Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kompleks yang mencakup fungsi elementer seperti fungsi linear, bilinear, eksponen, dan trigonometri. Dokumen ini ditulis oleh Irena Adiba dari Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diantaranya dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai ini merupakan suatu tools yang sangat mempermudah untuk menghitung suatu fungsi yang jika dihitung dengan menggunakan rumus biasa akan memakan waktu lama dan rumit. Penulisan simbol turunan juga dipermudah oleh Leibniz.
Dokumen ini membahas tentang turunan tingkat tinggi dari suatu fungsi, gerak partikel, dan soal latihan yang terkait. Turunan tingkat tinggi didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan sebelumnya. Kecepatan dan percepatan partikel ditentukan dari turunan pertama dan kedua dari fungsi lintasan. Soal latihan berisi penentuan turunan kedua, nilai variabel untuk percepatan nol, dan kecepatan partikel.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan diferensial dan penyelesaiannya. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari variabel terikat. Bab pertama membahas pengertian, definisi, notasi, orde, derajat, jenis, dan solusi persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial adalah fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
1. Dokumen ini membahas sistem persamaan linear dua variabel, termasuk bentuk umum dan metode penyelesaiannya seperti metode grafik, substitusi, eliminasi, dan eliminasi substitusi.
2. Metode grafik menyelesaikan sistem persamaan dengan menentukan titik potong antara dua garis yang merepresentasikan masing-masing persamaan.
3. Metode substitusi dan eliminasi menggunakan operasi aljabar untuk menghilangkan satu variabel dan menentukan
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diantaranya dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai ini merupakan suatu tools yang sangat mempermudah untuk menghitung suatu fungsi yang jika dihitung dengan menggunakan rumus biasa akan memakan waktu lama dan rumit. Penulisan simbol turunan juga dipermudah oleh Leibniz.
Dokumen ini membahas tentang turunan tingkat tinggi dari suatu fungsi, gerak partikel, dan soal latihan yang terkait. Turunan tingkat tinggi didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan sebelumnya. Kecepatan dan percepatan partikel ditentukan dari turunan pertama dan kedua dari fungsi lintasan. Soal latihan berisi penentuan turunan kedua, nilai variabel untuk percepatan nol, dan kecepatan partikel.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan diferensial dan penyelesaiannya. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari variabel terikat. Bab pertama membahas pengertian, definisi, notasi, orde, derajat, jenis, dan solusi persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial adalah fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
1. Dokumen ini membahas sistem persamaan linear dua variabel, termasuk bentuk umum dan metode penyelesaiannya seperti metode grafik, substitusi, eliminasi, dan eliminasi substitusi.
2. Metode grafik menyelesaikan sistem persamaan dengan menentukan titik potong antara dua garis yang merepresentasikan masing-masing persamaan.
3. Metode substitusi dan eliminasi menggunakan operasi aljabar untuk menghilangkan satu variabel dan menentukan
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian trigonometri yang mencakup pengertian sudut, satuan-satuan untuk mengukur sudut seperti derajat, menit, detik, dan radian, serta cara mengkonversi antar satuan-satuan tersebut.
Dokumen menjelaskan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan hubungannya. Definisi fungsi trigonometri seperti sin, cos, tan diberikan berdasarkan sisi-sisi segitiga. Contoh soal dan penyelesaiannya juga ditampilkan untuk mendemonstrasikan penggunaan perbandingan trigonometri dalam menentukan nilai sudut tidak diketahui.
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi skalar dan vektor suatu vektor pada vektor lainnya. Proyeksi skalar adalah panjang vektor proyeksi, sedangkan proyeksi vektor memiliki besar dan arah yang sama dengan vektor acuan. Rumus proyeksi skalar dan vektor dijelaskan beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas perkalian vektor, termasuk perkalian skalar dua vektor yang ditentukan oleh rumus a b = a b cos 慮, dimana 慮 adalah sudut antara kedua vektor. Contoh perhitungan skalar produk dan penjelasan tentang sudut antara dua vektor juga diberikan.
