ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Loading…
 Klik Enter




Poltekkes Kemenkes
    Palembang
Thanks to:

 1. Ibu Rehana, S.Pd. M.Kes

 2. Bapak H. Aguscik, Spd. S.Kep. Ns. M.kes




             Poltekkes Kemenkes
                 Palembang
Poltekkes Kemenkes
    Palembang
Ke Halaman



Poltekkes Kemenkes
    Palembang
HALAMAN




                    Konsep
PB/Sub PB


 MATERI           Termofisika
                          Oleh:
 SUMBER
                       Kelompok 14
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
               Pokok Bahasan
PB/Sub PB     Menjelaskan tentang konsep Termofisika


 MATERI
              Sub Pokok Bahasan
 SUMBER       1. Termometrik dan Skala temperatur pengaturan suhu.

              2. Perpindahan Panas.
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            A. Termometrik
PB/Sub PB   1. Sifat Termometrik Zat
                Sifat termometrik zat adalah sebagai berikut :
            Sifat termometrik zat adalah sifat-sifat zat yang berubah jika
 MATERI     suhunya berubah. Sifat-sifat termomertrik digunakan sebagai
            dasar untukpengukuran suhu.Sifat-sifat termometrik zat antara
                lain: volume zat akan berubah Jika suhunya berubah,
 SUMBER         panjang benda akanberubah jika suhunya berubah,
                hambatan listrik konduktor akan berubah jika suhunya
                berubah, dan tekanan gas pada volumetetap akan
PENYUSUN        berubah jika suhunya berubah.



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            Sesungguhnya setiap zat / benda yang dipanaskan atau
            dinaikkan suhunya akan mengalami pemuaian, baik itu
PB/Sub PB   pemuaian pajang (l), luas (A),dan volume (V). Hal itu
            merupakan bukti bahwa benda atau zat tersebut memiliki
            yang namanya Sifat Termometrik, yaitu sifat dasar suatu
            zat yang apabila diubah-ubah suhunya akan berubah pula
 MATERI
            secara teratur. Adapun sifat-sifat yang berubaha antara lain:
            a. Wujud/bentuknya
            b. Volumenya
 SUMBER     c. Panjang dan Luasnya
            d. Hambatan Listriknya
            e. Warnanya
PENYUSUN    f. Daya hantar listriknya.


 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            Pada dasarnya, bahan yang digunakan untuk
            membuat termometer mempunyai karakteristik
PB/Sub PB   linier, yaitu hubungan sifat termometrik bahan
            dengan suhu dan mengikuti persamaan di bawah ini,

 MATERI                       t (x) = a (x) + b

            dengan: t = temperature (suhu)
 SUMBER            x = thermometric property (sifat termometrik)
                   a,b = constants that depend on the substances used
                        (konstanta yang bergantung pada bahan yang
PENYUSUN                digunakan).


 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN        B. Pengetian Suhu
                      Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan
PB/Sub PB   ke dalam air es? Ya, air es akan terasa dingin. Dingin boleh
            Dikatakan sebagai salah satu ukuran dari suhu suatu benda.
            Benda yang dingin mempunyai suhu yang lebih rendah dari benda
            yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat difenisikan sebagai
 MATERI
            derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu
            benda. Seperti dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah
            satu besaran pokok dengan satuan derajat Kelvin.
 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN     C. Alat Ukur Suhu
            Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda,
PB/Sub PB   kita dapat menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan
            tidak dapat dipakai untuk menentukan tingkat panas suatu
            benda secara tetap.
 MATERI
                                              Alat yang tepat untuk
                                              mengukur suhu benda
 SUMBER                                       adalah termometer.



PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN          Macam – Macam Termometer
            A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan
               menjadi :
PB/Sub PB
        1) Termometer zat padat.
           Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan
 MATERI     hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering
           juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
           termometer ini menggunakan kawat platina halus yang
 SUMBER dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis
           tahan panas.
           Contoh: Termometer platina
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            2) Termometer zat cair.
            Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume.
PB/Sub PB    Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh
            termometer Fahrenheit, Celcius, Reamur.

 MATERI     Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer
            adalah sebagai berikut:
            1.mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan
 SUMBER             alkohol dapat diberi warna merah.
            2.daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan
                    alkohol: -1140C – 780C)
PENYUSUN    3.      keduanya merupakan panghantar kalor yang baik
            4.      keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.

 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN        Gambar Termometer Cair


PB/Sub PB


 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            3) Termometer gas
            Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu
PB/Sub PB   terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer.
            Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama
            tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan
 MATERI     ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi
            selisih tinggi.

 SUMBER     Contoh: termometer gas pada volume gas tetap


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            Gambar Termometer Gas
PB/Sub PB


 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
             B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain:
PB/Sub PB
             1) termometer Celcius
 MATERI
             2) termometer Fahrenheit

 SUMBER      3) termometer Reamur

PENYUSUN
             4) termometer Kelvin


 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain:

PB/Sub PB   1) Termometer Laboratorium
                    Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen
            di lab.
 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN     b. Termometer suhu badan / klinis
            Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia.
            Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan
PB/Sub PB   mempunyai batas skala 34-42 0C.


 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN     D. Skala Pengaturan Suhu
            1). Termometer Reamur
PB/Sub PB             Skala Reamur dibuat oleh Rene
            Antonie Ferchault d Reaumur. Titik lebur es
 MATERI     murni sebagai titik tetap bawah ditandai dengan
            angka 00R dan titik didih air murni sebagai titik
            titik tetap atas ditandai dengan skala 800R.
 SUMBER     Rentang antara kedua titik tetap tersebut dibagi
            menjadi 80 bagian (skala) dan setiap skala
PENYUSUN    menunjukkan suhu sebesar 10R.

 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
2). Termometer Celcius
HALAMAN
                     Skala Celsius dibuat oleh Anders Celsius (1701-
            1744). Anders Celsius menentukan titik tetap bawah
            berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atm yang
PB/Sub PB   ditandai dengan angka 00C. Sementara itu titik tetap atasnya
            ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atm
            yang ditandai dengan angka 1000C. Anders Celsius membagi
 MATERI     rentang angka tersebut kedalam 100 bagian skala dengan
            setiap bagian (skala) menunjukkan suhu sebesar 10C.

 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            3). Termometer Fahrenheit
                      Skala Fahrenheit dibuat oleh Daniel Gabriel
PB/Sub PB   Fahrenheit (1686-1736). D G Fahrenheit menentukan
            titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni pada
            tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 320F.
 MATERI     Sementara itu titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan
            titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai
            dengan angka 2120F. DG Fahrenheit membagi rentang
 SUMBER     angka tersebut kedalam 180 bagian skala dengan setiap
            bagian (skala) menunjukkan suhu sebesar 10F.
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
            4). Termometer Kelvin
                Skala Kelvin dibuat oleh Lord William Thomson
PB/Sub PB   Kelvin (1824-1907). Ia menetapkan skala nol mtlak
            sebesar -2730C, yaitu berdasarkan gerak partikel yang
            bertambah lambat dan berhenti pada shu -2730C.
 MATERI     Dengan demikian, 0 K setara dengan -2730C atau 00C
            setara dengan 273 K. Oleh karena itu setiap skala
            kelvin sema dengan satu skala Celsius. Dengan kata
 SUMBER     lain titik tetap bawah skala Kelvin adalah 273 K dan titik
            tetap atasnya adalah 373 K.

PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN     Perbandingan Antar Skala Termometer

PB/Sub PB


 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN

            E. Perpindahan Panas
PB/Sub PB
             Macam-macam Perpindahan Panas
 MATERI     • Perpindahan Panas Konduksi
            • Perpindahan Panas Konveksi
 SUMBER     • Perpindahan Panas Radiasi

PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN       Gambar Penampang Perpindahan
              Kalor
PB/Sub PB


 MATERI


 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN         Perpindahan Panas Konduksi
            •   Adalah proses transport panas dari daerah
PB/Sub PB       bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah
                dalam satu medium (padat, cair atau gas),
                atau antara medium – medium yang
 MATERI         berlainan yang bersinggungan secara
                langsung
 SUMBER
            • Dinyatakan dengan :
PENYUSUN
                                dT
                         q = kA
                            −
                                dx
 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN

            Dimana :
PB/Sub PB
            q     = Laju perpindahan panas (w)
            A     = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2)
 MATERI     dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
                    perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
                    aliran panas x
 SUMBER     k     = Konduktivitas thermal bahan (w/moC)


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
              Perpindahan Panas Konveksi
PB/Sub PB   Adalah transport energi dengan kerja gabungan dari
            konduksi panas, penyimpanan, energi dan gerakan
            mencampur. Proses terjadi pada permukaan padat
 MATERI     (lebih panas atau dingin) terhadap cairan atau gas
            (lebih dingin atau panas).

 SUMBER
                            q = h A (∆T)
            Dimana :
PENYUSUN       q = Laju perpindahan panas konveksi
               h = Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m2 0C)
               A = Luas penampang (m2)
 SELESAI       ∆T = Perubahan atau perbedaan suhu (0C; 0F)


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN       Perpindahan Panas Radiasi
            Adalah proses transport panas dari benda bersuhu
PB/Sub PB   tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda
            – benda itu terpisah didalam ruang (bahkan dalam
            ruang hampa sekalipun
 MATERI
                           q = δ A (T14 – T24)
 SUMBER
             Dimana :
PENYUSUN     δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10-8 w/m2 k4
             A = Luas penampang
             T = Temperatur
 SELESAI                                          Sekian

  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
              Sumber
PB/Sub PB   -. http://danarwijaya.blogspot.com/2011/04/sifat-termometrik-
            zat.html

 MATERI     -. http://www.elbirtus.info/2012/07/sifat-termometrik-zat.html

            -. http://duniafisika-suherman.blogspot.com/2011/08/pendalaman-
 SUMBER     materi-suhu.html

            -. http://www.anneahira.com/perpindahan-panas.html
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN
             Penyusun
PB/Sub PB
             Kelompok 14:
 MATERI      1.Khoirun Nisak
             2.Nurul Indah Sari
 SUMBER
             3.Wira Mas Kusuma Jaya
PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang
HALAMAN


PB/Sub PB
                 Terima Kasih…..
 MATERI
            Wassalamualaikum Wr. Wb….
 SUMBER


PENYUSUN



 SELESAI


  Poltekkes Kemenkes
  Palembang

More Related Content

What's hot (20)

Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAKepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
ppghybrid4
Ìý
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Selly Noviyanty Yunus
Ìý
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
Ìý
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
Dokter Tekno
Ìý
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
NURSAPTIA PURWA ASMARA
Ìý
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
MuhtadiHanif
Ìý
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
kristanto djuwahir
Ìý
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Rahayoe Ningtyas
Ìý
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
Ìý
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
Ìý
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Iyounk Mandalahi
Ìý
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Mercu Buana University
Ìý
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Muhammad Awaludin
Ìý
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
Ìý
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
Ìý
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Ìý
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
TYASLARASATI
Ìý
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
Ìý
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
Ìý
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Chanica Aninditya
Ìý
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAKepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
ppghybrid4
Ìý
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
Ìý
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
Dokter Tekno
Ìý
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
MuhtadiHanif
Ìý
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Rahayoe Ningtyas
Ìý
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
Ìý
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Iyounk Mandalahi
Ìý
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Muhammad Awaludin
Ìý
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
Ìý
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
Ìý
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Ìý
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
TYASLARASATI
Ìý
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
Ìý
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
Ìý
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Chanica Aninditya
Ìý

Similar to Konsep termofisika (20)

IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
ArdiFahruriyannur1
Ìý
Suhu
Suhu Suhu
Suhu
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Ìý
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Ìý
Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10
5thecloud
Ìý
Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10
ridhaaaa
Ìý
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
yusti7
Ìý
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
KadriGinting3
Ìý
Bab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaBab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannya
Mustahal SSi
Ìý
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdfBAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
asep dedy
Ìý
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatGroup 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Rizqi Hristo
Ìý
Materi Suhu.pdf
Materi Suhu.pdfMateri Suhu.pdf
Materi Suhu.pdf
WindaTriwulandari
Ìý
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
oRyZaQuinze
Ìý
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
Risa Firsta
Ìý
SUHU .pptx
SUHU .pptxSUHU .pptx
SUHU .pptx
kusmayapermana2
Ìý
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
DIAH KOHLER
Ìý
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
AntonetaPriskaSardjo
Ìý
Fisika
FisikaFisika
Fisika
amoyrenyrosida
Ìý
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
amoyrenyrosida
Ìý
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
Jun Hidayat
Ìý
Kalor
KalorKalor
Kalor
Sigit Suryono
Ìý
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
ArdiFahruriyannur1
Ìý
Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10
5thecloud
Ìý
Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10Tugas kelompok 10
Tugas kelompok 10
ridhaaaa
Ìý
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
yusti7
Ìý
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Kelas 7 Bab 4 Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
KadriGinting3
Ìý
Bab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaBab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannya
Mustahal SSi
Ìý
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdfBAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
BAB 4 SUHU dan Konversi Suhu.pdf
asep dedy
Ìý
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatGroup 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Rizqi Hristo
Ìý
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
Risa Firsta
Ìý
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
DIAH KOHLER
Ìý
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
AntonetaPriskaSardjo
Ìý
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
Jun Hidayat
Ìý

Recently uploaded (20)

Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptxPromosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
JulimingKenedy
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
bijigandum5454
Ìý
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptxPromosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
Promosi kesehatan untuk perawat_pptx.pptx
JulimingKenedy
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...
bijigandum5454
Ìý

