際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MK : BUDAYA LAHAN KERING
KEPULAUAN DAN PARIWISATA (MK
PENCIRI UNIVERSITAS BLOK
KEPULAUAN)
FONNY J.L RISAMASU
 Secara sosiologis, karakteristik masyarakat
pesisir berbeda dengan masyarakat agraris
terutama sumberdaya yang dihadapi.
 Masyarakat agraris (kaum petani) menghadapi
sumberdaya yang terkontrol yaitu
pengelolaan lahan untuk produksi suatu
komoditas dengan output yang relatif dapat
diprediksi.
 Sifat produksi ini memungkinkan tetapnya
lokasi produksi sehingga mobilitas usaha
relatif rendah dan elemen resiko tidak terlalu
besar.
PERBEDAAN MASYARAKAT NELAYAN DAN PETANI
 Karakteristik nelayan berbeda dengan petani.
Nelayan menghadapi sumberdaya yang sampai
saat ini masih bersifat open access
 Karateristik sumberdaya ini menyebabkan
nelayan harus berpindah-pindah untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sehingga
elemen resikonya tinggi sehingga masyarakat
nelayan memiliki karakter keras, tegas dan
terbuka.
 Kesamaan masyarakat nelayan dengan petani
terutama sifat usaha berskala kecil dengan
peralatan dan organisasi pasar sederhana.
 Eksploitasi sering terjadi terkait dengan masalah
kerjasama dan sebagian besar bergantung pada
produksi yang bersifat subsisten.
 Memiliki keragaman dalam perilaku ekonomi
KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT PESISIR
 Masyarakat merupakan sekumpulan manusia
yang secara relatif mandiri, cukup lama hidup
bersama, mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan sama, dan sebagian besar
kegiatannya di dalam kelompok (Horton, et al,
1991)
 Ralph Linton (1956) dalam Sitorus et al, 1998),
mengartikan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
dan menganggap diri sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
secara jelas.
Unsur-unsur masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama
2. Bercampur dalam waktu yang lama
3. Sadar sebagai suatu kesatuan
4. Sadar sebagai suatu sistem hidup
bersama
Satuan sosial dan unsur pengikat
 Satuan sosial meliputi : kerumunan,
golongan sosial, kategori sosial, jaringan
sosial, kelompok, himpunan dan
komunitas.
 Unsur pengikat meliputi : pusat orientasi,
sarana interaksi, aktivitas interaksi,
kesinambungan, identitas, lokasi, sistem
adat, norma, organisasi tradisional,
organisasi buatan dan pimpinan.
 4 tipe komunitas : city (kota), town (kota kecil),
peasant village (desa petani) dan tribel village (desa
terisolir). Setiap komunitas memiliki karakteristik
kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya.
 Proses transformasi dari desa terisolir ke kota ditandai
dengan :
a. Kendurnya ikatan adat istiadat
b. Sekularisasi
c. Individualisasi
 Masyarakat pesisir berada pada setiap tipe komunitas
 Masyarakat pesisir di Indonesia merupakan
representasi tipe kominitas desa petani dan terisolir.
 Masyarakat pesisir (bergerak dalam bidang perikanan)
umumnya mencirikan sesuatu oleh Redfield disebut
suatu kebudayaan (folk)
 Komunitas kecil termasuk masyarakat pesisir, masyarakat
terisolasi (masyarakat pulau kecil) dan masyarakat desa
pantai.
 Komunitas kecil memiliki beberapa ciri a.l :
1. Mempunyai identitas yang khas
2. Terdiri dari jumlah penduduk dengan jumlah yang cukup
terbatas, sehingga masih saling mengenal sebagai
individu yang berkepribadian
3. Bersifat seragam (homogen)
4. Kebutuhan hidup terbatas dan dapat dipenuhi sendiri
tanpa bergantung pada pasar di luar
 Komunitas kecil merupakan bagian yang
terintegrasi dari lingkungan alam tempat
komunitas kecil berada.
 Komunitas kecil merupakan suatu sistem ekologi
dengan masyarakat dan kebudayaan penduduk
serta lingkungan alam setempat sebagai dua
unsur pokok dalam suatu lingkaran pengaruh
timbal balik yang mantap.
 Jadi komunitas kecil masyarakat pesisir
merupakan sistem ekologi yang dapat
menggambarkan beta kuat interaksi antara
masyarakat pesisir dan lingkungan pesisir dan laut
 Masyarakat pesisir yang berjenis desa pantai dan desa
terisolasi dicirikan oleh sikap mereka terhadap mereka
sendiri, terhadap alam dan manusia.
 Terhadap alam mereka tunduk dengan berusaha menjaga
keselarasan dengan alam, dengan pandangan alam
memiliki kekuatan magis, dan ciri dari tahap
perkembangan teologis masyarakat. Contoh :
memberikan sedekah laut (nadran) ciri sikap tunduk
kepada alam.
