際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM 
Mata Kuliah : Pengembangan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan 
Modul : Penggaraman 
Dosen : Abdullah, Spi, M.Si 
Oleh : 
Kadri 
12 22 207 
Agribisnis Perikanan B 
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2014 
KATA PENGANTAR 
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu 
Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya 
sehinggga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Salam dan salawat atas 
junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para ummatnya yang 
senantiasa konsisten dengan keberislamannya. 
Terima kasih pula kami sampaikan kepada Bapak Abdullah,S.Pi, M.Si 
selaku salah satu dosen pembimbing pada mata kuliah Pengembangan dan 
Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (PPMHP) yang telah memberikan banyak 
bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Fieldwork ini tepat pada 
waktunya. 
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat 
kesalahan oleh karena itu saran dan keritik yang sifatnya membangan sangat kami 
harapkan. Demikian yang dapat kami sampaikan mudah  mudahan laporan ini 
dapat memberikan manfaat kepada para pembaca serta penulis pada khususnya. 
Wassalamu alikum warahmatullahi wabarakatu 
Mandalle, 27 Oktober 2014 
Penyusun 
Kadri
Nim. 12 22 207 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat 
selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan 
dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada 
ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada 
mutu bahan mentahnya. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang 
banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan 
cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu dilakukan pengawetan yang 
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak 
memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. 
Penggaraman merupakan salah satu cara pengawetan yang sudah lama 
dilakukan orang. Garam dapat bertindak sebagi pengawet karena garam akan 
menarik air dari bahan sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat 
berkembang biak karena menurunnya aktivitas air. 
B. Tujuan 
1. Mengetahui cara penggaraman yang baik 
2. Membandingkan antara teori yang didapatkan diperkuliahan dengan praktik 
langsung.
BAB II 
METODOLOGI 
A. Waktu dan Tempat 
Hari / Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014 
Waktu : 16.00  Selesai 
Tempat : 
B. Alat dan Bahan 
1. Alat 
- Pisau - Baskom 
- Ember - Cool Box 
- Tempat Pengeringan Ikan - Talang 
2. Bahan 
- 50 ekor Ikan Cakalang - Air 
- Garam 
C. Metode Pelaksanaan 
Melakukan praktik penggaraman secara langsung dan kemudian 
melakukan pengeringan selama 3 hari.
BAB III 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Penggaraman Ikan 
Pada proses penggaraman ikan, pengawetan dilakukan dengan cara 
mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri 
tidak dapat hidup dan berkembang biak lagi. Jadi, peranan garam dalam proses ini 
tidak bersifat membunuh mikroorganisme (fermicida), tetapi garam 
mengakibatkan terjadinya proses penarikan air dalam sel daging ikan sehingga 
terjadi plasmolisis (kadar air dalam sel mikroorganisme berkurang, lama 
kelamaan bakteri mati). 
Penggaraman ikan biasanya diikuti dengan pengeringan untuk 
menurunkan kadar air dalam daging ikan sehingga cairan semakin kental dan 
proteinnya akan menggumpal. Kemurnian garam dan ukuran kristal garam akan 
mempengaruhi mutu ikan asin yang dihasilkan. Warna putih kekuningan, lunak, 
dan rasa yang enak merupakan ciri-ciri ikan asin yang baik. 
Dalam praktikum kali ini kami menggunakan metode penggaraman kering 
(Dry Salting). Metode penggaraman kering ini menggunakan kristal garam yang 
dicampurkan dengan ikan. Pada umumnya, ikan yang berukuran besar dibuang isi 
perut dan badannya dibelah dua. Dalam proses penggaraman ikan ditempatkan 
didalam wadah yang kedap air. Ikan disusun rapi dalam wadah selapis demi 
selapis dengan setiap lapisan ikan ditaburi garam. Lapisan paling atas dan paling 
bawah wadah merupakan lapisan garam.
Garam yang digunakan pada proses penggaraman umumnya berjumlah 10 
% - 35 % dari berat ikan yangdigarami. Pada waktu ikan bersentuhan dengan kulit 
/ daging ikan (yang basah/berair), garam itu mula-mula akan membentuk larutan 
pekat. Larutan ini kemudian akan meresap kedalam daging ikan melalui proses 
osmosa. Jadi, kristal garam tidak langsung menyerap air, tetapi terlebih dahulu 
berubah jadi larutan. 
