Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan. Teknologi ini perlu dievaluasi penggunaannya agar manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berdampak buruk bagi pasien. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam manajemen kebidanan komunitas dengan
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normalpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas kelainan bawaan pada alat genitalia perempuan yang disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom. Kelainan tersebut antara lain sindrom Turner yang menyebabkan disfunggsi gonad, sindrom super female dengan perkembangan seks normal namun kecerdasan rendah, sindrom Kleinefelter dengan gejala ginekomasti pada masa puber, dan hermafrodistismus verus dengan dominasi alat genital pria pada alat genital eksternal."
Dokumen tersebut berisi tentang kasus-kasus perempuan yang datang untuk meminta konsultasi kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang tepat untuk setiap kasus berdasarkan riwayat medis dan keadaan pasien. Kasus-kasus tersebut meliputi perempuan baru melahirkan, menyusui, pengguna kontrasepsi sebelumnya, riwayat tekanan darah tinggi, serta kasus suami yang meminta kontrasepsi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, termasuk jenis-jenis pemeriksaan, persiapan spesimen, dan cara pelaksanaannya. Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk diagnosis penyakit, sedangkan pemeriksaan diagnostik seperti USG, rontgen, dan Pap smear digunakan untuk mendiagnosis penyakit lebih lanjut.
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan. Teknologi ini perlu dievaluasi penggunaannya agar manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berdampak buruk bagi pasien. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam manajemen kebidanan komunitas dengan
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normalpjj_kemenkes
油
Modul ini membahas kelainan bawaan pada alat genitalia perempuan yang disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom. Kelainan tersebut antara lain sindrom Turner yang menyebabkan disfunggsi gonad, sindrom super female dengan perkembangan seks normal namun kecerdasan rendah, sindrom Kleinefelter dengan gejala ginekomasti pada masa puber, dan hermafrodistismus verus dengan dominasi alat genital pria pada alat genital eksternal."
Dokumen tersebut berisi tentang kasus-kasus perempuan yang datang untuk meminta konsultasi kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang tepat untuk setiap kasus berdasarkan riwayat medis dan keadaan pasien. Kasus-kasus tersebut meliputi perempuan baru melahirkan, menyusui, pengguna kontrasepsi sebelumnya, riwayat tekanan darah tinggi, serta kasus suami yang meminta kontrasepsi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, termasuk jenis-jenis pemeriksaan, persiapan spesimen, dan cara pelaksanaannya. Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk diagnosis penyakit, sedangkan pemeriksaan diagnostik seperti USG, rontgen, dan Pap smear digunakan untuk mendiagnosis penyakit lebih lanjut.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
Dalam pelaksanaan praktik kebidanan untuk menentukan diagnosa klien dibutuhkan bebebarapa pemeriksaan diantaranya pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan laboratorium atau diagnostik sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Dalam pemeriksaan laboratorium atau diagnostik bidan melakukan tugas kolaborasi bersama tim.
Dokumen tersebut merupakan makalah hematologi yang membahas tentang cara pengambilan darah vena dan kapiler, cara memperoleh plasma dan serum, pemeriksaan kadar hemoglobin, dan hitung jumlah leukosit.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
2. Px laboratorium a/ suatu tindakan & prosedur
tindakan & pemeriksaan khusus dgn
mengambil bahan / sample dari penderita dpt
berupa urine (air kencing), darah, sputum
(dahak), / sample dari hasil biopsi.
PENGERTIAN
3. Px diagnostik a/ penilaian klinis ttng respon
individu, keluarga & komunikan terhadap suatu
masalah kesehatan & proses kehidupan aktual
maupun potensial. Hasil suatu Px Lab sangat
penting dlm membantu Dx, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa. Krn itu
perlu diketahui faktor yg mempengaruhi hasil Px
Lab .
4. 1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis
4. Konfirmasi pasti diagnosis
5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala
klinis
6. Membantu pemantauan pengobatan
7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit
8. Memantau perkembangan penyakit
9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai
dan potensial membahayakan
10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit
TUJUAN
5. Pra Instrumen :
1. Pemahaman Instruksi dan Pengisian Formulir
Perlu diperhatikan benar, apa yg diinstruksikan oleh dokter &
dipindahkan ke dlm formulir. Hal ini penting utk menghindari
pengulangan Px yg tdk penting, membantu persiapan pasien
sehingga tdk merugikan pasien & menyakiti pasien.
FAKTOR UTAMA YANG
MENGAKIBATKAN KESALAHAN
6. Pengisian formulir dilakukan
scra lgkp meliputi identitas
pasien: nama,
alamat/ruangan, umur, jenis
kelamin, data
klinis/diagnosa, dokter
pengirim, tgl & kalau
diperlukan pengobatan yg
sdng diberikan. Hal ini
penting utk menghindari
tertukarnya hasil ataupun
dpt membantu intepretasi
hasil terutama pada pasien yg
mendapat pengobatan
khusus & jangka panjang.