 Awig-awig di Lombok dan sasi di Maluku merupakan sikap
masyarakat pesisir yang hendak selaras dengan alam.
 Ciri masyarakat pesisir di dua jenis komunitas berbeda
dengan kota kecil dan besar yang masyarakatnya
cenderung menguasai dan merusak alam serta
indivdualisme tinggi.
 Solidaritas masyarakat folk (kebudayaan) ada dua yaitu:
1. Solidaritas mekanik ditandai dengan masih kuat
kesadaran kolektif sebagai basis ikatan sosial. Sistem
hukum bersifat represif dan belum berlaku hukum
formal dalam mengatur kehidupan bermasyarakat.
Contoh maraknya pembakaran kapal/perahu yang
menggunakan alat tangkap yang dilarang nelayan lokal
2. Solidaritas organik lebih menekankan pada hukum
restitutif yang bersifat memulihkan berfungsi
mempertahankan atau melindungi pola saling
ketergantungan yang kompleks antar berbagai individu
yang khusus atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Sanksi yang diberikan bersifat memulihkan
bukan balas dendam.
Karakteristik masyarakat pesisir
1. Sistem pengetahuan
2. Sistem kepercayaan
3. Peran wanita
4. Struktur sosial
5. Posisi sosial nelayan
2. Nelayan
Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan
dalam oprasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya.
Berdasarkan status, maka nelayan dibagi atas :
1.Juragan darat adalah orang yang memiliki perahu dan alat
tangkap ikan di laut
2.Juragan laut adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat
tangkap dan diberi tanggung jawab dalam oprasi
penangkapan ikan di laut
3.Juragan darat laut adalah orang yang memiliki perahu dan alat
tangkap sekali-sekali turut serta dalam melakukan operasi
penangkapan ikan di laut.
4.Pendega adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat
tangkap ikan dan hanya berfungsi sebagai anak buah kapal
Waktu Operasi Penangkapan
1. Nelayan penuh adalah nelayan yang seluruh waktu
kerjanya digunakan untuk melakukan operasi
penangkapan ikan
2. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang
sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk
melakukan operasi penangkapan ikan
3. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang
sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk
melakukan operasi penangkapan ikan
 Berdasarkan tingkat usaha perikanan
1. Nelayan besar (large scale fishermen)
2. Nelayan kecil (small scale fishermen)
 Berdasarkan kapasitas teknologi (alat tangkap dan
armada) orientasi pasar dan karakteristik hubungan
produksi :
1. Peasant fisher (nelayan tradisional)
2. Berkembang motorisasi perikanan, nelayanpun
berubah dari peasant fisher menjadi post peasant
3. Commersial fisher (nelayan berorientasi pada
peningkatan keuntungan
4. Industrial fisher
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PESISIR
 Struktur sosial merupakan pola perilaku
berulang-ulang yang memunculkan
hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat
 Status adalah suatu kumpulan hak dan
kewajiban
 Peran adalah aspek dinamis dari status.
Patron-Klien : Ciri umum struktur
sosial masyarakat pesisir
 Struktur sosial masyarakat nelayan
dicirikan dengan kuatnya ikatan patron
klien.
 Kuatnya ikatan patron klien merupakan
konsekuensi dari sifat kegiatan
penangkapan yang penuh resiko dan
ketidakpastian.
 Patron klien merupakan institusi jaminan
sosial ekonomi
Tata hubungan patron klien
1. Hubungan antar pelaku yang
menguasai sumberdaya tidak sama
2. Hubungan yang bersifat khusus
merupakan hubungan pribadi dan
mengandung keakraban
3. Hubungan yang didasarkan pada
azas saling menguntungkan
Arus Patron klien
1. Penghidupan subsisten dasar, berupa pinjaman
pekerjaan tetap, penyediaan sarana produksi, jasa
pemasaran dan bantuan teknis
2. Jaminan krisis subsisten berupa pinjaman yang
diberikan pada saat klien menghadapi kesulitan
ekonomi
3. Perlindungan terhadap klien dari ancaman pribadi
maupun ancaman umum
4. Memberi jasa kolektif berupa bantuan mendukung
sarana umum setempat serta acara perayaan desa
 Klien : Milik; patron : penyedia tenaga dan
keahlian untuk kepentingan patron seperti
jasa pekerjaan, dll.
 Hubungan antara nelayan dengan patron yang
menguasai sumberdaya tidak sama, artinya
patron menguasai sumberdaya modal jauh
lebih besar daripada nelayan.
