Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan metode-metode analisis capital budgeting, yaitu:
1. Pengertian capital budgeting sebagai proses mengidentifikasi, menganalisis, dan menyeleksi investasi jangka panjang.
2. Ada dua kelompok kriteria analisis investasi, yaitu yang mempertimbangkan nilai waktu uang dan yang tidak. Kriteria yang tidak mempertimbangkan nilai waktu uang adalah payback periode dan average rate of return.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Dokumen tersebut membahas tentang fluktuasi ekonomi, siklus ekonomi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori-teori utama fluktuasi ekonomi adalah teori real business cycle, teori business cycle Keynesian, dan teori business cycle moneter. Siklus ekonomi terdiri dari masa depresi, pemulihan, kemakmuran, dan resesi. Kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk mengelola siklus ekonomi jangka pendek dan pan
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara pertumbuhan uang dan inflasi. Teori jumlah uang menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan tingkat harga dan tingkat inflasi ditentukan oleh tingkat pertumbuhan jumlah uang. Inflasi menyebabkan biaya seperti biaya menu dan biaya sol sepatu serta mengurangi daya beli uang.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio keuangan dan common-size membantu menilai kinerja operasi dan keuangan perusahaan.
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaRisa Martia
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang definisi biaya, proses pembebanan biaya, dan perilaku biaya. Terdapat tiga metode pembebanan biaya yaitu penelusuran langsung, penelusuran pemicu, dan alokasi. Dokumen tersebut juga membedah klasifikasi dan penentuan pola perilaku biaya.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Ìý
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan alat optimasi analisis regresi untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode ordinary least square (OLS) digunakan untuk memperoleh persamaan regresi sederhana dan berganda dengan meminimalkan kuadrat kesalahan antara data aktual dan perkiraan. Konsep marginalitas dan elastisitas juga dijelaskan untuk menganalisis pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel lain.
Kurva Phillips menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Pada setiap titik, pembuat kebijakan dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran dengan menggerakkan permintaan agregat di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Faktor seperti inflasi yang diharapkan, pengangguran siklis, dan guncangan penawaran dapat menyebabkan pergeseran kurva Phillips.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara inflasi dengan tingkat hunian hotel di beberapa kota, serta hubungan antara volume perdagangan saham dengan jumlah perusahaan sekuritas. Data menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan secara statistik antara kedua variabel tersebut pada taraf nyata 5% dan 1%.
Bab ini membahas dua pertanyaan tentang kebijakan stabilisasi makroekonomi: (1) apakah kebijakan sebaiknya aktif atau pasif, dan (2) apakah kebijakan sebaiknya dijalankan berdasarkan aturan atau kebijaksanaan. Pendukung kebijakan aktif berargumen bahwa fluktuasi ekonomi dapat dikurangi, sementara pendukung pasif lebih khawatir tentang ketidakefektifan dan ketid
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan konsep dasar tentang obligasi, termasuk nilai nominal, tanggal jatuh tempo, pembayaran bunga kupon, perhitungan nilai wajar obligasi menggunakan rumus diskonto arus kas, perubahan harga obligasi, pengertian yield to maturity dan current yield, serta jenis-jenis obligasi seperti obligasi callable.
Bab 4 membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan metode sistem biaya aktivitas berdasarkan (ABC). Metode ini mengidentifikasi aktivitas perusahaan dan mengalokasikan biaya overhead ke setiap aktivitas, kemudian mengalokasikan biaya aktivitas ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya aktivitas oleh masing-masing produk. Rumus dan prosedur perhitungan biaya per unit dengan metode ABC dijelaskan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan alat optimasi analisis regresi untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode ordinary least square (OLS) digunakan untuk memperoleh persamaan regresi sederhana dan berganda dengan meminimalkan kuadrat kesalahan antara data aktual dan perkiraan. Konsep marginalitas dan elastisitas juga dijelaskan untuk menganalisis pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel lain.