B. Prosedur Kerja Penggaraman Ikan Cakalang 
Salah satu ciri khas dari produk perikanan adalah mudah mengalami 
pembususkan yang disebabkan oleh banyaknya kandungan air yang terkandung 
didalam tubuh komoditi perikanan. Oleh karena itu dalam mempertahankan 
kualitas ikan diperlukan beberapa perlakuan seperti penggaraman dan 
pengeringan. Penggaraman yang dilakukan pada ikan bertujuan untuk menyerap 
kadar air dalam tubuh ikan sehingga dapat membunuh mikro organisme 
pembusuk. Berikut ini langkah  langkah dalam penggaraman ikan cakalang. 
a) Persiapan Alat dan Bahan 
Alat 
- Pisau - Baskom 
- Ember - 2 Cool Box 
- Tempat Pengeringan Ikan - Talang 
Bahan 
- 50 ekor Ikan Cakalang - Air secukupnya 
- 1 kg Garam kasar
b) Cara Kerja 
Hari pertama : Kamis, 16 Oktober 2014 
1. Pencucian I 
Cuci bersih ikan dengan menggunakan air agar bebas dari kotoran seperti 
lumpur, pasir dll. 
2. Penimbangan I 
Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat ikan yang akan diolah 
dan sebagai patokan selisih berat pada hasil akhir penggaraman dan 
pengeringan. Pada praktikum kali ini berat ikan yang akan diolah adalah 
12,5 kg. 
3. Pillet dan Penyiangan 
Proses pillet dan penyiangan dilakukan untuk membelah, membersihkan 
dan mengeluarkan isi perut, menghilangkan sirip dan mengelurkan insang 
ikan. Hal ini perlu dilakukan karena isi perut dan insang ikan merupakan 
tempat yang paling banyak mikro organismenya. 
4. Pencucian II 
Pencucian ke dua ini dilakukan untuk membersihkan kotoran  kotoran 
hasil pillet dan penyiangan agar ikan benar  benar bersih. 
5. Penimbangan II
Penimbangan kedua dilakukan untuk mengetahui selisih berat ikan pada 
saat masih utuh dan setelah dipillet serta disiangi. Berat ikan pada 
penimbangan kedua ini adalah 10,1 kg. Dengan demikian berat ikan 
mengalami penurunan seberat 2,4 kg. 
6. Penggaraman 
Proses penggaraman ini dilakukan dengan cara metode dry salting 
(penggaraman kering) yaitu dengan menggunakan kristal garam. Jumlah 
garam yang dipakai yaitu 10% dari berat ikan yaitu seberat 1 kg. 
7. Proses penyususnan ikan. 
Setelah menentukan banyaknya garam yang akan dibutuhkan ikan 
kemudian disusun didalam box penyimpanan untuk didiamkan selama 24 
jam. Adapun proses penyususnannya sebagai berikut. 
a. Taburi dasar box dengan garam 
b. Masukkan ikan kedalam box dengan posisi daging ikan menghadap 
keatas. 
c. Beri garam pada ikan 
d. Lakukan proses penyusunan ikan sama seperti tahap b diatas, lakukan 
dengan metode berlapis. 
e. Setelah ikan selesai disusun, tutup box agar kedap udara 
f. Simpan selama kurang lebih 24 jam. 
Hari Kedua : Jumat, 17 Oktober 2014 
1. Penimbangan III
Berat ikan pada hari kedua yaitu 9,3 kg. Berat ikan mengalami penurunan 
seberat 0,8 kg. 
2. Pengeringan 
Pengawetan ikan dengan penggaraman harus dirangkaikan dengan 
pengeringan menggunakan sinar matahari agar hasil yang diperoleh dapat 
lebih maksimal. Pengeringan pada hari kedua ini dilakukan mulai pada pukul 
11.00 WITA  16.15 WITA. 
3. Penimbangan IV 
Berat ikan di hari kedua setelah dikeringkan yaitu seberat 7,3 kg. 
4. Penyimpanan 
Setelah ditimbang, ikan kemudian disimpan kembali kedalam box 
penyimpanan. 
Hari Ke Tiga : Sabtu, 18 Oktober 2014 
1. Penimbangan V 
Berat ikan mengalami penurunan sebesar 0,1 kg setelah disimpan selama satu 
malam dalam box menjadi 7,2 kg 
2. Pengeringan 
Pengeringan dihari ke tiga dimulai pada pukul 09.15  16.48 WITA 
3. Penimbangan 
Berat ikan pada hari ketiga adalah 6,1 kg. Mengalami penurunan 1,1 kg. 