 Ketidaksamaan penguasaan sumberdaya
terjalinlah ikatan patron klien
 Patron klien ini lebih banyak berhubungan
dengan bantuan modal kepada nelayan
Stratifikasi Sosial
 Stratifikasi sosial berarti pembedaan
populasi berdasarkan kelas secara
hirarkis
 Basis pembedaan kelas adalah hak
dan privilege, kewajiban dan
tanggungjawab, nilai sosial dan
privasi serta kekuasaan dan
pengaruhnya terhadap masyarakat
Bentuk Stratifikasi sosial
1. Stratifikasi berdasarkan ekonomi yaitu jika dalam
suatu masyarakat terdapat perbedaan atau
ketidaksetaraan status ekonomi
2. Stratifikasi berdasarkan politik jika terdapat
ranking sosial berdasarkan otoritas, prestise,
kehormatan, dan gelar, atau jika ada pihak yang
mengatur dan yang diatur.
3. Stratifikasi berdasarkan pekerjaan jika masyarakat
terdiferensiasi kedalam berbagai pekerjaan dan
beberapa diantara pekerjaan itu lebih tinggi
statusnya dibandingkan pekerjaan lain
 Modernisasi akan terjadi diferensiasi
sosial yang dilihat dari semakin
bertambahnya posisi sosial atau jenis
pekerjaan sekaligus terjadi pula
perubahan stratifikasi karena sejumlah
posisi sosial tersebut tidak bersifat
horisontal, melainkan vertikal atau
berjenjang.
 Ukuran penjenjangan bervariasi seperti
ukuran ekonomi, prestise atau
kekuasaan.
Stratifikasi sosial suatu masyarakat
dipelajari dari tiga pendekatan
1. Pendekatan objektif yaitu menggunakan ukuran
objektif berupa variabel yang mudah diukur secara
statistik seperti pendidikan, pekerjaan atau
penghasilan
2. Pendekatan subjektif yaitu kelas yang dilihat sebagai
kategori sosial dan disusun dengan meminta para
responden survei untuk menilai status sendiri dengan
jalan menempatkan diri pada skala kelas tertentu
3. Pendekatan reputasional : subjek penelitian diminta
untuk menilai status orang lain dengan menempatkan
orang lain pada skala tertentu.
DINAMIKA PERUBAHAN
TEKNOLOGI
 Perubahan teknologi dapat terjadi melalui
adopsi dan inovasi
 Dalam proses inovasi, penemuan baru
seorang individu berupa alat dalam
masyarakat disebut discovery. Jika temuan tsb
diakui masyarakat disebut invention
 Antara discovery dan invention membutuhkan
waktu yang lama.
 Penemuan baru dalam masyarakat pesisir
didorong oleh kreativitas yang tumbuh
karena :
1.Kesadaran individu atas adanya kekurangan
dalam kebudayaan mereka
2.Adanya kesadaran pentingnya mutu keahlian
3.Adanya sistem rangsangan dalam masyarakat
4.Adanya krisis dalam masyarakat artinya
masyarakat yang menentang keadaan karena
sadar akan kekurangan mereka dan merasa
tidak puas dengan keadaan tersebut
MODERNISASI PERIKANAN
 Modernisasi kegiatan penangkapan ikan di
Indonesia sejak zaman Hindia Belanda melalui
percobaan penggunaan jaring payang di teluk
Jakarta.
 Berkembang juga motorisasi perikanan diiringi
dengan berkembangnya berbagai alat
tangkap.
Pengaruh Positif dari modernisasi
perikanan
1. Terjadi peningkatan produksi
2. Meningkatnya pendapatan
nelayan
3. Mendorong tersedia lapangan
kerja baru
PENGERTIAN BUDAYA BAHARI
 Budaya bahari adalah sistem-sistem gagasan/ide,
prilaku/tindakan dan sarana/ prasarana fisik yang
digunakan oleh masyarakat pendukungnya
(masyarakat bahari) dalam rangka pengelolaan
pemanfaatan sumberdaya alam dan merekayasa
jasa-jasa lingkungan laut bagi kehidupannya.
 Budaya bahari mengandung isi/unsur-unsurnya
berupa sistem-sistem pengetahuan, kepercayaan,
nilai, norma/aturan, simbol komunikatif,
kelembagaan, teknologi dan seni berkaitan
kelautan. A.P.Vayda (1988; 1992).
 Sistem budaya bahari mencakup:
1. Sistem pengetahuan : pengetahuan tentang biota laut ekonomis,
lokasi penangkapan dan rumah ikan, musim, tanda tanda alam,
lingkungan sosial budaya
2. Gagasan/ide : si laut melimpah dan diperuntukkan bagi semua,
sumberdaya laut untuk semua tetapi hanya sebagian bisa
memanfaatkannya, laut luas tetapi tidak semua bisa dimasuki
3. Keyakinan/ kepercayaan : Pemanfaatan sumberdaya laut,
khususnya perikanan, di banyak tempat di dunia nelayan
mempraktekkan keyakinan-keyakinan dari agama atau
kepercayaan dianutnya sebagai mekanisme pemecahan persoalan-
persoalan lingkungan pisik dan sosial dihadapinya sehari-hari.
