JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
Ìý
Modul ini membahas berbagai jenis diet yang diberikan kepada pasien di rumah sakit sesuai dengan kondisi penyakitnya, meliputi diet makanan biasa, lunak, saring, dan cair. Diet-diet tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertimbangkan tekstur dan jenis makanan yang dapat dicerna.
Kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 27 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang mengalami penurunan berat badan dan gejala infeksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi underweight, anemia, dan gangguan fungsi hati. Diagnosis gizi menunjukkan asupan energi dan protein kurang serta gaya hidup tidak sehat. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan asupan zat gizi dan memotivasi perubahan perilaku.
Teks tersebut merangkum kasus seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang dirawat di rumah sakit karena sesak nafas dan nyeri dada akibat miokard infark akut. Dokumen tersebut melakukan penilaian gizi pasien berdasarkan antropometri, biokimia, dan riwayat makan serta menetapkan diagnosis dan intervensi gizi yang dibutuhkan."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet dan hubungannya dengan penyakit. Terdapat diet biasa untuk pasien tanpa gangguan sistem tubuh, diet lunak untuk pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta diet cair untuk pasien yang sulit makan."
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang distribusi dan penyajian makanan.
2. Distribusi makanan adalah proses penyaluran makanan dari produsen ke konsumen, sedangkan penyajian makanan berkaitan dengan cara menyajikan makanan.
3. Dibahas pula berbagai metode distribusi dan penyajian makanan.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang untuk konsultasi gizi karena obesitas, hipertensi dan penyakit jantung. Ia memiliki indeks massa tubuh 40,9 dan pola makan yang tidak sehat dengan asupan energi dan lemak melebihi kebutuhan serta jarang berolahraga. Diagnosa awal menunjukkan gangguan asupan zat gizi dan perilaku makan.
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
Ny. Es mengalami hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida 189 mg/dL. Audit gizi menunjukkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat melebihi kebutuhan. Diagnosa gizi meliputi kelebihan asupan makanan dan minuman, perubahan nilai laboratorium terkait lemak, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan trigliserida dan memperbaiki pola makan dengan diet dislipidemia
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Manajemen nutrisi penting bagi pasien penyakit hati dan kanker untuk mencegah malnutrisi. Untuk pasien hati, dietnya harus memenuhi kebutuhan kalori dan protein dengan menghindari alkohol. Pasien lanjut perlu asupan yang memadai untuk mencegah malnutrisi, termasuk asam amino rantai cabang, serat, dan diet rendah natrium. Tujuan nutrisi kanker adalah mempertahankan status gizi, mengurangi kaheksia
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang distribusi dan penyajian makanan.
2. Distribusi makanan adalah proses penyaluran makanan dari produsen ke konsumen, sedangkan penyajian makanan berkaitan dengan cara menyajikan makanan.
3. Dibahas pula berbagai metode distribusi dan penyajian makanan.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang untuk konsultasi gizi karena obesitas, hipertensi dan penyakit jantung. Ia memiliki indeks massa tubuh 40,9 dan pola makan yang tidak sehat dengan asupan energi dan lemak melebihi kebutuhan serta jarang berolahraga. Diagnosa awal menunjukkan gangguan asupan zat gizi dan perilaku makan.
