際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
4
Most read
5
Most read
6
Most read
RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) DALAM KEPERAWATAN
Karima karimapiliang07@gmail.com
Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kegiatan yang dirancang untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Perawat berisiko terhadap kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan. Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling besar
jumlahnya dan paling lama kontak dengan pasien, sehingga sangat berisiko dengan
pekerjaannya, namun banyak perawat yang tidak menyadari terhadap risiko yang
mengancam dirinya, melupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Rumah sakit
juga merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap terjadinya kecelakaan
kerja. Karena terdapat banyak bahan mudah terbakar, gas medis, radiasi pengion, dan
bahan kimia. Membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan pasien, staf dan
umum. Untuk mengendalikan, meminimalisasi dan meniadakannya bahaya di rumah
sakit dapat dilakukan melalui K3RS. Sistem Manajemen K3RS ini merupakan sesuatu
yang baru dan menjadi sasaran penilaian akreditasi rumah sakit. Selain itu Sistem
Manajemen K3 merupakan faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pasien, tetapi memegang peran penting dalam pelayanan rumah sakit.
Pelaksanaan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian materi bagi
pekerja atau perusahaan. Tetapi berdampak luas pada lingkungan dan masyarakat
luas. Perilaku perawat juga merupakan peranan penting dalam mengakibatkan suatu
kecelakaan, sehingga cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah
dengan menghindari terjadinya perilaku tidak aman. Pelaksanaan keselamatan pasien
di Indonesia masih belum optimal, terbukti dari banyaknya kasus mal praktik yang
dilaporkan oleh media massa. Keselamatan pasien dilaksanakan demi tercapainya 6
tujuan antara lain: ketepatan identifikasi pasien; peningkatan komunikasi yang efektif;
peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; keamanan tindakan bedah;
pencegahan risiko infeksi; dan pencegahan risiko pasien jatuh. Perawat juga
merupakan bagian dari suatu tim, yang didalamnya terdapat berbagai profesional lain
seperti dokter. Luasnya peran perawat memungkinkannya terjadinya risiko kesalahan
pelayanan. Hal-hal tersebut menempatkan peran perawat sebagai komponen penting
dalam pelaporan kesalahan pelayanan dalam pengembangan program keselamatan
pasien di rumah sakit. Oleh karena itu perlu digali berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan. Kesalahan praktek
keperawatan dapat terjadi dalam tahap pengkajian keperawatan,
Metode
Metode yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu menggunakan metode tersearch
yang memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis dari berbagai sumber
seperti buku, jurnal, e-book dan membandingkan beberapa jurnal yang berhubungan
dengan ruang lingkup pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
keperawatan.
Hasil
Hasil dari penelusuran ini bahwa ruang lingkup pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam keperawatan sangat luas, di dalamnya terdapat perlindungan
teknis yaitu perlindungan terhadap tenaga kerja/pekerja agar selamat dari bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh alat kerja atau bahan yang dikerjakan, dan sebagai usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. K3 harus
diterapkan dan dilaksanakan di setiap tempat kerja (Triwibowo & Pusphandani,
2013). Ruang lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus tetap berada di
semua lini kegiatan, baik di sektor formal maupun non formal, karena potensi
ancaman bahaya kecelakaan dan kesehatan kerja selalu akan mengancam di mana pun
kita berada. Banyak yang bisa kita jadikan sebagai contoh, seperti sektor industri
manufaktur berbagai limbah padat maupun cair, pencemaran udara oleh partikel,
bahan kimia, suara bising penggunaan mesin-mesin semuanya berpotensi
mengganggu kesehatan para pekerjanya. Juga seperti kejadian pasien jatuh, perawat
sendiri yang tertusuk jarum. Dengan itu di dalam sebuah tempat kerja khususnya
Rumah Sakit harus terdapat manajemen K3RS. Keselamatan dan kesehatan kerja RS
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan RS, khususnya
dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi sumber daya manusia (SDM) RS, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, dan masyarakat sekitar RS. K3 termasuk sebagai salah
satu standar pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi RS, di samping standar
pelayanan lainnya. Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk
menjalankan RS dan mematuhi Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Para
pimpinan RS ditetapkan dan secara kolekif bertanggung jawab untuk menentukan
misi RS dan membuat rencana dan kebijakan. Tanggung jawab dan akuntabilitas
(badan) pengelola digambarkan di dalam peraturan internal (bylaws), kebijakan dan
prosedur, atau dokumen serupa yang menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab
dan akuntabilitas dilaksanakan. Dalam pengaturan RS satu atau lebih individu yang
kompeten mengatur tiap departemen / unit atau pelayanan di RS. Hal ini dapat
digambarkan pada struktur organisasi, kebijakan, maupun prosedur yang berada di RS
tersebut. Oleh karena itu para manajer memiliki kaitan langsung dengan kesehatan
dan keselamatan kerja karena mereka memiliki kendali dan boleh memberikan
instruksi. Instruksi kerja pada RS ini terdapat dua instruksi yaitu instruksi tertulis
yang berupa jobdesk di masing-masing unit yang berada di RS dan lembar disposisi
mapun surat tugas keluar, sedangkan untuk instruksi kerja tidak tertulisnya berupa
perintah secara langsung maupun instruksi yang dikirimkan dengan menggunakan
handphone. RS dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan
suportif bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung. Secara fasilitas yang terkait
tentang K3 yang diberikan RS sudah baik, akan tetapi fasilitas yang diberikan belum
lengkap, fasilitas diberikan sesuai dengan anggaran RS tentang K3.
