Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat pesisir dan nelayan di Indonesia, termasuk perbedaan dengan masyarakat agraris, struktur sosial, dinamika perubahan teknologi, dan pengertian budaya bahari.
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013Aldo Rahmat
油
Dokumen tersebut membahas sistem perikanan yang terdiri dari tiga subsistem yaitu sistem alami, sistem sosial, dan sistem manajemen. Sistem perikanan awalnya merupakan sistem alami yang terbentuk dari interaksi antara berbagai komponen seperti habitat, sumberdaya ikan, dan komunitas. Kemudian manusia mulai terlibat dengan melakukan aktivitas penangkapan ikan dan budidaya ikan sehingga membentuk subsistem sosial dan manaj
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis perikanan, termasuk definisi perikanan dan ikan menurut UU No. 31 tahun 2004, empat subsistem agribisnis perikanan yaitu sarana dan prasarana, produksi, pengolahan, dan pemasaran, serta sistem pendukung agribisnis perikanan seperti lembaga permodalan dan penelitian.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit dan hama pada budidaya ikan. Penjelasan meliputi pengertian penyakit ikan, penyebabnya, jenis penyakit, gejala, dan cara pencegahannya. Jenis hama yang dijelaskan adalah predator, kompetitor, dan perusak beserta penyebab munculnya hama dan cara pengendaliannya secara kimiawi dan nonkimiawi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu dengan nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara). Ada tiga jenis konflik yaitu konflik agraria, kelas, dan orientasi. Disebutkan pula beberapa solusi untuk mengurangi konflik seperti pengakuan identitas, asimilasi inovatif, memberi ruang bagi nelayan lokal, pembagian waktu penangkapan, dan perhatian dari p
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Sistem imunitas ikan merupakan pengetahuan mendasar untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan. Sistem ini terdiri atas kekebalan non-spesifik dan spesifik. Kekebalan non-spesifik meliputi pertahanan fisik dan humoral seperti lisozim dan interferon, sedangkan spesifik melibatkan limfosit, sel B, dan antibodi. Faktor lingkungan, nutrisi, dan stres dapat mempengaruhi sistem imunitas ikan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan ikan tradisional seperti pengeringan, penggaraman, pemindangan, pengasapan, fermentasi, dan pengolahan rumput laut. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan ikan serta jenis-jenis penggaraman ikan. Metode fermentasi ikan dengan menggunakan ekstrak nenas juga dijelaskan.
1. Dokumen menjelaskan tentang definisi nelayan dan struktur sosial masyarakat nelayan.
2. Terdapat empat kategori utama dalam struktur sosial nelayan yaitu pemilik kapal, nakhoda, buruh nelayan, dan pedagang ikan.
3. Interaksi sosial di antara kelompok-kelompok ini didasarkan pada norma dan peran masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum program peningkatan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Cilacap tahun 2021, meliputi pendataan nelayan, penerbitan kartu identitas KUSUKA, sertifikasi tanah, asuransi nelayan, pelatihan, dan bantuan lainnya."
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanAji Sanjaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian umur ikan dan fase pertumbuhan ikan. Secara umum, umur ikan ditentukan berdasarkan lamanya ikan hidup sejak menetas hingga dewasa, dan terdapat berbagai metode untuk menentukan umur ikan secara langsung maupun tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pengangguran di Indonesia yang belum terpecahkan dan berdampak luas seperti kemiskinan dan perubahan sikap masyarakat. Dokumen juga menjelaskan peranan penting kewirausahaan dalam mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu usaha kecil yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran adalah budidaya ikan lele yang membutuhkan modal kecil nam
Dokumen tersebut membahas tiga jenis alat tangkap ikan yaitu aktif, pasif, dan statis. Alat aktif seperti trawl dan tonda bergerak untuk menangkap ikan, sedangkan alat pasif seperti jaring insang dan rawai diam sambil menunggu ikan tertangkap, dan alat statis seperti bubu berupa perangkap untuk menangkap ikan. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik masing-masing alat tangkap dan j
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxTinche Clara
油
Bagaimana cara memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat perikanan di negara Indonesia?Pertanyaan ini akan dapat terjawab jika kita menguasai dan mendalami berbagai wawasan yang terkait dengan pemahaman tentang kenyataan sosial ekonomi masyarakat perikanan dikarenakan pemahaman kita terhadap bangunan dari kehidupan sosial ekonomi masyarakat akan sangat tergantung pada wawasan kita sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis perikanan, termasuk definisi perikanan dan ikan menurut UU No. 31 tahun 2004, empat subsistem agribisnis perikanan yaitu sarana dan prasarana, produksi, pengolahan, dan pemasaran, serta sistem pendukung agribisnis perikanan seperti lembaga permodalan dan penelitian.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit dan hama pada budidaya ikan. Penjelasan meliputi pengertian penyakit ikan, penyebabnya, jenis penyakit, gejala, dan cara pencegahannya. Jenis hama yang dijelaskan adalah predator, kompetitor, dan perusak beserta penyebab munculnya hama dan cara pengendaliannya secara kimiawi dan nonkimiawi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik yang terjadi antara nelayan jaring Indramayu dengan nelayan Rumpon are-are Rembang (Jepara). Ada tiga jenis konflik yaitu konflik agraria, kelas, dan orientasi. Disebutkan pula beberapa solusi untuk mengurangi konflik seperti pengakuan identitas, asimilasi inovatif, memberi ruang bagi nelayan lokal, pembagian waktu penangkapan, dan perhatian dari p
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Sistem imunitas ikan merupakan pengetahuan mendasar untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan. Sistem ini terdiri atas kekebalan non-spesifik dan spesifik. Kekebalan non-spesifik meliputi pertahanan fisik dan humoral seperti lisozim dan interferon, sedangkan spesifik melibatkan limfosit, sel B, dan antibodi. Faktor lingkungan, nutrisi, dan stres dapat mempengaruhi sistem imunitas ikan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan ikan tradisional seperti pengeringan, penggaraman, pemindangan, pengasapan, fermentasi, dan pengolahan rumput laut. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan ikan serta jenis-jenis penggaraman ikan. Metode fermentasi ikan dengan menggunakan ekstrak nenas juga dijelaskan.
1. Dokumen menjelaskan tentang definisi nelayan dan struktur sosial masyarakat nelayan.
2. Terdapat empat kategori utama dalam struktur sosial nelayan yaitu pemilik kapal, nakhoda, buruh nelayan, dan pedagang ikan.
3. Interaksi sosial di antara kelompok-kelompok ini didasarkan pada norma dan peran masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum program peningkatan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Cilacap tahun 2021, meliputi pendataan nelayan, penerbitan kartu identitas KUSUKA, sertifikasi tanah, asuransi nelayan, pelatihan, dan bantuan lainnya."
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanAji Sanjaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian umur ikan dan fase pertumbuhan ikan. Secara umum, umur ikan ditentukan berdasarkan lamanya ikan hidup sejak menetas hingga dewasa, dan terdapat berbagai metode untuk menentukan umur ikan secara langsung maupun tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pengangguran di Indonesia yang belum terpecahkan dan berdampak luas seperti kemiskinan dan perubahan sikap masyarakat. Dokumen juga menjelaskan peranan penting kewirausahaan dalam mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu usaha kecil yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran adalah budidaya ikan lele yang membutuhkan modal kecil nam
Dokumen tersebut membahas tiga jenis alat tangkap ikan yaitu aktif, pasif, dan statis. Alat aktif seperti trawl dan tonda bergerak untuk menangkap ikan, sedangkan alat pasif seperti jaring insang dan rawai diam sambil menunggu ikan tertangkap, dan alat statis seperti bubu berupa perangkap untuk menangkap ikan. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik masing-masing alat tangkap dan j
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxTinche Clara
油
Bagaimana cara memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat perikanan di negara Indonesia?Pertanyaan ini akan dapat terjawab jika kita menguasai dan mendalami berbagai wawasan yang terkait dengan pemahaman tentang kenyataan sosial ekonomi masyarakat perikanan dikarenakan pemahaman kita terhadap bangunan dari kehidupan sosial ekonomi masyarakat akan sangat tergantung pada wawasan kita sendiri.
