Diagram ladder digunakan untuk mewakili program logika kontrol pada PLC. Ia menggunakan simbol untuk mewakili input dan output serta disusun secara grafis untuk mewakili urutan operasi sistem. Diagram ini terdiri dari garis vertikal dan horizontal yang mewakili kondisi dan instruksi.
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Laporan praktikum menjelaskan percobaan rangkaian penjumlah dan pengurang biner menggunakan gerbang logika. Rangkaian penjumlah biner menggunakan full adder dengan 3 masukan dan 2 keluaran, sementara pengurang biner menggunakan full subtractor. Hasil percobaan sesuai dengan teori dan analisis menggunakan peta Karnaugh menghasilkan persamaan aljabar boole untuk keluaran masing-masing rangkaian.
Dokumen ini membahas tentang membangun rangkaian logika dari ekspresi Boolean menggunakan metode Sum of Products (SOP) dan Product of Sums (POS). Juga dibahas tentang penggunaan peta Karnaugh untuk menyederhanakan ekspresi Boolean dengan mengelompokkan variabel yang bernilai 1.
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik tiga fasa, mulai dari penjelasan tentang generator tiga fasa, rangkaian sumber tiga fasa tipe Y dan , rangkaian beban tiga fasa tipe Y dan , aplikasi rangkaian sumber dan beban tiga fasa, serta penjelasan tentang tegangan fasa dan line to line pada sistem tiga fasa.
This document provides 28 examples of ladder logic programs for common functions using an Omron CP1E PLC. The examples cover basic logic instructions, timers, counters, latching circuits, and button controls. Each example includes a ladder diagram and corresponding instruction list to demonstrate how the logic is programmed in the PLC.
This document provides an overview of OMRON's industrial automation product portfolio, including PLC families like the CPM, CQM, CS1, CJ1, and CJ1M. It describes the features and specifications of these different PLC models, such as I/O capacity, memory size, instruction sets, and networking capabilities. It also shows examples of how to configure I/O modules and expand the systems. The document aims to educate readers on OMRON's advanced industrial automation offerings.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Laporan praktikum menjelaskan percobaan rangkaian penjumlah dan pengurang biner menggunakan gerbang logika. Rangkaian penjumlah biner menggunakan full adder dengan 3 masukan dan 2 keluaran, sementara pengurang biner menggunakan full subtractor. Hasil percobaan sesuai dengan teori dan analisis menggunakan peta Karnaugh menghasilkan persamaan aljabar boole untuk keluaran masing-masing rangkaian.
Dokumen ini membahas tentang membangun rangkaian logika dari ekspresi Boolean menggunakan metode Sum of Products (SOP) dan Product of Sums (POS). Juga dibahas tentang penggunaan peta Karnaugh untuk menyederhanakan ekspresi Boolean dengan mengelompokkan variabel yang bernilai 1.
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik tiga fasa, mulai dari penjelasan tentang generator tiga fasa, rangkaian sumber tiga fasa tipe Y dan , rangkaian beban tiga fasa tipe Y dan , aplikasi rangkaian sumber dan beban tiga fasa, serta penjelasan tentang tegangan fasa dan line to line pada sistem tiga fasa.
This document provides 28 examples of ladder logic programs for common functions using an Omron CP1E PLC. The examples cover basic logic instructions, timers, counters, latching circuits, and button controls. Each example includes a ladder diagram and corresponding instruction list to demonstrate how the logic is programmed in the PLC.
This document provides an overview of OMRON's industrial automation product portfolio, including PLC families like the CPM, CQM, CS1, CJ1, and CJ1M. It describes the features and specifications of these different PLC models, such as I/O capacity, memory size, instruction sets, and networking capabilities. It also shows examples of how to configure I/O modules and expand the systems. The document aims to educate readers on OMRON's advanced industrial automation offerings.
This document provides an overview of ladder logic fundamentals for a PLC controls and instrumentation course. It discusses the anatomy of a ladder program including input and output instructions, rungs, and power rails. It also covers logic functions like AND, OR, and XOR. Additionally, it explains logical continuity versus electrical continuity and examines input instructions like examine on and examine off. The document concludes with a discussion of I/O mapping and how input and output field devices connect to instructions in the PLC program.
PLC Ladder Diagram basics, with two solved examples
For more information go to
http://shrutizpresentations.blogspot.in/2014/04/plc-ladder-diagram-basics.html
The document provides information about Programmable Logic Controllers (PLCs) including:
(1) An overview of PLCs, their history and components. PLCs were developed to replace relays and are used to automate industrial processes.
