際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Inflasi ekonomi
K e b ija k a n
M o n e t e r
K e b ija k a n F is k a l
K e b ija k a n
L a in n y a
d ia t a s i
m e la lu i
In f la s i
m e m ilik i
d a m p a k b a g i
- O r a n g - o r a n g y a n g
b e r p e n g h a s ila n t e t a p
- O r a n g - o r a n g y a n g
b e r p e n g h a s ila n t id a k t e t a p
- D u n ia u s a h a
- P e m e r in t a h
d ije la s k a n
o le h
T e o r i K u a n t it a s
T e o r i K e y n e s
T e o r i S t r u k t u r a lis
d ih it u n g
m e n g g u n a k a n
In d e k s h a r g a
d ih it u n g
m e n g g u n a k a n
M e t o d e A g r e g a t if
T id a k T e r t im b a n g
M e t o d e A g r e g a t if
T e r t im b a n g
t e r d ir i
M e t o d e
L a s p e y r e s
M e t o d e
P a a s c h e
M e t o d e
T a h u n K h a s
t e r d ir i
In d e k s H a r g a
P e r d a g a n g a n B e b a s
In d e k s H a r g a
K o n s u m e n
In d e k s h a r g a y a n g d ib a y a r
d a n d it e r im a p e t a n i
d it in ja u
d a r i s e g i
T in g k a t
K e p a r a h a n
P e n y e b a b A s a ln y a
t e r d ir i
- In f la s i r in g a n
- In f la s i s e d a n g
- In f la s i b e r a t
t e r d ir i
- D e m a n d P u ll
- C o s t P u s h
t e r d ir i
- Im p o r t e d
- D a r i d a la m n e g e r i
Pengertian Inflasi
 Inflasi adalah sesuatu yang kita hadapi setiap hari.
Ketika kita ke pasar dan merasakan perbedaan
harga kemarin dan hari ini, maka itulah inflasi.
 Kita juga menyadari kehadiran inflasi ketika
hendak membayar uang sekolah dan sadar bahwa
uang sekolah kita lebih mahal dibandingkan
beberapa tahun yang lalu.
Laju Inflasi di Indonesia (%)
Jenis Inflasi
No. Jenis Inflasi Persentase
1 Inflasi ringan (creeping inflation) di bawah 10% setahun
2 Inflasi sedang 10% - 30% setahun
3 Inflasi berat 30% - 100% setahun
4 Hiperinflasi (hyperinflation) di atas 100% setahun
Asal Terjadinya Inflasi
 Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri
yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi
semacam ini biasanya dialami negara-negara berkembang
yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negeri. Inflasi
semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan
internasional yang melibatkan dua negara atau lebih.
 Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam
negeri, antara lain :
1. Terjadi defisit anggaran secara terus menerus.
2. Terjadi gagal panen.
3. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.
Ilustrasi Imported Inflation dan Domestic Inflation
Harga di luar negeri Harga di dalam negeri
(a)
Harga barang naik karena kenaikan bahan baku di luar negeri.
Gagal Panen Stok Kurang
Harga
Naik = Inflasi
(b)
Gagal panen menyebabkan stok berkurang. Stok yang berkurang ini apabila tidak
dapat menampung permintaan yang ada akan menyebabkan harga menjadi naik.
Penyebab Inflasi
 Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah
masuknya uang terlalu banyak ke masyarakat sehingga
masyarakat semakin ingin membelanjakan uang mereka.
 Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan
mengapa inflasi dapat terjadi, yaitu karena permintaan
yang meningkat (demand-pull inflation), kenaikan biaya
produksi (cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat
(expectation).
Kenaikan Permintaan
 Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap
berbagai barang lebih besar daripada penawaran barang,
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran.
 Supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik.
 Inflasi karena kenaikan permintaan ini disebut sebagai
demand-pull inflation.
 Meningkatnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis
juga dapat meningkatkan permintaan barang secara
keseluruhan.
 Inflasi juga dapat terjadi jika pajak diturunkan atau konsumen
enggan menabung dan suka membeli barang lebih banyak.