Konsep termofisika

  • 2. Thanks to: 1. Ibu Rehana, S.Pd. M.Kes 2. Bapak H. Aguscik, Spd. S.Kep. Ns. M.kes Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 3. Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 5. HALAMAN Konsep PB/Sub PB MATERI Termofisika Oleh: SUMBER Kelompok 14 PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 6. HALAMAN Pokok Bahasan PB/Sub PB Menjelaskan tentang konsep Termofisika MATERI Sub Pokok Bahasan SUMBER 1. Termometrik dan Skala temperatur pengaturan suhu. 2. Perpindahan Panas. PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 7. HALAMAN A. Termometrik PB/Sub PB 1. Sifat Termometrik Zat Sifat termometrik zat adalah sebagai berikut : Sifat termometrik zat adalah sifat-sifat zat yang berubah jika MATERI suhunya berubah. Sifat-sifat termomertrik digunakan sebagai dasar untukpengukuran suhu.Sifat-sifat termometrik zat antara lain: volume zat akan berubah Jika suhunya berubah, SUMBER panjang benda akanberubah jika suhunya berubah, hambatan listrik konduktor akan berubah jika suhunya berubah, dan tekanan gas pada volumetetap akan PENYUSUN berubah jika suhunya berubah. SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 8. HALAMAN Sesungguhnya setiap zat / benda yang dipanaskan atau dinaikkan suhunya akan mengalami pemuaian, baik itu PB/Sub PB pemuaian pajang (l), luas (A),dan volume (V). Hal itu merupakan bukti bahwa benda atau zat tersebut memiliki yang namanya Sifat Termometrik, yaitu sifat dasar suatu zat yang apabila diubah-ubah suhunya akan berubah pula MATERI secara teratur. Adapun sifat-sifat yang berubaha antara lain: a. Wujud/bentuknya b. Volumenya SUMBER c. Panjang dan Luasnya d. Hambatan Listriknya e. Warnanya PENYUSUN f. Daya hantar listriknya. SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 9. HALAMAN Pada dasarnya, bahan yang digunakan untuk membuat termometer mempunyai karakteristik PB/Sub PB linier, yaitu hubungan sifat termometrik bahan dengan suhu dan mengikuti persamaan di bawah ini, MATERI t (x) = a (x) + b dengan: t = temperature (suhu) SUMBER x = thermometric property (sifat termometrik) a,b = constants that depend on the substances used (konstanta yang bergantung pada bahan yang PENYUSUN digunakan). SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 10. HALAMAN B. Pengetian Suhu Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan PB/Sub PB ke dalam air es? Ya, air es akan terasa dingin. Dingin boleh Dikatakan sebagai salah satu ukuran dari suhu suatu benda. Benda yang dingin mempunyai suhu yang lebih rendah dari benda yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat difenisikan sebagai MATERI derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Seperti dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah satu besaran pokok dengan satuan derajat Kelvin. SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 11. HALAMAN C. Alat Ukur Suhu Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda, PB/Sub PB kita dapat menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan tidak dapat dipakai untuk menentukan tingkat panas suatu benda secara tetap. MATERI Alat yang tepat untuk mengukur suhu benda SUMBER adalah termometer. PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 12. HALAMAN Macam – Macam Termometer A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi : PB/Sub PB 1) Termometer zat padat. Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan MATERI hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang SUMBER dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas. Contoh: Termometer platina PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 13. HALAMAN 2) Termometer zat cair. Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. PB/Sub PB Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer Fahrenheit, Celcius, Reamur. MATERI Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer adalah sebagai berikut: 1.mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan SUMBER alkohol dapat diberi warna merah. 2.daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol: -1140C – 780C) PENYUSUN 3. keduanya merupakan panghantar kalor yang baik 4. keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil. SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 14. HALAMAN Gambar Termometer Cair PB/Sub PB MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 15. HALAMAN 3) Termometer gas Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu PB/Sub PB terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan MATERI ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi. SUMBER Contoh: termometer gas pada volume gas tetap PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 16. HALAMAN Gambar Termometer Gas PB/Sub PB MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 17. HALAMAN B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain: PB/Sub PB 1) termometer Celcius MATERI 2) termometer Fahrenheit SUMBER 3) termometer Reamur PENYUSUN 4) termometer Kelvin SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 18. HALAMAN C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain: PB/Sub PB 1) Termometer Laboratorium Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab. MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 19. HALAMAN b. Termometer suhu badan / klinis Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan PB/Sub PB mempunyai batas skala 34-42 0C. MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 20. HALAMAN D. Skala Pengaturan Suhu 1). Termometer Reamur PB/Sub PB Skala Reamur dibuat oleh Rene Antonie Ferchault d Reaumur. Titik lebur es MATERI murni sebagai titik tetap bawah ditandai dengan angka 00R dan titik didih air murni sebagai titik titik tetap atas ditandai dengan skala 800R. SUMBER Rentang antara kedua titik tetap tersebut dibagi menjadi 80 bagian (skala) dan setiap skala PENYUSUN menunjukkan suhu sebesar 10R. SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 21. 2). Termometer Celcius HALAMAN Skala Celsius dibuat oleh Anders Celsius (1701- 1744). Anders Celsius menentukan titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atm yang PB/Sub PB ditandai dengan angka 00C. Sementara itu titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 1000C. Anders Celsius membagi MATERI rentang angka tersebut kedalam 100 bagian skala dengan setiap bagian (skala) menunjukkan suhu sebesar 10C. SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 22. HALAMAN 3). Termometer Fahrenheit Skala Fahrenheit dibuat oleh Daniel Gabriel PB/Sub PB Fahrenheit (1686-1736). D G Fahrenheit menentukan titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 320F. MATERI Sementara itu titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 2120F. DG Fahrenheit membagi rentang SUMBER angka tersebut kedalam 180 bagian skala dengan setiap bagian (skala) menunjukkan suhu sebesar 10F. PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 23. HALAMAN 4). Termometer Kelvin Skala Kelvin dibuat oleh Lord William Thomson PB/Sub PB Kelvin (1824-1907). Ia menetapkan skala nol mtlak sebesar -2730C, yaitu berdasarkan gerak partikel yang bertambah lambat dan berhenti pada shu -2730C. MATERI Dengan demikian, 0 K setara dengan -2730C atau 00C setara dengan 273 K. Oleh karena itu setiap skala kelvin sema dengan satu skala Celsius. Dengan kata SUMBER lain titik tetap bawah skala Kelvin adalah 273 K dan titik tetap atasnya adalah 373 K. PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 24. HALAMAN Perbandingan Antar Skala Termometer PB/Sub PB MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 25. HALAMAN E. Perpindahan Panas PB/Sub PB Macam-macam Perpindahan Panas MATERI • Perpindahan Panas Konduksi • Perpindahan Panas Konveksi SUMBER • Perpindahan Panas Radiasi PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 26. HALAMAN Gambar Penampang Perpindahan Kalor PB/Sub PB MATERI SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 27. HALAMAN Perpindahan Panas Konduksi • Adalah proses transport panas dari daerah PB/Sub PB bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau antara medium – medium yang MATERI berlainan yang bersinggungan secara langsung SUMBER • Dinyatakan dengan : PENYUSUN dT q = kA − dx SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 28. HALAMAN Dimana : PB/Sub PB q = Laju perpindahan panas (w) A = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2) MATERI dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah aliran panas x SUMBER k = Konduktivitas thermal bahan (w/moC) PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 29. HALAMAN Perpindahan Panas Konveksi PB/Sub PB Adalah transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan gerakan mencampur. Proses terjadi pada permukaan padat MATERI (lebih panas atau dingin) terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau panas). SUMBER q = h A (∆T) Dimana : PENYUSUN q = Laju perpindahan panas konveksi h = Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m2 0C) A = Luas penampang (m2) SELESAI ∆T = Perubahan atau perbedaan suhu (0C; 0F) Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 30. HALAMAN Perpindahan Panas Radiasi Adalah proses transport panas dari benda bersuhu PB/Sub PB tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang (bahkan dalam ruang hampa sekalipun MATERI q = δ A (T14 – T24) SUMBER Dimana : PENYUSUN δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10-8 w/m2 k4 A = Luas penampang T = Temperatur SELESAI Sekian Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 31. HALAMAN Sumber PB/Sub PB -. http://danarwijaya.blogspot.com/2011/04/sifat-termometrik- zat.html MATERI -. http://www.elbirtus.info/2012/07/sifat-termometrik-zat.html -. http://duniafisika-suherman.blogspot.com/2011/08/pendalaman- SUMBER materi-suhu.html -. http://www.anneahira.com/perpindahan-panas.html PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 32. HALAMAN Penyusun PB/Sub PB Kelompok 14: MATERI 1.Khoirun Nisak 2.Nurul Indah Sari SUMBER 3.Wira Mas Kusuma Jaya PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang
  • 33. HALAMAN PB/Sub PB Terima Kasih….. MATERI Wassalamualaikum Wr. Wb…. SUMBER PENYUSUN SELESAI Poltekkes Kemenkes Palembang