際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
2
Most read
3
Most read
TEGANGAN PERMUKAAN
Bunga Ardisty1
, Rosida U.U2
, Kuny Maftuhatus S3
, Nur Azisah4
, Intan Khoiriyah5
,
Alfi Nur Hikmah6
, Anggun R.R7
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember,
Jember
Abstrak
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair akibat pengaruh tegangan.
Penentuan tegangan permukaan dilakukan dengan metode kenaikan pipa kapiler yang bekerja
jika suatu cairan naik dalam kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja pada sistem kapiler
dan sepanjang perimeter kapiler. Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara
zat cair  udara diluar permukaan maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang
disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan air berbanding terbalik dengan suhunya.
Jika suhu air naik maka tegangan permukaan semakin kecil.
Kata kunci : Tegangan muka, adhesi-kohesi, suhu
PENDAHULUAN
Banyak fenomena alam yang
mempunyai hubungan dengan adanya
tegangan permukaan misalnya nyamuk atau
serangga yang dapat berjalan diatas air, atau
peristiwa terapungnya silet atau jarum jahit
diatas air. Hal tersebut dapat terjadi karena
air memiliki tegangan permukaan yang
tinggi yang memungkinkan terjadinya
system kapiler yaitu kemampuan untuk
bergerak dalam pipa kapiler. Gaya-gaya
tersebut meliputi gaya adhesi dan kohesi.
Gaya tarik menarik antara partikel-partikel
dari zat yang sama disebut kohesi.
Sedangkan gaya tarik menarik antara
partikel-partikel dari zat yang berbeda
disebut adhesi (Effendi, 2003).
Tegangan permukaan merupakan
sifat permukaan suatu zat cair yang
berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang
kenyal atau lentur akibat pengaruh
tegangan. (Indarniati, 2008).
Tegangan permukaan antara dua
cairan yang berbeda polaritasnya
menunjukkan seberapa besar kekuatan gaya
tarik antar molekul yang berbeda dari dua
fasa cairan tersebut. Sebuah gaya tarik
dapat dianggap bekerja pada suatu bidang
permukaan sepanjang suatu garis di
permukaan. Untuk suatu zat cair tertentu,
tegangan permukaannya tergantung pada
temperatur dan juga fluida lain yang
bersentuhan di permukaan (Munson,
2004).
Pada percobaan dilakukan analisa
mengenai tegangan permukaan pada raksa
dan air dengan menggunakan metode
kenaikan pipa kapiler, sehingga dapat
diketahui nilai tegangan permukaan dari
suatu larutan.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas
pada percobaan ini adalah bagaimana
tegangan permukaan pada air dan raksa
dan bagaimana pengaruh suhu
terhadap tegangan permukaan?
1.3. Tujuan Percobaan
Mengetahui tegangan permukaan
pada air dan raksa dan pengaruh suhu
terhadap tegangan permukaan?
.
METODELOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah pipa
kapiler, beaker glass, kaki tiga, penggaris,
busur, termometer, bunsen, piknometer,
kasa, neraca dan pipet tetes. Bahan yang
digunakan adalah air, raksa dan korek api.
Cara kerja
1. Mengukur Massa jenis larutan,
menimbang piknometer yang diisi
penuh latutan, dan menimbang massa
piknometer, mengurangi massa
piknometer dengan larutan dikurangi
massa piknometer. Dari penimbangan
dilakukan perhitungan massa jenis
dengan rumusan : m/V
2. Mengukur tegangan permukaan
a. Memasukkan pipa kapiler tegak
lurus dalam larutan
b. Mengukur kenaikan larutan dalam
kolom pipa kapiler
c. Mengukur tegangan permukaan
larutan
3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap
tegangan permukaan
a. Mengulangi langkah 1 dengan suhu
yang berubah-ubah sebanyak 3 kali
pengulangan dengan perbandingan
air dan raksa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengamatan
1. Mengukur massa jenis masing-
masing larutan
N
o
Lar. mpikno
(gram)
Mpikno+
larutan
(gram)
mLarutan
(gram)
VLar.
(ml)
Lar.
1 Air 27,8 71,7 43,9 50 0,88
2 Raksa 27,8 395,2 339,5 25 13,6
2. Tegangan permukaan larutan
3. Pengaruh suhu terhadap tegangan
permukaan Raksa
4. Pengaruh suhu terhadap tegangan
permukaan air
No To T H T 粒
粒 Rata-
rata
1.
29 34 0,2 5 6,86 9,29
0,2 6,86
0,4 14,14
2 29 39 0,2 10 6,86 8,10
0,2 6,86
0,3 10,60
3 29 44 0,4 15 14,58 16,64
0,5 17,68
0,5 17,68
a. Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya
atau tarikan kebawah yang menyebabkan
permukaan cairan berkontraksi dan benda
dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan
oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang
pada antar muka cairan. Gaya ini
diketahui pada kenaikan cairan dalam
pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil
cairan.
Pada percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan metoda pipa kapiler yaitu
mengukur tegangan permukaan zat cair
dan sudut kelengkungannya dengan
memakai pipa berdiameter. Salah satu
ujung pipa dicelupkan kedalam
permukaan zat cair maka zat cair tersebut
permukaannya akan naik sampai
ketinggian tertentu. Bila suatu pipa kapiler
dicelupkan ke dalam zat cair, maka
permukaan zat cair dalam pipa tidak sama
dengan yang di luar pipa, dengan kata lain
terdapat selisih permukaan zat cair
setinggi h cm. Hal ini karena adanya gaya
adhesi antar molekul zat cair dengan pipa
kapiler. Bila gaya adhesi lebih besar dari
No Larutan T0 h(cm) 稗
1 Air 290
C 0,25 9,11
2 Raksa 300
C -0,7 496,04
N
o
To T H T 粒
粒
Rata-
rata
1. 30
3
5
-0,8
5
566,82
566,8
2
-0,8 566,82
-0,8 566,82
2. 30
4
0
-0,7
10
495,91
495,9
1
-0,7 495,91
-0,7 495,91
3. 30
4
5
-0,8
15
566,68
566,6
8
-0,8 566,68
-0,8 566,68
gaya kohesi antar molekul sejenisnya,
maka permukaan zat cair dalam pipa
kapiler akan naik. Sedangkan bila gaya
adhesinya lebih kecil dari gaya kohesi
maka permukaan zat cair dalam pipa
kapiler akan turun, misalnya air dalam
pipa kepiler akan nampak naik sedangkan
permukaan raksa dalam pipa kapiler
nampak turun.
Besarnya tegangan permukaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
jenis cairan, suhu, tekanan, massa jenis,
konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan.
Jika cairan memiliki molekul besar seperti
air, maka tegangan permukaannya juga
besar. Suhu memiliki pengaruh terhadap
tegangan permukaan suatu larutan. Jika
suhu semakin tinggi maka tegangan
permukaannya semakin kecil. Hal ini
terjadi dengan meningkatnya suhu,
molekul-molekul cairan bergerak lebih
cepat dan pengaruh interaksi antara
molekul berkurang sehingga tegangan
permukaan menurun. Semakin besar
densitas berarti semakin rapat muatan 
muatan atau partikel-partiekl dari cairan
tersebut. Kerapatan partikel ini
menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan
cairan tersebut. Hal ini karena partikel
yang rapat mempunyai gaya tarik menarik
antar partikel yang kuat. Sebaliknya
cairan yang mempunyai densitas kecil
akan mempunyai tegangan permukaan
yang kecil pula.
Air membentuk permukaan cekung,
sedangkan raksa membentuk permukaan
yang cembung. Permukaan cekung dan
cembung ini disebut meniskus. Jadi air
membentuk meniskus cekung dan raksa
membentuk meniskus cembung. Hal
tersebut terjadi karena pada air gaya
kohesinya lebih kecil dibandingkan gaya
adhesinya sehingga air cenderung
membasahi dinding pipa kapiler dan
membuat permukaan cekung. Sedangkan
pada raksa gya kohesi lebih besar
dibandingkan gaya adhesi sehingga raksa
tidak membasahi dinding pipa kapiler dan
membuat permukaan cembung. Besar
kecembungan dan kecekungan permukaan
pada dinding kapiler ditentukan oleh
sudut. Sudut kontak adalah sudut yang
dibentuk oleh kelengkungan permukaan
zat cair terhadap garis ventrikal.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Air memiliki gaya adhesi lebih
besar dari gaya kohesi antar
molekul sejenisnya, maka
permukaan zat cair dalam pipa
kapiler akan naik. Raksa gaya
adhesinya lebih kecil dari gaya
kohesi maka permukaan zat cair
dalam pipa kapiler akan turun
2. Semakin tinggi suhu, akan
berpengaruh terhadap interaksi
antar molekul akan berkurang
pada gerakannya dan tegangan
permukaan semakin turun
DAFTAR PUSTAKA
Effendi. H., 2003, Telaah Kualitas Air.
Jakarta : Kanisius.
Indarniati dan Frida U.E., 2008,
Perancangan Alat Ukur Tegangan
Permukaan dengan Induksi
Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan
Aplikasinya. Vol. 4 (1) : 1-4.
Munson B. R. etal, 2004, Mekanika
Fluida. Jakarta : Erlangga.
Ad

Recommended

Allergy & hypersensitivity
Allergy & hypersensitivity
rx_sonali
Sejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasian
Raida Widyani
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
MD Abdul Haleem
Power Point Presentation on Artificial Intelligence
Power Point Presentation on Artificial Intelligence
Anushka Ghosh
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
maricelabaya1
Hypertension
Hypertension
Ratheeshkrishnakripa
Nursing process
Nursing process
Dr. Binu Babu Nursing Lectures Incredibly Easy
溜竜 粒留亮亮留旅虜流, 凌慮凌粒留溜留, 亮留慮侶亮留旅虜ホ 粒旅留 留旅隆旅略 凌 隆侶亮凌旅虜凌 (https:...
溜竜 粒留亮亮留旅虜流, 凌慮凌粒留溜留, 亮留慮侶亮留旅虜ホ 粒旅留 留旅隆旅略 凌 隆侶亮凌旅虜凌 (https:...
留留隆侶亮侶留虜凌凌了凌 里龍劉僚侶
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Dede Suhendra
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
hengkinugraha
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
Mina Audina
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
PT. SASA
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
wd_amaliah
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
aufia w
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Mina Audina
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
CarlosEnvious
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Ajeng Rizki Rahmawati
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
RestuHendriSulistyaw

More Related Content

What's hot (20)

Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Dede Suhendra
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
hengkinugraha
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
Mina Audina
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
PT. SASA
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
wd_amaliah
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
aufia w
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Mina Audina
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
CarlosEnvious
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Dede Suhendra
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
hengkinugraha
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
Mina Audina
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
PT. SASA
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
wd_amaliah
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
aufia w
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Mina Audina
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
CarlosEnvious
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi

Similar to Jurnal tegangan (20)

Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Ajeng Rizki Rahmawati
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
RestuHendriSulistyaw
2 12
2 12
Hartika Rafih Wondah
Tugas kelompok fisika
Tugas kelompok fisika
aeninuraini
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Rohman St
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Amphie Yuurisman
fluida statis 2
fluida statis 2
Fikri Irfandi
antarmuka1.ppt
antarmuka1.ppt
InesAurelia
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
swirawan
01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan
Fathir Musawwir
Halaman 1
Halaman 1
Hartika Rafih Wondah
pdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptx
kamalia23
Pertemuan 3 untuk materi fisika fluida statis.pptx
Pertemuan 3 untuk materi fisika fluida statis.pptx
nisafahira999
Penetapan tegangan permukaan cara pipa kapiler
Penetapan tegangan permukaan cara pipa kapiler
Adamz Coolz Mrz
Ppt tegper kelompok 7
Ppt tegper kelompok 7
Iin Khoerani
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Iin Khoerani
08 bab 7
08 bab 7
widiameitrisari
Fluida Statis2
Fluida Statis2
Saffanahpertiwi
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdf
ssuser8cafc5
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
talithss
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Ajeng Rizki Rahmawati
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
Tegangan Antar Muka & Tegangan Permukaan 2020
RestuHendriSulistyaw
Tugas kelompok fisika
Tugas kelompok fisika
aeninuraini
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Rohman St
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Amphie Yuurisman
antarmuka1.ppt
antarmuka1.ppt
InesAurelia
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
swirawan
01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan
Fathir Musawwir
pdf-stunting(1).pptx
pdf-stunting(1).pptx
kamalia23
Pertemuan 3 untuk materi fisika fluida statis.pptx
Pertemuan 3 untuk materi fisika fluida statis.pptx
nisafahira999
Penetapan tegangan permukaan cara pipa kapiler
Penetapan tegangan permukaan cara pipa kapiler
Adamz Coolz Mrz
Ppt tegper kelompok 7
Ppt tegper kelompok 7
Iin Khoerani
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
Iin Khoerani
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdf
ssuser8cafc5
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
talithss
Ad

