際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
LATIHAN II
PERSAINGAN INTRASPESIFIK TANAMAN
DAN INTERSPESIFIK TANAMAN

Disusun oleh :
Nama

: Anna Argiyanti

NIM

: A420120039

Kelompok

:6

Nilai

:

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
BAB I
PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di alam organisme tidak akan bisa hidup sendirian tetapi saring berdampingan
dan berhubungan dengan organisme lainya untuk kelangsungan hidupnya. Begitu pula
pada tanaman, interaksi yang terjadi dapat terjadi pada tanaman sejenis ataupun tidak
sejenis. Interaksi yang dapat terjadi pada tanaman dapat bersifat positif-positif, positifnetral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. Pada praktikum kali ini kita
akan mengamati kompetisi yang terjadi pada tanaman jagung (Zea mays) dan kacang
tolo (Vigna unguiculata). Kompetisi yang terjadi berupa persaingan sumber daya yang
terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar individu yang sejenis
dengan kekuatan fisik (interference competition).
Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme
yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi.
Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya
matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan
penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan
yang lain.
Elfidasari (2007), menyatakan bahwa

interaksi adalah hubungan antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam
interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi
interspesifik adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu
spesies, sedangkan interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang
berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan
intraspesifik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1)
netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan
dan saling merugikan satu sama lain, (2) mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis
makhluk hidup yang saling menguntungkan, (3) parasitisme yaitu hubungan yang
hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya
dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk
hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk
hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6) komensalisme yaitu
hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lain
dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan.
Kompetisi atau dengan kata lain persaingan merupakan peristiwa umum yang
terjadi pada kehidupan sehari-hari. Persaingan antar spesies itu sendiri adalah
persaingan antar individu atau antara satu spesies dengan spesies yang lain. Adanya
persaingan antar tanaman dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang dengan kata lain untuk membuat makanannya melalui proses fotosintesis.
Kacang tolo (Vigna unguiculata) dan jagung (Zea mays) merupakan jenis
tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu
media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja
berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi
juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang tolo (Vigna
unguiculata) dan jagung (Zea mays). Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang
tolo (Vigna unguiculata) dan Jagung (Zea mays) akan mempengaruhi pertumbuhan
dan daya hidup keduaya.
Pada praktikum Ekologi Tumbuhan II tentang Persaingan Intra Tanaman dan
Inter Tanaman akan mempelajari dan membuktikan bagaimana fenomena persaingan
yang terjadi anatara dua jenis tanaman itu sendiri, pengaruh persaingan antara dua
jenis tanaman yang ditanam secara monospesies dan heterospesies, dan perbandingan
apa saja yang terjadi pada pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospesies
dan heterospesies.
B. PERMASALAHAN
a. Apakah persaingan intra tanaman dan inter tanaman itu sendiri ?
b. Fenomena apa yang terjadi dalam persaingan intra tanaman dan inter tanaman ?
c. Adakah perbandingan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter spesies ?
d. Apa yang menyebabkan perbandingan pertumbuhan antara tanaman intra spesies
dan inter spesies ?
C. TUJUAN
a. Praktikan mampu memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman.
b. Praktikan mampu mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman
dan inter tanaman.
c. Praktikan mampu membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan
inter spesies.
d. Praktikan mampu penyebab adanya perbandingan pertumbuhan antara tanaman
intra spesies dan inter spesies.
D. MANFAAT
a. Praktikan dapat memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman.
b. Praktikan dapat mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman dan
inter tanaman dilingkungannya.
c. Praktikan dapat membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter
spesies.
d. Praktikan dapat mengetahui apa penyebab adanya perbandingan pertumbuhan
antara tanaman intra spesies dan inter spesies.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang
berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi
kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipetipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian
keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain.
Clapham (1973), menyatakan bahwa kompetisi menujukkan suatu tipe interaksi
di mana dua individu atau lebih bersaing untuk mendapatkan makanan yang jumlahnya
terbatas, tempat hidup, dan lain-lain. Kompetisi inter spesifik bukanlah suatu kompetisi
yang sederhana karena melibatkan berbagai tipe organisme sehingga memungkinkan
terjadi hasil yang berbeda-beda. Jika dua spesies atau lebih terlibat dalam kompetisi secara
langsung untuk memperebutkan hal yang sama, salah satu dari semuanya, lebih efisien
dalam memanfaatkan sesuatu yang diperebutkan tadi maka individu itu akan bertahan
hidup, sedang yang tidak dapat memanfaatkan secara efisien yang diperebutkan tadi akan
punah.
Elfidasari (2007), menyatakan bahwa interaksi adalah hubungan antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam interaksi
berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi interspesifik
adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan
interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang berasal dari spesies yang
berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan intraspesifik dapat dikelompokkan
menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1) netralisme yaitu hubungan antara
makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain, (2)
mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan,
(3) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja,
sedangkan yang lainnya dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara
satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan
antara dua makhluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6)
komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan
sedang yang lain dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling
bermusuhan.
Djamalirwan (2003), menyatakan bahwa persaingan interspesifik adalah suatu
interaksi anatara dua atau lebih populasi yang berlainan jenis. Saling mempengaruhi secara
merugikan. Biasanya persaingan dalam hal ruang, makanan atau nutrient, sinar matahari,
air dan lain-lain. Persaingan interspesifik dapat berakibat penggantian populasi jenis satu
dengan yang lain sehingga yang satu menggantikan tempat lainnya.
Barbour (1998) said that ecology is the study of organisms in relation to their
natural meviromnet. The word ecology was coined more than 100 years ago by the german
zoologist ernest heackel. He spelled the word eokologie, but ecologist soon dropped the
first, to annoyance and confusion of some purist. The word come s from the greek roots
oikos, home and logos the study of thus, oekologie translates loosely as the study of
organisms in their home. Their environment is the summation of all biotic (living) and
abiotic (non living) factors that surround and potentially influence an organisms : it is the
organisms habitat. Examples of biotic factors includesompetition, mutualism, alleolopathy,
herbivory, and other intraction between organisms. Abiotic factors include all chemichal
and physical aspect of the environment that influence a plants growth and distribution.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) 4 buah Polybag
2) 1 buah Cethok
3) 1 buah Gunting
4) 1 buah Pisau
5) 1 set Kertas label
6) 1 set Alat tulis
7) Table data pengamatan
b. Bahan
1) 18 cethok Tanah
2) 6 cethok Kompos
3) 6 cethok Pasir
4) 6 cethok Arang
5) 6 cethok Sekam
6) Air secukupnya
7) 4 buah Biji Zea mays
8) 4 biji Biji Vigna unguiculata

B. CARA KERJA
Pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter Tanaman
dilaksanakan :
Hari dan Tanggal

: 12 Oktober 2013

Waktu

: 10.20 - selesai

Tempat

: Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta

1. Mengencambahkan biji Zea mays dan biji Vigna unguiculata maksimal selama
satu minggu.
2. Membuat media tanam dengan mencampur antara tanah, kompos, pasir dan arang
sekam dengan perbandingan 3:1:1:1.
3. Menyiapkan polybag, kemudian mengisi polybag dengan media tanam.
4. Menanam biji yang telah berkecambah dengan dua daun dalam polybag yang
telah tersedia dengan perlakuan intra dan inter.
5. Selama satu bulan melakukan penyiraman tantaman agar tidak mati.
6. Melakukan pengamatan pertambahan tanaman dengan interval waktu satu
minggu selama satu bulan.
7. Memasukan hasil pengamatan ke dalam tabel.