Pembahasan
 Pengertian Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan kerja (Health) adalah suatu keadaan seorang pekerja yang terbebas dari
gangguan fisik dan mental sebagai akibat pengaruh interaksi pekerjaan dan
lingkungannya (Kuswana,2014). Kesehatan kerja adalah spesialis ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-
penyakit umum (Santoso,2012).
Keselamatan kerja (Safety) suatu keadaan yang aman dan selamat dari penderitaan
dan kerusakan serta kerugian di tempat kerja, baik pada saat memakai alat, bahan,
mesin-mesin dalam proses pengolahan, teknik pengepakan, penyimpanan, maupun
menjaga dan mengamankan tempat serta lingkungan kerja (Kuswana, 2014).
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosi terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan, serta
menyangkut berbagai unsur dan pihak (Sucipto, 2014). Menurut Ridley dan John
(1983), mengartikan K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar tempat kerja tersebut (Triwibowo & Pusphandani, 2013).
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja yang diatur dalam undang-undang ini mencakup semua tempat
kerja.
Syarat Keselamatan Kerja wajib dipatuhi untuk mengendalikan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
 Tujuan
Tujuan K3 pada intinya adalah untuk melindungi pekerja dari kecelakaan akibat
kerja. Sutrisni dan Ruswandi (2007) mengemukakan bahwa tujuan keselamatan kerja
dan kesehatan kerja adalah untuk tercapainya kesehatan dan keselamatan seseorang
saat bekerja dan setelah bekerja (Gayatri,2014).
 Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup K3 sangat luas, di dalamnya termasuk perlindungan teknis yaitu
perlindungan terhadap tenaga kerja/pekerja agar selamat dari bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh alat kerja atau bahan yang dikerjakan, dan sebagai usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. K3 harus diterapkan
dan dilaksanakan di setiap tempat kerja (Triwibowo & Pusphandani, 2013).
Ruang lingkup K3 Rumah Sakit yaitu :
1) Keselamatan terhadap faktor Penyebab penyakit
2) Keselamatan terhadap pemakaian peralatan medik dan non medik
3) Keselamatan terhadap bahan berbahaya
4) Keselamatan terhadap bahaya kebakaran
5) Keselamatan terhadap bencana
 Konsep K3
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu
faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang
menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung pada
jenis, bentuk dan lingkungan di mana pekerjaan itu dilaksanakan. Kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja/pekerja
agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat
kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, atau sering
digunakan/dimasuki oleh tenaga kerja/pekerja yang di dalamnya terdapat 3 unsur,
yaitu: adanya suatu usaha; adanya sumber bahaya; adanya tenaga kerja/pekerja yang
bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu
(Triwibowo & Pusphandani, 2013).
A. Wawan (2011) mengungkapkan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang mengadaan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pada
waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Menurut Notoatmodjo (2005),
perilaku didasari .pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan,
yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Faktor-faktor
tersebut mengindikasikan bahwa pengetahuan tidak serta merta timbul begitu saja,
namun banyak faktor yang melatar belakangi. Pendidikan yang tinggi, akan membuka
wawasan, cara berpikir serta cara pandang yang baik. Ragam pekerjaa, juga membuat
orang akan memiliki pengalaman yang kemudian dapat menambah pengetahuan.
