Laporan praktikum ini membahas tentang persaingan intra dan inter spesies pada tanaman jagung dan kacang tolo. Praktikum dilakukan dengan menanam kedua tanaman secara monokultur dan heterokultur serta melakukan pengamatan selama satu bulan untuk melihat pengaruh persaingan terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
油
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
油
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
油
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
油
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Praktikum ini mengamati kandungan pati pada daun dan batang ketela pohon dengan memberi perlakuan berbeda pada daun, seperti dibungkus kertas berwarna dan tidak dibungkus. Hasilnya menunjukkan daun yang dibungkus biru memiliki pati tertinggi sedangkan tidak dibungkus paling rendah. Pada batang, bagian bawah memiliki pati tertinggi dibanding tengah atas. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya dan
Laporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERnurahlina08
油
Laporan ini mendeskripsikan pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster). Terdapat empat tahapan siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Laporan ini menjelaskan ciri-ciri dan lama setiap tahapan, serta perbedaan antara lalat jantan dan betina. Pengamatan dilakukan untuk mempelajari siklus hidup lalat buah secara lebih detail.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
油
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t属C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
油
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Teks tersebut membahas tentang berbagai jenis interaksi antar organisme hidup, mulai dari interaksi antar individu dalam populasi, interaksi antar populasi yang membentuk komunitas, interaksi antar komunitas dan lingkungan yang membentuk ekosistem, hingga interaksi antar ekosistem di permukaan bumi yang membentuk biosfer. Jenis-jenis interaksi antar organisme dijelaskan meliputi simbiosis, kompetisi, parasitisme, predasi, dan lain-lain
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
油
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Praktikum ini mengamati kandungan pati pada daun dan batang ketela pohon dengan memberi perlakuan berbeda pada daun, seperti dibungkus kertas berwarna dan tidak dibungkus. Hasilnya menunjukkan daun yang dibungkus biru memiliki pati tertinggi sedangkan tidak dibungkus paling rendah. Pada batang, bagian bawah memiliki pati tertinggi dibanding tengah atas. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya dan
Laporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERnurahlina08
油
Laporan ini mendeskripsikan pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster). Terdapat empat tahapan siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Laporan ini menjelaskan ciri-ciri dan lama setiap tahapan, serta perbedaan antara lalat jantan dan betina. Pengamatan dilakukan untuk mempelajari siklus hidup lalat buah secara lebih detail.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
油
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t属C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
油
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Teks tersebut membahas tentang berbagai jenis interaksi antar organisme hidup, mulai dari interaksi antar individu dalam populasi, interaksi antar populasi yang membentuk komunitas, interaksi antar komunitas dan lingkungan yang membentuk ekosistem, hingga interaksi antar ekosistem di permukaan bumi yang membentuk biosfer. Jenis-jenis interaksi antar organisme dijelaskan meliputi simbiosis, kompetisi, parasitisme, predasi, dan lain-lain
Makalah ini membahas tentang interaksi antar komponen lingkungan hidup, mulai dari interaksi antar organisme hingga membentuk ekosistem. Interaksi antar organisme membentuk populasi, interaksi antar populasi membentuk komunitas, dan interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk ekosistem. Interaksi antar ekosistem di permukaan bumi membentuk biosfer. Jenis-jenis interaksi antar organisme dijelaskan seperti kompetisi,
Interaksi adalah hubungan antar satu sama lain dalam suatu kelompok. Hubungan atau interaksi antar satu sama lain, dapat menguntungkan satu pihak, kedua pihak, maupun merugikan salah satu
Praktikum ini mempelajari kompetisi intraspesifik dan interspesifik pada tanaman kacang hijau dan jagung. Kompetisi intraspesifik terjadi antar tanaman yang sama jenisnya seperti antar kacang hijau atau antar jagung, sedangkan kompetisi interspesifik terjadi antara tanaman berjenis berbeda yaitu antara kacang hijau dan jagung. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua jenis kompetisi tersebut memberikan dampak negat
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
油
Praktikum ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat persaingan antara tanaman jagung dan kacang hijau dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Mahasiswa menanam jagung dan kacang hijau secara monokultur dan tumpang sari serta mengamati parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan cabang, hasil panen, dan indeks kompetisi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanaman, semakin tinggi tingkat pers
Praktikum ini menguji pengaruh allelopati dari dua jenis tanaman, yaitu alang-alang dan orok-orok, terhadap perkecambahan biji jagung dan kacang tolo. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak allelopati 40% dan 60% dari kedua tanaman hambat perkecambahan biji jagung, sedangkan tidak berpengaruh pada perkecambahan biji kacang tolo.
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Dokumen ini membahas tiga jenis interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya: (1) interaksi antar-individu yang membentuk populasi, (2) interaksi antar-populasi yang membentuk komunitas melalui kompetisi, predasi dan simbiosis, (3) interaksi antara komunitas dan komponen abiotik yang membentuk ekosistem.
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Tanaman"
1. LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
LATIHAN II
PERSAINGAN INTRASPESIFIK TANAMAN
DAN INTERSPESIFIK TANAMAN
Disusun oleh :
Nama
: Anna Argiyanti
NIM
: A420120039
Kelompok
:6
Nilai
:
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
2. BAB I
PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di alam organisme tidak akan bisa hidup sendirian tetapi saring berdampingan
dan berhubungan dengan organisme lainya untuk kelangsungan hidupnya. Begitu pula
pada tanaman, interaksi yang terjadi dapat terjadi pada tanaman sejenis ataupun tidak
sejenis. Interaksi yang dapat terjadi pada tanaman dapat bersifat positif-positif, positifnetral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. Pada praktikum kali ini kita
akan mengamati kompetisi yang terjadi pada tanaman jagung (Zea mays) dan kacang
tolo (Vigna unguiculata). Kompetisi yang terjadi berupa persaingan sumber daya yang
terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar individu yang sejenis
dengan kekuatan fisik (interference competition).
Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme
yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi.
Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya
matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan
penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan
yang lain.
Elfidasari (2007), menyatakan bahwa
interaksi adalah hubungan antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam
interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi
interspesifik adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu
spesies, sedangkan interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang
berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan
intraspesifik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1)
netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan
dan saling merugikan satu sama lain, (2) mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis
makhluk hidup yang saling menguntungkan, (3) parasitisme yaitu hubungan yang
hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya
dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk
hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk
3. hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6) komensalisme yaitu
hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lain
dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan.
Kompetisi atau dengan kata lain persaingan merupakan peristiwa umum yang
terjadi pada kehidupan sehari-hari. Persaingan antar spesies itu sendiri adalah
persaingan antar individu atau antara satu spesies dengan spesies yang lain. Adanya
persaingan antar tanaman dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang dengan kata lain untuk membuat makanannya melalui proses fotosintesis.
Kacang tolo (Vigna unguiculata) dan jagung (Zea mays) merupakan jenis
tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu
media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja
berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi
juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang tolo (Vigna
unguiculata) dan jagung (Zea mays). Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang
tolo (Vigna unguiculata) dan Jagung (Zea mays) akan mempengaruhi pertumbuhan
dan daya hidup keduaya.
Pada praktikum Ekologi Tumbuhan II tentang Persaingan Intra Tanaman dan
Inter Tanaman akan mempelajari dan membuktikan bagaimana fenomena persaingan
yang terjadi anatara dua jenis tanaman itu sendiri, pengaruh persaingan antara dua
jenis tanaman yang ditanam secara monospesies dan heterospesies, dan perbandingan
apa saja yang terjadi pada pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospesies
dan heterospesies.
B. PERMASALAHAN
a. Apakah persaingan intra tanaman dan inter tanaman itu sendiri ?
b. Fenomena apa yang terjadi dalam persaingan intra tanaman dan inter tanaman ?
c. Adakah perbandingan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter spesies ?
d. Apa yang menyebabkan perbandingan pertumbuhan antara tanaman intra spesies
dan inter spesies ?
4. C. TUJUAN
a. Praktikan mampu memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman.
b. Praktikan mampu mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman
dan inter tanaman.
c. Praktikan mampu membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan
inter spesies.
d. Praktikan mampu penyebab adanya perbandingan pertumbuhan antara tanaman
intra spesies dan inter spesies.
D. MANFAAT
a. Praktikan dapat memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman.
b. Praktikan dapat mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman dan
inter tanaman dilingkungannya.
c. Praktikan dapat membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter
spesies.
d. Praktikan dapat mengetahui apa penyebab adanya perbandingan pertumbuhan
antara tanaman intra spesies dan inter spesies.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang
berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi
kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipetipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian
keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain.