C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
1. Pengumpulan Data
Metode eskperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba atau
percobaan secara langsung terhadap tanaman yang diujikan dengan begitu adanya
keakuratan penelitian. Dengan melakukan penanaman langsung tanaman kacang
tolo dan tanaman jagung di media tanam setelah melakukan perkecambahan.
Dimana media tanam I diberikan perlakukan intra tanaman (kacang tolo dan
kacang tolo), media tanam II diberikan perlakukan inter tanaman (kacang tolo dan
jagung), media tanam III diberikan perlakukan kontrol (jagung), dan media tanam
IV diberikan perlakuan kontrol (kacang tolo). Dan metode observasi,
memperoleh data dengan cara pengamatan langsung ke obyek percobaan yang
dilakuan pada obyek survei. Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
tanaman yang sudah ditanam dengan perlakuan yang berbeda-beda dalam waktu
satu bulan pengamatan.
2. Analisa Data
a.

Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi secara aktual dan terperinci. Pada laporan ini menjelaskan adanya
kompetisi intraspesifik dan interspesifik pada tanaman yang diamati.

b.

Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Pada praktikum ini analisis datanya secara perhitungan dan
pengambilannya dengan menuliskan angka (seperti tinggi tanaman, jumlah
daun, berat basah dan kering serta biomassa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Tabel
N

A420120024

A420120023

A420120032

A420120038

A420120039

NO

I
Intra
Inter
Kontrol
Intra
Inter
Kontrol
Intra
Inter
Kontrol
Intra
Inter
Kontrol
Intra
Inter
Kontrol

Tolo I
Tolo II
Jagung
Tolo
Jagung
Tolo
Tolo I
Tolo II
Jagung
Tolo
Jagung
Tolo
Tolo I
Tolo II
Jagung
Tolo
Jagung
Tolo
Tolo I
Tolo II
Jagung
Tolo
Jagung
Tolo
Tolo I
Tolo II
Jagung
Tolo
Jagung
Tolo

9,5
9
6
9
6
5
7,5
7,3
3
3,5
1,5
4,5
8
8,2
6
9
4,5
5
7
7,3
3
3,5
3,3
5,5
2,5
2,5
4,5
8
2
1,5

Keterangan
+

: Hijau Kekuningan

++

: Hijau Muda

+++

: Hijau Tua

Tinggi Tanaman (cm)
II
III
12
12,5
11,5
11
8
6
8,5
8
10
12
9
9
13
11
7
15
6
8
9
12,5
3,2
8,5
4,5
7,5
6
4
8
8,5
4
6

15
16
12,5
19
8
6
9
8,9
12
15
11
11
15
14,5
9
16
10
14
10,7
13,3
3,5
14
7,5
11,3
10
6
11
12
6
13

IV

I

II

20
21
17
20,5
14
11,5
10,5
10
13,5
17
13
15
17
18
11
18
11
18
12,5
15,5
6
17
7,9
18,3
11
8
11
12,5
7,5
14

2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

5
2
4
5
4
2
4
4
3
2
3
2
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
3
2
4
2
4
2
3
2

Jumlah Daun
III
8
5
5
8
5
5
4
4
4
8
4
2
7
8
4
4
6
5
5
5
3
4
3
5
4
4
4
5
4
5

Warna Daun
III

IV

I

II

11
8
4
8
4
8
4
4
5
8
5
7
8
9
4
8
4
5
8
8
3
4
3
5
3
3
4
5
3
8

++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
+++
++
++
+
++
++
+++
++
+++
++
++
++
++
+
+
+
++
++
++

+++
+++
+++
+++
+++
+++
++
++
++
++
++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
++
++
++
++
+
+++

+++
++
+++
++
+++
++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
++
++
++
+++
++
++
+++
++
+++
+++
++
++

IV

Basah (gr)

+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
++
+++
++
++
+++
++
+++
+++
++
++

1,41
1,70
7,69
1,56
3,71
0,51
2,10
2,28
4,78
1,50
3,68
1,07
1,30
1,36
3,59
1,53
2,77
1,65
2,00
2,99
0,88
1,25
1,07
1,38
4,09
0,97
5,20
1,48
0,87
1,98

Berat
Kering (gr)
0,19
0,22
1,33
0,24
0,60
0,07
0,38
0,35
0,84
0,23
0,57
0,13
0,18
0,23
0,56
0,24
0,45
0,25
0,31
0,49
0,15
0,18
0,18
0,20
0,76
0,15
0,89
0,20
0,14
0,33

(

Biomassa
100%)
13,47%
12,94%
17,29%
15,38%
16,17%
13,72%
18,09%
15,30%
17,57%
15.3%
15,50%
12,14%
13,84%
16,91%
15,59%
15,68%
16,24%
15,15%
15.50%
16,38%
17,04%
14,40%
16,82%
14,49%
18,58%
15,46%
17,11%
13,51%
16,09%
16,66%
Perhitungan Intraspesies Tanaman dan

XBK =

=

= 11,66

Interspesies Tanaman
SBK =

1. Tanaman Kacang Tolo
i. Tabel Pengamatan Intraspesies
Tinggi Tanaman

N

=
-

Minggu ke- (cm)

o

II

III

12

15

20

2

12,5

16

21

3

9

10,7

12,5

4

12,5

13,3

13

15

11

14,5

18

(Xn)2

(cm)

17

6

(Xn- )

15,5

5

=

= 1,47

Interspesies
No
Xn

IV

1

=

1
2
3
裡

11
8,5
15
34,5

-0,5
-3
3,5
0

0,25
9
12,25
21,50

11,5

XAK =

=

= 11,5

ii. Tabel Pengamatan Interspesies
Tinggi Tanaman
Minggu ke- (cm)

No

SAK =

II

III

11

19

20,5

2

8,5

14

17

3

15

16

18

=

IV

1

=
=

= 3,27

thitung =

=

=

Minggu ke-II
- Intraspesies
No

Xn

=
(Xn- )

(Xn-

=

= |-0,08| = 0,08

)2

(cm)
1

12

0,34

0,11

2

12,5

0,84

0,70

3

9

-2,66

7,07

4

12,5

0,84

0,70

5

13

1,34

1,79

6

11

-0,66

0,43

裡

70

0,04

10,80

11,6

dF =

=

=

=

= 2,17  2
Kesimpulan
thitung = 0,08
ttabel
= 2,92
Sehingga didapat thitung < ttabel 
Hasil tidak signifikan, artinya ada
sedikit perbedaan yang nyata antara
tinggi tanaman kacang tolo yang
ditanam secara intraspesies dan
interspesies.

SAK =

=

=

= 2,51

thitung =

=

=

=
=

Minggu ke-III

=

= 1,37

- Intraspesies
No

Xn

(Xn- )

dF =

(Xn)2

(cm)
1

15

0,92

0,84

2

16

1,92

3,68

3

10,7

-3,38

11,42

4

13,3

-0,78

0,6

5

15

0,92

0,84

6

14,5

0,42

0,17

裡

84,5

0,02

17,55

=
= 4,46-2 = 2,46  2
Kesimpulan
thitung = 1,37
ttabel
= 2,92
Sehingga didapat thitung < ttabel  Hasil
tidak signifikan, artinya ada sedikit
perbedaan yang nyata antara tinggi
tanaman kacang tolo yang ditanam
secara intraspesies dan interspesies.
Minggu ke-IV

14,08
XBK =

=

SBK =

-

=

= 14,08
=

= 1,87
Interspesies
No
Xn
(Xn- )

=

- Intraspesies
No

(Xn- )

(Xn)2

(cm)

2

(Xn- )

