ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
7
Most read
8
Most read
11
Most read
konflik masyarakat pesisir
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
KELAS : MSP B
SEMESTER : GANJIL
KELOMPOK : II
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
1. ANDI NURHASSANAH H.
2. FAJAR HYGMATIAR
3. HERI SURIYONO
4. HESTIANA
5. INDAH PRATIWI
6. ISNAWATI
7. LA DIDU
8. LA ASRIN
9. MUZAKIRAH MUHLIS
10. SAIDMAN
I1 A1 14 062
I1 A1 14 036
I1 A1 14 004
I1 A1 14 056
I1 A1 14 084
I1 A1 14 006
I1 A1 14 008
I1 A1 14 050
I1 A1 14 076
I1 A1 14 022
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Konflik adalah suatu tindakan, tuntutan atau
sikap yang timbul akibat tidak kuasaan
seseorang atau kelompok dalam masyarakat
terhadap sesuatu hal. Kehidupan Masyarakat
nelayan pun tidak luput dari yang namanya
konflik. Yang mana ada empat macam konflik
dalam kehidupan nelayan yaitu, konflik kelas,
konflik orientasi, konflik agraria dan konflik
primordial.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
1. Konflik Kelas.
Konflik kelas atau disebut juga konflik vertikal, yakni
konflik antar nelayan perikanan industri dengan nelayan
rakyat. Hal ini biasanya dipicu oleh perbedaan upaya
tangkap (effort), yang dicerminkan oleh ukuran kapal dan
penerapan teknologi.
2. Konflik Orientasi.
Konflik orientasi yaitu konflik antara nelayan yang
berorintasi pasar dengan nelayan yang masih terikat nilai-
nilai tradisional. Nelayan berorientasi pasar biasanya
mengabaikan aspek kelestarian untuk mendapatkan hasil
tangkapan sebanyak-banyaknya
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Lanjutan. . . .
3. Konflik Agraria.
Konflik Agraria yaitu konflik perebutan penangkapan (fishing
ground), biasanya terjadi antar nelayan yang berbeda
domisilinya. Konflik seperti ini yang sekarang sedang marak,
sebagai dampak euforia ekonomi daerah.
4. Konflik Primordial
Konflik Primordial terjadi sebagai akibat perbedaan identitas
atau sosial budaya, misalnya etnik dan daerah asal. Konflik
ini agak kabur sebagai konflik tersendiri, karena seringkali
sebagai selubung dari konflik lainnya yakni konflik kelas,
orientasi dan agraria.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Konflik Antara Nelayan Indramayu dan Nelayan Rembang (Jepara).
1. Faktor Penyebab Konflik Agraria.
Adanya penyerobotan wilayah tangkap yang dilakukan
nelayan rumpon. Dimana mereka memasang rumpon
ditempat jaring-jaring nelayan Indramayu disebar. Yaitu
disepanjang titik pencarian ikan wilayah selatan dan utara
laut Jawa. Akibatnya pendapatan nelayan jaring Indramayu
berkurang.
Jenis konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu
dengan nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara) ada tiga
yakni konflik agraria, konflik kelas dan konflik orientasi.
Mengapa demikian? Karena konflik tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor:
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Lanjutan. . . .
2. Faktor Penyebab Konflik Kelas.
Alat yang digunakan nelayan Rembang adalah Rumpon
are-are yang mana hasil tangkapannya lebih banyak.
3. Faktor Penyebab Konflik Orientasi.
Selain faktor diatas, faktor lain yang mempengaruhi konflik
tersebut adalah rumpon yang disebar oleh nelayan Jepara
merusak jaring-jaring nelayan Indramayu sehingga hasil
tangkapan berkurang. Akibatnya nelayan Indramayu
merugi hingga 20 juta.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
•Solusi Untuk Mengatasi Konflik.
1. Pengakuan Identitas.
Pengakuan identitas yang kami maksud disini adalah
menghormati atau menghargai. Apabila di suatu wilayah
tangkap sudah ada kelompok lain yang terlebih dahulu,
maka kelompok lain harus mencari wilayah tangkap lain.
Dengan begitu akan ada saling menghargai antar nelayan
sehingga mengurangi konflik yang terjadi.
Begitu juga dengan nelayan Rumpon are-are
Jepara, mereka sudah harus mencari wilayah tangkap baru
untuk menyebar rumponnya. Sehingga nelayan jaring
Indramayu bisa kembali melaut dan sama-sama
menghasilkan tangkapan yang memuaskan dari kedua
belah pihak.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Lanjutan . . . .
2. Asimilasi Inovatif.
Sebagaimana yang kita ketahui pengertian asimilasi adalah
pembauran dua kebudayaan disertai dengan hilangnya ciri
khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan
baru.Tiap daerah tentunya memiliki kebudayaan berbeda yang
masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Begitupun dalam
hal penangkapan ikan, tiap daerah pasti memiliki caranya
tersendiri.
Melihat hal tersebut, kelompok nelayan dari daerah
yang berbeda dapat bekerja sama untuk menghasilkan
tangkapan yang lebih memuaskan. Dengan cara mereka harus
menerapkan cara penangkapan masing-masing dalam satu
wilayah tangkap tanpa merugikan kelompok manapun.
Kombinasi seperti ini bukan tidak mungkin dapat menciptakan
cara penangkapan baru yang menguntungkan semua pihak.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
3. Memberi Ruang Bagi Nelayan Lokal.
Disetiap wilayah atau daerah perairan pasti memiliki
nelayannya masing-masing atau disebut dengan nelayan
lokal. Kelompok nelayan pendatang yang ingin
menangkap ikan disuatu wilayah tentu harus memberi
ruang bagi nelayan lokal. Maksudnya mereka boleh saja
menangkap ikan di daerah lain tetapi tidak boleh
menyisir semua perairan di wilayah tersebut. Sebab
nelayan lokal juga butuh ruang untuk wilayah
penangkapan mereka.
Lanjutan. . . .
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Lanjutan. . . .
4. Pembagian Waktu Penangkapan.
Kasus antara nelayan jaring Indramayu dengan
nelayan Rumpon are-are Jepara terjadi karena wilayah
penangkapan ikan mereka berada di tempat yang sama
tetapi dengan alat tangkap yang berbeda. Hal tersebut
bisa diatasi dengan pembagian waktu penangkapan di
wilayah itu untuk kedua kelompok. Misalnya nelayan
jaring menangkap ikan mulai dari senin hingga kamis
sedangkan nelayan rumpon hari Jum’at hingga sabtu. Dan
ketika waktu penangkapan mereka sudah selesai, mereka
harus mengangkat atau membersihkan alat tangkap
masing-masing sehingga tidak mengganggu ketika
kelompok lainnya menangkap ikan.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Lanjutan . . . .
5. Perlu Adanya Perhatian Dari Pemerintah
Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antar nelayan ,
Pemerintah harus turut ikut menyelesaikan konflik yang
terjadi dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan
Rembang (Jepara), dimana harus memberikan solusi
pemecahan konflik yang terjadi. Disamping itu Dinas
Perikanan dan Kelautan Rembang(Jepara) harus
mempertegas peraturan yang berlaku pada Nelayan
pendatang, Agar dapat menghindari terjadinya konflik
antar Nelayan.
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu dengan
nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara) ada tiga yakni
Konflik Agraria, Konflik Kelas dan konflik orientasi. Adapun
jenis-jenis konflik yaitu;
1. Konflik Kelas.
2. Konflik Orientasi
3. Konflik Agraria
4. konflik Primordial
Berdasarkan kasus antara nelayan Indramayu
dengan nelayan Rembang, kami memiliki beberapa solusi:
1. Pengakuan Identitas.
2. Asimilasi Inovatif.
3. Memberi Ruang Bagi Nelayan Lokal.
4. Pembagian Waktu Penangkapan.
5. Perlu Adanya Perhatian Dari Pemerintah
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Gambar I. Alat Rumpon Gambar II. Hasil Tangkap Nelayan
Gambar III. Alat Tangkap Ikan (Jaring) Gambar IV. Alat Tangkap Ikan
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Di internet pada tanggal 4 -11 -2014 pada Web: cuplik.com,
Koran Fajar Cirebon
MATERI ASLI
SOSPER KELOMPOK II, MSP B
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
PENUTUP
NK
X
BERANDA
KESIMPULAN
Oleh : . . . . . .
KELOMPOK II
MSP B
FPIK UHO
KENDARI 2014
WE THINK
CLEAR….!!!!

By, by…….
OK….....GAYS,,,,,

More Related Content

What's hot (20)

DOCX
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Ainun Dita Febriyanti
PPTX
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
DOCX
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Septian Muna Barakati
PPTX
1 a. agribisnis perikanan
Andary Aindåapryl
PPT
Potensi perikanan budidaya
Hasanuddin University
PPT
Sosiologi masyarakat pesisir
ridwantobukublogspot
PPTX
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
Andary Aindåapryl
DOCX
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Septian Muna Barakati
PPTX
Perikanan
anandhitaef
PPT
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
Yayasan TERANGI
PPTX
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Guruh Adhi
DOCX
Fitoplankton
Yosie Andre Victora
PPTX
Ekosistem air tawar.ppt
elissofi
PPTX
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Siti Sahati
PDF
Proposal perikanan l ampung utara
BappedaLampungUtara
DOCX
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
nautika
PPT
Unsur unsur mayor-air_laut
Ahmad Nur
DOCX
Plankton net
Yosie Andre Victora
PDF
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Syawalina Soerbakti
PDF
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
University of Brawijaya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Ainun Dita Febriyanti
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Septian Muna Barakati
1 a. agribisnis perikanan
Andary Aindåapryl
Potensi perikanan budidaya
Hasanuddin University
Sosiologi masyarakat pesisir
ridwantobukublogspot
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
Andary Aindåapryl
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Septian Muna Barakati
Perikanan
anandhitaef
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
Yayasan TERANGI
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Guruh Adhi
Ekosistem air tawar.ppt
elissofi
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Siti Sahati
Proposal perikanan l ampung utara
BappedaLampungUtara
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
nautika
Unsur unsur mayor-air_laut
Ahmad Nur
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Syawalina Soerbakti
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
University of Brawijaya

Viewers also liked (8)

DOCX
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
YOHANIS SAHABAT
PPTX
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
Khusnul Khotimah
DOC
Makalah osmoregulasi
Sriatin Rahayu
PPTX
Pembuatan Kecap Ikan
Adhea Tanlar
PPTX
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
cindyanggrainy
PPTX
Nuzul al qur’an ppt
Khusnul Khotimah
PPTX
LIPID
konita sari
PDF
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Luminary Labs
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
YOHANIS SAHABAT
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
Khusnul Khotimah
Makalah osmoregulasi
Sriatin Rahayu
Pembuatan Kecap Ikan
Adhea Tanlar
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
cindyanggrainy
Nuzul al qur’an ppt
Khusnul Khotimah
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Luminary Labs
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
barisan dan deret aritmatika dan geometri
RIAANGGREINI3
PDF
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Modul Ajar Matematika Kelas 12 Deep Learning
Adm Guru
PPTX
Tarbiyah_Jinsiyah_Anak_8-12_Full.pptx pendidikan seksual
Nayma612
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
PDF
Modul Ajar IPA Kelas 7 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PDF
Brosur Kedokteran kampus almuslimFIX.pdf
ssuserd5d08f
PDF
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin
PPTX
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
DOCX
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
PDF
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
PDF
Modul Ajar Ekonomi Kelas 10 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Booklet Berbasis ݺߣShare mengenal Kalsium.pdf
iraw72694
PPTX
HAL-HAL YANG DILARANGAN SAAT HAID DAN NIFASpptx
idarohmawati73
PDF
Buku Matematika Guru KLS V kurikulum .
JuraeniJuraeni
PPTX
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
PDF
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
PDF
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin
PPTX
Bahan KKA dan PM_DinasPendidikan_Dinas Pendidikan,Bahan KKA dan PM_DinasPendi...
sefurohman1
barisan dan deret aritmatika dan geometri
RIAANGGREINI3
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar Matematika Kelas 12 Deep Learning
Adm Guru
Tarbiyah_Jinsiyah_Anak_8-12_Full.pptx pendidikan seksual
Nayma612
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
Modul Ajar IPA Kelas 7 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
Brosur Kedokteran kampus almuslimFIX.pdf
ssuserd5d08f
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
Modul Ajar Ekonomi Kelas 10 Deep Learning
Adm Guru
Booklet Berbasis ݺߣShare mengenal Kalsium.pdf
iraw72694
HAL-HAL YANG DILARANGAN SAAT HAID DAN NIFASpptx
idarohmawati73
Buku Matematika Guru KLS V kurikulum .
