Good Governance _Training "Business Continuity Management System" (_ISO 22301)Kanaidi ken
油
GCG merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dalam jangka panjang dengan mengatur hubungan antar organ perusahaan dan stakeholders secara transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen, dan adil. Penerapan GCG penting untuk menjaga kesinambungan usaha, meningkatkan nilai perusahaan, serta mencegah terjadinya fraud dan korupsi. F
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...ghazialhaq
油
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perusahaan (corporate governance) dan good corporate governance, termasuk definisi, tujuan, prinsip-prinsip, dan manfaatnya bagi perusahaan dan para pemangku kepentingan. Dokumen tersebut juga membahas mengenai hubungan antara corporate governance dengan transparansi laporan keuangan dan mengeliminasi manajemen laba.
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal berdasarkan COSO, good corporate governance, dan manajemen risiko. 2. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengertian dan tujuan dari pengendalian internal, good corporate governance, dan manajemen risiko berdasarkan COSO serta prinsip-prinsip dan komponennya. 3. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Dody Wijaksono
油
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance di PT Midi Utama Indonesia Tbk. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan GCG bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, serta manfaat penerapan GCG bagi perusahaan seperti meningkatkan k
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
油
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan penerapannya di Indonesia, meliputi 5 prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan serta kewajaran. Juga dibahas tahapan penerapan GCG di perusahaan yaitu tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih perlu diting
Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang merupakan laporan yang dikeluarkan perusahaan untuk mengukur kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan guna mencapai pembangunan berkelanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dan panduan Global Reporting Initiative dalam penyusunan laporan keberlanjutan."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta mekanisme dan manfaat penerapannya bagi perusahaan untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
油
Quiz BE & GG Minggu 14 memberikan pertanyaan tentang Corporate Governance dan meminta peserta untuk menjawabnya dengan sumber tambahan. Dokumen tersebut kemudian memberikan penjelasan mengenai Corporate Governance, termasuk definisi, prinsip, mekanisme, dan manfaatnya. Pihak yang terlibat dalam penerapan Good Corporate Governance juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). GCG merupakan prinsip untuk mengatur hubungan antara pemangku kepentingan perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik dan memberikan nilai tambah jangka panjang. Penerapan GCG pada BUMN dimulai pasca krisis ekonomi 1990an untuk mereformasi BUMN. Prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi
Sebagai sebuah konsep, GCG ternyata tak memiliki definisi tunggal. Komite Cadburry, misalnya, pada tahun 1992 melalui apa yang dikenal dengan sebutan Cadburry Report mengeluarkan definisi tersendiri tentang GCG. Menurut Komite Cadburry, GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholderskhususnya, dan stakeholders pada umumnya.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) merupakan lembaga yang bergerak di bidang tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia. Kedua lembaga tersebut membuat alat penilaian self-assessment untuk mengukur penerapan tata kelola perusahaan yang terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai hak pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, pengungkapan, dan audit. Hasil penilaian
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
More Related Content
Similar to Introduction of Good Corporate Governance.pptx (20)
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal berdasarkan COSO, good corporate governance, dan manajemen risiko. 2. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengertian dan tujuan dari pengendalian internal, good corporate governance, dan manajemen risiko berdasarkan COSO serta prinsip-prinsip dan komponennya. 3. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Dody Wijaksono
油
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance di PT Midi Utama Indonesia Tbk. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan GCG bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, serta manfaat penerapan GCG bagi perusahaan seperti meningkatkan k
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
油
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan penerapannya di Indonesia, meliputi 5 prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan serta kewajaran. Juga dibahas tahapan penerapan GCG di perusahaan yaitu tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih perlu diting
Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang merupakan laporan yang dikeluarkan perusahaan untuk mengukur kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan guna mencapai pembangunan berkelanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dan panduan Global Reporting Initiative dalam penyusunan laporan keberlanjutan."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta mekanisme dan manfaat penerapannya bagi perusahaan untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
油
Quiz BE & GG Minggu 14 memberikan pertanyaan tentang Corporate Governance dan meminta peserta untuk menjawabnya dengan sumber tambahan. Dokumen tersebut kemudian memberikan penjelasan mengenai Corporate Governance, termasuk definisi, prinsip, mekanisme, dan manfaatnya. Pihak yang terlibat dalam penerapan Good Corporate Governance juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). GCG merupakan prinsip untuk mengatur hubungan antara pemangku kepentingan perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik dan memberikan nilai tambah jangka panjang. Penerapan GCG pada BUMN dimulai pasca krisis ekonomi 1990an untuk mereformasi BUMN. Prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi
Sebagai sebuah konsep, GCG ternyata tak memiliki definisi tunggal. Komite Cadburry, misalnya, pada tahun 1992 melalui apa yang dikenal dengan sebutan Cadburry Report mengeluarkan definisi tersendiri tentang GCG. Menurut Komite Cadburry, GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholderskhususnya, dan stakeholders pada umumnya.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) merupakan lembaga yang bergerak di bidang tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia. Kedua lembaga tersebut membuat alat penilaian self-assessment untuk mengukur penerapan tata kelola perusahaan yang terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai hak pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, pengungkapan, dan audit. Hasil penilaian
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
2. Pengantar Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang
Baik adalah seperangkat prinsip, mekanisme, dan proses yang
mengatur perusahaan. Tujuan utama GCG adalah untuk memastikan
perusahaan dikelola secara efektif dan efisien, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, independen, dan adil. Dengan penerapan GCG,
diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan,
mengurangi risiko, dan meningkatkan kepercayaan publik.
