Buku ini membahas tentang perambatan gelombang elektromagnetik pada medium udara dan nonkonduktor. Pada medium udara, gelombang elektromagnetik dapat dijelaskan melalui persamaan Maxwell dan mempunyai kecepatan rambat sebesar c. Pada medium nonkonduktor, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik lebih lambat dari udara. Buku ini menjelaskan sifat gelombang pada batas antar medium nonkonduktor seperti refleksi
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
1. Persamaan Snellius menyatakan bahwa rasio sinus sudut datang dan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda adalah konstan.
2. Persamaan ini dapat diturunkan dari prinsip Fermat yang menyatakan sinar cahaya akan memilih jalur waktu terpendek saat berpindah medium.
3. Persamaan Snellius berlaku untuk pemantulan dan pembiasan cahaya.
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Eksperimen Davisson dan Germer menunjukkan bukti langsung hipotesis de Broglie tentang sifat gelombang partikel bergerak. Mereka menemukan pola difraksi elektron yang mengindikasikan elektron berperilaku seperti gelombang saat berinteraksi dengan kisi kristal nikel. Partikel yang terperangkap dalam kotak hanya dapat memiliki energi tertentu yang ditentukan oleh ukuran kotak, menunjukkan sifat kuantis
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut merangkum eksperimen tentang hukum Malus dan polarisasi cahaya. Secara singkat, eksperimen ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan sudut antara polarizer dan analyzer, baik dengan dan tanpa adanya bidang penunda. Eksperimen ini dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya melalui fotometer dengan variasi sudut dan keberadaan bidang penunda.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Dokumen ini membahas tentang dinamika getaran dalam kristal padat. Secara ringkas:
Pertama, dibahas tentang getaran elastik dan moda rapat dalam kristal. Kedua, dibahas tentang kuantisasi energi getaran menurut hukum ekipartisi dan model Einstein. Ketiga, dibahas model Debye tentang hubungan antara kapasitas panas dan suhu, yang sesuai dengan hasil pengamatan.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk konsep dasar, sifat, dan persamaan Maxwell yang menunjukkan hubungan antara medan listrik dan magnet. Juga dibahas mengenai difraksi cahaya dan kriteria Rayleigh untuk memisahkan dua benda titik melalui alat optik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang elektromagnetik, difraksi, dan interferensi. Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling berfluktuasi, dan Hertz membuktikan eksperimen bahwa gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan mengalami difraksi."
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Eksperimen Davisson dan Germer menunjukkan bukti langsung hipotesis de Broglie tentang sifat gelombang partikel bergerak. Mereka menemukan pola difraksi elektron yang mengindikasikan elektron berperilaku seperti gelombang saat berinteraksi dengan kisi kristal nikel. Partikel yang terperangkap dalam kotak hanya dapat memiliki energi tertentu yang ditentukan oleh ukuran kotak, menunjukkan sifat kuantis
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut merangkum eksperimen tentang hukum Malus dan polarisasi cahaya. Secara singkat, eksperimen ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan sudut antara polarizer dan analyzer, baik dengan dan tanpa adanya bidang penunda. Eksperimen ini dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya melalui fotometer dengan variasi sudut dan keberadaan bidang penunda.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Dokumen ini membahas tentang dinamika getaran dalam kristal padat. Secara ringkas:
Pertama, dibahas tentang getaran elastik dan moda rapat dalam kristal. Kedua, dibahas tentang kuantisasi energi getaran menurut hukum ekipartisi dan model Einstein. Ketiga, dibahas model Debye tentang hubungan antara kapasitas panas dan suhu, yang sesuai dengan hasil pengamatan.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk konsep dasar, sifat, dan persamaan Maxwell yang menunjukkan hubungan antara medan listrik dan magnet. Juga dibahas mengenai difraksi cahaya dan kriteria Rayleigh untuk memisahkan dua benda titik melalui alat optik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang elektromagnetik, difraksi, dan interferensi. Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling berfluktuasi, dan Hertz membuktikan eksperimen bahwa gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan mengalami difraksi."
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)sofyan_inawan
油
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar saluran transmisi dan distribusi sinyal, termasuk definisi, karakteristik, dan mode-mode gelombang elektromagnetik yang dapat ditransmisikan.
2. Dibahas pula konsep medan elektromagnetik, kecepatan rambat, frekuensi, panjang gelombang, impedansi karakteristik, dan syarat batas medan elektromagnetik pada permukaan dielektrik dan konduktor.
3. Ada beberapa mode trans
Gelombang elektromagnetik merupakan getaran yang merambat dalam ruang kosong tanpa memerlukan medium. Gelombang ini terjadi akibat perubahan medan listrik dan magnet yang saling mempengaruhi secara bersamaan sesuai dengan hipotesis Maxwell. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi gelombang radio, mikro, inframerah, cahaya tampak, UV, sinar-X, dan sinar gamma yang berbeda panjang gelombangnya. Intensitas gelombang menyata
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik dan spektrumnya. Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan dapat bergerak dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya. Spektrum gelombang elektromagnetik mengatur berbagai jenis gelombang berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya, mulai dari sinar gamma hingga gelombang radio.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik dan spektrumnya. Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan dapat bergerak dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya. Spektrum gelombang elektromagnetik mengatur berbagai jenis gelombang berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya, mulai dari sinar gamma hingga gelombang radio.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk definisi, sifat, dan contohnya. Juga menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik dan pemanfaatannya seperti dalam radar.
1. Bab ini membahas energetika gelombang, termasuk penjabaran persamaan gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi, rapat energi dan intensitas gelombang, serta pemantulan dan transmisi gelombang.
Standar kompetensi ini membahas analisis keterkaitan berbagai besaran fisika dalam paradigma kuantum dan relativitas, mencakup gejala kuantum seperti radiasi benda hitam, efek fotoelektrik, kompton, dan de Broglie. Kompetensi dasar menganalisis secara kualitatif gejala kuantum termasuk sifat dan hukum radiasi benda hitam.
1. Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan merambat. Sifatnya meliputi bersifat transversal dan dapat merambat di ruang hampa.
2. Persamaan gelombang elektromagnetik umum menggambarkan hubungan medan listrik dan magnet.
3. Gelombang dalam plasma dan logam dipengaruhi muatan bebas sehingga kecepatannya berkurang.
Gelombang adalah getaran yang merambatkan energi dari satu tempat ke tempat lain melalui medium atau tidak. Gelombang memiliki besaran seperti amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan rambat. Gelombang dapat membawa energi yang besarnya tergantung dari kuadrat amplitudonya.
Dokumen tersebut membahas tentang arus listrik, hukum Ohm, dan resistansi. Secara ringkas, arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik, dan hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial. Resistansi berhubungan dengan panjang dan luas penampang konduktor.
Dokumen tersebut membahas perkembangan model atom dari Demokritus hingga Bohr, termasuk model Thomson, Rutherford, dan Bohr. Model Bohr mampu menjelaskan spektrum diskrit dan kuantisasi momentum serta energi elektron pada atom hidrogen. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar fisika atom seperti ionisasi, spektrum emisi dan absorpsi, serta hubungan antara model atom dengan kaidah-kaidah kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrum atom, teori Bohr mengenai elektron dalam atom, dan spektra atom hidrogen. Teori Bohr menyatakan bahwa elektron dapat berada pada keadaan stasioner tertentu dengan energi tertentu, dan pemancaran energi terjadi ketika elektron berpindah antar keadaan. Persamaan Bohr menjelaskan hubungan antara momentum sudut elektron dengan energinya.
Tutorial ini memberikan panduan dasar untuk pemula dalam membuat game menggunakan Game Maker 8.0, mulai dari pengenalan antarmuka, cara membuat sprite, objek, ruangan, hingga menambahkan script dasar seperti pergerakan dan kode tabrakan objek. Tutorial ini membantu pemula memahami konsep dasar dalam pembuatan game 2D menggunakan Game Maker.
Kerja praktek merupakan kegiatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri selama satu bulan. Tujuannya antara lain agar mahasiswa dapat menerapkan teori, mengenali potensi bahaya, dan mendapat masukan untuk perkuliahan. Laporan dan presentasi harus diselesaikan dalam waktu tertentu untuk lulus.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. KKL merupakan kegiatan akademik yang bertujuan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang praktik hukum di instansi-instansi. Dokumen ini menjelaskan tata cara pendaftaran KKL, persyaratan peserta, tugas pembimbing dan pengawas, penilaian, dan pembuatan laporan sebagai syarat kelulus
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep magnetisme dan sifat magnetik bahan, termasuk:
1. Definisi momen magnetik, magnetisasi, dan medan magnet.
2. Perbandingan sifat diamagnetisme, paramagnetisme, dan ferromagnetisme.
3. Hubungan antara magnetisasi, kerentanan magnetik, permeabilitas magnetik, dan medan magnet di dalam bahan.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur kecepatan cahaya menggunakan metode Foucault dan mengetahui besaran kecepatan cahaya yang diperoleh. Langkah kerjanya meliputi mengatur alat dan bahan, meletakkan lensa antara mikroskop dan sumber cahaya laser, meletakkan lensa antara mikroskop dan cermin berputar, memfokuskan sinar laser pada cermin berputar, dan mengukur waktu putaran cermin. Hasilny
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman MATLAB, meliputi lingkungan kerja MATLAB, variabel, matriks, operator, fungsi matematika, M-file, flow control, dan penggunaan fungsi dalam MATLAB.
Modul ini membahas tentang aplikasi dasar pemograman Delphi, meliputi pengenalan Delphi, konsep dasar seperti project, form dan unit. Modul ini juga menjelaskan cara membuat proyek dan form baru di Delphi serta contoh kode untuk program hitung luas segitiga dan program terbilang bilangan.