Xn

1
2
3
裡

19
14
16
49

2,67
-2,33
-0,33
0,01
16,33

XAK =

=

= 16,33

7,12
5,42
0,10
12,64

1

20

2,67

7,12

2

21

3,67

13,46

3

12,5

-4,83

23,32

4

15.5

-1,83

3,34

5

17

-0,33

0,10

6

18

0,67

0,44

裡

(cm)

104

0,02

47,78

17,33
XBK =

=

2. Tanaman Jagung

= 17,33

a. Tabel Intraspesies
SBK =

=
=

=

Tinggi Tanaman
Minggu ke- (cm)

No

= 3,09

II
-

Interspesies
No Xn (cm)

(Xn-

1
2
3
裡

20,5
17
18
55,5

2
-1,5
-0,5
0

10

11

4

6

8

3

8,5

9

10,5

4

4
2,25
0,25
6,5

6

2

)

IV

1

(Xn- )2

III

8

8,9

10

b. Tabel Pengamatan Interspesies

18,5

Tinggi Tanaman
Minggu ke- (cm)

No
XAK =

=

= 18,5
=

=

IV

8

11

11

2

=

III

1
SAK =

II

10

12

13,5

= 1,8
Minggu ke-II

thitung =

=

=

- Intraspesies (XBK)
No

=

Xn

(Xn- )

(Xn)2

(cm)

= 0,71

=

3,53

8

1,38

1,9

3

6

-0,62

0,38

4

-2,62

6,86

裡

=

1,88

4

=

8,5

2
dF =

1

26,5

0,02

12,62

6,62

= 5,44  2 = 3,44  3

Kesimpulan
thitung = 0,71
ttabel
= 2,35
Sehingga didapat thitung < ttabel  Hasil
tidak signifikan, artinya ada sedikit
perbedaan yang nyata antara tinggi
tanaman kacang tolo yang ditanam
secara intraspesies dan interspesies.

XBK =

=

= 6,62

SBK =
=

=
=

= 2,05
-

Interspesies
N Xn (cm)
o
1
8
2
10
18
裡

Minggu ke-III
(Xn- )

(Xn- )2

-1
1
0

1
1
2

- Intraspesies (XBK)
N

1

=

=

10

1,53

2,34

6

-2,47

6,1

3

9

0,53

0,28

4

8,9

0,43

0,18

裡

=9

SAK =

(Xn- )2

2
=

(Xn- )

33,9

0,02

8,9

o

9
XAK =

Xn (cm)

=

= 1,41

8,47
XBK =

thitung =

=

=

= 8,47

=
SBK =

=

=

= 1,67

-

dF =

11
12
23

-0,5
0,5
0

XAK =
=

=

(Xn- )2
0,25
0,25
0,5

11,5

=
=

=

= 1,72
Interspesies (XAK)
No Xn (cm) (Xn- )
1
2
裡

=

=

=

= 11,5

 2 = 3,77-2

= 1,77  2

SAK =
=

Kesimpulan
thitung = 1,67
ttabel = 2,92
Sehingga didapat thitung < ttabel 
Hasil tidak signifikan, artinya ada
sedikit perbedaan yang nyata antara
tinggi tanaman jagung yang ditanam
secara intraspesies dan interspesies.

=

=

= 0,70

thitung =

=

=
= 9,97

=

=
dF =

XAK =

=

=

= 12,25

SAK =
=

=

=

=

2 = 4,40

=

= 1,76

thitung =

2



=

=

=

=

Kesimpulan
thitung = 9,97
ttabel = 2,92
Sehingga didapat thitung > ttabel 
Hasil
signifikan,
artinya
ada
perbedaan yang nyata antara tinggi
tanaman jagung yang ditanam secara
intraspesies dan interspesies.

=

=

=1,7

dF =

=

=

Mnggu ke-IV
- Intraspesies (XBK)

=
2

No

Xn (cm)

(Xn- )

(Xn- )

1

10,5

0,63

10

0,13

0,01

3

11

1,13

1,27

4

8

-1,87

3,49

裡

39,5

0,02

5,16

9,87
XBK =

=

SBK =
-

= 3,03 

0,39

2

=

= 9,87
=

= 1,31
Interspesies (XAK)
No Xn (cm) (Xn- )
1
2
裡

13,5
11
24,5

1,25
-1,25
0
12,25

=

(Xn- )2
1,56
1,56
3,12

2 = 1,03  1
Kesimpulan
thitung = 1,7
ttabel
= 6,31
Sehingga didapat thitung < ttabel 
Hasil tidak signifikan, artinya ada
sedikit perbedaan yang nyata antara
tinggi tanaman jagung yang
ditanam secara intraspesies dan
interspesies.
Perhitungan Biomassa

Interspesies Tanaman

a. Data A420120039

1. Jagung

Intraspesies Tanaman
1. Kacang Tolo 1

:

100% = 17,04%
:

100%
2. Kacang Tolo

=

100% =

:

100% =

100% = 14,47%
100% =14,40%

2. Kacang Tolo 2

:

100% =
Kontrol

100% = 12,94%

1. Jagung

Interspesies Tanaman

:

100% =

100% = 16,82%
1. Jagung

:

100% =
2. Kacang Tolo

:

100% =

100% = 17,29%
100% = 14,49%
2. Kacang Tolo

:

100% =
c. Data A420120032

100% =15,38%

Intraspesies Tanaman
1. Kacang Tolo 1

Kontrol

:

100% =

100% = 13,84%
1. Jagung

:
2. Kacang Tolo 2

100% =

:

100% =

100% = 16,17%
100% = 16,91%

2. Kacang Tolo
100% =

:
100% = 13,72%

b. Data A420120023

Interspesies Tanaman
1. Jagung

Intraspesies Tanaman
1. Kacang Tolo 1

:

100% = 15,59%
:

100%
2. Kacang Tolo

=

100% =

:

100% =

100% = 15,50%
100% =15,68%

2. Kacang Tolo 2

:

100% = 16,38%

100% =
Kontrol
1. Jagung

:
100% = 16,24%

100% =
2. Kacang Tolo

:

100% =

100% = 15,15%

Interspesies Tanaman
1. Jagung

d. Data A420120024

:

100% =

100% = 17,57%

Intraspesies Tanaman
2. Kacang Tolo
1. Jagung 1

:

:

100% =

100%
100% = 15,33%

=

100% = 18,58%

2. Jagung 2

:

100% =

100% = 15,46%

Kontrol
1. Jagung

:
100% = 15,48%

Interspesies Tanaman

2. Kacang Tolo
1. Jagung

:

:

100% =
100% = 12,14%

100% = 17,11%
2. Kacang Tolo

:

100% =

100% = 13,51%
Kontrol
1. Jagung

:

100% =

100% = 16,09%
2. Kacang Tolo

:

100% =

100% = 16,66%
e. Data A420120038
Intraspesies Tanaman
1. Jagung 1

:

100%=

100% = 18,09%
2. Jagung 2

100% =

:

100% = 15,35%

100% =

100% =
2. Hasil Diskusi
a. Persaingan yang terjadi pada interaksi intraspesies tanaman
Dilihat dari pengertian persaingan itu sendiri atau interaksi intraspesies
yaitu interaksi yang terjadi antara dua spesies yang sama yang di tanam dalam
satu media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh
interaksi pada intraspesies tanaman kacang tolo dengan kacang tolo dalam satu
media tanam. Kompetisi yang terjadi diantara kedua tanaman yaitu merebutkan
komponen abiotik berupa cahaya matahari, udara, air dan unsur hara.
Persaingan atau kompetisi yang terjadi lebih ketat dikarenakan kedua tanaman
tersebut membutuhkan unsure abiotik yang sama jumlahnya dalam proses
pertumbuhannya.
b. Persaingan yang terjadi pada interaksi interspesies tanaman.
Dilihat dari pengertian interaksi interspesies tanaman yaitu interaksi yang
terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda spesies ditanam dalam satu
media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh pada
interspesies tanaman kacang tolo dengan jagung yang ditanam dalam satu
media tanam yang sama. Kompetisi yang terjadi dari kedua tanaman yaitu
merebutkan komponen abiotik berupa cahaya matahari, air, udara dan unsur
hara. Persaingan yang terjadi tidak terlalu ketat karena jumlah unsur yang
dibutuhkan oleh masing-masing jenis tanaman berbeda.
c. Pengertian kompetisi intraspesifik dan intraspesifik tanaman.
- Kompetisi Interspesifik Tanaman
Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda
ditanam dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo degan
jagung yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada interaksi ini
terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa unsur
hara, air, cahaya dan udara.
-