JuraeniJuraeni
GEOGRAFI TINGKATAN 3 BAB 5 HIDUPAN LIAR DI MALAYSIA.pptx
OOIBEEKHUANMoe
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin
Bahan KKA dan PM_DinasPendidikan_Dinas Pendidikan,Bahan KKA dan PM_DinasPendi...
sefurohman1
Ad

konflik masyarakat pesisir

  • 2. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN KELAS : MSP B SEMESTER : GANJIL KELOMPOK : II
  • 3. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN 1. ANDI NURHASSANAH H. 2. FAJAR HYGMATIAR 3. HERI SURIYONO 4. HESTIANA 5. INDAH PRATIWI 6. ISNAWATI 7. LA DIDU 8. LA ASRIN 9. MUZAKIRAH MUHLIS 10. SAIDMAN I1 A1 14 062 I1 A1 14 036 I1 A1 14 004 I1 A1 14 056 I1 A1 14 084 I1 A1 14 006 I1 A1 14 008 I1 A1 14 050 I1 A1 14 076 I1 A1 14 022
  • 4. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Konflik adalah suatu tindakan, tuntutan atau sikap yang timbul akibat tidak kuasaan seseorang atau kelompok dalam masyarakat terhadap sesuatu hal. Kehidupan Masyarakat nelayan pun tidak luput dari yang namanya konflik. Yang mana ada empat macam konflik dalam kehidupan nelayan yaitu, konflik kelas, konflik orientasi, konflik agraria dan konflik primordial.
  • 5. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN 1. Konflik Kelas. Konflik kelas atau disebut juga konflik vertikal, yakni konflik antar nelayan perikanan industri dengan nelayan rakyat. Hal ini biasanya dipicu oleh perbedaan upaya tangkap (effort), yang dicerminkan oleh ukuran kapal dan penerapan teknologi. 2. Konflik Orientasi. Konflik orientasi yaitu konflik antara nelayan yang berorintasi pasar dengan nelayan yang masih terikat nilai- nilai tradisional. Nelayan berorientasi pasar biasanya mengabaikan aspek kelestarian untuk mendapatkan hasil tangkapan sebanyak-banyaknya
  • 6. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Lanjutan. . . . 3. Konflik Agraria. Konflik Agraria yaitu konflik perebutan penangkapan (fishing ground), biasanya terjadi antar nelayan yang berbeda domisilinya. Konflik seperti ini yang sekarang sedang marak, sebagai dampak euforia ekonomi daerah. 4. Konflik Primordial Konflik Primordial terjadi sebagai akibat perbedaan identitas atau sosial budaya, misalnya etnik dan daerah asal. Konflik ini agak kabur sebagai konflik tersendiri, karena seringkali sebagai selubung dari konflik lainnya yakni konflik kelas, orientasi dan agraria.
  • 7. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Konflik Antara Nelayan Indramayu dan Nelayan Rembang (Jepara). 1. Faktor Penyebab Konflik Agraria. Adanya penyerobotan wilayah tangkap yang dilakukan nelayan rumpon. Dimana mereka memasang rumpon ditempat jaring-jaring nelayan Indramayu disebar. Yaitu disepanjang titik pencarian ikan wilayah selatan dan utara laut Jawa. Akibatnya pendapatan nelayan jaring Indramayu berkurang. Jenis konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu dengan nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara) ada tiga yakni konflik agraria, konflik kelas dan konflik orientasi. Mengapa demikian? Karena konflik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor:
  • 8. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Lanjutan. . . . 2. Faktor Penyebab Konflik Kelas. Alat yang digunakan nelayan Rembang adalah Rumpon are-are yang mana hasil tangkapannya lebih banyak. 3. Faktor Penyebab Konflik Orientasi. Selain faktor diatas, faktor lain yang mempengaruhi konflik tersebut adalah rumpon yang disebar oleh nelayan Jepara merusak jaring-jaring nelayan Indramayu sehingga hasil tangkapan berkurang. Akibatnya nelayan Indramayu merugi hingga 20 juta.
  • 9. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN •Solusi Untuk Mengatasi Konflik. 1. Pengakuan Identitas. Pengakuan identitas yang kami maksud disini adalah menghormati atau menghargai. Apabila di suatu wilayah tangkap sudah ada kelompok lain yang terlebih dahulu, maka kelompok lain harus mencari wilayah tangkap lain. Dengan begitu akan ada saling menghargai antar nelayan sehingga mengurangi konflik yang terjadi. Begitu juga dengan nelayan Rumpon are-are Jepara, mereka sudah harus mencari wilayah tangkap baru untuk menyebar rumponnya. Sehingga nelayan jaring Indramayu bisa kembali melaut dan sama-sama menghasilkan tangkapan yang memuaskan dari kedua belah pihak.
  • 10. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Lanjutan . . . . 2. Asimilasi Inovatif. Sebagaimana yang kita ketahui pengertian asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.Tiap daerah tentunya memiliki kebudayaan berbeda yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Begitupun dalam hal penangkapan ikan, tiap daerah pasti memiliki caranya tersendiri. Melihat hal tersebut, kelompok nelayan dari daerah yang berbeda dapat bekerja sama untuk menghasilkan tangkapan yang lebih memuaskan. Dengan cara mereka harus menerapkan cara penangkapan masing-masing dalam satu wilayah tangkap tanpa merugikan kelompok manapun. Kombinasi seperti ini bukan tidak mungkin dapat menciptakan cara penangkapan baru yang menguntungkan semua pihak.
  • 11. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN 3. Memberi Ruang Bagi Nelayan Lokal. Disetiap wilayah atau daerah perairan pasti memiliki nelayannya masing-masing atau disebut dengan nelayan lokal. Kelompok nelayan pendatang yang ingin menangkap ikan disuatu wilayah tentu harus memberi ruang bagi nelayan lokal. Maksudnya mereka boleh saja menangkap ikan di daerah lain tetapi tidak boleh menyisir semua perairan di wilayah tersebut. Sebab nelayan lokal juga butuh ruang untuk wilayah penangkapan mereka. Lanjutan. . . .
  • 12. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Lanjutan. . . . 4. Pembagian Waktu Penangkapan. Kasus antara nelayan jaring Indramayu dengan nelayan Rumpon are-are Jepara terjadi karena wilayah penangkapan ikan mereka berada di tempat yang sama tetapi dengan alat tangkap yang berbeda. Hal tersebut bisa diatasi dengan pembagian waktu penangkapan di wilayah itu untuk kedua kelompok. Misalnya nelayan jaring menangkap ikan mulai dari senin hingga kamis sedangkan nelayan rumpon hari Jum’at hingga sabtu. Dan ketika waktu penangkapan mereka sudah selesai, mereka harus mengangkat atau membersihkan alat tangkap masing-masing sehingga tidak mengganggu ketika kelompok lainnya menangkap ikan.
  • 13. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Lanjutan . . . . 5. Perlu Adanya Perhatian Dari Pemerintah Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antar nelayan , Pemerintah harus turut ikut menyelesaikan konflik yang terjadi dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang (Jepara), dimana harus memberikan solusi pemecahan konflik yang terjadi. Disamping itu Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang(Jepara) harus mempertegas peraturan yang berlaku pada Nelayan pendatang, Agar dapat menghindari terjadinya konflik antar Nelayan.
  • 14. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu dengan nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara) ada tiga yakni Konflik Agraria, Konflik Kelas dan konflik orientasi. Adapun jenis-jenis konflik yaitu; 1. Konflik Kelas. 2. Konflik Orientasi 3. Konflik Agraria 4. konflik Primordial Berdasarkan kasus antara nelayan Indramayu dengan nelayan Rembang, kami memiliki beberapa solusi: 1. Pengakuan Identitas. 2. Asimilasi Inovatif. 3. Memberi Ruang Bagi Nelayan Lokal. 4. Pembagian Waktu Penangkapan. 5. Perlu Adanya Perhatian Dari Pemerintah
  • 15. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Gambar I. Alat Rumpon Gambar II. Hasil Tangkap Nelayan Gambar III. Alat Tangkap Ikan (Jaring) Gambar IV. Alat Tangkap Ikan
  • 16. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Di internet pada tanggal 4 -11 -2014 pada Web: cuplik.com, Koran Fajar Cirebon MATERI ASLI
  • 17. SOSPER KELOMPOK II, MSP B MATERI REFERENSI PENYUSUN PENUTUP NK X BERANDA KESIMPULAN Oleh : . . . . . . KELOMPOK II MSP B FPIK UHO KENDARI 2014