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
油
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap untuk mengatasi masalah Apache XAMPP tidak bisa berjalan di Windows, meliputi cara merubah port Apache menjadi 8080, serta cara menginstal dan mengkonfigurasi WordPress menggunakan XAMPP dan PHPMyAdmin.
The document provides bibliographic references for 14 books and papers on the topics of tensors, vector analysis, and continuum mechanics. It includes publication information such as author names, titles, publishers, and years. The references are listed alphabetically by author surname.
5. Be carefull with your desire, because it will become your thought
Be carefull with your thought, because it will become your words
Be carefull with your words, because it will become your action
Be carefull with your action, because it will become your habit
Be carefull with your habit, because it will become your destiny
7. Kata Pengantar
Ada satu fakta yang seringkali ditemui di kalangan mahasiswa geo鍖sika yaitu kelemahan
mereka dalam memahami sifat dan karakteristik penjalaran gelombang elektromagnetik. Ak-
ibatnya, interpretasi dari suatu fenomena gelombang elektromagnetik tidak dapat diuraikan
secara mendalam. Untuk mengatasi masalah tersebut, buku yang anda sedang anda baca ini
disusun.
Buku ini sebenarnya merupakan bagian dari Tesis S2 penulis ketika kuliah di Departemen
Fisika, FMIPA-UI. Isi buku ini mencoba meletakkan pondasi dasar dari bangunan pemahaman
akan penjalaran gelombang elektromagnetik baik di medium non-konduktor maupun di medi-
um konduktor. Penyusunan buku ini masih akan terus berlanjut ke edisi-2, dimana isinya akan
terus dipertajam secara lebih mendetil sampai pada penurunan rumus-rumus gelombang yang
diturunkan dari persamaan Maxwell.
Akhirnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Dede
Djuhana yang telah berkenan membagi format LATEXkepada saya sehingga tampilan tulisan
pada buku ini benar-benar layaknya sebuah buku yang siap dicetak. Rasa terima kasih juga
ingin saya teruskan kepada Sarah Wardhani yang telah memicu langkah awal penulisan buku
ini hingga Edisi-1 terselesaikan. Tak lupa, saya pun sepatutnya berterima kasih kepada seluruh
rekan diskusi yaitu para mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Geo鍖sika
ATA 2007/2008 di Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia.
Semoga buku ini bermanfaat buat kebangkitan ilmu pengetahuan anak bangsa. Saya wariskan
ilmu ini untuk anak bangsa. Saya mengizinkan kalian semua untuk meng-copy dan menggu-
nakan buku ini selama itu ditujukan untuk belajar dan bukan untuk tujuan komersial. Jika ada
koreksi maupun saran atas isi buku ini, mohon disampaikan secara tertulis melalui email ke
alamat: supri92@gmail.com. Terima kasih.
Depok, 12 September 2007
Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc
v
9. Daftar Isi
Lembar Persembahan i
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
1 Gelombang EM pada Medium Udara 1
1.1 Persamaan Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Energi Gelombang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2 Gelombang Pada Medium Nonkonduktor 5
2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas . . . . . . . . . . 7
2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas . . . . . . . 9
3 Gelombang pada Medium Konduktor 13
3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . 15
3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Daftar Acuan 19
vii
11. Daftar Gambar
1.1 Gelombang Elektromagnetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.1 Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor . . . . . . . . . 7
2.2 Gelombang datang dengan sudut 慮I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2.3 Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR
dan gelombang transmisi, EoT
terhadap
gelombang datang,EoI
dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
2.4 Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25 . . . . . . . . . . . . . 12
3.1 Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa . . . . . . . . . . . . . . . . 16
ix
13. Daftar Tabel
2.1 Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al,
1990) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom-
bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992) 6
xi
15. Bab 1
Gelombang EM pada Medium Udara
1.1 Persamaan Gelombang
Sejarah telah mencatat bahwa hukum-hukum tentang elektrostatik, magnetostatik dan elektro-
dinamik ditemukan pada awal abad ke-19. Beberapa dari hukum-hukum itu, seperti hukum
Faraday, hukum Ampere dan konsep mengenai displacement current, secara sistematik telah
disusun oleh Maxwell menjadi apa yang dikenal sekarang ini sebagai persamaan Maxwell.
Khusus pada ruang vakum dan berlaku juga pada medium udara, persamaan Maxwell diny-
atakan sebagai
揃 E = 0 (1.1)
揃 B = 0 (1.2)
E =
B
t
(1.3)
B = 袖o寧o
E
t
(1.4)
dimana E = vektor medan listrik, B = vektor medan magnet, 寧o = permitivitas listrik di udara
atau vakum (8, 85 1012C2/Nm2), 袖o = permeabilitas magnet di udara atau vakum (4
107T.m/A).
Operasi curl yang dilakukan pada persamaan (1.3) dan (1.4) menghasilkan persamaan gelom-
bang medan listrik dan gelombang medan magnet sebagai berikut
2
E = 袖o寧o
2E
t2
2
B = 袖o寧o
2B
t2
(1.5)
dengan kecepatan rambat gelombang di udara dan ruang vakum sebesar
c =
1
寧o袖o
3, 00 108
m/s (1.6)
Persamaan (1.5) memiliki solusi sebagai berikut
E = Eoei(虜xt+隆E)j B = Boei(虜xt+隆B)k (1.7)
1
16. 2 BAB 1. GELOMBANG EM PADA MEDIUM UDARA
Gambar 1.1: Gelombang Elektromagnetik
dengan Eo adalah amplitudo medan listrik pada sumbu y, sementara Bo adalah amplitudo
medan magnet pada sumbu z. Sedangkan 虜 = konstanta propagasi, x = arah rambat gelom-
bang, 隆E = beda fase gelombang medan listrik terhadap titik acuan yaitu pada x=0, y=0, z=0 ,
dan 隆B = beda fase gelombang medan magnet terhadap titik acuan.
Pada ruang vakum dan medium non-konduktor, tidak terjadi beda fase antara medan
listrik dan medan magnet, sehingga dapat dinyatakan 隆E = 隆B = 隆.
E = Eoei(虜xt+隆)j B = Boei(虜xt+隆)k (1.8)
atau bila dinyatakan hanya dalam komponen riil
E = Eo cos (虜x t + 隆)j B = Bo cos (虜x t + 隆)k (1.9)
Berdasarkan Hukum Faraday, persamaan (1.4), dapat dimengerti bahwa arah getar medan
listrik harus saling tegak lurus dengan arah getar medan magnet. Hubungan antara ampli-
tudo medan listrik dan medan magnet dapat dinyatakan sebagai
虜(Eo) = (Bo) (1.10)
atau dalam bentuk yang lebih umum
Bo =
虜
Eo =
1
c
Eo (1.11)
Jadi suatu gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan sebagai
E(x, t) = Eoei(虜xt+隆)j B(x, t) =
1
c
Eoei(虜xt+隆)k (1.12)
17. 1.2. ENERGI GELOMBANG 3
dan khusus untuk bagian riil adalah
E(x, t) = Eo cos(虜x t + 隆)j B(x, t) =
1
c
Eo cos(虜x t + 隆)k (1.13)
1.2 Energi Gelombang
Energi gelombang elektromagnetik yang tersimpan per satuan volume dinyatakan sebagai
U =
1
2
(寧oE2
+
1
袖o
B2
) (1.14)
U = 寧oE2
= 寧oE2
oycos2
(虜x t + 隆) (1.15)
Selama gelombang merambat, ia membawa energi sepanjang lintasan yang dilaluinya. Kerap-
atan 鍖uks energi yang dibawa oleh medan ditentukan oleh vektor poynting
S =
1
袖o
(E B) (1.16)
S = c寧oE2
oycos2
(虜x t + 隆)i = cUi (1.17)
Vektor poynting juga menunjukkan arah rambat gelombang. Persamaan di atas menunjukkan
bahwa arah rambat gelombang searah dengan sumbu x. Intensitas gelombang dinyatakan
sebagai harga rata-rata dari S, S
I = S =
1
2
寧ocE2
oy (1.18)
19. Bab 2
Gelombang Pada Medium
Nonkonduktor
Gelombang elektromagnetik dapat juga merambat pada medium nonkonduktor. Pada kasus
ini, bentuk persamaan Maxwell dimodi鍖kasi menjadi
揃 D = 0 (2.1)
揃 B = 0 (2.2)
E =
B
t
(2.3)
H =
D
t
(2.4)
dengan D adalah medan listrik pergeseran dan H adalah kuat medan magnet pada medium.
Jika medium bersifat linear, maka
D = 寧E H =
1
袖
B (2.5)
dan bila medium bersifat homogen, maka nilai konstanta permitivitas, 寧, dan permeabilitas,
袖 tidak mengalami variasi pada setiap titik dalam medium , sehingga persamaan Maxwell
dinyatakan sebagai
揃 E = 0 (2.6)
揃 B = 0 (2.7)
E =
B
t
(2.8)
B = 袖寧
E
t
(2.9)
Pada medium non-konduktor, besar kecepatan rambat gelombang elektromagnetik adalah
v =
1
寧袖
(2.10)
5
20. 6 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
Sebagian besar mineral geologi yang ada di alam ini memiliki nilai 袖 yang mendekati 袖o,
kecuali jika material tersebut memiliki sejumlah besar molekul Fe2O3 yang terkandung di-
dalamnya (Telford et al, 1990)?. Lihat Tabel 2.1. Di lain pihak,lihat Tabel 2.2, 寧 selalu lebih besar
dari 寧o. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik pada su-
atu medium, selalu lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan gelombang elektromagnetik
di udara.
Tabel 2.1: Daftar nilai konstanta permeabilitas relatif dari berbagai mineral (Telford et al, 1990)
Mineral Permeabilitas relatif, 袖/袖o
Magnetite 5
Pyrhotite 2,55
Hematite 1,05
Rutile 1,0000035
Calsite 0,999987
Quartz 0,999985
Tabel 2.2: Daftar nilai permitivtas relativ atau konstanta dielektrik, 寧r, dan kecepatan gelom-
bang elektromagnetik dalam berbagai mineral geologi (Annan dan Cosway, 1992)
Mineral 寧r Kecepatan (m/ns)
Udara 1 0,30
Air laut 80 0,01
Pasir kering 3-6 0,15
Pasir basah 20-30 0,06
Limestone 4-8 0,12
Silts 5-30 0,07
Granit 4-6 0,13
Es 3-4 0,16
Nilai rasio kecepatan gelombang elektromagnetik di udara terhadap kecepatan gelombang
elektromagnetik medium non-konduktor, disebut indeks bias, n,
n =
c
v
=
寧袖
寧o袖o
=
寧
寧o
=
寧r (2.11)
dimana 寧r adalah konstanta dielektrik.
Faktor indeks bias dalam pengolahan data GPR menjadi hal yang sangat penting, karena
berpengaruh langsung terhadap arah rambat gelombang re鍖eksi dan tranmisi, terutama bi-
la pulsa-pulsa radar bertemu dengan batas antara dua lapisan batuan. Hal ini akan dibahas
lebih dalam pada bagian tulisan berikutnya. Solusi persamaan gelombang pada medium non-
konduktor adalah
E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆)j B(x, t) =
1
v
Eozei(虜xt+隆)k (2.12)
Kerapatan energi gelombang, vektor poynting dan intesitas pada medium linear dinyatakan
21. 2.1. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT NORMAL TERHADAP BIDANG BATAS 7
Gambar 2.1: Gelombang elektromagnetik pada batas antar medium non-konduktor
dengan
U =
1
2
(寧E2
+
1
袖
B2
) (2.13)
S =
1
袖
(E B) (2.14)
I =
1
2
寧vE2
oy (2.15)
2.1 Gelombang datang dengan sudut normal terhadap bidang batas
Anggaplah ada bidang pembatas antara dua medium linear yang berbeda. Sebuah gelom-
bang datang dengan frekuensi , merambat pada medium 1 searah dengan sumbu x positif
mendekati bidang batas dari arah kiri, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.1:
EI(x, t) = EoyI
ei(虜1xt+隆)j (2.16)
BI(x, t) =
1
v1
EoyI
ei(虜1xt+隆)k (2.17)
Saat bertemu bidang batas, akan terbentuk gelombang re鍖eksi
ER(x, t) = EoyR
ei(虜1xt+隆)j (2.18)
BR(x, t) =
1
v1
EoyR
ei(虜1xt+隆)k (2.19)
22. 8 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
yang merambat berlawanan arah dengan gelombang datang namun tetap merambat pada
medium 1. Hal ini mengakibatkan vektor Poynting berbalik arah, sehingga BR bertanda negatif.
虜1 juga bertanda negatif karena arah rambat gelombang re鍖eksi berlawanan dengan arah ram-
bat gelombang datang . Selain itu akan terbentuk juga gelombang transmisi yang terus mer-
ambat pada medium 2.
ET (x, t) = EoyT
ei(虜2xt+隆)j (2.20)
BT (x, t) =
1
v2
EoyT
ei(虜2xt+隆)k (2.21)
Pada x = 0, kombinasi gelombang pada medium 1, EI + ER dan BI + BR harus kontinyu
dengan gelombang yang berada pada medium 2, ET dan BT memenuhi syarat-syarat batas
sebagai berikut
Emedium1 = Emedium2 (2.22)
1
袖1
Bmedium1 =
1
袖2
Bmedium2 (2.23)
Berdasarkan kedua syarat batas tersebut maka
EoyI
+ EoyR
= EoyT
(2.24)
1
袖1
1
v1
EoyI
1
v1
EoyR
=
1
袖2
1
v2
EoyT
(2.25)
atau disederhanakan menjadi
EoyI
EoyR
= 硫EoyT
硫 =
袖1v1
袖2v2
=
袖1
寧2
袖2
寧1
(2.26)
Sebagian besar mineral di alam ini memiliki permeabilitas magnet 袖 yang hampir sama
dengan nilai permeabilitas magnet di ruang vakum 袖0, sehingga dapat diasumsikan 袖1 = 袖2.
Besar amplitudo gelombang re鍖eksi dan amplitudo gelombang transmisi yang masing-masing
dinyatakan dalam gelombang datang berturut-turut sebagai berikut
EoyR
=
寧1
寧2
寧1 +
寧2
EoyI
EoyT
=
2
寧1
寧1 +
寧2
EoyI
(2.27)
Berdasarkan persamaan (2.15), rasio intensitas gelombang re鍖eksi terhadap gelombang datang,
atau koe鍖sien re鍖eksi adalah
R =
IR
II
=
EoyR
EoyI
2
=
寧1
寧2
寧1 +
寧2
2
(2.28)
Sementara koe鍖sien transmisi ditentukan oleh
T =
IT
II
=
寧2v2
寧1v1
EoyT
EoyI
2
=
寧2
寧1
2
寧1
寧1 +
寧2
2
(2.29)
23. 2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS9
Gambar 2.2: Gelombang datang dengan sudut 慮I
2.2 Gelombang datang dengan sudut sembarang terhadap bidang batas
Jika gelombang EM jatuh pada bidang batas dengan sudut datang tertentu, maka persamaan
syarat batasnya menjadi
寧1(EoI + EoR )x = 寧2(EoT )x (2.30)
(BoI + BoR )x = (BoT )x (2.31)
(EoI + EoR )y,z = (EoT )y,z (2.32)
1
袖1
(BoI + BoR )y,z =
1
袖2
(BoT )y,z (2.33)
dimana Bo = (k Eo)/v. Dua syarat batas terakhir merupakan pasangan persamaan, jika salah
satu persamaan dinyatakan dalam komponen-y, maka persamaan lainnya harus dinyatakan
dalam komponen-z. Gambar 2.2 menunjukkan model fenomena re鍖eksi dan transmisi dengan
sudut datang sembarang. Dari syarat batas (2.30) diperoleh
寧1(EoI sin 慮I + EoR sin 慮R) = 寧2(EoT sin 慮T ) (2.34)
syarat batas (2.31) tidak memberikan kontribusi apa-apa, syarat batas (2.32) menjadi
EoI cos 慮I + EoR cos 慮R = EoT cos 慮T (2.35)
syarat batas (2.33) menjadi
1
袖1v1
(EoI EoR ) =
1
袖2v2
EoT (2.36)
24. 10 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
Persamaan (2.34) dan (2.36) dapat disederhanakan menjadi
EoI EoR = 硫EoT 硫 =
袖1v1
袖2v2
=
寧2
寧1
(2.37)
dan persamaan (2.35) disederhanakan menjadi
EoI + EoR = 留EoT 留 =
cos 慮T
cos 慮I
(2.38)
Berdasarkan Hukum Snellius, faktor 留 dapat dinyatakan dalam sudut datang dan permitivitas
medium, yaitu
留 =
1 sin2
慮T
cos 慮I
=
1
寧1
寧2
sin 慮I
2
cos 慮I
(2.39)
Rasio amplitudo gelombang re鍖eksi dan transmisi terhadap gelombang datang dapat diny-
atakan sebagai berikut
EoR
EoI
=
留 硫
留 + 硫
=
寧2
寧1
cos 慮I
寧2
寧1
sin2
慮I
寧2
寧1
cos 慮I +
寧2
寧1
sin2
慮I
(2.40)
EoT
EoI
=
2
留 + 硫
=
2
寧2
寧1
cos 慮I
寧2
寧1
cos 慮I +
寧2
寧1
sin2
慮I
(2.41)
Kedua persamaan terakhir dikenal dengan Persamaan Fresnel. Berdasarkan kedua per-
samaan tersebut dapat dimengerti bahwa gelombang transmisi selalu sefase dengan gelom-
bang datang, sedangkan gelombang re鍖eksi akan sefase bila 留 > 硫, tetapi berlawanan fase bila
留 < 硫. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3
Ketika gelombang datang bertemu dengan bidang batas dari arah normal (慮I = 0), maka 留
= 1, dan hasil-hasil penurunan rumusnya sesuai dengan pembahasan terdahulu. Namun, yang
paling menarik adalah ketika 留 = 硫, hal ini mengakibatkan hilangnya gelombang re鍖eksi, dan
yang tersisa hanya gelombang transmisi. Sudut datang yang menyebabkan fenomena tersebut
disebut sudut Brewster, 慮B
sin2
慮B =
1 硫2
寧1
寧2
硫2
(2.42)
jika 袖1 = 袖2, sudut Brewster dapat dinyatakan dengan
tan 慮B =
寧2
寧1
(2.43)
25. 2.2. GELOMBANG DATANG DENGAN SUDUT SEMBARANG TERHADAP BIDANG BATAS11
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0.4
0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
sudut datang(慮)
Magnitude
(慮
B
)
Rasio Eot/Eoi
Rasio Eor/Eoi
Gambar 2.3: Kurva rasio amplitudo gelombang re鍖eksi,EoR
dan gelombang transmisi, EoT
terhadap
gelombang datang,EoI
dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25
Intesitas gelombang datang, re鍖eksi dan transmisi masing-masing adalah
II =
1
2
寧1v1E2
oI
cos 慮IIR =
1
2
寧1v1E2
oR
cos 慮RIT =
1
2
寧2v2E2
oT
cos 慮T (2.44)
sehingga besar koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi berturut-turut dapat ditentukan sebagai berikut
R =
IR
II
=
EoR
EoI
2
=
留 硫
留 + 硫
2
(2.45)
T =
IT
II
=
寧2v2
寧1v1
EoR
EoI
2
cos 慮T
cos 慮I
= 留硫
2
留 + 硫
2
(2.46)
Secara gra鍖k dapat dilihat pada Gambar 2.4.
26. 12 BAB 2. GELOMBANG PADA MEDIUM NONKONDUKTOR
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
sudut datang(慮)
Magnitude
Koef. Transmisi
Koef. Refleksi
Gambar 2.4: Kurva koe鍖sien re鍖eksi dan transmisi dengan 寧1 = 5 dan 寧2 = 25
27. Bab 3
Gelombang pada Medium Konduktor
Bentuk persamaan Maxwell dalam medium konduktor adalah
揃 E = 0 (3.1)
揃 B = 0 (3.2)
E =
B
t
(3.3)
B = 袖E + 袖寧
E
t
(3.4)
dimana adalah konstanta konduktivitas.
Dari persamaan di atas, dapat diturunkan persamaan gelombang medan listrik dan medan
magnet sebagai berikut
2
E = 袖寧
2E
t2
+ 袖
E
t
2
B = 袖寧
2B
t2
+ 袖
B
t
(3.5)
Kedua persamaan ini memberikan solusi persamaan gelombang bidang, yaitu
E(x, t) = Eoyei(虜xt+隆E)jB(x, t) = Bozei(虜xt+隆B)k (3.6)
dimana bilangan gelombang, 虜, berbentuk bilangan kompleks
虜2
= 袖寧2
+ i袖 (3.7)
yang dapat disederhanakan menjadi 虜 = 虜+ + i虜, dengan
虜+() =
寧袖
2
1 +
寧
2
+ 1
1/2
虜() =
寧袖
2
1 +
寧
2
1
1/2
(3.8)
dengan demikian, solusi lengkap persamaan gelombang di atas dapat ditulis sebagai
E(x, t) = Eoye虜x
ei(虜+xt+隆E)jB(x, t) = Boze虜x
ei(虜+xt+隆B)k (3.9)
13
28. 14 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR
Faktor 虜, bagian imajiner dari 虜, menjelaskan terjadinya atenuasi gelombang, yaitu gejala
melemahnya amplitudo seiring dengan bertambahnya jarak tempuh gelombang. Disamping
itu, 虜 juga menentukan kedalaman skin depth, yaitu suatu jarak tertentu dimana amplitudo
gelombang melemah dengan faktor 1/e, dan dihitung dengan cara
d =
1
虜
(3.10)
Bagian riil dari 虜, yaitu faktor 虜+ berhubungan dengan panjang gelombang, 了, kecepatan ram-
bat gelombang, v, dan indeks bias, n, yang masing-masing dinyatakan dengan
了 =
2
虜+
=
2
寧袖
2
1 +
寧
2
+ 1
1/2
(3.11)
v =
虜+
=
1
寧袖
2
1 +
寧
2
+ 1
1/2
(3.12)
n =
c虜+
= c
寧袖
2
1 +
寧
2
+ 1
1/2
(3.13)
Bila gelombang elektromagetik berfrekuensi tinggi merambat pada medium berkonduktiv-
itas rendah (non konduktor), atau dengan kata lain memenuhi syarat
<< 寧 (3.14)
maka komponen riil dan imajiner dari bilangan gelombang, 虜, dapat ditulis sebagai
虜+() =
寧袖 虜
=
2
袖
寧
(3.15)
Besar kecepatan gelombang pada medium seperti itu adalah
v =
1
袖寧
(3.16)
Hasil ini sama persis dengan penurunan rumus kecepatan pada pembahasan gelombang elek-
tromagnetik dalam medium non-konduktor. Selain itu dapat dimengerti pula bahwa skin depth
terbebas dari pengaruh frekuensi, sehingga penetrasi gelombang elektromagnetik pada miner-
al berkonduktivitas rendah atau non-konduktor semata-mata hanya ditentukan oleh parame-
ter listrik-magnet mineral tersebut.
Pada kasus yang lain yaitu ketika gelombang elektromagnetik ber-frekuensi tinggi meram-
bat pada medium berkonduktivitas tinggi, atau dengan kata lain memenuhi syarat
>> 寧 (3.17)
29. 3.1. GELOMBANG MONOKROMATIK PADA MEDIUM KONDUKTOR 15
maka faktor 虜+ dan 虜 mempunyai harga yang hampir sama
虜+() = 虜() =
袖
2
(3.18)
tetapi pada kasus ini, skin depth dipengaruhi oleh frekuensi. Skin depth semakin dangkal bila
frekuensi semakin tinggi demikian pula sebaliknya.
3.1 Gelombang Monokromatik pada Medium Konduktor
Solusi persamaan gelombang untuk medium konduktor, sebagaimana yang telah dibahas pada
bagian yang terdahulu adalah sebagai berikut
E(x, t) = Eoye虜x
ei(虜+xt+隆E)j (3.19)
B(x, t) =
虜
Eoze虜x
ei(虜+xt+隆B)k (3.20)
yang menunjukkan bahwa gelombang medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Seperti bilangan kompleks lainnya, 虜 juga dapat diekspresikan dalam modulus dan fase:
虜 = 虜+ + i虜 = |虜|ei
(3.21)
dengan
|虜| = 虜2
+ + 虜2
= 寧袖 1 +
寧
2
(3.22)
dan
= tan1 虜
虜+
(3.23)
Mengacu pada persamaan (3.19) dan (3.20), amplitudo medan listrik dan medan magnet saling
dihubungkan dengan
Bozei隆B
=
|虜|ei
Eoyei隆E
(3.24)
Jadi, secara matematis dapat dibuktikan bahwa perambatan gelombang elektromagnetik pada
medium konduktor akan menghadirkan beda fase antara medan listrik dan medan magnet,
sebagaimana diperlihatkan Gambar 3.1. Beda fase tersebut adalah
隆B 隆E = (3.25)
Secara 鍖sis artinya adalah gelombang medan magnet selalu tertinggal di belakang gelom-
bang medan listrik. Pada sisi lain, amplitudo riil dari medan listrik dan medan magnet di-
hubungkan oleh persamaan berikut
Boz =
|虜|
Eoy = 寧袖 1 +
寧
2
Eoy (3.26)
30. 16 BAB 3. GELOMBANG PADA MEDIUM KONDUKTOR
Gambar 3.1: Gelombang medan magnet dan medan listrik tidak sefasa
Akhirnya, gelombang medan listrik dan medan magnet pada medium konduktor harus diny-
atakan sebagai
E(x, t) = Eoye虜x
cos(虜+x t + 隆E)j (3.27)
B(x, t) =
|虜|
Eoye虜x
cos(虜+x t + 隆E + )k (3.28)
Pada konduktor, energi gelombang tidak dibagi secara merata pada gelombang medan
listrik dan medan magnet
U =
1
2
(寧oE2
+
1
袖o
B2
) (3.29)
U =
1
2
E2
oye2虜x
寧 cos2
(虜+x t + 隆E) +
|虜|
袖2
cos2
(虜+x t + 隆E + ) (3.30)
Energi rata-rata dinyatakan sebagai
< U >=
1
4
寧E2
oye2虜x
1 + 1 +
袖
寧
2
(3.31)
Suku kedua dari persamaan (3.31) menunjukkan dominasi medan magnet. Bahkan, bila suatu
material tergolong dalam konduktor yang baik, maka
< U >=
1
4
袖
E2
oye2虜x
(3.32)
Sementara, 鍖uks energi rata-rata ditentukan oleh vektor poynting sebagai berikut
< S >=
1
2
虜+
袖
E2
oye2虜xi (3.33)
31. 3.2. REFLEKSI DAN TRANSMISI PADA PERMUKAAN KONDUKTOR 17
3.2 Re鍖eksi dan Transmisi pada Permukaan Konduktor
Anggaplah terdapat bidang yz sebagai batas antara medium 1 yang non-konduktor dan medi-
um 2 yang konduktor. Suatu gelombang elektromagnetik bergerak dari medium 1, melintasi
bidang batas, menuju medium 2 seperti gambar 2.1 Persamaan gelombang untuk gelombang
datang, re鍖eksi dan transmisi adalah sebagai berikut
EI(x, t) = EoyI
ei(虜1xt+隆)j BI(x, t) =
1
v1
EoyI
ei(虜1xt+隆)k (3.34)
ER(x, t) = EoyR
ei(虜1xt+隆)j BR(x, t) =
1
v1
EoyR
ei(虜1xt+隆)k (3.35)
ET (x, t) = EoyT
ei(虜2xt+隆)j BT (x, t) =
虜2
EoyT
ei(虜2xt+隆)k (3.36)
Gelombang transmisi mengalami atenuasi ketika memasuki konduktor, karena 虜2 merupakan
bilangan kompleks.
Syarat batas harus memenuhi dua syarat batas, yaitu
EoyI
+ EoyR
= EoyT
(3.37)
dan
1
袖1v1
(EoyI
EoyR
) =
1
袖2
虜2
EoyT
) (3.38)
atau
EoyI
EoyR
= 硫EoyT
硫 =
袖1v1虜2
袖2
(3.39)
Dari persamaan (3.37) dan (3.39) diperoleh
EoyR
=
1 硫
1 + 硫
EoyI
EoyT
=
2
1 + 硫
EoyI
(3.40)
Hasil ini identik dengan yang diperoleh sebelumnya pada batas antar dua bahan non-konduktor,
hanya saja sekarang 硫 merupakan bilangan kompleks. Untuk konduktor yang sempurna
( = ), 硫 menjadi tak terhingga, sehingga
EoyR
= EoyI
EoyT
= 0 (3.41)
Pada kasus ini, semua gelombang datang akan dipantulkan menjadi gelombang re鍖eksi den-
gan beda fase 180.