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
Ny. Es mengalami hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida 189 mg/dL. Audit gizi menunjukkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat melebihi kebutuhan. Diagnosa gizi meliputi kelebihan asupan makanan dan minuman, perubahan nilai laboratorium terkait lemak, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan trigliserida dan memperbaiki pola makan dengan diet dislipidemia
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Manajemen nutrisi penting bagi pasien penyakit hati dan kanker untuk mencegah malnutrisi. Untuk pasien hati, dietnya harus memenuhi kebutuhan kalori dan protein dengan menghindari alkohol. Pasien lanjut perlu asupan yang memadai untuk mencegah malnutrisi, termasuk asam amino rantai cabang, serat, dan diet rendah natrium. Tujuan nutrisi kanker adalah mempertahankan status gizi, mengurangi kaheksia
Nutrisi adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan pertumbuhan. Kanker dapat menyebabkan kehilangan berat badan karena penurunan asupan makanan, peningkatan metabolisme, dan glukoneogenesis. Diet yang seimbang penting untuk memenuhi kebutuhan kalori, protein, vitamin, mineral seperti besi, kalsium, dan seng guna mendukung ketahanan tubuh pasien kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui, termasuk tujuan, prinsip, dan jenis makanan serta kadar zat gizinya. Diet ibu hamil bertujuan memberikan makanan tinggi energi dan protein sesuai kebutuhan yang meningkat seiring pertumbuhan janin, sedangkan ibu menyusui perlu makanan yang memenuhi kebutuhan untuk produksi ASI. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berdamp
Payudara terletak di dada dengan batas superior hingga klavikula dan batas inferior hingga rusuk ke-7. Terdapat jenis-jenis tumor payudara antara lain jinak dan ganas yang dapat menyebar. Kanker payudara dibedakan menjadi beberapa stadium berdasarkan ukuran tumor dan penyebarannya. Diagnosis kanker payudara dilakukan dengan mammografi, USG, MRI, dan PET scan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kanker payudara, termasuk definisi, faktor risiko, tanda-tanda, stadium, jenis pengobatan, dan jenis pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara. Kanker payudara disebabkan oleh sel-sel ganas yang bermula di payudara, dan faktor risikonya antara lain usia pertama hamil yang tua, menggunakan terapi hormon pascamenopause, tidak menyusui, alkohol, ob
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, penyebabnya, gejalanya, pencegahannya, dan pengobatannya. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang umumnya diderita wanita meskipun pria juga bisa terserang. Penyebabnya antara lain lingkungan, gaya hidup, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi benjolan, perubahan bentuk payudara, atau keluarnya cairan dari payud
Importance Of Nutrition In Cancer PatientsAzam Jafri
Ìý
Nutrition is important for cancer patients as malnutrition can increase complications, reduce tolerance to treatment, and decrease quality of life. Malnutrition is common in cancer patients and leads to increased morbidity and mortality as well as reduced quality and life. Good nutrition practices like maintaining weight and nutritional stores can help improve quality of life. Nutritional intervention should be part of the overall oncology care strategy to improve outcomes.
This document discusses nutrition support in cancer patients. It begins by reviewing cancer mortality statistics and trends in the US. It then describes common nutritional alterations in cancer patients, such as early satiety, dysphagia, nausea/vomiting, taste changes, and cachexia. The document outlines nutritional assessments for cancer patients, including screening tools, physical exams, laboratory tests, and quality of life assessments. It provides criteria for nutritional intervention and goals of therapy. The document discusses nutritional management strategies for issues like mucositis, diarrhea, and neutropenia. It addresses special considerations for enteral and parenteral nutrition in cancer patients. Finally, it lists some online resources for patient and caregiver education.
Dokumen tersebut membahas terapi nutrisi pada pasien kanker. Nutrisi merupakan aspek penting dalam perawatan kanker karena 10-20% kematian pasien kanker disebabkan malnutrisi. Strategi yang direkomendasikan adalah mendeteksi status nutrisi awal, memenuhi kebutuhan energi dan protein, serta memberikan suplemen seperti vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep nutrisi yang mencakup definisi nutrisi sebagai proses pengambilan zat makanan penting oleh tubuh, jenis-jenis nutrien utama seperti karbohidrat, lemak, dan protein beserta fungsinya, serta tipe-tipe malnutrisi seperti defisiensi gizi dan marasmus.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan rongga mulut pada lansia. Pertama, mendefinisikan lansia sebagai orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami penurunan fisik, mental, dan spiritual. Kedua, menjelaskan beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada rongga mulut lansia seperti penurunan otot rahang dan kemampuan mengunyah serta menelan. Ketiga, berbagai penyakit sistemik seperti
Dokumen tersebut membahas pengaruh status gizi terhadap pengobatan. Status gizi yang baik diperlukan untuk absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat agar terapi obat berjalan efektif. Malnutrisi dapat mempengaruhi proses tersebut sehingga dosis obat perlu disesuaikan. Beberapa obat seperti antituberkulosis dan antibiotik rentan terhadap pengaruh status gizi.
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
Ìý
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi Kwashiorkor memberikan penjelasan tentang definisi, gejala, penyebab, dan asuhan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi gangguan nutrisi tersebut. Asuhan meliputi pengkajian status gizi, pemberian makanan bergizi, dan edukasi nutrisi kepada keluarga pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai gizi ikan sebagai sumber pangan yang penting. Ikan kaya akan protein, lemak termasuk omega 3, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan."