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
油
Mencari Sebuah Model Kebijakan Pembangunan yang Memberdayakan
(Socio-Economic Transformation for Coastal and Remote Society in Kalimantan: A Search for Enabling Developmental Policy)
Teks tersebut membahas tentang konteks masyarakat nelayan dan budaya pesisir. Masyarakat nelayan hidup dan berkembang di wilayah pesisir yang bergantung pada sumber daya perikanan. Mereka memiliki karakteristik sosial tersendiri seperti sistem nilai dan simbol kebudayaan yang berbeda dengan kelompok masyarakat lain. Teks juga membahas mengenai kearifan lokal dan pendidikan informal yang dimiliki masyarakat n
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
Ada tiga kelompok sosial utama dalam masyarakat multikultural Indonesia yaitu komunitas, kategori sosial, dan masyarakat pedesaan serta perkotaan. Komunitas merujuk pada kelompok warga setempat berdasarkan lokasi tinggal sementara kategori sosial terbentuk karena ciri-ciri objektif. Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan dalam pola interaksi, teknologi, dan lembaga sosial."
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
油
Makalah ini membahas tentang lingkungan hidup pedesaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Lingkungan hidup pedesaan ditandai dengan ikatan sosial yang kuat dan mata pencaharian yang bergantung pada pertanian. Permasalahan utama meliputi rendahnya pendidikan, kurangnya sarana kesehatan dan sosial budaya, serta kesadaran keamanan yang masih minimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, ciri-ciri, tata ruang, potensi, organisasi, dan klasifikasi desa. Desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat yang memiliki kewenangan mengatur kepentingan masyarakat berdasarkan adat istiadat. Unsur-unsur desa meliputi wilayah, penduduk, dan tata kehidupan. Ciri-ciri desa antara lain bersifat homogen, dipengaruhi f
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, ciri-ciri, tata ruang, potensi, organisasi, dan klasifikasi desa. Desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat yang memiliki kewenangan mengatur kepentingan masyarakat berdasarkan adat istiadat. Unsur-unsur desa meliputi wilayah, penduduk, dan tata kehidupan. Ciri-ciri desa antara lain bersifat homogen, dipengaruhi f
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) oriNadia Dwiyani
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masyarakat, etimologi, pendapat ahli, ciri dasar masyarakat, keberagaman masyarakat berdasarkan faktor geografis, budaya, iklim, dan pembangunan. Juga dibahas perbedaan masyarakat tradisional dan modern berdasarkan prinsip pengambilan tindakan, orientasi perubahan, serta perkembangan organisasi. Terakhir dijelaskan struktur sosial yang
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian desa dan kota serta perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Desa didefinisikan sebagai permukiman di luar kota dengan penduduk bermata pencaharian agraris, sedangkan kota ditandai oleh kepadatan penduduk dan heterogenitas sosial ekonomi. Masyarakat desa lebih homogen dan religius sedangkan perkotaan lebih individualistik dan rasional. Urbanisasi adalah proses
Makalah ini membahas kearifan lokal masyarakat nelayan Lamalera terhadap lingkungan laut yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Kearifan lokal ini terbentuk dari interaksi masyarakat dengan lingkungan laut setempat dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut serta mata pencaharian mereka sebagai nelayan penangkap paus. Namun kearifan ini saat ini terancam oleh rencana pemer
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan berkelanjutan dan kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengancam sistem alam, serta menyoroti pentingnya pendekatan berbasis masyarakat dalam kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia dengan melibatkan seluruh pemangku kepenting
Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut Indonesia sebagai peluang bisnis, termasuk sumber daya perikanan tangkap dan budidaya, pariwisata bahari, energi laut, dan jenis-jenis usaha bisnis perikanan yang berpotensi.
Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut Indonesia sebagai peluang bisnis, termasuk sumber daya hayati (perikanan), sumber daya tidak dapat pulih (minyak dan gas), jasa lingkungan (energi, pariwisata, transportasi), dan jenis usaha bisnis perikanan seperti tangkap, budidaya, dan pengolahan. Dokumen ini juga menyebutkan promosi potensi pengembangan bisnis di sektor kelautan.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
Sosiologi masyarakat pesisir
1. MK : BUDAYA LAHAN KERING
KEPULAUAN DAN PARIWISATA (MK
PENCIRI UNIVERSITAS BLOK
KEPULAUAN)
FONNY J.L RISAMASU
2. Secara sosiologis, karakteristik masyarakat
pesisir berbeda dengan masyarakat agraris
terutama sumberdaya yang dihadapi.
Masyarakat agraris (kaum petani) menghadapi
sumberdaya yang terkontrol yaitu
pengelolaan lahan untuk produksi suatu
komoditas dengan output yang relatif dapat
diprediksi.
Sifat produksi ini memungkinkan tetapnya
lokasi produksi sehingga mobilitas usaha
relatif rendah dan elemen resiko tidak terlalu
besar.
PERBEDAAN MASYARAKAT NELAYAN DAN PETANI
3. Karakteristik nelayan berbeda dengan petani.
Nelayan menghadapi sumberdaya yang sampai
saat ini masih bersifat open access
Karateristik sumberdaya ini menyebabkan
nelayan harus berpindah-pindah untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sehingga
elemen resikonya tinggi sehingga masyarakat
nelayan memiliki karakter keras, tegas dan
terbuka.
Kesamaan masyarakat nelayan dengan petani
terutama sifat usaha berskala kecil dengan
peralatan dan organisasi pasar sederhana.
Eksploitasi sering terjadi terkait dengan masalah
kerjasama dan sebagian besar bergantung pada
produksi yang bersifat subsisten.
Memiliki keragaman dalam perilaku ekonomi
4. KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT PESISIR
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia
yang secara relatif mandiri, cukup lama hidup
bersama, mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan sama, dan sebagian besar
kegiatannya di dalam kelompok (Horton, et al,
1991)
Ralph Linton (1956) dalam Sitorus et al, 1998),
mengartikan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
dan menganggap diri sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
secara jelas.
5. Unsur-unsur masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama
2. Bercampur dalam waktu yang lama
3. Sadar sebagai suatu kesatuan
4. Sadar sebagai suatu sistem hidup
bersama
6. Satuan sosial dan unsur pengikat
Satuan sosial meliputi : kerumunan,
golongan sosial, kategori sosial, jaringan
sosial, kelompok, himpunan dan
komunitas.
Unsur pengikat meliputi : pusat orientasi,
sarana interaksi, aktivitas interaksi,
kesinambungan, identitas, lokasi, sistem
adat, norma, organisasi tradisional,
organisasi buatan dan pimpinan.
7. 4 tipe komunitas : city (kota), town (kota kecil),
peasant village (desa petani) dan tribel village (desa
terisolir). Setiap komunitas memiliki karakteristik
kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya.
Proses transformasi dari desa terisolir ke kota ditandai
dengan :
a. Kendurnya ikatan adat istiadat
b. Sekularisasi
c. Individualisasi
Masyarakat pesisir berada pada setiap tipe komunitas
Masyarakat pesisir di Indonesia merupakan
representasi tipe kominitas desa petani dan terisolir.
8. Masyarakat pesisir (bergerak dalam bidang perikanan)
umumnya mencirikan sesuatu oleh Redfield disebut
suatu kebudayaan (folk)
Komunitas kecil termasuk masyarakat pesisir, masyarakat
terisolasi (masyarakat pulau kecil) dan masyarakat desa
pantai.
Komunitas kecil memiliki beberapa ciri a.l :
1. Mempunyai identitas yang khas
2. Terdiri dari jumlah penduduk dengan jumlah yang cukup
terbatas, sehingga masih saling mengenal sebagai
individu yang berkepribadian
3. Bersifat seragam (homogen)
4. Kebutuhan hidup terbatas dan dapat dipenuhi sendiri
tanpa bergantung pada pasar di luar
9. Komunitas kecil merupakan bagian yang
terintegrasi dari lingkungan alam tempat
komunitas kecil berada.
Komunitas kecil merupakan suatu sistem ekologi
dengan masyarakat dan kebudayaan penduduk
serta lingkungan alam setempat sebagai dua
unsur pokok dalam suatu lingkaran pengaruh
timbal balik yang mantap.
Jadi komunitas kecil masyarakat pesisir
merupakan sistem ekologi yang dapat
menggambarkan beta kuat interaksi antara
masyarakat pesisir dan lingkungan pesisir dan laut
10. Masyarakat pesisir yang berjenis desa pantai dan desa
terisolasi dicirikan oleh sikap mereka terhadap mereka
sendiri, terhadap alam dan manusia.
Terhadap alam mereka tunduk dengan berusaha menjaga
keselarasan dengan alam, dengan pandangan alam
memiliki kekuatan magis, dan ciri dari tahap
perkembangan teologis masyarakat. Contoh :
memberikan sedekah laut (nadran) ciri sikap tunduk
kepada alam.
Awig-awig di Lombok dan sasi di Maluku merupakan sikap
masyarakat pesisir yang hendak selaras dengan alam.
Ciri masyarakat pesisir di dua jenis komunitas berbeda
dengan kota kecil dan besar yang masyarakatnya
cenderung menguasai dan merusak alam serta
indivdualisme tinggi.
11. Solidaritas masyarakat folk (kebudayaan) ada dua yaitu:
1. Solidaritas mekanik ditandai dengan masih kuat
kesadaran kolektif sebagai basis ikatan sosial. Sistem
hukum bersifat represif dan belum berlaku hukum
formal dalam mengatur kehidupan bermasyarakat.
Contoh maraknya pembakaran kapal/perahu yang
menggunakan alat tangkap yang dilarang nelayan lokal
2. Solidaritas organik lebih menekankan pada hukum
restitutif yang bersifat memulihkan berfungsi
mempertahankan atau melindungi pola saling
ketergantungan yang kompleks antar berbagai individu
yang khusus atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Sanksi yang diberikan bersifat memulihkan
bukan balas dendam.
13. 2. Nelayan
Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan
dalam oprasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya.
Berdasarkan status, maka nelayan dibagi atas :
1.Juragan darat adalah orang yang memiliki perahu dan alat
tangkap ikan di laut
2.Juragan laut adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat
tangkap dan diberi tanggung jawab dalam oprasi
penangkapan ikan di laut
3.Juragan darat laut adalah orang yang memiliki perahu dan alat
tangkap sekali-sekali turut serta dalam melakukan operasi
penangkapan ikan di laut.
4.Pendega adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat
tangkap ikan dan hanya berfungsi sebagai anak buah kapal
14. Waktu Operasi Penangkapan
1. Nelayan penuh adalah nelayan yang seluruh waktu
kerjanya digunakan untuk melakukan operasi
penangkapan ikan
2. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang
sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk
melakukan operasi penangkapan ikan
3. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang
sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk
melakukan operasi penangkapan ikan
15. Berdasarkan tingkat usaha perikanan
1. Nelayan besar (large scale fishermen)
2. Nelayan kecil (small scale fishermen)
Berdasarkan kapasitas teknologi (alat tangkap dan
armada) orientasi pasar dan karakteristik hubungan
produksi :
1. Peasant fisher (nelayan tradisional)
2. Berkembang motorisasi perikanan, nelayanpun
berubah dari peasant fisher menjadi post peasant
3. Commersial fisher (nelayan berorientasi pada
peningkatan keuntungan
4. Industrial fisher
16. STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PESISIR
Struktur sosial merupakan pola perilaku
berulang-ulang yang memunculkan
hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat
Status adalah suatu kumpulan hak dan
kewajiban
Peran adalah aspek dinamis dari status.
17. Patron-Klien : Ciri umum struktur
sosial masyarakat pesisir
Struktur sosial masyarakat nelayan
dicirikan dengan kuatnya ikatan patron
klien.
Kuatnya ikatan patron klien merupakan
konsekuensi dari sifat kegiatan
penangkapan yang penuh resiko dan
ketidakpastian.
Patron klien merupakan institusi jaminan
sosial ekonomi
18. Tata hubungan patron klien
1. Hubungan antar pelaku yang
menguasai sumberdaya tidak sama
2. Hubungan yang bersifat khusus
merupakan hubungan pribadi dan
mengandung keakraban
3. Hubungan yang didasarkan pada
azas saling menguntungkan
19. Arus Patron klien
1. Penghidupan subsisten dasar, berupa pinjaman
pekerjaan tetap, penyediaan sarana produksi, jasa
pemasaran dan bantuan teknis
2. Jaminan krisis subsisten berupa pinjaman yang
diberikan pada saat klien menghadapi kesulitan
ekonomi
3. Perlindungan terhadap klien dari ancaman pribadi
maupun ancaman umum
4. Memberi jasa kolektif berupa bantuan mendukung
sarana umum setempat serta acara perayaan desa
20. Klien : Milik; patron : penyedia tenaga dan
keahlian untuk kepentingan patron seperti
jasa pekerjaan, dll.
Hubungan antara nelayan dengan patron yang
menguasai sumberdaya tidak sama, artinya
patron menguasai sumberdaya modal jauh
lebih besar daripada nelayan.