Kompetisi Intraspesifik Tanaman
Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang sama ditanam
dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo dengan kacang
tolo yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada Pada interaksi
ini terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa
unsur hara, air, cahaya dan udara.
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ekologi tumbuhan praktikum latihan II ini membahas tentang
persaingan intraspesifik tanaman dan interspesifik tanaman, yang bertujuan untuk
mempelajari dan mengetahui persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanaman
secara monospesies dan heterospesies. Hakitkatnya pada teori yang ada apabila dua
tanaman ditanam dalam satu media tanam yang sama akan terjadi interaksi. Interaksi
yang terjadi dapat berupa kompetesi dalam arti kedua tanaman disini memperebutkan
sesuatu yang sama. Kompetisi disini dapat diartikan bahwa kedua tanaman tersebut
saling memperebutkan sumber daya yang tersedia berupa unsur hara, CO 2, udara dan
air yang terbatas pada lahan yang sama, sehingga menimbulkan dampak negatif
terhadap tanaman itu sendiri.
Praktikum kali ini menggunakan objek berupa kacang tolo dan jagung yang
ditanam dalam sebuah polybag. Dengan penanaman interspesies (kacang tolo dengan
jagung), intraspesies (kacang tolo dengan kacang tolo) dan kontrol (jagung sendiri dan
kacang tolo sendiri. Jagung dan kacang tolo memiliki habitat yang berbeda, namun
apabila ditanam dalam satu media tanam sama bukan tidaklah mungkin akan terjadi
interaksi. Interaksi disini berupa kompetisi yang memperebutkan unsur hara, CO2, air,
O2 dan udara sebagai salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis).
Selain itu kacang tolo dengan kacang tolo dan jagung dengan jagung walaupun spesies
yang sama bukan tidak mungkin tidak terjadi kompetisi untuk memperebutkan unsur
hara, CO2, air, dan udara untuk kelangsungan hidupnya.
Dalam praktikum kali ini indikator yang digunakan adalah tinggi tanaman,
jumlah daun, warna daun dan biomassa. Biomassa itu sendiri adalah bahan organik
yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan.
Cara mengetahui besarnya pada masing-masing tanaman dengan cara menimbang
berat basah dan berat kering (pengovenan) , dimana menggunakan rumus :

Dari hasil perhitungan dapat diketahui adanya persaingan pada masing-masing
tanaman

dalam

memperebutkan

unsur

hara,

CO2,

air,

dan

udara

untuk

pertumbuhannya.
Pada penanam secara interspesies dengan cara menanam kacang tolo dengan
jagung pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat perbedaan dalam
tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, dan biomassanya. Terdapat perbedaan dari
keduanya tinggi tanaman lebih tinggi kacang tolo dibandingkan jagung, warna daun
sedikit ada perbedaan, setiap minggu mengalami perbedaan warna antara keduanya.
Jumlah daun yang tumbuh lebih banyak pada kacang tolo. Namun pada biomassa
jagung memiliki berat yang lebih dibandingkan kacang tolo. Dari hasil pengamatan ini
didapatkan bahwa terjadi persaingan di dalam penanaman secara interspesies yang
ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman
hanya sekidit ada perbedaan antara kedua tanaman tersebut. Sehingga dapat dikatakan
adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai
salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis).
Sedangkan pada penanaman secara intraspesies dengan cara menanam kacang
tolo dengan kacang tolo pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat
pula persaingan yang terlihat. Sama halnya dengan penamanan secara interspesies,
adanya perbedaan diantara keduanya. Tinggi tanaman kacang tolo II lebih tinggi,
namun kacang tolo I lebih banyak memiliki daun, warna daun yang dimiliki keduanya
memiliki perbedaan setiap minggunya. Biomassa yang dimiliki kacang tolo II lebih
berat dibandingkan yang dimiliki kacang tolo I. Sehingga dapat dikatakan adanya
persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai salah
satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis). Dengan begitu dapat
diketahui bahwa adanya persaingan yang terjadi pada penanaman secara intraspesies.
Pada hasil perhitungan tinggi tanaman didapatkan bahwa tidak adanya perbedaan yang
nyata (sedikit) perbedaan yang dimiliki kedua tanman tersebut. Cara perhitungan
tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adanya kompetisi, berupa faktor
ekternal (intesitas cahaya, suhu, air, oksigen dan karbondioksida) dan faktor internal
(kemampuan tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan
tumbuhan lain). Selain itu faktor lain yang mempengaruhi, yaitu : jenis tanaman,
kepadatan tanaman, penyebaran tanaman, dan waktu. Selain kompetisi terdapat
hubungan-hubungan yang terjadi pada tumbuhan diantaranya yaitu : Netralisme,
Kompetisi,

Mutualisme

dan

Protokooperasi,

Komensalisme,

Anemsalisme,

Parasitisme. Sehingga pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter
Tanaman interaksi yang terjadi adalah kompetisi merupakan tipe interaksi
interspesifik antara dua individu atau spesies yang berebut sumber daya yang terbatas
seperti pakan, air, ruang untuk sarang dan lain-lain.
BAB V
KESIMPULAN
1. Kompetisi merupakan tipe interaksi interspesifik antara dua individu atau spesies yang
berebut sumber daya yang terbatas seperti unsur hara, air, O2, CO2 dan lain-lain.
2. Kompetisi Intraspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang sama
spesiesnya yang ditanam pada satu media tanam yang sama.
3. Kompetisi Interspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang berbeda
spesies yang ditanam pada satu media tanam yang sama.
4. Persaingan intraspesifik dan interspesifik menyebabkan adanya perbedaan tinggi
tanaman, jumlah daun, warna daun dan biomassa.
5. Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik
berupa produk maupun buangan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi adalah faktor internal (kamampuan
tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain) dan
eksternal (diantaranya cahaya, unsur hara, air, oksigen).
7. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman dihasilkan adanya sedikit perbedaan antara
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Barbour, Michael.G,dkk. 1998. Terrestrial Plant Ecology. North America : An Imprint
Of Adission Wesley.
Clapham, W.B.. 1973. Natural Ecosystem. Mc.Millan Publishing, Inc, New York.
Djamalirwan, zoeraini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem
Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis kuntul
saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi Banten.
Jurnal Biodiversitas 8: 266-269.
Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS College Publishing, United States of America.
LAMPIRAN LATIHAN II
PERSAINGAN INTRA TANAMAN DAN INTER TANAMAN
Kelompok VI
1.
2.
3.
4.
5.

Nurul Kqomariah
Dewi Dianing Tyas
Erviyan Tri Ambarwati
Ina Royani
Anna Argiyanti

(A420120023)
(A420120024)
(A420120032)
(A420120038)
(A420120039)

1. Alat dan Bahan
v



Tanah

Kompos

Pasir

Tanah, Kompos, Pasir
dan Arang Sekam (3:1:1:1)

Arang Sekam
K

Kertas Label
kacang tolo

Air

Biji jagung dan Biji

2. Hasil Praktikum

Minggu ke-1

Minggu ke-2

Minggu ke-3

Minggu ke-4
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Tanaman"

More Related Content

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
NURSAPTIA PURWA ASMARA
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
Selly Noviyanty Yunus
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Selly Noviyanty Yunus
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
Firlita Nurul Kharisma
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Maedy Ripani
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
Nike Triwahyuningsih
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
UNESA
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
yusri humaira
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
Dokter Tekno
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Selly Noviyanty Yunus
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
Firlita Nurul Kharisma
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Maedy Ripani
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
UNESA
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google

Similar to Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Tanaman" (20)

Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Fadhilah Saputri
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
Ni Luh Putu Lindyawati
Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5
Kadhe Candra
Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5
Kadhe Candra
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptxMedia Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
OleSihotang
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesies
Yuliana Wita
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptxInteraksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Angely Putry
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Christina Elisabeth
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPAPresentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
JeanitaSoniaRosalin
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSAPPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
Satria Efendi
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
zakiyah_syarifuddin
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
GeGe_7T7
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipaMateri bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
tonorusman
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Fadhilah Saputri
Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5
Kadhe Candra
Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5Makalah pklh kel. 5
Makalah pklh kel. 5
Kadhe Candra
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptxMedia Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
OleSihotang
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesies
Yuliana Wita
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptxInteraksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Interaksi Spesies dan Komunitas Biologi.pptx
Angely Putry
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Christina Elisabeth
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPAPresentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
Presentasi Modul 1 KP 2 Simbiosis Tugas Praktikum IPA
JeanitaSoniaRosalin
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSAPPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
PPT EKTUM YULIZA PUTRI NOSA
Satria Efendi
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
zakiyah_syarifuddin
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
GeGe_7T7
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipaMateri bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
Materi bab 2 kelas 7 sms 2 ipa
tonorusman

Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Tanaman"

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN LATIHAN II PERSAINGAN INTRASPESIFIK TANAMAN DAN INTERSPESIFIK TANAMAN Disusun oleh : Nama : Anna Argiyanti NIM : A420120039 Kelompok :6 Nilai : LABORATORIUM BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
  • 2. BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di alam organisme tidak akan bisa hidup sendirian tetapi saring berdampingan dan berhubungan dengan organisme lainya untuk kelangsungan hidupnya. Begitu pula pada tanaman, interaksi yang terjadi dapat terjadi pada tanaman sejenis ataupun tidak sejenis. Interaksi yang dapat terjadi pada tanaman dapat bersifat positif-positif, positifnetral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. Pada praktikum kali ini kita akan mengamati kompetisi yang terjadi pada tanaman jagung (Zea mays) dan kacang tolo (Vigna unguiculata). Kompetisi yang terjadi berupa persaingan sumber daya yang terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar individu yang sejenis dengan kekuatan fisik (interference competition). Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain. Elfidasari (2007), menyatakan bahwa interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi interspesifik adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan intraspesifik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1) netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain, (2) mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, (3) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk
  • 3. hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6) komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lain dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan. Kompetisi atau dengan kata lain persaingan merupakan peristiwa umum yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Persaingan antar spesies itu sendiri adalah persaingan antar individu atau antara satu spesies dengan spesies yang lain. Adanya persaingan antar tanaman dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan kata lain untuk membuat makanannya melalui proses fotosintesis. Kacang tolo (Vigna unguiculata) dan jagung (Zea mays) merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang tolo (Vigna unguiculata) dan jagung (Zea mays). Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang tolo (Vigna unguiculata) dan Jagung (Zea mays) akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduaya. Pada praktikum Ekologi Tumbuhan II tentang Persaingan Intra Tanaman dan Inter Tanaman akan mempelajari dan membuktikan bagaimana fenomena persaingan yang terjadi anatara dua jenis tanaman itu sendiri, pengaruh persaingan antara dua jenis tanaman yang ditanam secara monospesies dan heterospesies, dan perbandingan apa saja yang terjadi pada pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospesies dan heterospesies. B. PERMASALAHAN a. Apakah persaingan intra tanaman dan inter tanaman itu sendiri ? b. Fenomena apa yang terjadi dalam persaingan intra tanaman dan inter tanaman ? c. Adakah perbandingan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter spesies ? d. Apa yang menyebabkan perbandingan pertumbuhan antara tanaman intra spesies dan inter spesies ?
  • 4. C. TUJUAN a. Praktikan mampu memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman. b. Praktikan mampu mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman dan inter tanaman. c. Praktikan mampu membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter spesies. d. Praktikan mampu penyebab adanya perbandingan pertumbuhan antara tanaman intra spesies dan inter spesies. D. MANFAAT a. Praktikan dapat memahami arti dari persaingan intra tanaman dan inter tanaman. b. Praktikan dapat mempelajari fenomena terjadi dalam persaingan intra tanaman dan inter tanaman dilingkungannya. c. Praktikan dapat membandingkan pertumbuhan tanaman intra spesies dengan inter spesies. d. Praktikan dapat mengetahui apa penyebab adanya perbandingan pertumbuhan antara tanaman intra spesies dan inter spesies.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Odum (1983), menyatakan kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipetipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain. Clapham (1973), menyatakan bahwa kompetisi menujukkan suatu tipe interaksi di mana dua individu atau lebih bersaing untuk mendapatkan makanan yang jumlahnya terbatas, tempat hidup, dan lain-lain. Kompetisi inter spesifik bukanlah suatu kompetisi yang sederhana karena melibatkan berbagai tipe organisme sehingga memungkinkan terjadi hasil yang berbeda-beda. Jika dua spesies atau lebih terlibat dalam kompetisi secara langsung untuk memperebutkan hal yang sama, salah satu dari semuanya, lebih efisien dalam memanfaatkan sesuatu yang diperebutkan tadi maka individu itu akan bertahan hidup, sedang yang tidak dapat memanfaatkan secara efisien yang diperebutkan tadi akan punah. Elfidasari (2007), menyatakan bahwa interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi interspesifik adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan intraspesifik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (1) netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain, (2) mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, (3) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya dirugikan, (4) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain, (5) kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (6) komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan
  • 6. sedang yang lain dirugikan, (7) antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan. Djamalirwan (2003), menyatakan bahwa persaingan interspesifik adalah suatu interaksi anatara dua atau lebih populasi yang berlainan jenis. Saling mempengaruhi secara merugikan. Biasanya persaingan dalam hal ruang, makanan atau nutrient, sinar matahari, air dan lain-lain. Persaingan interspesifik dapat berakibat penggantian populasi jenis satu dengan yang lain sehingga yang satu menggantikan tempat lainnya. Barbour (1998) said that ecology is the study of organisms in relation to their natural meviromnet. The word ecology was coined more than 100 years ago by the german zoologist ernest heackel. He spelled the word eokologie, but ecologist soon dropped the first, to annoyance and confusion of some purist. The word come s from the greek roots oikos, home and logos the study of thus, oekologie translates loosely as the study of organisms in their home. Their environment is the summation of all biotic (living) and abiotic (non living) factors that surround and potentially influence an organisms : it is the organisms habitat. Examples of biotic factors includesompetition, mutualism, alleolopathy, herbivory, and other intraction between organisms. Abiotic factors include all chemichal and physical aspect of the environment that influence a plants growth and distribution.
  • 7. BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. ALAT DAN BAHAN a. Alat 1) 4 buah Polybag 2) 1 buah Cethok 3) 1 buah Gunting 4) 1 buah Pisau 5) 1 set Kertas label 6) 1 set Alat tulis 7) Table data pengamatan b. Bahan 1) 18 cethok Tanah 2) 6 cethok Kompos 3) 6 cethok Pasir 4) 6 cethok Arang 5) 6 cethok Sekam 6) Air secukupnya 7) 4 buah Biji Zea mays 8) 4 biji Biji Vigna unguiculata B. CARA KERJA Pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter Tanaman dilaksanakan : Hari dan Tanggal : 12 Oktober 2013 Waktu : 10.20 - selesai Tempat : Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta 1. Mengencambahkan biji Zea mays dan biji Vigna unguiculata maksimal selama satu minggu. 2. Membuat media tanam dengan mencampur antara tanah, kompos, pasir dan arang sekam dengan perbandingan 3:1:1:1. 3. Menyiapkan polybag, kemudian mengisi polybag dengan media tanam.
  • 8. 4. Menanam biji yang telah berkecambah dengan dua daun dalam polybag yang telah tersedia dengan perlakuan intra dan inter. 5. Selama satu bulan melakukan penyiraman tantaman agar tidak mati. 6. Melakukan pengamatan pertambahan tanaman dengan interval waktu satu minggu selama satu bulan. 7. Memasukan hasil pengamatan ke dalam tabel. C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 1. Pengumpulan Data Metode eskperimen adalah cara memperoleh data dengan cara uji coba atau percobaan secara langsung terhadap tanaman yang diujikan dengan begitu adanya keakuratan penelitian. Dengan melakukan penanaman langsung tanaman kacang tolo dan tanaman jagung di media tanam setelah melakukan perkecambahan. Dimana media tanam I diberikan perlakukan intra tanaman (kacang tolo dan kacang tolo), media tanam II diberikan perlakukan inter tanaman (kacang tolo dan jagung), media tanam III diberikan perlakukan kontrol (jagung), dan media tanam IV diberikan perlakuan kontrol (kacang tolo). Dan metode observasi, memperoleh data dengan cara pengamatan langsung ke obyek percobaan yang dilakuan pada obyek survei. Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap tanaman yang sudah ditanam dengan perlakuan yang berbeda-beda dalam waktu satu bulan pengamatan. 2. Analisa Data a. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci. Pada laporan ini menjelaskan adanya kompetisi intraspesifik dan interspesifik pada tanaman yang diamati. b. Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pada praktikum ini analisis datanya secara perhitungan dan pengambilannya dengan menuliskan angka (seperti tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan kering serta biomassa.
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Tabel N A420120024 A420120023 A420120032 A420120038 A420120039 NO I Intra Inter Kontrol Intra Inter Kontrol Intra Inter Kontrol Intra Inter Kontrol Intra Inter Kontrol Tolo I Tolo II Jagung Tolo Jagung Tolo Tolo I Tolo II Jagung Tolo Jagung Tolo Tolo I Tolo II Jagung Tolo Jagung Tolo Tolo I Tolo II Jagung Tolo Jagung Tolo Tolo I Tolo II Jagung Tolo Jagung Tolo 9,5 9 6 9 6 5 7,5 7,3 3 3,5 1,5 4,5 8 8,2 6 9 4,5 5 7 7,3 3 3,5 3,3 5,5 2,5 2,5 4,5 8 2 1,5 Keterangan + : Hijau Kekuningan ++ : Hijau Muda +++ : Hijau Tua Tinggi Tanaman (cm) II III 12 12,5 11,5 11 8 6 8,5 8 10 12 9 9 13 11 7 15 6 8 9 12,5 3,2 8,5 4,5 7,5 6 4 8 8,5 4 6 15 16 12,5 19 8 6 9 8,9 12 15 11 11 15 14,5 9 16 10 14 10,7 13,3 3,5 14 7,5 11,3 10 6 11 12 6 13 IV I II 20 21 17 20,5 14 11,5 10,5 10 13,5 17 13 15 17 18 11 18 11 18 12,5 15,5 6 17 7,9 18,3 11 8 11 12,5 7,5 14 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 4 5 4 2 4 4 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 2 Jumlah Daun III 8 5 5 8 5 5 4 4 4 8 4 2 7 8 4 4 6 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 4 5 Warna Daun III IV I II 11 8 4 8 4 8 4 4 5 8 5 7 8 9 4 8 4 5 8 8 3 4 3 5 3 3 4 5 3 8 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ + ++ ++ +++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ + + + ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ + +++ +++ ++ +++ ++ +++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ +++ ++ +++ +++ ++ ++ IV Basah (gr) +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ +++ ++ ++ +++ ++ +++ +++ ++ ++ 1,41 1,70 7,69 1,56 3,71 0,51 2,10 2,28 4,78 1,50 3,68 1,07 1,30 1,36 3,59 1,53 2,77 1,65 2,00 2,99 0,88 1,25 1,07 1,38 4,09 0,97 5,20 1,48 0,87 1,98 Berat Kering (gr) 0,19 0,22 1,33 0,24 0,60 0,07 0,38 0,35 0,84 0,23 0,57 0,13 0,18 0,23 0,56 0,24 0,45 0,25 0,31 0,49 0,15 0,18 0,18 0,20 0,76 0,15 0,89 0,20 0,14 0,33 ( Biomassa 100%) 13,47% 12,94% 17,29% 15,38% 16,17% 13,72% 18,09% 15,30% 17,57% 15.3% 15,50% 12,14% 13,84% 16,91% 15,59% 15,68% 16,24% 15,15% 15.50% 16,38% 17,04% 14,40% 16,82% 14,49% 18,58% 15,46% 17,11% 13,51% 16,09% 16,66%
  • 10. Perhitungan Intraspesies Tanaman dan XBK = = = 11,66 Interspesies Tanaman SBK = 1. Tanaman Kacang Tolo i. Tabel Pengamatan Intraspesies Tinggi Tanaman N = - Minggu ke- (cm) o II III 12 15 20 2 12,5 16 21 3 9 10,7 12,5 4 12,5 13,3 13 15 11 14,5 18 (Xn)2 (cm) 17 6 (Xn- ) 15,5 5 = = 1,47 Interspesies No Xn IV 1 = 1 2 3 裡 11 8,5 15 34,5 -0,5 -3 3,5 0 0,25 9 12,25 21,50 11,5 XAK = = = 11,5 ii. Tabel Pengamatan Interspesies Tinggi Tanaman Minggu ke- (cm) No SAK = II III 11 19 20,5 2 8,5 14 17 3 15 16 18 = IV 1 = = = 3,27 thitung = = = Minggu ke-II - Intraspesies No Xn = (Xn- ) (Xn- = = |-0,08| = 0,08 )2 (cm) 1 12 0,34 0,11 2 12,5 0,84 0,70 3 9 -2,66 7,07 4 12,5 0,84 0,70 5 13 1,34 1,79 6 11 -0,66 0,43 裡 70 0,04 10,80 11,6 dF = = = = = 2,17 2
  • 11. Kesimpulan thitung = 0,08 ttabel = 2,92 Sehingga didapat thitung < ttabel Hasil tidak signifikan, artinya ada sedikit perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman kacang tolo yang ditanam secara intraspesies dan interspesies. SAK = = = = 2,51 thitung = = = = = Minggu ke-III = = 1,37 - Intraspesies No Xn (Xn- ) dF = (Xn)2 (cm) 1 15 0,92 0,84 2 16 1,92 3,68 3 10,7 -3,38 11,42 4 13,3 -0,78 0,6 5 15 0,92 0,84 6 14,5 0,42 0,17 裡 84,5 0,02 17,55 = = 4,46-2 = 2,46 2 Kesimpulan thitung = 1,37 ttabel = 2,92 Sehingga didapat thitung < ttabel Hasil tidak signifikan, artinya ada sedikit perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman kacang tolo yang ditanam secara intraspesies dan interspesies. Minggu ke-IV 14,08 XBK = = SBK = - = = 14,08 = = 1,87 Interspesies No Xn (Xn- ) = - Intraspesies No (Xn- ) (Xn)2 (cm) 2 (Xn- ) Xn 1 2 3 裡 19 14 16 49 2,67 -2,33 -0,33 0,01 16,33 XAK = = = 16,33 7,12 5,42 0,10 12,64 1 20 2,67 7,12 2 21 3,67 13,46 3 12,5 -4,83 23,32 4 15.5 -1,83 3,34 5 17 -0,33 0,10 6 18 0,67 0,44 裡 (cm) 104 0,02 47,78 17,33
  • 12. XBK = = 2. Tanaman Jagung = 17,33 a. Tabel Intraspesies SBK = = = = Tinggi Tanaman Minggu ke- (cm) No = 3,09 II - Interspesies No Xn (cm) (Xn- 1 2 3 裡 20,5 17 18 55,5 2 -1,5 -0,5 0 10 11 4 6 8 3 8,5 9 10,5 4 4 2,25 0,25 6,5 6 2 ) IV 1 (Xn- )2 III 8 8,9 10 b. Tabel Pengamatan Interspesies 18,5 Tinggi Tanaman Minggu ke- (cm) No XAK = = = 18,5 = = IV 8 11 11 2 = III 1 SAK = II 10 12 13,5 = 1,8 Minggu ke-II thitung = = = - Intraspesies (XBK) No = Xn (Xn- ) (Xn)2 (cm) = 0,71 = 3,53 8 1,38 1,9 3 6 -0,62 0,38 4 -2,62 6,86 裡 = 1,88 4 = 8,5 2 dF = 1 26,5 0,02 12,62 6,62 = 5,44 2 = 3,44 3 Kesimpulan thitung = 0,71 ttabel = 2,35 Sehingga didapat thitung < ttabel Hasil tidak signifikan, artinya ada sedikit perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman kacang tolo yang ditanam secara intraspesies dan interspesies. XBK = = = 6,62 SBK = = = = = 2,05
  • 13. - Interspesies N Xn (cm) o 1 8 2 10 18 裡 Minggu ke-III (Xn- ) (Xn- )2 -1 1 0 1 1 2 - Intraspesies (XBK) N 1 = = 10 1,53 2,34 6 -2,47 6,1 3 9 0,53 0,28 4 8,9 0,43 0,18 裡 =9 SAK = (Xn- )2 2 = (Xn- ) 33,9 0,02 8,9 o 9 XAK = Xn (cm) = = 1,41 8,47 XBK = thitung = = = = 8,47 = SBK = = = = 1,67 - dF = 11 12 23 -0,5 0,5 0 XAK = = = (Xn- )2 0,25 0,25 0,5 11,5 = = = = 1,72 Interspesies (XAK) No Xn (cm) (Xn- ) 1 2 裡 = = = = 11,5 2 = 3,77-2 = 1,77 2 SAK = = Kesimpulan thitung = 1,67 ttabel = 2,92 Sehingga didapat thitung < ttabel Hasil tidak signifikan, artinya ada sedikit perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman jagung yang ditanam secara intraspesies dan interspesies. = = = 0,70 thitung = = = = 9,97 = =
  • 14. dF = XAK = = = = 12,25 SAK = = = = = 2 = 4,40 = = 1,76 thitung = 2 = = = = Kesimpulan thitung = 9,97 ttabel = 2,92 Sehingga didapat thitung > ttabel Hasil signifikan, artinya ada perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman jagung yang ditanam secara intraspesies dan interspesies. = = =1,7 dF = = = Mnggu ke-IV - Intraspesies (XBK) = 2 No Xn (cm) (Xn- ) (Xn- ) 1 10,5 0,63 10 0,13 0,01 3 11 1,13 1,27 4 8 -1,87 3,49 裡 39,5 0,02 5,16 9,87 XBK = = SBK = - = 3,03 0,39 2 = = 9,87 = = 1,31 Interspesies (XAK) No Xn (cm) (Xn- ) 1 2 裡 13,5 11 24,5 1,25 -1,25 0 12,25 = (Xn- )2 1,56 1,56 3,12 2 = 1,03 1 Kesimpulan thitung = 1,7 ttabel = 6,31 Sehingga didapat thitung < ttabel Hasil tidak signifikan, artinya ada sedikit perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman jagung yang ditanam secara intraspesies dan interspesies.
  • 15. Perhitungan Biomassa Interspesies Tanaman a. Data A420120039 1. Jagung Intraspesies Tanaman 1. Kacang Tolo 1 : 100% = 17,04% : 100% 2. Kacang Tolo = 100% = : 100% = 100% = 14,47% 100% =14,40% 2. Kacang Tolo 2 : 100% = Kontrol 100% = 12,94% 1. Jagung Interspesies Tanaman : 100% = 100% = 16,82% 1. Jagung : 100% = 2. Kacang Tolo : 100% = 100% = 17,29% 100% = 14,49% 2. Kacang Tolo : 100% = c. Data A420120032 100% =15,38% Intraspesies Tanaman 1. Kacang Tolo 1 Kontrol : 100% = 100% = 13,84% 1. Jagung : 2. Kacang Tolo 2 100% = : 100% = 100% = 16,17% 100% = 16,91% 2. Kacang Tolo 100% = : 100% = 13,72% b. Data A420120023 Interspesies Tanaman 1. Jagung Intraspesies Tanaman 1. Kacang Tolo 1 : 100% = 15,59% : 100% 2. Kacang Tolo = 100% = : 100% = 100% = 15,50% 100% =15,68% 2. Kacang Tolo 2 : 100% = 16,38% 100% = Kontrol 1. Jagung : 100% = 16,24% 100% =
  • 16. 2. Kacang Tolo : 100% = 100% = 15,15% Interspesies Tanaman 1. Jagung d. Data A420120024 : 100% = 100% = 17,57% Intraspesies Tanaman 2. Kacang Tolo 1. Jagung 1 : : 100% = 100% 100% = 15,33% = 100% = 18,58% 2. Jagung 2 : 100% = 100% = 15,46% Kontrol 1. Jagung : 100% = 15,48% Interspesies Tanaman 2. Kacang Tolo 1. Jagung : : 100% = 100% = 12,14% 100% = 17,11% 2. Kacang Tolo : 100% = 100% = 13,51% Kontrol 1. Jagung : 100% = 100% = 16,09% 2. Kacang Tolo : 100% = 100% = 16,66% e. Data A420120038 Intraspesies Tanaman 1. Jagung 1 : 100%= 100% = 18,09% 2. Jagung 2 100% = : 100% = 15,35% 100% = 100% =