(2) Details on how PLCs work, including their main components like the CPU, power supply, and input/output modules. Programs are written and stored in memory to control inputs and outputs.
(3) Examples of ladder logic programming including basic logic elements, timers, counters, and latching circuits. Ladder diagrams provide a visual way to program sequences of operations and control flows.
This document is a project report on programmable logic controllers (PLCs) and supervisory control and data acquisition (SCADA) systems by Ishank Ranjan, an 8th semester undergraduate student at Hindustan College of Science and Technology in Mathura, India. The report provides an acknowledgment, certificate of training, preface, table of contents, and 15 sections that describe features of PLCs, ladder logic programming, SCADA systems, and potential benefits of using PLCs and SCADA for industrial automation and process control.
PLC merupakan sistem elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan mesin dengan menerapkan fungsi logika, waktu, hitungan, dan operasi aritmatika. PLC memiliki CPU, memori, input/output dan dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri seperti otomatisasi pabrik. Keunggulan PLC dibanding sistem konvensional antara lain perawatan dan modifikasi yang lebih mudah.
Jurnal ini membahas perancangan prototipe mesin stroble marking otomatis menggunakan PLC dan sistem pneumatik untuk menggantikan proses manual. Prototipe ini berhasil meningkatkan efisiensi dengan mempersingkat waktu kerja. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki sistem penempatan insole dan menambah sensor keselamatan.
My project work-Digital score board for shootingpradu333
油
This is my self designed "digital score board for shooting",by using this we can replace the conventional paper key board.It is more accurate and easy to use.here I am using the vibration sensor for to count the points and an Infrared system for to count the number of points
This document describes a project to design a color sensor that can detect and differentiate between light of different colors. It provides background on color theory, including primary and secondary colors. It then outlines the key components of the sensor system, including an optical system using a light source and photodiode, electronic circuitry using an LM324 comparator integrated circuit, and applications such as sorting by color. The goal of the project is to use the sensor to detect different colors of light and output a corresponding signal.
O documento descreve o Kinect, um sensor de movimento desenvolvido para o Xbox 360. Ele possui recursos como reconhecimento de movimentos, esqueleto, face e voz. O Kinect foi um sucesso de vendas por permitir jogos sem controles. Seu nome inicial era "Projeto Natal" em homenagem cidade brasileira. O documento tamb辿m explica como usar o Kinect SDK em um computador Windows para desenvolver aplicativos que acessem os recursos do Kinect.
Color sensors can be used to enable two-way communication between screens and users, allowing screens to receive information from users based on the colors they present to the sensor. This improves upon current one-way touchscreen interactions by identifying individual users based on different colored objects they hold up to the sensor. The screen could then provide responsive audio, visual or tactile feedback tailored to the detected color.
Este manual descreve o funcionamento do m坦dulo l坦gico Zelio Logic 2, incluindo instru巽探es sobre sua primeira utiliza巽達o, descri巽達o das funcionalidades acess鱈veis atrav辿s da interface frontal e explica巽達o da linguagem l坦gica utilizada. Al辿m disso, fornece exemplos passo a passo para a cria巽達o, configura巽達o e grava巽達o de aplica巽探es l坦gicas no m坦dulo.
1. Ladder diagram adalah bahasa pemprograman yang paling umum digunakan dalam PLC untuk menggambarkan aliran logika kontrol secara visual menggunakan simbol-simbol seperti kontak, relay, timer dan lainnya. 2. Ladder diagram tersusun atas dua garis vertikal yang mewakili jalur listrik dan garis-garis horizontal di antaranya yang disebut rung untuk menempatkan komponen kontrol. 3. Praktek memori sirkuit (latch) digunak
Dokumen tersebut membahas tentang Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan instrumen yang digunakan untuk menggantikan rangkaian relay secara sekuensial untuk mengontrol mesin. Dokumen ini menjelaskan pengertian, keuntungan, komponen, cara kerja, jenis input-output, pemrograman, dan contoh penerapan PLC pada sistem kontrol seperti lampu lalu lintas dan lift.
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
油
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan sistem kontrol otomatis menggunakan PLC pada industri. Sistem kontrol manual memiliki banyak kelemahan sehingga beralih ke sistem otomatis menggunakan PLC. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir mengenai alat penyortir botol menggunakan sistem PLC dan pneumatik.
PLC (Programmable Logic Controller) adalah alat kontrol otomatisasi yang digunakan untuk menggantikan rangkaian relai konvensional. PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. PLC dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri berdasarkan instruksi logika seperti AND, OR, dan timer.
modul ini berisi praktikum untuk instruksi dasar pembuatan ladder diagram dengan program syswin untuk mata diklat mengoperasikan sistem kendali elektronik
Buku ini memberikan tiga kalimat ringkasan:
1. Buku ini memberikan panduan penggunaan instruksi-instruksi yang terdapat pada program Outseal PLC Studio.
2. Outseal PLC Studio adalah program komputer buatan anak bangsa Indonesia untuk memprogram Outseal PLC secara visual menggunakan diagram tangga.
3. Buku ini berisi penjelasan tentang berbagai jenis instruksi seperti bit, timer, counter, logika dan lainnya beserta contoh penerapannya
Teks tersebut membahas tentang Programable Logic Controller (PLC) yang merupakan komputer khusus untuk mengontrol proses produksi. PLC bekerja dengan membaca input, mengeksekusi program kontrol, dan memperbarui output. PLC menggunakan diagram ladder sebagai metode pemrograman yang paling umum karena mudah dipahami. Diagram ladder PLC setara dengan diagram ladder elektromekanis namun dilakukan secara softwire di dalam memori PLC.
Dokumen tersebut membahas tentang logika digital dan konsep-konsep dasarnya, termasuk fungsi logika dasar seperti AND, OR, dan NOT. Dokumen juga menjelaskan aljabar Boolean, kombinasi logika, diagram ladder PLC, dan contoh-contoh aplikasinya dalam sistem kontrol.
Dokumen tersebut membahas tentang program register instruksi dan accumulator dalam bahasa VHDL. Program register digunakan untuk menyimpan instruksi dari memori ke dalam register dengan mengontrol input dan outputnya melalui trigger. Program accumulator berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungan aritmatika dan logika dengan mengontrol nilai input dan outputnya melalui trigger. Kedua program tersebut bertujuan untuk mempelajari konsep register instruksi dan accumulator dalam komputer.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali PLC (Programmable Logic Controller) yang mencakup penjelasan mengenai konsep dasar sistem kendali, bagian-bagian PLC, bahasa pemrograman PLC, dan contoh aplikasi PLC dalam pengoperasian motor.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. LADDER DIAGRAM
PADA PEMROGRAMAN MENGGUNAKAN PLC
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan
(user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang
beraneka ragam.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program
yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sekuensial dalam suatu sistem
kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang
yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini
memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada
suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu
melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program
yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator
atau peralatan lainnya.
Pada pemrograman PLC banyak metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah
program, diantaranya:
1. Ladder Diagram
2. Function Block Diagram
3. Structured Text
4. Instruction List
5. Sequential Function Chart
Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai Ladder Diagram.
2. A. Diagram Ladder
Diagram ladder (tangga) ialah bahasa pemrograman PLC dengan menggunakan simbol-
simbol untuk menggambarkan kontak-kontak (switches) dan piranti-piranti keluaran (output
devices) guna menggambarkan operasi suatu sistem. Penyajian berbentuk diagram
(graphical) diinterpretasikan oleh piranti pemrograman ke dalam bahasa yang dapat di baca
oleh PLC processor.
Diagram ladder mempunyai dua buah garis vertikal.Terletak diantaranya dan
menghubungkannya, berupa garis horisontal adalah aliran arus dan disebut juga rungs (anak
tangga).Simbol-simbol yang menggambarkan operasi sirkuit disusun sesuai dengan urutan
operasinya, yaitu piranti masukan (input devices) seperti switch dan sensor diletakkan di
bagian kiri dan piranti keluaran untuk aktuator di bagian kanan.Addres atau alamat yang
berupa angka-angka atau huruf atau gabungannya ditulis di atas setiap simbol.
Sebuah diagram tangga atau ladder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke bawah
pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada di sebelah sisi kiri
disebut sebagai palang bis (bus bar), sedangkan garis-garis cabang (the branching lines)
adalah baris instruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi ditempatkan berbagai
macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain di sisi kanan. Kombinasi logika dari
kondisi-kondisi tersebut menyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang ada di sisi kanan
tersebut dikerjakan.