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerAna Sugiyarti
油
Dokumen tersebut menjelaskan tentang penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode Operasi Baris Elementer (OBE) yang meliputi Metode Gauss dan Metode Gauss-Jordan. Kedua metode tersebut mengubah matriks keseluruhan sistem persamaan linear menjadi bentuk eselon dengan menggunakan aturan-aturan OBE.
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom. Matriks dapat berupa matriks nol, kolom, baris, persegi, atau identitas. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan matriks lain, serta pembentukan determinan dan invers matriks. Matriks dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep anuitas dalam matematika keuangan. Anuitas adalah pembayaran pinjaman yang sama besar yang dibayarkan setiap periode dan terdiri atas bunga dan angsuran. Diberikan rumus untuk menghitung besaran anuitas, contoh perhitungan, serta tabel rencana pelunasan untuk pinjaman yang akan dilunasi dengan sistem anuitas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar vektor, termasuk definisi vektor skalar dan vektor, notasi vektor, vektor yang sama dan berlawanan, operasi vektor seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, serta contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat integral tentu yang meliputi aturan kesimetrian dan keperiodikan. Aturan kesimetrian menyatakan bahwa integral fungsi genap bernilai 0 sedangkan integral fungsi ganjil bernilai tak nol. Aturan keperiodikan menyatakan bahwa integral fungsi periodik pada rentang yang melebihi periode sama dengan integral pada rentang periode. Diberikan contoh penerapan aturan-aturan tersebut untuk menyelesaikan soal integral
Dokumen tersebut membahas tentang integral dan sifat-sifatnya. Integral adalah anti turunan dari suatu fungsi. Rumus dasar integral meliputi integral konstan, integral kuadrat, integral pangkat, dan integral logaritma. Metode penyelesaian integral meliputi integral tak tentu, integral substitusi, dan integral tentu beserta sifat-sifatnya.
2. Matematika SMA : Integral Page 2
Jika genap, maka :
Jika ganjil, maka :
Contoh
sin3
Jawab
Karena = 3, maka sin2
= 1 cos2
dan = cos
sin3
= sin sin2
= sin (1 cos2
)
= (sin sin cos2
)
= cos sin cos2
Jika = cos maka = sin
sin3
= cos 2
= cos +
1
3
3
+
= cos +
1
3
cos3
+
Contoh
cos4
Jawab
Karena = 4, maka cos2
=
1
2
(1 + cos2)
cos4
= (cos2
)2
= (
1
2
(1 + cos2))
2
=
1
4
(1 + 2 cos2 + cos2
2)
sin , cos
sin2
=
1
2
(1 cos2)
cos2
=
1
2
(1 + cos 2)
sin2
= 1 cos2
, = cos
cos2
= 1 sin2
, = sin
3. Matematika SMA : Integral Page 3
=
1
4
(1 + 2cos2 +
1
2
(1 + cos4))
=
1
4
(1 + 2 cos2 +
1
2
+
1
2
cos 4)
=
1
4
(
3
2
+ 2 cos2 +
1
2
cos4)
=
1
4
(
3
2
+ 2
1
2
sin 2 +
1
2
1
4
cos4) +
=
3
8
+
1
4
sin 2 +
1
32
cos4 +
Jika , keduanya genap genap, maka :
Jika ganjil, maka :
Jika ganjil, maka :
Contoh
sin4
cos5
Jawab
Karena = 4 dan = 5 maka gunakan cos2
= 1 sin2
dan = sin
= cos
sin4
cos5
= sin4
cos4
cos
= sin4
(cos2
)2
cos
= sin4
(1 sin2
)2
cos
= 4(1 2)2
= 4(1 22
+ 4)
= ( 4
26
+ 8)
sin cos
sin2
=
1
2
(1 cos2)
cos2
=
1
2
(1 + cos 2)
sin2
= 1 cos2
, = cos
cos2
= 1 sin2
, = sin