Demand Pull Inflation
Inflasi disebabkan oleh
permintaan agregat yang
bertambah sehingga kurva AD
(aggregate demand) ke kanan.
Sebagai akibatnya, harga naik
dari P1 ke P2.
Kenaikan Biaya Produksi
 Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi,
yang sering disebut dengan cost-push inflation.
 Kenaikan harga-harga faktor produksi yang menyebabkan
kenaikan biaya produksi, mendorong produsen untuk
menaikkan harga jual di setiap titik produksinya. Kenaikan
harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar
berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal
dibandingkan keseimbangan sebelumnya.
Cost Push Inflation
Inflasi disebabkan oleh
kenaikan biaya produksi
sehingga menggeser
kurva AS (aggregate
supply) ke atas. Sebagai
akibatnya, harga naik
dari P1 ke P2.
Bagan Proses Inflasi Spiral (Cost-Push Inflation)
Inflasi spiral terjadi
ketika muncul
kenaikan tingkat
upah. Pada kondisi
ini inflasi terjadi
secara terus
menerus.
Ekspektasi Masyarakat
 Apa yang masyarakat prediksikan di masa yang akan datang
ternyata berpengaruh terhadap keputusannya sekarang.
 Misalkan sebuah perusahaan berekspektasi bahwa
perusahaan pesaingnya akan menaikkan harga sebesar 5
persen, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan
meningkatkan harga barangnya sebesar 5 persen pula.
 Ketika terjadi kenaikan harga,masyarakat akan terus
bereskspektasi bahwa harga akan terus naik.
Membandingkan Laju Inflasi
Untuk membandingkan laju inflasi daat dilakukan
melalui tiga cara, yaitu :
Membandingkan inflasi rata-rata tahunan.
Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang
sama tahun lalu.
Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang
lalu.
Cara Mengatasi Inflasi
 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan
(melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran
pemerintah dan perpajakan.
 Kebijakan Non Moneter atau Kebijaka Riil
Kebijakan riil merupakan kebijakan di luar kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal.
Bentuk Kebijakan Moneter
1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bank sentral
mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya di bank sentral.
Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat,
bank sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi
oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank
umum semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin
sedikit.
2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan
intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan
dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SPBU.
3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Sebagai the lender of last resort, bank
sentral dapat memijamkan dananya kepada bank umum yang mengalami
kesulitan likuiditas, dengan mengenakan tingkat bunga (discount rate)
tertentu. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat
bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya,
bank umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga
uang yang beredar semakin sedikit.
Bentuk Kebijakan Fiskal
1. Menurunkan pengeluaran pemerintah. Pengurangan pengeluaran
pemerintah akan menyebabkan berkurangnya permintaan barang
dan jasa. Pada saat permintaan tersebut berkurang, maka jumlah
uang beredar di masyarakat akan berkurang yang pada akhirnya
akan menekan tingkat inflasi.
2. Menaikkan pajak. Kebijakan pemerintah menaikkan pajak akan
mengurangi pendapatan masyarakat yang dapat dibelanjakan
(disposable income). Turunnya pendapatan masyarakat ini akan
mendorong masyarakat untuk mengurangi permintaan
konsumsinya. Pada akhirnya, jumlah uang yang beredar di
masyarakat akan berkurang dan inflasi dapat diturunkan.
Bentuk Kebijakan Riil
1. Menaikkan hasil produksi. Inflasi terjadi karena ketidakseimbangan
antara permintaan dan penawaran. Permintaan akan barang
terjadi lebih besar dibandingkan dengan penawaran sehingga
harga naik. Bila produksi dapat ditingkatkan, maka permintaan
masyarakat akan dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya tidak
terjadi inflasi.
2. Mengendalikan harga. Agar harga tidak naik, pemerintah dapat
mengendalikan harga dengan cara pengawasan. Pemerintah akan
menetapkan harga tertinggi yang boleh ditetapkan pengusaha. Bila
hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan.
Dampak Inflasi
1. Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap. Bagi masyarakat yang
memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan karena uangnya tidak
cukup untuk mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti pengusaha,
tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
2. Para Penabung. Inflasi menyebabkan orang enggan menabung karena nilai
mata uang semakin menurun.
