際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Blood Pressure
Blood Pressure
Systemic Vascular
Resistance
Cardiac Output
Cardiac:
Heart Rate
Status Inotropik
Neural
Humoral
Symphatetic Nervous
System:
留 adrenergic reseptor
(vasoconstrictor)
硫 adrenergic reseptor
(vasodilator)
Humoral:
Vasoconstrictors
Angiotensin
Catecholamin
Renal:
Renin-angiotensin
Aldosteron
Atrial Natriuretik
factor
Local Regulation:
Vasodilators:
Prostaglandin
EDRF
Vasoconstrictors:
Endothelin
= x
HIPERTENSI (HT)
 Penyakit kardiovaskular dan salah satu faktor
resiko utama gangguan jantung.
 Adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri.
Hiper : Berlebihan
Tensi : Tekanan / tegangan
Hipertensi merupakan gangguan sistem
peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal
Merupakan masalah kesehatan utama yang
dihubungkan dgn morbiditas & mortalitas yg
signifikan
Meningkatkan risiko terjadinya PJK >2x lipat
dan  risiko gagal jantung kongestif >3x lipat
Tx HT pada  &  lanjut usia  risiko gagal
jantung sampai 50% dibandingkan plasebo
(SHEP dan STOP hypertension)
Faktor Resiko
Yang dapat dimodifikasi
 Merokok
 Dislipidemia/hiperkolesterol
 Diabetes Mellitus
 Obesitas
 Alkohol
 Emosi: rangsangan SS Simpatis
 Gaya hidup
Faktor Resiko
Yang tidak dapat dimodifikasi
 Umur : > 50 thn
 Sex : Wanita > pria
 Genetik
 Etnik
Hypertensive heart failure
Beberapa Istilah Khusus
1. White coat hypertension
2. Persistent hypertension
3. Isolated systolic hypertension
4. Accelerated malignant hypertension (AMH)
Klasifikasi Penyebab
1. Hipertensi primer (esensial)
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi Primer
 Tidak diketahui penyebabnya
 Biasanya dimulai sebagai proses intermitten pd
individu > 30 thn
 Contributing factor meliputi peningkatan
aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi
hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium,
intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan
intake alkohol berlebihan
Hipertensi Sekunder
 Gangguan ginjal
 Gangguan endokrin
 Exogenous medication and drugs
 Kehamilan
 Coarctation of the aorta
 Gangguan neurologi
 Faktor psikososial
 Intravascular volume overload
Hypertensive heart failure
 Hipertensi merupakan  The Sillent Killer 
 Gejala dari penyakit jantung hipertensi
bergantung dari durasi, keparahan dan tipe
dari penyakit. Bagaimanapun, penderita
hipertensi dapat atau tidak dapat mengetahui
bahwa ia menderita hipertensi
Manifestasi klinik
1. Asimptomatik, Kadang2 gejala timbul bila telah terjadi
komplikasi pada target organ: jantung, otak, ginjal,
vaskular, mata
2. Simptomatik :
 Sakit kepala
 Keletihan
 Penurunan toleransi aktifitas
 Palpitasi
 Angina
 Dyspnea
 Perdarahan hidung/epistaksis
 Pusing
 Insomnia
Target Organ Damage
1. Jantung
2. Otak
3. Ginjal
4. Vaskular
5. Mata
Jantung
(Hipertensive Heart Disease)
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Penyakit arteri koronaria dan
angina pektoris atau infark
miokard
 Gagal jantung kiri
Otak
 Stroke atau transient ischemic
attack
 Hypertensive encephalopathy
 Paralisis sementara pd satu sisi
(hemiplegia)
Ginjal
 Nefrosklerosis
 Nokturia
 Azotemia
 Insufisiensi ginjal
 Penyakit ginjal kronis
Vaskular
 Atherosclerosis
 Aneurisme aorta
 Peripheral vascular disease
 Aortic dysection
Mata
 Pandangan kabur
 Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
 Penyempitan pembuluh darah
 Edema papil
 Retinopati hipertensi
Hypertensive heart failure
Mekanisme Patofisiologi dari
Hipertensi
Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Fundoskopi
 Perhitungan BMI ( Body mass index)
 Pemeriksaan abdominal
 Pemeriksaan lengkap jantung dan paru-paru
 Palpasi ekstremitas bawah unt melihat adanya edema dan denyut
nadi
 Penilaian neurologis dan lain-lain
PENATALAKSANAAN HT
Non - Farmakologi
 Modifikasi Gaya hidup
1. Penurunan Berat Badan
2. Memperbaiki Pola makan
3. Diet rendah sodium
4. Aktifitas fisik (aerobik)
5. Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti
merokok
terapi
Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau dari 3 faktor
fisiologis yaitu :
 Menurunkan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan
diuretik
 Menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon
kardiovaskuler terhadap rangsangan adrenergic dengan obat
dari golongan anti simpatis.
 Menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator
Terapi
Farmakologi
 Menurunkan tekanan darah menjadi normal, Sistolik 130-140
mmHG, dan diastolic 60-90 mmHg
 Mengobati payah jantung karena hipertensi
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit
kardiovaskuler
 Menurunkan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler
semaksimal mungkin.
Farmakologi
1. Diuretik ( Thiazid )
2. Penghambat adrenergik (alfa bolker, beta
bloker, alfa-beta bloker labetalol).
3. ACE inhibitor.
4. Antagonis kalsium
5. Vasodilator ( nitrogliserin, diazoxide dll)
OBAT-OBAT INI DAPAT DIBERIKAN SENDIRI
MAUPUN KOMBINASI
MODIFIKASI GAYA HIDUP
PILIHAN OBAT AWAL
TIDAK MENCAPAI TARGET TEKANAN DARAH
Tanpa Indikasi yang Memaksa Dengan Indikasi yang Memaksa
Tidak mencapai target tekanan darah (< 140/90 mmHg)
(<130/60 mmHg) untuk penderita DM atau PGK
Hipertensi Stage 2
(TDS  160 atau TDD  100
mmHg)
Kombinasi 2 obat untuk
sebagian besar kasus
(umumnya diuretika jenis
Thizide dan ACE-I, atau ARB,
atau 硫B, atau CCB
Hipertensi Stage 1
(TDS 140-159 atau TDD 90-99
mmHg)
Diuretika jenis Thiazide
untuk sebagian besar kasus .
Dapat dipertimbangkan ACE-
I, ARB, 硫B, CCB, atau
kombinasi.
Obat-obat untuk
indikasi yang memaksa
Obat antihipertensi
lain sesuai kebutuhan
(diuretika, ACE-I, ARB,
硫B, CCB)
Optimalkan dosis atau berikan tambahan obat sampai target tekanan
darah tercapai. Pertimbangkan konsultasi dengan ahli hipertensi
HIPERTENSI
Gagal
Jantung
Hipertrofi
Ventrikel
Kiri
Disfungsi
Sistolik
Disfungsi
Diastolik
 Disfungsi sistolik
Kelainan primernya berupa gangguan
kontraktilitas jantung
 Disfungsi diastolik
Terjadi keterbatasan pengisian ventrikel
akibat gangguan relaksasi dan menurunnya
compliance ventrikel kiri.
Patofisiologi gagal jantung
akibat hipertensi
1. HT faktor risiko terjadinya IMA 
gangguan fx sistolik ventrikel kiri dan
gagal jantung
2. HT  hipertrofi ventrikel kiri  disfungsi
diastolik &  risiko gagal jantung
Patofisiologi hipertrofi ventrikel kiri
pada hipertensi
 Hipertrofi ventrikel kiri:  massa ventrikel akibat 
diameter sirkumferensial (hipertrofi konsentrik) atau
pemanjangan (hipertrofi eksentrik) atau keduanya
pada masing2 miofibril.
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Haemodinamic
Load
Age gender
Risk factor
Salt Intake
Neurohumoral
Left Ventricular
Hypertrophy
Ventricular
Disrhytmia
Impaired Left
Ventricular Filling
Impaired
Contractility
Myocardial
Ischemia
Acute Myocardial
Infark
Congestive Heart
Failure
Sudden Death
Pressure
Overload
Hypertension
Volume Overload
Valvular Disease
Myocardial
Dysfunction
Myocardial
Infarction
Increased Wall Stress
Increased Cardiac Work
Cell Stretch
Cardiac Hypertrophy
and or Dilatation
Cardiac Dysfunction and
Failure
Hypertensive heart failure
Gagal jantung
Merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada peningkatan tekanan darah
kronik.
 Pasien dengan hipertensi ada yang asimptomatik tetapi memiliki risiko
untuk menjadi gagal jantung (stage A atau B menurut klasifikasi ACC/AHA
tergantung apakah pasien memiliki penyakit jantung struktural sebagai
konsekuensi hipertensi)
 Ada juga yang gagal jantung simptomatik (stage C atau D menurut
klasifikasi ACC/AHA).
Klasifikasi gagal jantung menurut ACC/AHA
Tingkatan gagal jantung berdasarkan struktur
dan kerusakan otot jantung
Klasifikasi fungsional NYHA Tingkatan
berdasarkan gejala dan aktifitas fisik
Stadium A
Memiliki resiko tinggi untuk berkembang
menjadi gagal jantung. Tidak terdapat gangguan
structural atau fungsional jantung, tidak
terdapat tanda atau gejala
Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan
aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak
menimbulkan kelelahan, palpitasi atau
sesak napas.
Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang
berhubungan dengan perkembangan gagal
jantung, tidak terdapat tanda atau gejala.
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak
terdapat keluhan saat istirahat, namun
aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan
kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Stadium C
Gagal jantung yang simptomatik berhubungan
dengan penyakit structural jantung yang
mendasari
Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak
terdapat keluhan saat istirahat, tetapi
aktifitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak
Stadium D
Penyakit jantung structural lanjut serta gejala
gagal jantung yang sangat bermakna saat
istirahat walaupun sudah mendapat terapi
medis maksimal (refrakter)
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa
keluhan. Terdapat gejala saat istirahat.
Keluhan meningkat saat melakukan
aktifitas
ACC = American College of CardiologyAHA =
American Heart Association
Hunt SA et al. Circulation. 2005;112:1825-1852
Nyha =New York Hearth AssociationThe
Criteria Committee On The New York Heart
Association Nomenclature And Criteria For
Diagnosis of Disease of the Heart and Great
Vessel.9ed. Boston, Mass:Little, Brown &
Co;1994:253-256
Manifestasi klinik
Kelainan jantung seperti
 Mudah lelah
 Sesak napas
 Nyeri dada (iskemia miokard atau diseksi aorta)
 Edema (gejala umum)
 Hospitalisasi dapat dicetuskan oleh edema paru
Pemeriksaan fisik
 JVP 
 Kardiomegali
 Kongesti paru
 Irama gallop
 Hepatomegali
 Edema tungkai
Pemeriksaan penunjang
1.Foto rontgen
2.EKG
3.Echocardiografi
4.Serum biomarker
EKG Hipertrofi Ventrikel Kiri
EKG
 Hipertrofi ventrikel kiri dapat dinilai dari
pemeriksaan EKG dengan berbagai metode.
 Hal lain yang perlu dinilai pada EKG adalah
1. iskemia miokard
2. infark miokard atau
3. aritmia
EKG Normal
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
echocardiografi
 Transthoracic echocardiography (TTE) lebih
sensitif dan spesifik daripada EKG untuk
mendiagnosis adanya hipertrofi ventrikel kiri
 Pada pemeriksaan 2-dimensi (2-D) dan
pemeriksaan M-mode, ditemukan adanya
penebalan pada septum interventricular, seperti
pada dinding posterior (> 1.1 cm). Hipertrofi
ventrikel kiri kuantitatif didefinisikan sebagai
peningkatan massa ventrikel kiri.
