Kerajaan Jambi dan Siak merupakan dua kesultanan Islam yang berdiri pada abad ke-14 di Sumatera. Kesultanan Jambi berpusat di kota Jambi di sepanjang Sungai Batang Hari, sedangkan Kesultanan Siak berpusat di Buantan, Riau. Kedua kerajaan ini memiliki struktur pemerintahan yang dipimpin Sultan dan dibantu dewan menteri serta mengembangkan perdagangan maritim.
Kerajaan Demak didirikan pada tahun 1478 M oleh Raden Fatah dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah dan mendapat dukungan dari para bupati di pesisir Jawa. Setelah kematian Sultan Trenggana, terjadi perebutan tahta yang menyebabkan Demak melemah sehingga pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh Sultan Handiwijaya.
Kerajaan Perlak adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berlokasi di Aceh Timur. Kerajaan ini berdiri sejak tahun 840 hingga 1292 M disebabkan letak strategis dan hasil alam seperti kayu perlak. Kerajaan ini mengalami puncak kejayaan pada masa Sultan Muhammad Amin Shah pada abad 13 M dengan perluasan agama Islam dan perdagangan. Namun kerajaan ini mulai menurun karena berkembangnya pelabuhan Malaka.
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominyaFitriHastuti2
Ìý
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16 di ujung utara Pulau Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan komoditas seperti emas dan lada. Masyarakat Aceh hidup menganut aturan Islam dan terbagi dalam dua kelompok sosial, yaitu bangsawan dan ulama. Warisan budayanya meliputi masjid Baiturrahman.
Kerajaan Perlak berkembang menjadi pusat perdagangan yang maju pada abad ke-8 hingga ke-12. Masyarakatnya memeluk Islam dan memiliki budaya berbeda dari kerajaan lain di Indonesia. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Muhammad Amin Shah II dan berakhir setelah Sultan Abdul Aziz wafat pada 1292. Bukti sejarah berupa mata uang, stempel, dan makam raja menunjukkan keberadaan Kera
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 di Sumatera Utara, menggantikan peran Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan Islam di kawasan itu. Pada puncak kejayaannya di bawah Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh menguasai jalur pelayaran Selat Malaka serta wilayah semenanjung Malaya dan Sumatera. Namun kemunduran dimulai setelah kekalahan perang melawan Portugal dan berkur
sejarah Kerajaan samudra pasai politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
Ìý
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan maritim yang makmur pada abad ke-13 hingga ke-15 M di pesisir utara Sumatera. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional pertama untuk mengekspor rempah-rempah seperti lada. Samudra Pasai juga mengeluarkan mata uang logam emas dan memiliki pelabuhan dagang maju. Namun, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran akibat persaingan dengan Maj
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore pada abad ke-14 Masehi di Maluku Utara. Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang kolano dan berasal dari keturunan Jafar Sadik. Kerajaan-kerajaan tersebut terlibat perang memperebutkan rempah-rempah namun akhirnya dapat mengakhirinya melalui perundingan di Pulau Motir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, yang berdiri pada abad ke-8 Masehi.
2) Kerajaan ini bercorak Hindu dan Buddha, dengan pusat kekuasaan di Jawa Tengah.
3) Dibahas pula raja-raja yang memerintah seperti Sanjaya dan Wangsa Sailendra, serta peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur.
Kerajaan Kalingga diduga berlokasi di sekitar Blora dan Cepu, Jawa Tengah. Kerajaan ini bercorak Buddha pada abad ke-7 M. Sumber sejarahnya berasal dari catatan Cina, tradisi lokal, dan naskah Carita Parahyangan. Kalingga terbagi menjadi dua setelah Ratu Shima, yaitu Kalingga Utara dan Selatan. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti Tukmas, Sojomerto, serta candi
Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden Samudera setelah melepaskan diri dari pengaruh Kerajaan Negara Daha. Ia mendirikan kerajaan baru di Banjarmasih dan memeluk agama Islam atas bantuan Sultan Demak. Kerajaan Banjar berkembang menjadi kesultanan yang memerintah wilayah Kalimantan selatan hingga runtuh akibat dikalahkannya Sultan Muhammad Seman oleh Belanda pada tahun 1905.
Di Riau terdapat 3 kerajaan Islam, salah satunya adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang berdiri sejak 1723-1946. Kerajaan ini menjadi daerah kekuasaan Malaka dan terikat perjanjian perdagangan. Kerajaan Siak menghasilkan berbagai komoditas seperti padi, madu, dan emas. Tradisi Ghatib Beranyut merupakan tradisi ritual kerajaan untuk menolak bala dengan dzikir dan doa di sungai.
Kerajaan Samudra Pasai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Tahrir, namun kemudian mengalami kemunduran akibat faktor internal seperti tidak ada pengganti yang cakap dan serangan dari Majapahit pada tahun 1350-an, serta faktor eksternal seperti munculnya persaingan dari Kerajaan Malaka.
sejarah Kerajaan salawati sosial ekonomi dan politiknyaFitriHastuti2
Ìý
Kerajaan Salawati merupakan kerajaan Islam di Papua Barat pada abad ke-16 yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate. Kerajaan ini memiliki sistem ekonomi berbasis pertambangan, perkebunan, dan perikanan. Muhammad Aminuddin Arfan adalah tokoh penting kerajaan ini yang menentang penjajahan Belanda dan diasingkan ke Maros sampai akhir hayatnya.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 sebagai kesultanan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Trenggana, dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Faktor strategis lokasi dan aktivitas perdagangan membantu Kerajaan Demak berkembang pesat, namun kemudian mengalami kemunduran
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang berdiri di Aceh, Sumatra Utara pada abad ke-15. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh mengalami masa keemasannya dengan berhasil mengalahkan Portugis. Namun kemudian Kerajaan Aceh mengalami kemunduran akibat penguasaan Belanda di Sumatra dan perebutan tahta.
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Bab I membahas kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam, meliputi Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak, Aceh dan kerajaan-kerajaan lainnya. Kerajaan-kerajaan tersebut memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan, ekonomi, sosial budaya Indonesia.
Laporan ini merangkum hasil observasi penulis terhadap Kesultanan Siak Sri Inderapura. Penulis menjelaskan sejarah berdirinya kerajaan tersebut pada tahun 1723 oleh Raja Kecil. Penulis juga mengunjungi istana dan mengambil foto peninggalan sejarah seperti ruang pertemuan, ruang kristal, dan patung sultan.
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore pada abad ke-14 Masehi di Maluku Utara. Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang kolano dan berasal dari keturunan Jafar Sadik. Kerajaan-kerajaan tersebut terlibat perang memperebutkan rempah-rempah namun akhirnya dapat mengakhirinya melalui perundingan di Pulau Motir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, yang berdiri pada abad ke-8 Masehi.
2) Kerajaan ini bercorak Hindu dan Buddha, dengan pusat kekuasaan di Jawa Tengah.
3) Dibahas pula raja-raja yang memerintah seperti Sanjaya dan Wangsa Sailendra, serta peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur.
Kerajaan Kalingga diduga berlokasi di sekitar Blora dan Cepu, Jawa Tengah. Kerajaan ini bercorak Buddha pada abad ke-7 M. Sumber sejarahnya berasal dari catatan Cina, tradisi lokal, dan naskah Carita Parahyangan. Kalingga terbagi menjadi dua setelah Ratu Shima, yaitu Kalingga Utara dan Selatan. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti Tukmas, Sojomerto, serta candi
Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden Samudera setelah melepaskan diri dari pengaruh Kerajaan Negara Daha. Ia mendirikan kerajaan baru di Banjarmasih dan memeluk agama Islam atas bantuan Sultan Demak. Kerajaan Banjar berkembang menjadi kesultanan yang memerintah wilayah Kalimantan selatan hingga runtuh akibat dikalahkannya Sultan Muhammad Seman oleh Belanda pada tahun 1905.
Di Riau terdapat 3 kerajaan Islam, salah satunya adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang berdiri sejak 1723-1946. Kerajaan ini menjadi daerah kekuasaan Malaka dan terikat perjanjian perdagangan. Kerajaan Siak menghasilkan berbagai komoditas seperti padi, madu, dan emas. Tradisi Ghatib Beranyut merupakan tradisi ritual kerajaan untuk menolak bala dengan dzikir dan doa di sungai.
Kerajaan Samudra Pasai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Tahrir, namun kemudian mengalami kemunduran akibat faktor internal seperti tidak ada pengganti yang cakap dan serangan dari Majapahit pada tahun 1350-an, serta faktor eksternal seperti munculnya persaingan dari Kerajaan Malaka.
sejarah Kerajaan salawati sosial ekonomi dan politiknyaFitriHastuti2
Ìý
Kerajaan Salawati merupakan kerajaan Islam di Papua Barat pada abad ke-16 yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate. Kerajaan ini memiliki sistem ekonomi berbasis pertambangan, perkebunan, dan perikanan. Muhammad Aminuddin Arfan adalah tokoh penting kerajaan ini yang menentang penjajahan Belanda dan diasingkan ke Maros sampai akhir hayatnya.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 sebagai kesultanan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Trenggana, dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Faktor strategis lokasi dan aktivitas perdagangan membantu Kerajaan Demak berkembang pesat, namun kemudian mengalami kemunduran
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang berdiri di Aceh, Sumatra Utara pada abad ke-15. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh mengalami masa keemasannya dengan berhasil mengalahkan Portugis. Namun kemudian Kerajaan Aceh mengalami kemunduran akibat penguasaan Belanda di Sumatra dan perebutan tahta.
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Bab I membahas kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam, meliputi Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak, Aceh dan kerajaan-kerajaan lainnya. Kerajaan-kerajaan tersebut memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan, ekonomi, sosial budaya Indonesia.
Laporan ini merangkum hasil observasi penulis terhadap Kesultanan Siak Sri Inderapura. Penulis menjelaskan sejarah berdirinya kerajaan tersebut pada tahun 1723 oleh Raja Kecil. Penulis juga mengunjungi istana dan mengambil foto peninggalan sejarah seperti ruang pertemuan, ruang kristal, dan patung sultan.
Pada awalnya, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1556 M setelah berhasil membunuh Aria Penangsang. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17 menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Namun kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat campur tangan Belanda dan berakhir dengan Perjanjian Giyanti dan Salatiga pada abad ke-18.
Dokumen tersebut membahas sejarah Kesultanan Siak Sri Inderapura, mulai dari pendirian kerajaan pada tahun 1723 hingga masa kemunduran pada abad ke-19. Disebutkan juga tokoh-tokoh penguasa Siak dan peristiwa penting yang terjadi pada masa kejayaan maupun kemunduran kerajaan tersebut. Warisan sejarah Siak Sri Inderapura antara lain Balai Kerapatan Tinggi, Istana Siak Sri Inderapura, tari
Kerajaan-kerajaan Islam awal di Indonesia bermula dari Kerajaan Perlak, Samudra Pasai, dan Aceh di Sumatra. Kerajaan-kerajaan ini berperan besar dalam menyebarkan agama Islam. Di Jawa, Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama yang berkembang pesat di bawah Raden Patah. Kerajaan Demak kemudian digantikan oleh Kerajaan Pajang di bawah Sultan Hadiwijaya sebelum akhirnya dipindah ke Mat
1. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, yang memerintah dari 1613-1645 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Pulau Jawa.
2. Setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda, Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran akibat berbagai pemberontakan dan peperangan.
3. Akhirnya pada tahun 1755 dan 1757, Kerajaan
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
2. Kelompok 2:
ï‚— Ignatius Jonathan M.
ï‚— Reynaldi Rifqi
ï‚— Ulul Azmi Aziz
ï‚— Ivan Chandra
ï‚— Satria Adipradana
ï‚— Kautsar Nawansyah
3. Kesultanan Jambi
ï‚— Kesultanan Jambi adalah
kerajaan Islam yang berkedudukan di
provinsi Jambi sekarang. Kerajaan ini
berbatasan dengan Kerajaan
Indragiri dan kerajaan-
kerajaan Minangkabau seperti Siguntur
dan Lima Kota di utara. Di selatan
kerajaan ini berbatasan
dengan Kesultanan
Palembang (kemudian Keresidenan
Palembang). Jambi juga
mengendalikan lembah Kerinci,
meskipun pada akhir masa
kekuasaannya kekuasaan nominal ini
tidak lagi dipedulikan.
ï‚— Ibukota Kesultanan Jambi terletak di
kota Jambi, yang terletak di pinggir
sungai Batang Hari.
Kediaman Sultan Jambi,Dusun Tengah
thn. 1877-1879
4. ï‚— Jambi berkembang di
wilayah cekungan Batang
Hari, sungai terpanjang
di Sumatera. Sungai ini, dan
anak-anak sungainya,
seperti Tembesi, Tabir dan
Merangin, merupakan
tulang punggung wilayah
tersebut. Sungai Tungkal
yang berbatasan dengan
Indragiri memiliki
cekungan tangkapan air
sendiri. Sungai-sungai itu
merupakan andalan
transportasi utama Jambi.
Peta Ibukota Jambi thn.
1878
Lokasi
5. Sejarah
ï‚— Wilayah Jambi dulunya merupakan wilayah Kerajaan Malayu, dan kemudian
menjadi bagian dari Sriwijaya. Pada akhir abad ke-14 Jambi merupakan
vasal Majapahit, dan pengaruh Jawa masih terus mewarnai kesultanan Jambi
selama abad ke-17 dan ke-18.
ï‚— Berdirinya kesultanan Jambi bersamaan dengan bangkitnya Islam di wilayah itu.
Pada 1616 Jambi merupakan pelabuhan terkaya kedua di Sumatera setelah Aceh,
dan pada 1670 kerajaan ini sebanding dengan tetangga-tetangganya
seperti Johor dan Palembang.Namun kejayaan Jambi tidak berumur panjang.
Tahun 1680-an Jambi kehilangan kedudukan sebagai pelabuhan lada utama,
setelah perang dengan Johor dan konflik internal.
ï‚— Tahun 1903 Pangeran Ratu Martaningrat, keturunan Sultan Thaha, sultan yang
terakhir, menyerah Belanda. Jambi digabungkan dengan keresidenan Palembang.
ï‚— Tahun 1906 kesultanan Jambi resmi dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
6. Pemerintahan
Kesultanan Jambi dipimpin oleh raja yang bergelar sultan.
Raja ini dipilih dari perwakilan empat keluarga bangsawan
(suku): suku Kraton, Kedipan, Perban dan Raja Empat
Puluh. Selain memilih raja keempat suku tersebut juga
memilih pangeran ratu, yang mengendalikan jalan
pemerintahan sehari-hari. Dalam menjalankan
pemerintahan pangeran ratu dibantu oleh para menteri dan
dewan penasihat yang anggotanya berasal dari keluarga
bangsawan. Sultan berfungsi sebagai pemersatu dan
mewakili negara bagi dunia luar.
7. Berikut adalah daftar Sultan Jambi.
 1790 – 1812 : Mas’ud Badruddin bin
Ahmad Sultan Ratu Seri Ingalaga
 1812 – 1833 : Mahmud Muhieddin bin
Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
 1833 – 1841 : Muhammad Fakhruddin bin
Mahmud Sultan Keramat
 1841 – 1855 : Abdul Rahman Nazaruddin
bin Mahmud
 1855 – 1858 : Thaha Safiuddin bin
Muhammad (Pertama kali)
 1858 – 1881 : Ahmad Nazaruddin bin
Mahmud
 1881 – 1885 : Muhammad Muhieddin bin
Abdul Rahman
 1885 – 1899 : Ahmad Zainul Abidin bin
Muhammad
 1900 – 1904 : Thaha Safiuddin bin
Muhammad (Kedua kali)
Silsilah
Sultan Ahmad Nazaruddin
Sultan Thaha Saifuddin
8. Kesultanan Siak
ï‚— Kesultanan Siak Sri
Inderapura adalah sebuah Kerajaan
Melayu Islam yang pernah berdiri
di Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, Indonesia.
ï‚— Kerajaan ini didirikan di Buantan oleh Raja
Kecil dari Pagaruyung Dalam
perkembangannya, Kesultanan Siak
muncul sebagai sebuah
kerajaan bahari yang kuat dan menjadi
kekuatan yang diperhitungkan di pesisir
timur Sumatera dan Semenanjung
Malaya di tengah tekanan imperialisme
Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh
kerajaan ini sampai
ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus
mengendalikan jalur pelayaran antara
Sumatera dan Kalimantan.
Bendera Lambang
9. Etimologi
ï‚— Kata Siak Sri Inderapura, secara harfiah dapat bermakna pusat kota
raja yang taat beragama, dalam bahasa Sanskerta, sri berarti
"bercahaya" dan indera atau indra dapat bermakna raja.
Sedangkan pura dapat bermaksud dengan "kota" atau
"kerajaan". Siak dalam anggapan masyarakat Melayu sangat bertali
erat dengan agama Islam, Orang Siak ialah orang-orang yang ahli
agama Islam, kalau seseorang hidupnya tekun beragama dapat
dikatakan sebagai Orang Siak.
ï‚— Nama Siak, dapat merujuk kepada sebuah klan di kawasan
antara Pakistan dan India, Sihag atau Asiagh yang bermaksud pedang.
Masyarakat ini dikaitkan dengan bangsa Asii, masyarakat nomaden
yang disebut oleh masyarakat Romawi, dan diidentifikasikan
sebagai Sakai oleh Strabo seorang penulis geografi
dari Yunani.Berkaitan dengan ini pada sehiliran Sungai Siak sampai
hari ini masih dijumpai masyarakat terasing yang dinamakan
sebagai Orang Sakai.
10. Perdagangan
ï‚— Kesultanan Siak Sri Inderapura mengambil keuntungan atas pengawasan perdagangan
melalui Selat Melaka, serta kemampuan mengendalikan para perompak di kawasan
tersebut. Kemajuan perekonomian Siak terlihat dari catatan Belanda yang menyebutkan
di tahun 1783 ada sekitar 171 kapal dagang dari Siak menuju Malaka. Siak menjadi
kawasan segitiga perdagangan antara Belanda di Malaka dan Inggris di Pulau
Pinang.Namun disisi lain, kejayaan Siak ini memberi kecemburuan pada keturunan Yang
Dipertuan Muda terutama setelah hilangnya kekuasaan mereka pada
kawasan Kepulauan Riau. Sikap ketidaksukaan dan permusuhan terhadap Sultan Siak,
terlihat dalam Tuhfat al-Nafis, di mana dalam deskripsi ceritanya mereka
menggambarkan Sultan Siak sebagai "orang yang rakus akan kekayaan dunia".
ï‚— Dominasi Kesultanan Siak terhadap wilayah pesisir pantai timur Sumatera dan
Semenanjung Malaya cukup signifikan. Mereka mampu menggantikan pengaruh Johor
sebelumnya atas penguasaan jalur perdagangan. Selain itu Kesultanan Siak juga muncul
sebagai pemegang kunci ke dataran tinggi Minangkabau, melalui tiga sungai utama
yaitu Siak, Kampar, dan Kuantan, yang mana sebelumnya telah menjadi kunci bagi
kejayaan Malaka. Namun demikian kemajuan perekonomian Siak memudar seiring
dengan munculnya gejolak di pedalaman Minangkabau yang dikenal dengan Perang
Padri.
11. Struktur Pemerintahan
Sebagai bagian dari rantau Minangkabau, sistem pemerintahan Kesultanan Siak mengikuti
model Kerajaan Pagaruyung. Setelah posisi Sultan, terdapat Dewan Menteri yang mirip dengan
kedudukan Basa Ampek Balai di Pagaruyung. Dewan Menteri ini memiliki kekuasaan untuk memilih
dan mengangkat Sultan Siak, sama dengan Undang Yang Ampat di Negeri Sembilan.Dewan Menteri
bersama dengan Sultan, menetapkan undang-undang serta peraturan bagi masyarakatnya. Dewan
menteri ini terdiri dari:
ï‚— Datuk Tanah Datar
ï‚— Datuk Limapuluh
ï‚— Datuk Pesisir
ï‚— Datuk Kampar
Seiring dengan perkembangan zaman, Siak Sri Inderapura juga melakukan pembenahan sistem birokrasi
pemerintahannya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh model birokrasi pemerintahan yang berlaku
di Eropa maupun yang diterapkan pada kawasan kolonial Belanda dan Inggris. Modernisasi sistem
penyelenggaraan pemerintahan Siak terlihat pada naskah Ingat Jabatan yang diterbitkan tahun 1897.
Naskah ini terdiri dari 33 halaman yang panjang serta ditulis dengan Abjad Jawi atau tulisan Arab-
Melayu.
Ingat Jabatan merupakan dokumen resmi Siak Sri Inderapura yang dicetak di Singapura, berisi rincian
tanggung jawab dari berbagai posisi atau jabatan di pemerintahan mulai dari pejabat istana, wakil
kerajaan di daerah jajahan, pengadilan maupun polisi. Pada bagian akhir dari setiap uraian tugas para
birokrat tersebut, ditutup dengan peringatan serta perintah untuk tidak khianat kepada sultan
dan nagari.
12. Daftar Sultan Siak
ï‚— 1723-1746 : Yang Dipertuan Besar Siak
Sultan Abdul Jalil Syah
ï‚— 1746-1761 : Sultan Abdul Jalil Syah II
ï‚— 1761-1761 : Sultan Abdul Jalil Syah III
ï‚— 1770-1779 : Sultan Abdul Jalil Muazzam
Syah
ï‚— 1779-1781 : Sultan Abdul Jalil Syah III
ï‚— 1781-1791 : Sultan Abdul Jalil Muzaffar
Syah
ï‚— 1791-1811 : Sultan Abdul Jalil Saifuddin
ï‚— 1811-1827 : Sultan Abdul Jalil
Khaliluddin
ï‚— 1827-1864 : Sultan Abdul Jalil
Jalaluddin
ï‚— 1864-1889 : Sultan Syarif Kasim I
ï‚— 1889-1908 : Yang Dipertuan Besar
Syarif Hasyim Abdul Jalil Saifuddin
ï‚— 1915-1945 : Yang Dipertuan Besar
Syarif Kasyim Abdul Jalil Saifuddin
Sultan Syarif Kasim II dan
Istrinya (1910-1939)
Sultan Siak dan Dewan
Menterinya serta Kadi
Siak pada tahun 1888