Clapham (1973), menyatakan bahwa kompetisi menujukkan suatu tipe interaksi
di mana dua individu atau lebih bersaing untuk mendapatkan makanan yang jumlahnya
terbatas, tempat hidup, dan lain-lain. Kompetisi inter spesifik bukanlah suatu kompetisi
yang sederhana karena melibatkan berbagai tipe organisme sehingga memungkinkan
terjadi hasil yang berbeda-beda. Jika dua spesies atau lebih terlibat dalam kompetisi secara
langsung untuk memperebutkan hal yang sama, salah satu dari semuanya, lebih efisien
dalam memanfaatkan sesuatu yang diperebutkan tadi maka individu itu akan bertahan
hidup, sedang yang tidak dapat memanfaatkan secara efisien yang diperebutkan tadi akan
punah.
Elfidasari (2007), menyatakan bahwa interaksi adalah hubungan antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam interaksi
berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi interspesifik
adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan
interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang berasal dari spesies yang
berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan intraspesifik dapat dikelompokkan
menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1) netralisme yaitu hubungan antara
makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain, (2)
mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan,
(3) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja,
sedangkan yang lainnya dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara
satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan
antara dua makhluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6)
komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan
6. sedang yang lain dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling
bermusuhan.
Djamalirwan (2003), menyatakan bahwa persaingan interspesifik adalah suatu
interaksi anatara dua atau lebih populasi yang berlainan jenis. Saling mempengaruhi secara
merugikan. Biasanya persaingan dalam hal ruang, makanan atau nutrient, sinar matahari,
air dan lain-lain. Persaingan interspesifik dapat berakibat penggantian populasi jenis satu
dengan yang lain sehingga yang satu menggantikan tempat lainnya.
Barbour (1998) said that ecology is the study of organisms in relation to their
natural meviromnet. The word ecology was coined more than 100 years ago by the german
zoologist ernest heackel. He spelled the word eokologie, but ecologist soon dropped the
first, to annoyance and confusion of some purist. The word come s from the greek roots
oikos, home and logos the study of thus, oekologie translates loosely as the study of
organisms in their home. Their environment is the summation of all biotic (living) and
abiotic (non living) factors that surround and potentially influence an organisms : it is the
organisms habitat. Examples of biotic factors includesompetition, mutualism, alleolopathy,
herbivory, and other intraction between organisms. Abiotic factors include all chemichal
and physical aspect of the environment that influence a plants growth and distribution.
7. BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) 4 buah Polybag
2) 1 buah Cethok
3) 1 buah Gunting
4) 1 buah Pisau
5) 1 set Kertas label
6) 1 set Alat tulis
7) Table data pengamatan
b. Bahan
1) 18 cethok Tanah
2) 6 cethok Kompos
3) 6 cethok Pasir
4) 6 cethok Arang
5) 6 cethok Sekam
6) Air secukupnya
7) 4 buah Biji Zea mays
8) 4 biji Biji Vigna unguiculata
B. CARA KERJA
Pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter Tanaman
dilaksanakan :
Hari dan Tanggal
: 12 Oktober 2013
Waktu
: 10.20 - selesai
Tempat
: Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta
1. Mengencambahkan biji Zea mays dan biji Vigna unguiculata maksimal selama
satu minggu.
2. Membuat media tanam dengan mencampur antara tanah, kompos, pasir dan arang
sekam dengan perbandingan 3:1:1:1.
3. Menyiapkan polybag, kemudian mengisi polybag dengan media tanam.
8. 4. Menanam biji yang telah berkecambah dengan dua daun dalam polybag yang
telah tersedia dengan perlakuan intra dan inter.
5. Selama satu bulan melakukan penyiraman tantaman agar tidak mati.
6. Melakukan pengamatan pertambahan tanaman dengan interval waktu satu
minggu selama satu bulan.
7. Memasukan hasil pengamatan ke dalam tabel.
C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
1. Pengumpulan Data
Metode eskperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba atau
percobaan secara langsung terhadap tanaman yang diujikan dengan begitu adanya
keakuratan penelitian. Dengan melakukan penanaman langsung tanaman kacang
tolo dan tanaman jagung di media tanam setelah melakukan perkecambahan.
Dimana media tanam I diberikan perlakukan intra tanaman (kacang tolo dan
kacang tolo), media tanam II diberikan perlakukan inter tanaman (kacang tolo dan
jagung), media tanam III diberikan perlakukan kontrol (jagung), dan media tanam
IV diberikan perlakuan kontrol (kacang tolo). Dan metode observasi,
memperoleh data dengan cara pengamatan langsung ke obyek percobaan yang
dilakuan pada obyek survei. Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
tanaman yang sudah ditanam dengan perlakuan yang berbeda-beda dalam waktu
satu bulan pengamatan.