Kurva Phillips menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Pada setiap titik, pembuat kebijakan dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran dengan menggerakkan permintaan agregat di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Faktor seperti inflasi yang diharapkan, pengangguran siklis, dan guncangan penawaran dapat menyebabkan pergeseran kurva Phillips.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara inflasi dengan tingkat hunian hotel di beberapa kota, serta hubungan antara volume perdagangan saham dengan jumlah perusahaan sekuritas. Data menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan secara statistik antara kedua variabel tersebut pada taraf nyata 5% dan 1%.
Bab ini membahas dua pertanyaan tentang kebijakan stabilisasi makroekonomi: (1) apakah kebijakan sebaiknya aktif atau pasif, dan (2) apakah kebijakan sebaiknya dijalankan berdasarkan aturan atau kebijaksanaan. Pendukung kebijakan aktif berargumen bahwa fluktuasi ekonomi dapat dikurangi, sementara pendukung pasif lebih khawatir tentang ketidakefektifan dan ketid
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan konsep dasar tentang obligasi, termasuk nilai nominal, tanggal jatuh tempo, pembayaran bunga kupon, perhitungan nilai wajar obligasi menggunakan rumus diskonto arus kas, perubahan harga obligasi, pengertian yield to maturity dan current yield, serta jenis-jenis obligasi seperti obligasi callable.
Bab 4 membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan metode sistem biaya aktivitas berdasarkan (ABC). Metode ini mengidentifikasi aktivitas perusahaan dan mengalokasikan biaya overhead ke setiap aktivitas, kemudian mengalokasikan biaya aktivitas ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya aktivitas oleh masing-masing produk. Rumus dan prosedur perhitungan biaya per unit dengan metode ABC dijelaskan secara rinci.
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
Ìý
Kelompok ini membahas tentang indeks harga dan inflasi. Mereka menjelaskan pengertian indeks harga, metode perhitungannya, dan peranannya dalam ekonomi. Kelompok ini juga menjelaskan pengertian inflasi, sebab-sebab terjadinya, jenis-jenisnya, dampaknya, dan cara mengatasi inflasi.
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...Gitrif Qostolanisota
Ìý
Kelompok ini membahas tentang indeks harga dan inflasi. Terdiri dari pengertian indeks harga, metode perhitungan (tertimbang dan tidak tertimbang), peranan indeks harga, pengertian inflasi, sebab-sebab terjadinya inflasi, dampak inflasi, dan cara mengatasi inflasi.
Teks tersebut membahas hasil penelitian Friedman dan Schwartz yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan tingkat inflasi. Penelitian serupa juga menemukan hasil yang sama di lebih dari 100 negara pada tahun 1990-an, di mana negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi tinggi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan metode penghitungan inflasi dan indeks harga, termasuk pengertian inflasi, jenis inflasi berdasarkan penyebab dan asal timbulnya, teori-teori inflasi, dampak inflasi, dan metode perhitungan indeks harga.
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesiaNur Jannah
Ìý
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu. Dengan kata lain, inflasi mengindikasikan penurunan daya beli uang, karena dengan jumlah uang yang sama, masyarakat bisa membeli lebih sedikit barang dan jasa dibandingkan sebelumnya. Inflasi merupakan fenomena yang umum di berbagai perekonomian dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesiaNur Jannah
Ìý
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
1. InflasI dan Indeks Harga
Pokok Bahasan
1. Pengertian Inflasi dan Deflasi
2. Jenis Inflasi
3. Teori Inflasi
4. Sebab timbulnya Inflasi
5. Cara Mengatasi Inflasi
6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi
7. Pengertian Indeks Harga
8. Ciri-ciri Indeks Harga
9. Metode penghitungan Indeks Harga
2. 1. PengertIan InflasI dan
deflasI
• Inflasi adalah Proses meningkatnya harga-
harga secara umum dan terus-menerus dalam
jangka waktu lama atau
• Keadaan yang menyatakan nilai uang
menurun
• Deflasi adalah Proses menurunnya harga-
harga secara umum dan terus-menerus dalam
jangka waktu lama atau
• Keadaan yang menyatakan nilai uang
meningkat
4. 3. teorI-teorI InfasI
a. Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar;
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai
kenaikan harga di masa mendatang.
b. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena:
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar
batas kemampuan ekonominya;
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok
5. Lanjutan teori Inflasi
c. Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1.kekakuan (ketidakelastisan)
penerimaan ekspor;
2. kekakuan (ketidakelastisan)
penawaran bahan makanan.
6. 4. sebab tImbulnya InflasI
1.Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
• Bertambahnya permintaan terhadap barang
dan jasa yang menyebabkan terjadinya
kenaikan Harga
D1
D2
E1
E2
Q1 Q2
P1
P2
Q
P Keterangan:
P = Price (harga)
Q= Quantity (Jumlah Barang)
E = Equilibrium (keseimbangan
pasar)
7. Lanjutan
2. Cost Push Inflation
• disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya
produksi yaitu bahan baku dan upah atau gaji.
Q2 Q1
E1
E2
P1
P2
S1
S2
D1
Keterangan:
P = Price (harga)
Q= Quantity (Jumlah Barang)
E = Equilibrium (keseimbangan
pasar)
8. 5. Cara Mengatasi inflasi
Keterangan:
Yang dibold dan
dimiringkan adalah cara
yang dipilih pemerintah
untuk mengatasi inflasi
9. 6. a. DaMpak inflasi
1. Bagi pemilik pendapatan tetap
dan tidak tetap
Pemilik pendapatan tetap
dirugikan
Pemilik pendapatan tidak tetap
bisa diuntungkan
2. Bagi para penabung Penabung dirugikan karena nilai
uang semakin menurun
3. Bagi debitur(Peminjam uang)
dan kreditur(pemberi
pinjaman)
Bagi debitur, inflasi
menguntungkan karena saat
pembayaran utang, nilai uang
lebih rendah dibandingkan pada
saat meminjam.
Bagi kreditur, mengalami
kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan saat peminjaman.
10. Lanjutan
4. Bagi produsen Bagi pengusaha besar, inflasi dapat
menguntungkan Jika pendapatan
yang
diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi.
Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya
produksi dapat merugikan sehingga
enggan untuk meneruskan
produksinya
5. Bagi perekonomian
nasional
1. Investasi berkurang.
2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang
bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan ketidakpastian
keadaan ekonomi pada masa
yang akan datang
5. Merosotnya tingkat kehidupan
dan kesejahteraan masyarakat.
11. 6.b. Cara Menghitung laju
inflasi
Laju Inflasi = IHt – IH t-1 X 100%
IH t-1
Keterangan:
• IHt = Indeks Harga tahun tertentu (tahun
yang dihitung)
• IHt–1 = Indeks Harga tahun sebelumnya
12. Contoh penghitungan laju
inflasi
Diketahui:
• Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 =
150,65
• Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 =
145,15
• Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah:
• Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 x 100%
145,15
= 3,79%
14. jenis-jenis inDeks harga
1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang
menggambarkan perbandingan perubahan harga
barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili
belanja konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh
produsen pada waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh
petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar
oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk
biaya proses produksi.
15. Ciri-Ciri indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu
yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara
membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya
dengan harga tahun dasar dikali 100%
16. Metode pengHitungan
indeks Harga
1. Metode penghitungan indeks harga tidak
tertimbang
Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana:
ΣPn X 100%
ΣPo
Keterangan:
ΣPn = Jumlah harga pada tahun tertentu
ΣPo = Jumlah harga pada tahun dasar
17. Contoh soal Indeks Harga Tidak
Tertimbang
Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn)
Tas Rp150.000 Rp200.000
