Berdasarkan wacana tersebut, dapat disusun soal Higher Order Thinking untuk menilai kemampuan siswa dalam menganalisis, menerapkan, dan mengevaluasi informasi yang diberikan. Contoh soal yang dapat dibuat antara lain:
1. Jelaskan alasan mengapa Profesor Peters kurang menyukai Gandhi berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Bagaimana sikap dan tanggapan yang sebaiknya ditunjukkan Gandhi dalam menghadapi
Saya faham anda sedang menghadapi masalah dengan geometri. Bolehkah anda terangkan masalah tersebut dengan lebih terperinci? Saya akan cuba membantu anda menyelesaikannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dan pentingnya menilai kemahiran berfikir aras tinggi dalam sistem pendidikan Malaysia untuk menghasilkan modal insan yang berkemampuan memecahkan masalah dan berfikir kreatif. Ia juga menjelaskan konsep dan ciri-ciri item KBAT serta langkah-langkah penggubalan item KBAT
Dokumen tersebut membahas merancang pembelajaran berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya adalah menganalisis struktur keterampilan berpikir tingkat tinggi, menjabarkan standar kompetensi ke indikator capaian dan tujuan pembelajaran, serta mendesain pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang kemahiran berfikir aras tinggi (KBAT) dalam pendidikan matematika. Ada beberapa isu penting yang diangkat seperti definisi dan tujuan KBAT, ciri-ciri soalan KBAT berkualiti, dan tantangan guru dalam menerapkan KBAT seperti kurangnya pengetahuan dan kemahiran mengajar metode KBAT. Dokumen ini menekankan pentingnya meningkatkan kualitas soalan KBAT, terutama yang menggunakan stimulus
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran berfikir aras tinggi (KBAT) dalam pendidikan matematik di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, tujuan diperkenalkannya KBAT, dan isu-isu yang dihadapi guru dalam menerapkan KBAT di kelas."
Concepts and Theories of School-Based English Language Teaching.pptxestilestari38
油
This document discusses the key concepts and theories that have influenced the development of school-based English language teaching. It describes how the behaviorist theory led to drill and practice methods, while the cognitive theory emphasized internal mental processes and developed more interactive approaches like communicative language teaching. The constructivist theory encouraged learner-centered approaches like task-based learning by having students construct their own understanding. The sociocultural theory developed more socioculturally responsive methods such as content and language integrated learning. Technological advancements also contributed to blended learning and online language learning approaches. The concepts and theories underlying English language teaching have evolved significantly over time.
More Related Content
Similar to High Order Thinking Skill secara Umum.ppt (20)
Saya faham anda sedang menghadapi masalah dengan geometri. Bolehkah anda terangkan masalah tersebut dengan lebih terperinci? Saya akan cuba membantu anda menyelesaikannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dan pentingnya menilai kemahiran berfikir aras tinggi dalam sistem pendidikan Malaysia untuk menghasilkan modal insan yang berkemampuan memecahkan masalah dan berfikir kreatif. Ia juga menjelaskan konsep dan ciri-ciri item KBAT serta langkah-langkah penggubalan item KBAT
Dokumen tersebut membahas merancang pembelajaran berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya adalah menganalisis struktur keterampilan berpikir tingkat tinggi, menjabarkan standar kompetensi ke indikator capaian dan tujuan pembelajaran, serta mendesain pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang kemahiran berfikir aras tinggi (KBAT) dalam pendidikan matematika. Ada beberapa isu penting yang diangkat seperti definisi dan tujuan KBAT, ciri-ciri soalan KBAT berkualiti, dan tantangan guru dalam menerapkan KBAT seperti kurangnya pengetahuan dan kemahiran mengajar metode KBAT. Dokumen ini menekankan pentingnya meningkatkan kualitas soalan KBAT, terutama yang menggunakan stimulus
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran berfikir aras tinggi (KBAT) dalam pendidikan matematik di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, tujuan diperkenalkannya KBAT, dan isu-isu yang dihadapi guru dalam menerapkan KBAT di kelas."
Concepts and Theories of School-Based English Language Teaching.pptxestilestari38
油
This document discusses the key concepts and theories that have influenced the development of school-based English language teaching. It describes how the behaviorist theory led to drill and practice methods, while the cognitive theory emphasized internal mental processes and developed more interactive approaches like communicative language teaching. The constructivist theory encouraged learner-centered approaches like task-based learning by having students construct their own understanding. The sociocultural theory developed more socioculturally responsive methods such as content and language integrated learning. Technological advancements also contributed to blended learning and online language learning approaches. The concepts and theories underlying English language teaching have evolved significantly over time.
Green and White Doodle Thesis Defense Presentation.pptxestilestari38
油
The document discusses adopting and adapting existing coursebooks to meet the diverse needs of learners. It explains that adopting a coursebook provides a structured curriculum, but adapting it allows educators to tailor content, exercises, assessments, pace and materials to different learning preferences and abilities. Adapting also enables inclusion of cultural relevance, promotion of critical thinking and creativity, and integration of technology. The document provides a step-by-step guide to evaluating materials, identifying objectives and audiences, adapting content, assessing, engaging students, finalizing and continuously improving the adapted coursebook.
This document discusses the conception and technical design of Indonesia's Online Single Submission (OSS) system for streamlining business licensing. It outlines the goals of licensing reform through OSS, including standardizing license types, eliminating unnecessary recommendations, and integrating the licensing process electronically. The document describes the stages of change in licensing services and the concept of OSS, which allows investors to submit all license applications through a single portal. It then discusses the technical details of implementing OSS, including the use of a Single Identity Number smart card to store all an investor's licensing data in one place. Finally, it provides guidance on how government task forces can define existing licenses and simplify the licensing process based on the OSS model.
The document summarizes key concepts about second language acquisition (SLA). SLA refers to learning a non-native language after the first language is acquired. It involves acquiring tools like phonology, morphology, syntax, semantics and vocabulary. Some motivations for learning a second language include immigration, education, career advancement, and cultural interests. Multilingualism refers to the ability to use two or more languages, while monolingualism is the ability to use only one language.
Methods-in-Teaching-Reading-Skill_PPT Bunga Esti.pptxestilestari38
油
This document discusses methods for teaching reading skills to language learners. It explores fundamental concepts like decoding, comprehension, and critical thinking. It emphasizes the benefits of reading for language development, enhancing skills like vocabulary, grammar, fluency and cultural understanding. Key methods covered include the Silent Way, Total Physical Response, and Communicative Language Teaching. The document also provides examples of pre, during and post reading activities teachers can use, such as book clubs, teaching reading strategies, and jigsaw reading. It concludes by reflecting on the importance of reading instruction and recommending continued use of effective methods to meet diverse learners' needs.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
1. HIGHER ORDER THINKING SKILLS
Dalam Pembelajaran Dan
Penilaian
ZUL ARSIAH
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN
2. Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model
asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan
Contextual Assessment?
Beberapa alasan
1. Kebutuhan kecakapan hidup abad ke-21
2. Hasil PISA rendah
3. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari menuntut
kemampuan HOTS.
3. Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi abad-21 tersebut.
Literasi Dasar
Kemampuan menggunakan core skills
untuk kehidupan sehari-hari
Kompetensi
Kemampuan siswa menyelesaikan
permasalahan kompleks
Karakter
Kemampuan siswa menghadapi
perubahan pesat pada lingkungan
Ingin tahu
Kepekaan sosial dan
budaya
Kepemimpinan
Adaptif
Gigih
Inisiatif
Berpikir kritis
Kreatif
Kolaborasi
Komunikasi
Literasi membaca
Literasi budaya
&bermasyarakat
Literasi finansial
Literasi TIK
Literasi IPA
Numerasi
6. Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan HOTS:
Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui pinjaman bank. Bank A
menggunakan sistem Anuitas, sedangkan bank B menggunakan sistem bunga
menurun.