4. Penyimpanan 
Setelah ditimbang, ikan kemudian disimpan kembali kedalam box 
penyimpanan.
Hari ke Empat : Minggu, 19 Oktober 2014 
1. Penimbangan VI 
Berat ikan mengalami penurunan sebesar 0,1 kg setelah disimpan selama satu 
malam dalam box menjadi 6 kg. 
2. Pengeringan 
Pengeringan dihari ke empat dilakukan mulai pada pukul 08.42  17.17 
WITA. 
3. Penimbangan VII 
Penimbangan pada hari ke empat dilakukan pada pukul 17.21. Berat ikan pada 
hari ke empat adalah 5,3. 
4. Proses penggaraman ikan telah selesai dan siap untuk dikonsumsi.
BAB IV 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Penggaraman Ikan, Pada proses penggaraman ikan, pengawetan dilakukan 
dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu 
sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak lagi. Jadi, peranan 
garam dalam proses ini tidak bersifat membunuh mikroorganisme (fermicida), 
tetapi garam mengakibatkan terjadinya proses penarikan air dalam sel daging 
ikan sehingga terjadi plasmolisis (kadar air dalam sel mikroorganisme 
berkurang, lama kelamaan bakteri mati). 
2. Berat ikan mengalami penurunan selama pengeringan yaitu mulai dari 12,5 kg 
menjadi 5,3 kg. Jadi selisih berat ikan adalah 7,2 kg.

More Related Content

What's hot (20)

Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
Agnescia Sera
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Agres Tarigan
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
Oktarina Wahyu
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
Melina Eka
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Isponi Umayah
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Sutyawan
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
Linda Rosita
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Agnescia Sera
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Rukmana Suharta
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
Ely John Karimela
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
Mutiara Nanda
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Liswan Suhly
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
Reza Fahlevi
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Agnescia Sera
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
Tillapia
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
Aguss Aja
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Agres Tarigan
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
Melina Eka
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Isponi Umayah
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Sutyawan
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Agnescia Sera
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Rukmana Suharta
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
Ely John Karimela
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
Mutiara Nanda
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Liswan Suhly
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
Reza Fahlevi
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
Tillapia
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
Aguss Aja

Viewers also liked (20)

Makalah prakarya
Makalah prakaryaMakalah prakarya
Makalah prakarya
fribianty_maria
Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
Organoleptik
Diendra Eritryna
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Heri Abrianto
Sasmita mohanty
Sasmita mohanty Sasmita mohanty
Sasmita mohanty
University of Hyderabad, Telangana, India
Acct 504 week 5 case study 2
Acct 504 week 5 case study 2Acct 504 week 5 case study 2
Acct 504 week 5 case study 2
biasimistfur1984
La contaminaci坦n ambientalLa contaminaci坦n ambiental
La contaminaci坦n ambiental
Juan Carlos Rodriguez M.
Lady delgado act.1.2 mapa concpetualLady delgado act.1.2 mapa concpetual
Lady delgado act.1.2 mapa concpetual
Viviana Delgado
Mia and her kittens
Mia and her kittensMia and her kittens
Mia and her kittens
Anna Rogers
GSD6121 - Capturing Fog
GSD6121 - Capturing Fog GSD6121 - Capturing Fog
GSD6121 - Capturing Fog
rogerwtran
Presentacion Galgomedia Presentacion Galgomedia
Presentacion Galgomedia
cponcem
Infografiche
InfograficheInfografiche
Infografiche
Alessandro Griffi
5 factors affecting language learning strategies
5 factors affecting language learning strategies5 factors affecting language learning strategies
5 factors affecting language learning strategies
Wirda Syaheera
Space 134 - Caltrans Transportation Concept Report (2012)
Space 134 - Caltrans Transportation Concept Report (2012)Space 134 - Caltrans Transportation Concept Report (2012)
Space 134 - Caltrans Transportation Concept Report (2012)
Community Development Department-Glendale, CA
Prop planning
Prop planningProp planning
Prop planning
SamanthaWilsonn
OMER-MANSOOR
OMER-MANSOOROMER-MANSOOR
OMER-MANSOOR
Omer Mansoor
More Arkansas Graphics
More Arkansas GraphicsMore Arkansas Graphics
More Arkansas Graphics
Michael Hill II
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Cezanne HR Italia
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Heri Abrianto
Acct 504 week 5 case study 2
Acct 504 week 5 case study 2Acct 504 week 5 case study 2
Acct 504 week 5 case study 2
biasimistfur1984
La contaminaci坦n ambientalLa contaminaci坦n ambiental
La contaminaci坦n ambiental
Juan Carlos Rodriguez M.
Lady delgado act.1.2 mapa concpetualLady delgado act.1.2 mapa concpetual
Lady delgado act.1.2 mapa concpetual
Viviana Delgado
Mia and her kittens
Mia and her kittensMia and her kittens
Mia and her kittens
Anna Rogers
GSD6121 - Capturing Fog
GSD6121 - Capturing Fog GSD6121 - Capturing Fog
GSD6121 - Capturing Fog
rogerwtran
Presentacion Galgomedia Presentacion Galgomedia
Presentacion Galgomedia
cponcem
5 factors affecting language learning strategies
5 factors affecting language learning strategies5 factors affecting language learning strategies
5 factors affecting language learning strategies
Wirda Syaheera
More Arkansas Graphics
More Arkansas GraphicsMore Arkansas Graphics
More Arkansas Graphics
Michael Hill II
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Pianificare le ferie del proprio team, spesso un incubo per manager e respons...
Cezanne HR Italia

Similar to Laporan praktikum penggaraman ikan (20)

Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
Aguss Aja
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Maya Fitri Zuly
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdfMAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
DinaSeptiRande
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
QoriHarfiyah
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
ttanitaaprilia
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
muhammadsahir5
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
Yushienchairanie Yushienchairanie
Cara Pengolahan Ikan yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
Cara Pengolahan Ikan  yang baik dan benar sesuai SNI.pptxCara Pengolahan Ikan  yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
Cara Pengolahan Ikan yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
RendyJanuarda
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
Umar Ashiddiq
cara penanganan_produk ikan yang baik ppt
cara penanganan_produk ikan yang baik pptcara penanganan_produk ikan yang baik ppt
cara penanganan_produk ikan yang baik ppt
spimartono
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Roni Darmanto
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Nuruliswati
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Yosie Andre Victora
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdfPENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
ruslankusnadi24
Adqara
AdqaraAdqara
Adqara
Muhammad ramadhan
Present untuk u atau sek
Present untuk u atau sekPresent untuk u atau sek
Present untuk u atau sek
Ridzaludin
Sistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikananSistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikanan
Shanti Paramita J
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
Mastori Rodin
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxFISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
ssuser4743df
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
Aguss Aja
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Maya Fitri Zuly
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdfMAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
DinaSeptiRande
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
QoriHarfiyah
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
ttanitaaprilia
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
muhammadsahir5
Cara Pengolahan Ikan yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
Cara Pengolahan Ikan  yang baik dan benar sesuai SNI.pptxCara Pengolahan Ikan  yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
Cara Pengolahan Ikan yang baik dan benar sesuai SNI.pptx
RendyJanuarda
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
Umar Ashiddiq
cara penanganan_produk ikan yang baik ppt
cara penanganan_produk ikan yang baik pptcara penanganan_produk ikan yang baik ppt
cara penanganan_produk ikan yang baik ppt
spimartono
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Roni Darmanto
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Nuruliswati
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Yosie Andre Victora
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdfPENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
PENANGKAPAN DAN PENANGANAN IKAN DI KAPAL.pdf
ruslankusnadi24
Present untuk u atau sek
Present untuk u atau sekPresent untuk u atau sek
Present untuk u atau sek
Ridzaludin
Sistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikananSistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikanan
Shanti Paramita J
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxFISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
ssuser4743df

Laporan praktikum penggaraman ikan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah : Pengembangan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Modul : Penggaraman Dosen : Abdullah, Spi, M.Si Oleh : Kadri 12 22 207 Agribisnis Perikanan B POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
  • 2. 2014 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehinggga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Salam dan salawat atas junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para ummatnya yang senantiasa konsisten dengan keberislamannya. Terima kasih pula kami sampaikan kepada Bapak Abdullah,S.Pi, M.Si selaku salah satu dosen pembimbing pada mata kuliah Pengembangan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (PPMHP) yang telah memberikan banyak bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Fieldwork ini tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan oleh karena itu saran dan keritik yang sifatnya membangan sangat kami harapkan. Demikian yang dapat kami sampaikan mudah mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca serta penulis pada khususnya. Wassalamu alikum warahmatullahi wabarakatu Mandalle, 27 Oktober 2014 Penyusun Kadri
  • 3. Nim. 12 22 207 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu dilakukan pengawetan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Penggaraman merupakan salah satu cara pengawetan yang sudah lama dilakukan orang. Garam dapat bertindak sebagi pengawet karena garam akan menarik air dari bahan sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat berkembang biak karena menurunnya aktivitas air. B. Tujuan 1. Mengetahui cara penggaraman yang baik 2. Membandingkan antara teori yang didapatkan diperkuliahan dengan praktik langsung.