Sepatu Rp200.000 Rp250.000
Pakaian Rp100.000 Rp150.000
ΣPo = Rp450.000 ΣPn = Rp600.000
Indeks harga tidak tertimbang
= ΣPn X 100%
ΣPo
= Rp600.000 X 100% = 133,33%
Rp450.000
18. Lanjutan
2. Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
a. Metode Laspeyres
• adalah metode penghitungan angka indeks
yang ditimbang dengan menggunakan faktor
penimbang kuantitas/jumlah barang pada
tahun dasar (Qo)
• Rumus = ΣPn.Qo X 100%
ΣPo.Qo
19. Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
b. Metode Paasche atau GNP Deflator
• adalah metode penghitungan angka indeks yang
ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang
kuantitas pada tahun tertentu (Qn)
• Rumus = ΣPn.Qn X 100%
ΣPo.Qn
20. Contoh soal Indeks Harga
Tertimbang
• Indeks Harga Laspeyres
Jenis
Barang
Harga (ribuan rupiah)
Kuantitas th 2010 = Qo Po.Qo Pn.Qn2010 (Po) 2011(Pn)
A 2 3 5 10 15
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 3 9 9
E 1 2 4 4 8
Jumlah 133 212
Indeks harga Laspeyres
= ΣPn.QoX 100%
ΣPo.Qo
= 212 X 100% = 159,40%
133
21. Contoh Soal Indeks Harga
Paasche/GNP Deflator
Jenis Barang Harga (ribuan Rp) Kuantitas
Tahun 2011 =
Qn
Po.Qn Pn.Qn
2010 2011
A 2 3 10 20 30
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 5 15 15
E 1 2 5 5 10
Jumlah 150 235
Indeks harga Paasche
= ΣPn.QnX 100%
ΣPo.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150
22. Latihan Soal Inflasi dan Indeks
Harga
1. Jelaskan pengertian Inflasi dan Deflasi
2. Jelaskan jenis Inflasi berdasar
a. Asal timbulnya Inflasi
b. Cakupan pengaruh harga
c. Tingkat keparahan
3. Jelaskan teori Inflasi
4. Jelaskan dua penyebab Inflasi
23. 5. Perhatikan kurva berikut!
Sebutkan jenis inflasi bagian a dan b
D1
D2
E1
E2
Q1 Q2
P1
P2
Q
P
Q2 Q1
E1
E2
P1
P2
S1
S2
D1
a b
24. 6. Jelaskan kebijakan moneter dan fiskal yang
dilakukan pemerintah untuk mengatasi
Inflasi!
7. Jelaskan kebijakan moneter dan fiskal yang
dilakukan pemerintah untuk mengatasi
Deflasi!
8. Siapa saja pihak yang diuntungkan dan
dirugikan dengan adanya inflasi (masing-
masing 4)
9. Jelaskan pengertian Indeks Harga, Indeks
Harga konsumen, dan Indeks Harga
Produsen!
25. 10. Hitung Indeks harga tidak tertimbang
a.
b.
Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011
A 2.000 3.000
B 3.000 4.000
C 4.000 6.000
D 5.000 7.500
ΣPo =…………. ΣPn = …………..
Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011
P 3.000 4.500
Q 4.000 6.000
R 5.000 8.000
S 6.000 10.000
ΣPo =…………. ΣPn = …………..
26. 11. Hitung Indeks Harga Tertimbang(Laspeyres)!
Jenis
Barang
Harga (ribuan Rp) Kuantitas th
2010 (Qo)
Po.Qo Pn.Qo
2010 2011
A 20 30 2 ..……………. ………………
B 30 45 3 ……………… ………………
C 40 50 4 ……………… ………………
D 50 75 5 ……………… ………………
ΣPo.Qo =…………. ΣPn.Qo=………..
Jenis
Barang
Harga (ribuan Rp) Kuantitas th
2010 (Qo)
Po.Qo Pn.Qo
2010 2011
A 20 30 2 ..……………. ………………
B 30 45 3 ……………… ………………
C 40 50 4 ……………… ………………
D 50 75 5 ……………… ………………
ΣPo.Qo =…………. ΣPn.Qo=………..
27. 12. 1 Hitung Indeks Harga Paasche/GNP deflator!
12.2 Hitung Indeks Harga Paasche/GNP Deflator!
Jenis
Barang
Harga (ribuan Rp) Kuantitas th
2011 (Qo)
Po.Qn Pn.Qn
2010 2011
A 30 40 3 ..……………. ………………
B 40 50 4 ……………… ………………
C 40 60 5 ……………… ………………
D 60 90 6 ……………… ………………
ΣPo.Qo =…………. ΣPn.Qo=………
Jenis
Barang
Harga (ribuan Rp) Kuantitas th
2011 (Qn)
Po.Qn Pn.Qn
2010 2011
P 15 30 2 ..……………. ………………
Q 20 40 3 ……………… ………………
R 30 60 4 ……………… ………………
S 45 90 5 ……………… ………………