Kecelakaan kerja dapat diakibatkan karena rendahnya pengetahuan pekerja tentang
suatu teknik keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja. Beberapa faktor
yang dapat berpengaruh yaitu faktor pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, dan
sosial. Hal itu dikarenakan faktor tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang tentang suatu objek atau subjek (A. Wawan dkk., 2011). Sikap juga
membantu untuk mencapai tujuan sebagai predisposisi tindakan atau perilaku.
Apabila objek sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka
orang akan bersikap positip terhadap objek tersebut. Sebaliknya jika objek sikap
menghambat dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, maka orang akan
bersikap negatip terhadap objek sikap.
Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden atas suatu objek.
Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis,
kemudian dinyatakan dengan pendapat responden. Melalui sikap, maka akan
memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata yang mungkin
dilakukan individu/karyawan dalam kehidupan sosialnya (A. Wawan 2011). Menurut
A. Wawan (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah :
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh budaya,
media masa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, pengaruh faktor emosional.
Para pekerja hendaknya diberitahu tentang prinsip-prinsip dan praktek kesehatan kerja
serta sifat-sifat bahaya kesehatan yang mungkin terjadi di tempat kerja, dan
hendaknya didorong untuk menerima kebisaaan-kebisaaan yang mengurangi risiko
kesehatan (Sumamur, 2006).
Penutup
Berdasarkan research dari beberapa referensi, bahwa untuk meningkatkan ruang
lingkup pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, dalam
melaksanakan kegiatan K3 harus ada komitmen dari pengelola, perlu dilaksanakan
peningkatan kemampuan dan penyegaran bagi sumber daya manusia di Rumah Sakit.
Pengetahuan karyawan RS tentang pengertian serta manfaat K3RS sudah cukup baik,
akan tetapi pengetahuan karyawan RS belum mengetahui semua peraturan yang
digunakan RS, struktur organisasi K3 belum ada karena belum terbentuk, namun
pihak manajemen RS sudah mempunyai orang yang menangani masalah itu yaitu
HRD dan Direktur RS.
Daftar Pustaka
Cahyono, S.B. (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius
Imran. (2020). Analisis Pengaruh Pendidikan dan Latihan, Motivasi,, Kepuasan Kerja
Terhadap Perawat Pada RS Ibu dan Anak Eria Bunda-Pekanbaru. Ensiklopedia of
Journal. 2 (3): 117-122.
Ivana, A., Widjasena, B., Jayanti, S. (2014). Analisa Komitmen Manajemen RS
terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Rumah Sakit Prima Medika
Pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(1) : 53-41
Hanifa, N.D., Respati, T., Susanti, Y. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Upaya
Penerapan K3 Pada Perawat. Bandung Meeting On Global Medicine (BaMGMH). 1
(1) : 144-149.
Maharani, D.P., Wahyuningsih, B., Jayanti, S. (2017). Pengetahuan, Sikap, Kebijakan
K3 Dengan Penggunaa Pelindung Diri di Bagian Ring spinning Unit 1. Jurnal of
Health Education. 2 (1) : 33-38
Mantiri, E., Pinontoan, O.R., Mandey, S. (2020). Faktor Psikologi Dan Perilaku
Dengan Penerapan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine. 1 (3) : 19-27.
MN, Syaigoel H. (2012). Paradigma Baru Manajemen Occupational Health Nursing
Dalam Pembelajaran Community of Nursing. Jurnal Keperawatan. 3 (2) : 230-245.
Rejeki, Sri. (2016). Kesehatan dan Kesempatan Kerja. Jakarta Selatan : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien melalui timbang terima pasien
berbasis komunikasi efektif: SBAR. Medan: USUpress.
Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi
Indonesia.
Sukesi,I., Soeharto., S.Ahsan . (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengann
Kinerja Perawat Melaksanakan Keselamatan Pasien. Ejournal.umm.ac.id 6 (1) : 34-
42.
Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih, Nursalam. (2015). Analisis Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Di Rumah Sakit Benyamin
Guluh Kabupaten Kolaka. Jurnal Ners. 10(2) : 343-347
Ad

Recommended

Ppt keperawatan jiwa pak reki
Ppt keperawatan jiwa pak reki
rosioktarida
Modul 8 cetak
Modul 8 cetak
pjj_kemenkes
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Pert 9. ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PERSALINAN.pdf
Eka Safitri
Prinsip pengembangan karir bidan
Prinsip pengembangan karir bidan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan
Sindianisa24
Askep infertilitas
Askep infertilitas
widyawati_muchlis
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Latifah Safriana
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
Moch Lutvie
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
Annisa Rabbani
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
Irfa Kartini
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Rina Septi Andriani
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
rsd kol abundjani
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
Ns.Heri Saputro
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Melly anti
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Juwita Ayu Antateliz
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Uwes Chaeruman
Power point seminar BBL
Power point seminar BBL
021112
Melepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
pjj_kemenkes
Transkultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
pjj_kemenkes
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
gex'z windha suardika
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
pjj_kemenkes
Ppt bu ayu
Ppt bu ayu
Rosania Aninditari
sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
imramradneimramradne
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
resabela putri

More Related Content

What's hot (20)

contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
Annisa Rabbani
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
Irfa Kartini
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Rina Septi Andriani
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
rsd kol abundjani
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
Ns.Heri Saputro
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Melly anti
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Juwita Ayu Antateliz
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Uwes Chaeruman
Power point seminar BBL
Power point seminar BBL
021112
Melepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
pjj_kemenkes
Transkultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
pjj_kemenkes
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
gex'z windha suardika
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
pjj_kemenkes
Ppt bu ayu
Ppt bu ayu
Rosania Aninditari
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
Annisa Rabbani
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
Irfa Kartini
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Rina Septi Andriani
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
rsd kol abundjani
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
Ns.Heri Saputro
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Melly anti
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Juwita Ayu Antateliz
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Uwes Chaeruman
Power point seminar BBL
Power point seminar BBL
021112
Melepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
pjj_kemenkes
Transkultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
pjj_kemenkes
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
gex'z windha suardika
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
pjj_kemenkes

Similar to K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf (20)

sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
imramradneimramradne
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
resabela putri
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
HendraPriyatnanto
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
ChaniChandraDewi
1. KONSEP DASAR K3 DAN K3RS.pptx RUMAHSAKIT
1. KONSEP DASAR K3 DAN K3RS.pptx RUMAHSAKIT
RibkaPolmauliMarthal
K3RS 2023.pptx
K3RS 2023.pptx
Hendra887595
K3 Keperawatan
K3 Keperawatan
Yaa Muthmainnah
sanitasi DAN k3rs
sanitasi DAN k3rs
sanitasirswidodo
SafetySDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDS.pptx
SafetySDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDS.pptx
yjcompliance
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
WiwikWidiyatiMadrim
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
IrnaMegawaty3
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
Joni Iswanto
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
SyahrulRamadhanny
pengertian k3
pengertian k3
JoshuaPramudya1
1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptx
RatihSumardi
MSDM_K3_KELOMPOK 9
MSDM_K3_KELOMPOK 9
Amanda Jonatan Puteri
II Keselamatan kesehatan dalam Keperawatan.pdf
II Keselamatan kesehatan dalam Keperawatan.pdf
ririnsafitri15
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
BudhiSetiyawan4
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Robby Firmansyah
SLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptx
Rizki Nurul Fatimah
sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 2025.pptx
imramradneimramradne
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
resabela putri
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
HendraPriyatnanto
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
ChaniChandraDewi
1. KONSEP DASAR K3 DAN K3RS.pptx RUMAHSAKIT
1. KONSEP DASAR K3 DAN K3RS.pptx RUMAHSAKIT
RibkaPolmauliMarthal
SafetySDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDS.pptx
SafetySDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDSDS.pptx
yjcompliance
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
WiwikWidiyatiMadrim
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
IrnaMegawaty3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
SyahrulRamadhanny
1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptx
RatihSumardi
II Keselamatan kesehatan dalam Keperawatan.pdf
II Keselamatan kesehatan dalam Keperawatan.pdf
ririnsafitri15
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
BudhiSetiyawan4
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Robby Firmansyah
Ad

Recently uploaded (17)

9 Inovasi Berbasis Teknologi.pptx inovation
9 Inovasi Berbasis Teknologi.pptx inovation
fitri814388
MENDORONG LITERASI MASYARAKAT MENGENAI SERTIPIKT ELEKTRONIK.pptx
MENDORONG LITERASI MASYARAKAT MENGENAI SERTIPIKT ELEKTRONIK.pptx
setiamanhulu3
PERMENDAG 21 TAHUN 2023 TENTANG PERUBAHAN PERMENDAG 26 TAHUN 2021 TERKAIT ...