  • 17. 2. Hasil Diskusi a. Persaingan yang terjadi pada interaksi intraspesies tanaman Dilihat dari pengertian persaingan itu sendiri atau interaksi intraspesies yaitu interaksi yang terjadi antara dua spesies yang sama yang di tanam dalam satu media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh interaksi pada intraspesies tanaman kacang tolo dengan kacang tolo dalam satu media tanam. Kompetisi yang terjadi diantara kedua tanaman yaitu merebutkan komponen abiotik berupa cahaya matahari, udara, air dan unsur hara. Persaingan atau kompetisi yang terjadi lebih ketat dikarenakan kedua tanaman tersebut membutuhkan unsure abiotik yang sama jumlahnya dalam proses pertumbuhannya. b. Persaingan yang terjadi pada interaksi interspesies tanaman. Dilihat dari pengertian interaksi interspesies tanaman yaitu interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda spesies ditanam dalam satu media tanam yang sama. Pada praktikum latihan II diambil contoh pada interspesies tanaman kacang tolo dengan jagung yang ditanam dalam satu media tanam yang sama. Kompetisi yang terjadi dari kedua tanaman yaitu merebutkan komponen abiotik berupa cahaya matahari, air, udara dan unsur hara. Persaingan yang terjadi tidak terlalu ketat karena jumlah unsur yang dibutuhkan oleh masing-masing jenis tanaman berbeda. c. Pengertian kompetisi intraspesifik dan intraspesifik tanaman. - Kompetisi Interspesifik Tanaman Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang berbeda ditanam dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo degan jagung yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada interaksi ini terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa unsur hara, air, cahaya dan udara. - Kompetisi Intraspesifik Tanaman Interaksi yang terjadi antara dua spesies tanaman yang sama ditanam dalam satu media tanam yang sama. Contoh : kacang tolo dengan kacang tolo yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada Pada interaksi ini terjadi kompetisi dalam merebutkan komponen abiotik yang berupa unsur hara, air, cahaya dan udara.
  • 18. B. PEMBAHASAN Pada praktikum ekologi tumbuhan praktikum latihan II ini membahas tentang persaingan intraspesifik tanaman dan interspesifik tanaman, yang bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanaman secara monospesies dan heterospesies. Hakitkatnya pada teori yang ada apabila dua tanaman ditanam dalam satu media tanam yang sama akan terjadi interaksi. Interaksi yang terjadi dapat berupa kompetesi dalam arti kedua tanaman disini memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi disini dapat diartikan bahwa kedua tanaman tersebut saling memperebutkan sumber daya yang tersedia berupa unsur hara, CO 2, udara dan air yang terbatas pada lahan yang sama, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap tanaman itu sendiri. Praktikum kali ini menggunakan objek berupa kacang tolo dan jagung yang ditanam dalam sebuah polybag. Dengan penanaman interspesies (kacang tolo dengan jagung), intraspesies (kacang tolo dengan kacang tolo) dan kontrol (jagung sendiri dan kacang tolo sendiri. Jagung dan kacang tolo memiliki habitat yang berbeda, namun apabila ditanam dalam satu media tanam sama bukan tidaklah mungkin akan terjadi interaksi. Interaksi disini berupa kompetisi yang memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis). Selain itu kacang tolo dengan kacang tolo dan jagung dengan jagung walaupun spesies yang sama bukan tidak mungkin tidak terjadi kompetisi untuk memperebutkan unsur hara, CO2, air, dan udara untuk kelangsungan hidupnya. Dalam praktikum kali ini indikator yang digunakan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan biomassa. Biomassa itu sendiri adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Cara mengetahui besarnya pada masing-masing tanaman dengan cara menimbang berat basah dan berat kering (pengovenan) , dimana menggunakan rumus : Dari hasil perhitungan dapat diketahui adanya persaingan pada masing-masing tanaman dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, dan udara untuk pertumbuhannya. Pada penanam secara interspesies dengan cara menanam kacang tolo dengan jagung pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat perbedaan dalam tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, dan biomassanya. Terdapat perbedaan dari
  • 19. keduanya tinggi tanaman lebih tinggi kacang tolo dibandingkan jagung, warna daun sedikit ada perbedaan, setiap minggu mengalami perbedaan warna antara keduanya. Jumlah daun yang tumbuh lebih banyak pada kacang tolo. Namun pada biomassa jagung memiliki berat yang lebih dibandingkan kacang tolo. Dari hasil pengamatan ini didapatkan bahwa terjadi persaingan di dalam penanaman secara interspesies yang ditanam pada satu media tanam yang sama. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman hanya sekidit ada perbedaan antara kedua tanaman tersebut. Sehingga dapat dikatakan adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis). Sedangkan pada penanaman secara intraspesies dengan cara menanam kacang tolo dengan kacang tolo pada media tanam yang sama dalam sebuah polybag terdapat pula persaingan yang terlihat. Sama halnya dengan penamanan secara interspesies, adanya perbedaan diantara keduanya. Tinggi tanaman kacang tolo II lebih tinggi, namun kacang tolo I lebih banyak memiliki daun, warna daun yang dimiliki keduanya memiliki perbedaan setiap minggunya. Biomassa yang dimiliki kacang tolo II lebih berat dibandingkan yang dimiliki kacang tolo I. Sehingga dapat dikatakan adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara, CO2, air, O2 dan udara sebagai salah satu faktor dalam proses pertumbuhannya (fotosintesis). Dengan begitu dapat diketahui bahwa adanya persaingan yang terjadi pada penanaman secara intraspesies. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman didapatkan bahwa tidak adanya perbedaan yang nyata (sedikit) perbedaan yang dimiliki kedua tanman tersebut. Cara perhitungan tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adanya kompetisi, berupa faktor ekternal (intesitas cahaya, suhu, air, oksigen dan karbondioksida) dan faktor internal (kemampuan tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain). Selain itu faktor lain yang mempengaruhi, yaitu : jenis tanaman, kepadatan tanaman, penyebaran tanaman, dan waktu. Selain kompetisi terdapat hubungan-hubungan yang terjadi pada tumbuhan diantaranya yaitu : Netralisme, Kompetisi, Mutualisme dan Protokooperasi, Komensalisme, Anemsalisme, Parasitisme. Sehingga pada praktikum latihan II tentang Persaingan Intra dan Inter Tanaman interaksi yang terjadi adalah kompetisi merupakan tipe interaksi interspesifik antara dua individu atau spesies yang berebut sumber daya yang terbatas seperti pakan, air, ruang untuk sarang dan lain-lain.
  • 20. BAB V KESIMPULAN 1. Kompetisi merupakan tipe interaksi interspesifik antara dua individu atau spesies yang berebut sumber daya yang terbatas seperti unsur hara, air, O2, CO2 dan lain-lain. 2. Kompetisi Intraspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang sama spesiesnya yang ditanam pada satu media tanam yang sama. 3. Kompetisi Interspesifik adalah persaingan antara dua jenis tanaman yang berbeda spesies yang ditanam pada satu media tanam yang sama. 4. Persaingan intraspesifik dan interspesifik menyebabkan adanya perbedaan tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan biomassa. 5. Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi adalah faktor internal (kamampuan tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain) dan eksternal (diantaranya cahaya, unsur hara, air, oksigen). 7. Pada hasil perhitungan tinggi tanaman dihasilkan adanya sedikit perbedaan antara tanaman.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Barbour, Michael.G,dkk. 1998. Terrestrial Plant Ecology. North America : An Imprint Of Adission Wesley. Clapham, W.B.. 1973. Natural Ecosystem. Mc.Millan Publishing, Inc, New York. Djamalirwan, zoeraini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara. Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis kuntul saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi Banten. Jurnal Biodiversitas 8: 266-269. Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS College Publishing, United States of America.
  • 22. LAMPIRAN LATIHAN II PERSAINGAN INTRA TANAMAN DAN INTER TANAMAN Kelompok VI 1. 2. 3. 4. 5. Nurul Kqomariah Dewi Dianing Tyas Erviyan Tri Ambarwati Ina Royani Anna Argiyanti (A420120023) (A420120024) (A420120032) (A420120038) (A420120039) 1. Alat dan Bahan v Tanah Kompos Pasir Tanah, Kompos, Pasir dan Arang Sekam (3:1:1:1) Arang Sekam
  • 23. K Kertas Label kacang tolo Air Biji jagung dan Biji 2. Hasil Praktikum Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4