3. Debitur dan Kreditur. Bagi orang yang meminjamkan uang ke bank
(debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran hutang
kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Sebaliknya , kreditur akan mengalami kerugian karena nilai
uang pengembalian pinjaman lebih rendah jika dibandingkan pada saat
peminjaman.
4. Produsen. Inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Namun, bila inflasi
menyebabkan naiknya biaya produksi hingga akhirnya merugikan
produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya.
Deflasi
 Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yaitu suatu keadaan di
mana terjadi kecenderungan penurunan pengeluaran dan aktivitas
ekonomi sehingga berakibat turunnya produksi, jumlah pekerjaan,
investasi, perdagangan, keuntungan dan harga. Turunnya harga
secara terus menerus akan mengakibatkan nilai uang naik.
Deflasi Menguntungkan atau Merugikan ?
 Dalam beberapa kasus, deflasi bisa menguntungkan.
Harga barang yang semakin murah akan membuat orang
semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan
standar hidup masyarakat.
 Namun, deflasi bisa menjadi merugikan bila orang
menunda pembelian mereka hanya untuk menunggu harga
yang lebih murah lagi. Penjualan akan menurun karena
perusahaan tidak dapat menjual barang mereka.
Perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan dan bila
deflasi terjadi secara terus menerus, perusahaan akan
mengurangi produksi dan mengurangi pekerja. Bila hal ini
terjadi, maka akan terjadi pengangguran.
Alur Terjadinya Deflasi
Indeks Harga
 Angka indeks adalah perbandingan antara dua angka pada
periode waktu yang berbeda. Angka indeks diperlukan untuk
menghitung indeks harga.
 Untuk menentukan indeks harga, kita dapat menggunakan
dua metode, yaitu indeks harga tidak tertimbang dan indeks
harga tertimbang.
Indeks Harga Tidak Tertimbang
 Indeks menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga-
harga komoditi dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan
penjumlahan harga-harga komoditi dalam kelompok tersebut pada
tahun dasar.
 Rumusnya adalah sebagai berikut :
 Di mana :
IA = indeks harga pada tahun ke-n menurut metode agregatif
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat
Negara X
No Jenis Barang 2003 2004
1 Beras 2.400 2.500
2 Telur 6.500 7.000
3 Gula Pasir 3.500 4.000
4 Ikan Asin 2.000 2.500
5 Minyak Goreng 3.800 4.000
18.200 20.000
 Dari data tabel di samping,
perhitungan indeks harga dengan
metode agregratif sederhana untuk
tahun dasar 2004 menggunakan tahun
dasar 2003 adalah sebagai berikut :
 Ini berarti harga-harga dalam
kelompok tersebut mengalami
kenaikan sebesar 9,89% (109,89-100)
dibandingkan tahun sebelumnya.
Indeks Harga Tertimbang
 Indeks Laspeyres. Metode ini menggunakan jumlah (kuantitas) barang
pada tahun dasar sebagai timbangan terhadap harga, yakni jumlah barang
pada tahun dasar dikalikan dengan harga barang pada tahun dasar dan
tahun tertentu.
 Rumus Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut :
 Di mana :
Il = indeks Laspeyres yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
Harga dan Jumlah Beberapa Barang di Negara Y
No
Jenis
Barang
Harga Kuantitas
Po Qo Pn Q0
2003
(Po)
2004
(Pn)
2003
(Qo)
2004
(Qn)
1 Beras 2.400 2.500 10 8 24.000 25.000
2 Telur 6.500 7.000 15 20 97.500 105.000
3 Gula Pasir 3.500 4.000 20 18 70.000 80.000
4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 50.000 43.750
5 Minyak
Goreng
4.000 3.900 30 50 120.000 117.000
Jumlah 361.500 370.750
Dari data tabel di
samping, perhitungan
indeks Laypeyes untuk
tahun 2004 menggunakan
tahun dasar 2003 adalah
sebagai berikut :
Ini berarti dalam, harga-
harga dalam kelompok
barang tersebut
mengalami kenaikan
sebesar 2,56% (102,56-
100) dibandingkan tahun
sebelumnya.