2. Analisa Data
a.
Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi secara aktual dan terperinci. Pada laporan ini menjelaskan adanya
kompetisi intraspesifik dan interspesifik pada tanaman yang diamati.
b.
Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Pada praktikum ini analisis datanya secara perhitungan dan
pengambilannya dengan menuliskan angka (seperti tinggi tanaman, jumlah
daun, berat basah dan kering serta biomassa.
17. 2. Hasil Diskusi
a. Persaingan yang terjadi pada interaksi intraspesies tanaman
Dilihat dari pengertian persaingan itu sendiri atau interaksi intraspesies
yaitu interaksi yang terjadi antara dua spesies yang sama yang di tanam dalam
satu media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh
interaksi pada intraspesies tanaman kacang tolo dengan kacang tolo dalam satu
media tanam. Kompetisi yang terjadi diantara kedua tanaman yaitu merebutkan
komponen abiotik berupa cahaya matahari, udara, air dan unsur hara.
Persaingan atau kompetisi yang terjadi lebih ketat dikarenakan kedua tanaman
tersebut membutuhkan unsure abiotik yang sama jumlahnya dalam proses
pertumbuhannya.
b. Persaingan yang terjadi pada interaksi interspesies tanaman.
Dilihat dari pengertian interaksi interspesies tanaman yaitu interaksi yang
terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda spesies ditanam dalam satu
media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh pada
interspesies tanaman kacang tolo dengan jagung yang ditanam dalam satu
media tanam yang sama. Kompetisi yang terjadi dari kedua tanaman yaitu
merebutkan komponen abiotik berupa cahaya matahari, air, udara dan unsur
hara. Persaingan yang terjadi tidak terlalu ketat karena jumlah unsur yang
dibutuhkan oleh masing-masing jenis tanaman berbeda.
c. Pengertian kompetisi intraspesifik dan intraspesifik tanaman.
- Kompetisi Interspesifik Tanaman
Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda
ditanam dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo degan
jagung yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada interaksi ini
terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa unsur
hara, air, cahaya dan udara.
-
Kompetisi Intraspesifik Tanaman
Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang sama ditanam
dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo dengan kacang
tolo yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada Pada interaksi
ini terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa
unsur hara, air, cahaya dan udara.
18. B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ekologi tumbuhan praktikum latihan II ini membahas tentang
persaingan intraspesifik tanaman dan interspesifik tanaman, yang bertujuan untuk
mempelajari dan mengetahui persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanaman
secara monospesies dan heterospesies. Hakitkatnya pada teori yang ada apabila dua
tanaman ditanam dalam satu media tanam yang sama akan terjadi interaksi. Interaksi
yang terjadi dapat berupa kompetesi dalam arti kedua tanaman disini memperebutkan
sesuatu yang sama. Kompetisi disini dapat diartikan bahwa kedua tanaman tersebut
saling memperebutkan sumber daya yang tersedia berupa unsur hara, CO 2, udara dan
air yang terbatas pada lahan yang sama, sehingga menimbulkan dampak negatif
terhadap tanaman itu sendiri.
Praktikum kali ini menggunakan objek berupa kacang tolo dan jagung yang
ditanam dalam sebuah polybag. Dengan penanaman interspesies (kacang tolo dengan
jagung), intraspesies (kacang tolo dengan kacang tolo) dan kontrol (jagung sendiri dan
kacang tolo sendiri. Jagung dan kacang tolo memiliki habitat yang berbeda, namun
apabila ditanam dalam satu media tanam sama bukan tidaklah mungkin akan terjadi
interaksi. Interaksi disini berupa kompetisi yang memperebutkan unsur hara, CO2, air,
O2 dan udara sebagai salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis).
Selain itu kacang tolo dengan kacang tolo dan jagung dengan jagung walaupun spesies
yang sama bukan tidak mungkin tidak terjadi kompetisi untuk memperebutkan unsur
hara, CO2, air, dan udara untuk kelangsungan hidupnya.
Dalam praktikum kali ini indikator yang digunakan adalah tinggi tanaman,
jumlah daun, warna daun dan biomassa. Biomassa itu sendiri adalah bahan organik
yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan.
Cara mengetahui besarnya pada masing-masing tanaman dengan cara menimbang
berat basah dan berat kering (pengovenan) , dimana menggunakan rumus :
Dari hasil perhitungan dapat diketahui adanya persaingan pada masing-masing
tanaman
dalam
memperebutkan
unsur
hara,
CO2,
air,
dan
udara
untuk
pertumbuhannya.