PERMENDAG 21 TAHUN 2023 TENTANG PERUBAHAN PERMENDAG 26 TAHUN 2021 TERKAIT ...
eliyulita3
SITUS SLOT GACOR TERPERCAYA! TUNGGU APA LAGI?
SITUS SLOT GACOR TERPERCAYA! TUNGGU APA LAGI?
tungku4d
Structural Equation Modeling (SEM) dengan AMOS.pptx
Structural Equation Modeling (SEM) dengan AMOS.pptx
ssuser7db897
Lampiran Kerja Sama Pegawai dan Pemberi Kerja
Lampiran Kerja Sama Pegawai dan Pemberi Kerja
DedyLoebis1
MATERI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI INDONESIA
MATERI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI INDONESIA
AndriFitriani2
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
GRAB
Structural Equation Modeling dengan SmartPLS.pptx
Structural Equation Modeling dengan SmartPLS.pptx
ssuser7db897
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Obrok Jumbo, Agen Tas Obrok Malang, Agen T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Obrok Jumbo, Agen Tas Obrok Malang, Agen T...
sofiasalsabillaputri
05-Malicious Code (lama) pada keamanan sistem komputer.pptx
05-Malicious Code (lama) pada keamanan sistem komputer.pptx
chyanphie
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
GRAB
Kompetensi Calon gurubsbsbsbbsbsbs 21.pptx
Kompetensi Calon gurubsbsbsbbsbsbs 21.pptx
RezaTurmudzi
MATERI PENGEMBANGAN DAN LEGALITAS UMKM.pdf
MATERI PENGEMBANGAN DAN LEGALITAS UMKM.pdf
AndriFitriani2
MODUL 7 PROBABILITAS.pdf76ytyi8ughb8uiy7hg87g8
MODUL 7 PROBABILITAS.pdf76ytyi8ughb8uiy7hg87g8
arifhidayat123832
Pengaturan NPB dan LPK dalam Permendag No 21 Tahun 2023
Pengaturan NPB dan LPK dalam Permendag No 21 Tahun 2023
eliyulita3
SDM berakhlak-Bupati Lombok Tengah-Aqua _Dwipayana.pptx
SDM berakhlak-Bupati Lombok Tengah-Aqua _Dwipayana.pptx
LaluPurniawanEfendi
9 Inovasi Berbasis Teknologi.pptx inovation
9 Inovasi Berbasis Teknologi.pptx inovation
fitri814388
MENDORONG LITERASI MASYARAKAT MENGENAI SERTIPIKT ELEKTRONIK.pptx
MENDORONG LITERASI MASYARAKAT MENGENAI SERTIPIKT ELEKTRONIK.pptx
setiamanhulu3
PERMENDAG 21 TAHUN 2023 TENTANG PERUBAHAN PERMENDAG 26 TAHUN 2021 TERKAIT ...
PERMENDAG 21 TAHUN 2023 TENTANG PERUBAHAN PERMENDAG 26 TAHUN 2021 TERKAIT ...
eliyulita3
SITUS SLOT GACOR TERPERCAYA! TUNGGU APA LAGI?
SITUS SLOT GACOR TERPERCAYA! TUNGGU APA LAGI?
tungku4d
Structural Equation Modeling (SEM) dengan AMOS.pptx
Structural Equation Modeling (SEM) dengan AMOS.pptx
ssuser7db897
Lampiran Kerja Sama Pegawai dan Pemberi Kerja
Lampiran Kerja Sama Pegawai dan Pemberi Kerja
DedyLoebis1
MATERI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI INDONESIA
MATERI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI INDONESIA
AndriFitriani2
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
GRAB
Structural Equation Modeling dengan SmartPLS.pptx
Structural Equation Modeling dengan SmartPLS.pptx
ssuser7db897
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Obrok Jumbo, Agen Tas Obrok Malang, Agen T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Agen Tas Obrok Jumbo, Agen Tas Obrok Malang, Agen T...
sofiasalsabillaputri
05-Malicious Code (lama) pada keamanan sistem komputer.pptx
05-Malicious Code (lama) pada keamanan sistem komputer.pptx
chyanphie
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
BUKTI KEMENANGAN HARI INI MINGGU 15 JUNI 2025 !!!
GRAB
Kompetensi Calon gurubsbsbsbbsbsbs 21.pptx
Kompetensi Calon gurubsbsbsbbsbsbs 21.pptx
RezaTurmudzi
MATERI PENGEMBANGAN DAN LEGALITAS UMKM.pdf
MATERI PENGEMBANGAN DAN LEGALITAS UMKM.pdf
AndriFitriani2
MODUL 7 PROBABILITAS.pdf76ytyi8ughb8uiy7hg87g8
MODUL 7 PROBABILITAS.pdf76ytyi8ughb8uiy7hg87g8
arifhidayat123832
Pengaturan NPB dan LPK dalam Permendag No 21 Tahun 2023
Pengaturan NPB dan LPK dalam Permendag No 21 Tahun 2023
eliyulita3
SDM berakhlak-Bupati Lombok Tengah-Aqua _Dwipayana.pptx
SDM berakhlak-Bupati Lombok Tengah-Aqua _Dwipayana.pptx
LaluPurniawanEfendi
Ad

K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf

  • 1. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM KEPERAWATAN Karima karimapiliang07@gmail.com Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kegiatan yang dirancang untuk menjamin keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Perawat berisiko terhadap kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan. Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya dan paling lama kontak dengan pasien, sehingga sangat berisiko dengan pekerjaannya, namun banyak perawat yang tidak menyadari terhadap risiko yang mengancam dirinya, melupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Rumah sakit juga merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Karena terdapat banyak bahan mudah terbakar, gas medis, radiasi pengion, dan bahan kimia. Membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan pasien, staf dan umum. Untuk mengendalikan, meminimalisasi dan meniadakannya bahaya di rumah sakit dapat dilakukan melalui K3RS. Sistem Manajemen K3RS ini merupakan sesuatu yang baru dan menjadi sasaran penilaian akreditasi rumah sakit. Selain itu Sistem Manajemen K3 merupakan faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan pasien, tetapi memegang peran penting dalam pelayanan rumah sakit. Pelaksanaan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian materi bagi pekerja atau perusahaan. Tetapi berdampak luas pada lingkungan dan masyarakat luas. Perilaku perawat juga merupakan peranan penting dalam mengakibatkan suatu kecelakaan, sehingga cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan menghindari terjadinya perilaku tidak aman. Pelaksanaan keselamatan pasien di Indonesia masih belum optimal, terbukti dari banyaknya kasus mal praktik yang dilaporkan oleh media massa. Keselamatan pasien dilaksanakan demi tercapainya 6 tujuan antara lain: ketepatan identifikasi pasien; peningkatan komunikasi yang efektif;
  • 2. peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; keamanan tindakan bedah; pencegahan risiko infeksi; dan pencegahan risiko pasien jatuh. Perawat juga merupakan bagian dari suatu tim, yang didalamnya terdapat berbagai profesional lain seperti dokter. Luasnya peran perawat memungkinkannya terjadinya risiko kesalahan pelayanan. Hal-hal tersebut menempatkan peran perawat sebagai komponen penting dalam pelaporan kesalahan pelayanan dalam pengembangan program keselamatan pasien di rumah sakit. Oleh karena itu perlu digali berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan. Kesalahan praktek keperawatan dapat terjadi dalam tahap pengkajian keperawatan, Metode Metode yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu menggunakan metode tersearch yang memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, e-book dan membandingkan beberapa jurnal yang berhubungan dengan ruang lingkup pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam keperawatan. Hasil Hasil dari penelusuran ini bahwa ruang lingkup pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam keperawatan sangat luas, di dalamnya terdapat perlindungan teknis yaitu perlindungan terhadap tenaga kerja/pekerja agar selamat dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alat kerja atau bahan yang dikerjakan, dan sebagai usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. K3 harus diterapkan dan dilaksanakan di setiap tempat kerja (Triwibowo & Pusphandani, 2013). Ruang lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus tetap berada di semua lini kegiatan, baik di sektor formal maupun non formal, karena potensi ancaman bahaya kecelakaan dan kesehatan kerja selalu akan mengancam di mana pun kita berada. Banyak yang bisa kita jadikan sebagai contoh, seperti sektor industri manufaktur berbagai limbah padat maupun cair, pencemaran udara oleh partikel, bahan kimia, suara bising penggunaan mesin-mesin semuanya berpotensi mengganggu kesehatan para pekerjanya. Juga seperti kejadian pasien jatuh, perawat