Indeks Paasche
 Selain indeks Laypeyres, ada indeks yang cukup sering digunakan,
yaitu indeks Paasche. Indeks Paasche pada dasarnya mirip dengan
Indeks Laypeyres. Perbedaannya adalah Indeks Paasche
menggunakan jumlah barang pada tahun yang ditentukan dan tidak
seperti Laypeyres yang menggunakan jumlah barang pada tahun
dasar.
 Rumus yang digunakan indeks Paasche adalah sebagai berikut :
Di mana :
Ip = Indeks Paasche yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
Perhatikan contoh tabel berikut :
Harga Jumlah Beberapa Barang di Negara Z
Dari data tabel di atas perhitungan Indeks Paasche untuk tahun 2004 menggunakan
tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut :
Harga barang di atas, berarti harga-harga dalam kelompok barang tersebut mengalami
kenaikan sebesar 1,55% (101,55  100) dibandingkan tahun sebelumnya.
No Jenis Barang
Harga Kuantitas
Pn Qn Po Qn2003
(Po)
2004
(Pn)
2003
(Qn)
2004
(Qn)
1 Beras 2.400 2.500 10 8 20.000 19.200
2 Telur 6.500 7.000 15 20 140.000 130.000
3 Gula Pasir 3.500 4.000 20 18 72.000 63.000
4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 52.500 60.000
5 Minyak Goreng
Jumlah
4.000 3.900 30 50 195.000
479.500
200.000
472.200
Perhitungan Inflasi dari Indeks Harga
 Indeks harga merupakan dasar yang digunakan dalam menentukan besarnya
inflasi. Bila kita perhatikan kembali, segala kenaikan besarnya indeks harga
dibandingkan dengan tahun dasar, itu berarti telah terjadi inflasi.
 Pada kenyataannya,penghitungan inflasi tidak hanya dihitung berdasarkan
perubahan harga satu atau dua barang saja. Seringkali inflasi dihitung melalui
perubahan indeks harga barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah
rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Indeks ini sering disebut dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
 Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, antara lain
dikelompokkan menjadi :
a. Bahan makanan
b. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
c. Perumahan
d. Kesehatan
e. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga
f. Transpportasi dan komunikasi
Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 1998  2003 Menggunakan
Tahun Dasar 1996
Grafik di samping
memperlihatkan bahwa
Indeks Harga Konsumen di
Indonesia selalu meningkat
dari tahun ke tahun.
 Dari besarnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang telah didapat, maka
besarnya inflasi dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini.
 Sebagai contoh, IHK bulan April 2004 adalah 111,91 sementara IHK bulan
Maret 2004 adalah 110,83. Maka, laju inflasi bulan April 2004 adalah
sebagai berikut :
Komponen Penyusun Indeks Harga
Tidak semua barang yang
ada di Indonesia masuk
dalam perhitungan Indeks
Harga. Hanya kelompok-
kelompok inilah yang
masuk perhitungan
tersebut.
