Siswa melakukan praktek kerja lapangan di rumah sakit untuk mempelajari proses pelayanan keperawatan dan meningkatkan keterampilan. Siswa melakukan pengkajian pasien, merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, serta mengevaluasi hasilnya. [3 kalimat]
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
油
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan primappghybrid4
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan dan pelayanan prima, yang mencakup pengertian, tujuan, dan model-model asuhan keperawatan seperti model kasus, fungsional, tim, dan primer beserta komponen-komponen proses keperawatan seperti pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi."
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
油
Makalah ini membahas tentang standar pelayanan keperawatan yang meliputi 4 standar yaitu sistem manajemen mutu, regulasi mutu pelayanan kesehatan, standar pelayanan keperawatan, dan fasilitas serta peralatan. Makalah ini disusun oleh 8 mahasiswa keperawatan Politeknik Kesehatan Kemkes Tanjungpinang."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
油
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi perawat, di mana peran perawat meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Sedangkan fungsi perawat terdiri dari fungsi independen, dependen dan interdependen.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan primappghybrid4
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan dan pelayanan prima, yang mencakup pengertian, tujuan, dan model-model asuhan keperawatan seperti model kasus, fungsional, tim, dan primer beserta komponen-komponen proses keperawatan seperti pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi."
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
油
Makalah ini membahas tentang standar pelayanan keperawatan yang meliputi 4 standar yaitu sistem manajemen mutu, regulasi mutu pelayanan kesehatan, standar pelayanan keperawatan, dan fasilitas serta peralatan. Makalah ini disusun oleh 8 mahasiswa keperawatan Politeknik Kesehatan Kemkes Tanjungpinang."
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMJM Networks
油
Makalah ini membahas tantangan dalam profesi keperawatan, khususnya terkait hak pasien. Tantangan utama meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat perawat dalam setiap tahap proses keperawatan, serta tantangan dalam pendidikan keperawatan profesional akibat pertumbuhan institusi keperawatan yang tidak terkendali sejak tahun 2000. Makalah ini bertujuan menginformasikan mahasiswa dan perawat mengenai tanggung jawab dan
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan keluarga yang meliputi pengertian, tujuan, tipe, metode, dan pedoman pelaksanaannya. Implementasi merupakan tindak lanjut dari rencana keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan dan status kesehatan yang lebih baik bagi pasien. Terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan bayi baru lahir. Terdiri dari empat kegiatan belajar yaitu asuhan pada kala I, II, III, dan IV. Memberikan panduan praktikum lengkap mulai dari tujuan, materi, alat, langkah-langkah, penilaian, hingga tata tertib praktikum.
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitaspjj_kemenkes
油
Modul ini membahas peran dan fungsi perawat komunitas dalam praktik keperawatan komunitas, meliputi manajer kasus, pelaksana asuhan, pendidik, pembela, dan konselor guna meningkatkan kesehatan komunitas secara berkelanjutan.
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
油
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang petunjuk pelaksanaan jenjang karir perawat di rumah sakit yang mencakup skema implementasi jenjang karir perawat, pengorganisasian pelaksanaan di rumah sakit, pengembangan profesional berkelanjutan bagi perawat, sistem informasi jenjang karir, dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jenjang karir perawat.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas limpahan
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktek kerja
lapangan ( PKL ) pada waktunya.
Laporan PKL ini disusun sebagai salah satu syarat pada Proses pembelejaran di
Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Terpadu 1 Borcess Bogor
Dalam penyusunan Laporan ini penulis mendapat dukungan , saran serta
bimbingan dari berbagai pihak , untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada
1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan
2. Ketua Yayasan SMK Taruna Terpadu 1, Bapak Muztahidin Al Ayubi
3. Kepala Sekolah SMK Taruna Terpadu 1, Bapak Ir. Avianto Musyani
4. Kepala Progam Studi Kesehatan, Bapak Suryadi, S.Kep
5. Bapak/Ibu Guru Produktif Keperawatan
6. Bapak/Ibu Pimpinan RSUD Kota Bogor
7. Bapak/Ibu Pembimbing di Rumah Sakit selama PKL
8. Bapak/ Ibu Struktural dan seluruh Guru SMK Taruna Terpadu 1 dan semua
pihak yang telah membantu, memberikan dorongan kepada penulis.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadikan manfaat bagi penulis dan
kemajuan di bidang pendidikan.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangunb dan untuk
perbaikan.