Pertanyaan yang tidak HOTS:
1.Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada bank A?
2.Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan pada bulan ke-10 pada bank B!
Pertanyaan yang HOTS:
Menurut Anda, pada bank mana sebaiknya Bu Indri meminjam uang agar lebih
menguntungkan?
9. 50000
5000
5000
1. Tanpa tahu berapa harga masing-masing, mana yang lebih mahal,
kalkulator atau kaca mata?
2. Berapa kalkulator dapat dibeli seharga Rp50.000?
3. Berapa harga satu kalkulator? Satu kaca mata?
10. 8000
7600
1. Tanpa tahu berapa harga masing-masing, mana yang lebih mahal, PAYUNG
atau TOPI?
2. Berapa harga tiga payung? Tiga topi?
3. Berapa harga satu payung? Satu topi?
13. Low Order
Thinking
Menuntut kemampuan
mengingat, memahami,
dan menerapkan secara
sederhana
Higher Order
Thinking
menuntut keterampilan
menerapkan secara kompleks,
menganalisa, menilai, dan
mencipta
14. Lebih tinggi dari sekedar meminta siswa
mengingat atau menghapal fakta (higher than
memorizing facts).
Meminta siswa memahami fakta, menyimpulkan
fakta, menghubungkan fakta dengan fakta atau
konsep lain, menganalisis fakta, menyatukan
fakta untuk membentuk hal baru, dan
meggunakan fakta untuk memecahkan masalah.
melibatkan transformasi informasi dan ide
HIGHER ORDER THINKING (HOT)
17. 1. TRANSFER
Transfer: menuntut siswa memaknai dan dapat
menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Belajar untuk mengingat bukanlah transfer. Meskipun
mengingat melibatkan berfikir tetapi tidak mendorong
belajar yang bermakna.
Being able to think bermakna siswa dapat
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya ke dalam konteks yang baru.
Kehidupan nyata lebih ditandai oleh serangkaian
transfer pengetahuan dan keterampilan bukan oleh
serangkaian tugas mengingat pengetahuan dan
keterampilan.
18. 2. BERFIKIR KRITIS
Berfikir kritis (critical thinking): melibatkan nalar,
reflektif, bertanya, meneliti, mengamati, menjelaskan,
membandingkan, menghubungkan, menemukan
kompleksitas, dan mengeksplorasi (Norris & Ennis,
1989)
Tujuan utama mengajar adalah untuk membekali siswa
agar dapat bernalar, merefleksi, dan membuat
keputusan yang baik terhadap masalah yang
dihadapinya.
Wisdom and judgment adalah bagian dari berfikir
kritis.
Berfikir kritis merupakan salah satu ciri manusia
berpendidikan.
19. 3. PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah (problem solving):
pendekatan sistematis dalam mengatasi masalah
dan mencari sejumlah solusi yang tepat dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan mengajar adalah membekali siswa untuk
dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
dalam dunia akademik, dunia kerja, dan
kehidupannya. .
Masalah tiada henti (problems are open ended).
21. HOTS DAN TAKSONOMI KOGNITIF
Taksonomi kognitif adalah skema
pengklasifikasian capaian hasil belajar
(learning outcomes) dalam ranah kognitif
ke dalam berbagai tingkatan kompleksitas.
Beberapa taksonomi antara lain:
Blooms taxonomy of educational objectives:
cognitive domain (Bloom et all, 1956)
Structure of Observed Learning Outcome
(SOLO) taxonomy (Biggs & Collin, 1982)
Assessment Standards for the Dimensions of
Learning Model (Marzano et all, 1993)
22. TAKSONOMI KOGNITIF BLOOM
Merupakan taksonomi yang paling dominan
digunakan dalam dunia pendidikan
Merupakan klasifikasi berfikir (thinking)
berdasarkan kompleksitasnya
Memungkinkan guru dan murid belajar dan
melatih berfikir (thinking) dan memberi landasan
yang mudah untuk mengukurnya.
23. TAKSONOMI KOGNITIF BLOOM
Mencakup keterampilan
berfikir sederhana ke
berfikir kompleks
Efektif untuk mengaitkan
tujuan belajar dengan
teknik penilaian dan
standar
Menggabungkan dimensi
pengetahuan dan proses
kognitif
26. MENGINGAT (REMEMBERING)
Siswa dapat mengingat, mengulangi, dan menyatakan
kembali informasi yang dipelajari.
Menjelaskan
Menemukan
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menyebutkan
Menamai
Menunjukkan
Mengenali
Apakah siswa dapat mengingat
kembali informasi?
27. MEMAHAMI (UNDERSTANDING)
Siswa menangkap makna dan memahami informasi
dengan menafsirkan dan menerjemahkan apa yang telah
dipelajarinya
Mengelompokkan
Membandingkan
Memberi contoh
Menjelaskan
Menyimpulkan
Menafsirkan
Meringkas
Menerjemahkan
Apakah siswa dapat menjelaskan
gagasan atau konsep?
28. MENERAPKAN (APPLYING)
Siswa dapat menggunakan informasi dalam konteks
yang berbeda dari yang dipelajari.
Menerapkan
Melakukan
Menggunakan
Melaksanakan
Apakah siswa dapat menggunakan informasi
dalam kondisi atau situasi lain yang serupa?
c =
29. MENGANALISA (ANALYZING)
Siswa dapat mengurai informasi yang dipelajari ke dalam
bagian-bagian untuk lebih memahami informasi tersebut
Menghubungkan
Membandingkan
Menemukan
Memecah
Menggabungkan
Mengorganisasika
n
Menguraikan
Menyederhanakan
Apakah siswa dapat mengurai informasi ke
dalam bagian-bagian untuk mengeksplorasi
pemahaman dan hubungan?
30. MENILAI (EVALUATING)
Siswa dapat membuat keputusan berdasarkan refleksi
yang dalam, telaah, dan penilaian
Memeriksa
meninjau
Mendeteksi
Mencobakan
Menelaah
Mempertimbangka
n
Memantau
Menguji
Apakah siswa dapat memberikan argumen atau
alasan terhadap pilihan keputusan atau tindakannya?
31. MENCIPTA (CREATING)
Siswa dapat menciptakan gagasan atau informasi
baru dengan menggunakan informasi yang telah
dipelajarinya
Membangun
Merancang
Merencanakan
Menciptakan
Membuat
mengembangkan
Memproduksi
Menyusun
Apakah siswa dapat membuat atau
menciptakan produk, gagasan, cara, atau hal
baru?
32. Taksonomi Bloom dan Pencapaian
Hasil Belajar
1. Mengingat (Remember)
2. Memahami (Understand)
3. Menerapkan (Apply)
4. (Menganalisa (Analyze)
5. Menilai (Evaluate)
6. Mencipta (Create)
1. Saya tahu
2. Saya paham
3. Saya dapat menerapkan
/menggunakan
4. Saya dapat mengurai
dengan logis
5. Saya dapat menilai
6. Saya dapat membuat
33. Strategi Pembelajaran HOTS
Identifikasi dan pahami konsep-konsep yang akan diajarkan
Hubungkan konsep yang satu dengan konsep lain
Beritahu dan tunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan konsep
Jelaskan mulai dari konkret ke abstrak dan sebaliknya
Doronglah siswa untuk bertanya dan berdiskusi
Ajarkan cara menyimpulkan
Ajarkan s Question-Answer Relationships (QARs), seperti sebab akibat, membandingkan
atau mengkontraskan.
Tegaskan bedanya mengingat dan memahami
Elaborasi/uraikan dan jelaskan
Beri ilustrasi (gambar)
Ajari konsep mapping and graphic organizer. Tipe graphic organizer pertanyaan dan jawaban
mempersilahkan peserta didik menginvestigasi dan menganalisis kemungkinan jawaban
untuk menjawab pertanyaan
Identifikasi masalah
Dorong siswa untuk mencoba
Hargai pendapat siswa
35. TINGKAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
BLOOM AND ANDERSON/KRATHWOHL
Pengetahuan faktual (Factual Knowledge) Unsur pengetahuan
dasar (basic element) yang harus dikuasai siswa terkait disiplin
bidang tertentu atau memecahkan masalah tertentu
Pengetahuan konseptual (Conceptual Knowledge) Hubungan
(interrelationship) antar unsur pengetahuan dasar dalam struktur
yang lebih luas yang dapat berfungsi bersma-sama .
Pengetahuan prosedural (Procedural Knowledge) Bagaimana
melakukan sesuatu (how to do something), metoda inkuiri,
kriteria, algoritma, dan teknik.
Pengetahuan metakognisi (Metacognitive Knowledge)
pengetahuan dan kesadaran tentang kognisi dirinya.
Metakognisi adalah kemampuan to think about thinking atau
knowing about knowing
37. PRINSIP PENGUKURAN HOTS
1. Berikan suatu soal atau masalah yang menuntut
siswa berfikir.
2. Gunakan materi berupa teks, gambar, ilustrasi,
scenario, dll. sebagai bahan pertanyaan.
3. Gunakan materi yang baru yang diambil dari
masalah yang nyata
4. Pertimbangkan selalu bahwa kompleksitas kognitif
(rendah vs tinggi) dan tingkat kesukaran soal
(mudah vs sukar) sebagai dua hal yang berbeda.
39. CATATAN HOTS DAN BIDANG STUDI
Taksonomi Kognitif Bloom merupakan
kerangka umum klasifikasi HOTS yang dapat
diaplikasikan kepada semua bidang studi.
Tapi perlu diingat bahwa setiap bidang studi
memiliki keunikan yang perlu dipertimbangkan
dan disesuaikan dalam mengembangkan
proses belajar dan asesmen hasil belajar
(learning outcomes).
40. Pembelajaran Untuk Mengembangkan soal
HOTS
Melibatkan konteks dunia nyata yang bervariasi
Menyajikan problem yang bervariasi
Mengamati berbagai objek dari berbagai sudut pandang
Memberi kesempatan siswa mempertanyakan materi (kritis reflektif menghubung-
hubungkan)
Belajar dengan melakukan memvariasikan
Mengembangkan daya imajinasi, kreasi, dan kekritisan
Menggunakan alat grafis untuk memvisualisasikan kerangka berpikir menelaah ide dan
informasi secara kritis
mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
40
41. PERENCANAAN PEMBELAJARAN OLEH PENDIDIK
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Kontens,
Konteks,
Kognitif level,
Knowledge level
IPK sebagai Cara Mencapai KD,
IPK sebagai Ciri Telah Mencapai KD,
IPK sebagai Pengembangan KD
Prinsip: mencari tahu, aneka
sumber, terpadu, multidimensi,
terintegrasi sikap pengetahuan dan
keterampilan, ruang kehidupan,
keberagaman
As learning
For learning
Of learning
42. Tujuan
Dulu dikenal TIU, TIK sejalan
dengan konsep yang
dikembangkan Bobbit 1918, Rugg
1918
Sekarang dikenal kompetensi
(SKL, KI, KD, IPK) sejelan dengan
konsep Kendall dan Marzano
1996
Perumusan kompetensi kadang
eksplisit, kadang implisit; mudah
dipahami, sulit dipahami; mudah
diukur, sulit diukur; kadang
banyak jumlahnya, kadang
sedikit; kadang kompleks, kadang
sederhana; sangat spesifik,
sangat umum; polanya konsisten,
dan tidak konsisten,dll
Diperlukan kerangka pikir pengklasifikasian tujuan pendidikan
Taxonomy Bloom Taxonomy Bloom revisi
-Satu Dimensi Dua Dimensi
-Kata Benda Kata kerja dan Kata
Benda
43. PENGEMBANGAN IPK
KD 3.1 IPA
Kelas VII
IPK
(Assessment as , for learning) selama proses
pembelajaran
Indikator Soal
3.3
Menjelaska
n konsep
campuran
dan zat
tunggal
(unsur dan
senyawa),
sifat fisika
dan kimia,
perubahan
fisika dan
kimia dalam
kehidupan
sehari-hari
3.3.1 Mengidentifikasi contoh peristiwa yang termasuk
perubahan fisika dan kimia =>IPK sebagai Cara
3.3.2 dst .
3.3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal; sifat
fisika dan sifat kimia; karakteristik perubahan fisika dan kimia
dalam kehidupan sehari-hari =>IPK sebagai Ciri
3.3.4 Membandinghkan persamaan dan perbedaan sifat
fisika dan sifat kimia; persamaan dan perbedaan perubahan
fisika dan kimia =>IPK sebagai Ciri
3.3.5 Memberikan contoh peristiwa yang termasuk
perubahan kimia dan fisika =>IPK sebagai Ciri
3.3.6. dst.
3.3.7 Menentukan pemanfaatan konsep dan prinsip
campuran dan zat tunggal dalam kehidupan sehari-hari
=>IPK sebagai Pengembangan
3.3.8 dst .
3.3.9 Menghubungkan konsep campuran dan zat dengan
prinsip dan karakteristik perubahan kimia untuk menganalsis
kasus pencemaran air sungai =>IPK sebagai
Pengembangan
3.3.10. dst
3.3.1.1 Diberikan lima contoh peristiwa perubahan kimia
dan fisika, siswa dapat mengidentifikasi dua contoh
peristiwa yang termasuk perubahan kimia atau fisika =>
soal untuk penialian proses sebagai as dan for learning
3.3.3.1 Diberikan sebuah kutipan sebuah kasus dari
media massa, siswa dapat menjelaskan penyebab
terjadinya peristiwa dalam kasus teresbut dikaitkan
dengan karakteristik perubahan fisika dan kimia => soal
untuk penilaian akhir sebagai off learning
3.3.7. 1 Diberikan sebuah informasi yang berkaitan
dengan pencemaran sungai, siswa dapat menentukan
cara pemurnian air yang tercemar => soal untuk penilaian
akhir sebagai off learning
3.3.9 Diberikan ilutrasi berkaitan dengan pemanfaatan
konsep campuran dan zat dalam bidang tertentu,
diberikan tabel berisi lima data sifat kimia dan fisika
sebuah suangi yang tercemar, siswa dapat menganalisis
penyebab utama pencemaran air di sungai tersebut =>
soal untuk penilaian akhir sebagai off learning
44. Kerja Bersama Peer Teaching
KD IPK Pembelajaran Penilaian
KI 1* (Cara dan atau ciri peserta
didik memperlihatkan
perilaku )
(Ativitas pembelajaran
dilakukan untuk
mewujudkan suasana
belajar dan proses
pembelajaran agar
peserta didik secara
aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk
mampu .)
(Sikap Spiritual)
KI 2* (Cara dan atau ciri peserta
didik memperlihatkan
perilaku . )
(Sikap Sosial)
KI 3 (Cara dan atau ciri serta
pengembangan peserta didik
.)
(Pengetahuan)
KI 4. (Cara dan atau ciri serta
pengembangan peserta didik
.)
(Keterampilan)
* Untuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
45. A good teacher makes you think even
when you dont want to.