  • 4. BAB II METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Hari / Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014 Waktu : 16.00 Selesai Tempat : B. Alat dan Bahan 1. Alat - Pisau - Baskom - Ember - Cool Box - Tempat Pengeringan Ikan - Talang 2. Bahan - 50 ekor Ikan Cakalang - Air - Garam C. Metode Pelaksanaan Melakukan praktik penggaraman secara langsung dan kemudian melakukan pengeringan selama 3 hari.
  • 5. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penggaraman Ikan Pada proses penggaraman ikan, pengawetan dilakukan dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak lagi. Jadi, peranan garam dalam proses ini tidak bersifat membunuh mikroorganisme (fermicida), tetapi garam mengakibatkan terjadinya proses penarikan air dalam sel daging ikan sehingga terjadi plasmolisis (kadar air dalam sel mikroorganisme berkurang, lama kelamaan bakteri mati). Penggaraman ikan biasanya diikuti dengan pengeringan untuk menurunkan kadar air dalam daging ikan sehingga cairan semakin kental dan proteinnya akan menggumpal. Kemurnian garam dan ukuran kristal garam akan mempengaruhi mutu ikan asin yang dihasilkan. Warna putih kekuningan, lunak, dan rasa yang enak merupakan ciri-ciri ikan asin yang baik. Dalam praktikum kali ini kami menggunakan metode penggaraman kering (Dry Salting). Metode penggaraman kering ini menggunakan kristal garam yang dicampurkan dengan ikan. Pada umumnya, ikan yang berukuran besar dibuang isi perut dan badannya dibelah dua. Dalam proses penggaraman ikan ditempatkan didalam wadah yang kedap air. Ikan disusun rapi dalam wadah selapis demi selapis dengan setiap lapisan ikan ditaburi garam. Lapisan paling atas dan paling bawah wadah merupakan lapisan garam.
  • 6. Garam yang digunakan pada proses penggaraman umumnya berjumlah 10 % - 35 % dari berat ikan yangdigarami. Pada waktu ikan bersentuhan dengan kulit / daging ikan (yang basah/berair), garam itu mula-mula akan membentuk larutan pekat. Larutan ini kemudian akan meresap kedalam daging ikan melalui proses osmosa. Jadi, kristal garam tidak langsung menyerap air, tetapi terlebih dahulu berubah jadi larutan. B. Prosedur Kerja Penggaraman Ikan Cakalang Salah satu ciri khas dari produk perikanan adalah mudah mengalami pembususkan yang disebabkan oleh banyaknya kandungan air yang terkandung didalam tubuh komoditi perikanan. Oleh karena itu dalam mempertahankan kualitas ikan diperlukan beberapa perlakuan seperti penggaraman dan pengeringan. Penggaraman yang dilakukan pada ikan bertujuan untuk menyerap kadar air dalam tubuh ikan sehingga dapat membunuh mikro organisme pembusuk. Berikut ini langkah langkah dalam penggaraman ikan cakalang. a) Persiapan Alat dan Bahan Alat - Pisau - Baskom - Ember - 2 Cool Box - Tempat Pengeringan Ikan - Talang Bahan - 50 ekor Ikan Cakalang - Air secukupnya - 1 kg Garam kasar
  • 7. b) Cara Kerja Hari pertama : Kamis, 16 Oktober 2014 1. Pencucian I Cuci bersih ikan dengan menggunakan air agar bebas dari kotoran seperti lumpur, pasir dll. 2. Penimbangan I Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat ikan yang akan diolah dan sebagai patokan selisih berat pada hasil akhir penggaraman dan pengeringan. Pada praktikum kali ini berat ikan yang akan diolah adalah 12,5 kg. 3. Pillet dan Penyiangan Proses pillet dan penyiangan dilakukan untuk membelah, membersihkan dan mengeluarkan isi perut, menghilangkan sirip dan mengelurkan insang ikan. Hal ini perlu dilakukan karena isi perut dan insang ikan merupakan tempat yang paling banyak mikro organismenya. 4. Pencucian II Pencucian ke dua ini dilakukan untuk membersihkan kotoran kotoran hasil pillet dan penyiangan agar ikan benar benar bersih. 5. Penimbangan II