Semoga laporan ini bemanfaat bagi pembaca dan khususnya sebagai bahan
inspirasi bagi siswa-siswi SMK calon Asisten Tenaga Kesehatan di SMK
Taruna Terpadu I Borcess Bogor dengan harapan turut memberikan kontribusi
pada perkembangan di Bidang Pendidikan Kesehatan.
Penulis
Widyasari Izmi Haida
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Prakter Kerja Lapangan ............................................................1
C. Manfaat Praktek Kerja Langsung..........................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS....................................................................3
A. Pengertian Praktek Kerja Lapangan......................................................3
B. Pengertian PKL Keperawatan...............................................................3
C. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia..................................................3
D. Pengertian KDKT Pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia..........4
E. Pengertian Pelayanan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Rawat
Inap.......................................................................................................4
F. Pengertian Diagnosa Pada Kasus Pelayanan Tindakan Keperawatan..6
G. Pengertian RS Sebagai Institusi Pemberi Pelayanan Kesehatan...........7
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN.............................................
A. Melaksanakan pengumpulan Data Sesuai Kasus .................................8
B. Tinjaun Kasus.......................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN ...............................................................................17
A. Gambaran Umum Lahan PKL..............................................................17
B. Hasil Kegiatan PKL .............................................................................20
C. Pengalaman dan Kendala Selama PKL................................................22
BAB VPENUTUP............................................................................................23
A. Kesimpulan............................................................................................23
B. Saran.....................................................................................................23-24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kesehatan merupakan bagian internal dan terpenting
dari tujuan pembangunan nasional dimana sarana utamanya adalah
tercapainya derajat kesehatan setinggi tingginya meliputi kesehatan jasmani
maupun rohani.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang harus
mengutamakan kepentingan masyarakat, Rumah sakit merupakan salah satu
sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan masyarakat. Dengan
mengacu pada hal tersebut maka menuntut tersedianya tenaga kesehatan
yang terampil dan professional khususnya di bidang keperawatan. Hal
tersebut merupakan salah satu kegiatan pokok dalam menunjang upaya
kesehatan masyarakat.
Meskipun tindakan keperawatan sangat dibutuhkan bagi suatu rumah
sakit akan tetapi masih ada beberapa institusi pendidikan yang belum
mengadopsinya secara efektif dan efisien. Sehingga beberapa kesalahan
maupun kendala di antaranya pelayanan yang kurang memuaskan atau
hambatan mengenai waktu dan tingkat kesalahan yang tinggi masih sering
terjadi.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Agar kami dapat memahami tugas serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
2. Agar kami dapat melihat secara langsung kegiatan yang
dilaksanakan di mana sebagai bekal dalam pengadaan profesi
keperawatan.
3. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan
4. Melatih keterampilan kami
4. 2
5. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika
yang baik serta dapat bersosialisasi denagn lingkungan sekitar.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Kami dapat memahami tugas serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
2. Kami dapat melihat secara langsung kegiatan yang dilaksanakan di
Rumah Sakit
3. Kami mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat digunakan
sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja
4. Kami dapat melakukan berbagai tindakan keperawatan yang baik.
5. 3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk implementasi
secaa sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di dunia kerja untuk mencapai ingkat keahlian tertentu.
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Lapangan dapat memberikan
keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolah biasa di dapat di dunia usaha. Sehingga
dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu
dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan
dunia usaha.
B. Pengertian PKL Keperawatan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) adalah suatu proses pendidikan
untuk mengembangkan keterampilan siswa dengan dunia kerja. Pendidikan
ini adalah system terpadu. Sehingga siswa siswi mengenal lebih dekat
dengan dunia kerja dan segala aspek yang terkait didalamnya. Mampu
memahami tugas dan peran asisten perawat di rumah sakit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku didalam sistem pelayanan kesehatan. Mampu
mempraktekkan materi yang telah didapat selama di sekolah dan PKL, dan
dapat mempunyai banyak pengalaman dalam dunia kerja baik materi teori
dan praktek langsung di lapangan kerja.
C. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan Dasar Manusia ( KDM ) merupakan unsur unsur yang
dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis
maupun psikologis , yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.
6. 4
1
D. Pengertian KDKT Pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia sebagai integral yang berintegritas satu sama lainnya dalam
motivasinya memenuhi kebutuhan dasar ( Fisiologis, keamanan , kasih
saying, harga diri dan aktualisasi diri ). Setiap kebutuhan manusia
merupakan satu tegang integral. Sebagai akibat perubahan diri setiap
komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasaan klien.
Dasar Kebutuhan Manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan
agar manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama
adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan terciptanya suatu kepuasan
bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat
memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan
system dalam individu ( Biologis,intelektual,emosional,
social,spiritual,ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi ). Hal ini
menggambarkan suatu bagian dimana penerapan proses keperawatan selalu
difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian
integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan
tersebut menjadi tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, demikian
juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar
klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan
proses keperawatan.
E. Pengertian Pelayanan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Rawat
Inap
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
memiliki peran penting dan strategis dalam upaya mempercepat derajat
1
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan Jakarta : Salemba Medika
7. 5
kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah berupaya terus menerus
untuk meningkatkan mutu pelayanan baik promotif, preventif,kuratif, dan
rehabilitative. Peran tersebut semakin dituntut akibat adanya perubahan
epidemiologic penyakit, struktur organisasi, perkembangan IPTEK,
perubahan ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah
dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka.
Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap
pelayanan kesehatan rumah sakit dengan harapan sebelum pasien menerima
pelayanan kesehatan pasien akan merasa puas jika kualitas pelayanan rumah
sakit lebih tinggi atau setidaknya sama dengan yang diharapkan pasien.
Menelaah masalah kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tidaklah
mudah karena disatu sisi mempunyai tanggung jawab social dengan
memberikan pelayanan kesehatan secara manusiawi, tetapi disisi lain juga
harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi menyangkut penyelengaraan
rumah sakit yang memerlukan biaya investasi, operasional dan
pemeliharaan yang begitu besar.
Menurut Azwar ( 1996 ) kualitas pelayanan rumah sakit dinilai baik
apabila pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memberikan kepuasan
pada diri setiap pasien yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan tersebut.
Pelayanan Rawat inap merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Adanya krisis ekonomi yang saat ini melanda
Negara kita, pembiayaan kesehatan semakin meningkat , sedangkan daya
beli masyarakat makin menurun cukup mempengaruhi pelayanan rumah
sakit khususnya pelayanan rawat inap. Namun demikian keadaan ini jangan
dijadikan alas an untuk menurunkan mutu pelayanan rawat inap, kita harus
tetap berpegang pada profesionalisme dan etika profesi. Di lain pihak di
rumah sakit menghadapi era globalisasi dengan persaingan dari pihak
penanam modal asing yang telah unggul baik dari segi sumber daya manusia
( SDM ), sarana dan prasarana maupun keuangannya.
8. 6
2
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan atau data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data
yang berisikan status kesehatan pasien.
2. Analisa Data
Analisa data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengubah
data hasil penelitian menjadi informasi yang nantinya dapat kita pergunakan
untuk mengambil kesimpulan.
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Perencanaan Tindakan Keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah
sesuai dengan diagnose keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dialami ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan ( Gordon, 1194, dalam Potter & Perry, 1997
).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan adalah tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan,
rencana tindakan, dan pelaksanannya sudah tercapai.
F. Pengertian Diagnosa Pada Kasus Pelayanan Tindakan
Keperawatan
2
Asmadi, 2008, Teknik Procedural Keperawatan : konsep dan aplikasi kebutuhan
dasar klien, Jakarta : Salemba Medika
9. 7
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan
darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong
melawan dinding pembuluh darah arteri. Hipertensi sifatnya permanen
dengan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolic >90 mmHg.
