (慮 B ) Rasio Eot/Eoi Rasio Eor/Eoi Gambar 2.3: Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR dan gelombang transmisi, EoT terhadap gelombang datang,EoI dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 Intesitas gelombang datang, re鍖eksi dan transmisi masing-masing adalah II = 1 2 寧1v1E2 oI cos 慮IIR = 1 2 寧1v1E2 oR cos 慮RIT = 1 2 寧2v2E2 oT cos 慮T (2.44) sehingga besar koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi berturut-turut dapat ditentukan sebagai berikut R = IR II = EoR EoI 2 = 留 硫 留 + 硫 2 (2.45) T = IT II = 寧2v2 寧1v1 EoR EoI 2 cos 慮T cos 慮I = 留硫 2 留 + 硫 2 (2.46) Secara gra鍖k dapat dilihat pada Gambar 2.4.
  • 26. 12 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 sudut datang(慮) Magnitude Koef. Transmisi Koef. Refleksi Gambar 2.4: Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25
  • 27. Bab 3 Gelombang pada Medium Konduktor Bentuk persamaan Maxwell dalam medium konduktor adalah 揃 E = 0 (3.1) 揃 B = 0 (3.2) E = B t (3.3) B = 袖E + 袖寧 E t (3.4) dimana adalah konstanta konduktivitas. Dari persamaan di atas, dapat diturunkan persamaan gelombang medan listrik dan medan magnet sebagai berikut 2 E = 袖寧 2E t2 + 袖 E t 2 B = 袖寧 2B t2 + 袖 B t (3.5) Kedua persamaan ini memberikan solusi persamaan gelombang bidang, yaitu E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆E)jB(x, t) = Bozei(虜xt+隆B)k (3.6) dimana bilangan gelombang, 虜, berbentuk bilangan kompleks 虜2 = 袖寧2 + i袖 (3.7) yang dapat disederhanakan menjadi 虜 = 虜+ + i虜, dengan 虜+() = 寧袖 2 1 + 寧 2 + 1 1/2 虜() = 寧袖 2 1 + 寧 2 1 1/2 (3.8) dengan demikian, solusi lengkap persamaan gelombang di atas dapat ditulis sebagai E(x, t) = Eoye虜x ei(虜+xt+隆E)jB(x, t) = Boze虜x ei(虜+xt+隆B)k (3.9) 13
  • 28. 14 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR Faktor 虜, bagian imajiner dari 虜, menjelaskan terjadinya atenuasi gelombang, yaitu gejala melemahnya amplitudo seiring dengan bertambahnya jarak tempuh gelombang. Disamping itu, 虜 juga menentukan kedalaman skin depth, yaitu suatu jarak tertentu dimana amplitudo gelombang melemah dengan faktor 1/e, dan dihitung dengan cara d = 1 虜 (3.10) Bagian riil dari 虜, yaitu faktor 虜+ berhubungan dengan panjang gelombang, 了, kecepatan ram- bat gelombang, v, dan indeks bias, n, yang masing-masing dinyatakan dengan 了 = 2 虜+ = 2 寧袖 2 1 + 寧 2 + 1 1/2 (3.11) v = 虜+ = 1 寧袖 2 1 + 寧 2 + 1 1/2 (3.12) n = c虜+ = c 寧袖 2 1 + 寧 2 + 1 1/2 (3.13) Bila gelombang elektromagetik berfrekuensi tinggi merambat pada medium berkonduktiv- itas rendah (non konduktor), atau dengan kata lain memenuhi syarat << 寧 (3.14) maka komponen riil dan imajiner dari bilangan gelombang, 虜, dapat ditulis sebagai 虜+() = 寧袖 虜 = 2 袖 寧 (3.15) Besar kecepatan gelombang pada medium seperti itu adalah v = 1 袖寧 (3.16) Hasil ini sama persis dengan penurunan rumus kecepatan pada pembahasan gelombang elek- tromagnetik dalam medium non-konduktor. Selain itu dapat dimengerti pula bahwa skin depth terbebas dari pengaruh frekuensi, sehingga penetrasi gelombang elektromagnetik pada miner- al berkonduktivitas rendah atau non-konduktor semata-mata hanya ditentukan oleh parame- ter listrik-magnet mineral tersebut. Pada kasus yang lain yaitu ketika gelombang elektromagnetik ber-frekuensi tinggi meram- bat pada medium berkonduktivitas tinggi, atau dengan kata lain memenuhi syarat >> 寧 (3.17)
  • 29. 3.1. GELOMBANG MONOKROMATIK PADA MEDIUM KONDUKTOR 15 maka faktor 虜+ dan 虜 mempunyai harga yang hampir sama 虜+() = 虜() = 袖 2 (3.18) tetapi pada kasus ini, skin depth dipengaruhi oleh frekuensi. Skin depth semakin dangkal bila frekuensi semakin tinggi demikian pula sebaliknya. 3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor Solusi persamaan gelombang untuk medium konduktor, sebagaimana yang telah dibahas pada bagian yang terdahulu adalah sebagai berikut E(x, t) = Eoye虜x ei(虜+xt+隆E)j (3.19) B(x, t) = 虜 Eoze虜x ei(虜+xt+隆B)k (3.20) yang menunjukkan bahwa gelombang medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus. Seperti bilangan kompleks lainnya, 虜 juga dapat diekspresikan dalam modulus dan fase: 虜 = 虜+ + i虜 = |虜|ei (3.21) dengan |虜| = 虜2 + + 虜2 = 寧袖 1 + 寧 2 (3.22) dan = tan1 虜 虜+ (3.23) Mengacu pada persamaan (3.19) dan (3.20), amplitudo medan listrik dan medan magnet saling dihubungkan dengan Bozei隆B = |虜|ei Eoyei隆E (3.24) Jadi, secara matematis dapat dibuktikan bahwa perambatan gelombang elektromagnetik pada medium konduktor akan menghadirkan beda fase antara medan listrik dan medan magnet, sebagaimana diperlihatkan Gambar 3.1. Beda fase tersebut adalah 隆B 隆E = (3.25) Secara 鍖sis artinya adalah gelombang medan magnet selalu tertinggal di belakang gelom- bang medan listrik. Pada sisi lain, amplitudo riil dari medan listrik dan medan magnet di- hubungkan oleh persamaan berikut Boz = |虜| Eoy = 寧袖 1 + 寧 2 Eoy (3.26)
  • 30. 16 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR Gambar 3.1: Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa Akhirnya, gelombang medan listrik dan medan magnet pada medium konduktor harus diny- atakan sebagai E(x, t) = Eoye虜x cos(虜+x t + 隆E)j (3.27) B(x, t) = |虜| Eoye虜x cos(虜+x t + 隆E + )k (3.28) Pada konduktor, energi gelombang tidak dibagi secara merata pada gelombang medan listrik dan medan magnet U = 1 2 (寧oE2 + 1 袖o B2 ) (3.29) U = 1 2 E2 oye2虜x 寧 cos2 (虜+x t + 隆E) + |虜| 袖2 cos2 (虜+x t + 隆E + ) (3.30) Energi rata-rata dinyatakan sebagai < U >= 1 4 寧E2 oye2虜x 1 + 1 + 袖 寧 2 (3.31) Suku kedua dari persamaan (3.31) menunjukkan dominasi medan magnet. Bahkan, bila suatu material tergolong dalam konduktor yang baik, maka < U >= 1 4 袖 E2 oye2虜x (3.32) Sementara, 鍖uks energi rata-rata ditentukan oleh vektor poynting sebagai berikut < S >= 1 2 虜+ 袖 E2 oye2虜xi (3.33)
  • 31. 3.2. REFLEKSI DAN TRANSMISI PADA PERMUKAAN KONDUKTOR 17 3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor Anggaplah terdapat bidang yz sebagai batas antara medium 1 yang non-konduktor dan medi- um 2 yang konduktor. Suatu gelombang elektromagnetik bergerak dari medium 1, melintasi bidang batas, menuju medium 2 seperti gambar 2.1 Persamaan gelombang untuk gelombang datang, re鍖eksi dan transmisi adalah sebagai berikut EI(x, t) = EoyI ei(虜1xt+隆)j BI(x, t) = 1 v1 EoyI ei(虜1xt+隆)k (3.34) ER(x, t) = EoyR ei(虜1xt+隆)j BR(x, t) = 1 v1 EoyR ei(虜1xt+隆)k (3.35) ET (x, t) = EoyT ei(虜2xt+隆)j BT (x, t) = 虜2 EoyT ei(虜2xt+隆)k (3.36) Gelombang transmisi mengalami atenuasi ketika memasuki konduktor, karena 虜2 merupakan bilangan kompleks. Syarat batas harus memenuhi dua syarat batas, yaitu EoyI + EoyR = EoyT (3.37) dan 1 袖1v1 (EoyI EoyR ) = 1 袖2 虜2 EoyT ) (3.38) atau EoyI EoyR = 硫EoyT 硫 = 袖1v1虜2 袖2 (3.39) Dari persamaan (3.37) dan (3.39) diperoleh EoyR = 1 硫 1 + 硫 EoyI EoyT = 2 1 + 硫 EoyI (3.40) Hasil ini identik dengan yang diperoleh sebelumnya pada batas antar dua bahan non-konduktor, hanya saja sekarang 硫 merupakan bilangan kompleks. Untuk konduktor yang sempurna ( = ), 硫 menjadi tak terhingga, sehingga EoyR = EoyI EoyT = 0 (3.41) Pada kasus ini, semua gelombang datang akan dipantulkan menjadi gelombang re鍖eksi den- gan beda fase 180.