Hypertensive heart failure
Serum biomarker
 Respon ventrikel thd stres salah satunya melalui
aktivasi transkripsi dan sekresi B-type Natriuretic
Peptide (BNP)
 Pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi
normal, kadar BNP plasma >57 pg/ml memiliki nilai
prediktif positif 100% untuk abnormalitas diastolik
seperti yg ditentukan oleh echocardiografi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Coronary artery atherosclerosis
Hypertrophic cardiomyopathy
Jantung atlet (dengan hipertrofi ventrikel kiri)
Fibrilasi atrium karena etiologi lain
Disfungsi diastolik karena etiologi lain
Sleep apnea
terapi
ACE Inhibitor Dosis Awal Target Dosis
Captopril
Enalapril
Lisinopril
Ramipril
Trandolapril
6,25 mg 3x/hari
2,5 mg 2x/hari
2,5-5,0 mg 1x/hari
2,5 mg 1x/hari
0,5 mg 1x/hari
50 mg 3x/hari
10-20 mg 2x/hari
20-35 mg 1x/hari
5 mg 2x/hari
4 mg 1x/hari
terapi
 Blocker Dosis Awal Target Dosis
Bisoprolol
Carvedilol
Metoprolol
Succinate (CR/XL)
Nebivolol
1,25 mg 1x/hari
3,125 mg 2x/hari
12,5/25 mg 1x/hari
1,25 mg 1x/hari
10 mg 1x/hari
25-50 mg 2x/hari
200 mg 1x/hari
10 mg 1x/hari
terapi
ARB Dosis Awal Target Dosis
Candesartan
Valsartan
Losartan
4 atau 8 mg 1x/hari
40 mg 2x/hari
50 mg 1x/hari
32 mg 1x/hari
160 mg 2x/hari
150 mg 1x/hari
MRA Dosis Awal Target Dosis
Eplerenone
Spironolakton
25 mg 1x/hari
25 mg 1x/hari
50 mg 1x/hari
25-50 mg 1x/hari
TERAPI KOMBINASI
Ada 6 alasan kenapa pengobatan kombinasi
dianjurkan :
1. Mempunyai efek aditif
2. Mempunyai efek sinergis
3. Mempunyai sifat saling mengisi
4. Penurunan efek samping masing-masing obat
5. Mempunyai daya kerja yang saling mengisi pada
organ target tertentu.
6. Peningkatan kepatuhan pasien
Hypertensive heart failure
Ad

Recommended

際際滷 chf
際際滷 chf
Ikama Banda Aceh
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Aris Rahmanda
Hipertensi fifi
Hipertensi fifi
snowman Saputra
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
Sulistia Rini
Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi
4nakmans4
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
Radi Hadrian
Asuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmia
agus nesta
Acut coronary syndrom (acs)
Acut coronary syndrom (acs)
Muhammad Fadly
Gagal jantung, chf
Gagal jantung, chf
Marito Simanungkalit
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
Asyifa Adawiyah
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
Obat antihipertensi
Obat antihipertensi
Denindra Tea
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
kiki marzuki
Lp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Krisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampulo
faradhiba
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
octo zulkarnain
Lp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
Dolly Jazmi
I. teori hipertensi
I. teori hipertensi
Yabniel Lit Jingga
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
puspitasari_whardani
Krisis Hipertensi
Krisis Hipertensi
Height Corporation
Gagal jantung
Gagal jantung
Agustin Nanda Uti
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
Krisis hipertensi
Krisis hipertensi
Faizal Rachman
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
4nakmans4
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
Zakia Mahpob
Askep aritimia AKPER PEMKAB MUNA
Askep aritimia AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
Arifin Hidayat
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
adindaknt
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
Rosuli Ahmad

More Related Content

What's hot (19)

Gagal jantung, chf
Gagal jantung, chf
Marito Simanungkalit
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
Asyifa Adawiyah
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
Obat antihipertensi
Obat antihipertensi
Denindra Tea
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
kiki marzuki
Lp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Krisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampulo
faradhiba
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
octo zulkarnain
Lp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
Dolly Jazmi
I. teori hipertensi
I. teori hipertensi
Yabniel Lit Jingga
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
puspitasari_whardani
Krisis Hipertensi
Krisis Hipertensi
Height Corporation
Gagal jantung
Gagal jantung
Agustin Nanda Uti
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
Krisis hipertensi
Krisis hipertensi
Faizal Rachman
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
4nakmans4
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
Zakia Mahpob
Askep aritimia AKPER PEMKAB MUNA
Askep aritimia AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
Asyifa Adawiyah
Obat antihipertensi
Obat antihipertensi
Denindra Tea
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
kiki marzuki
Krisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampulo
faradhiba
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
octo zulkarnain
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
Dolly Jazmi
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
際際滷 konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
puspitasari_whardani
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
4nakmans4
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
Zakia Mahpob

Similar to Hypertensive heart failure (20)

mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
Arifin Hidayat
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
adindaknt
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
Rosuli Ahmad
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
maulianaamirudin
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung melemah sehingga tidak mampu memo...
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung melemah sehingga tidak mampu memo...
Ihsan22979
Penyuluhan Materi Gagal Jantung 2 d .ppt
Penyuluhan Materi Gagal Jantung 2 d .ppt
Bagasspensa
Anatomi jantung dan penyakit jantung.ppt
Anatomi jantung dan penyakit jantung.ppt
Bagasspensa
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Ai Coryde
OK JURNAL READING.pptxgbdfvsdferfewfcsdcdsfds
OK JURNAL READING.pptxgbdfvsdferfewfcsdcdsfds
mhusnulikhsan
Askep hipertensi
Askep hipertensi
Stikes Muhammadiyah Lamongan
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
hellokarin81
Gagal jantung
Gagal jantung
Agustin Nanda Uti
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
JeffriMardiansyah
PENYAKIT DEKOMPESASI JANTUNG (ADHF/acute decompensated heart failure)
PENYAKIT DEKOMPESASI JANTUNG (ADHF/acute decompensated heart failure)
Miftahuljannah761108
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
muzdalifah2406
Farmakologi Obat-obat golongan Hipertensi
Farmakologi Obat-obat golongan Hipertensi
fifinoktaviani
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
DevelisaMedica
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
LisaSofitriana
HIPERTENSI_Ppt.pptx
HIPERTENSI_Ppt.pptx
NoveraDenita1
Presentasi gj k
Presentasi gj k
Lilin Rosyanti Poltekkes kemenkes kendari
mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
mATERI BUAT BELAJAR CHF SEMOGA BERMANFAAT.pptx
Arifin Hidayat
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
adindaknt
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
Rosuli Ahmad
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
maulianaamirudin
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung melemah sehingga tidak mampu memo...
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung melemah sehingga tidak mampu memo...
Ihsan22979
Penyuluhan Materi Gagal Jantung 2 d .ppt
Penyuluhan Materi Gagal Jantung 2 d .ppt
Bagasspensa
Anatomi jantung dan penyakit jantung.ppt
Anatomi jantung dan penyakit jantung.ppt
Bagasspensa
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Ai Coryde
OK JURNAL READING.pptxgbdfvsdferfewfcsdcdsfds
OK JURNAL READING.pptxgbdfvsdferfewfcsdcdsfds
mhusnulikhsan
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
hellokarin81
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
JeffriMardiansyah
PENYAKIT DEKOMPESASI JANTUNG (ADHF/acute decompensated heart failure)
PENYAKIT DEKOMPESASI JANTUNG (ADHF/acute decompensated heart failure)
Miftahuljannah761108
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
Patofisiologi sistem kardiovaskuler.pdf ppt
muzdalifah2406
Farmakologi Obat-obat golongan Hipertensi
Farmakologi Obat-obat golongan Hipertensi
fifinoktaviani
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
DevelisaMedica
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
LisaSofitriana
HIPERTENSI_Ppt.pptx
HIPERTENSI_Ppt.pptx
NoveraDenita1
Ad

Hypertensive heart failure

  • 3. Blood Pressure Blood Pressure Systemic Vascular Resistance Cardiac Output Cardiac: Heart Rate Status Inotropik Neural Humoral Symphatetic Nervous System: 留 adrenergic reseptor (vasoconstrictor) 硫 adrenergic reseptor (vasodilator) Humoral: Vasoconstrictors Angiotensin Catecholamin Renal: Renin-angiotensin Aldosteron Atrial Natriuretik factor Local Regulation: Vasodilators: Prostaglandin EDRF Vasoconstrictors: Endothelin = x
  • 4. HIPERTENSI (HT) Penyakit kardiovaskular dan salah satu faktor resiko utama gangguan jantung. Adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hiper : Berlebihan Tensi : Tekanan / tegangan Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal
  • 5. Merupakan masalah kesehatan utama yang dihubungkan dgn morbiditas & mortalitas yg signifikan Meningkatkan risiko terjadinya PJK >2x lipat dan risiko gagal jantung kongestif >3x lipat Tx HT pada & lanjut usia risiko gagal jantung sampai 50% dibandingkan plasebo (SHEP dan STOP hypertension)
  • 6. Faktor Resiko Yang dapat dimodifikasi Merokok Dislipidemia/hiperkolesterol Diabetes Mellitus Obesitas Alkohol Emosi: rangsangan SS Simpatis Gaya hidup
  • 7. Faktor Resiko Yang tidak dapat dimodifikasi Umur : > 50 thn Sex : Wanita > pria Genetik Etnik
  • 9. Beberapa Istilah Khusus 1. White coat hypertension 2. Persistent hypertension 3. Isolated systolic hypertension 4. Accelerated malignant hypertension (AMH)
  • 10. Klasifikasi Penyebab 1. Hipertensi primer (esensial) 2. Hipertensi sekunder
  • 11. Hipertensi Primer Tidak diketahui penyebabnya Biasanya dimulai sebagai proses intermitten pd individu > 30 thn Contributing factor meliputi peningkatan aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium, intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan intake alkohol berlebihan
  • 12. Hipertensi Sekunder Gangguan ginjal Gangguan endokrin Exogenous medication and drugs Kehamilan Coarctation of the aorta Gangguan neurologi Faktor psikososial Intravascular volume overload
  • 14. Hipertensi merupakan The Sillent Killer Gejala dari penyakit jantung hipertensi bergantung dari durasi, keparahan dan tipe dari penyakit. Bagaimanapun, penderita hipertensi dapat atau tidak dapat mengetahui bahwa ia menderita hipertensi
  • 15. Manifestasi klinik 1. Asimptomatik, Kadang2 gejala timbul bila telah terjadi komplikasi pada target organ: jantung, otak, ginjal, vaskular, mata 2. Simptomatik : Sakit kepala Keletihan Penurunan toleransi aktifitas Palpitasi Angina Dyspnea Perdarahan hidung/epistaksis Pusing Insomnia
  • 16. Target Organ Damage 1. Jantung 2. Otak 3. Ginjal 4. Vaskular 5. Mata
  • 17. Jantung (Hipertensive Heart Disease) Hipertrofi ventrikel kiri Penyakit arteri koronaria dan angina pektoris atau infark miokard Gagal jantung kiri
  • 18. Otak Stroke atau transient ischemic attack Hypertensive encephalopathy Paralisis sementara pd satu sisi (hemiplegia)
  • 19. Ginjal Nefrosklerosis Nokturia Azotemia Insufisiensi ginjal Penyakit ginjal kronis
  • 20. Vaskular Atherosclerosis Aneurisme aorta Peripheral vascular disease Aortic dysection
  • 21. Mata Pandangan kabur Perubahan pd retina spt perdarahan, eksudat Penyempitan pembuluh darah Edema papil Retinopati hipertensi
  • 24. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fundoskopi Perhitungan BMI ( Body mass index) Pemeriksaan abdominal Pemeriksaan lengkap jantung dan paru-paru Palpasi ekstremitas bawah unt melihat adanya edema dan denyut nadi Penilaian neurologis dan lain-lain
  • 25. PENATALAKSANAAN HT Non - Farmakologi Modifikasi Gaya hidup 1. Penurunan Berat Badan 2. Memperbaiki Pola makan 3. Diet rendah sodium 4. Aktifitas fisik (aerobik) 5. Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok
  • 26. terapi Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau dari 3 faktor fisiologis yaitu : Menurunkan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik Menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovaskuler terhadap rangsangan adrenergic dengan obat dari golongan anti simpatis. Menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator
  • 27. Terapi Farmakologi Menurunkan tekanan darah menjadi normal, Sistolik 130-140 mmHG, dan diastolic 60-90 mmHg Mengobati payah jantung karena hipertensi Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler Menurunkan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler semaksimal mungkin.
  • 28. Farmakologi 1. Diuretik ( Thiazid ) 2. Penghambat adrenergik (alfa bolker, beta bloker, alfa-beta bloker labetalol). 3. ACE inhibitor. 4. Antagonis kalsium 5. Vasodilator ( nitrogliserin, diazoxide dll) OBAT-OBAT INI DAPAT DIBERIKAN SENDIRI MAUPUN KOMBINASI
  • 29. MODIFIKASI GAYA HIDUP PILIHAN OBAT AWAL TIDAK MENCAPAI TARGET TEKANAN DARAH Tanpa Indikasi yang Memaksa Dengan Indikasi yang Memaksa Tidak mencapai target tekanan darah (< 140/90 mmHg) (<130/60 mmHg) untuk penderita DM atau PGK Hipertensi Stage 2 (TDS 160 atau TDD 100 mmHg) Kombinasi 2 obat untuk sebagian besar kasus (umumnya diuretika jenis Thizide dan ACE-I, atau ARB, atau 硫B, atau CCB Hipertensi Stage 1 (TDS 140-159 atau TDD 90-99 mmHg) Diuretika jenis Thiazide untuk sebagian besar kasus . Dapat dipertimbangkan ACE- I, ARB, 硫B, CCB, atau kombinasi. Obat-obat untuk indikasi yang memaksa Obat antihipertensi lain sesuai kebutuhan (diuretika, ACE-I, ARB, 硫B, CCB) Optimalkan dosis atau berikan tambahan obat sampai target tekanan darah tercapai. Pertimbangkan konsultasi dengan ahli hipertensi
  • 31. Disfungsi sistolik Kelainan primernya berupa gangguan kontraktilitas jantung Disfungsi diastolik Terjadi keterbatasan pengisian ventrikel akibat gangguan relaksasi dan menurunnya compliance ventrikel kiri.
  • 32. Patofisiologi gagal jantung akibat hipertensi 1. HT faktor risiko terjadinya IMA gangguan fx sistolik ventrikel kiri dan gagal jantung 2. HT hipertrofi ventrikel kiri disfungsi diastolik & risiko gagal jantung
  • 33. Patofisiologi hipertrofi ventrikel kiri pada hipertensi Hipertrofi ventrikel kiri: massa ventrikel akibat diameter sirkumferensial (hipertrofi konsentrik) atau pemanjangan (hipertrofi eksentrik) atau keduanya pada masing2 miofibril.
  • 37. Haemodinamic Load Age gender Risk factor Salt Intake Neurohumoral Left Ventricular Hypertrophy Ventricular Disrhytmia Impaired Left Ventricular Filling Impaired Contractility Myocardial Ischemia Acute Myocardial Infark Congestive Heart Failure Sudden Death
  • 38. Pressure Overload Hypertension Volume Overload Valvular Disease Myocardial Dysfunction Myocardial Infarction Increased Wall Stress Increased Cardiac Work Cell Stretch Cardiac Hypertrophy and or Dilatation Cardiac Dysfunction and Failure
  • 40. Gagal jantung Merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada peningkatan tekanan darah kronik. Pasien dengan hipertensi ada yang asimptomatik tetapi memiliki risiko untuk menjadi gagal jantung (stage A atau B menurut klasifikasi ACC/AHA tergantung apakah pasien memiliki penyakit jantung struktural sebagai konsekuensi hipertensi) Ada juga yang gagal jantung simptomatik (stage C atau D menurut klasifikasi ACC/AHA).
  • 41. Klasifikasi gagal jantung menurut ACC/AHA Tingkatan gagal jantung berdasarkan struktur dan kerusakan otot jantung Klasifikasi fungsional NYHA Tingkatan berdasarkan gejala dan aktifitas fisik Stadium A Memiliki resiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung. Tidak terdapat gangguan structural atau fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala Kelas I Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak napas. Stadium B Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau gejala. Kelas II Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas. Stadium C Gagal jantung yang simptomatik berhubungan dengan penyakit structural jantung yang mendasari Kelas III Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi aktifitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak Stadium D Penyakit jantung structural lanjut serta gejala gagal jantung yang sangat bermakna saat istirahat walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal (refrakter) Kelas IV Tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa keluhan. Terdapat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas ACC = American College of CardiologyAHA = American Heart Association Hunt SA et al. Circulation. 2005;112:1825-1852 Nyha =New York Hearth AssociationThe Criteria Committee On The New York Heart Association Nomenclature And Criteria For Diagnosis of Disease of the Heart and Great Vessel.9ed. Boston, Mass:Little, Brown & Co;1994:253-256
  • 42. Manifestasi klinik Kelainan jantung seperti Mudah lelah Sesak napas Nyeri dada (iskemia miokard atau diseksi aorta) Edema (gejala umum) Hospitalisasi dapat dicetuskan oleh edema paru
  • 43. Pemeriksaan fisik JVP Kardiomegali Kongesti paru Irama gallop Hepatomegali Edema tungkai
  • 46. EKG Hipertrofi ventrikel kiri dapat dinilai dari pemeriksaan EKG dengan berbagai metode. Hal lain yang perlu dinilai pada EKG adalah 1. iskemia miokard 2. infark miokard atau 3. aritmia
  • 54. echocardiografi Transthoracic echocardiography (TTE) lebih sensitif dan spesifik daripada EKG untuk mendiagnosis adanya hipertrofi ventrikel kiri Pada pemeriksaan 2-dimensi (2-D) dan pemeriksaan M-mode, ditemukan adanya penebalan pada septum interventricular, seperti pada dinding posterior (> 1.1 cm). Hipertrofi ventrikel kiri kuantitatif didefinisikan sebagai peningkatan massa ventrikel kiri.
  • 56. Serum biomarker Respon ventrikel thd stres salah satunya melalui aktivasi transkripsi dan sekresi B-type Natriuretic Peptide (BNP) Pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal, kadar BNP plasma >57 pg/ml memiliki nilai prediktif positif 100% untuk abnormalitas diastolik seperti yg ditentukan oleh echocardiografi.
  • 57. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS Coronary artery atherosclerosis Hypertrophic cardiomyopathy Jantung atlet (dengan hipertrofi ventrikel kiri) Fibrilasi atrium karena etiologi lain Disfungsi diastolik karena etiologi lain Sleep apnea
  • 58. terapi ACE Inhibitor Dosis Awal Target Dosis Captopril Enalapril Lisinopril Ramipril Trandolapril 6,25 mg 3x/hari 2,5 mg 2x/hari 2,5-5,0 mg 1x/hari 2,5 mg 1x/hari 0,5 mg 1x/hari 50 mg 3x/hari 10-20 mg 2x/hari 20-35 mg 1x/hari 5 mg 2x/hari 4 mg 1x/hari
  • 59. terapi Blocker Dosis Awal Target Dosis Bisoprolol Carvedilol Metoprolol Succinate (CR/XL) Nebivolol 1,25 mg 1x/hari 3,125 mg 2x/hari 12,5/25 mg 1x/hari 1,25 mg 1x/hari 10 mg 1x/hari 25-50 mg 2x/hari 200 mg 1x/hari 10 mg 1x/hari
  • 60. terapi ARB Dosis Awal Target Dosis Candesartan Valsartan Losartan 4 atau 8 mg 1x/hari 40 mg 2x/hari 50 mg 1x/hari 32 mg 1x/hari 160 mg 2x/hari 150 mg 1x/hari MRA Dosis Awal Target Dosis Eplerenone Spironolakton 25 mg 1x/hari 25 mg 1x/hari 50 mg 1x/hari 25-50 mg 1x/hari
  • 61. TERAPI KOMBINASI Ada 6 alasan kenapa pengobatan kombinasi dianjurkan : 1. Mempunyai efek aditif 2. Mempunyai efek sinergis 3. Mempunyai sifat saling mengisi 4. Penurunan efek samping masing-masing obat 5. Mempunyai daya kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu. 6. Peningkatan kepatuhan pasien