Ad

Recommended

Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
EnvaPya
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
IAIN Sunan Ampel Surabaya
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
yunisarosa
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
Yesica Adicondro
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
Hasnah Rhiriesad
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Fair Nurfachrizi
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
UPN "Veteran" Yogyakarta
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
L N
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Yasri Purwani II
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
vinarmv
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
sihitetioma94
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
agusmulyana41
Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
gadis sriyamti
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Risyad Derajat
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
Biaya produksi
Biaya produksi
Julia Maryam
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
ErinaDiahNuraini
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
Haidar Bashofi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
Ismasiceweq Oondyangplindplandh
inflasi
inflasi
SusiloBatang
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Muhammad Khoirul Fuddin

More Related Content

What's hot (20)

Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
UPN "Veteran" Yogyakarta
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
L N
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Yasri Purwani II
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
vinarmv
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
sihitetioma94
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
agusmulyana41
Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
gadis sriyamti
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Risyad Derajat
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
Biaya produksi
Biaya produksi
Julia Maryam
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
ErinaDiahNuraini
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
Haidar Bashofi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
Ismasiceweq Oondyangplindplandh
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
L N
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Yasri Purwani II
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
vinarmv
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
sihitetioma94
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
agusmulyana41
Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
gadis sriyamti
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Risyad Derajat
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptx
ErinaDiahNuraini
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
Haidar Bashofi

Similar to Inflasi ekonomi (20)

inflasi
inflasi
SusiloBatang
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Muhammad Khoirul Fuddin
5. inflasi
5. inflasi
krissanjaya
Inflasi
Inflasi
Regatta Ringga Hanessa Putry
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Wahono Diphayana
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
Airlangga University , Indonesia
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Teuku Ichsan
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Reni Wulandari
INFLASI (pengertian, jenis, efek, cara mengatasi).pptx
INFLASI (pengertian, jenis, efek, cara mengatasi).pptx
CindyYolandaB
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
ramlahastuti94
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Nur Jannah
MATERI EKONOMI: INDEKS HARGA DAN INFLASI.pptx
MATERI EKONOMI: INDEKS HARGA DAN INFLASI.pptx
muhammadzakariart
materi power point indeks-harga-dan-inflasi2 .ppt
materi power point indeks-harga-dan-inflasi2 .ppt
BettiHadi
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
istighfarohsma12
PP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptx
FauziahNurHutauruk
presentasi inflasi.pptx
presentasi inflasi.pptx
prajalia
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
Jogo Hera
Mega shafira 030
Mega shafira 030
Haidar Bashofi
MATERI PPT PENJELASAN INFLASI HARGA KELAS XI SMA
MATERI PPT PENJELASAN INFLASI HARGA KELAS XI SMA
nindiazizah1
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Wahono Diphayana
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Teuku Ichsan
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Reni Wulandari
INFLASI (pengertian, jenis, efek, cara mengatasi).pptx
INFLASI (pengertian, jenis, efek, cara mengatasi).pptx
CindyYolandaB
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
ramlahastuti94
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Nur Jannah
MATERI EKONOMI: INDEKS HARGA DAN INFLASI.pptx
MATERI EKONOMI: INDEKS HARGA DAN INFLASI.pptx
muhammadzakariart
materi power point indeks-harga-dan-inflasi2 .ppt
materi power point indeks-harga-dan-inflasi2 .ppt
BettiHadi
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
istighfarohsma12
presentasi inflasi.pptx
presentasi inflasi.pptx
prajalia
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
Jogo Hera
MATERI PPT PENJELASAN INFLASI HARGA KELAS XI SMA
MATERI PPT PENJELASAN INFLASI HARGA KELAS XI SMA
nindiazizah1
Ad

More from yogo arif prakoso (8)

FONETIK
FONETIK
yogo arif prakoso
Kata Serapan
Kata Serapan
yogo arif prakoso
dropbox
dropbox
yogo arif prakoso
Ekonomi manajemen
Ekonomi manajemen
