Manajemen risiko membahas pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan strategi manajemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Ada berbagai jenis risiko seperti risiko keuangan, operasional, hingga risiko strategi. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak mengganggu pencapaian
A.Pengendalian kualitas sebagai strategi menghadapi Risiko Operasional Risiko Operasional.
Bab mengenai pengukuran risiko menjelaskan bahwa risiko operasional merupakan risiko yang paling tua tetapi belum banyak diketahui karakteristiknya dibandingkan beberapa resiko lain seperti risiko pasar risiko tingkat bunga risiko kredit. Dikatakan paling tua karena perusahaan berurusan dengan aspek operasional sejak perusahaan berdiri. Manajemen risiko operasional pada dasarnya sudah dilakukan perusahaan, meskipun dengan nama yang berbeda jika perusahaan berusaha memperbaiki operasionalnya,maka perusahaan sudah melakukan manajemen risiko operasional.sistem operasional yang efektif bisa mengendalikan risiko operasional.manajemen kualitas pada dasarnya ingin memperbaiki kualitas output melalui pengendalian operasional. Konsep tersebut pertama kali populer untuk proses produksi.tetapi pada perkembangan selanjutnya konsep manajemen kualitas juga diterapkan untuk lainnya, seperti sektor pelayanan (jasa).karena itu bagian berikut ini membicarakan manajemen kualitas sebagai salah satu teknik untuk mengelola risiko operasional.
Presentasi menjelaskan berbagai jenis risiko keuangan jangka pendek dan panjang serta cara mengelolanya. Risiko jangka pendek terkait ketidakmampuan memenuhi kewajiban likuiditas, sementara risiko panjang terkait kegagalan memenuhi utang dan proyek jangka panjang. Dokumen ini juga membahas jenis pendanaan dan pinjaman serta contoh kasus pembiayaan perusahaan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, yang terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan sifat individu seperti kualitas moral dan integritas, sedangkan faktor eksternal meliputi sistem hukum, politik, budaya lembaga, dan struktur sosial yang dapat mendorong perilaku korupsi.
Dokumen tersebut membahas tiga cara utama dalam mengelola risiko yaitu transfer risiko melalui asuransi atau pihak ketiga, pengendalian risiko, dan menanggung risiko sendiri. Transfer risiko dapat dilakukan dengan asuransi maupun kontrak non-asuransi, sementara pengendalian risiko bertujuan mengurangi kerugian potensial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko yang terdiri dari penghindaran, pengendalian, penanggungan, dan pengalihan risiko. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti eksposur risiko dan sistem pengendalian risiko, serta pertimbangan untuk memilih teknik manajemen risiko yang tepat berdasarkan frekuensi dan severitas risiko.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi, mulai dari definisi, prinsip-prinsip, produk, dan fungsinya. Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang terkena risiko sama agar kerugian dapat diperkirakan dan dibagi secara merata.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Dokumen tersebut merupakan agenda pelatihan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2018 yang mencakup proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko, dan studi kasus. Pelatihan ini membahas tentang kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko seperti matriks risiko dan pohon kejadian, serta tugas kelompok untuk latihan identifikasi, analisis, dan penanganan risiko.
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko anggrayani2
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kualitatif dalam analisis risiko yang meliputi beberapa poin utama. Pertama, metode analisis risiko kualitatif yang menggunakan penilaian deskriptif. Kedua, pendekatan kualitatif lebih sering digunakan karena sulitnya mengukur nilai aset dan mendapatkan data statistik. Ketiga, proses analisis risiko kualitatif meliputi 10 tahapan mulai dari identifikasi ruang lingkup hingga sos
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengontrol cakupan pekerjaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek untuk memastikan keberhasilannya. Proses ini meliputi inisiasi proyek, perencanaan ruang lingkup, definisi ruang lingkup, verifikasi ruang lingkup, dan pengendalian perubahan ruang lingkup.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko kualitas dan proses manajemen kualitas dalam suatu proyek. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi risiko, evaluasi tingkat risiko, analisis risiko, dan penetapan bagian risiko. Sedangkan proses manajemen kualitas terdiri dari perencanaan kualitas, penjaminan kualitas, dan pengendalian kualitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang mencakup definisi proyek, tahapan siklus proyek, aspek-aspek kritis dalam formulasi proyek, dan jenis-jenis proyek. Dibahas pula perbedaan antara analisis finansial dan ekonomis serta manfaat dan biaya yang dihasilkan dari suatu proyek."
Dokumen tersebut membahas tentang kecelakaan kerja, termasuk definisi kecelakaan kerja, faktor-faktor penyebabnya, klasifikasi akibatnya, upaya pencegahan, dan klasifikasi kecelakaan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian risiko merupakan bagian dari manajemen risiko yang merupakan komponen inheren dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Langkah-langkah penilaian risiko meliputi identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Evaluasi risiko dilakukan dengan menilai peluang dan konsekuensi suatu risiko untuk mendapatkan profil risiko suatu unit kerja.
