際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Identifikasi Masalah Gizi kurang dan
Gizi Lebih di Indonesia
Adapun hal yang mempengaruhi masalah gizi kurang
di Indonesia, antara lain:
 Kurang Energi Protein (KEP)
 Anemia Gizi
 Kurang Vitamin A
 Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
1. Kurang Energi Protein
 Kurang Kalori Protein
 Gizi Kurang/Gizi Buruk
 Malnutrisi :
Marasmus  Kwashiorkor
 Menurut Depkes RI , sekitar 10,8% anak balita menderita gizi kurang dan gizi
buruk
 Ibu hamil dan ibu menyusui. Pada bumil mengakibatkan BBLR  Berat Bayi
Lahir Rendah, kurang dari 2500gram
 KKP merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling
utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai baik kuantitas
maupun kualitas, dan adanya penyakit infeksi yang sering diderita seperti
campak, diare, ISPA, cacingan, dsb
 Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh beberapa faktor:
- karena kebutuhan gizi anak/satuan BB lebih besar dibandingkan dgn org
dewasa, karena selain untuk pertumbuhan juga sbg pemeliharaan tubuh
- kemampuan saluran pencernaan anak yg tdk sesuai dgn jmlah volume
makanan yg mempunyai kandungan gizi yg dibutuhkan anak
- segera stlh anak dpt bergerak sendiri tanpa bantuan org lain disekitarnya,
sehingga memudahkan untuk terkena penyakit infeksi terutama bagi anak2 yg
daya than tubuhnya lemah
- dari segi sosial budaya, sebagian besar masy di Indonesia masih
mengutamakan jenis makanan yg terbaik cenderung diberikan kpd anggota
keluarga yg mempunyai nilai produktif, terutama pd ayah yg mencari nafkah
2. Anemia Gizi
 Terbanyak: defisiensi zat besi
 Akibat:
 Kemampuan intelektual
 Produktifitas kerja
 Morbiditas anak
 Mortality ibu
 BBLR dan keguguran
 Penyebabnya:
- menu sehari2 kurang mengandung zat besi
- Penyerapan zat besi di dlm usus kurang baik (terganggu)
- Infeksi parasit/yg lain
- Kemampuan menampung zat besi menurun/kebutuhan besi
meningkat
 Menurut Depkes RI, 1989:
- Bumil 50-70%
- Tidak hamil 30-40%
- Laki-laki dewasa 20-30%
- Anak balita 30-40%
- Anak sekolah 25-35%
3. Kekurangan Vit. A
Prevalensi : 0.7%
Akibat KVA :
 Tingkat mortalitas tinggi
 Anak rentan infeksi
 Biaya kesehatan tinggi
 Perkembangan mental terganggu
 Penyakit degeneratif menyerang usia dini
 Buta senja atau rabun senja
 Menurut Doeschate, faktor yang berperan pada terjadinya
Xerophthalmia:
- Usia: sering dijumpai pd anak2 klompok imur 2-3 thn dan jarang
trjadi pda usia di atas 8-9 thn. Dan pda anak muda usia, terutama
bayi yg tdk konsumsi ASI di Indonesia
- Jenis kelamin : laki2 lebih rawan terhadap Xerophthalmia
- Musim: pd musim2 terntu. Di Surabay pd bulan April dan
September. Di Bandung Maret dan Juli
- Berhubungan dengan menu sehari-hari: sedikit menu vit A,
karoten, lemak dan protein
- Penyakit infeksi dan infestasi cacing: campak 30%, 20% penyakit
infeksi lain yg disertai demam
- KKP
4. Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKY)
Akibat GAKI:
 Pembesaran kelenjar gondok
 Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli)
 Gangguan mental
 Gangguan neuro motor
Masalah Gizi lain
 Muncul Obesitas
 Prevalensi:
wanita diatas usia 40 tahun  mencapai 30%
overweight dan obese
Akibat obesitas (Gizi Lebih):
 PJK
 Kanker
 diabetes melitus
 hipertensi
 Angkanya meningkat tajam setelah tahun
1992
prevalensi berat-kurang (underweight) menurut provinsi dan nasional. Secara nasional,
prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi
buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional
tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada
prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7
persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari 2007 dan
2013
Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2 persen, yang berarti terjadi
peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek
sebesar 37,2 persen terdiri dari 18,0 persen sangat pendek dan 19,2 persen pendek.
Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8 persen
tahun 2007 dan 18,5 persen tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0 persen
pada tahun 2007 menjadi 19,2 persen pada tahun 2013.
kecenderungan prevalensi status gizi anak balita menurut ketiga indeks BB/U, TB/U dan
BB/TB. Terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun
2013. Prevalensi sangat pendek turun 0,8 persen dari tahun 2007, tetapi prevalensi pendek
naik 1,2 persen dari tahun 2007. Prevalensi sangat kurus turun 0,9 persen tahun 2007.
Prevalensi kurus turun 0,6 persen dari tahun 2007. Prevalensi gemuk turun 2,1 persen dari
tahun 2010 dan turun 0,3 persen dari tahun 2007.
 secara nasional prevalensi pendek pada anak
umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3%
sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi
sangat pendek terendah di DI Yogyakarta
(14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %).
 Secara nasional masalah gemuk pada anak umur
5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri
dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah
di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di
DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15 provinsi dengan
prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu
Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten,
Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat,
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua,
Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan DKI
Jakarta.
 umur 13-15 tahun penilaian status gizi berdasarkan
TB/U dan IMT/U. Gambar 3.14.11. menyajikan
prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun.
Secara nasional, prevalensi pendek pada remaja adalah
35,1 persen (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek.
Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta
(4,0 %) dan tertinggi di Papua (27,4%). Sebanyak 16
provinsi dengan prevalensi sangat pendek diatas
prevalensi nasional yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau,
Banten, Maluku, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi,
Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Lampung, Nusa
Tenggara Timur dan Papua.
 prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah
11,1 persen terdiri dari 3,3 persen sangat kurus dan 7,8
persen kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat paling rendah
di Bangka Belitung (1,4 %) dan paling tinggi di Nusa
Tenggara Timur (9,2%). Sebanyak 17 provinsi dengan
prevalensi anak sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi
nasional yaitu Riau, Aceh, Jawa Tengah, Lampung, Jambi,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat,
Kalimantan Barat, Banten, Papua, Sumatera Selatan,
Gorontalo, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur.
 Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di
Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen
gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas).