Gambar 1. Ladder Diagram
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1 tersebut, sepanjang garis instruksi bisa bercabang-
cabang lagi kemudian bergabung lagi.Garis-garis pasangan vertikal (seperti lambang
kapasitor) itulah yang disebut kondisi. Pasangan garis vertikal yang tidak ada garis
diagonalnya disebut sebagai Normal Terbuka Normally Open atau NO serta terkait dengan
instruksi LOAD (LD), AND atau OR. Sedangkan pasangan garis vertikal yang ada garis
diagonal-nya dinamakan Normal Tertutup Normally Close atau NC serta terkait dengan
3. instruksi-instruksi LD NOT, AND NOT atau OR NOT. Angka-angka yang terdapat pada
masing-masing kondisi di gambar 1 tersebut merupakan bit operan instruksi. Status bit yang
berkaitan dengan masing-masing kondisi tersebut yang menentukan kondisi eksekusi dari
instruksi berikutnya.
Sedangkan diagram ladder pada gambar 2 di bawah ini adalah salah satu bentuk diagram
ladder dari software PLC-OMRON
Gambar 2. Ladder Diagram pada PLC-OMRON
Salah satu jenis PLC-OMRON seperti gambar 3, Memiliki CPU-Rack dan EXPANSION-
Rack.Pada CPU Rack terdapat 8 buah Slot yang ditandai dengan Slot 000 s.d 009. Setiap
slot memiliki terminal input dan output. Ada yang memiliki 16 terminal atau ada yang 8
terminal dan terminal tersebut diberi nomor mulai dari 00, 01, 02 dan seterusnya. Sedangkan
pada EXPANSION Rack slotnya ditandai dengan :
Expansion 1 : IR010, IR011, IRo12 dan seterusnya
Expansion 2 : IR020, IR021, IR022 dan seterusnya
Expansion 3 : IR300, IR301, IR302 dan seterusnya (sedikit beda)
Dengan demikian diagram ladder di atas dapat kita baca sebagai berikut :
Pada rung pertama paling kiri berarti kontak NO diinstal pada slot ke tiga (002) dan pada
terminal pertama (angka 00 di belakang 002.)
Jadi tiga digit pertama menunjukkan slot dan dua digit terakhir menunjukkan terminal.
Alokasi I/O
Terminal I/O (Input / Output) Alokasi Bit IR
Tabel berikut ini menunjukkan bit-bit IR (Internal Relay) pada rack CPU (Central Processing
Unit) maupun rack ekpansi. Bit ialah setiap karakter pada internal relay.
Rack Slot 1 Slot 2 Slot 3 Slot 4 Slot 5 Slot 6 Slot 7 Slot 8 Slot 9 Slot
Gb.14. Diagram ladder
4. 10
CPU IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008 IR009
Ekspansi
1
IR010 IR011 IR012 IR013 IR014 IR015 IR016 IR017 IR018 IR019
Ekspansi
2
IR020 IR021 IR022 IR023 IR024 IR025 IR026 IR027 IR028 IR029
Ekspansi
3
IR300 IR301 IR302 IR303 IR304 IR305 IR306 IR307 IR308 IR309
IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008
Gambar 3. CPU Rack dan Expansion Rack
Jika kita ingin membuat suatu ladder diagram yang sederhana untuk mengontrol sebuah lampu
oleh sebuah saklar, maka bentuknya akan menjadi seperti berikut:
Gambar 4. Contoh Ladder Diagram Sederhana
L1 dan L2 menunjukkan pada dua poles dari sumber tegangan 120 VAC. Biasanya L1 adalah
+ 120 V dan L2 adalah ground. Terkadang pada PLC digunakan juga sumber tegangan selain 120
VAC, tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi operasi dari ladder diagram ini.
B. Fungsi Digital Logic pada Diagram Ladder
Pada pemrograman PLC dengan diagram ladder terdapat beberapa fungsi pemrograman
yang dapat digunakan, fungsi-fungsinya yaitu:
CPU Rack
Expansion Rack
Slot 1
Slot 2
Slot 8
5. 1. Fungsi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga
berkaitan dengan instruksi LOAD (LD) atau LD NOT. (LD NOT).Masing-masing
instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik.Contoh untuk instruksi ini
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 5.Rangkaian LD dan LD NOT
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2, karena hanya instruksi LOAD atau LD NOT
saja yang ada di garis instruksi (instruction line), maka kondisi eksekusi untuk instruksi
yang di sebelah kanan-nya adalah ON jika kondisi-nya ON. Untuk contoh diagram
tangga tersebut, instruksi LD (yaitu untuk normal terbuka), kondisi eksekusi akan ON
jika IR000.00 juga ON; sebaliknya, untuk instruksi LD NOT (yaitu untuk normal
tertutup), kondisi eksekusi akan ON jika IR000.00 dalam kondisi OFF.