Dokumen tersebut membahas tiga cara utama dalam mengelola risiko yaitu transfer risiko melalui asuransi atau pihak ketiga, pengendalian risiko, dan menanggung risiko sendiri. Transfer risiko dapat dilakukan dengan asuransi maupun kontrak non-asuransi, sementara pengendalian risiko bertujuan mengurangi kerugian potensial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko yang terdiri dari penghindaran, pengendalian, penanggungan, dan pengalihan risiko. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti eksposur risiko dan sistem pengendalian risiko, serta pertimbangan untuk memilih teknik manajemen risiko yang tepat berdasarkan frekuensi dan severitas risiko.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi, mulai dari definisi, prinsip-prinsip, produk, dan fungsinya. Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang terkena risiko sama agar kerugian dapat diperkirakan dan dibagi secara merata.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Dokumen tersebut merupakan agenda pelatihan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2018 yang mencakup proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko, dan studi kasus. Pelatihan ini membahas tentang kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko seperti matriks risiko dan pohon kejadian, serta tugas kelompok untuk latihan identifikasi, analisis, dan penanganan risiko.
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko anggrayani2
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kualitatif dalam analisis risiko yang meliputi beberapa poin utama. Pertama, metode analisis risiko kualitatif yang menggunakan penilaian deskriptif. Kedua, pendekatan kualitatif lebih sering digunakan karena sulitnya mengukur nilai aset dan mendapatkan data statistik. Ketiga, proses analisis risiko kualitatif meliputi 10 tahapan mulai dari identifikasi ruang lingkup hingga sos
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengontrol cakupan pekerjaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek untuk memastikan keberhasilannya. Proses ini meliputi inisiasi proyek, perencanaan ruang lingkup, definisi ruang lingkup, verifikasi ruang lingkup, dan pengendalian perubahan ruang lingkup.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko kualitas dan proses manajemen kualitas dalam suatu proyek. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi risiko, evaluasi tingkat risiko, analisis risiko, dan penetapan bagian risiko. Sedangkan proses manajemen kualitas terdiri dari perencanaan kualitas, penjaminan kualitas, dan pengendalian kualitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang mencakup definisi proyek, tahapan siklus proyek, aspek-aspek kritis dalam formulasi proyek, dan jenis-jenis proyek. Dibahas pula perbedaan antara analisis finansial dan ekonomis serta manfaat dan biaya yang dihasilkan dari suatu proyek."
Dokumen tersebut membahas tentang kecelakaan kerja, termasuk definisi kecelakaan kerja, faktor-faktor penyebabnya, klasifikasi akibatnya, upaya pencegahan, dan klasifikasi kecelakaan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian risiko merupakan bagian dari manajemen risiko yang merupakan komponen inheren dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Langkah-langkah penilaian risiko meliputi identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Evaluasi risiko dilakukan dengan menilai peluang dan konsekuensi suatu risiko untuk mendapatkan profil risiko suatu unit kerja.
Dokumen tersebut membahas manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi gedung. Penelitian ini mengidentifikasi risiko-risiko K3 pada struktur bawah dan atas, menilai risiko tersebut menggunakan matriks, dan menyarankan strategi pengendalian untuk 7 risiko berkategori tinggi dan 43 risiko berkategori sedang.
Manajemen risiko K3 merupakan upaya mengelola risiko di tempat kerja secara komprehensif dan terstruktur untuk mencegah kecelakaan. Prosesnya mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko, komunikasi, dan pemantauan secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan kerja dan kelangsungan usaha.
Analisa manajemen risiko tahap konstruksi padaNCMovies
油
Terdapat 65 risiko yang teridentifikasi pada tahap konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diklasifikasikan ke dalam 7 kategori. Tiga risiko dengan indeks risiko tertinggi adalah kesulitan pembebasan lahan, hujan berkepanjangan, dan banyaknya utilitas yang harus dipindahkan. Penelitian ini menganalisis risiko secara kualitatif dan merencanakan respon untuk risiko-risiko ekstrim."
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai risiko dan manajemen risiko dalam proyek properti. Secara garis besar, dibahas tentang definisi risiko, identifikasi dan analisis risiko, respon manajemen risiko, proses manajemen risiko, serta teknik-teknik analisis risiko. Proses manajemen risiko terdiri atas penentuan tujuan, identifikasi risiko, pengukuran risiko, seleksi teknik analisis, implementasi, dan evaluasi.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah identifikasi dan pengukuran risiko yang meliputi identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, dan penetapan prioritas risiko. Kemudian dijelaskan berbagai metode untuk mengidentifikasi risiko seperti analisis laporan keuangan, flowchart operasi, kontrak, statistik kerugian, serta wawancara manajer."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Ia menjelaskan pengertian manajemen risiko, macam-macam manajemen risiko, manfaat manajemen risiko, tahapan manajemen risiko, dan strategi manajemen risiko. Tujuan akhir dari penerapan manajemen risiko K3 adalah untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi di tempat kerja dan mengurangi dampak negatif dari risiko
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...hendramarthafauzy
油
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha perusahaan. Fungsi utamanya adalah mengidentifikasi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan dari berbagai sumber risiko seperti kerusakan aset, gangguan operasi, tuntutan hukum, dan kecelakaan kerja untuk mengurangi dampak negatifnya. Manajemen risiko memberikan manfaat seperti pedoman pengambil
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
油
Dokumen ini membahas identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3 pada tindakan perawatan dan perbaikan menggunakan metode HIRARC di PT. X. Penelitian ini mengidentifikasi 70 risiko dari 52 bahaya dari 5 proses tindakan perawatan dan perbaikan. Hasil penilaian menunjukkan 16% risiko rendah, 54% sedang, 27% tinggi dan 3% ektrim. Tindakan pengendalian risiko yang dilakukan antara lain menggunakan APD dan al
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
229
MANAJEMEN RISIKO
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
(Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar)
Gabby E. M. Soputan
Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Bonny F. Sompie, Robert J. M. Mandagi
Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian
berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan
manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri.
Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 , penilaian risiko K3 serta bagaimana
tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.
Metode penilaian menggunakan matriks penilaian risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004.
Sesuai dengan pengolahan data diperoleh nilai risiko yang tinggi, yaitu material terjatuh dari
ketinggian dan menimpa pekerja dengan indeks risiko sebesar 20 dan penggolongan risiko pada Very
High Risk. Untuk penggolongan risiko pada level High Risk sebanyak 21 variabel yang dapat
membahayakan pekerja dan pekerjaan, sedangkan untuk penggolongan pada level Medium Risk
didapatkan sebanyak 18 variabel.
Kata kunci: very high risk, high risk, medium risk, K3, identifikasi, indeks risiko.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegiatan jasa konstruksi telah terbukti
memberikan kontribusi penting dalam per-
kembangan dan pertumbuhan ekonomi disemua
negara di dunia, termasuk Indonesia, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan suatu permasalahan yang banyak
menyita perhatian berbagai organisasi saat ini
karena mencakup permasalahan segi
perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi,
aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra
organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut
mempunyai tingkat kepentingan yang sama
besarnya walaupun di sana sini memang terjadi
perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan
sendiri maupun faktor lain yang masuk dari
unsur eksternal industri Ervianto (2005).
Proses pembangunan proyek kontruksi
gedung pada umumnya merupakan kegiatan yang
banyak mengandung unsur bahaya. Situasi dalam
lokasi proyek mencerminkan karakter yang keras
dan kegiatannya terlihat sangat kompleks dan
sulit dilaksanakan sehingga dibutuhkan stamina
yang prima dari pekerja yang melaksanakannya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan
konstruksi ini merupakan penyumbang angka
kecelakaan yang cukup tinggi. Banyaknya kasus
kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja
sangat merugikan banyak pihak terutama tenaga
kerja bersangkutan Ervianto (2005).
Kecelakaan kerja sering terjadi akibat
kurang dipenuhinya persyaratan dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam hal ini pemerintah sebagai penyelenggara
Negara mempunyai kewajiban untuk
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja.
Hal ini direalisasikan pemerintah dengan
dikeluarkannya peraturan-peraturan seperti : UU
RI No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
Undang-undang No. 3 Tahun 1992 Tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK),
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No:
Per.05/Men/1996 mengenai sistem manajemen
K3.
Namun pada kenyataannya, pelaksana
proyek sering mengabaikan persyaratan dan
peraturan-peraturan dalam K3. Hal tersebut
disebabkan karena kurang menyadari betapa
besar resiko yang harus ditanggung oleh tenaga
kerja dan perusahaannya. Sebagaimana lazimnya
pada pelaksanaan suatu proyek pasti akan
berusaha menghindari economic cost. Disamping
itu adanya peraturan mengenai K3 tidak
2. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
230
diimbangi oleh upaya hukum yang tegas dan
sanksi yang berat, sehingga banyak pelaksana
proyek yang melalaikan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerjanya.
Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka
diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek
konstruksi gedung Sekolah Eben Haezar?
2. Bagaimana memberikan penilaian atas risiko-
risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
yang terjadi pada proyek pembangunan
gedung sekolah Eben Haezar?
3. Bagaimana penanganan terhadap risiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada
proyek pembangunan gedung sekolah Eben
Haezar?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan proposal penelitian ini
yaitu:
1. Mengidentifikasi bahaya risiko K3 pada
proyek konstruksi gedung sekolah Eben
Haezar.
2. Menilai setiap risiko yang terjadi pada proyek
pembangunan gedung sekolah Eben Haezar.
3. Memberikan tindakan pengendalian risiko
terhadap risiko K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) pada kegiatan proyek
pembangunan gedung sekolah Eben Haezar.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Risiko
Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang
berarti hadiah yang tidak diharap-harap
datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang
mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa selama selang waktu tertentu
yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu
kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak
begitu berarti maupun kerugian besar yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari
suatu perusahaan.
Risiko pada umumnya dipandang sebagai
sesuatu yang negatif, seperti kehilangan, bahaya,
dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebut
merupakan bentuk ketidakpastian yang
seharusnya dipahami dan dikelolah secara efektif
oleh organisasi sebagai bagian dari strategi
sehingga dapat menjadi nilai tambah dan
mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Sumber-sumber Penyebab Risiko
Menurut sumber-sumber penyebabnya,
risiko dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri.
2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal
dari luar perusahaan atau lingkungan luar
perusahaan.
3. Risiko Keuangan, adalah risiko yang
disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan
keuangan, seperti perubahan harga, tingkat
bunga, dan mata uang.
4. Risiko Operasional, adalah semua risiko yang
tidak termasuk risiko keuangan. Risiko
operasional disebabkan oleh faktor-faktor
manusia, alam, dan teknologi.
Manajemen Risiko
Secara umum Manajemen Risiko
didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,
mengukur dan memastikan risiko dan
mengembangkan strategi untuk mengelolah
risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko
akan melibatkan proses-proses, metode dan
teknik yang membantu manajer proyek
maksimumkan probabilitas dan konsekuensi dari
event positif dan minimasi probabilitas dan
konsekuensi event yang berlawanan.
Dalam manajemen proyek, yang dimaksud
dengan manajemen risiko proyek adalah seni dan
ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
merespon risiko selam umur proyek dan tetap
menjamin tercapainya tujuan proyek.
Proses Manajemen Risiko
Proses yang dilalui dalam manajemen risiko
adalah:
1. Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan
meliputi langkah memutuskan bagaimana
mendekati dan merencanakan aktivitas
manajemen risiko untuk proyek.
2. Identifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari
proses identifikasi risiko adalah mengenali
jenis-jenis risiko yang mungkin (dan
umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis.
3. Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif
dalam manajemen risiko adalah proses
menilai (assessment) impak dan kemungkinan
dari risiko yang sudah diidentifikasi. Proses
ini dilakukan dengan menyusun risiko
berdasarkan efeknya terhadap tujuan proyek.
Skala pengukuran yang digunakan dalam
analisa kualitatif adalah Australian
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS)
3. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
231
4360:2004. Skala pengukurannya sebagai
berikut:
A : Hampir pasti terjadi dan akan terjadi di
semua situasi (almost certain)
B : Kemungkinan akan terjadi di semua
situasi (likely)
C : Moderat, seharusnya terjadi di suatu
waktu (moderate)
D : Cenderung dapat terjadi di suatu waktu
(unlikely)
E : Jarang terjadi (rare)
Skala pengukuran analisa konsekuensi
menurut NA/NZS 4360:2004
Tidak Signifikan : tanpa kecelakaan manusia
dan kerugian materi.
Minor : bantuan kecelakaan awal, kerugian
materi yang medium.
Moderat : diharuskan penanganan secara
medis, kerugian materi yang cukup
tinggi.
Major : kecelakaan yang berat, kehilangan
kemampuan operasi/ produksi,
kerugian materi yang tinggi.
Bencana kematian : bahaya radiasi dengan
efek penyebaran yang luas, kerugian
yang sangat besar.
Evaluasi tingkatan resiko ditabelkan dan
dapat dilihat pada Tabel 1.
4. Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses
identifikasi secara numeric probabilitas dari
setiap risiko dan konsekuensinya terhadap
tujuan proyek.
5. Perencanaan Respon Risiko, Risk response
planning adalah proses yang dilakukan untuk
meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi
sampai batas yang dapat diterima.
6. Pengendalian dan Monitoring Risiko, langkah
ini adalah proses mengawasi risiko yang
sudah diidentifikasi, memonitor risiko yang
tersisa, dan mengidentifikasikan risiko baru,
memastikan pelaksanaan risk management
plan dan mengevaluasi keefektifannya dalam
mengurangi risiko.
Manajemen Risiko Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya
mengelola risiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara
komprehensif, terencana dan terstruktur dalam
suatu kesisteman yang baik. Sehingga
memungkinkan manajemen untuk meningkatkan
hasil dengan cara mengidentifikasi dan
menganalisis risiko yang ada.
Tabel 1. Tingkatan risiko menurut AS/NZS 4360:2004
Adapted from the AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix and NHS QIS Risk Matrix
Sumber: Ramli, Soehatman. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk
Management
Keterangan:
Very High Risk : Risiko Sangat tinggi.
High Risk : Risiko tinggi
Medium Risk : Risiko Sedang
Low Risk : Risiko Rendah
4. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
232
Tahapan Manajemen Risiko K3
Gambar 1. Bagan Proses Manajemen Risiko
Sumber : Australia/ New Zealand Standard
AS/NZS 4360:2004
Pengendalian Risiko K3
Pengendalian risiko merupakan langkah
penting dan menentukan dalam keseluruhan
manajemen risiko. Pengendalian risiko berperan
dalam meminimalisir/ mengurangi tingkat risiko
yang ada sampai tingkat terendah atau sampai
tingkatan yang dapat ditolerir. Cara pengendalian
risiko dilakukan melalui:
a. Eliminasi : pengendalian ini dilakukan
dengan cara menghilangkan sumber bahaya
(hazard).
b. Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya
dengan cara mengganti proses, mengganti
input dengan yang lebih rendah risikonya.
c. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya
dengan metode rekayasa teknik pada alat,
mesin, infrastruktur, lingkungan, dan atau
bangunan.
d. Administratif : mengurangi risiko bahaya
dengan cera melakukan pembuatan prosedur,
aturan, pemasangan rambu (safety sign),
tanda peringatan, training dan seleksi
terhadap kontraktor, material serta mesin,
cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
e. Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko
bahaya dengan cara menggunakan alat
perlindungan diri misalnya safety helmet,
masker, sepatu safety, coverall, kacamata
keselamatan, dan alat pelindung diri lainnya
yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.
Penanganan Terhadap Risiko
Terdapat lima langkah dasar yang
berhubungan dengan penanganan terhadap risiko
yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penanganan Terhadap Risiko
Strategi Keterangan
Menghindar/
menolak
Tidak mengambil risiko
Mengurangi
Mengurangi kemungkinan
terjadinya risiko
Mendanai/
menerima
Mendanai risiko apabila
terjadi
Menanggulangi
Meminimalkan akibat dari
risiko
Mengalihkan
Mengalihkan risiko ke pihak
lain
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitiannya di Kota Manado tepat
pada proyek pembangunan gedung SMA Eben
Haezar. Waktu penelitian dilaksanakan dari
bulan Januari 2015 sampai pertengahan bulan
Februari 2015.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode
penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini, yaitu
mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti
antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian, yaitu dengan kuesioner sebagai
instrument untuk menjawab seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan:
Studi Literatur
Studi litertur dilakukan dengan pencarian
literature melalui jurnal nasional, penelitian
terdahulu, internet dan buku mengenai teori-teori
yang berhubungan dengan permasalahan yang
dikaji.
Instrument Pengumpulan Data (Kuesioner)
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
yang berbentuk checklist. Langkah-langkah
penyusunan instrument dapat diawali dengan
penjabaran menjadi variabel, indikator, dan
komponen-komponennya. Seluruh pertanyaan
5. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
233
yang disusun ditempatkan dalam lembaran
instrumen kuesioner.
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang
penilaian atau persepsi tentang manajemen risiko
K3 pada pekerjaan pembangunan gedung.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak
manajemen pengelolah atau kontraktor, selain itu
didapat juga dari literature seperti buku, media
elektronik atau internet dan sumber-sumber yang
menunjang dalam penelitian. Kerangka
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah
ini;
Mulai
Data Awal dan Penyusunan
Kerangka Penelitian
Studi Pustaka
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Survey Lapangan
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Ya
Tidak
Menentukan Sampel dan Variabel
Penentu
Data Primer:
- Quisioner
- Wawancara
Data Sekunder:
- Data-data Perusahaan
- Literatur
- Media Elektronik
Desain Kuisioner
1. Indeks Risiko dan Level Risiko
2. Upaya pengendalian Risiko
3. Indeks Hasil Pengendalian Risiko
Analisis Data:
Selesai
Gambar 2. Alur Metode Penelitian
6. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
234
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Variabel-variabel Risiko
Dalam menganalisa variable-variabel risiko
K3 yang terjadi, maka harus diidentifikasi
kondisi-kondisi ketidakpastian yang menimbul-
kan risiko, sumber risiko serta pengaruhnya.
Pendekatan yang diambil untuk mengidentifikasi
faktor risiko dan yang menjadi variabel dalam
penelitian ini adalah dengan mengadakan studi
literatur.
Analisis Penilaian Risiko
Penilaian risiko berdasarkan atas data
primer dan sekunder yang merupakan data hasil
wawancara, kuisioner dan pengamatan langsung
dilapangan mengenai risiko-risiko yang terjadi
pada proyek. Setelah pengumpulan data selesai
dilakukan, maka selanjutnya data-data yang telah
diperoleh baik data kuisioner penilaian maupun
data hasil wawancara diolah melalui tahapan
pengolahan data. Risiko diformulasikan sebagai
fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan
dampak negative (impact). Atau indeks risiko=
probabilitas (Likelihood) Dampak (Impact).
.. .....(1)
...... .(2)
... .....(3)
Hasil dari rata-rata peluang dan rata-rata
dampak dibulatkan untuk memudahkan dalam
perhitungan indeks risiko.
Tabel 3. Variabel-variabel Risiko
No.
Peristiwa Risiko (Risk Event)
Kegiatan
(Activity)
Variabel
Pekerjaan: Tanah
1. Galian tanah dengan Excavator Pekerjaan tertabrak alat excavator
Tanah longsor/runtuhnya dinding samping
Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian
Excavator menabrak fasilitas sekitar
2. Lifting Material dengan service crane Pekerja/fasilitas tertimpa material
Service crane menabrak pekerja/fasilitas
Pekerjaan: Pondasi
3. Pengeboran Alat drilling menabrak pekerja/ fasilitas
Pekerja jatuh ke dalam galian
Longsornya galian
4. pembuatan guide wall (diaphragm
wall)
Alat clamshell menabrak fasilitas/pekerja
Pekerja jatuh ke galian
5. Steel Fixing Tangan pekerja terkena barbender
Tangan pekerja terkena barbending
6. Hot Work (welding, cutting) Pekerja terkena percikan api las
Kebakaran akibat tabung bocor
Gangguan pernafasan karena terkena asap las
7. Pemasangan kerangka baja tulangan Pekerja jatuh
Kerangka jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas
Pekerja terhantam bagian baja yang sedang bergerak saat
diangkat oleh crane menuju posisinya
8. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian
Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton
Robohnya cetakan beton
Pekerjaan: Struktur Atas
9. Bongkar pasang scaffholding Formwork collapse
Pekerja jatuh dari ketinggian
Bekisting/scaffolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas
Pekerja terluka ketika bekerja
10. Lifitng material dengan tower crane Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja
Pekerja terkena debu dan kotoran
7. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
235
11. Pembersihan debu dan kotoran dengan
compressor pada pekerjaan pelat
lantai
Penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu dan asap
Pekerjaan: Atap
12. Pemasangan penutup atap Gangguan pernapasan akibat pekerja terkena debu dari
asbes
13. Pemasangan plafon Pekerja/fasilitas terjatuh dari ketinggian
Pekerjaan : Dinding dan Keramik
14. Pemasangan dinding dan Plesteran Gangguan pernafasan akibat debu pasir/semen
Gangguan pernafasan akibat debu pada dinding
15. Pemasangan keramik Pekerja terluka akibat terkena mesin potong keramik
Tersengat listrik
Pekerjaan : Plumbing
16. Instalasi plumbing Pekerja terjatuh dari ketinggian
Pekerja tertimpa peralatan plumbing
Terluka ketika bekerja dengan pipa
17. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran
Terkena sengatan listrik
Tabel 4. Hasil Perhitungan Indeks Risiko
No.
Peristiwa Risiko (Risk Event)
Rata-rata
Peluang/
Frekuensi
Rata-
rata
Dampa
k
Risiko
(Peluang x
Dampak)
Kegiatan
(Activity)
Variabel
Pekerjaan: Tanah
1. Galian tanah
dengan Excavator
Pekerjaan tertabrak alat excavator 3 3 9
Tanah longsor/runtuhnya dinding samping 2 3 6
Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2 3 6
Excavator menabrak fasilitas sekitar 3 3 9
2. Lifting Material
dengan service
crane
Pekerja/fasilitas tertimpa material 3 4 12
Service crane menabrak pekerja/fasilitas
3 4 12
Pekerjaan: Pondasi
3. Pengeboran Alat drilling menabrak pekerja/ fasilitas 3 3 9
Pekerja jatuh ke dalam galian 3 3 9
Longsornya galian 3 3 9
4. pembuatan guide
wall (diaphragm
wall)
Alat clamshell menabrak fasilitas/pekerja 3 3 9
Pekerja jatuh ke galian
3 4 12
5. Steel Fixing Tangan pekerja terkena barbender 3 4 12
Tangan pekerja terkena barbending 3 4 12
6. Hot Work
(welding, cutting)
Pekerja terkena percikan api las 4 4 16
Kebakaran akibat tabung bocor 4 4 16
Gangguan pernafasan karena terkena asap las 4 4 16
7. Pemasangan
kerangka baja
tulangan
Pekerja jatuh 3 3 9
Kerangka jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas 4 4 16
Pekerja terhantam bagian baja yang sedang
bergerak saat diangkat oleh crane menuju
posisinya
3 4 12
8. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian 3 4 12
Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 3 3 9
Robohnya cetakan beton 3 3 9
Pekerjaan: Struktur Atas
9. Bongkar pasang
scaffholding
Formwork collapse 3 3 9
Pekerja jatuh dari ketinggian 4 4 16
Bekisting/scaffolding jatuh dan menimpa
pekerja/fasilitas
4 4 16
Pekerja terluka ketika bekerja 3 3 9
8. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
236
10. Lifitng material
dengan tower
crane
Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa
pekerja
4 5 20
Pekerja terkena debu dan kotoran 3 4 12
11. Pembersihan debu
dan kotoran
dengan
compressor pada
pekerjaan pelat
lantai
Penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu dan
asap
2 3 6
Pekerjaan: Atap
12. Pemasangan
penutup atap
Gangguan pernapasan akibat pekerja terkena
debu dari asbes
3 3 9
13. Pemasangan
plafon
Pekerja/fasilitas terjatuh dari ketinggian
4
4 16
Pekerjaan : Dinding dan Keramik
14. Pemasangan
dinding dan
Plesteran
Gangguan pernafasan akibat debu pasir/semen 4 4 16
Gangguan pernafasan akibat debu pada dinding
3 3 9
15. Pemasangan
keramik
Pekerja terluka akibat terkena mesin potong
keramik
3 3 9
Tersengat listrik 3 4 12
Pekerjaan : Plumbing
16. Instalasi plumbing Pekerja terjatuh dari ketinggian 3 4 12
Pekerja tertimpa peralatan plumbing 3 4 12
Terluka ketika bekerja dengan pipa 2 3 6
17. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan
kebakaran
4
4 16
Terkena sengatan listrik 4 4 16
Analisis Level Risiko
Dari hasil pengolahan data penggolongan
matriks risiko diperoleh 1 variabel dengan level
risiko yang sangat tinggi (Very High Risk) pada
pekerjaan struktur atas, yaitu material terjatuh
dari ketinggian dan menimpa pekerja. Untuk
level risiko tinggi (High Risk) diperoleh 21
variabel dan untuk risiko sedang (Medium Risk)
diperoleh 18 variabel.