More Related Content

What's hot (20)

Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Ubaidillah Solo
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
susi wartini
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
Uwes Chaeruman
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
Operator Warnet Vast Raha
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
asep nababan
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
sis mkes
Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
YettiWiraCiterawatiS1
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
Tri Purnasari
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
Sri Sumarni
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Firda Amalia
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019
edywaliyo
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
riri_hermana
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Asyifa Robiatul adawiyah
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
HusHa Hatimah
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Helliya
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Indri Wati
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
Dessycis
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
diansachio
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
Triana Septianti
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Ubaidillah Solo
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
susi wartini
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
Uwes Chaeruman
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
asep nababan
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
sis mkes
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
Tri Purnasari
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
Sri Sumarni
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Firda Amalia
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019
edywaliyo
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
riri_hermana
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
HusHa Hatimah
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Helliya
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Indri Wati
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
Dessycis
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
diansachio
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
Triana Septianti

Similar to Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia (20)

Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
syarifah irmadani
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
MuhFakhri1
Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013
Zufar Hilmy Pratyaksa
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
FakhrotunNisaSsiSpd
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
irfiandi irfiandi
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docx
satriaaja2
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptxMateri dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
GaluhPradnya2
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdfAF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
WidyaNoorHaliza
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptxMATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
ahmadnawawie
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptxMATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
kiki672326
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan TangguhPeran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
AndaniMonikaPutri
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptxGizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
dhilarizky
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
MiaFebrina1
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
Anisa Imaniar
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Fakhriyah Elita
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI BAGI SISWA SMP
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI  BAGI SISWA SMPAKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI  BAGI SISWA SMP
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI BAGI SISWA SMP
anangprasetyo70
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
YenzaFahera1
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
CitraMauliaDewi
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
syarifah irmadani
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
MuhFakhri1
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
FakhrotunNisaSsiSpd
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
irfiandi irfiandi
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docx
satriaaja2
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptxMateri dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
GaluhPradnya2
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdfAF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
AF87CC5F-E22E-4BE8-9328-F40C11D7035C.pdf
WidyaNoorHaliza
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptxMATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
MATERI PENANGGULANGAN STUNTING KKN 2022.pptx
ahmadnawawie
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptxMATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
MATERI AKSI BERGIZI 2024 UPTD PUSKESMAS BABAKN SURABAYA.pptx
kiki672326
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan TangguhPeran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
Peran Gizi pada Remaja dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh
AndaniMonikaPutri
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptxGizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
dhilarizky
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
Anisa Imaniar
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Fakhriyah Elita
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI BAGI SISWA SMP
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI  BAGI SISWA SMPAKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI  BAGI SISWA SMP
AKSI KAMPANYE GIZI BERGIZI BAGI SISWA SMP
anangprasetyo70
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
CitraMauliaDewi

Recently uploaded (20)

PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana

Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia

  • 1. Identifikasi Masalah Gizi kurang dan Gizi Lebih di Indonesia
  • 2. Adapun hal yang mempengaruhi masalah gizi kurang di Indonesia, antara lain: Kurang Energi Protein (KEP) Anemia Gizi Kurang Vitamin A Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
  • 3. 1. Kurang Energi Protein Kurang Kalori Protein Gizi Kurang/Gizi Buruk Malnutrisi : Marasmus Kwashiorkor
  • 4. Menurut Depkes RI , sekitar 10,8% anak balita menderita gizi kurang dan gizi buruk Ibu hamil dan ibu menyusui. Pada bumil mengakibatkan BBLR Berat Bayi Lahir Rendah, kurang dari 2500gram KKP merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai baik kuantitas maupun kualitas, dan adanya penyakit infeksi yang sering diderita seperti campak, diare, ISPA, cacingan, dsb Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh beberapa faktor: - karena kebutuhan gizi anak/satuan BB lebih besar dibandingkan dgn org dewasa, karena selain untuk pertumbuhan juga sbg pemeliharaan tubuh - kemampuan saluran pencernaan anak yg tdk sesuai dgn jmlah volume makanan yg mempunyai kandungan gizi yg dibutuhkan anak - segera stlh anak dpt bergerak sendiri tanpa bantuan org lain disekitarnya, sehingga memudahkan untuk terkena penyakit infeksi terutama bagi anak2 yg daya than tubuhnya lemah - dari segi sosial budaya, sebagian besar masy di Indonesia masih mengutamakan jenis makanan yg terbaik cenderung diberikan kpd anggota keluarga yg mempunyai nilai produktif, terutama pd ayah yg mencari nafkah
  • 5. 2. Anemia Gizi Terbanyak: defisiensi zat besi Akibat: Kemampuan intelektual Produktifitas kerja Morbiditas anak Mortality ibu BBLR dan keguguran
  • 6. Penyebabnya: - menu sehari2 kurang mengandung zat besi - Penyerapan zat besi di dlm usus kurang baik (terganggu) - Infeksi parasit/yg lain - Kemampuan menampung zat besi menurun/kebutuhan besi meningkat Menurut Depkes RI, 1989: - Bumil 50-70% - Tidak hamil 30-40% - Laki-laki dewasa 20-30% - Anak balita 30-40% - Anak sekolah 25-35%
  • 7. 3. Kekurangan Vit. A Prevalensi : 0.7% Akibat KVA : Tingkat mortalitas tinggi Anak rentan infeksi Biaya kesehatan tinggi Perkembangan mental terganggu Penyakit degeneratif menyerang usia dini
  • 8. Buta senja atau rabun senja Menurut Doeschate, faktor yang berperan pada terjadinya Xerophthalmia: - Usia: sering dijumpai pd anak2 klompok imur 2-3 thn dan jarang trjadi pda usia di atas 8-9 thn. Dan pda anak muda usia, terutama bayi yg tdk konsumsi ASI di Indonesia - Jenis kelamin : laki2 lebih rawan terhadap Xerophthalmia - Musim: pd musim2 terntu. Di Surabay pd bulan April dan September. Di Bandung Maret dan Juli - Berhubungan dengan menu sehari-hari: sedikit menu vit A, karoten, lemak dan protein - Penyakit infeksi dan infestasi cacing: campak 30%, 20% penyakit infeksi lain yg disertai demam - KKP
  • 9. 4. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY) Akibat GAKI: Pembesaran kelenjar gondok Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli) Gangguan mental Gangguan neuro motor
  • 10. Masalah Gizi lain Muncul Obesitas Prevalensi: wanita diatas usia 40 tahun mencapai 30% overweight dan obese
  • 11. Akibat obesitas (Gizi Lebih): PJK Kanker diabetes melitus hipertensi Angkanya meningkat tajam setelah tahun 1992
  • 12. prevalensi berat-kurang (underweight) menurut provinsi dan nasional. Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7 persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari 2007 dan 2013 Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2 persen, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2 persen terdiri dari 18,0 persen sangat pendek dan 19,2 persen pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8 persen tahun 2007 dan 18,5 persen tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0 persen pada tahun 2007 menjadi 19,2 persen pada tahun 2013.
  • 13. kecenderungan prevalensi status gizi anak balita menurut ketiga indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. Prevalensi sangat pendek turun 0,8 persen dari tahun 2007, tetapi prevalensi pendek naik 1,2 persen dari tahun 2007. Prevalensi sangat kurus turun 0,9 persen tahun 2007. Prevalensi kurus turun 0,6 persen dari tahun 2007. Prevalensi gemuk turun 2,1 persen dari tahun 2010 dan turun 0,3 persen dari tahun 2007.
  • 14. secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %).
  • 15. Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan DKI Jakarta.
  • 16. umur 13-15 tahun penilaian status gizi berdasarkan TB/U dan IMT/U. Gambar 3.14.11. menyajikan prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun. Secara nasional, prevalensi pendek pada remaja adalah 35,1 persen (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek. Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (4,0 %) dan tertinggi di Papua (27,4%). Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat pendek diatas prevalensi nasional yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau, Banten, Maluku, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
  • 17. prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah 11,1 persen terdiri dari 3,3 persen sangat kurus dan 7,8 persen kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat paling rendah di Bangka Belitung (1,4 %) dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur (9,2%). Sebanyak 17 provinsi dengan prevalensi anak sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi nasional yaitu Riau, Aceh, Jawa Tengah, Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Banten, Papua, Sumatera Selatan, Gorontalo, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas).