Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hipertensi, meliputi latar belakang, definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat berdasarkan peningkatan tekanan diastolik. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor keturunan, karakteristik individu, dan gaya hidup seperti asupan garam dan alkohol yang berlebihan. Pengobatan hipert
Tujuan utama pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengetahui perkembangan penyakit pasien, membantu menentukan diagnosa dan intervensi keperawatan, serta mengetahui data objektif pasien. Pemeriksaan harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti saat pasien masuk rumah sakit, sebelum dan sesudah prosedur medis, atau ketika kondisi pasien berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan intrakranial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat penjelasan mengenai patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan pasien yang mengalami serangan jantung mendadak.
2. Faktor risiko serangan jantung mendadak meliputi jenis kelamin, merokok, penyakit jantung, hipertensi, dan obesitas, sementara faktor pemicunya adalah aktivitas fisik dan iskemia.
3.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan pada hipertensi. Keperawatan berfokus pada menurunkan nyeri kepala, menjaga fungsi jantung, mencegah cedera, meningkatkan toleransi aktivitas, dan menjaga keseimbangan cairan.
Cardiac arrest merupakan hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah secara efektif yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi dan suplai oksigen ke organ vital. Faktor risikonya antara lain usia lanjut, merokok, penyakit jantung, dan hipertensi. Tanda klinisnya adalah ketiadaan nadi dan kesadaran serta henti pernapasan. Penanganannya meliputi resusitasi jantung paru, defibrilasi, dan dukun
Dokumen tersebut membahas tentang stroke atau cedera serebrovaskuler yang disebabkan oleh berhentinya suplai darah ke otak. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan stroke serta komplikasi yang mungkin timbul.
Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas standar usia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit lain. Asuhan keperawatan pada klien hipertensi meliputi monitoring tekanan darah, nyeri kepala, edema, dan gangguan sirkulasi; memberikan edukasi tentang penyakit dan pengobatan; serta membantu meningkatkan koping untuk mengelola stres.
Kasus ini membahas tentang seorang pasien wanita yang mengalami nyeri kepala, mual, dan penglihatan kabur. Berdasarkan pemeriksaan, didiagnosis menderita tumor otak. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain CT-Scan dan pemberian obat analgesik untuk meringankan nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penyakit hipertensi, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dampak pada sistem tubuh, diagnosis, dan penatalaksanaan hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Penyebab hipertensi dapat berupa faktor genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penyakit hipertensi, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dampak pada sistem tubuh, diagnosis, dan penatalaksanaan hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Penyebab hipertensi dapat berupa faktor genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit
1. Dokumen membahas tentang asuhan keperawatan hipertensi, termasuk pengertian, etiologi, gejala, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi.
2. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat disebabkan faktor genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Gejalanya bervariasi dari sakit kepala hingga gangguan organ.
3. Penatalaksanaan hipertensi meliputi diet seimbang, olahra
1. Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat yang ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
2. Faktor risiko hipertensi meliputi genetik, obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan faktor usia. Gejalanya sering tidak spesifik tetapi dapat berupa sakit kepala dan kelelahan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
Tujuan utama pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengetahui perkembangan penyakit pasien, membantu menentukan diagnosa dan intervensi keperawatan, serta mengetahui data objektif pasien. Pemeriksaan harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti saat pasien masuk rumah sakit, sebelum dan sesudah prosedur medis, atau ketika kondisi pasien berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan intrakranial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat penjelasan mengenai patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan pasien yang mengalami serangan jantung mendadak.
2. Faktor risiko serangan jantung mendadak meliputi jenis kelamin, merokok, penyakit jantung, hipertensi, dan obesitas, sementara faktor pemicunya adalah aktivitas fisik dan iskemia.
3.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan pada hipertensi. Keperawatan berfokus pada menurunkan nyeri kepala, menjaga fungsi jantung, mencegah cedera, meningkatkan toleransi aktivitas, dan menjaga keseimbangan cairan.
Cardiac arrest merupakan hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah secara efektif yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi dan suplai oksigen ke organ vital. Faktor risikonya antara lain usia lanjut, merokok, penyakit jantung, dan hipertensi. Tanda klinisnya adalah ketiadaan nadi dan kesadaran serta henti pernapasan. Penanganannya meliputi resusitasi jantung paru, defibrilasi, dan dukun
Dokumen tersebut membahas tentang stroke atau cedera serebrovaskuler yang disebabkan oleh berhentinya suplai darah ke otak. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan stroke serta komplikasi yang mungkin timbul.
Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas standar usia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit lain. Asuhan keperawatan pada klien hipertensi meliputi monitoring tekanan darah, nyeri kepala, edema, dan gangguan sirkulasi; memberikan edukasi tentang penyakit dan pengobatan; serta membantu meningkatkan koping untuk mengelola stres.
Kasus ini membahas tentang seorang pasien wanita yang mengalami nyeri kepala, mual, dan penglihatan kabur. Berdasarkan pemeriksaan, didiagnosis menderita tumor otak. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain CT-Scan dan pemberian obat analgesik untuk meringankan nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penyakit hipertensi, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dampak pada sistem tubuh, diagnosis, dan penatalaksanaan hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Penyebab hipertensi dapat berupa faktor genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penyakit hipertensi, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dampak pada sistem tubuh, diagnosis, dan penatalaksanaan hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Penyebab hipertensi dapat berupa faktor genetik, obesitas, gaya hidup, dan penyakit
1. Dokumen membahas tentang asuhan keperawatan hipertensi, termasuk pengertian, etiologi, gejala, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi.
2. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat disebabkan faktor genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Gejalanya bervariasi dari sakit kepala hingga gangguan organ.
3. Penatalaksanaan hipertensi meliputi diet seimbang, olahra
1. Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat yang ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
2. Faktor risiko hipertensi meliputi genetik, obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan faktor usia. Gejalanya sering tidak spesifik tetapi dapat berupa sakit kepala dan kelelahan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docxAnohSuhaemi
油
Laporan Askep Kelompok Anarevil dkk.pptx
1. KELOMPOK 2
(Agusnawati, Ana L, Dedy P, Habibi, Ismat FN, Lely S,
Supriyadi, Novi AS, Tri Anis S)
PEMBERIAN TEKHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK
MENURUNKAN NYERI PADA TN. A DENGAN DIAGNOSA
HIPERTENSI DI RAWA-RAWA KECAMATAN KALIANDA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
2. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi suatu masalah kesehatan
yang serius dan perlu diwaspadai.
Nyeri kepala karena hipertensi ini dikategorikan sebagai nyeri kepala intrakranial yaitu jenis nyeri
kepala migren dimana nyeri kepala tipe ini sering diduga akibat dari venomena vascular abnormal
Rencana tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri adalah dengan cara
nonfamakologi, salah satunya dengan mengunakan teknik relaksasi nafas dalam
Nafas dalam yang dilakukan akan merangsang munculnya oksida nitrit yang akan memasuki paru-paru
bahkan pusat otak yang berfungsi membuat orang menjadi lebih tenang sehingga tekanan darah yang dalam
keadaan tinggi akan menurun, dan nyeri berkurang
3. PENGKAJIAN
Nama : Tn A
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Rawa rawa
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : Tidak Tamat SMP
4. PENGKAJIAN
Pada saat melakukan pengkajian klien mengeluh sakit kepala sejak 3 hari yang
lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk,
sakitny datang sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya
klien pernah berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan
nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang penyakitnya,
dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah hipertensi.
5. PENGKAJIAN
Klien Tn. A saat dilakukan pemeriksaan dengan Barthel Indeks (instrument untuk mengukur
kemandirian dalam hal perawatan diri dan mobilitas), Tn. A memperoleh total skor 130 yang
berarti Tn. A dalam kategori mandiri.
Klien Tn. A saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Tn. A memperoleh total skor 20 yang
berarti Tn. A dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak terjadi
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 7 benar dan 3
salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual TnA kerusakan ringan.
Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah TnA
mengalami gangguan kognitif sedang.
6. ANALISA DATA
No DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS:
- klien mengeluh sakit kepala
- sakit kepalanya berdenyut-denyut
- Klien mengatakan tearasa kaku di kuduknya
- Klien mengatakan sakit kepaalanya dating sewaktu-waktu
- Klien mengeluh penglihatannya kabur
DO:
- Klien tampak sering memegangi kepalanya
- Lien tampak lemah
- Skala nyeri 5 (0-10) sedang.
- TTV
TD: 160/90 mmHg
N: 87 x/menit
S : 36,7 o
C
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg
Arteri besar kehilangan
kelenterun dan menjadi
kaku
Pembuluh darah tidak
dapat mengembang
Vasokonstriksi pembuluh
darah
TD
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Gangguan rasa aman
nyeri
7. ANALISA DATA
No DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
2 DS:
- Klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit hipertensi.
- Klien tidak tahu penyebab hipertensi
- Klien mengatakan makan makanan yang sama dengan
keluarganya, tanpa adanya perbedaan
DO:
- Klien bertanya tentang penyakitnya.
- TTV
TD: 160/90 mmHg, N: 87 x/menit, S : 36,7 o
C, RR: 20
x/menit, BB: 45 kg
Hipertensi
Kurang informasi
mengenai penyakit
dan terapi
Kurang
pengetahuan
8. ANALISA DATA
No DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
3 DS:
- Klien mengatakan tidak senang makan tampa
garam
- Klien mengatakan makan makanan yang
dengan yang di konsumsi keluarga
DO:
- Klien mengatakan makan makanan yang sama
dengan keluarganya
- TTV:
TD: 160/90 mmHg, N: 87 x/menit, S : 36,7 o
C
RR: 20 x/menit, BB: 45 kg
Gaya hidup
Hipertensi
Vasokontriksi
Pembuluh darah ginjal
Penurunan aliran darah
Peningkatan aldosteron
Retensi Na
edema
Resiko Kelebihan
Volume Cairan
9. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai
penyakit
3. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema
10. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No.
Dx
Tujuan dan Kriteris Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
1 Setelah dilakukan kunjungan rumah
selama 2x60 menit diharapkan pasien
dapat mengontrol nyeri atau sakit
kepala hilang atau berkurang dengan
kriteria hasil :
- Klien tidak mengungkapkan
adanya nyeri atau sakit kepala.
- Klien tampak nyaman.
- Tanda-tanda vital dalam batas
normal terutama tekanan darah (TD :
normal 110-130 mmHg, diastole 70-
80 mmHg)
1. Kaji keadan umum klien.
2. Kaji tingkat nyeri klien.
3. Kaji lokasi intensitas dan skala nyeri.
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
kebutuhan.
5. Berikan tindakan non farmakologis
6. Berikan penjelasan cara untuk
meminimalkan aktifitas vasokontriksi.
7. Kolaborasi dalam pemberian obat
analgesic sesuai indikasi.
1. Keadan umum menunjukkan keadaan klien secarautuh dan dengan
mengetahui tanda-tanda vital terutama tekanan darah. Untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
2. Untuk mengetahui tingkat nyeri klien dengan menggunakan pengkajian
PQRST.
3. Untuk mengetahui nyeri yang dirasakan klien sehingga bisa ditentukan
intervensi yang tepat selanjutnya.
4. Untuk menghindari inssiden kecelakaan atau terjatuhnya karena klien
pusing.
5. Mengurangi atau menghilangkan sakit kepala.
6. Aktifitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala.
7. Analgecik dapat mengurangi rasa nyeri
11. IMPLEMENTASI RELAKSASI NAFAS DALAM
Teknik relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah.
Manfaat teknik relaksasi nafas dalam
1. Ketentraman hati.
2. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah.
3. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah.
4. Detak jantung lebih rendah.
5. Mengurangi tekanan darah.
6. Meningkatkan keyakinan.
7. Kesehatan mental menjadi lebih baik.
12. IMPLEMENTASI RELAKSASI NAFAS DALAM
Adapun langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
1. Ciptakan lingkungan yang tenang.
2. Usahakan tetap rileks dan tenang.
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan.
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstremitas atas dan
bawah rileks.
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali.
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan.
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.
8. Usahakan agar tetap konsentrasi.
9. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar-benar rileks.
10.Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali pernafasan.
13. HASIL IMPLEMENTASI RELAKSASI NAFAS DALAM
Hasil tindakan yang diambil adalah terapi relaksasi napas dalam terapi ini dilakukan 2 hari
selama 15 menit. Responden mengalami penurunan skala 4-6 (nyeri sedang) ke skala 4-3(nyeri
ringan).
Keluarga Tn. A mengatakan sudah mengetahui tekhnik relaksasi nafas dalam serta manfaat nya.
Keluarga Tn. A mengatakan akan menerapkan tekhnik relaksasi nafas dalam dalam kehidupan
sehari-hari. Keluarga Tn. A berharap ketergantungan obat nya dapat teratasi dengan cara ini.
14. PEMBAHASAN
Nafas dalam merupakan tindakan yang disadari untuk mengatur pernafasan secara dalam yang
dilakukan oleh korteks serebri, sedangkan pernafasan spontan dilakukan oleh medulla
oblongata.
Nafas dalam dilakukan dengan mengurangi frekuensi bernafas 16-19 kali dalam satu menit
menjadi 6-10 kali dalam satu menit.
Nafas dalam yang dilakukan akan merangsang munculnya oksida nitrit yang akan memasuki
paru-paru bahkan pusat otak yang berfungsi membuat orang menjadi lebih tenang sehingga
tekanan darah yang dalam keadaan tinggi akan menurun.
15. PEMBAHASAN
Oksida nitrit merupakan vasodilator yang penting untuk mengatur tekanan darah
dan dilepaskan secara kontinu dari endotelium arteri dan arteriol yang akan
menyebabkan shear stress pada sel endotel akibat viskositas darah terhadap
dinding vaskuler.
Stres yang terbentuk mampu mengubah bentuk sel endotel sesuai arah
aliran dan menyebabkan peningkatan pelepasan nitrit oksida yang kemudian
mengakibatkan pembuluh darah menjadi rileks, elastis dan mengalami dilatasi.
16. PEMBAHASAN
Pembuluh darah yang rileks akan melebar sehingga sirkulasi darah menjadi lancar,
tekanan vena sentral (central venous pressure, CVP) menurun, dan kerja jantung menjadi
optimal.
Penurunan CVP akan diikuti dengan penurunan curah jantung, dan tekanan arteri rerata.
Penurunan volume darah dan curah jantung yang terjadi dapat menyebabkan tekanan
darah menjadi turun. Saat tekanan darah turun, dan rileks maka nyeri juga akan
berkurang.
17. KESIMPULAN
Pemberian Tekhnik relaksasi nafas dalam efektif dalam mengurangi rasa nyeri pada pasien
Hipertensi. Hasil pengukuran skala numerik nyeri diperoleh hasil skala nyeri sebelum diberi
tekhnik relaksasi nafas dalam 5, sedangkan setelah diberi tekhnik relaksasi nafas dalam skala
nyeri menurun menjadi 3.
Pemberian tekhnik relaksasi nafas dalam akan merangsang munculnya oksida nitrit yang akan
memasuki paru-paru bahkan pusat otak yang berfungsi membuat orang menjadi lebih tenang
sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi akan menurun, dan nyeri berkurang