Pengendalian yang dapat dilakukan dalam
menangani setiap risiko, yaitu;
1. Untuk variabel material terjatuh dari
ketinggian dan menimpa pekerja dengan level
risiko yang sangat tinggi (Very High Risk),
yaitu dengan cara administratif dimana
mengurangi risiko bahaya dengan cera
melakukan pembuatan prosedur, aturan,
pemasangan rambu (safety sign), tanda
peringatan, training dan seleksi terhadap
kontraktor, material serta mesin, cara
pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
untuk mengurangi risiko bahaya dengan cara
menggunakan alat perlindungan diri misalnya
safety helmet, masker, sepatu safety, coverall,
kacamata keselamatan, dan alat pelindung diri
lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dilakukan. Penangannya dengan
mengurangi, mendanai, menanggulangi dan
mengalihkan risiko ke pihak lain seperti
asuransi serta pihak lain yang berhubungan
langsung.
2. Untuk 21 variabel dengan level risiko tinggi
(High Risk) pengendalian risiko K3 dengan
cara engineering, administratif dan
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Penangannya dengan mengurangi, mendanai,
menanggulangi dan mengalihkan risiko ke
pihak lain seperti asuransi serta pihak lain
yang berhubungan langsung.
3. Untuk 18 item variabel risiko yang diperoleh
dengan level risiko sedang (Medium Risk)
penanggulangannya dapat dilakukan dengan
engineering, administratif dan Menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD). Penangannya
dengan mengurangi, mendanai,
menanggulangi dan mengalihkan risiko ke
pihak lain seperti asuransi serta pihak lain
yang berhubungan langsung.
9. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
237
Tabel 5. Penggolongan Risiko Berdasarkan Matriks Risiko AS/NZS 4360
No.
Peristiwa Risiko (Risk Event)
Rata-rata
Peluang/
Frekuensi
Rata-
rata
Dampak
Risiko
(Peluang
x
Dampak)
Penggolong
an Matriks
Risiko
Kegiatan
(Activity)
Variabel
Pekerjaan: Tanah
1. Galian tanah dengan
Excavator
Pekerjaan tertabrak alat excavator 3 3 9 Medium
Tanah longsor/runtuhnya dinding samping 2 3 6 Medium
Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2 3 6 Medium
Excavator menabrak fasilitas sekitar 3 3 9 Medium
2. Lifting Material dengan
service crane
Pekerja/fasilitas tertimpa material 3 4 12 High
Service crane menabrak pekerja/fasilitas 3 4 12 High
Pekerjaan: Pondasi
3. Pengeboran Alat drilling menabrak pekerja/ fasilitas 3 3 9 Medium
Pekerja jatuh ke dalam galian 3 3 9 Medium
Longsornya galian 3 3 9 Medium
4. pembuatan guide wall
(diaphragm wall)
Alat clamshell menabrak fasilitas/pekerja 3 3 9 Medium
Pekerja jatuh ke galian 3 4 12 High
5. Steel Fixing Tangan pekerja terkena barbender 3 4 12 High
Tangan pekerja terkena barbending 3 4 12 High
6. Hot Work (welding,
cutting)
Pekerja terkena percikan api las 4 4 16 High
Kebakaran akibat tabung bocor 4 4 16 High
Gangguan pernafasan karena terkena asap las 4 4 16 High
7. Pemasangan kerangka
baja tulangan
Pekerja jatuh 3 3 9 Medium
Kerangka jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas 4 4 16 High
Pekerja terhantam bagian baja yang sedang bergerak
saat diangkat oleh crane menuju posisinya 3 4 12 High
8. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian 3 4 12 High
Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 3 3 9 Medium
Robohnya cetakan beton 3 3 9 Medium
Pekerjaan: Struktur Atas
9. Bongkar pasang
scaffholding
Formwork collapse 3 3 9 Medium
Pekerja jatuh dari ketinggian 4 4 16 High
Bekisting/scaffolding jatuh dan menimpa
pekerja/fasilitas
4 4 16 High
Pekerja terluka ketika bekerja 3 3 9 Medium
10. Lifitng material dengan
tower crane
Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 4 5 20 Very High
Pekerja terkena debu dan kotoran 3 4 12 High
11. Pembersihan debu dan
kotoran dengan
compressor pada
pekerjaan pelat lantai
Penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu dan asap
2 3 6 Medium
Pekerjaan: Atap
12. Pemasangan penutup atap Gangguan pernapasan akibat pekerja terkena debu dari
asbes
3 3 9 Medium
13. Pemasangan plafon Pekerja/fasilitas terjatuh dari ketinggian 4 4 16 High
Pekerjaan : Dinding dan Keramik
14. Pemasangan dinding dan
Plesteran
Gangguan pernafasan akibat debu pasir/semen 4 4 16 High
Gangguan pernafasan akibat debu pada dinding 3 3 9 Medium
15. Pemasangan keramik Pekerja terluka akibat terkena mesin potong keramik 3 3 9 Medium
Tersengat listrik 3 4 12 High
Pekerjaan : Plumbing
16. Instalasi plumbing Pekerja terjatuh dari ketinggian 3 4 12 High
Pekerja tertimpa peralatan plumbing 3 4 12 High
Terluka ketika bekerja dengan pipa 2 3 6 Medium
17. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran 4 4 16 High
Terkena sengatan listrik 4 4 16 High
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis risiko Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) pada pembangunan
gedung SMA Eben Haezar dapat disimpulkan
bahwa dari 40 variabel pertanyaan:
1. Didapatkan 1 variabel yang dikategorikan
memiliki level risiko yang sangat tinggi (Very
High Risk), yaitu variabel material terjatuh
dari ketinggian dan menimpa pekerja. Untuk
level risiko yang tinggi (High Risk)
didapatkan 21 variabel. Level risiko sedang
(Medium Risk) didapatkan 18 variabel.