Jurnal tegangan

  • 1. TEGANGAN PERMUKAAN Bunga Ardisty1 , Rosida U.U2 , Kuny Maftuhatus S3 , Nur Azisah4 , Intan Khoiriyah5 , Alfi Nur Hikmah6 , Anggun R.R7 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Jember Abstrak Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair akibat pengaruh tegangan. Penentuan tegangan permukaan dilakukan dengan metode kenaikan pipa kapiler yang bekerja jika suatu cairan naik dalam kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja pada sistem kapiler dan sepanjang perimeter kapiler. Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara zat cair udara diluar permukaan maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan air berbanding terbalik dengan suhunya. Jika suhu air naik maka tegangan permukaan semakin kecil. Kata kunci : Tegangan muka, adhesi-kohesi, suhu PENDAHULUAN Banyak fenomena alam yang mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan misalnya nyamuk atau serangga yang dapat berjalan diatas air, atau peristiwa terapungnya silet atau jarum jahit diatas air. Hal tersebut dapat terjadi karena air memiliki tegangan permukaan yang tinggi yang memungkinkan terjadinya system kapiler yaitu kemampuan untuk bergerak dalam pipa kapiler. Gaya-gaya tersebut meliputi gaya adhesi dan kohesi. Gaya tarik menarik antara partikel-partikel dari zat yang sama disebut kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antara partikel-partikel dari zat yang berbeda disebut adhesi (Effendi, 2003). Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. (Indarniati, 2008). Tegangan permukaan antara dua cairan yang berbeda polaritasnya menunjukkan seberapa besar kekuatan gaya tarik antar molekul yang berbeda dari dua fasa cairan tersebut. Sebuah gaya tarik dapat dianggap bekerja pada suatu bidang permukaan sepanjang suatu garis di permukaan. Untuk suatu zat cair tertentu, tegangan permukaannya tergantung pada temperatur dan juga fluida lain yang bersentuhan di permukaan (Munson, 2004). Pada percobaan dilakukan analisa mengenai tegangan permukaan pada raksa dan air dengan menggunakan metode kenaikan pipa kapiler, sehingga dapat diketahui nilai tegangan permukaan dari suatu larutan. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada percobaan ini adalah bagaimana tegangan permukaan pada air dan raksa dan bagaimana pengaruh suhu terhadap tegangan permukaan? 1.3. Tujuan Percobaan Mengetahui tegangan permukaan pada air dan raksa dan pengaruh suhu terhadap tegangan permukaan? . METODELOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah pipa kapiler, beaker glass, kaki tiga, penggaris, busur, termometer, bunsen, piknometer, kasa, neraca dan pipet tetes. Bahan yang digunakan adalah air, raksa dan korek api. Cara kerja 1. Mengukur Massa jenis larutan, menimbang piknometer yang diisi penuh latutan, dan menimbang massa piknometer, mengurangi massa piknometer dengan larutan dikurangi massa piknometer. Dari penimbangan
  • 2. dilakukan perhitungan massa jenis dengan rumusan : m/V 2. Mengukur tegangan permukaan a. Memasukkan pipa kapiler tegak lurus dalam larutan b. Mengukur kenaikan larutan dalam kolom pipa kapiler c. Mengukur tegangan permukaan larutan 3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap tegangan permukaan a. Mengulangi langkah 1 dengan suhu yang berubah-ubah sebanyak 3 kali pengulangan dengan perbandingan air dan raksa. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Pengamatan 1. Mengukur massa jenis masing- masing larutan N o Lar. mpikno (gram) Mpikno+ larutan (gram) mLarutan (gram) VLar. (ml) Lar. 1 Air 27,8 71,7 43,9 50 0,88 2 Raksa 27,8 395,2 339,5 25 13,6 2. Tegangan permukaan larutan 3. Pengaruh suhu terhadap tegangan permukaan Raksa 4. Pengaruh suhu terhadap tegangan permukaan air No To T H T 粒 粒 Rata- rata 1. 