1. Bahan pencemar seperti rokok, alkohol, sinar matahari berlebihan, dan makanan tidak seimbang dapat memicu kanker.
2. Makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan ikan kaya akan zat antioksidan yang dapat mencegah kanker.
3. Diet seimbang dan variatif yang kaya serat dapat menurunkan resiko kanker.
Dokumen tersebut membahas terapi nutrisi yang penting untuk pasien kanker untuk mencegah malnutrisi. Kanker dan pengobatannya dapat menyebabkan anoreksia dan cacheksia, dua penyebab utama malnutrisi pada pasien kanker, yang perlu diatasi dengan terapi nutrisi yang tepat seperti suplemen makanan kaya zat gizi.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas diagnosis dan penanganan terbaru berbagai gangguan ginjal seperti penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronis, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih.
2. Penyakit ginjal akut bisa disembuhkan bila ditangani segera, sedangkan penyakit ginjal kronis tidak bisa sembuh dan progresif. Faktor risiko penyakit ginjal kronis adalah hip
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
Ìý
Gizi buruk pada anak balita disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein akibat kurangnya makanan bergizi selama waktu yang lama, penyakit kronis, atau gangguan pencernaan. Data tahun 2012 menunjukkan tingkat gizi buruk tertinggi di Kota Cirebon dibanding kota-kota lainnya, mungkin karena masih banyaknya masyarakat miskin yang kurang akses terhadap makanan bergizi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya, optik geometrik termasuk lensa dan kesesatannya, serta anatomi dan fungsi mata. Dibahas pula penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya.
Terapi panas merupakan terapi yang menggunakan panas untuk meningkatkan pemulihan jaringan. Metode terapi panas meliputi kompres panas, termal, dan radiasi panas seperti sinar inframerah. Panas bermanfaat untuk meredakan nyeri otot dan sendi, meningkatkan sirkulasi darah, serta mempercepat reaksi kimia dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan masalah kesehatan remaja khususnya di Indonesia, mencakup:
1. Definisi remaja dan kelompok usia remaja
2. Masalah kesehatan umum dan reproduksi yang dihadapi remaja
3. Perilaku berisiko remaja seperti hubungan seks, merokok, dan konsumsi napza
4. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS pada remaja
Sistem reproduksi wanita terdiri atas alat genitalia eksterna seperti vulva, vagina, dan payudara serta alat genitalia internal seperti uterus, tuba falopi, dan ovarium. Organ-organ ini bekerja sama untuk proses reproduksi melalui pengaruh hormon seperti estrogen, progesteron, dan hormon lainnya."
1. Perawat memiliki peran penting dalam pemberian obat yang tepat, termasuk mengawasi respon pasien dan efek samping obat.
2. Perawat bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada pasien tentang obat, mendokumentasikan pemberian obat, dan menyimpan obat dengan benar.
3. Pasien berhak untuk mengetahui alasan pemberian obat dan menolak obat tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
2. • KANKER : (Neoplasma Maligna )
Adalah kumpulan sel dalam tubuh yang mampu
berkembang biak secara tidak normal
(abnormal)
• JENIS KANKER :
10 jenis kanker utama di Indonesia :
Ca, leher rahim, payudara, kulit, hati, paru,
leukimia, ovarium, limfoma, nasopharinx
(mulut dan hidung), kanker kolon dan rectum.