G. Pengertian RS Sebagai Institusi Pemberi Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
professional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan
tenaga ahli kesehatan lainnya. Atau struktur teroganisasi yang
menggabungkan semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostic dan terapi,
alat dan perbekalan kesehatan serta fasilitas fisik kedalam suatu system
terkoordinasi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
10. 8
BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN
Ruang Perawatan : Dahlia
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP
A. BIODATA
Nama : Tn.M
Register : 44-00-28
Umur : 53th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : KP. Cimanggis
Pendidikan : SLTP
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh
Tanggal Pengkajian : 04 November 2017
B. RiwayatKesehatan
1. Alasan Masuk RS : Pusing dan Mata berkunang kunang
2. Diagnosa Medis : Hipertensi Emergency
3. Penyakit yang pernah dialami : Stroke Ringan
C. Kebutuhan Dasar
1. Sirkulasi
a. Tekanan Darah : 180/120 mmHg
b. Suhu : 36,7oC
c. Pernapasan : 20x/menit
d. Nadi : 80x/menit
e. Akral : Hangat
f. Syanosis : Tidak ada
11. 9
g. Odem : Tidak ada
2. Kebutuhan Nutrisi
a. Makan : 3x sehari
b. Nafsu makan : Baik, tidak ada gangguan
c. Gangguan intake makan : Tidak ada gangguan
d. Diet makan : Ada, LRP RG
3. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
a. Minum : 1500ml dalam sehari
b. Gangguan intake minum : Tidak ada
c. Tanda dehidrasi : Tidak
4. Kebutuhan Eliminasi
a. Kebiasaan BAB : 1x sehari BAB padat
b. Kebiasaan BAK : 2x sehari lancar berwarna kuning
5. Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat
a. Kebiasaan Aktifitas : Bekerja di rumah
b. Olahraga : Lari
c. Ada masalah dalam pergerakan : Ada, mobilisasi agak terbatas
d. Kebiasaan Istirahat : Susah tidur saat malam hari
e. Kebiasaan Tidur : Kurang dari 8 jam
6. Kebutuhan rasa Nyaman dan Aman
a. Ada rasa nyeri/sakit : Ada, pada bagian mata
b. Resiko jatuh : Tidak Ada
c. Resiko infeksi : Tidak Ada
7. Kebutuhan Emosional
a. Ada rasa cemas : Tidak Ada
b. Perasaan tidak berdaya/berharga : Tidak Ada
c. Ada perasaan gelisah : Tidak Ada, Keadaan emosi stabil
8. Kebutuhan Penyuluhan
12. 10
a. Membutuhkan penjelasan tentang perawatan lanjutan : Iya
b. Kurang pengetahuan tentang pencegahan penyakit, minum obat,
perawatan luka control : Iya, pasien masih belum mengerti tentang
penyakit yang dialaminya. Anjurkan pasien minum obat tepat
waktu
9. Kebutuhan Komunikasi
a. Gangguan pendengaran menghambat komunikasi : Tidak ada
b. Penggunaan bahasa : Bahasa Indonesia
D. Pemeriksaan( Fisik Fokus pada area yang menjadi masalah
pasien )
1. Lemas
2. Pusing
Pengelompokan Data :
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan pusing dan mata berkunang kunang
Data Objektif :
1. Pasien terlihat lemas dan pucat
2. Tekanan Darah : 180/120 mmHg
3. Suhu : 36,7 0C
4. Pernapasan : 20x/ menit
5. Nadi : 80x/ menit
E. Masalah/ Analisa Data :
1. Hipertensi
F. Perencanaan/ Instruksi Kerja :
1. Observasi TTV
2. Anjurkan pasien beristirahat
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Anjurkan pasien minum obat tepat waktu
G. Tindakan Keperawatan/ Implementasi Keperawatan:
1. Mengobservasi TTV
13. 11
Hasil : -TD : 180/120 mmHg, S : 36,7尊C, Rr : 20x/menit , N : 80x/menit
2. Menganjurkan pasien beristirahat
Hasil : Pasien istirahat dengan tidur siang
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Hasil : Pasien merasa lebih nyaman
4. Menganjurkan pasien minum obat tepat waktu
Obat : Citicoline I x I Ampul, Valsartan I x I Tablet, Furosemid I x I Ampul
Hasil : Obat diminum sesuai instruksi
14. 12
H. Evaluasiditulis sesuaicatatanperkembangan( ProgressNote ) kondisi kesehatanklienyaitu
SOAPIE
NO Catatan Perkembangan Kesehatan Pasien ( SOAP ) Tanda tangan
petugas,jam tindakan
1. S : Pasien mengatakan pusing dan mata sakit 04/11/17
Jam 06.00
O : K/U : Lemah , Kes : CM ( Compos Mentis )
1. Pasien tampak lemas
2. Tekanan Darah : 180/120 mmHg
3. Suhu : 36,7C
4. Pernapasan : 20x / menit
5. Nadi : 80x / menit
A :
1. Diagnosa : Hipertensi
P :
1. Observasi Tanda Tanda Vital
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Citicoline,Valsartan, Furosemid
3. Anjurkan pasien untuk istirahat
15. 13
I :
1. Mengoservasi Tanda Tanda Vital
Hasil : TD : 170/110 mmHg, S : 37,1属C, Rr :
24x/menit, N : 93x/ menit.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat Citicoline I x I ampul, Valsartan
I x I Tablet , Furosemid I x I ampul.