  • 3. sendiri yang tertusuk jarum. Dengan itu di dalam sebuah tempat kerja khususnya Rumah Sakit harus terdapat manajemen K3RS. Keselamatan dan kesehatan kerja RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan RS, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi sumber daya manusia (SDM) RS, pasien, pengunjung/pengantar pasien, dan masyarakat sekitar RS. K3 termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi RS, di samping standar pelayanan lainnya. Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk menjalankan RS dan mematuhi Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Para pimpinan RS ditetapkan dan secara kolekif bertanggung jawab untuk menentukan misi RS dan membuat rencana dan kebijakan. Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan) pengelola digambarkan di dalam peraturan internal (bylaws), kebijakan dan prosedur, atau dokumen serupa yang menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas dilaksanakan. Dalam pengaturan RS satu atau lebih individu yang kompeten mengatur tiap departemen / unit atau pelayanan di RS. Hal ini dapat digambarkan pada struktur organisasi, kebijakan, maupun prosedur yang berada di RS tersebut. Oleh karena itu para manajer memiliki kaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan kerja karena mereka memiliki kendali dan boleh memberikan instruksi. Instruksi kerja pada RS ini terdapat dua instruksi yaitu instruksi tertulis yang berupa jobdesk di masing-masing unit yang berada di RS dan lembar disposisi mapun surat tugas keluar, sedangkan untuk instruksi kerja tidak tertulisnya berupa perintah secara langsung maupun instruksi yang dikirimkan dengan menggunakan handphone. RS dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan suportif bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung. Secara fasilitas yang terkait tentang K3 yang diberikan RS sudah baik, akan tetapi fasilitas yang diberikan belum lengkap, fasilitas diberikan sesuai dengan anggaran RS tentang K3. Pembahasan Pengertian Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) Kesehatan kerja (Health) adalah suatu keadaan seorang pekerja yang terbebas dari gangguan fisik dan mental sebagai akibat pengaruh interaksi pekerjaan dan lingkungannya (Kuswana,2014). Kesehatan kerja adalah spesialis ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
  • 4. memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit- penyakit umum (Santoso,2012). Keselamatan kerja (Safety) suatu keadaan yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan serta kerugian di tempat kerja, baik pada saat memakai alat, bahan, mesin-mesin dalam proses pengolahan, teknik pengepakan, penyimpanan, maupun menjaga dan mengamankan tempat serta lingkungan kerja (Kuswana, 2014). Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosi terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan, serta menyangkut berbagai unsur dan pihak (Sucipto, 2014). Menurut Ridley dan John (1983), mengartikan K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar tempat kerja tersebut (Triwibowo & Pusphandani, 2013). UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja yang diatur dalam undang-undang ini mencakup semua tempat kerja. Syarat Keselamatan Kerja wajib dipatuhi untuk mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan Tujuan K3 pada intinya adalah untuk melindungi pekerja dari kecelakaan akibat kerja. Sutrisni dan Ruswandi (2007) mengemukakan bahwa tujuan keselamatan kerja dan kesehatan kerja adalah untuk tercapainya kesehatan dan keselamatan seseorang saat bekerja dan setelah bekerja (Gayatri,2014). Ruang Lingkup K3 Ruang lingkup K3 sangat luas, di dalamnya termasuk perlindungan teknis yaitu perlindungan terhadap tenaga kerja/pekerja agar selamat dari bahaya yang dapat
  • 5. ditimbulkan oleh alat kerja atau bahan yang dikerjakan, dan sebagai usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. K3 harus diterapkan dan dilaksanakan di setiap tempat kerja (Triwibowo & Pusphandani, 2013). Ruang lingkup K3 Rumah Sakit yaitu : 1) Keselamatan terhadap faktor Penyebab penyakit 2) Keselamatan terhadap pemakaian peralatan medik dan non medik 3) Keselamatan terhadap bahan berbahaya 4) Keselamatan terhadap bahaya kebakaran 5) Keselamatan terhadap bencana Konsep K3 Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk dan lingkungan di mana pekerjaan itu dilaksanakan. Kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja/pekerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, atau sering digunakan/dimasuki oleh tenaga kerja/pekerja yang di dalamnya terdapat 3 unsur, yaitu: adanya suatu usaha; adanya sumber bahaya; adanya tenaga kerja/pekerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu (Triwibowo & Pusphandani, 2013). A. Wawan (2011) mengungkapkan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadaan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Menurut Notoatmodjo (2005), perilaku didasari .pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut mengindikasikan bahwa pengetahuan tidak serta merta timbul begitu saja,
  • 6. namun banyak faktor yang melatar belakangi. Pendidikan yang tinggi, akan membuka wawasan, cara berpikir serta cara pandang yang baik. Ragam pekerjaa, juga membuat orang akan memiliki pengalaman yang kemudian dapat menambah pengetahuan. Kecelakaan kerja dapat diakibatkan karena rendahnya pengetahuan pekerja tentang suatu teknik keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh yaitu faktor pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, dan sosial. Hal itu dikarenakan faktor tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang suatu objek atau subjek (A. Wawan dkk., 2011). Sikap juga membantu untuk mencapai tujuan sebagai predisposisi tindakan atau perilaku. Apabila objek sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan bersikap positip terhadap objek tersebut. Sebaliknya jika objek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, maka orang akan bersikap negatip terhadap objek sikap. Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden atas suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian dinyatakan dengan pendapat responden. Melalui sikap, maka akan memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata yang mungkin dilakukan individu/karyawan dalam kehidupan sosialnya (A. Wawan 2011). Menurut A. Wawan (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah : pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh budaya, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, pengaruh faktor emosional. Para pekerja hendaknya diberitahu tentang prinsip-prinsip dan praktek kesehatan kerja serta sifat-sifat bahaya kesehatan yang mungkin terjadi di tempat kerja, dan hendaknya didorong untuk menerima kebisaaan-kebisaaan yang mengurangi risiko kesehatan (Sumamur, 2006). Penutup Berdasarkan research dari beberapa referensi, bahwa untuk meningkatkan ruang lingkup pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, dalam melaksanakan kegiatan K3 harus ada komitmen dari pengelola, perlu dilaksanakan peningkatan kemampuan dan penyegaran bagi sumber daya manusia di Rumah Sakit. Pengetahuan karyawan RS tentang pengertian serta manfaat K3RS sudah cukup baik,
  • 7. akan tetapi pengetahuan karyawan RS belum mengetahui semua peraturan yang digunakan RS, struktur organisasi K3 belum ada karena belum terbentuk, namun pihak manajemen RS sudah mempunyai orang yang menangani masalah itu yaitu HRD dan Direktur RS. Daftar Pustaka Cahyono, S.B. (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius Imran. (2020). Analisis Pengaruh Pendidikan dan Latihan, Motivasi,, Kepuasan Kerja Terhadap Perawat Pada RS Ibu dan Anak Eria Bunda-Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal. 2 (3): 117-122. Ivana, A., Widjasena, B., Jayanti, S. (2014). Analisa Komitmen Manajemen RS terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Rumah Sakit Prima Medika Pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(1) : 53-41 Hanifa, N.D., Respati, T., Susanti, Y. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Penerapan K3 Pada Perawat. Bandung Meeting On Global Medicine (BaMGMH). 1 (1) : 144-149. Maharani, D.P., Wahyuningsih, B., Jayanti, S. (2017). Pengetahuan, Sikap, Kebijakan K3 Dengan Penggunaa Pelindung Diri di Bagian Ring spinning Unit 1. Jurnal of Health Education. 2 (1) : 33-38 Mantiri, E., Pinontoan, O.R., Mandey, S. (2020). Faktor Psikologi Dan Perilaku Dengan Penerapan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine. 1 (3) : 19-27. MN, Syaigoel H. (2012). Paradigma Baru Manajemen Occupational Health Nursing Dalam Pembelajaran Community of Nursing. Jurnal Keperawatan. 3 (2) : 230-245. Rejeki, Sri. (2016). Kesehatan dan Kesempatan Kerja. Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
  • 8. Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien melalui timbang terima pasien berbasis komunikasi efektif: SBAR. Medan: USUpress. Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia. Sukesi,I., Soeharto., S.Ahsan . (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengann Kinerja Perawat Melaksanakan Keselamatan Pasien. Ejournal.umm.ac.id 6 (1) : 34- 42. Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih, Nursalam. (2015). Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Jurnal Ners. 10(2) : 343-347