Kinetika kimia membahas laju reaksi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sifat zat, konsentrasi, temperatur, dan katalisator. Hukum laju menunjukkan hubungan antara laju reaksi dan konsentrasi reaktan yang ditentukan orde reaksinya melalui eksperimen.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep laju reaksi kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis, serta cara menghitung laju reaksi berdasarkan data percobaan.
Makalah ini membahas tentang kinetika reduksi metil orange menggunakan Sn2+ dan Cl- sebagai pereaksi. Metode yang digunakan adalah spektrofotometri untuk mengukur laju reaksi berdasarkan perubahan absorbansi larutan metil orange. Tujuannya adalah menentukan tingkat reaksi terhadap Sn2+ dan Cl- serta mekanisme reaksinya."
Bab 3 membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju reaksi ditentukan dengan mengukur jumlah pereaksi atau produk dalam waktu tertentu, dan dipengaruhi oleh luas permukaan, konsentrasi, tekanan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan digunakan untuk menjelaskan pengaruh faktor-faktor tersebut pada laju reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi dan kinetika kimia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk.
2) Kinetika kimia mempelajari laju reaksi kimia dan mekanisme reaksinya.
3) Faktor seperti konsentrasi reaktan, temperatur, dan kehadiran katalis dapat mempengaruhi la
Bab ini membahas kinetika reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan menjelaskan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh energi kinetik dan arah partikel yang bertumbukan. Laju reaksi ditentukan oleh persamaan yang melibatkan konsentrasi, tetapan laju reaksi, dan orde reaksi terhadap pereaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia seperti suhu, konsentrasi, molaritas, luas permukaan kontak, dan katalis. Semakin tinggi suhu dan konsentrasi, semakin besar pula laju reaksi. Molaritas dan luas permukaan kontak yang besar juga akan mempercepat laju reaksi, sementara katalis dapat mempercepat laju reaksi tanpa terlibat dalam reaksi.
Reaksi kimia berlangsung dengan laju tertentu yang menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat setiap satuan waktu. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk, dan dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, suhu, dan keberadaan katalis. Hukum laju reaksi menyatakan laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi pereaksi dengan men
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi kimia, termasuk definisi laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis, hukum laju reaksi, dan cara menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan.
Laporan praktikum ini membahas tentang pemurnian protein menggunakan metode elektroforesis gel poliakrilamid (SDS-PAGE). Tahapan yang dilakukan meliputi isolasi protein, pengendapan protein dengan amonium sulfat, dialisis, dan pemisahan protein menggunakan SDS-PAGE. Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami cara pemisahan protein menggunakan metode SDS-PAGE.
Makalah ini membahas tentang kinetika reduksi metil orange menggunakan Sn2+ dan Cl- sebagai pereaksi. Metode yang digunakan adalah spektrofotometri untuk mengukur laju reaksi berdasarkan perubahan absorbansi larutan metil orange. Tujuannya adalah menentukan tingkat reaksi terhadap Sn2+ dan Cl- serta mekanisme reaksinya."
Bab 3 membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju reaksi ditentukan dengan mengukur jumlah pereaksi atau produk dalam waktu tertentu, dan dipengaruhi oleh luas permukaan, konsentrasi, tekanan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan digunakan untuk menjelaskan pengaruh faktor-faktor tersebut pada laju reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi dan kinetika kimia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk.
2) Kinetika kimia mempelajari laju reaksi kimia dan mekanisme reaksinya.
3) Faktor seperti konsentrasi reaktan, temperatur, dan kehadiran katalis dapat mempengaruhi la
Bab ini membahas kinetika reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan menjelaskan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh energi kinetik dan arah partikel yang bertumbukan. Laju reaksi ditentukan oleh persamaan yang melibatkan konsentrasi, tetapan laju reaksi, dan orde reaksi terhadap pereaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia seperti suhu, konsentrasi, molaritas, luas permukaan kontak, dan katalis. Semakin tinggi suhu dan konsentrasi, semakin besar pula laju reaksi. Molaritas dan luas permukaan kontak yang besar juga akan mempercepat laju reaksi, sementara katalis dapat mempercepat laju reaksi tanpa terlibat dalam reaksi.
Reaksi kimia berlangsung dengan laju tertentu yang menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat setiap satuan waktu. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk, dan dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, suhu, dan keberadaan katalis. Hukum laju reaksi menyatakan laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi pereaksi dengan men
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi kimia, termasuk definisi laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis, hukum laju reaksi, dan cara menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan.
Laporan praktikum ini membahas tentang pemurnian protein menggunakan metode elektroforesis gel poliakrilamid (SDS-PAGE). Tahapan yang dilakukan meliputi isolasi protein, pengendapan protein dengan amonium sulfat, dialisis, dan pemisahan protein menggunakan SDS-PAGE. Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami cara pemisahan protein menggunakan metode SDS-PAGE.