7. 2. Persiapan Penderita
a. Puasa : 2 jam stlh makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan
mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya stlh
berolahraga volume plasma akan berkurang.
b. Obat : Penggunaan obat dpt mempengaruhi hasil Px
hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12
c. Waktu Pengambilan : Umumnya bahan Px Lab diambil pada
pagi hari terutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa
zat terlarut dalam urine akan mnjdi lebih pekat pd pagi hari
sehingga lbh mudah diperiksa bila kadarnya rendah.
d. Posisi pengambilan : Posisi berbaring kemudian berdiri
mengurangi volume plasma 10% demikian pula sebaliknya.
8. 3. Persiapan Alat yang
Akan Dipakai
a. Persiapan Alat
b. Pengambilan Darah
c. Penampungan Urine
d. Penampung khusus ;
Sputum & Feses
9. 4. Cara pengambilan sample
Perhatikan ulang apa yg hrs dikerjakan, lakukan pendekatan
dgn pasien / keluarganya sebagai etika & sopan santun,
beritahukan apa yg akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas
pasien sblm bekerja sehingga tdk tertukar pasien yg akan
diambil bahan dgn pasien lain. Krn kepanikan pasien akan
mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi.
Darah dpt diambil dari vena, arteri / kapiler.
10. 5. Penanganan Awal Sampel dan Transportasi
Pada tahap ini sgt penting diperhatikan krn sering terjadi sumber
kesalahan ada disini. Yg hrs dilakukan :
Catat dlm buku ekspedisi & cocokan sampel dgn label & formulir.
Kalau sistemnya memungkinkan dpt dilihat apakah sdh terhitung
biayanya (lunas).
Jgn lupa melakukan homogenisasi pada bahan yg mengandung
antikoagulan.
Segera tutup penampung yg ada sehingga tdk tumpah.
Segera dikirim ke laboratorium krn tdk baik melakukan penundaan.
Perhatikan persyaratan khusus utk bahan tertentu seperti darah
arteri untuk analisa gas darah, hrs menggunakan suhu 4-8属 C dlm air
es bukan es batu sehingga tdk terjadi hemolisis.
11. Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-
30 menit. Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel
sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh
penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan
penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini
dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien.
Pada urine yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat
bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan
terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan
hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.
13. 1. Pemeriksaan Darah :
a. Tempat Pengambilan Darah
1) Perifer (pembuluh darah tepi) :
Orang dewasa di ambil pada
ujung jari atau daun telinga
bagian bawah, Bayi dan anak
kecil dapat diambil pada ibu jari
kaki, tumit, atau daerah kepala.
2) Vena
3) Arteri
Pemeriksaan Darah :
14. b. Macam-Macam
Pemeriksaan dengan
Menggunakan Specimen
Darah
1) Serum glutamik piruvik
transaminase (SGPT)
Bertujuan untuk
mendeteksi adanya
kerusakan hepatoseluler.
Pemeriksaan Darah :
15. 2) Albumin
Bertujuan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang
disintesis oleh hepar, menentukan adanya gangguan
hepar seperti pada sirosis hepatic, luka bakar, gangguan
ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah banyak.
3) Golongan Darah
Bertujuan untuk mendeteksi golongan darah yang terdiri
dari golongan darah A, B, AB, dan O. Bahan yang
diperlukan : darah, reagen anti A, B, dan AB.
Pemeriksaan Darah :
16. 4) Asam urat
Utk mendeteksi penyakit ginjal, anemia, asam folat, luka bakar.
Peningkatan asam urat dpt diindikasikan penyakit spti leukimia,
eklampsia berat, gagal ginjal, malnutrisi.
5) Bilirubin ( Total, Direct, dan Indirect )
Utk mendeteksi kadar bilirubin. Px ini ada direct dan indirect.
Pada bilirubin direct dilakukan utk mendeteksi adanya ikterik
obstruktif yg disebabkan oleh batu, neoplasma, hepatitis &
sirosis. Sedangkan bilirubin indirect dilakukan utk mendeteksi
adanya anemia, malaria
Pemeriksaan Darah :
17. 6) Gas Darah Arteri
untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam
dan basa yang disebabkan oleh gangguan
respiratorik atau gangguan metabolik.
7) Gula darah puasa
Bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau
reaksi hipoglikemik
Pemeriksaan Darah :
18. 8) Human Chorionic Gonadotropi ( HCG )
Utk mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon
yg diproduksi oleh plasenta.
9) Hematokrik
Utk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dlm darah yg
dpt mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, gagal ginjal
kronik serta defisiensi vitamin B dan C,
peningkatan kadar hematokrik diindikasi adanya dehidrasi,
asidosis, trauma
Pemeriksaan Darah :
19. 10) Hemoglobin ( Hb )
Untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal.
Peningkatan Hb mengindikasikan adanya
dehidrasi, Penyakit Paru Obsruktif Menahun dan gagal
jantung kongestif.
11) Trombosit
untuk mendeteksi adanya trombositopenia yg
berhubungan dgn perdarahan & adanya trombositosis
menyebabkan peningkatan pembekuan.
Pemeriksaan Darah :
21. C. Persiapan Alat
1) Lanset darah atau jarum khusus
2) Kapas alcohol
3) Kapas kering
4) botol pemeriksaan, tergantung
macam pemeriksaan
5) Bengkok
6) Hand scoon
7) Perlak dan pengalas
8) Larutan NaCl 0,5%
Pemeriksaan Darah :
23. d. Prosedur Kerja
1) Mendekatkan alat
2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta
langkah prosedur
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk
5) Memasang hand scoon
6) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung
jenis pemeriksaan
7) Kulit di hapushamakan dengan kapas alcohol
Pemeriksaan Darah :
24. 8) Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih
9) Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi
cairan sitrat pada tabung.
10) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
11) Merapikan alat dan Melepaskan hand scoon
12) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
13) Dokumentasikan hasil tindakan
Pemeriksaan Darah :
26. Jenis Pemeriksaan :
1) Urine Sewaktu
Dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
2) Urine Pagi
Dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
3) Urine Pasca Prandial
Dikeluarkan setelah pasien makan (1,5 3 jam sesudah makan).
4) Urine 24 jam
Urin yang dikumpul dalam waktu 24 jam.
Pemeriksaan Urine
27. Persiapan Alat
1) Formulir khusus untuk
pemeriksaan urine
2) Wadah urine dengan
tutupnya
3) Hand scoon
4) Kertas etiket
5) Bengkok
6) Buku ekspedisi untuk
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Urine
28. Pengertian
Menyiapkan faeses untuk pemeriksaan
laboratorium dengan cara pengambilan yang
tertentu.
Tujuan
Untuk menegakan diagnosa dengan cara
mendeteksi adanya kuman Salmonella, Shigella,
Scherichia Coli, Staphylococcus.
Pemeriksaan Faeces
29. Pemeriksaan Faeces
(Tinja) untuk Pasien yang
Dewasa
Untuk pemeriksaan
lengkap meliputi warna,
bau, konsistensi, lendir,
darah, dan telur cacing.
Tinja yang diambil
adalah tinja segar.
Pemeriksaan Faeces
30. Persiapan alat
1) Hand scoon bersih
2) Vasseline
3) Botol bersih dengan tutup
4) Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
5) Bengkok
6) Perlak pengalas
7) Tissue
8) Tempat bahan pemeriksaan
9) Sampiran
Pemeriksaan Faeces
31. Prosedur Tindakan
1) Mendekatkan alat
2) Memberi tahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Memasang perlak pengalas dan sampiran
5) Melepas pakaian bawah pasien
6) Mengatur posisi dorsal recumbent
7) Memakai Hand scoon
8) Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus
dengan arah ke atas kemudian diputar ke kiri dan ke kanan
sampai teraba tinja
Pemeriksaan Faeces
32. 9) Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan
kedalam tempatnya
10) Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan
dengan tissue
11) Melepas hand scoon
12) Merapikan pasien
13) Mencuci tangan. Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan)
pengambilan tinja dengan cara steril. Caranya sama dengan
cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan
steril.
Pemeriksaan Faeces
33. Pengertian
Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau
trakea, bukan ludah atau lendir yang keluar dari mulut,
hidung atau tenggorokan.
Tujuan
Mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang
ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapat
ditentukan.
Indikasi
Pasien yang mengalami infeksi atau peradangan saluran
pernafasan (apabila diperlukan).
Pengambilan Sputum
34. Persiapan Alat
1) Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
2) Botol bersih dengan penutup
3) Hand scoon
4) Formulir dan etiket
5) Perlak pengalas
6) Bengkok dan tissue
Pengambilan Sputum
35. Prosedur Tindakan
1) Menyiapkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Mengatur posisi duduk
5) Memasang perlak pengalas
dibawah dagu dan
menyiapkan bengkok
6) Memakai hand scoon
Pengambilan Sputum
36. Prosedur Tindakan
7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke
dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot)
8) Mengambil 5 cc bahan, masukkan ke dlm botol
9) Membersihkan mulut pasien
10) Merapikan pasien dan alat
11) Melepas hand scoon
12) Mencuci tangan
Pengambilan Sputum