2. Fungsi OR
Kita dapat membuat suatu fungsi logika yang sederhana untuk mengendalikan suatu
lampu menggunakan beberapa saklar. Jika digunakan notasi standar biner untuk lampu
dan saklar (0 untuk OFF dan 1 untuk ON), maka ladder diagram berikut
merepresentasikan suatu rangkaian OR.Lampu akan menyala jika saklar A atau saklar B
dikontakkan.
Gambar 6. Rangkaian OR
3. Fungsi AND
Kita juga dapat membuat ladder diagram untuk merepresentasikan suatu rangkaian AND
sebagai berikut.
6. Gambar 7. Rangkaian AND
4. Fungsi Invers/ NOT
Logika untuk invert atau NOT direpresentasikan menggunakan normally-closed contact
seperti gambar di bawah.Pada rangkaian di bawah, lampu menyala saat saklar A tidak
ditekan.
Gambar 8. Rangkaian NOT
5. Fungsi OR NOTdan ANDNOT
Jika kita menggabungkan rangkaian OR atau AND dan invert maka akan diperoleh suatu
rangkaian OR NOT dan AND NOT. Sebagai berikut:
(a)OR NOT(b) AND NOT
Gambar 9. Rangkaian (a) OR NOT; (b) AND NOT
7. Pada gambar 8(a), lampu hanya akan menyala jika saklar A dan saklar B tidak ditekan.
Jika salah satu saklar saja ditekan, maka lampu akan padam.Dengan prinsip yang sama,
kita dapat membuat rangkaian AND NOT seperti gambar 8(b). Beberapa kesimpulan
yang perlu diperhatikan:
Saklar yang disusun paralel ekivalen dengan rangkaian OR
Saklar yang disusun seri ekivalen dengan rangkaian AND
Saklar Normally-closed ekivalen dengan rangkaian NOT (inverter)
6. Contoh Penggunaan Fungsi Digital Logic
Gambar 10. Contoh penggunaan AND dan AND NOT
Instruksi yang digambarkan paling kanan sendiri (gambar 3) akan memiliki kondisi
eksekusi ON jika ketiga kondisi di kiri-nya semuanya ON, dalam hal ini IR000.00 dalam
kondisi ON, IR010.00 dalam kondisi OFF dan LR00.00 dalam kondisi ON.
Instruksi AND dapat dibayangkan akan menghasilkan ON jika kedua kondisi yang
terhubungkan dengan instruksi ini dalam kondisi ON semua, jika salah satu saja dalam
kondisi OFF, apalagi dua-duanya OFF, maka instruksi AND akan selalu menghasilkan
OFF juga.
Gambar 11. Contoh penggunaan OR dan OR NOT
Blok instruksi ini akan memiliki kondisi ekskusi ON jika cukup salah satu dari ketiga
kondisi dalam keadaan ON, misalnya IR000.00 dalam kondisi OFF, IR0100.00 dalam
kondisi OFF atau LR00.00 dalam kondisi ON.
Dalam hal ini instruksi OR dapat dibayangkan akan selalu menghasilkan kondisi eksekusi
ON jika salah satu saja dari dua atau lebih kondisi yang terhubungkan dengan instruksi
ini dalam kondisi ON.
8. Prinsip Kerja
Contoh soal 3.
Buatlah diagram laddernya jika S1 ditekan maka aktuator maju dan jika S1 ditekan lagi aktuator
mundur, begitu seterusnya.
Jawab :
Diagram ladder Gb.21 di bawah ini merupakan jawaban dari contoh soal 3.
Cara kerja sistem yang diagram laddernya tercantum pada Gb.21 adalah sebagai berikut :
Apabila 00200 ditekan, maka 00000 akan ON, tetapi sesaat setelah itu akan OFF karena 00001
diaktifkan juga oleh 00200. Sinyal pendek dari 00000 (one short) dapat mengaktifkan 00400 ,
sesaat kemudian NO 00400 menjadi closed dalam waktu yang bersamaan 00000 kembali ke
posisi semula. Output 00400 terkunci dan aktuator bergerak maju. Apabila 00200 kembali
ditekan sesaat akan muncul sinyal (one short) dari 00000 yang akan memutuskan 00400 dan
pengunci 00400 akan lepas sehingga 00400 tidak aktif lagi, berarti aktuator kembali mundur.
Gb.21. Diagram ladder contoh
soal 3