Mengapa GCG Penting?
Meningkatkan kepercayaan investor: Investor lebih tertarik pada
perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik.
Mencegah terjadinya korupsi: GCG mendorong transparansi dan
akuntabilitas sehingga meminimalisir terjadinya tindakan korupsi.
Meningkatkan kinerja perusahaan: Perusahaan yang menerapkan
GCG cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih
berkelanjutan.
Memperkuat reputasi perusahaan: Perusahaan dengan reputasi baik
akan lebih mudah menarik investor, karyawan, dan pelanggan.
3. Sejarah Singkat GCG
Konsep GCG sebenarnya telah ada sejak lama, namun istilah GCG mulai populer
pada akhir abad ke-20. Beberapa peristiwa penting yang memicu perkembangan
GCG antara lain:
Krisis ekonomi Asia: Krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997
menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan yang baik.
Skandal akuntansi di Amerika Serikat: Skandal akuntansi yang melibatkan
perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat, seperti Enron dan WorldCom,
semakin menguatkan pentingnya GCG.
Peran lembaga-lembaga internasional: Organisasi seperti OECD (Organisation
for Economic Co-operation and Development) dan World Bank aktif
mempromosikan penerapan GCG di berbagai negara.
4. Why GCG ??
GCG muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan tata kelola
perusahaan yang lebih baik dan transparan. Skandal akuntansi, krisis
ekonomi, dan peran lembaga internasional menjadi faktor-faktor utama yang
mendorong perkembangan GCG. Penerapan GCG diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan publik terhadap dunia bisnis dan berkontribusi
pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
5. Tujuan Utama GCG
Meningkatkan kepercayaan investor: Dengan menerapkan GCG, perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga menarik lebih
banyak investasi.
Mencegah terjadinya konflik kepentingan: GCG bertujuan untuk
mengurangi konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham.
Meningkatkan kinerja perusahaan: Perusahaan yang menerapkan GCG
cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: GCG mendorong perusahaan
untuk lebih transparan dalam pengambilan keputusan dan bertanggung jawab
atas tindakannya.
6. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Prinsip-prinsip GCG merupakan dasar-dasar yang harus dipatuhi oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mencapai tujuan GCG, yaitu menciptakan
nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Prinsip-prinsip GCG secara umum meliputi:
Transparansi: Perusahaan harus memberikan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada seluruh
pemangku kepentingan. Informasi ini meliputi kinerja keuangan, strategi bisnis, risiko yang dihadapi, dan hal-hal
material lainnya.
Akuntabilitas: Perusahaan harus bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambil. Manajemen
harus dapat menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan kepada pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya.
Tanggung Jawab: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan
usahanya. Prinsip ini mencakup tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan keberlanjutan.
Kemandirian: Dewan komisaris dan direksi harus independen dan bebas dari pengaruh pihak lain dalam
menjalankan tugasnya. Kemandirian ini penting untuk memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan
tidak memihak.
Kewajaran: Perusahaan harus memperlakukan seluruh pemangku kepentingan secara adil dan tidak diskriminatif.
Prinsip ini mencakup perlindungan hak-hak minoritas pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat.
7. Mekanisme GCG
Mekanisme GCG adalah struktur dan proses yang digunakan perusahaan untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG. Mekanisme ini meliputi:
Struktur Perusahaan: Struktur perusahaan yang baik dengan pemisahan tugas
antara pemegang saham, dewan komisaris, dan direksi.