4. Nilai, dan norma/aturan berkenaan dengan pemanfaatan
sumberdaya dan jasa-jasa laut.
Sistem Kelembagaan
 Komuniti-komuniti bahari dari negara-negara
sedang berkembang termasuk Indonesia,
terdapat sekurang-kurangnya empat
kelembagaan/pranata tradisional (traditional
institution) yang tetap bertahan, yaitu
paranata kekerabatan (kinship/domestic
institution), pranata agama/kepercayaan
(religious institution), pranata ekonomi
(economic institution), pranata politik (political
institution) dan pranata pendidikan
(educational institution).
Contoh Kelembagaan
 Kelembagaan Sawi-sawi . Dalam masyarakat
nelayan Bugis, Makasar dan Bajo dari Sulawesi
Selatan misalnya, kelompok ponggawa-sawi
 Kelembagaan pemilikan hak atas
sumberdaya dan wilayah perikanan.
 Di Maluku, institusi pemilikan komunal atas
wilayah darat dan pantai yang disebut sasi
BUDAYA BAHARI MASYARAKAT
NTT Beberapa komunitas adat di NTT yang memiliki
kebudayaan laut yang unik. (Beraf, C, 2015)
1.Di Lewolein, Lembata, ada budaya Rewa Ike,
budaya penangkapan ikan yang diwariskan secara
turun-temurun. Ikan, bagi masyarakat Lewolein,
adalah sahabat, yang bisa dipanggil kapan pun
ketika dibutuhkan.
2.Di Lamalera ada tradisi Tena Laja (Perahu Layar).
3.Di Mingar, Pasir Putih, ada budaya tangkap Nale
(sejenis cacing laut yang muncul tiap tahun pada
bulan Pebruari), yang melibatkan hampir semua
MAKNA TRADISI YANG DIBANGUN
 Tradisi-tradisi semacam itu menjadi aktivitas kultural,
sosial dan religius masyarakat.
 Tradisi itu juga membangun interaksi dan kohesi sosial
antar suku.
 Membina relasi intersubjektif dengan siapa saja.
 Menemukan dan mendefinisikan identitas mereka sendiri
di hadapan suatu entitas sosial atau kultural tertentu.
 Dimensi spasial semacam itulah menjadi alasan mengapa
beberapa masyarakat adat di pesisir NTT tetap memilih
dan menghidupi tradisi laut karena Laut adalah lokus
kultural, tempat mereka menghidupi dan
menginternalisasi religiositas, solidaritas, kohesi sosial
 Suku Alor percaya akan adanya kekuasan
tertinggi di laut disebut Dewa Laut (Lahatala).
Pemujaan roh atau benda alam menjadi
simbol pemujaan terhadap dewa Lahatala.
Melalui pemujaan tersebut doa diterus
kepada Dewa Mou Maha Maha agar dijauh
dari marabahaya selama berlayar dan
mendapatkan berkah tangkapan ikan. Diiringi
lagu dan tarian suku Orang Alor
mempersembahkan ritual berupa tarian
Handek dan Heeloro sambil menarik sampan
ke laut diiringi alat musik trandisional.
 Lilifuk di Desa Bolok, dll
DAFTAR PUSTAKA
Beraf, C, 2015. Budaya Bahari Belajarlah dari NTT-Flores
Bangkit. www.floresbangkit.com/2015/07.
Lampe, M, 2003. Budaya Bahari dalam konteks (Dalam
konteks global dan modern) (Kasus Komuniti-komuniti
nelayan di Indonesia). Makalah ini disampaikan pada
Kongres Kebudayaan V, Bukittinggi, Sumatra Barat Tgl.
20-23 Oktober 2003.
Pramono, Dj, 2005. Budaya Bahari. Penerbit PT
Gramedia
Satria K.A, 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat
Pesisir. PT Pustaka Cidesindo

More Related Content

What's hot (20)

1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
Andary Aind奪apryl
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
Yayasan TERANGI
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
Liswan Suhly
konflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisirkonflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisir
heri suri
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
Fisheries and Marine Department
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
Shanti Paramita J
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
Heru Pramono
01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan
Abdul Aziz
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Badiuzzaman
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Sawargi Ppmkp
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
PemdesKarangtawang
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
anandhitaef
Sistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkapSistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkap
Shanti Paramita J
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
VOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Aji Sanjaya
Budidaya ikan lele
Budidaya ikan leleBudidaya ikan lele
Budidaya ikan lele
Arief Wibawa
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
nautika
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
Liswan Suhly
konflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisirkonflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisir
heri suri
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
Heru Pramono
01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan
Abdul Aziz
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Badiuzzaman
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Sawargi Ppmkp
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
PemdesKarangtawang
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
VOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Aji Sanjaya
Budidaya ikan lele
Budidaya ikan leleBudidaya ikan lele
Budidaya ikan lele
Arief Wibawa
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
nautika

Similar to Sosiologi masyarakat pesisir (20)

Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxKuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Tinche Clara
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptxKARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
IinPermatasari2
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Tri Widodo W. UTOMO
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Dzulfikar Rizka
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptxPPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
Darfin
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
Qadrul Fahmi
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
dimasbagus24
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Mita Nyamii
Desa
DesaDesa
Desa
Theresia Nelie
Ekdes 4
Ekdes 4Ekdes 4
Ekdes 4
Nandya Guvita
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
Khamiea Ekamia
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
Siti Oyim
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Haniatur Rohmah
POLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptxPOLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptx
mustakinoffice365
2690621.ppt
2690621.ppt2690621.ppt
2690621.ppt
mustakinoffice365
Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2
nurandayaninuy
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) oriPresentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Nadia Dwiyani
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
Muhazir Gandra
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptxKuliah ke 2   Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Kuliah ke 2 Kehidupan Sosial Masy Perikanan.pptx
Tinche Clara
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptxKARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx
IinPermatasari2
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Tri Widodo W. UTOMO
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Dzulfikar Rizka
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptxPPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
PPT Kelompok 4 Geografi materi Desa_20240806_084543_0000.pptx
Darfin
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
Qadrul Fahmi
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
dimasbagus24
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
Khamiea Ekamia
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
Siti Oyim
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Haniatur Rohmah
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) oriPresentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Presentasi mpkt a masyarakat (focus group) ori
Nadia Dwiyani

More from ridwantobukublogspot (6)

Kearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamaleraKearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamalera
ridwantobukublogspot
Kearifan lokan sasi ambon
Kearifan lokan sasi ambonKearifan lokan sasi ambon
Kearifan lokan sasi ambon
ridwantobukublogspot
Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan
ridwantobukublogspot
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
ridwantobukublogspot
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot
Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan
ridwantobukublogspot
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
ridwantobukublogspot
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot

Recently uploaded (20)

Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana

Sosiologi masyarakat pesisir

  • 1. MK : BUDAYA LAHAN KERING KEPULAUAN DAN PARIWISATA (MK PENCIRI UNIVERSITAS BLOK KEPULAUAN) FONNY J.L RISAMASU
  • 2. Secara sosiologis, karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan masyarakat agraris terutama sumberdaya yang dihadapi. Masyarakat agraris (kaum petani) menghadapi sumberdaya yang terkontrol yaitu pengelolaan lahan untuk produksi suatu komoditas dengan output yang relatif dapat diprediksi. Sifat produksi ini memungkinkan tetapnya lokasi produksi sehingga mobilitas usaha relatif rendah dan elemen resiko tidak terlalu besar. PERBEDAAN MASYARAKAT NELAYAN DAN PETANI
  • 3. Karakteristik nelayan berbeda dengan petani. Nelayan menghadapi sumberdaya yang sampai saat ini masih bersifat open access Karateristik sumberdaya ini menyebabkan nelayan harus berpindah-pindah untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga elemen resikonya tinggi sehingga masyarakat nelayan memiliki karakter keras, tegas dan terbuka. Kesamaan masyarakat nelayan dengan petani terutama sifat usaha berskala kecil dengan peralatan dan organisasi pasar sederhana. Eksploitasi sering terjadi terkait dengan masalah kerjasama dan sebagian besar bergantung pada produksi yang bersifat subsisten. Memiliki keragaman dalam perilaku ekonomi
  • 4. KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT PESISIR Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, cukup lama hidup bersama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan sama, dan sebagian besar kegiatannya di dalam kelompok (Horton, et al, 1991) Ralph Linton (1956) dalam Sitorus et al, 1998), mengartikan masyarakat sebagai kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur dan menganggap diri sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.
  • 5. Unsur-unsur masyarakat 1. Manusia yang hidup bersama 2. Bercampur dalam waktu yang lama 3. Sadar sebagai suatu kesatuan 4. Sadar sebagai suatu sistem hidup bersama
  • 6. Satuan sosial dan unsur pengikat Satuan sosial meliputi : kerumunan, golongan sosial, kategori sosial, jaringan sosial, kelompok, himpunan dan komunitas. Unsur pengikat meliputi : pusat orientasi, sarana interaksi, aktivitas interaksi, kesinambungan, identitas, lokasi, sistem adat, norma, organisasi tradisional, organisasi buatan dan pimpinan.
  • 7. 4 tipe komunitas : city (kota), town (kota kecil), peasant village (desa petani) dan tribel village (desa terisolir). Setiap komunitas memiliki karakteristik kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya. Proses transformasi dari desa terisolir ke kota ditandai dengan : a. Kendurnya ikatan adat istiadat b. Sekularisasi c. Individualisasi Masyarakat pesisir berada pada setiap tipe komunitas Masyarakat pesisir di Indonesia merupakan representasi tipe kominitas desa petani dan terisolir.
  • 8. Masyarakat pesisir (bergerak dalam bidang perikanan) umumnya mencirikan sesuatu oleh Redfield disebut suatu kebudayaan (folk) Komunitas kecil termasuk masyarakat pesisir, masyarakat terisolasi (masyarakat pulau kecil) dan masyarakat desa pantai. Komunitas kecil memiliki beberapa ciri a.l : 1. Mempunyai identitas yang khas 2. Terdiri dari jumlah penduduk dengan jumlah yang cukup terbatas, sehingga masih saling mengenal sebagai individu yang berkepribadian 3. Bersifat seragam (homogen) 4. Kebutuhan hidup terbatas dan dapat dipenuhi sendiri tanpa bergantung pada pasar di luar
  • 9. Komunitas kecil merupakan bagian yang terintegrasi dari lingkungan alam tempat komunitas kecil berada. Komunitas kecil merupakan suatu sistem ekologi dengan masyarakat dan kebudayaan penduduk serta lingkungan alam setempat sebagai dua unsur pokok dalam suatu lingkaran pengaruh timbal balik yang mantap. Jadi komunitas kecil masyarakat pesisir merupakan sistem ekologi yang dapat menggambarkan beta kuat interaksi antara masyarakat pesisir dan lingkungan pesisir dan laut
  • 10. Masyarakat pesisir yang berjenis desa pantai dan desa terisolasi dicirikan oleh sikap mereka terhadap mereka sendiri, terhadap alam dan manusia. Terhadap alam mereka tunduk dengan berusaha menjaga keselarasan dengan alam, dengan pandangan alam memiliki kekuatan magis, dan ciri dari tahap perkembangan teologis masyarakat. Contoh : memberikan sedekah laut (nadran) ciri sikap tunduk kepada alam. Awig-awig di Lombok dan sasi di Maluku merupakan sikap masyarakat pesisir yang hendak selaras dengan alam. Ciri masyarakat pesisir di dua jenis komunitas berbeda dengan kota kecil dan besar yang masyarakatnya cenderung menguasai dan merusak alam serta indivdualisme tinggi.
  • 11. Solidaritas masyarakat folk (kebudayaan) ada dua yaitu: 1. Solidaritas mekanik ditandai dengan masih kuat kesadaran kolektif sebagai basis ikatan sosial. Sistem hukum bersifat represif dan belum berlaku hukum formal dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Contoh maraknya pembakaran kapal/perahu yang menggunakan alat tangkap yang dilarang nelayan lokal 2. Solidaritas organik lebih menekankan pada hukum restitutif yang bersifat memulihkan berfungsi mempertahankan atau melindungi pola saling ketergantungan yang kompleks antar berbagai individu yang khusus atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sanksi yang diberikan bersifat memulihkan bukan balas dendam.
  • 12. Karakteristik masyarakat pesisir 1. Sistem pengetahuan 2. Sistem kepercayaan 3. Peran wanita 4. Struktur sosial 5. Posisi sosial nelayan
  • 13. 2. Nelayan Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam oprasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya. Berdasarkan status, maka nelayan dibagi atas : 1.Juragan darat adalah orang yang memiliki perahu dan alat tangkap ikan di laut 2.Juragan laut adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat tangkap dan diberi tanggung jawab dalam oprasi penangkapan ikan di laut 3.Juragan darat laut adalah orang yang memiliki perahu dan alat tangkap sekali-sekali turut serta dalam melakukan operasi penangkapan ikan di laut. 4.Pendega adalah orang yang tidak memiliki perahu dan alat tangkap ikan dan hanya berfungsi sebagai anak buah kapal
  • 14. Waktu Operasi Penangkapan 1. Nelayan penuh adalah nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan 2. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan 3. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan
  • 15. Berdasarkan tingkat usaha perikanan 1. Nelayan besar (large scale fishermen) 2. Nelayan kecil (small scale fishermen) Berdasarkan kapasitas teknologi (alat tangkap dan armada) orientasi pasar dan karakteristik hubungan produksi : 1. Peasant fisher (nelayan tradisional) 2. Berkembang motorisasi perikanan, nelayanpun berubah dari peasant fisher menjadi post peasant 3. Commersial fisher (nelayan berorientasi pada peningkatan keuntungan 4. Industrial fisher
  • 16. STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PESISIR Struktur sosial merupakan pola perilaku berulang-ulang yang memunculkan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban Peran adalah aspek dinamis dari status.
  • 17. Patron-Klien : Ciri umum struktur sosial masyarakat pesisir Struktur sosial masyarakat nelayan dicirikan dengan kuatnya ikatan patron klien. Kuatnya ikatan patron klien merupakan konsekuensi dari sifat kegiatan penangkapan yang penuh resiko dan ketidakpastian. Patron klien merupakan institusi jaminan sosial ekonomi
  • 18. Tata hubungan patron klien 1. Hubungan antar pelaku yang menguasai sumberdaya tidak sama 2. Hubungan yang bersifat khusus merupakan hubungan pribadi dan mengandung keakraban 3. Hubungan yang didasarkan pada azas saling menguntungkan
  • 19. Arus Patron klien 1. Penghidupan subsisten dasar, berupa pinjaman pekerjaan tetap, penyediaan sarana produksi, jasa pemasaran dan bantuan teknis 2. Jaminan krisis subsisten berupa pinjaman yang diberikan pada saat klien menghadapi kesulitan ekonomi 3. Perlindungan terhadap klien dari ancaman pribadi maupun ancaman umum 4. Memberi jasa kolektif berupa bantuan mendukung sarana umum setempat serta acara perayaan desa
  • 20. Klien : Milik; patron : penyedia tenaga dan keahlian untuk kepentingan patron seperti jasa pekerjaan, dll. Hubungan antara nelayan dengan patron yang menguasai sumberdaya tidak sama, artinya patron menguasai sumberdaya modal jauh lebih besar daripada nelayan. Ketidaksamaan penguasaan sumberdaya terjalinlah ikatan patron klien Patron klien ini lebih banyak berhubungan dengan bantuan modal kepada nelayan
  • 21. Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial berarti pembedaan populasi berdasarkan kelas secara hirarkis Basis pembedaan kelas adalah hak dan privilege, kewajiban dan tanggungjawab, nilai sosial dan privasi serta kekuasaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat
  • 22. Bentuk Stratifikasi sosial 1. Stratifikasi berdasarkan ekonomi yaitu jika dalam suatu masyarakat terdapat perbedaan atau ketidaksetaraan status ekonomi 2. Stratifikasi berdasarkan politik jika terdapat ranking sosial berdasarkan otoritas, prestise, kehormatan, dan gelar, atau jika ada pihak yang mengatur dan yang diatur. 3. Stratifikasi berdasarkan pekerjaan jika masyarakat terdiferensiasi kedalam berbagai pekerjaan dan beberapa diantara pekerjaan itu lebih tinggi statusnya dibandingkan pekerjaan lain
  • 23. Modernisasi akan terjadi diferensiasi sosial yang dilihat dari semakin bertambahnya posisi sosial atau jenis pekerjaan sekaligus terjadi pula perubahan stratifikasi karena sejumlah posisi sosial tersebut tidak bersifat horisontal, melainkan vertikal atau berjenjang. Ukuran penjenjangan bervariasi seperti ukuran ekonomi, prestise atau kekuasaan.
  • 24. Stratifikasi sosial suatu masyarakat dipelajari dari tiga pendekatan 1. Pendekatan objektif yaitu menggunakan ukuran objektif berupa variabel yang mudah diukur secara statistik seperti pendidikan, pekerjaan atau penghasilan 2. Pendekatan subjektif yaitu kelas yang dilihat sebagai kategori sosial dan disusun dengan meminta para responden survei untuk menilai status sendiri dengan jalan menempatkan diri pada skala kelas tertentu 3. Pendekatan reputasional : subjek penelitian diminta untuk menilai status orang lain dengan menempatkan orang lain pada skala tertentu.
  • 25. DINAMIKA PERUBAHAN TEKNOLOGI Perubahan teknologi dapat terjadi melalui adopsi dan inovasi Dalam proses inovasi, penemuan baru seorang individu berupa alat dalam masyarakat disebut discovery. Jika temuan tsb diakui masyarakat disebut invention Antara discovery dan invention membutuhkan waktu yang lama.
  • 26. Penemuan baru dalam masyarakat pesisir didorong oleh kreativitas yang tumbuh karena : 1.Kesadaran individu atas adanya kekurangan dalam kebudayaan mereka 2.Adanya kesadaran pentingnya mutu keahlian 3.Adanya sistem rangsangan dalam masyarakat 4.Adanya krisis dalam masyarakat artinya masyarakat yang menentang keadaan karena sadar akan kekurangan mereka dan merasa tidak puas dengan keadaan tersebut
  • 27. MODERNISASI PERIKANAN Modernisasi kegiatan penangkapan ikan di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda melalui percobaan penggunaan jaring payang di teluk Jakarta. Berkembang juga motorisasi perikanan diiringi dengan berkembangnya berbagai alat tangkap.
  • 28. Pengaruh Positif dari modernisasi perikanan 1. Terjadi peningkatan produksi 2. Meningkatnya pendapatan nelayan 3. Mendorong tersedia lapangan kerja baru
  • 29. PENGERTIAN BUDAYA BAHARI Budaya bahari adalah sistem-sistem gagasan/ide, prilaku/tindakan dan sarana/ prasarana fisik yang digunakan oleh masyarakat pendukungnya (masyarakat bahari) dalam rangka pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan merekayasa jasa-jasa lingkungan laut bagi kehidupannya. Budaya bahari mengandung isi/unsur-unsurnya berupa sistem-sistem pengetahuan, kepercayaan, nilai, norma/aturan, simbol komunikatif, kelembagaan, teknologi dan seni berkaitan kelautan. A.P.Vayda (1988; 1992).
