際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
Umumnya kos produksi merupakan penjumlahan dari kos bahan baku,
tenaga kerja langsung dan overhead. Ketika kos telah ditetapkan pada suatu objek
kos maka selanjutnya dapat dihitung berapa kos per unit dengan membagi total kos
dengan unitnya. Kos produksi per unit merupakan informasi kritikan bagi jenis
perusahaan apapun. Penentuan kos produk yang salah menyebabkan pengambilan
keputusan dalam hal penentuan harga jual produk yang salah pula yang berakibat
profit tidak dapat dicapai secara maksimum dan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan perusahaan kalah bersaing. Selain itu, informasi yang disajikan ke
pihak eksternal menjadi tidak tepat dan dapat menyebabkan pihak eksternal salah
dalam menilai kondisi perusahaan. Oleh karena itu, ke akuratan dalam penetapan
kas ke kos produksi tentu saja menjadi hal yang diprioritaskan.
A. KOS OVERHEAD PABRIK: SUMBER MASALAH
Menurut pandangan konvensional cost overhead pabrik merupakan unsur tidak langsung
pembentuk harga pokok produksi. Di mana kos-kos tersebut sulit ditelusuri ke setiap produk yang
diproduksi sehingga harus dibebankan melalui proses alokasi. Masalahnya yaitu bagaimana
mengalokasikan cos tersebut supaya adil? Sedangkan sistem cost konvensional mengalokasikannya
hanya dengan dasar alokasi yang bersifat unit related atau unit volume seperti jam kerja langsung ke
meja mesin, unit hasil, nilai rupiah bahan, dan sebagainya.
B. PRODUSER DUA TAHAP DALAM SISTEM PENETAPAN KOS CONVENSIONAL
Sistem penetapan cost konvensional dalam suatu perusahaan manufaktur membebankan cost produksi
tidak langsung melalui prosedur dua tahap yaitu tahap pertama cost cost ditelusuri ke pusat-pusat cos, dan tahap
kedua mengembangkan cost ke produk. Jumlah cos tidak langsung yang tertampung dalam pusat kost jika
dibagi dengan jumlah kuantitas dasar alokasi yang dipilih disebut dengan tarif alokasi. Selanjutnya, besar cos
yang dibebankan untuk setiap jenis produk yang diproduksi diperoleh dengan cara mengalihkan tarif alokasi
dengan kapasitas aktual dasar alokasi. Misalnya yaitu dasar alokasi merupakan jam kerja langsung, maka beban
merupakan tarif alokasi dikalikan dengan jam kerja langsung aktual untuk produk yang bersangkutan. Lihat
pada gambar 3.1 (halaman 3.7)
C. PERHITUNGAN KOS BERDASARKAN ABC
Perhitungan kos berdasarkan aktivitas (ABC) merupakan suatu metode penetapan harga
pokok produksi yang pertama-tama menelusuri Kaskus ke aktivitas, kemudian ke produk. Gimana
sistem tersebut dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa pembuatan produk memerlukan
aktivitas, dan aktivitas tersebut mengonsumsi sumber daya. Jika manajemen melayani kebutuhan
konsumen dengan filosofi bahwa perusahaan tidak akan membebani konsumen dengan beban
aktivitas tidak menambah nilai (non value added Cost) maka manajemen akan senantiasa berusaha
melakukan penyempurnaan terhadap berbagai aktivitas yang menghasilkan produk oleh karena itu,
sistem informasi akuntansi yang didasarkan pada aktivitas merupakan sistem yang relevan dengan
kebutuhan manajemen dewasa ini. Penjelasan bisa dilihat pada gambar 3.2 (halaman 3.8)
Berdasarkan gambar 3.3 maka tahap pertama adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang terjadi di mana
hasil tahap ini adalah:
1. Klasifikasi aktivitas aktivitas yang terjadi dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:
a. Unit level activity
b. Batch level activity
c. Product level activity
d. Facility sustaining level activity
2. Pengasosiasian kos dengan aktivitas
3. Seperangkat kos pool homogen
4. Pool Rates (tarif pool) bisa dilihat pada gambar 3.3 (halaman 3.9)
5. Kos aktivitas aras unit (unit level activity costs)
6. kost aktivitas aras batch (Batch level activity costs)
7. Kos aktivitas aras produk (product level activity costs)
8. Kos aktivitas aras fasilitas (facility sustaining level activity costs)
E. ABC: APAKAH LEBIH BAIK DIBANDINGKAN KONVENSIONAL
Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan bahwa pengalokasian kos overhead berdasarkan sistem
konvensional (tradisional) arbitrer karena dasar alokasi yang digunakan sifatnya unit-related. Penetapan kos
berdasarkan cara konvensional (tradisional atau fungsional) melibatkan dua tahap. Pertama, kos-kos tidak
langsung ditelusuri, baik yang berhubungan dengan produksi maupun penunjang dibebankan ke pusat-pusat
kos. Kedua, kos dibebankan ke produk dengan menggunakan suatu ukuran yang seragam (yang bersifat unit-
level sebagai dasar alokasi).
Penetapan kos berdasarkan aktivitas (activity-based costing) berusaha menghilangkan distorsi
tersebut dengan menambah sub tahapan dimana kos-kos tidak langsung terlebih dahulu ditelusuri dan
dialokasikan pada aktivitas. Jika ternyata aktivitas yang ada pada perusahaan sangatlah banyak maka
untuk memudahkan aktivitas-aktivitas tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
sehingga akan memiliki pemicu kos yang homogen (disebut cost pool). Penetapan kos berdasarkan
aktivitas lebih menghasilkan total kos manufaktur yang nantinya mendekati akurat dibandingkan
traditional costing. ABC (activity-based costing) akan tepat diterapkan pada perusahaan yang memiliki
karakteristik berikut ini. Pertama, adalah pada perusahaan yang memiliki porsi non-unit overhead cost
yang sangat besar. Kedua, diversity product, yang mana artinya produk-produk yang diproduksi
mengonsumsi sumber daya dengan proporsi yang berbeda-beda. Cara mengetahui produk-produk yang
diproduksi oleh perusahaan memiliki konsumsi sumber daya dengan proporsi yang berbeda-beda yaitu
dapat diketahui lewat perhitungan rasio konsumsi.
Setelah mengetahui rasio konsumsi masing-masing produk selanjutnya
dapat dianalisis apakah terjadi product diversity atau tidak. Product diversity
akan terjadi ketika rasio konsumsi antar produk pada suatu aktivitas ada yang
tinggi, sedangkan pada aktivitas lainnya justru rendah. Apabila perusahaan tidak
memiliki karakteristik tersebut, justru mungkin traditional costing lebih tepat
untuk digunakan karena jika menggunakan ABC, justru benefit yang diperoleh
tidak sebanding dengan cost yang dikeluarkan. Penggunaan ABC memerlukan
kos yang luar biasa besar tidak hanya berkaitan dengan rupiah yang dikeluarkan,
namun juga waktu yang dikerahkan. Untuk menggunakan ABC hal awal yang
harus dilakukan adalah wawancara ke seluruh bagian departemen. Informasi
yang harus diperoleh dari wawancara adalah nama aktivitas, deskripsi aktivitas,
kos objek, pemicu aktivitas, presentase waktu per aktivitas, dan lain sebagainya.
Contohnya ada di modul halaman 3.13
KB 2 AKUNTANSI MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS
A. Konsep Dasar ABM
ABM adalah proses manajemen yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajer hanya pada
aktivitas yang dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan sehingga peningkatan nilai tersebut dapat membantu
perusahaan untuk mencapai profitabilitas jangka panjang. Melakukan analisis yang mendalam pada aktivitas
merupakan faktor penting untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan kaitanya ABC adalah aktivitas yang
diidentifikasi pada sistem ABC dapat digunakan untuk tujuan pengelolaan pos dan evaluasi kinerja dalam ABM.
Mengapa bisa berhubungan keevaluasi kinerja umumnya banyak perusahaan akan menggunakan
ukuran yang bersifat finansial dalam mengevaluasi kinerja manajernya. Dengan menggunakan ABM yang
berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka kinerja para manajer juga akan dinilai berdasarkan ukuran-
ukuran non finansial. Sedangkan terkait pengelolaan kas adalah diupayakannya pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan pelanggan sembari memperkecil kebutuhan sumber daya perusahaan.
Kos timbul karena dilakukannya aktivitas, oleh karena itu pengendalian bos harus dilakukan melalui
pengendalian aktivitas. Activity-based Management (ABM) yang memiliki dua dimensi yaitu dimensi cost
menekankan pada product costing dan dimensi pengendalian menekankan pada process value analysis (driver
analysis, actiavity analysis dan performance measures).
Dimensi kostum menyediakan informasi kos mengenai sumber daya , aktivitas, dan objek-objek kos.
Tujuan dari dimensi cost adalah untuk meningkatkan keakuratan penetapan kos. Dimensi ini sebenarnya
merupakan abc itu sendiri di mana pos ditelusuri ke aktivitas lalu baru ke kost objektif dimensi ini berguna
terutama untuk menentukan ke suatu produk. Dimensi proses menyediakan informasi tentang aktivitas apa yang
dilakukan Perusahaan. Mengapa? suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan.
Tujuan dari dimensi proses ini adalah untuk mengurangi cost mengapa sekali lagi konstitut itu timbul karena
dengan menganalisis aktivitas itu sendiri maka diharapkan dapat dicapainya pengurangan terutama yang
dihasilkan dari aktivitas yang tidak bernilai Islam mampu meningkatkan aktivitas yang bernilai tambah dan
mengurangi aktivitasnya tidak bernilai tambah maka diharapkan dapat tercapai perbaikan yang berkelanjutan.
Perbaikan yang berkelanjutan merupakan pengidentifikasikan cara-cara untuk meningkatkan keseluruhan
efisiensi dan produktivitas aktivitas dengan cara mengurangi pemborosan meningkatkan mutu dan memangkas
kos-kos.
B. Menganalisis Pemicu (driver)
Sebelum aktivitas dapat dikendalikan dengan baik maka diperlukan pemahaman tentang apa
yang menyebabkan suatu kos aktivitas. Analisis driver merupakan usaha yang di gerakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya suatu kos aktivitas. Ketika akar penyebab tersebut
diketahui selanjutnya dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya.
C. Kos aktivitas dan pemicu kos (cost driver)
Kost aktivitas adalah semua pengeluaran atas semua faktor produksi. Atau dengan kata lain
cost aktivitas adalah semua pengeluaran yang timbul akibat dilaksanakannya suatu aktivitas. Host
aktivitas dihitung setelah aktivitas organisasi selesai diidentifikasi dan ditetapkan. Kost yang dilacak
ini dinyatakan dalam suatu ukuran aktivitas (actiavity mesure). Ukuran aktivitas tersebut merupakan
volume yang mencerminkan jumlah terjadinya aktivitas di mana besar pengeluaran akan bervariasi
langsung dengan perubahan volume aktivitas tersebut. Karena ukuran aktivitas tersebut merupakan
faktor yang menentukan besar cost aktivitas, maka ia merupakan pemicu kos.
Langkah-langkah menghitung kos aktivitas:
1. Pilih dasar kos (cost basis) , yaitu : dasar aktual , standar atau dianggarkan 2. Lakukan penelusuran
sumber daya : identifikasi semua aktivitas yang terjadi, kelompokkan aktivitas-aktivitas tersebut
menjadi kelompok homogen, hitung besarnya gas yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. 3. Tentukan
pemicu kos ( ukuran aktivitas) dan volume nya 4. Hitung cos aktivitas per unit, dengan cara ( total
sumber daya yang dikonsumsi dibagi volume aktivitas )
D. Menganalisis Aktivitas
Analisis aktivitas adalah seperangkat teknik yang dipergunakan untuk
mengidentifikasi aktivitas yang disignifikan dari suatu organisasi sebagai dasar untuk
memperoleh gambaran dan informasi tentang proses bisnis suatu organisasi dan menganalisis
kos dan kinerjanya secara detail. Analisis aktivitas setidaknya dapat menjawab 4 hal yakni :
aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan, beberapa banyak orang yang terlibat
dalam suatu aktivitas, berapa banyak waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan suatu aktivitas,b adakah dampak tambahan nilai suatu aktivitas terhadap
perusahaan maupun pelanggan.
4 tahapan dalam melakukan analisis aktivitas yaitu :
 Tahap 1 identifikasi tujuan proses dan luas lingkup analisis aktivitas ( Identify process
abjective and Actiavity analysis scope)
 Tahap 2 pencatatan dengan (Record by charting )
 Tahap 3 pengklasifikasian ( classify)
 Tahap 4 perbaikan berkelanjutan ( continusly improvement)
E. Target Kos, Aktivitas Menambah Nilai dan Tidak Menambah Nilai (VAA & NVAA)
Sebuah perusahaan harus menetapkan harga jual produk yang diproduksinya. Harga
jual (HJ) adalah total kos (TS) ditambah laba (L).
Harga Jual = Total Kos + Laba
Ketika perusahaan sudah menetapkan laba, maka fokus berikutnya adalah kos, artinya
supaya perusahaan memperoleh laba yang telah ditetapkan maka kos harus menjadi perhatian
utama. Perusahaan harus mampu menekan kos sampai pada level tertentu sehingga harga jual
sama dengan harga pasar (pesaing), yang disebut Target kos.
Target Kos = Harga Pasar  Laba
Kemudian, perusahaan membandingkan Target kos dengan kos aktual saat ini. Jika
target kos lebih kecil dengan kos aktual saat ini, berarti perusahaan harus berupaya
menurunkan kos sampai sama dengan target kos. Untuk itulah perusahaan harus
mengidentifikasi dan menganalisis semua aktivitas yang ada dalam seluruh Proses bisnis.
Dari keseluruhan aktivitas yang ada dapat diklasifikasikan menjadi 3
yaitu:
1. Aktivitas penambah nilai real (real value added activities-RVVA)-
adalah aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dilihat dari sudut
kepentingan konsumen (menambah nilai bagi konsumen).
2. Aktivitas penambah nilai bisnis (business value added activities -
BVVA)- adalah aktivitas yang sebenarnya tidak menambah nilai bagi
konsumen tetapi sangat penting dan dibutuhkan oleh organisasi
3. Aktivitas tidak penambah nilai (non-value added activities - NVAA)-
adalah aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan baik oleh konsumen
maupun organisasi.
F. Indikator Bahwa Suatu Aktifitas adalah RVAA,BVAA atau NVAA
Pengklasifikasian aktivitas ke dalam berbagai kelompok memerlukan perhatian yang serius dan analisis
yang mendalam di mana kesalahan dalam pengklasifikasian dapat berakibat pada kesalahan penentuan strategi
perbaikan. Untuk dapat mengklasifikasikan aktivitas dengan benar analisis diawali dengan menjawab 3
pertanyaan berikut:
1. Apakah pelanggan bersedia membayar atas aktivitas yang dilaksanakan?
2. Jika suatu aktivitas tidak dilaksanakan atau bahkan dihilangkan apakah pelanggan masih peduli?
3. Jika suatu aktivitas tidak dilaksanakan apakah output proses tersebut masih memenuhi kebutuhan
konsumen?
Cara mengurangi atau mengeliminasi NVAA
Dalam rangka bussiness process improvement, manajer harus terus-menerus meningkatkan kinerja
setiap aktivitas yang dapat dilakukan , cara-cara yang dapat ditempuh yaitu sebagai berikut:
Eliminasi aktivitas boros (activity elimination/eliminate wastefuk work)
 Eliminasi akar penyebab masalah (activity selection/eliminate root causes of problem)
kurangi beban kerja (activity reduction /reduce workload)
berbagi aktivitas (activity sharing)
Tingkatkan metode kerja (improve working methods)
Minimalkan kapasitas tak terpakai (minimize you unutilized capacity)
1. Pengukuran kinerja aktivitas
Telah disampaikan di awal bahwa oleh karena ABM berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka
kinerja para manajer tidak hanya dinilai berdasarkan ukuran-ukuran finansial namun juga akan dinilai
berdasarkan di awal bahwa oleh karena ABM berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka kinerja para
manajer tidak hanya dinilai berdasarkan ukuran-ukuran finansial namun juga akan dinilai berdasarkan ukuran-
ukuran non finansial seperti keluhan pelanggan, tingkat kerusakan produk, perubahan pesanan, pengerjaan
ulang, dan lain sebagainya. Di mana ukuran-ukuran kinerja tersebut didesain untuk mengukur beberapa baik
aktivitas dilakukan serta beberapa baik pula hasil yang telah dicapai. Ukuran-ukuran dari kinerja aktivitas
umumnya terbagi menjadi tiga jenis utama yakni: efisiensi, waktu, dan kualitas. Contoh program penurunan kas
tidak bernilai tambah bisa dilihat pada halaman 3.32  3.33
2. Kaitan konsep ABM dengan konsep lain
Konsep ABM seringkali berkaitan dengan tumpang tindih dengan konsep
lain yang sering kita jumpai ketika mempelajari akuntansi manajemen. Misalnya
just in time (JIT) dan teori of constraint (TOC). JIT merupakan suatu filosofi yang
berfokus pada usaha untuk mengurangi ketidaefisinan dan pemborosan. Gimana
salah satu pokok pikiran dalam JIT merupakan perbaikan yang berkelanjutan.
Sedangkan Theory Of Constraint (TOC) berbicara bahwa setiap perusahaan pasti
memiliki hambatan yang dapat diidentifikasi, sehingga sebaiknya manajer harus
segera mengidentifikasi hambatan yang paling kuat dan mengelolanya sehingga
sumber daya dapat digunakan seefisien mungkin.
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx

More Related Content

Similar to KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx (20)

Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.pptPengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
anggianything
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
citra163288
activity based consting berfikir sistemm
activity based consting berfikir sistemmactivity based consting berfikir sistemm
activity based consting berfikir sistemm
NurfaidaFaidah
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
LinaElfiyana
Activity based costing system
Activity based costing systemActivity based costing system
Activity based costing system
Wawan Dwi Hadisaputro
Activity Based Costing
 Activity Based Costing Activity Based Costing
Activity Based Costing
NabilaAinilInayah
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
20ianpratama
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
pengembangan sistem manajemen biaya.pptxpengembangan sistem manajemen biaya.pptx
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
NurhalimatussakdiahN
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
Eris Hariyanto
Ppt akmen
Ppt akmenPpt akmen
Ppt akmen
Andi Muhammad Sahrul
Presentation abc
Presentation abcPresentation abc
Presentation abc
DANANG WID
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptxPengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
achsyanjalil
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
enocasmi1
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
AlfiRidho1
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
Nugroho Adi
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costing
Mikhael Hermann
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Asdar Munandar
Akuntansi mjm bab iv
Akuntansi mjm bab ivAkuntansi mjm bab iv
Akuntansi mjm bab iv
NIngrum Murtiasih
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
budieto
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.pptPengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
anggianything
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
prilaku biaya berbasis fungsi dan aktivitas dalam kegiatan produksi.
citra163288
activity based consting berfikir sistemm
activity based consting berfikir sistemmactivity based consting berfikir sistemm
activity based consting berfikir sistemm
NurfaidaFaidah
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
LinaElfiyana
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
20ianpratama
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
pengembangan sistem manajemen biaya.pptxpengembangan sistem manajemen biaya.pptx
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
NurhalimatussakdiahN
Presentation abc
Presentation abcPresentation abc
Presentation abc
DANANG WID
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptxPengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
achsyanjalil
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
enocasmi1
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
AlfiRidho1
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
Nugroho Adi
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costing
Mikhael Hermann
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Asdar Munandar
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
budieto

Recently uploaded (20)

Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptxPengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Fajar Baskoro
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docxSilabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
matauaipuawang
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.pptSISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
JufriantoSuryo1
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptxPengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Pengembangan Entrepreneur Vokasi Melalui PERFECT SMK-Society 50 .pptx
Fajar Baskoro
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
1Bahan Presentasi Asta Cita Kontribusi ASN untuk Indonesia Maju.pptx
RifqiDownload
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docxSilabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
Silabus PAI kelas 4 sms 2sssss 2020.docx
matauaipuawang
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptxBAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
BAB 1 Kode Etik & Profesionalisme Guru PAK pjj.pptx
AGUNGDJUMARI
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025
ROBIATUL29
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.pptSISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
SISTEM PENCERNAAN pada ruminansia SAPI.pptx.ppt
JufriantoSuryo1
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3

KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx

  • 2. Umumnya kos produksi merupakan penjumlahan dari kos bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead. Ketika kos telah ditetapkan pada suatu objek kos maka selanjutnya dapat dihitung berapa kos per unit dengan membagi total kos dengan unitnya. Kos produksi per unit merupakan informasi kritikan bagi jenis perusahaan apapun. Penentuan kos produk yang salah menyebabkan pengambilan keputusan dalam hal penentuan harga jual produk yang salah pula yang berakibat profit tidak dapat dicapai secara maksimum dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan perusahaan kalah bersaing. Selain itu, informasi yang disajikan ke pihak eksternal menjadi tidak tepat dan dapat menyebabkan pihak eksternal salah dalam menilai kondisi perusahaan. Oleh karena itu, ke akuratan dalam penetapan kas ke kos produksi tentu saja menjadi hal yang diprioritaskan.
  • 3. A. KOS OVERHEAD PABRIK: SUMBER MASALAH Menurut pandangan konvensional cost overhead pabrik merupakan unsur tidak langsung pembentuk harga pokok produksi. Di mana kos-kos tersebut sulit ditelusuri ke setiap produk yang diproduksi sehingga harus dibebankan melalui proses alokasi. Masalahnya yaitu bagaimana mengalokasikan cos tersebut supaya adil? Sedangkan sistem cost konvensional mengalokasikannya hanya dengan dasar alokasi yang bersifat unit related atau unit volume seperti jam kerja langsung ke meja mesin, unit hasil, nilai rupiah bahan, dan sebagainya.
  • 4. B. PRODUSER DUA TAHAP DALAM SISTEM PENETAPAN KOS CONVENSIONAL Sistem penetapan cost konvensional dalam suatu perusahaan manufaktur membebankan cost produksi tidak langsung melalui prosedur dua tahap yaitu tahap pertama cost cost ditelusuri ke pusat-pusat cos, dan tahap kedua mengembangkan cost ke produk. Jumlah cos tidak langsung yang tertampung dalam pusat kost jika dibagi dengan jumlah kuantitas dasar alokasi yang dipilih disebut dengan tarif alokasi. Selanjutnya, besar cos yang dibebankan untuk setiap jenis produk yang diproduksi diperoleh dengan cara mengalihkan tarif alokasi dengan kapasitas aktual dasar alokasi. Misalnya yaitu dasar alokasi merupakan jam kerja langsung, maka beban merupakan tarif alokasi dikalikan dengan jam kerja langsung aktual untuk produk yang bersangkutan. Lihat pada gambar 3.1 (halaman 3.7)
  • 5. C. PERHITUNGAN KOS BERDASARKAN ABC Perhitungan kos berdasarkan aktivitas (ABC) merupakan suatu metode penetapan harga pokok produksi yang pertama-tama menelusuri Kaskus ke aktivitas, kemudian ke produk. Gimana sistem tersebut dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa pembuatan produk memerlukan aktivitas, dan aktivitas tersebut mengonsumsi sumber daya. Jika manajemen melayani kebutuhan konsumen dengan filosofi bahwa perusahaan tidak akan membebani konsumen dengan beban aktivitas tidak menambah nilai (non value added Cost) maka manajemen akan senantiasa berusaha melakukan penyempurnaan terhadap berbagai aktivitas yang menghasilkan produk oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang didasarkan pada aktivitas merupakan sistem yang relevan dengan kebutuhan manajemen dewasa ini. Penjelasan bisa dilihat pada gambar 3.2 (halaman 3.8)
  • 6. Berdasarkan gambar 3.3 maka tahap pertama adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang terjadi di mana hasil tahap ini adalah: 1. Klasifikasi aktivitas aktivitas yang terjadi dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu: a. Unit level activity b. Batch level activity c. Product level activity d. Facility sustaining level activity 2. Pengasosiasian kos dengan aktivitas 3. Seperangkat kos pool homogen 4. Pool Rates (tarif pool) bisa dilihat pada gambar 3.3 (halaman 3.9) 5. Kos aktivitas aras unit (unit level activity costs) 6. kost aktivitas aras batch (Batch level activity costs) 7. Kos aktivitas aras produk (product level activity costs) 8. Kos aktivitas aras fasilitas (facility sustaining level activity costs)
  • 7. E. ABC: APAKAH LEBIH BAIK DIBANDINGKAN KONVENSIONAL Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan bahwa pengalokasian kos overhead berdasarkan sistem konvensional (tradisional) arbitrer karena dasar alokasi yang digunakan sifatnya unit-related. Penetapan kos berdasarkan cara konvensional (tradisional atau fungsional) melibatkan dua tahap. Pertama, kos-kos tidak langsung ditelusuri, baik yang berhubungan dengan produksi maupun penunjang dibebankan ke pusat-pusat kos. Kedua, kos dibebankan ke produk dengan menggunakan suatu ukuran yang seragam (yang bersifat unit- level sebagai dasar alokasi).
  • 8. Penetapan kos berdasarkan aktivitas (activity-based costing) berusaha menghilangkan distorsi tersebut dengan menambah sub tahapan dimana kos-kos tidak langsung terlebih dahulu ditelusuri dan dialokasikan pada aktivitas. Jika ternyata aktivitas yang ada pada perusahaan sangatlah banyak maka untuk memudahkan aktivitas-aktivitas tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sehingga akan memiliki pemicu kos yang homogen (disebut cost pool). Penetapan kos berdasarkan aktivitas lebih menghasilkan total kos manufaktur yang nantinya mendekati akurat dibandingkan traditional costing. ABC (activity-based costing) akan tepat diterapkan pada perusahaan yang memiliki karakteristik berikut ini. Pertama, adalah pada perusahaan yang memiliki porsi non-unit overhead cost yang sangat besar. Kedua, diversity product, yang mana artinya produk-produk yang diproduksi mengonsumsi sumber daya dengan proporsi yang berbeda-beda. Cara mengetahui produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan memiliki konsumsi sumber daya dengan proporsi yang berbeda-beda yaitu dapat diketahui lewat perhitungan rasio konsumsi.
  • 9. Setelah mengetahui rasio konsumsi masing-masing produk selanjutnya dapat dianalisis apakah terjadi product diversity atau tidak. Product diversity akan terjadi ketika rasio konsumsi antar produk pada suatu aktivitas ada yang tinggi, sedangkan pada aktivitas lainnya justru rendah. Apabila perusahaan tidak memiliki karakteristik tersebut, justru mungkin traditional costing lebih tepat untuk digunakan karena jika menggunakan ABC, justru benefit yang diperoleh tidak sebanding dengan cost yang dikeluarkan. Penggunaan ABC memerlukan kos yang luar biasa besar tidak hanya berkaitan dengan rupiah yang dikeluarkan, namun juga waktu yang dikerahkan. Untuk menggunakan ABC hal awal yang harus dilakukan adalah wawancara ke seluruh bagian departemen. Informasi yang harus diperoleh dari wawancara adalah nama aktivitas, deskripsi aktivitas, kos objek, pemicu aktivitas, presentase waktu per aktivitas, dan lain sebagainya. Contohnya ada di modul halaman 3.13
  • 10. KB 2 AKUNTANSI MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS A. Konsep Dasar ABM ABM adalah proses manajemen yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajer hanya pada aktivitas yang dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan sehingga peningkatan nilai tersebut dapat membantu perusahaan untuk mencapai profitabilitas jangka panjang. Melakukan analisis yang mendalam pada aktivitas merupakan faktor penting untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan kaitanya ABC adalah aktivitas yang diidentifikasi pada sistem ABC dapat digunakan untuk tujuan pengelolaan pos dan evaluasi kinerja dalam ABM. Mengapa bisa berhubungan keevaluasi kinerja umumnya banyak perusahaan akan menggunakan ukuran yang bersifat finansial dalam mengevaluasi kinerja manajernya. Dengan menggunakan ABM yang berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka kinerja para manajer juga akan dinilai berdasarkan ukuran- ukuran non finansial. Sedangkan terkait pengelolaan kas adalah diupayakannya pemenuhan kebutuhan- kebutuhan pelanggan sembari memperkecil kebutuhan sumber daya perusahaan.
  • 11. Kos timbul karena dilakukannya aktivitas, oleh karena itu pengendalian bos harus dilakukan melalui pengendalian aktivitas. Activity-based Management (ABM) yang memiliki dua dimensi yaitu dimensi cost menekankan pada product costing dan dimensi pengendalian menekankan pada process value analysis (driver analysis, actiavity analysis dan performance measures). Dimensi kostum menyediakan informasi kos mengenai sumber daya , aktivitas, dan objek-objek kos. Tujuan dari dimensi cost adalah untuk meningkatkan keakuratan penetapan kos. Dimensi ini sebenarnya merupakan abc itu sendiri di mana pos ditelusuri ke aktivitas lalu baru ke kost objektif dimensi ini berguna terutama untuk menentukan ke suatu produk. Dimensi proses menyediakan informasi tentang aktivitas apa yang dilakukan Perusahaan. Mengapa? suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan. Tujuan dari dimensi proses ini adalah untuk mengurangi cost mengapa sekali lagi konstitut itu timbul karena dengan menganalisis aktivitas itu sendiri maka diharapkan dapat dicapainya pengurangan terutama yang dihasilkan dari aktivitas yang tidak bernilai Islam mampu meningkatkan aktivitas yang bernilai tambah dan mengurangi aktivitasnya tidak bernilai tambah maka diharapkan dapat tercapai perbaikan yang berkelanjutan. Perbaikan yang berkelanjutan merupakan pengidentifikasikan cara-cara untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi dan produktivitas aktivitas dengan cara mengurangi pemborosan meningkatkan mutu dan memangkas kos-kos.
  • 12. B. Menganalisis Pemicu (driver) Sebelum aktivitas dapat dikendalikan dengan baik maka diperlukan pemahaman tentang apa yang menyebabkan suatu kos aktivitas. Analisis driver merupakan usaha yang di gerakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya suatu kos aktivitas. Ketika akar penyebab tersebut diketahui selanjutnya dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya. C. Kos aktivitas dan pemicu kos (cost driver) Kost aktivitas adalah semua pengeluaran atas semua faktor produksi. Atau dengan kata lain cost aktivitas adalah semua pengeluaran yang timbul akibat dilaksanakannya suatu aktivitas. Host aktivitas dihitung setelah aktivitas organisasi selesai diidentifikasi dan ditetapkan. Kost yang dilacak ini dinyatakan dalam suatu ukuran aktivitas (actiavity mesure). Ukuran aktivitas tersebut merupakan volume yang mencerminkan jumlah terjadinya aktivitas di mana besar pengeluaran akan bervariasi langsung dengan perubahan volume aktivitas tersebut. Karena ukuran aktivitas tersebut merupakan faktor yang menentukan besar cost aktivitas, maka ia merupakan pemicu kos. Langkah-langkah menghitung kos aktivitas: 1. Pilih dasar kos (cost basis) , yaitu : dasar aktual , standar atau dianggarkan 2. Lakukan penelusuran sumber daya : identifikasi semua aktivitas yang terjadi, kelompokkan aktivitas-aktivitas tersebut menjadi kelompok homogen, hitung besarnya gas yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. 3. Tentukan pemicu kos ( ukuran aktivitas) dan volume nya 4. Hitung cos aktivitas per unit, dengan cara ( total sumber daya yang dikonsumsi dibagi volume aktivitas )
  • 13. D. Menganalisis Aktivitas Analisis aktivitas adalah seperangkat teknik yang dipergunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang disignifikan dari suatu organisasi sebagai dasar untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang proses bisnis suatu organisasi dan menganalisis kos dan kinerjanya secara detail. Analisis aktivitas setidaknya dapat menjawab 4 hal yakni : aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan, beberapa banyak orang yang terlibat dalam suatu aktivitas, berapa banyak waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas,b adakah dampak tambahan nilai suatu aktivitas terhadap perusahaan maupun pelanggan. 4 tahapan dalam melakukan analisis aktivitas yaitu : Tahap 1 identifikasi tujuan proses dan luas lingkup analisis aktivitas ( Identify process abjective and Actiavity analysis scope) Tahap 2 pencatatan dengan (Record by charting ) Tahap 3 pengklasifikasian ( classify) Tahap 4 perbaikan berkelanjutan ( continusly improvement)
  • 14. E. Target Kos, Aktivitas Menambah Nilai dan Tidak Menambah Nilai (VAA & NVAA) Sebuah perusahaan harus menetapkan harga jual produk yang diproduksinya. Harga jual (HJ) adalah total kos (TS) ditambah laba (L). Harga Jual = Total Kos + Laba Ketika perusahaan sudah menetapkan laba, maka fokus berikutnya adalah kos, artinya supaya perusahaan memperoleh laba yang telah ditetapkan maka kos harus menjadi perhatian utama. Perusahaan harus mampu menekan kos sampai pada level tertentu sehingga harga jual sama dengan harga pasar (pesaing), yang disebut Target kos. Target Kos = Harga Pasar Laba Kemudian, perusahaan membandingkan Target kos dengan kos aktual saat ini. Jika target kos lebih kecil dengan kos aktual saat ini, berarti perusahaan harus berupaya menurunkan kos sampai sama dengan target kos. Untuk itulah perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis semua aktivitas yang ada dalam seluruh Proses bisnis.