Ketidaksamaan penguasaan sumberdaya
terjalinlah ikatan patron klien
Patron klien ini lebih banyak berhubungan
dengan bantuan modal kepada nelayan
21. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial berarti pembedaan
populasi berdasarkan kelas secara
hirarkis
Basis pembedaan kelas adalah hak
dan privilege, kewajiban dan
tanggungjawab, nilai sosial dan
privasi serta kekuasaan dan
pengaruhnya terhadap masyarakat
22. Bentuk Stratifikasi sosial
1. Stratifikasi berdasarkan ekonomi yaitu jika dalam
suatu masyarakat terdapat perbedaan atau
ketidaksetaraan status ekonomi
2. Stratifikasi berdasarkan politik jika terdapat
ranking sosial berdasarkan otoritas, prestise,
kehormatan, dan gelar, atau jika ada pihak yang
mengatur dan yang diatur.
3. Stratifikasi berdasarkan pekerjaan jika masyarakat
terdiferensiasi kedalam berbagai pekerjaan dan
beberapa diantara pekerjaan itu lebih tinggi
statusnya dibandingkan pekerjaan lain
23. Modernisasi akan terjadi diferensiasi
sosial yang dilihat dari semakin
bertambahnya posisi sosial atau jenis
pekerjaan sekaligus terjadi pula
perubahan stratifikasi karena sejumlah
posisi sosial tersebut tidak bersifat
horisontal, melainkan vertikal atau
berjenjang.
Ukuran penjenjangan bervariasi seperti
ukuran ekonomi, prestise atau
kekuasaan.
24. Stratifikasi sosial suatu masyarakat
dipelajari dari tiga pendekatan
1. Pendekatan objektif yaitu menggunakan ukuran
objektif berupa variabel yang mudah diukur secara
statistik seperti pendidikan, pekerjaan atau
penghasilan
2. Pendekatan subjektif yaitu kelas yang dilihat sebagai
kategori sosial dan disusun dengan meminta para
responden survei untuk menilai status sendiri dengan
jalan menempatkan diri pada skala kelas tertentu
3. Pendekatan reputasional : subjek penelitian diminta
untuk menilai status orang lain dengan menempatkan
orang lain pada skala tertentu.
25. DINAMIKA PERUBAHAN
TEKNOLOGI
Perubahan teknologi dapat terjadi melalui
adopsi dan inovasi
Dalam proses inovasi, penemuan baru
seorang individu berupa alat dalam
masyarakat disebut discovery. Jika temuan tsb
diakui masyarakat disebut invention
Antara discovery dan invention membutuhkan
waktu yang lama.
26. Penemuan baru dalam masyarakat pesisir
didorong oleh kreativitas yang tumbuh
karena :
1.Kesadaran individu atas adanya kekurangan
dalam kebudayaan mereka
2.Adanya kesadaran pentingnya mutu keahlian
3.Adanya sistem rangsangan dalam masyarakat
4.Adanya krisis dalam masyarakat artinya
masyarakat yang menentang keadaan karena
sadar akan kekurangan mereka dan merasa
tidak puas dengan keadaan tersebut
27. MODERNISASI PERIKANAN
Modernisasi kegiatan penangkapan ikan di
Indonesia sejak zaman Hindia Belanda melalui
percobaan penggunaan jaring payang di teluk
Jakarta.
Berkembang juga motorisasi perikanan diiringi
dengan berkembangnya berbagai alat
tangkap.
28. Pengaruh Positif dari modernisasi
perikanan
1. Terjadi peningkatan produksi
2. Meningkatnya pendapatan
nelayan
3. Mendorong tersedia lapangan
kerja baru
29. PENGERTIAN BUDAYA BAHARI
Budaya bahari adalah sistem-sistem gagasan/ide,
prilaku/tindakan dan sarana/ prasarana fisik yang
digunakan oleh masyarakat pendukungnya
(masyarakat bahari) dalam rangka pengelolaan
pemanfaatan sumberdaya alam dan merekayasa
jasa-jasa lingkungan laut bagi kehidupannya.
Budaya bahari mengandung isi/unsur-unsurnya
berupa sistem-sistem pengetahuan, kepercayaan,
nilai, norma/aturan, simbol komunikatif,
kelembagaan, teknologi dan seni berkaitan
kelautan. A.P.Vayda (1988; 1992).
30. Sistem budaya bahari mencakup:
1. Sistem pengetahuan : pengetahuan tentang biota laut ekonomis,
lokasi penangkapan dan rumah ikan, musim, tanda tanda alam,
lingkungan sosial budaya
2. Gagasan/ide : si laut melimpah dan diperuntukkan bagi semua,
sumberdaya laut untuk semua tetapi hanya sebagian bisa
memanfaatkannya, laut luas tetapi tidak semua bisa dimasuki
3. Keyakinan/ kepercayaan : Pemanfaatan sumberdaya laut,
khususnya perikanan, di banyak tempat di dunia nelayan
mempraktekkan keyakinan-keyakinan dari agama atau
kepercayaan dianutnya sebagai mekanisme pemecahan persoalan-
persoalan lingkungan pisik dan sosial dihadapinya sehari-hari.
4. Nilai, dan norma/aturan berkenaan dengan pemanfaatan
sumberdaya dan jasa-jasa laut.
31. Sistem Kelembagaan
Komuniti-komuniti bahari dari negara-negara
sedang berkembang termasuk Indonesia,
terdapat sekurang-kurangnya empat
kelembagaan/pranata tradisional (traditional
institution) yang tetap bertahan, yaitu
paranata kekerabatan (kinship/domestic
institution), pranata agama/kepercayaan
(religious institution), pranata ekonomi
(economic institution), pranata politik (political
institution) dan pranata pendidikan
(educational institution).
32. Contoh Kelembagaan
Kelembagaan Sawi-sawi . Dalam masyarakat
nelayan Bugis, Makasar dan Bajo dari Sulawesi
Selatan misalnya, kelompok ponggawa-sawi
Kelembagaan pemilikan hak atas
sumberdaya dan wilayah perikanan.
Di Maluku, institusi pemilikan komunal atas
wilayah darat dan pantai yang disebut sasi
33. BUDAYA BAHARI MASYARAKAT
NTT Beberapa komunitas adat di NTT yang memiliki
kebudayaan laut yang unik. (Beraf, C, 2015)
1.Di Lewolein, Lembata, ada budaya Rewa Ike,
budaya penangkapan ikan yang diwariskan secara
turun-temurun. Ikan, bagi masyarakat Lewolein,
adalah sahabat, yang bisa dipanggil kapan pun
ketika dibutuhkan.
2.Di Lamalera ada tradisi Tena Laja (Perahu Layar).
3.Di Mingar, Pasir Putih, ada budaya tangkap Nale
(sejenis cacing laut yang muncul tiap tahun pada
bulan Pebruari), yang melibatkan hampir semua
34. MAKNA TRADISI YANG DIBANGUN
Tradisi-tradisi semacam itu menjadi aktivitas kultural,
sosial dan religius masyarakat.
Tradisi itu juga membangun interaksi dan kohesi sosial
antar suku.
Membina relasi intersubjektif dengan siapa saja.
Menemukan dan mendefinisikan identitas mereka sendiri
di hadapan suatu entitas sosial atau kultural tertentu.
Dimensi spasial semacam itulah menjadi alasan mengapa
beberapa masyarakat adat di pesisir NTT tetap memilih
dan menghidupi tradisi laut karena Laut adalah lokus
kultural, tempat mereka menghidupi dan
menginternalisasi religiositas, solidaritas, kohesi sosial
35. Suku Alor percaya akan adanya kekuasan
tertinggi di laut disebut Dewa Laut (Lahatala).
Pemujaan roh atau benda alam menjadi
simbol pemujaan terhadap dewa Lahatala.
Melalui pemujaan tersebut doa diterus
kepada Dewa Mou Maha Maha agar dijauh
dari marabahaya selama berlayar dan
mendapatkan berkah tangkapan ikan. Diiringi
lagu dan tarian suku Orang Alor
mempersembahkan ritual berupa tarian
Handek dan Heeloro sambil menarik sampan
ke laut diiringi alat musik trandisional.
Lilifuk di Desa Bolok, dll
36. DAFTAR PUSTAKA
Beraf, C, 2015. Budaya Bahari Belajarlah dari NTT-Flores
Bangkit. www.floresbangkit.com/2015/07.
Lampe, M, 2003. Budaya Bahari dalam konteks (Dalam
konteks global dan modern) (Kasus Komuniti-komuniti
nelayan di Indonesia). Makalah ini disampaikan pada
Kongres Kebudayaan V, Bukittinggi, Sumatra Barat Tgl.
20-23 Oktober 2003.
Pramono, Dj, 2005. Budaya Bahari. Penerbit PT
Gramedia
Satria K.A, 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat
Pesisir. PT Pustaka Cidesindo