Hasil : Obat diminum sesuai instruksi
3. Menganjurkan Pasien untuk istirahat
Hasil : pasien istirahat dengan tidur siang
E : Tekanan Darah belum kembali normal, pusing
berkurang.
No Catatan Perkembangan Kesehatan Pasien ( SOAP ) Tanda tangan
petugas, Jam
Tindakan
2. S :
1. Pasien mengatakan lemas
2. Sakit pada bagian tangan dan kaki sebelah
kanan. Skala : 2/1-10
05/11/17
Jam 15.00
O : K/U : Lemah , Kes : CM
1. Pasien tampak pucat
2. Tekanan darah : 170/110 mmHg
16. 14
3. Suhu : 37,1
4. Pernapasan : 24x / menit
5. Nadi : 93x / menit
A :
1. Diagnosa : Hipertensi
P :
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Citicoline, Valsartan, Furosemid
3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Anjurkan pasien istirahat
I :
1. Mengobservasi tanda tanda vital
TD : 130/90 mmHg, Suhu : 36,7 , Pernapasan : 20x/
menit , Nadi : 78x/ menit
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat Citicoline I x I ampul,Valsartan I
x I tablet, Furosemid I x I ampul.
Hasil : Obat diminum sesuai instruksi
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Hasil : Pasien merasa lebih nyaman
4. Menganjurkan pasien istirahat
17. 15
Hasil : Pasien istirahat dengan tidur siang
E : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, sakit pada
bagian tangan dan kaki sudah mulai berkurang dan
tekanan darah menurun.
No Catatan Perkembangan Kesehatan Pasien ( SOAP ) Tanda tangan
petugas, Jam
Tindakan
3. S : Pasien mengatakan sudah lebih membaik 06/11/17
Jam 12.00
O : K/U : Tenang , Kes : CM
1. Pasien terlihat sudah sehat
2. Tekanan darah : 130/90 mmHg
3. Suhu : 36,7 oC
4. Pernapasan : 20x/ menit
5. Nadi : 78x/ menit
A :
1. Keadaan pasien sudah membaik
18. 16
P : Pasien diperbolehkan pulang oleh dokter
I :
1. Pasien control 1 minggu sekali
2. Obat pulang : Amlodipine 1 x 5mg
E : Pasien sudah di antar pulang
19. 17
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lahan PKL
1. Profil Rumah Sakit
RSUD Kota Bogor yaitu salah satu Rumah Sakit milik PEMKOT Kota
Bogor yang berupa RSU, dinaungi oleh PEMKOT Kota Bogor dan
termasuk kedalam Rumah Sakit Kelas B. Rumah sakit ini telah teregistrasi
mulai 07 Agustus 2014 dengan nomor izin 445.1/Kep.92/I.25.b/IPRSU-B-
BPPT/2014 dan Tanggal surat izin 08/09/2014 dri BPPT Provinsi Jawa
Barat dengan sifat perpanjang, berlaku sampai 1 tahun.