29 34 0,2 5 6,86 9,29 0,2 6,86 0,4 14,14 2 29 39 0,2 10 6,86 8,10 0,2 6,86 0,3 10,60 3 29 44 0,4 15 14,58 16,64 0,5 17,68 0,5 17,68 a. Pembahasan Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini diketahui pada kenaikan cairan dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan. Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metoda pipa kapiler yaitu mengukur tegangan permukaan zat cair dan sudut kelengkungannya dengan memakai pipa berdiameter. Salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam permukaan zat cair maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu. Bila suatu pipa kapiler dicelupkan ke dalam zat cair, maka permukaan zat cair dalam pipa tidak sama dengan yang di luar pipa, dengan kata lain terdapat selisih permukaan zat cair setinggi h cm. Hal ini karena adanya gaya adhesi antar molekul zat cair dengan pipa kapiler. Bila gaya adhesi lebih besar dari No Larutan T0 h(cm) 稗 1 Air 290 C 0,25 9,11 2 Raksa 300 C -0,7 496,04 N o To T H T 粒 粒 Rata- rata 1. 30 3 5 -0,8 5 566,82 566,8 2 -0,8 566,82 -0,8 566,82 2. 30 4 0 -0,7 10 495,91 495,9 1 -0,7 495,91 -0,7 495,91 3. 30 4 5 -0,8 15 566,68 566,6 8 -0,8 566,68 -0,8 566,68
  • 3. gaya kohesi antar molekul sejenisnya, maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan naik. Sedangkan bila gaya adhesinya lebih kecil dari gaya kohesi maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan turun, misalnya air dalam pipa kepiler akan nampak naik sedangkan permukaan raksa dalam pipa kapiler nampak turun. Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis cairan, suhu, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Suhu memiliki pengaruh terhadap tegangan permukaan suatu larutan. Jika suhu semakin tinggi maka tegangan permukaannya semakin kecil. Hal ini terjadi dengan meningkatnya suhu, molekul-molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara molekul berkurang sehingga tegangan permukaan menurun. Semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan muatan atau partikel-partiekl dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula. Air membentuk permukaan cekung, sedangkan raksa membentuk permukaan yang cembung. Permukaan cekung dan cembung ini disebut meniskus. Jadi air membentuk meniskus cekung dan raksa membentuk meniskus cembung. Hal tersebut terjadi karena pada air gaya kohesinya lebih kecil dibandingkan gaya adhesinya sehingga air cenderung membasahi dinding pipa kapiler dan membuat permukaan cekung. Sedangkan pada raksa gya kohesi lebih besar dibandingkan gaya adhesi sehingga raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler dan membuat permukaan cembung. Besar kecembungan dan kecekungan permukaan pada dinding kapiler ditentukan oleh sudut. Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair terhadap garis ventrikal. KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Air memiliki gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesi antar molekul sejenisnya, maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan naik. Raksa gaya adhesinya lebih kecil dari gaya kohesi maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan turun 2. Semakin tinggi suhu, akan berpengaruh terhadap interaksi antar molekul akan berkurang pada gerakannya dan tegangan permukaan semakin turun DAFTAR PUSTAKA Effendi. H., 2003, Telaah Kualitas Air. Jakarta : Kanisius. Indarniati dan Frida U.E., 2008, Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan dengan Induksi Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan Aplikasinya. Vol. 4 (1) : 1-4. Munson B. R. etal, 2004, Mekanika Fluida. Jakarta : Erlangga.