Pada penanam secara interspesies dengan cara menanam kacang tolo dengan
jagung pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat perbedaan dalam
tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, dan biomassanya. Terdapat perbedaan dari
19. keduanya tinggi tanaman lebih tinggi kacang tolo dibandingkan jagung, warna daun
sedikit ada perbedaan, setiap minggu mengalami perbedaan warna antara keduanya.
Jumlah daun yang tumbuh lebih banyak pada kacang tolo. Namun pada biomassa
jagung memiliki berat yang lebih dibandingkan kacang tolo. Dari hasil pengamatan ini
didapatkan bahwa terjadi persaingan di dalam penanaman secara interspesies yang
ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman
hanya sekidit ada perbedaan antara kedua tanaman tersebut. Sehingga dapat dikatakan
adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai
salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis).
Sedangkan pada penanaman secara intraspesies dengan cara menanam kacang
tolo dengan kacang tolo pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat
pula persaingan yang terlihat. Sama halnya dengan penamanan secara interspesies,
adanya perbedaan diantara keduanya. Tinggi tanaman kacang tolo II lebih tinggi,
namun kacang tolo I lebih banyak memiliki daun, warna daun yang dimiliki keduanya
memiliki perbedaan setiap minggunya. Biomassa yang dimiliki kacang tolo II lebih
berat dibandingkan yang dimiliki kacang tolo I. Sehingga dapat dikatakan adanya
persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai salah
satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis). Dengan begitu dapat
diketahui bahwa adanya persaingan yang terjadi pada penanaman secara intraspesies.
Pada hasil perhitungan tinggi tanaman didapatkan bahwa tidak adanya perbedaan yang
nyata (sedikit) perbedaan yang dimiliki kedua tanman tersebut. Cara perhitungan
tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adanya kompetisi, berupa faktor
ekternal (intesitas cahaya, suhu, air, oksigen dan karbondioksida) dan faktor internal
(kemampuan tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan
tumbuhan lain). Selain itu faktor lain yang mempengaruhi, yaitu : jenis tanaman,
kepadatan tanaman, penyebaran tanaman, dan waktu. Selain kompetisi terdapat
hubungan-hubungan yang terjadi pada tumbuhan diantaranya yaitu : Netralisme,
Kompetisi,
Mutualisme
dan
Protokooperasi,
Komensalisme,
Anemsalisme,
Parasitisme. Sehingga pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter
Tanaman interaksi yang terjadi adalah kompetisi merupakan tipe interaksi
interspesifik antara dua individu atau spesies yang berebut sumber daya yang terbatas
seperti pakan, air, ruang untuk sarang dan lain-lain.
20. BAB V
KESIMPULAN
1. Kompetisi merupakan tipe interaksi interspesifik antara dua individu atau spesies yang
berebut sumber daya yang terbatas seperti unsur hara, air, O2, CO2 dan lain-lain.
2. Kompetisi Intraspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang sama
spesiesnya yang ditanam pada satu media tanam yang sama.
3. Kompetisi Interspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang berbeda
spesies yang ditanam pada satu media tanam yang sama.
4. Persaingan intraspesifik dan interspesifik menyebabkan adanya perbedaan tinggi
tanaman, jumlah daun, warna daun dan biomassa.
5. Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik
berupa produk maupun buangan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi adalah faktor internal (kamampuan
tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain) dan
eksternal (diantaranya cahaya, unsur hara, air, oksigen).
7. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman dihasilkan adanya sedikit perbedaan antara
tanaman.
21. DAFTAR PUSTAKA
Barbour, Michael.G,dkk. 1998. Terrestrial Plant Ecology. North America : An Imprint
Of Adission Wesley.
Clapham, W.B.. 1973. Natural Ecosystem. Mc.Millan Publishing, Inc, New York.
Djamalirwan, zoeraini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem
Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis kuntul
saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi Banten.
Jurnal Biodiversitas 8: 266-269.
Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS College Publishing, United States of America.
22. LAMPIRAN LATIHAN II
PERSAINGAN INTRA TANAMAN DAN INTER TANAMAN
Kelompok VI
1.
2.
3.
4.
5.
Nurul Kqomariah
Dewi Dianing Tyas
Erviyan Tri Ambarwati
Ina Royani
Anna Argiyanti
(A420120023)
(A420120024)
(A420120032)
(A420120038)
(A420120039)
1. Alat dan Bahan
v
Tanah
Kompos
Pasir
Tanah, Kompos, Pasir
dan Arang Sekam (3:1:1:1)
Arang Sekam