Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAlmaFauziah4
油
Cerita praktik baik yang dilakukan oleh guru SMPN 4 Tambang dalam memperkenalkan pendekatan pembelajaran STEM kepada murid-murid dan rekan guru di komunitas eksternal. Guru tersebut mempraktekkan pendekatan STEM di kelasnya sendiri sebelum menyampaikannya kepada komunitas eksternal seperti MGMP IpA dan guru-guru dari beberapa sekolah di kecamatan Tapung. Praktik baik ini disampaikan pada bulan Febr
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengajar pada praktik mengajar perdana hingga kedua. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu alokasi waktu yang kurang tepat, pengelolaan kelas yang kurang memadai sehingga suasana kurang kondusif, serta kurangnya integrasi antar materi pelajaran. Solusi yang diterapkan adalah menambah bahan ajar, mengatur kelas lebih ketat, serta mengintegrasikan
Modul pelatihan ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran KH. Dahlan yang memberdayakan murid untuk tumbuh sesuai kodratnya. Modul-modulnya meliputi mengenali diri, mendidik dan mengajar, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan memfasilitasi murid agar siap hidup. Tujuannya adalah agar murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Langkah awal sebagai pendidik adalah mengenali diri. Pendidikan harus sesuai dengan karakter bangsa dan budaya serta menghargai proses belajar murid.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
油
1. mengenali dan melafalkan abjad;
2. mengenali bentuk huruf kapital dan huruf kecil;
3. belajar mengeja dan membaca kata-kata sehari-hari yang memiliki kata yang diawali dengan huruf b;
4. menulis huruf B dan b;
5. menulis nama sendiri.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menyimak dengan saksama dan memahami informasi dalam teks yang dibacakan kepadanya sesuai jenjangnya.
2. Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi abjad.
3. Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
4. Menuliskan katakata yang sering ditemui.
Merdeka Belajar membahas pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Modul-modulnya menjelaskan pentingnya memahami kodrat murid, menerapkan pembelajaran yang memberdayakan, serta menuntun murid agar tumbuh sesuai potensinya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxDeniAlfiyan
油
Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum merdeka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMK. Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen kurikulum seperti pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan profil pelajar pancasila, dan alokasi waktu pembelajaran.
Jurnal ini mencatat kegiatan harian praktikan PPL di MTsN 2 Kota Jambi selama seminggu, mulai dari pelepasan mahasiswa hingga kegiatan belajar mengajar, pengumpulan data laporan, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti senam pagi dan pramuka.
Lembar observasi ini berisi penilaian terhadap beberapa komponen pembelajaran, yaitu siswa, guru, materi, pengelolaan kelas, sarana, dan lingkungan. Komponen-komponen tersebut dinilai berdasarkan beberapa aspek untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang proses dan hasil pembelajaran.
Dokumen ini merangkum rencana layanan peminatan berupa kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Eben Haezer Pemangkat. Program tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa melalui nilai-nilai kepramukaan dan dilaksanakan setiap hari Sabtu untuk siswa kelas 7-9. Dokumen ini juga mendokumentasikan kegiatan pramuka dan umpan balik positif dari siswa, serta manfaat kegiatan tersebut dalam men
RPP ini merinci rencana pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan untuk siswa kelas 2 SD. Pembelajaran akan menggunakan metode diskusi kelompok, demonstrasi, dan media seperti kantong bilangan. Siswa akan belajar menjumlahkan dan mengurangkan bilangan sampai 500 tanpa teknik menyimpan.
Modul pelatihan ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran KH. Dahlan yang memberdayakan murid untuk tumbuh sesuai kodratnya. Modul-modulnya meliputi mengenali diri, mendidik dan mengajar, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan memfasilitasi murid agar siap hidup. Tujuannya adalah agar murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Langkah awal sebagai pendidik adalah mengenali diri. Pendidikan harus sesuai dengan karakter bangsa dan budaya serta menghargai proses belajar murid.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
油
1. mengenali dan melafalkan abjad;
2. mengenali bentuk huruf kapital dan huruf kecil;
3. belajar mengeja dan membaca kata-kata sehari-hari yang memiliki kata yang diawali dengan huruf b;
4. menulis huruf B dan b;
5. menulis nama sendiri.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menyimak dengan saksama dan memahami informasi dalam teks yang dibacakan kepadanya sesuai jenjangnya.
2. Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi abjad.
3. Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
4. Menuliskan katakata yang sering ditemui.
Merdeka Belajar membahas pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Modul-modulnya menjelaskan pentingnya memahami kodrat murid, menerapkan pembelajaran yang memberdayakan, serta menuntun murid agar tumbuh sesuai potensinya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxDeniAlfiyan
油
Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum merdeka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMK. Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen kurikulum seperti pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan profil pelajar pancasila, dan alokasi waktu pembelajaran.
Jurnal ini mencatat kegiatan harian praktikan PPL di MTsN 2 Kota Jambi selama seminggu, mulai dari pelepasan mahasiswa hingga kegiatan belajar mengajar, pengumpulan data laporan, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti senam pagi dan pramuka.
Lembar observasi ini berisi penilaian terhadap beberapa komponen pembelajaran, yaitu siswa, guru, materi, pengelolaan kelas, sarana, dan lingkungan. Komponen-komponen tersebut dinilai berdasarkan beberapa aspek untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang proses dan hasil pembelajaran.
Dokumen ini merangkum rencana layanan peminatan berupa kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Eben Haezer Pemangkat. Program tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa melalui nilai-nilai kepramukaan dan dilaksanakan setiap hari Sabtu untuk siswa kelas 7-9. Dokumen ini juga mendokumentasikan kegiatan pramuka dan umpan balik positif dari siswa, serta manfaat kegiatan tersebut dalam men
RPP ini merinci rencana pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan untuk siswa kelas 2 SD. Pembelajaran akan menggunakan metode diskusi kelompok, demonstrasi, dan media seperti kantong bilangan. Siswa akan belajar menjumlahkan dan mengurangkan bilangan sampai 500 tanpa teknik menyimpan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan internal untuk guru SD tentang pembelajaran dan asesmen yang berfokus pada peserta didik. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, diferensiasi pembelajaran, asesmen formatif dan sumatif, serta contoh rencana tindak lanjut hasil asesmen.
Artikel ini membahas tentang penggunaan media cetak dan elektronik melalui berita dalam pembelajaran mengkritik berita secara lisan dalam Kurikulum 2013. Artikel menjelaskan peran guru dan kurikulum dalam pembelajaran, serta cara-cara mengkritik berita secara lisan seperti memahami isu terlebih dahulu dan menyampaikan kritik dengan bahasa yang santun.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi belajar mengajar pendidikan jasmani. Ia menjelaskan konsep dasar strategi belajar mengajar, ruang lingkup strategi belajar mengajar, fungsi strategi belajar mengajar, dan asas-asas didaktik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani seperti asas motivasi dan asas aktivitas."
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
3. MENELAAH RANCANGAN PEMBELAJARAN YANG DIBUAT GURU DI
MENELAAH RANCANGAN PEMBELAJARAN YANG DIBUAT GURU DI
SEKOLAH SESUAI DENGAN PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT
SEKOLAH SESUAI DENGAN PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT
LEVEL (TARL) SECARA BERKELOMPOK
LEVEL (TARL) SECARA BERKELOMPOK
Mengajar pada tingkat yang tepat (TaRL) adalah sebuah metode pendidikan yang tidak
bergantung pada tingkat kelas, tetapi mengutamakan tingkat kemampuan siswa. Hal ini
membedakan TaRL dari pendekatan konvensional (Cahyono, 2022). Tujuan dari
pendekatan Mengajar pada tingkat yang tepat (TaRL) adalah untuk mengatasi
kesenjangan pemahaman yang sering terjadi di dalam kelas.
Tingkat kemampuan siswa bervariasi (Yamtinah, 2022). Variasi dalam kemampuan
tersebut diklasifikasikan berdasarkan fase perkembangan atau tingkat kemampuan yang
serupa. Setiap fase atau tingkat tersebut memiliki target pembelajaran yang harus dicapai.
Siswa yang belum mencapai target pembelajaran dalam fase mereka akan diberikan
bimbingan oleh guru agar dapat mencapainya. Pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa, sehingga lebih sesuai bagi mereka. Proses penerapan
pendekatan TaRL terdiri dari tiga tahap, yaitu evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan
pembelajaran.
1. Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL)
4. Asesmen merupakan langkah awal yang penting dalam menerapkan pendekatan TaRL.
Untuk memungkinkan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, evaluasi diagnostik
diperlukan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memahami peserta didik secara lebih
menyeluruh. Melalui evaluasi diagnostik, guru dapat memperoleh pemahaman yang lebih
dalam tentang peserta didik, seperti bakat, karakteristik, kebutuhan, fase perkembangan
individu, pencapaian pembelajaran yang telah dicapai, dan preferensi gaya belajar.
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan TaRL yang dirancang oleh guru harus
disesuaikan dengan tingkat pencapaian peserta didik. Merancang pembelajaran dan
evaluasi merupakan tahapan krusial dalam proses pembelajaran. Untuk menyusun
rencana pembelajaran yang cocok dengan variasi karakteristik peserta didik, dapat
dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi diagnostik untuk memahami karakteristik peserta didik.
b. Mengidentifikasi peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan dan preferensi gaya
belajar mereka.
c. Menyusun rencana pembelajaran. Dalam proses penyusunan rencana pembelajaran,
dimulai dengan menetapkan target pencapaian pembelajaran yang kemudian dijadikan
sebagai tujuan pembelajaran. Selanjutnya, menyusun evaluasi untuk menilai kemampuan
peserta didik berdasarkan tingkat pencapaian mereka, seperti misalnya dibagi menjadi
tingkat sangat mahir, mahir, dan sedang. Kemudian, menyusun aktivitas pembelajaran
yang sesuai dengan gaya belajar atau tingkat kemampuan individu peserta didik.
5. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengadopsi berbagai metode untuk menjangkau
berbagai karakteristik peserta didik agar mereka dapat memahami materi atau
pengetahuan baru. Prinsip ini sering dikenal sebagai pembelajaran diferensiasi
(differentiated instruction).
Pembelajaran diferensiasi merupakan usaha untuk mengadaptasi proses pembelajaran
secara beragam guna menyesuaikan dengan kebutuhan belajar masing-masing peserta
didik, dengan tujuan merangsang kreativitas mereka melalui pemberian kesempatan
untuk menunjukkan pemahaman mereka (Farid, dkk, 2022). Dalam pendekatan TaRL,
strategi pembelajaran disusun untuk mengakomodasi tingkat pencapaian yang berbeda-
beda di antara peserta didik dalam satu kelas. Pembelajaran ini dilakukan dengan
menyajikan materi pembelajaran yang beragam sesuai dengan tingkat pencapaian
masing-masing peserta didik (Lestari & Kuryani, 2023). DDiferensiasi pembelajaran dapat
diterapkan dalam konteks berikut.
a. Konten (Materi yang akan Diajarkan)
Contoh penyesuaian konten dapat disesuaikan dengan pencapaian peserta didik, seperti
bagi peserta didik yang diklasifikasikan dalam kategori sangat mahir harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang seluruh materi, sambil diberikan materi tambahan
dalam proses pembelajaran.
6. b. Proses (Cara Mengajarkan)
Guru perlu menerapkan pendekatan yang beragam dalam proses pembelajaran. Jika
disesuaikan dengan pencapaian peserta didik, misalnya untuk siswa yang termasuk dalam
kategori sangat mahir, guru dapat memperkuat konsep materi di awal, lalu memberikan
tugas yang mandiri kepada mereka.
c. Produk (Hasil atau Kinerja yang akan Dihasilkan)
Dalam proses pembelajaran, harapan terhadap hasil akhir atau output dari peserta didik
juga bervariasi.
2. Hasil dan Pembahasan
a. Evaluasi desain pembelajaran
Hasil evaluasi kami menunjukkan bahwa rancangan pembelajaran yang disusun oleh
guru sesuai dengan pendekatan TaRL. Ini terlihat dari pendekatan pembelajaran
berkelompok atau berpasangan yang disesuaikan dengan kemampuan individu peserta
didik (diferensiasi proses). Namun guru belum memamparkan secara detail materidan
hasil belajarapa saja yang perlu dicapai oleh masing-masing kategori peserta didik
(diferensiasi konten dan produk).
b. Observasi proses pembelajaran
Dari hasil pengamatan kami selama proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang
disusun oleh guru ternyata cukup konsisten dengan pendekatan TaRL. Ini terlihat dari
pengaturan tempat duduk yang disesuaikan dengan kemampuan belajar individu peserta
didik, di mana peserta didik dengan kemampuan belajar yang lebih rendah ditempatkan di
bagian depan.
7. 1.Apa saja pertimbangan Bapak/Ibu dalam merancang
pembelajaran dan asesmen?
a.Diawali dengan asesmen Diagnostik atau Penilaian awal
Diawali dengan asesmen diagnostik atau penilaian awal adalah
strategi yang sangat dianjurkan dalam merancang
pembelajaran yang efektif.
b.Dilihat dari kemampuan awal siswa, jenjang kelas berkaitan
dengan KKTP
KKTP (Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti Tingkat
Pendidikan) adalah standar kompetensi yang digunakan dalam
kurikulum di Indonesia. Dalam konteks ini, kemampuan awal
peserta didik dan jenjang kelas memiliki keterkaitan yang
penting dengan KKTP.
c.Mengelompokkan peserta didik berdasar kemampuan
Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuan
(tinggi, sedang, rendah) merupakan strategi yang dapat
membantu guru merancang pembelajaran yang lebih
diferensiasi dan responsif terhadap kebutuhan individual
peserta didik.
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU KELAS
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU KELAS
Wawancara dengan guru
8. 2. Apakah Bapak/Ibu melakukan asesmen awal/diagnostik
sebelum merancang pembelajaran?
Iya ada. Sebagai seorang guru atau pendidik, melakukan
asesmen awal atau diagnostik sebelum merancang
pembelajaran adalah praktik yang sangat dianjurkan. Langkah
ini membantu guru memahami tingkat pemahaman dan
keterampilan awal siswa dalam suatu subjek atau topik tertentu.
Dengan demikian, guru dapat merancang pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa.
Asesmen awal membantu guru memahami kekuatan dan
kelemahan siswa dalam suatu subjek. Dengan demikian, guru
dapat menyesuaikan materi pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan individual peserta didik. Kegiatan pembelajaran
9. 3. Bagaimana cara Bapak/Ibu merancang pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik yang berbeda-beda?
Cara merancang pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik yang berbeda-beda adalah dengan melihat kembali hasil
asesmen awal peserta didik dimulai dari tingkatan tinggi,
sedang, dan rendah. setiap kali sebelum pembelajaran, hal
pertama yang harus dilakukan adalah melaksanakan asesmen
awal untuk mengukur pengetahuan awal pada materi akan
diajarkan dan menentukan kelompok peserta didik berdasarkan
pengetahuan awal mereka ketika pendidik sudah menjelaskan
materi dan tugas atau pekerjaan apa saja yang akan
dilaksakan oleh peserta didik. kenapa ini dilakukan? karena
dalam penentuan kelompok berdasarkan hasil asesmen awal
dari materi sebelumnya dan materi yang diajarkan akan selalu
berbeda.
Kegiatan pembelajaran
10. KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) dalam pembelajaran menekankan
pentingnya kesesuaian antara tingkat kemampuan atau pemahaman peserta didik.
Langkah-langkah yang digunakan untuk merancang pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan TaRL meliputi melakukan asesmen diagnostik, mengelompokkan peserta didik
berdasarkan tingkat pemahamannya, dan menyusun rencana pembelajaran. Penyusunan
rencana pembelajaran dan asesmen dilakukan berdasarkan kemampuan individual
peserta didik. Selama proses pembelajaran, guru perlu mengadopsi berbagai metode agar
peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan baru. Konsep ini
sesungguhnya mengacu pada pembelajaran diferensiasi (differentiated instruction).
Diferensiasi pembelajaran dapat diterapkan pada konten (materi yang diajarkan), proses
(cara mengajarkan), dan produk (hasil atau kinerja yang dihasilkan). Berdasarkan hasil
telaah, observasi, dan wawancara terhadap guru kelas II yang terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan pendekatan TaRL di SDN Sumbersari 02, didapatkan bahwa
pembelajaran cukup sesuai dengan konsep pendekatan TaRL. Hal ini terlihat dari
rancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang disusun, serta pertimbangan-
pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran tersebut, yang didasarkan pada
penilaian awal terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.