Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
油
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
油
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, yang mencakup tujuan pembelajaran untuk memahami komunikasi terapeutik dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dewasa, prinsip-prinsip komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, model-model komunikasi yang dapat diterapkan, serta teknik-teknik komunikasi yang harus diperhatikan saat berinteraksi dengan pasien dewasa."
Dokumen tersebut merangkum tentang proses komunikasi dalam keperawatan. Proses komunikasi meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan memerlukan komunikasi antara perawat dan pasien untuk mengumpulkan data pasien, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasilnya. Kemampuan berkomunikasi yang
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
油
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
油
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, yang mencakup tujuan pembelajaran untuk memahami komunikasi terapeutik dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dewasa, prinsip-prinsip komunikasi terapeutik pada pasien dewasa, model-model komunikasi yang dapat diterapkan, serta teknik-teknik komunikasi yang harus diperhatikan saat berinteraksi dengan pasien dewasa."
Dokumen tersebut merangkum tentang proses komunikasi dalam keperawatan. Proses komunikasi meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan memerlukan komunikasi antara perawat dan pasien untuk mengumpulkan data pasien, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasilnya. Kemampuan berkomunikasi yang
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
Makalah ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan mencakup pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, saluran, dan umpan balik. Juga membahas komponen komunikasi, proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhinya seperti perkembangan, lingkungan, dan karakteristik individu.
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Makalah ini membahas tentang komunikasi dengan pasien yang tidak sadar. Ia menjelaskan bahwa komunikasi penting dilakukan walaupun pasien tidak sadar karena pendengaran merupakan indra terakhir yang hilang. Metode komunikasi dengan pasien tidak sadar perlu menggunakan teknik khusus karena gangguan sensorik dan motorik. Fungsi komunikasi dengan pasien tidak sadar antara lain mengembangkan motivasi dan mengungkapkan emosi positif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfAnneOrizaBolqia
油
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik yang meliputi pengertian, bentuk, dan unsur-unsur pentingnya. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan oleh perawat untuk membantu penyembuhan pasien dan mencakup komunikasi verbal, tertulis, dan nonverbal. Unsur penting dalam komunikasi terapeutik antara lain kejelasan pesan, penggunaan bahasa sederhana, dan memperhatikan waktu dan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai tingkatan komunikasi pada berbagai usia, mulai dari bayi hingga lansia. Juga membahas tentang unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, saluran, situasi, penerima, dan umpan balik. Selain itu, dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi seperti pengetahuan komunikator, sikap, pengetahuan umum, sistem sosial, dan sistem budaya.
Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara komunikator dan komunikan, terdiri dari 5 elemen utama yaitu komunikator, pesan, komunikan, umpan balik, dan lingkungan. Terdapat berbagai bentuk komunikasi seperti verbal, nonverbal, lisan, dan tertulis. Proses komunikasi melibatkan generasi ide, pengkodean, pengiriman, penerimaan, dekode, pemahaman, dan tanggapan. Faktor komunikator, pesan, komunikan, ump
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docxKhusnulAzizah4
油
Komunikasi efektif dalam keperawatan
1. Komunikasi Efektif Dalam
Keperawatan
SELASA, 28 JUNI 2016
Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A .DEFINISI KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin coomunicare yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan. Komunikasi adalah suatu yang dapat dipahami sebagai hubungan atau saling
hubungan, saling pengertian, sebagai pesan. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan (Edwar Depari, AW Widjaja,2000).
Komunikasi adalah proses yang mana symbol verbal dan non verbal dikirimkan,diterima dan
diberi arti (William J Seiller,1988).
Menurut Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu system dapat di diri kan, dipelihara dan diubah. Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
B. TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi antara lain adalah :
1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat di mengerti oleh orang lain (komunikan)
2. Memahami orang lain
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain
4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu
Secara singkat dapat kita katakan bahwa tujuan komunikasi adalah mengharapkan pengertian,
dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang lain (komunikasi).
Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
2. Komunikasi yang dilakukan perawat bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan dapat
berjalan efektif. Kemampuan komunikasi yang efektif ini merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh perawat professional.
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki
pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya the communication is in tune ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi
sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Syarat syarat komunikasi efektif
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.
B. TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
Agar komunikasi menghasilkan komunikasi yang efektif, seseorang harus memahami prinsip-
prinsip dalam berkomunikasi. Ada lima prinsip komunikasi yang efektif yang harus dipahami.
Lima prinsip tersebut disingkat dengan REACH, yaitu Respect, Empathy, Audible, Care, dan
Humble. Lima prinsip komunikasi yang efektif itu adalah sebagai berikut:
3. 1. Respect
Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang akan kita
sampaikan.
2. Empathy
Komunikasi yang efektif akan dengan mudah tercipta jika komunikator memiliki sikap empathy.
Empathy artinya kemampuan seorang komunikator dalam memahami dan menempatkan dirinya
pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.
3. Audible
Audible adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan melalui media
atau delivery channel.
4. Care
Care berarti komunikator memberikan perhatian kepada lawan komunikasinya. Komunikasi yang
efektif akan terjalin jika audience lawan komunikasi personal merasa diperhatikan.
5. Humble
Humble adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai.
4. Langkah-langkah untuk Membangun Komunikasi Efektif
Adapun langkah-langkah untuk membangun komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Memahami Maksud dan Tujuan Berkomunikasi
2. Mengenali Komunikan
3. Menyampaikan Pesan dengan Jelas
4. Menggunakan Alat Bantu yang Baik
5. Memusatkan Perhatian
6. Menghindari Gangguan Komunikasi
7. Membuat Suasana yang Menyenangkan
8. Menggunakan Bahasa Tubuh(body language ) yang Benar
D. ASPEK DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
a. Kejelasan
Dalam komunikasi harus menggunakan bahasa secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan.
c. Konteks
maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
4. Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama
dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi.
A. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi
merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi
yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Factor yang dapat mendukung komunikasi efektif:
1. Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metode
utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
2. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
3. Kualitas komunikasi adalah factor kritis dalam memenuhi kebutuhan klien.
Faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif:
1. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tidak efektif,
2. tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga,
3. tidak dapat melindungi klien dari ancaman kesejahteraan,
4. tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien serta memberikan pendidikan
kesehatan.
B. Komunikasi Efektif dalam Patient Safety
Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun cara
komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima. Hal
itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien. Bentuk
komunikasi yang rawan kesalahan diantaranya adalah instruksi untuk penatalaksanaan pasien
yang diberikan secara lisan atau melalui telepon. Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes
abnormal, misalnya petugas laboratorium menelepon ke ruang perawatan untuk melaporkan hasil
tes pasien. Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan atau prosedur untuk mengatur pemberian
perintah / pesan secara lisan dan lewat telepon. Kebijakan dan atau prosedur itu harus memuat:
1. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dicatat si penerima.
2. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si penerima.
3. Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil tes.
4. Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-tidaknya komunikasi lisan dan lewat telepon.
5. 5. Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-ulang tidak selalu dimungkinkan,
misalnya di ruang operasi dan dalam situasi darurat di bagian gawat darurat atau unit perawatan
intensif.
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi
merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi
yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Diposting oleh Nurul Aziizah di 19.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
MENGENAI SAYA
Nurul Aziizah
Lihat profil lengkapku
ARSIP BLOG
2016 (1)
o Juni (1)
Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.