yogo arif prakoso
Makalah mutu pendidikan indonesia yogo
Makalah mutu pendidikan indonesia yogo
yogo arif prakoso
Uu no 22 tahun 2009
Uu no 22 tahun 2009
yogo arif prakoso
Uu no 22 tahun 2009
Uu no 22 tahun 2009
yogo arif prakoso
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
yogo arif prakoso
Ad

Inflasi ekonomi

  • 2. K e b ija k a n M o n e t e r K e b ija k a n F is k a l K e b ija k a n L a in n y a d ia t a s i m e la lu i In f la s i m e m ilik i d a m p a k b a g i - O r a n g - o r a n g y a n g b e r p e n g h a s ila n t e t a p - O r a n g - o r a n g y a n g b e r p e n g h a s ila n t id a k t e t a p - D u n ia u s a h a - P e m e r in t a h d ije la s k a n o le h T e o r i K u a n t it a s T e o r i K e y n e s T e o r i S t r u k t u r a lis d ih it u n g m e n g g u n a k a n In d e k s h a r g a d ih it u n g m e n g g u n a k a n M e t o d e A g r e g a t if T id a k T e r t im b a n g M e t o d e A g r e g a t if T e r t im b a n g t e r d ir i M e t o d e L a s p e y r e s M e t o d e P a a s c h e M e t o d e T a h u n K h a s t e r d ir i In d e k s H a r g a P e r d a g a n g a n B e b a s In d e k s H a r g a K o n s u m e n In d e k s h a r g a y a n g d ib a y a r d a n d it e r im a p e t a n i d it in ja u d a r i s e g i T in g k a t K e p a r a h a n P e n y e b a b A s a ln y a t e r d ir i - In f la s i r in g a n - In f la s i s e d a n g - In f la s i b e r a t t e r d ir i - D e m a n d P u ll - C o s t P u s h t e r d ir i - Im p o r t e d - D a r i d a la m n e g e r i
  • 3. Pengertian Inflasi Inflasi adalah sesuatu yang kita hadapi setiap hari. Ketika kita ke pasar dan merasakan perbedaan harga kemarin dan hari ini, maka itulah inflasi. Kita juga menyadari kehadiran inflasi ketika hendak membayar uang sekolah dan sadar bahwa uang sekolah kita lebih mahal dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
  • 4. Laju Inflasi di Indonesia (%)
  • 5. Jenis Inflasi No. Jenis Inflasi Persentase 1 Inflasi ringan (creeping inflation) di bawah 10% setahun 2 Inflasi sedang 10% - 30% setahun 3 Inflasi berat 30% - 100% setahun 4 Hiperinflasi (hyperinflation) di atas 100% setahun
  • 6. Asal Terjadinya Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation) Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau lebih. Dalam Negeri (Domestic Inflation) Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara lain : 1. Terjadi defisit anggaran secara terus menerus. 2. Terjadi gagal panen. 3. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.
  • 7. Ilustrasi Imported Inflation dan Domestic Inflation Harga di luar negeri Harga di dalam negeri (a) Harga barang naik karena kenaikan bahan baku di luar negeri. Gagal Panen Stok Kurang Harga Naik = Inflasi (b) Gagal panen menyebabkan stok berkurang. Stok yang berkurang ini apabila tidak dapat menampung permintaan yang ada akan menyebabkan harga menjadi naik.
  • 8. Penyebab Inflasi Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah masuknya uang terlalu banyak ke masyarakat sehingga masyarakat semakin ingin membelanjakan uang mereka. Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan mengapa inflasi dapat terjadi, yaitu karena permintaan yang meningkat (demand-pull inflation), kenaikan biaya produksi (cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat (expectation).
  • 9. Kenaikan Permintaan Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar daripada penawaran barang, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik. Inflasi karena kenaikan permintaan ini disebut sebagai demand-pull inflation. Meningkatnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis juga dapat meningkatkan permintaan barang secara keseluruhan. Inflasi juga dapat terjadi jika pajak diturunkan atau konsumen enggan menabung dan suka membeli barang lebih banyak.
  • 10. Demand Pull Inflation Inflasi disebabkan oleh permintaan agregat yang bertambah sehingga kurva AD (aggregate demand) ke kanan. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke P2.
  • 11. Kenaikan Biaya Produksi Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi, yang sering disebut dengan cost-push inflation. Kenaikan harga-harga faktor produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi, mendorong produsen untuk menaikkan harga jual di setiap titik produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal dibandingkan keseimbangan sebelumnya.
  • 12. Cost Push Inflation Inflasi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi sehingga menggeser kurva AS (aggregate supply) ke atas. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke P2.
  • 13. Bagan Proses Inflasi Spiral (Cost-Push Inflation) Inflasi spiral terjadi ketika muncul kenaikan tingkat upah. Pada kondisi ini inflasi terjadi secara terus menerus.
  • 14. Ekspektasi Masyarakat Apa yang masyarakat prediksikan di masa yang akan datang ternyata berpengaruh terhadap keputusannya sekarang. Misalkan sebuah perusahaan berekspektasi bahwa perusahaan pesaingnya akan menaikkan harga sebesar 5 persen, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan meningkatkan harga barangnya sebesar 5 persen pula. Ketika terjadi kenaikan harga,masyarakat akan terus bereskspektasi bahwa harga akan terus naik.
  • 15. Membandingkan Laju Inflasi Untuk membandingkan laju inflasi daat dilakukan melalui tiga cara, yaitu : Membandingkan inflasi rata-rata tahunan. Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang sama tahun lalu. Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang lalu.
  • 16. Cara Mengatasi Inflasi Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Kebijakan Non Moneter atau Kebijaka Riil Kebijakan riil merupakan kebijakan di luar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
  • 17. Bentuk Kebijakan Moneter 1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bank sentral mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya di bank sentral. Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit. 2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SPBU. 3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Sebagai the lender of last resort, bank sentral dapat memijamkan dananya kepada bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas, dengan mengenakan tingkat bunga (discount rate) tertentu. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang yang beredar semakin sedikit.
  • 18. Bentuk Kebijakan Fiskal 1. Menurunkan pengeluaran pemerintah. Pengurangan pengeluaran pemerintah akan menyebabkan berkurangnya permintaan barang dan jasa. Pada saat permintaan tersebut berkurang, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan berkurang yang pada akhirnya akan menekan tingkat inflasi. 2. Menaikkan pajak. Kebijakan pemerintah menaikkan pajak akan mengurangi pendapatan masyarakat yang dapat dibelanjakan (disposable income). Turunnya pendapatan masyarakat ini akan mendorong masyarakat untuk mengurangi permintaan konsumsinya. Pada akhirnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang dan inflasi dapat diturunkan.
  • 19. Bentuk Kebijakan Riil 1. Menaikkan hasil produksi. Inflasi terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Permintaan akan barang terjadi lebih besar dibandingkan dengan penawaran sehingga harga naik. Bila produksi dapat ditingkatkan, maka permintaan masyarakat akan dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya tidak terjadi inflasi. 2. Mengendalikan harga. Agar harga tidak naik, pemerintah dapat mengendalikan harga dengan cara pengawasan. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi yang boleh ditetapkan pengusaha. Bila hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan.
  • 20. Dampak Inflasi 1. Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan karena uangnya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. 2. Para Penabung. Inflasi menyebabkan orang enggan menabung karena nilai mata uang semakin menurun. 3. Debitur dan Kreditur. Bagi orang yang meminjamkan uang ke bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran hutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya , kreditur akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian pinjaman lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. 4. Produsen. Inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya.
  • 21. Deflasi Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yaitu suatu keadaan di mana terjadi kecenderungan penurunan pengeluaran dan aktivitas ekonomi sehingga berakibat turunnya produksi, jumlah pekerjaan, investasi, perdagangan, keuntungan dan harga. Turunnya harga secara terus menerus akan mengakibatkan nilai uang naik.
  • 22. Deflasi Menguntungkan atau Merugikan ? Dalam beberapa kasus, deflasi bisa menguntungkan. Harga barang yang semakin murah akan membuat orang semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan standar hidup masyarakat. Namun, deflasi bisa menjadi merugikan bila orang menunda pembelian mereka hanya untuk menunggu harga yang lebih murah lagi. Penjualan akan menurun karena perusahaan tidak dapat menjual barang mereka. Perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan dan bila deflasi terjadi secara terus menerus, perusahaan akan mengurangi produksi dan mengurangi pekerja. Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi pengangguran.
  • 24. Indeks Harga Angka indeks adalah perbandingan antara dua angka pada periode waktu yang berbeda. Angka indeks diperlukan untuk menghitung indeks harga. Untuk menentukan indeks harga, kita dapat menggunakan dua metode, yaitu indeks harga tidak tertimbang dan indeks harga tertimbang.
  • 25. Indeks Harga Tidak Tertimbang Indeks menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga- harga komoditi dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan penjumlahan harga-harga komoditi dalam kelompok tersebut pada tahun dasar. Rumusnya adalah sebagai berikut : Di mana : IA = indeks harga pada tahun ke-n menurut metode agregatif Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar
  • 26. Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Negara X No Jenis Barang 2003 2004 1 Beras 2.400 2.500 2 Telur 6.500 7.000 3 Gula Pasir 3.500 4.000 4 Ikan Asin 2.000 2.500 5 Minyak Goreng 3.800 4.000 18.200 20.000 Dari data tabel di samping, perhitungan indeks harga dengan metode agregratif sederhana untuk tahun dasar 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Ini berarti harga-harga dalam kelompok tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,89% (109,89-100) dibandingkan tahun sebelumnya.
  • 27. Indeks Harga Tertimbang Indeks Laspeyres. Metode ini menggunakan jumlah (kuantitas) barang pada tahun dasar sebagai timbangan terhadap harga, yakni jumlah barang pada tahun dasar dikalikan dengan harga barang pada tahun dasar dan tahun tertentu. Rumus Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut : Di mana : Il = indeks Laspeyres yang dicari Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar Qo = jumlah barang pada tahun dasar
  • 28. Harga dan Jumlah Beberapa Barang di Negara Y No Jenis Barang Harga Kuantitas Po Qo Pn Q0 2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 (Qo) 2004 (Qn) 1 Beras 2.400 2.500 10 8 24.000 25.000 2 Telur 6.500 7.000 15 20 97.500 105.000 3 Gula Pasir 3.500 4.000 20 18 70.000 80.000 4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 50.000 43.750 5 Minyak Goreng 4.000 3.900 30 50 120.000 117.000 Jumlah 361.500 370.750 Dari data tabel di samping, perhitungan indeks Laypeyes untuk tahun 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Ini berarti dalam, harga- harga dalam kelompok barang tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,56% (102,56- 100) dibandingkan tahun sebelumnya.
  • 29. Indeks Paasche Selain indeks Laypeyres, ada indeks yang cukup sering digunakan, yaitu indeks Paasche. Indeks Paasche pada dasarnya mirip dengan Indeks Laypeyres. Perbedaannya adalah Indeks Paasche menggunakan jumlah barang pada tahun yang ditentukan dan tidak seperti Laypeyres yang menggunakan jumlah barang pada tahun dasar. Rumus yang digunakan indeks Paasche adalah sebagai berikut : Di mana : Ip = Indeks Paasche yang dicari Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar Qo = jumlah barang pada tahun dasar
  • 30. Perhatikan contoh tabel berikut : Harga Jumlah Beberapa Barang di Negara Z Dari data tabel di atas perhitungan Indeks Paasche untuk tahun 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Harga barang di atas, berarti harga-harga dalam kelompok barang tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,55% (101,55 100) dibandingkan tahun sebelumnya. No Jenis Barang Harga Kuantitas Pn Qn Po Qn2003 (Po) 2004 (Pn) 2003 (Qn) 2004 (Qn) 1 Beras 2.400 2.500 10 8 20.000 19.200 2 Telur 6.500 7.000 15 20 140.000 130.000 3 Gula Pasir 3.500 4.000 20 18 72.000 63.000 4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 52.500 60.000 5 Minyak Goreng Jumlah 4.000 3.900 30 50 195.000 479.500 200.000 472.200
  • 31. Perhitungan Inflasi dari Indeks Harga Indeks harga merupakan dasar yang digunakan dalam menentukan besarnya inflasi. Bila kita perhatikan kembali, segala kenaikan besarnya indeks harga dibandingkan dengan tahun dasar, itu berarti telah terjadi inflasi. Pada kenyataannya,penghitungan inflasi tidak hanya dihitung berdasarkan perubahan harga satu atau dua barang saja. Seringkali inflasi dihitung melalui perubahan indeks harga barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Indeks ini sering disebut dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, antara lain dikelompokkan menjadi : a. Bahan makanan b. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau c. Perumahan d. Kesehatan e. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga f. Transpportasi dan komunikasi
  • 32. Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 1998 2003 Menggunakan Tahun Dasar 1996 Grafik di samping memperlihatkan bahwa Indeks Harga Konsumen di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.
  • 33. Dari besarnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang telah didapat, maka besarnya inflasi dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini. Sebagai contoh, IHK bulan April 2004 adalah 111,91 sementara IHK bulan Maret 2004 adalah 110,83. Maka, laju inflasi bulan April 2004 adalah sebagai berikut :
  • 34. Komponen Penyusun Indeks Harga Tidak semua barang yang ada di Indonesia masuk dalam perhitungan Indeks Harga. Hanya kelompok- kelompok inilah yang masuk perhitungan tersebut.