Dokumen menjelaskan empat pola ayat dasar dalam bahasa Melayu yaitu frasa nama + frasa nama, frasa nama + frasa kerja, frasa nama + frasa adjektif, dan frasa nama + frasa sendi nama. Kemudian memberikan contoh ayat dan latihan mengenali pola ayat dasar pada beberapa ayat.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa sendi nama, yang terdiri dari kata sendi nama dan frasa nama. Kata sendi nama berfungsi sebagai pelengkap frasa nama dan dapat berupa kata arah. Frasa sendi nama dapat berfungsi sebagai predikat, keterangan untuk frasa kerja, frasa adjektif, dan frasa nama.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Melayu yang terdiri dari awalan, akhiran, apitan, dan sisipan beserta contoh-contohnya.
Susunan ayat biasa dan susunan ayat songsangHT Hong
Ìý
Ayat dalam bahasa Melayu dapat disusun dalam dua cara, yaitu susunan biasa dan susunan songsang. Susunan biasa mempunyai subjek diikuti predikat, sedangkan susunan songsang mempunyai predikat diikuti subjek. Kedua susunan tersebut memiliki makna yang sama meskipun berbeda penekanannya. Ayat songsang dibentuk dari ayat biasa dengan cara mendepankan seluruh atau sebagian predikat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis kata adjektif dan cara pembentukannya. Kata adjektif dibahagikan kepada beberapa subgolongan seperti sifat, warna, ukuran, dan lainnya. Kata adjektif dapat terbentuk dari kata dasar, terbitan, ganda, atau majmuk. Dokumen juga menjelaskan bentuk perbandingan kata adjektif.
Kata pascakata berfungsi sebagai penekan dan pembenda. Kata penekan memberi penegasan kepada kata yang bergabung dengannya sementara kata pembenda menjadikan kata bukan nama menjadi kata nama. Kedua-dua jenis kata pascakata ini memberi maksud tambahan kepada ayat.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah untuk membangun negara maju dan sejahtera melalui 7 poin utama yaitu menghemat belanja negara, membangun ekonomi berbasis pengetahuan, meningkatkan sumber daya manusia, memperkuat ekonomi, memperbaiki birokrasi, meningkatkan kualitas hidup rakyat, dan menciptakan stabilitas. Dokumen kedua membahas inisiatif-inisiatif untuk meningkatkan daya saing
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Dokumen tersebut membahas tentang lima jenis kata ganda dalam bahasa Melayu yaitu kata ganda seluruh, kata ganda separa, kata ganda berima, kata ganda menyaling, dan kata ganda semu. Kata ganda tersebut memiliki aturan penulisan dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
Susunan ayat biasa dan susunan ayat songsangHT Hong
Ìý
Ayat dalam bahasa Melayu dapat disusun dalam dua cara, yaitu susunan biasa dan susunan songsang. Susunan biasa mempunyai subjek diikuti predikat, sedangkan susunan songsang mempunyai predikat diikuti subjek. Kedua susunan tersebut memiliki makna yang sama meskipun berbeda penekanannya. Ayat songsang dibentuk dari ayat biasa dengan cara mendepankan seluruh atau sebagian predikat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis kata adjektif dan cara pembentukannya. Kata adjektif dibahagikan kepada beberapa subgolongan seperti sifat, warna, ukuran, dan lainnya. Kata adjektif dapat terbentuk dari kata dasar, terbitan, ganda, atau majmuk. Dokumen juga menjelaskan bentuk perbandingan kata adjektif.
Kata pascakata berfungsi sebagai penekan dan pembenda. Kata penekan memberi penegasan kepada kata yang bergabung dengannya sementara kata pembenda menjadikan kata bukan nama menjadi kata nama. Kedua-dua jenis kata pascakata ini memberi maksud tambahan kepada ayat.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah untuk membangun negara maju dan sejahtera melalui 7 poin utama yaitu menghemat belanja negara, membangun ekonomi berbasis pengetahuan, meningkatkan sumber daya manusia, memperkuat ekonomi, memperbaiki birokrasi, meningkatkan kualitas hidup rakyat, dan menciptakan stabilitas. Dokumen kedua membahas inisiatif-inisiatif untuk meningkatkan daya saing
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Dokumen tersebut membahas tentang lima jenis kata ganda dalam bahasa Melayu yaitu kata ganda seluruh, kata ganda separa, kata ganda berima, kata ganda menyaling, dan kata ganda semu. Kata ganda tersebut memiliki aturan penulisan dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)murni mohamat
Ìý
Bunyi-Bunyi ujuran boleh dibahagikan kepada konsonan dan vokal. Munurut Nor Hashimah Jalaluddin (1998), faktor utama dalam klasifikasi bunyi-bunyi konsonan ialah titik artikulsi dan cara artikulasi. Di samping itu faktor bersuara dan tak bersuara serta juga kedudukan velum (bagi menentukan bunyi oral atau sengau) memainkan peranan yang penting dalam menghasilkan bunyi-bunyi konsonan. Manakala faktor utama dalam klasifikasi bunyi vokal pula ialah kedudukan bibir dan darjah turun naik lidah dalam rongga mulut.
Dokumen tersebut membahas tentang kata majmuk, yaitu kata yang terdiri dari dua kata dasar atau lebih yang membentuk satu makna. Ada beberapa jenis kata majmuk seperti kata majmuk bebas, kiasan, istilah khusus, dan yang telah mantap. Kata majmuk dapat menerima imbuhan awalan, akhiran, atau apitan, dimana ejaannya dapat terpisah atau tercantum.
Dokumen tersebut membahasakan berbagai model dan konsep pengelolaan disiplin di kelas, termasuk model modifikasi perilaku Skinner, model disiplin asertif Canter, model akibat logis Dreikurs, dan model pengelolaan kelompok Kounin. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip utama setiap model serta teknik-teknik yang disarankan dalam menerapkannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah disiplin dan tingkah laku bermasalah di dalam kelas, termasuk jenis-jenis masalah disiplin, sebab-sebabnya, dan implikasinya. Masalah disiplin dapat mengganggu hak murid dan guru untuk belajar dan mengajar, serta berdampak buruk pada pencapaian akademik dan iklim kelas.
Zaman Pleistosen ditandai dengan suhu global yang lebih rendah yang menyebabkan pembentukan lapisan es di kutub dan pegunungan. Tempoh ini juga menyaksikan penurunan aras laut dan ekspansi daratan. Zaman es terakhir berakhir sekitar 10,000 tahun yang lalu.
2. Kata terbitan
•Kata terbitan ialah hasil daripada penggabungan
kata dasar dengan imbuhan-imbuhan
awalan, akhiran, apitan atau sisipan.
•Merupakan proses menggandingkan imbuhan pada
kata dasar.
•Kata dasar bagi kata terbitan ini terdiri daripada
beberapa jenis.
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
3. a) Kata akar – bentuk morfem terikat yang belum
mencapai taraf kata dan tidak berimbuhan.
contohnya:
Kata Akar Kata Terbitan
tawa Tertawa
tapa pertapaan
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
4. b) Kata tunggal – perkataan yang dibentuk oleh satu
morfem bebas, tidak berimbuhan dan bukan
berbentuk kata jamak. contoh:
Kata Tunggal Kata Terbitan
cat mengecat
pakai Dipakaikan
5. c) Kata Terbitan – perkataan yang dihasilkan melalui
proses pengimbuhan. Contoh:
Kata Terbitan Kata terbitan
berangkat keberangkatan
6. d) Kata Majmuk atau rangkai kata – perkataan yang
dibentuk oleh dua morfem bebas atau lebih.
Contoh:
Kata Majmuk Kata Terbitan
Ibu bapa keibubapaan
tanggungjawab bertanggungjawab
7. e) Kata Ganda – bentuk perkataan yang
mengalami proses pengulangan kata. Contoh:
Kata Ganda Kata Terbitan
cantik-cantik mencantik-cantikkan
jauh-jauh berjauh-jauhan
8. Awalan kata nama
Awalan kata nama dalam bahasa
Melayu ialah:
a) peN-
b) pe-
c) peR-
d) ke-
e) juru-
9. (a) Awalan peN-
• Awalan peN- terdiri daripada 4 bentuk iaitu:
1. pe-
2. pem-
3. pen-
4. peng-
10. I. Awalan peN- menjadi pe- apabila bergabung
dengan kata dasar yang bermula dengan huruf
seperti m, n, ny, ng, r, l dan w. Contoh:
masak pemasak
naik penaik
nyanyi penyanyi
11. II. Awalan peN- menjadi pem- apabila bergabung
dengan kata dasar yang bermula dengan huruf b
dan perkataan pinjaman yang bermula dengan
huruf b, f, p dan v.
baca pembaca
beri pemberi
Perkataan pinjaman
boikot pemboikot
proses pemproses
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
12. iii. peN- menjadi pen- apabila bertemu
dengan kata dasar yang bermula dengan
huruf d, c, j, sy dan z dan perkataan-
perkataan pinjaman yang kata dasarnya
bermula dengan huruf t dan s.
dapat pendapat
datang pendatang
Perkataan pinjaman
tadbir pentadbir
terjemah Penterjemah
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
13. • Iv) peN- menjadi peng- apabila
digabungkan dengan kata dasar yang
bermula dengan huruf-huruf g, kh, h
(bunyi-bunyi konsonan dan a, e,i, o dan u
(bunyi-bunyi vokal).
hubung penghubung
ikat pengikat
14. (b) Awalan pe-
• Awalan pe- berbeza daripada awalan peN-
kerana diimbuhkan kata dasar tertentu tiada
perubahan bentuk pada huruf awal kata dasar
tersebut.
tunjuk petunjuk
sakit pesakit
15. (c) Awalan peR-
• Awalan peR- bleh diimbuhkan pada kata
nama dan kata kerja tanpa melibatkan
perubahan bentuk pada huruf awal kata
dasar tersebut.
tapa pertapa
buru perburu
16. (d) Awalan ke-
• Awalan ke- apabila diimbuhkan pada kata
dasar tertentu tidak melibatkan perubahan
bentuk pada huruf awal kata dasar tersebut.
hendak kehendak
kasih kekasih
17. (e) Awalan juru-
• Awalan juru- boleh diimbuhkan pada kata
nama dan kata kerja tanpa melibatkan
perubahan bentuk pada huruf awal kata dasar
tersebut.
bahasa jurubahasa
hias juruhias
18. Awalan kata kerja
• Awalan kata kerja dalam bahasa Melayu ialah:
a) meN-
b) beR-
c) teR-
d) di-
e) mempeR-
f) dipeR-
19. (a) Awalan meN-
• Awalan meN- menghasilkan kata kerja transitif
dan kata kerja tak transitif. Awalan ini
mempunyai alomorf iaitu me, mem-, men-
dan meng- yang dijelaskan seperti yang
berikut :
20. • i) awalan meN- menjadi me- apabila
diimbuhkan kata dasar yang bermula dengan
huruf m,n,ng,ny,r,l,w.
masak Memasak
naik menaik
nganga menganga
nyanyi menyanyi
rawat merawat
lawan melawan
wangi mewangi
21. Bagi kata dasar yang bermula dengan huruf p, t, k
dan s, huruf-huruf ini akan digugurkan apabila
diimbuhkan pada awalan meN-.
pegang memegang
tekan menekan
kunyah mengunyah
saji menyaji
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
22. ii) Awalan meN- menjadi ‘mem-’ apabila diimbuhan pada
kata dasar yang bermula dengan huruf b dan kata
pinjaman yang bermula dengan huruf f, p dan v.
beza membeza
fitnah memfitnah
pamer mempamer
veto memveto
23. iii) Awalan meN- menjadi ‘men-’ apabila diibuhkan
pada kata dasar yang bermula dengan d, c, j, sy dan z
dan kata pinjaman yang bermula dengan huruf t dan
s.
dalam Mendalam
cipta mencipta
jerat menjerat
syarah mensyarah
ziarah menziarah
24. iv) Awalan meN- menjadi ‘meng-’ apabila
diimbuhkan pada kata dasar yang bermula dengan
huruf g, gh, kh, h (bunyi konsonan), a, e, i, o, u
(bunyi vokal) dan kata pinjaman yang huruf
awalnya bermula dengan huruf k.
genggam menggenggam
ghairah mengghairah
khusus mengkhusus
hantar menghantar
arah mengarah
elak mengelak
ikat mengikat
olah mengolah
ubat mengubat
kritik Mengkritik
25. b) Awalan beR-
•Awalan beR- mempunyai satu alomorf sahaja, iaitu
‘ber-’ yang boleh diimbuhkan pada semua bentuk kata
dasar.
ekor berekor
angka berangka
tahan bertahan
depan berdepan
26. •Apabila ‘ber-’ diimbuhkan pada kata dasar yang
bermula dengan huruf ‘r’, satu daripada ‘r’ tersebut
akan digugurkan.
renang berenang
rehat berehat
27. c) Awalan teR-
•Awalan teR- mempunyai satu alomorf sahaja, iaitu ‘ter-’ yang
boleh diimbuhkan pada semua bentuk kata dasar.
atas teratas
duduk terduduk
•Apabila ‘ter-’ diimbuhkan pada kata dasar yang bermula
dengan huruf ‘r’, satu daripada ‘r’ tersebut akan digugurkan.
rentang terentang
rancang terancang
28. d) Awalan di-
•Awalan di- boleh digabungkan dengan semua
bentuk kata dasar untuk mewujudkan kata kerja ayat
pasif.
marah dimarah
tuduh dituduh
29. e) Awalan mempeR-
•Awalan ini hanya mempunyai satu alomorf, iaitu
‘memper-’.
cantik mencantik
taruh mempertaruh
30. f) Awalan dipeR-
•Awalan ini mempunyai satu alomorf, iaitu ‘diper-’.
hamba diperhamba
jelas diperjelas
31. Awalan Kata Adjektif
a) Awalan ter-
• Awalan ter- apabila digabungkan dengan
golongan kata adjektif akan membentuk kata
adjektif juga.
murah termurah
baharu terbaharu
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/
32. b) Awalan se-
•Awalan se- apabila digabungkan dengan golongan
kata adjektif akan membentuk kata adjektif juga.
cantik secantik
baik sebaik
http://ppismpsejarahgstt.blogspot.com/