Bhasa Indonesia ( penempatan tanda baca titik )Anggitya Putri
Ìý
Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Contoh: - Saya suka makan nasi.Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, mulai dari titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya, seru, kurung, kurung siku, petik, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, dan tanya. Secara garis besar, dibahas tentang konteks penggunaan masing-masing tanda baca dan contoh-contoh penerapannya dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan yang disempurnakan (EYD) dan aturannya, meliputi penggunaan huruf, tanda baca, penulisan kata, angka, dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Ejaan merupakan hal penting dalam bahasa tulis yang mencakup penulisan huruf, kata, angka, dan tanda baka. Ejaan yang disempurnakan memiliki fungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa, kosa kata, dan penyaring unsur bahasa asing. Dokumen ini menjelaskan penulisan huruf, kata, tanda baka, serta penyerapan unsur asing dalam Ejaan Yang Disempurnakan.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk penjelasan tentang penggunaan titik, koma, titik dua, titik koma, hubung, pisah, dan elipsis."
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini, termasuk perbedaan ejaan dari masa ke masa dan penjelasan mengenai penulisan huruf, bilangan, dan kata serapan dalam bahasa Indonesia."
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia serta penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam penulisan bahasa Indonesia meliputi penulisan huruf, gabungan kata, angka, tanda baca, dan pembentukan kata.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia secara umum dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan secara khusus, termasuk aturan penggunaan huruf besar, huruf miring, dan penulisan kata."
Ejaan merupakan hal penting dalam bahasa tulis yang mencakup penulisan huruf, kata, angka, dan tanda baka. Ejaan yang disempurnakan memiliki fungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa, kosa kata, dan penyaring unsur bahasa asing. Dokumen ini menjelaskan penulisan huruf, kata, tanda baka, serta penyerapan unsur asing dalam Ejaan Yang Disempurnakan.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk penjelasan tentang penggunaan titik, koma, titik dua, titik koma, hubung, pisah, dan elipsis."
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini, termasuk perbedaan ejaan dari masa ke masa dan penjelasan mengenai penulisan huruf, bilangan, dan kata serapan dalam bahasa Indonesia."
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia serta penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam penulisan bahasa Indonesia meliputi penulisan huruf, gabungan kata, angka, tanda baca, dan pembentukan kata.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia secara umum dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan secara khusus, termasuk aturan penggunaan huruf besar, huruf miring, dan penulisan kata."
3. Pengertian
• Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan
untuk menandai akhir dari sebuah kalimat dalam
berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil
yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah
kalimat, seperti di akhir kalimat.
• Tanda titik juga digunakan dalam singkatan.
• Dalam komputer, tanda titik sering digunakan
sebagai delimiter yang biasa disebut dot, sebagai
contoh dalam lookup DNS dan nama berkas,
seperti:
www.wikipedia.orgdocument.doc192.168.0.1
4. • Tanda titik juga digunakan sebagai representasi
desimal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan
negara lain yang menuturkan bahasa Inggris.
Dalam bahasa Indonesia, representasi desimal
dilambangkan dengan koma.
• Dalam bahasa pemrograman, tanda titik
berhubungan dengan karakter 46
di Unicode danASCII, atau 0x2E. Tanda titik
digunakan dalam sejumlah bahasa
pemrograman sebagai bagian penting
dari sintaksis.
5. Penggunaan
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi
jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
– Irwan S. Gatot
– George W. Bush
• Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak
dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
6. 3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan
gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
– Dr. (doktor)
– S.E. (sarjana ekonomi)
– Kol. (kolonel)
– Bpk. (bapak)
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau
ungkapan yang sudah sangat umum. Pada
singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
– dll. (dan lain-lain)
– dsb. (dan sebagainya)
– tgl. (tanggal)
– hlm. (halaman)
7. 5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka
jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Contoh:
– Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
– 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156
orang.
8. 7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
– Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
– Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam
akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
– DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
– PT (Perseroan Terbatas)
– WHO (World Health Organization)
– SIM (Surat Izin Mengemudi)
– Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
– rapim (rapat pimpinan)
9. 9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang
kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang.
contoh:
– Cu (tembaga)
– 52 cm
– l (liter)
– Rp350,00
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang
merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel,
dan sebagainya.
contoh:
– Latar Belakang Pembentukan
– Sistem Acara
– Lihat Pula