Sistem Pengendalian Internal: Sistem pengendalian internal yang kuat untuk
mencegah terjadinya penyimpangan dan fraud.
Komite Audit: Komite audit yang independen untuk mengawasi laporan
keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Kode Etik Perusahaan: Kode etik perusahaan yang mengatur perilaku etis
seluruh karyawan.
Sistem Pelaporan: Sistem pelaporan yang efektif untuk memberikan informasi
yang tepat waktu kepada manajemen dan pemangku kepentingan.
8. Peran Akuntan dalam Good Corporate Governance (GCG)
Akuntan memiliki peran yang sangat krusial dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG). Sebagai profesi yang bertugas mengelola dan mengaudit informasi
keuangan, akuntan berperan penting dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, dan kewajaran dalam pengambilan keputusan bisnis.
Berikut beberapa peran utama akuntan dalam GCG:
1.Penyedia Informasi Akuntansi yang Akurat dan Relevan:
1. Laporan Keuangan: Akuntan bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan yang akurat, relevan, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Laporan keuangan ini menjadi dasar bagi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.
2. Analisis Keuangan: Akuntan melakukan analisis terhadap data keuangan untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajemen dalam membuat
perencanaan strategis.
2.Penegakan Prinsip Akuntansi:
1. Standar Akuntansi: Akuntan memastikan bahwa perusahaan menerapkan standar akuntansi yang berlaku, sehingga informasi keuangan yang disajikan dapat
diandalkan.
2. Etika Profesi: Akuntan harus menjunjung tinggi etika profesi dalam menjalankan tugasnya, sehingga informasi yang disampaikan objektif dan bebas dari
konflik kepentingan.
3.Pengendalian Internal:
1. Sistem Pengendalian Internal: Akuntan berperan dalam merancang dan mengevaluasi sistem pengendalian internal perusahaan. Sistem ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kesalahan, kecurangan, dan pemborosan.
2. Mitigasi Risiko: Akuntan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
4.Pengawasan Independen:
1. Audit: Akuntan publik memberikan opini independen mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Audit yang berkualitas dapat meningkatkan
kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Konsultasi: Akuntan juga dapat memberikan konsultasi terkait dengan penerapan GCG, seperti dalam hal perancangan sistem akuntansi, evaluasi kinerja, dan
pengukuran risiko.
5.Peningkatan Transparansi:
1. Pengungkapan Informasi: Akuntan membantu perusahaan dalam mengungkapkan informasi yang relevan kepada publik, sehingga meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
2. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan: Akuntan dapat berperan sebagai jembatan komunikasi antara manajemen dan pemangku kepentingan lainnya
dalam hal informasi keuangan.
9. Penerapan GCG di Indonesia
Penerapan GCG di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tata kelola perusahaan, seperti Undang-
Undang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa upaya yang telah dilakukan
untuk mendorong penerapan GCG di Indonesia antara lain:
Peningkatan kualitas laporan keuangan: Perusahaan-perusahaan di Indonesia diwajibkan untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum (SAU).
Peningkatan transparansi informasi: Perusahaan-perusahaan terbuka diwajibkan untuk mengungkapkan
informasi material kepada publik secara berkala.
Penguatan peran dewan komisaris: Dewan komisaris diberikan peran yang lebih besar dalam mengawasi kinerja
manajemen.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya GCG: Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus melakukan
sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya GCG bagi dunia usaha.
Tantangan dalam Penerapan GCG di Indonesia:
Kultur perusahaan: Mengubah kultur perusahaan yang sudah mapan menjadi perusahaan yang berorientasi
pada GCG membutuhkan waktu dan upaya yang besar.
Penegakan hukum: Penegakan hukum terhadap pelanggaran GCG masih lemah.
Sumber daya manusia: Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten di bidang GCG masih terbatas.
10. Teori yang mendasari GCG
Agency Theory: Teori ini menjelaskan hubungan antara principal (pemilik
perusahaan) dan agent (manajemen). Konflik kepentingan antara keduanya sering
terjadi, sehingga diperlukan mekanisme GCG untuk mengatasinya.
Stakeholder Theory: Teori ini menekankan pentingnya mempertimbangkan
kepentingan semua stakeholder perusahaan, tidak hanya pemegang saham.
Stakeholder meliputi karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan
masyarakat.
Resource-Based View: Teori ini melihat sumber daya perusahaan sebagai faktor
kunci keberhasilan. GCG berperan dalam mengelola sumber daya perusahaan
secara efektif dan efisien.