  • 15. Dari keseluruhan aktivitas yang ada dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. Aktivitas penambah nilai real (real value added activities-RVVA)- adalah aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dilihat dari sudut kepentingan konsumen (menambah nilai bagi konsumen). 2. Aktivitas penambah nilai bisnis (business value added activities - BVVA)- adalah aktivitas yang sebenarnya tidak menambah nilai bagi konsumen tetapi sangat penting dan dibutuhkan oleh organisasi 3. Aktivitas tidak penambah nilai (non-value added activities - NVAA)- adalah aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan baik oleh konsumen maupun organisasi.
  • 16. F. Indikator Bahwa Suatu Aktifitas adalah RVAA,BVAA atau NVAA Pengklasifikasian aktivitas ke dalam berbagai kelompok memerlukan perhatian yang serius dan analisis yang mendalam di mana kesalahan dalam pengklasifikasian dapat berakibat pada kesalahan penentuan strategi perbaikan. Untuk dapat mengklasifikasikan aktivitas dengan benar analisis diawali dengan menjawab 3 pertanyaan berikut: 1. Apakah pelanggan bersedia membayar atas aktivitas yang dilaksanakan? 2. Jika suatu aktivitas tidak dilaksanakan atau bahkan dihilangkan apakah pelanggan masih peduli? 3. Jika suatu aktivitas tidak dilaksanakan apakah output proses tersebut masih memenuhi kebutuhan konsumen?
  • 17. Cara mengurangi atau mengeliminasi NVAA Dalam rangka bussiness process improvement, manajer harus terus-menerus meningkatkan kinerja setiap aktivitas yang dapat dilakukan , cara-cara yang dapat ditempuh yaitu sebagai berikut: Eliminasi aktivitas boros (activity elimination/eliminate wastefuk work) Eliminasi akar penyebab masalah (activity selection/eliminate root causes of problem) kurangi beban kerja (activity reduction /reduce workload) berbagi aktivitas (activity sharing) Tingkatkan metode kerja (improve working methods) Minimalkan kapasitas tak terpakai (minimize you unutilized capacity) 1. Pengukuran kinerja aktivitas Telah disampaikan di awal bahwa oleh karena ABM berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka kinerja para manajer tidak hanya dinilai berdasarkan ukuran-ukuran finansial namun juga akan dinilai berdasarkan di awal bahwa oleh karena ABM berfokus pada perbaikan yang berkelanjutan maka kinerja para manajer tidak hanya dinilai berdasarkan ukuran-ukuran finansial namun juga akan dinilai berdasarkan ukuran- ukuran non finansial seperti keluhan pelanggan, tingkat kerusakan produk, perubahan pesanan, pengerjaan ulang, dan lain sebagainya. Di mana ukuran-ukuran kinerja tersebut didesain untuk mengukur beberapa baik aktivitas dilakukan serta beberapa baik pula hasil yang telah dicapai. Ukuran-ukuran dari kinerja aktivitas umumnya terbagi menjadi tiga jenis utama yakni: efisiensi, waktu, dan kualitas. Contoh program penurunan kas tidak bernilai tambah bisa dilihat pada halaman 3.32 3.33
  • 18. 2. Kaitan konsep ABM dengan konsep lain Konsep ABM seringkali berkaitan dengan tumpang tindih dengan konsep lain yang sering kita jumpai ketika mempelajari akuntansi manajemen. Misalnya just in time (JIT) dan teori of constraint (TOC). JIT merupakan suatu filosofi yang berfokus pada usaha untuk mengurangi ketidaefisinan dan pemborosan. Gimana salah satu pokok pikiran dalam JIT merupakan perbaikan yang berkelanjutan. Sedangkan Theory Of Constraint (TOC) berbicara bahwa setiap perusahaan pasti memiliki hambatan yang dapat diidentifikasi, sehingga sebaiknya manajer harus segera mengidentifikasi hambatan yang paling kuat dan mengelolanya sehingga sumber daya dapat digunakan seefisien mungkin.