2. Pengendalian yang dapat dilakukan dari
ketiga level risiko yang diketahui, yaitu
dengan cara mengurangi risiko dengan
rekayasa teknik, administrative dan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Penangannya dengan mengurangi, mendanai,
menanggulangi dan mengalihkan risiko ke
10. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334
238
pihak lain seperti asuransi serta pihak lain
yang berhubungan langsung.
Saran
1. Perusahaan dapat memperhatikan penerapan
K3 yang baik bagi pekerjanya agar tidak
terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan risiko
yang sangat tinggi (Very High Risk).
2. Perusahaan dapat melakukan pemeriksaan
yang rutin terhadap pekerja, alat dan berbagai
hal yang menyangkut Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
3. Pekerja dapat mengikuti setiap instruksi
ataupun aturan yang ditetapkkan oleh pihak
manajemen secara berkesinambungan
sehingga target zero accident dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2004. Risk Management Guidelines
Companion to AS/NZS. Standards
Association of Australia.
Darmawi, Herman., 2010. Manajemen Risiko.
Bumi Aksara. Jakarta.
Ervianto,A.U dan Joshua, M., 2001. Manajemen
Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta.
Flanagan, R., Norman, G. 1993, Risk
Management and Construction. Blackwell
Science, London.
Hardono, Setyo, dkk., 2009. Manajemen Kesela-
matan dan Kesehatan Kerja Proyek Uji
Coba Skala Penuh Jembatan Cable Stayed
untuk Lalu Lintas Ringan, Puslitbang
Jalan dan Jembatan, Vol.26 No.1.
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia, 2008. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3). Nuansa Aulia,
Bandung.
Husein, Abrar., 2010. Manajemen Proyek
(Perencanaan, Penjadwalan, dan Pengen-
dalian Proyek). Andi, Yogyakarta.
Kerzener, H., 2009. Project Management: A
System Approach to Planning, Scheduling
and Controling. John Wiley & Sons, Inc.
New York.
Mastura, Labombang. 2011. Manajemen Risiko
dalam Proyek Konstruksi. Jurnal
SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011:
39 46.
Purwono, Joseph., 2012. Perpajakan Jasa
Konstruksi dan Implementasinya. Gava
Media. Yogyakarta.
Pramana, Tony 2011. Manajemen Risiko Bisnis.
Sinar Ilmu Publishing, Jakarta.
Ramli, Soehatman, 2010, Pedoman Praktis
Manajemen Risiko dalam Prespektif K3
OHS Risk Management, Dian Rakyat,
Jakarta.
Rahayu, P.H. 2001. Asuransi Contractors All
Risk sebagai Alternatif Pengalihan Risiko
Proyek dalam Industri Konstruksi
Indonesia. Seminar Nasional Manajement
Konstruksi 2001. Fakultas Teknik
Universitas Katolik Parahyangan.
Bandung.
Santoso, Budi. 2009. Manajemen Proyek (konsep
& Implementasi). Graha Ilmu, Yogyakarta.
Siagian, Faira dan Sekarsari, Jane. (2001),
Penerapan Model Manajemen Risiko pada
Proyek Konstruksi Joint Venture di
Indonesia Suatu Studi Kasus. Universitas
Trisakti, Jakarta.
Silalahi, Bennett. 1995. Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, PT. Pustaka
Binaman P, Jakarta.
Soeharto, I., 1995. Manajemen Proyek dari
Konseptual sampai Operasional.
Erlangga. Jakarta.
Sudarto, 2011. Meningkatkan Kinerja Perusaha-
an Jasa Konstruksi di Indonesia
(Aplikasi). Ghasana Cipta Media. Jakarta.
UU RI No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja, Undang-undang No. 3 Tahun 1992
Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK).
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per.05/
Men/1996 mengenai Sistem Manajemen
K3.