Laporan praktikum ini membahas tentang pemurnian protein menggunakan metode elektroforesis gel poliakrilamid (SDS-PAGE). Tahapan yang dilakukan meliputi isolasi protein, pengendapan protein dengan amonium sulfat, dialisis, dan pemisahan protein menggunakan SDS-PAGE. Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami cara pemisahan protein menggunakan metode SDS-PAGE.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan nilai-nilai Islam dalam bidang farmasi, mencakup landasan hukum Islam tentang kesehatan dan obat-obatan, pengobatan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, serta penelitian mutakhir tentang manfaat madu, susu dan air seni unta, teh hijau, dan pengobatan hepatitis C.
Analisis kadar parasetamol pada sediaan cair dengan metode KCKT untuk menentukan kadar asetaminofen aktif dalam sirup. Tahapan meliputi pemisahan zat aktif, identifikasi kualitatif, pembuatan larutan baku dan uji, kromatografi larutan uji dan baku untuk menghitung kadar parasetamol dalam sirup.
3. Kinetika kimia merupakan cabang dari kimia fisika yang mempengaruhi
system kimia yang tergantung pada waktu, seperti system yang memiliki komposisi
kimia yang berubah selama perubahan waktu tertentu.
PENGERTIAN KINETIKA KIMIA
LAJU REAKSI
Laju reaksi merupakan laju pengurangan rektan tiap
satuan waktu, atau laju pembentukan produk tiap
satuan waktu.
Secara umum, bila A -> B, maka laju rekasi (V) dapat
dinyatakan dengan rumus :
V =
[]
atau v =
+ []
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
a. Sifat dan Keadaan Zat
Dalam reksi kimia terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan, dimana jenis ikatan yang dimiliki oleh
reaktan dapat mempengaruhi laju rekasi. Selain itu, luas permukaan zat-zat yang beraksi sangat berpengaruh
terhadapa laju rekasi, sehingga suatu zat dalam bentuk serbuk dan bongkahan/kepingan akan memiliki laju rekasi
yang berbeda.
b. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi zat reaktan berarti besar kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif,
sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbukan yang efektif adalah tumbukan antar moleko; yang
menghasilkan reaksi, dan hanya dapat terjadi bila molekul yang bertumbukan tersebut memiliki energy akativasi
yang cukup. Energi aktivasi adalah energy minimum yang harus dimiliki molekul agar tumbukannya menghasilkan
reaksi.
c. Temperatur
Menaikkan suhu berarti menambahkan energy, sehingga energy kinetic molekul=molekul akan
meningkat. Akibatnya molekul-molekul yang bereaksi menjadi lebih aktif mengadakan tumbukan. Dengan kata lain,
kenaikan suhu menyebabkan gerakan molekul makin cepat sehingga kemungkinan tumbukan yang efektif makin
banyak terjadi.
d. Katalisator
Katalisator adalah zat yang mempercepat rekasi, tetapi tidak ikut bereaksi. Adanya katalis akan
menurunkan energy aktivasi (Ea) dari suatu reaksi sehingga lebih mudah dilampaui oleh molekul-molekul reaktan
akibatnya reaksi menjadi lebih cepat.
5. Hukum laju menunjukkan hubungan antara laju
reaksi dengan konsentrasi reaktan. Dalam penurunan
hukum laju dikenal istilah orde reaksi atau tingkat reaksi,
yaitu bilangan pangkat yang menyatakan hubungan
konsentrasi zat dengan laju reaksi. Harga orde reaksi hanya
dapat ditentukan melalui eksperimen, sedangkan tahap
penentu laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat.
HUKUM LAJU
6. Reaksi Orde nol
Hukum laju ; v = k [A]o
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju
rekasi pada BI diperoleh rumus :
Ao-At = k.t
7. Reaksi Orde Satu
Hukum laju : V = k [A]
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju reaksi pada BI diperoleh
rumus :
1n Ao/At = k.t
8. Reaksi Orde Dua
Hukum laju : V = k [A]2
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju reaksi
pada BI diperoleh rumus :
9. PENENTUAN ORDE REAKSI
Harga orde reaksi dapat bernilai 0, 1, 2 atau 3
bahkan dapat bernilai pecahan yang sederhana.
Langkah-langkah penentuan orde reaksi
berdasarkan pada data ekesperimen, yaitu
sebagai berikut :
a. Data eksperimen harus pada suhu tetap untuk
mendapatkan harga k yang tetap
b. Orde reaksi dicari dengan membandingkan
persamaan laju rekasi :
10. PENENTUAN
KONSTANTA LAJU
REAKSI
Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Daripersamaan HukumLaju
Persamaan hokum laju dapat digunakan untuk menentukan harga k
dengan menggambar grafik 1n [A] versus t, sehingga akan diperoleh
gradient atau (tg留), yaitu k dengan intersep 1n A.
Misalnya untuk reaksi orde satu ; 1n At = 1n A0 k t.
Intersip tg