  • 8. Penimbangan kedua dilakukan untuk mengetahui selisih berat ikan pada saat masih utuh dan setelah dipillet serta disiangi. Berat ikan pada penimbangan kedua ini adalah 10,1 kg. Dengan demikian berat ikan mengalami penurunan seberat 2,4 kg. 6. Penggaraman Proses penggaraman ini dilakukan dengan cara metode dry salting (penggaraman kering) yaitu dengan menggunakan kristal garam. Jumlah garam yang dipakai yaitu 10% dari berat ikan yaitu seberat 1 kg. 7. Proses penyususnan ikan. Setelah menentukan banyaknya garam yang akan dibutuhkan ikan kemudian disusun didalam box penyimpanan untuk didiamkan selama 24 jam. Adapun proses penyususnannya sebagai berikut. a. Taburi dasar box dengan garam b. Masukkan ikan kedalam box dengan posisi daging ikan menghadap keatas. c. Beri garam pada ikan d. Lakukan proses penyusunan ikan sama seperti tahap b diatas, lakukan dengan metode berlapis. e. Setelah ikan selesai disusun, tutup box agar kedap udara f. Simpan selama kurang lebih 24 jam. Hari Kedua : Jumat, 17 Oktober 2014 1. Penimbangan III
  • 9. Berat ikan pada hari kedua yaitu 9,3 kg. Berat ikan mengalami penurunan seberat 0,8 kg. 2. Pengeringan Pengawetan ikan dengan penggaraman harus dirangkaikan dengan pengeringan menggunakan sinar matahari agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Pengeringan pada hari kedua ini dilakukan mulai pada pukul 11.00 WITA 16.15 WITA. 3. Penimbangan IV Berat ikan di hari kedua setelah dikeringkan yaitu seberat 7,3 kg. 4. Penyimpanan Setelah ditimbang, ikan kemudian disimpan kembali kedalam box penyimpanan. Hari Ke Tiga : Sabtu, 18 Oktober 2014 1. Penimbangan V Berat ikan mengalami penurunan sebesar 0,1 kg setelah disimpan selama satu malam dalam box menjadi 7,2 kg 2. Pengeringan Pengeringan dihari ke tiga dimulai pada pukul 09.15 16.48 WITA 3. Penimbangan Berat ikan pada hari ketiga adalah 6,1 kg. Mengalami penurunan 1,1 kg. 4. Penyimpanan Setelah ditimbang, ikan kemudian disimpan kembali kedalam box penyimpanan.
  • 10. Hari ke Empat : Minggu, 19 Oktober 2014 1. Penimbangan VI Berat ikan mengalami penurunan sebesar 0,1 kg setelah disimpan selama satu malam dalam box menjadi 6 kg. 2. Pengeringan Pengeringan dihari ke empat dilakukan mulai pada pukul 08.42 17.17 WITA. 3. Penimbangan VII Penimbangan pada hari ke empat dilakukan pada pukul 17.21. Berat ikan pada hari ke empat adalah 5,3. 4. Proses penggaraman ikan telah selesai dan siap untuk dikonsumsi.
  • 11. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penggaraman Ikan, Pada proses penggaraman ikan, pengawetan dilakukan dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak lagi. Jadi, peranan garam dalam proses ini tidak bersifat membunuh mikroorganisme (fermicida), tetapi garam mengakibatkan terjadinya proses penarikan air dalam sel daging ikan sehingga terjadi plasmolisis (kadar air dalam sel mikroorganisme berkurang, lama kelamaan bakteri mati). 2. Berat ikan mengalami penurunan selama pengeringan yaitu mulai dari 12,5 kg menjadi 5,3 kg. Jadi selisih berat ikan adalah 7,2 kg.