  • 30. Sistem budaya bahari mencakup: 1. Sistem pengetahuan : pengetahuan tentang biota laut ekonomis, lokasi penangkapan dan rumah ikan, musim, tanda tanda alam, lingkungan sosial budaya 2. Gagasan/ide : si laut melimpah dan diperuntukkan bagi semua, sumberdaya laut untuk semua tetapi hanya sebagian bisa memanfaatkannya, laut luas tetapi tidak semua bisa dimasuki 3. Keyakinan/ kepercayaan : Pemanfaatan sumberdaya laut, khususnya perikanan, di banyak tempat di dunia nelayan mempraktekkan keyakinan-keyakinan dari agama atau kepercayaan dianutnya sebagai mekanisme pemecahan persoalan- persoalan lingkungan pisik dan sosial dihadapinya sehari-hari. 4. Nilai, dan norma/aturan berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya dan jasa-jasa laut.
  • 31. Sistem Kelembagaan Komuniti-komuniti bahari dari negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia, terdapat sekurang-kurangnya empat kelembagaan/pranata tradisional (traditional institution) yang tetap bertahan, yaitu paranata kekerabatan (kinship/domestic institution), pranata agama/kepercayaan (religious institution), pranata ekonomi (economic institution), pranata politik (political institution) dan pranata pendidikan (educational institution).
  • 32. Contoh Kelembagaan Kelembagaan Sawi-sawi . Dalam masyarakat nelayan Bugis, Makasar dan Bajo dari Sulawesi Selatan misalnya, kelompok ponggawa-sawi Kelembagaan pemilikan hak atas sumberdaya dan wilayah perikanan. Di Maluku, institusi pemilikan komunal atas wilayah darat dan pantai yang disebut sasi
  • 33. BUDAYA BAHARI MASYARAKAT NTT Beberapa komunitas adat di NTT yang memiliki kebudayaan laut yang unik. (Beraf, C, 2015) 1.Di Lewolein, Lembata, ada budaya Rewa Ike, budaya penangkapan ikan yang diwariskan secara turun-temurun. Ikan, bagi masyarakat Lewolein, adalah sahabat, yang bisa dipanggil kapan pun ketika dibutuhkan. 2.Di Lamalera ada tradisi Tena Laja (Perahu Layar). 3.Di Mingar, Pasir Putih, ada budaya tangkap Nale (sejenis cacing laut yang muncul tiap tahun pada bulan Pebruari), yang melibatkan hampir semua
  • 34. MAKNA TRADISI YANG DIBANGUN Tradisi-tradisi semacam itu menjadi aktivitas kultural, sosial dan religius masyarakat. Tradisi itu juga membangun interaksi dan kohesi sosial antar suku. Membina relasi intersubjektif dengan siapa saja. Menemukan dan mendefinisikan identitas mereka sendiri di hadapan suatu entitas sosial atau kultural tertentu. Dimensi spasial semacam itulah menjadi alasan mengapa beberapa masyarakat adat di pesisir NTT tetap memilih dan menghidupi tradisi laut karena Laut adalah lokus kultural, tempat mereka menghidupi dan menginternalisasi religiositas, solidaritas, kohesi sosial
  • 35. Suku Alor percaya akan adanya kekuasan tertinggi di laut disebut Dewa Laut (Lahatala). Pemujaan roh atau benda alam menjadi simbol pemujaan terhadap dewa Lahatala. Melalui pemujaan tersebut doa diterus kepada Dewa Mou Maha Maha agar dijauh dari marabahaya selama berlayar dan mendapatkan berkah tangkapan ikan. Diiringi lagu dan tarian suku Orang Alor mempersembahkan ritual berupa tarian Handek dan Heeloro sambil menarik sampan ke laut diiringi alat musik trandisional. Lilifuk di Desa Bolok, dll
  • 36. DAFTAR PUSTAKA Beraf, C, 2015. Budaya Bahari Belajarlah dari NTT-Flores Bangkit. www.floresbangkit.com/2015/07. Lampe, M, 2003. Budaya Bahari dalam konteks (Dalam konteks global dan modern) (Kasus Komuniti-komuniti nelayan di Indonesia). Makalah ini disampaikan pada Kongres Kebudayaan V, Bukittinggi, Sumatra Barat Tgl. 20-23 Oktober 2003. Pramono, Dj, 2005. Budaya Bahari. Penerbit PT Gramedia Satria K.A, 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. PT Pustaka Cidesindo