3. • PENYEBAB :
Bisa faktor internal dan eksternal
Diperkirakan :
- 35 % berhubungan dengan makanan
(bahan tambahan atau bumbu, penyedap rasa, pemertajam rasa,
pemanis, pengawet, pewarna, pengemulsi,) misal : Nitrosamin,
pengawet nitrat dan nitrit, ikan asin
- 30 % karena rokok dan tembakau
• PERKEMBANGAN KANKER :
Tahap iniasi ïƒ awal terjadinya perubahan sel (interaksi bahan
kimia,radiasi,virus dengan DNA/Deoxyribo Nucleic Acid
Tahap promosi ïƒ aktifnya sel-sel kanker ïƒ 5 – 20 th
• PENGOBATAN KANKER :
Bisa berupa : operasi, radiasi, & kemoterapi
Efek samping pengobatan : mual, muntah, hiperurisemia,
hipoalbumin
4. EFEK KANKER TERHADAP GIZI :
Penurunan BB, karena :
- Berkurangnya makanan yang masuk
- Kecepatan metabolisme basal
- Proses glukoneogenesisïƒ karena Ketergantungan tumor
pada metabolisme anaerob
Cachexiaïƒ manifestasinnya :
- Anoreksia
- BB
- Gangguan refleks dan metabolisme
- Lemas
- Anemia
- KEP
- Perubahan ambang rasa kecap
5. PENYEBAB PENURUNAN BB
• Asupan inadekuat
• Gangguan absorbsi
• Penggunaan nutrisi abnormal
• Peningkatan kebutuhan gizi
• Peningkatan ekskresi nutrien
CACHEXIA :
• Keadaan malnutrisi dimana masa otot dipecah
untuk menghasilkan nutrient shg pasien
tampak kisut/atropi
• Berhubungan dengan perubahan proses
metabolisme lemak dan KH secara tidak
efisien
6. PENINGKATAN KEBUTUHAN GIZI
KARENA :
• Cedera sel/jaringan yang berhub dg
pembedahan,radiotx,kemotx
• Komplokasi terapi spt infeksi
• Hipermetabolik pada kasus malignancy
• Penggunaan nutrient tidak efektif
7. PENYEBAB MALNUTRISI DAN CACHEXIA
PENYEBAB PRIMER
• Hipermetabolik
• Gejala oportunistik (diare, muntah, anoreksia)
• Gejala berhubungan dengan respon penyakit (lelah,
depresi)
PENYEBAB SEKUNDER
• Efek samping obat
• Efek samping terapi (kemotx, radiotx)
• Ketidak mampuan menyediakan makanan (gejala lelah
dan keuangan)
8. TUJUAN INTERVENSI GIZI :
• Gizi optimal Respon terhadap
terapi
• Kebutuhan gizi Penyakit, terapi,
rehabilitasi
• Asupan nutrien
• Sikap terhadap makanan
• Pola makan pasien
9. PENGKAJIAN RESIKO UNTUK
MALNUTRISI :
• Penurunan BB ≥ 5 % dlm 1 bln, ≥ 10 % dlm 6 bln
• Asupan oral inadekuat ≥ 7 hari
• Albumin < 3,5 g/dl
• LILA < 90 % nilai standar
• Pembedahan, infeksi berat
• Kemotx, radiotx agresif
• Mual, muntah, diare, disfagia, anoreksia ≥ 2 mg
• Berkurangnya kemandirian perawatan diri
• Dimensia
• Alkohol, obat
• Kemiskinan
10. PENATALAKSANAAN DIET :
• Porsi kecil tp sering min 4 x sehari
• Diet TKTP
• Suplemen oral padat kalori (puding, milkshake)
• Peningkatan citarasa makanan (ditembah gula,
rempah-rempah)
• Penampilan dan warna menarik
• Cairan 2-3 lt
• Hindari asam pedas terlalu panas / dingin
• Konsistensi makanan (biasa/lunak/cair/sonde)
• Oral (-) dukungan nutrisi (isocal,
neomune)
11. DIIT :
Tujuan :
- Mengurangi gejala kanker eachexia
- Mencegah komplikasi (sepsis dan infeksi)
- Memperbaiki defisiensi gizi akibat kanker/pengobatannya
Prinsip & Syarat :
• Energi tinggi
Px status gizi kurang : 45 – 50 kal/kgBB/hari
Px status gizi normal : 30 – 35 kal/kgBB/hari
• Protein tinggi : 1,5 – 2 gr/kgBB/hari
• Vitamin dan mineral tinggi (bila perlu suplemen)ïƒ vit A,
B kompleks, C & E
• Lemak rendah/cukup ïƒ 25 %
• Bentuk makanan yang sesuai kondisi Px
• Porsi kecil dan sering
12. PERHATIKAN
• Hindari makanan dan minuman 2 jam
post kemoterapi / radiasi
• Sering terjadi diare
• Pantau keseimbangan cairan
• Suplemen asam folat penting untuk
pembentukan sel baru dan mencegah
kelainan dan mutasi DNA
13. Peran Anti Oksidan
• Diet kaya sayur dan buah
• Konsumsi vit C 250 mg : pada perokok
• Konsumsi vit E 50 mg : menurunkan
resiko