RSUD ini beralamat di Jl. Dr. Semeru 120 Bogor, Kota Bogor, Indonesia
Direktur : Dr. Dewi Basamala, MARS
Kode Pos : 16111
Nomor Telp : 0251-8312292
Email : rsudkotabogor@yahoo.com
20. 18
2. VISI, MISI, MOTTO Rumah Sakit
a) VISI
Menjadi Rumah Sakit Umum terletak di Kota Bogor dengan memberikan
pelayanan kesehatan terbaik, sesuai standar pelayanan kesehatan dan
sesuai harapan pelanggan.
b) MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara optimal dan menjadikan
Rumah Sakit pilihan yang senantiasa berusaha meningkatkan kepuasan
pelanggan dengan :
1. Meningkatkan profesionalisme kerja
2. Meningkatkan mutu pelayanan secara optimal
3. Menerapkan efisiensi disegala bidang
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dengan meningkatkan
kesejahteraan dan keselamatan pekerjanya.
c) MOTTO
Pelayanan Penuh Kasih
RAMAH, CEPAT, UNGGUL, & DINAMIS Dalam penerapan pelayanan
medis maupun non medis. RSUD Kota Bogor juga mempunyai jargon
yaitu NO-JULEMBO
Yaitu, no jutek, no lemot, no bolot.
3. Kinerja Rumah Sakit ( KTT, BOR, LOS, TOI )
a. KTT ( Ketersediaan Tempat Tidur )
1) VVIP : 5 kamar
2) VIP : 16 kamar
3) I : 26 kamar
4) III : 83 kamar
5) ICU : 7 kamar
6) PICU : 7 kamar
7) NICU : 0 kamar
8) HCU : 7 kamar
9) ICCU : 0 kamar
21. 19
10) TT di IGD : 4 kamar
11) TT Bayi Baru Lahir : 0 kamar
12) TT Kamar Bersalin : 4 kamar
13) TT Ruang Operasi : 4 kamar
b. BOR ( Bed Occupancy Ratio ) = Angka penggunaan tempat tidur
Menurut Huffman ( 1994 ) adalah the ratio of patient service days to inpatient
bed count days in a period under consideration. Sedangkan menurut
Depkes RI (2005), BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%.
Rumus
BOR = ( Jumlah hari perawatan rumah sakit : ( jumlah tempat tidur X jumlah
hari dalam satu periode )) X 100%.
c. LOS ( Length Of Stay =Lamanya pasien dirawat )
Menurut Huffman(1994) adalah the avarage hospitalization stay of inpatient
discharged during the period under consideration. Menurut Depkes RI (
2005 ) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih
lanjut.
Rumus :
LOS = jumlah lama dirawat : jumlah pasien keluar ( hidup/mati )
d. TOI ( Turn Over Interval = Tenggang Perputaran )
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus : TOI = (( jumlah tempat tidur X periode ) hari perawatan ) : jumlah
pasien keluar ( hidup/ mati )
4. Gambaran Ruang Perawatan
22. 20
5. Program Pelayanan Rumah Sakit
a. Poli Gigi
b. Poli Jantung
c. Poli Saraf
d. Poli Kandungan
e. Poli Bedah Umum
f. Poli Jiwa
g. Poli Anak
B. Hasil Kegiatan Selama PKL
1. Target kompetensi yang harus dicapai selama pkl :
a. Berkomunikasi dengan santun
b. Melakukan pengkajian
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital
d. Komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien
23. 21
e. Bed making
1) Tanpa pasien diatasnya
2) Dengan pasien diatasnya
f. Tindakan personal hygine
1) Oral hygine/sikat gigi
2) Perawatan kuku
3) Memandikan
4) Perawatan perineum/vulva hygine
g. Membantu pemberian Obat
h. Membantu pemberian cairan dan nutrisi
1) Membantu memberi makan/minum per oral
2) Membantu memberi nutrisi via NGT
3) Mengganti cairan infus
i. Tindakan pencegahan Infeksi
1) Cuci tangan yang baik dan benar
2) Dekontaminasi alat
3) Menggunakan APD
4) Sterilisasi / DTT
j. Memberi kompres panas dan dingin
k. Membantu mobilisasi, pengaturan posisi, ambulasi
l. Membantu eliminasi BAB, BAK
m. Membantu progam pelayanan kesehatan di RS
2. Target kompetensi yang dapat tercapai selama PKL :
a. Berkomunikasi dengan santun
b. Melakukan pengkajian
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital
d. Komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien
e. Bed making
1) Tanpa pasien diatasnya
2) Dengan pasien diatasnya
f. Tindakan personal hygine
1) Perawatan perineum/vulva hygine
24. 22
g. Membantu pemberian Obat
h. Membantu pemberian cairan dan nutrisi
1) Membantu memberi nutrisi via NGT
2) Mengganti cairan infus
i. Tindakan pencegahan Infeksi
1) Cuci tangan yang baik dan benar
2) Dekontaminasi alat
3) Menggunakan APD
4) Sterilisasi / DTT
j. Memberi kompres panas dan dingin
k. Membantu mobilisasi, pengaturan posisi, ambulasi
l. Membantu eliminasi BAB, BAK
m. Membantu progam pelayanan kesehatan di RS
C. Pengalaman dan Kendala selama PKL
1. Pengalaman-pengalaman dan kendala-kendala selama PKL
a. Kami mendapat pengalaman membersihkan luka dan melihat dan
mendapatkan bimbingan cara perawatan luka
b. Kami mendapat pengalaman bagaimana cara memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, cara menjaga hidup sehat
serta pencegahan beberapa penyakit
c. Kami mendapat pengalaman cara melakukan dokumentasi, mencuci
alat, mensterilkan alat
d. Kami mendapat pengalaman cara pemberian obat yng benar, yaitu
benar pasien, benar dosis, benar alur pemberian, benar waktu
pemberian dan benar pendokumentasian
2. Kendala yang didapat selama PKL
a. Kami mengamati ada prosedur tindakan keperawatan yang tidak
sesuai dengan teori yang diberikan sekolah
b. Kami mendapat alat alat kesehatan yang digunakan tidak
didokumentasikan sesuai teori
c. Pemberian informasi kepada pasien terkesan terburu-buru.
25. 23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktek Kerja Lapangan menghasilkan pengalaman yang sangat berharga
bagi kami sebagai siswa, karena melalui target unit kompetisi yang baru
dicapai kami mencoba menerapkan teori yang didapat disekolah secara
nyata langsung kepada pasien dalam memberikan pelayanan
Keperawatan
2. Pengalaman dalam Praktek Kerja Lapangan menjadikan inspirasi dan
semangat serta mendorong kami sebagai siswa untuk lebih giat belajar
mencapai taerget unit kompetensi baik belajar dalam ilmu pengetahuan
maupun belajar keterampilan dalam pelayanan keperawatan.
3. PKL menjadikan kami belajar berkomunikasi dengan pasien, keluarga
pasien, dan dengan atasan dengan seluruh petugas rumah sakit dan
menjadikan kami percaya diri sehingga mendorong kami ingin lebih
banyak mendapat ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam pelayanan
kesehatan.
B. Saran
1. Untuk Sekolah sebagai Institusi Pendidikan
a. Sebelum kami diberangkatkan ke lahan PKL kami mendapatkan
bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai unit kompetensi
yang harus dicapai.
b. Bimbingan dan supervisi dari Guru Produktif selama kami PKL
sangat kami perlukan, sehingga kami merasa diperhatikan baik oleh
pihak sekolah, karena dengan supervisi dari pihak sekolah akan
terjadi komunikasi, koordinasi antar pembimbing lahan dan pihak
sekolah.
26. 24
2. Untuk Lahan PKL
a. Kami mengharapkan pengarahan, bimbingan serta masukan dan
saran yang berkaitan dengan kegiatan PKL kami.
b. SOP pelayanan di lahan PKL, mohon disosialisasikan dan
disampaikan kepada kami sehingga dengan adanya SOP , kami
akan bekerja membantu pelayanan sesuai standar operasional
prosedur.
27. 25
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan Jakarta : Salemba Medika
Asmadi, 2008, teknik procedural keperawatan : konsep dan aplikasi kebutuhan
dasar klien, Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A Aziz. Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika
Hidayat,A Aziz & Ulyah. 2011. Praktek Klinik Keperawatan Dasar. Jakarta :
Salemba Medika
Sloane.E. 2003 Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC