Kinetika kimia membahas laju reaksi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sifat zat, konsentrasi, temperatur, dan katalisator. Hukum laju menunjukkan hubungan antara laju reaksi dan konsentrasi reaktan yang ditentukan orde reaksinya melalui eksperimen.
3. Kinetika kimia merupakan cabang dari kimia fisika yang mempengaruhi
system kimia yang tergantung pada waktu, seperti system yang memiliki komposisi
kimia yang berubah selama perubahan waktu tertentu.
PENGERTIAN KINETIKA KIMIA
LAJU REAKSI
Laju reaksi merupakan laju pengurangan rektan tiap
satuan waktu, atau laju pembentukan produk tiap
satuan waktu.
Secara umum, bila A -> B, maka laju rekasi (V) dapat
dinyatakan dengan rumus :
V =
[]
atau v =
+ []
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
a. Sifat dan Keadaan Zat
Dalam reksi kimia terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan, dimana jenis ikatan yang dimiliki oleh
reaktan dapat mempengaruhi laju rekasi. Selain itu, luas permukaan zat-zat yang beraksi sangat berpengaruh
terhadapa laju rekasi, sehingga suatu zat dalam bentuk serbuk dan bongkahan/kepingan akan memiliki laju rekasi
yang berbeda.
b. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi zat reaktan berarti besar kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif,
sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbukan yang efektif adalah tumbukan antar moleko; yang
menghasilkan reaksi, dan hanya dapat terjadi bila molekul yang bertumbukan tersebut memiliki energy akativasi
yang cukup. Energi aktivasi adalah energy minimum yang harus dimiliki molekul agar tumbukannya menghasilkan
reaksi.
c. Temperatur
Menaikkan suhu berarti menambahkan energy, sehingga energy kinetic molekul=molekul akan
meningkat. Akibatnya molekul-molekul yang bereaksi menjadi lebih aktif mengadakan tumbukan. Dengan kata lain,
kenaikan suhu menyebabkan gerakan molekul makin cepat sehingga kemungkinan tumbukan yang efektif makin
banyak terjadi.
d. Katalisator
Katalisator adalah zat yang mempercepat rekasi, tetapi tidak ikut bereaksi. Adanya katalis akan
menurunkan energy aktivasi (Ea) dari suatu reaksi sehingga lebih mudah dilampaui oleh molekul-molekul reaktan
akibatnya reaksi menjadi lebih cepat.
5. Hukum laju menunjukkan hubungan antara laju
reaksi dengan konsentrasi reaktan. Dalam penurunan
hukum laju dikenal istilah orde reaksi atau tingkat reaksi,
yaitu bilangan pangkat yang menyatakan hubungan
konsentrasi zat dengan laju reaksi. Harga orde reaksi hanya
dapat ditentukan melalui eksperimen, sedangkan tahap
penentu laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat.
HUKUM LAJU
6. Reaksi Orde nol
Hukum laju ; v = k [A]o
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju
rekasi pada BI diperoleh rumus :
Ao-At = k.t
7. Reaksi Orde Satu
Hukum laju : V = k [A]
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju reaksi pada BI diperoleh
rumus :
1n Ao/At = k.t
8. Reaksi Orde Dua
Hukum laju : V = k [A]2
Melalui penurunan dari persamaan pengertian laju reaksi
pada BI diperoleh rumus :
9. PENENTUAN ORDE REAKSI
Harga orde reaksi dapat bernilai 0, 1, 2 atau 3
bahkan dapat bernilai pecahan yang sederhana.
Langkah-langkah penentuan orde reaksi
berdasarkan pada data ekesperimen, yaitu
sebagai berikut :
a. Data eksperimen harus pada suhu tetap untuk
mendapatkan harga k yang tetap
b. Orde reaksi dicari dengan membandingkan
persamaan laju rekasi :
10. PENENTUAN
KONSTANTA LAJU
REAKSI
Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Daripersamaan HukumLaju
Persamaan hokum laju dapat digunakan untuk menentukan harga k
dengan menggambar grafik 1n [A] versus t, sehingga akan diperoleh
gradient atau (tg留), yaitu k dengan intersep 1n A.
Misalnya untuk reaksi orde satu ; 1n At = 1n A0 k t.
Intersip tg