際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MAKALAH FIQH DAN USHUL FIQH
         MADZHAB SYIAH/ SYII




                 Disusun oleh :
       Yenny Azanti S.             (08650079)
       mabrur roh bintang jaya     (106500)
                             (106500)




          TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
               YOGYAKARTA
                     2012
KATA PENGANTAR


       Assalamualaikum Wr.Wb.
       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume hasil diskusi kami
tentang Madzhab Syiah.
       Dalam penulisan hasil disukusi ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dari segi teknis penulisan maupun materi di dalamnya, maka untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan resume ini. Semoga
resume yang kami buat ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
       Wassalamualaikum Wr.Wb.




                                                        Yogyakarta,      Mei 2012




                                                               Penulis
Madzhab Syiah

I. Pengertian Syiah
            Syiah menurut etimologi bahasa Arab bermakna pembela dan pengikut
   seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas suatu
   perkara. Syiah yaitu orang yang berpendapat bahwa Ali lebih berhak menjadi
   khalifah, karena khalifah itu adalah pusaka yang bersifat moral dari Rasul. Jabatan
   Khalifah Negara adalah satu rukun agama yang harus diperhatikan benar-benar oleh
   nabi. Mereka berpendapat bahwa sesudah nabi, yang harus menjadi khalifah ialah Ali,
   Hasan, Husein, dan kemudian Ali Zainal Abidin bin Husein.
            Golongan syiah ini kemudian pecah menjadi beberapa partai sebab perbedaan
   tampuk pemerintahan. Pendapat-pendapat mengenai kekuasaan antara lain:
   1. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah dengan jalan penunjukan,
         mereka dinamai golongan Imamiyah.
   2. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah, tetapi dengan jalan
         pemilihan, golongan ini dinamai Zaidiyah.
   3. Kekuasaan harus dipegang oleh Muhammad ibnu Shafawiyah sesudah putra
         Fatimah. Golongan ini dinamai Koesamiyah.
            Dalam Syiah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama)
   dan furuuddin (masalah penerapan agama).
            Syiah mempunyai lima ushuludin:
    1.      Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
    2.      Al-Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil
    3.      An Nubuwwah, bahwa kepercayaan syiah pada keberadaan para Nabi sama
            seperti muslimin lain. Itikadnya tentang kenabian ialah:
         a. jumlah nabi dan rasul Allah adalah 124.000
         b. nabi dan rasul terakhir ialah nabi Muhammad SAW
         c. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apapun. Beliaulah
            nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada
         d. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan
            Husain adalah manusia-manusia suci.
         e. Al Quran ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW
    4.      Al Imamah, bahwa bagi Syiah berarti pemimpin urusan agama dan dunia,
            yaitu seorang yang bisa menggantikan peran Nabi Muhammad SAW sebagai
pemelihara syariah Islam, mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat. Al
              hadist yang juga diriwayatkan oleh Sunni: Para Imam setelah ku ada dua
              belas, semuanya dari Quraisy
       5.     Al Maad, bahwa syiah mempercayai kehidupan akhirat.

II. Ciri-ciri orang Syiah:
  1.    Berlebihan dalam mengagungkan imam-imam mereka
  2.    Imam yang biasa di sebut mashum, dianggap lebih utama dari Nabi dan rasul
  3.    Meletakkan sifat-sifat Tuhan dalam diri para Imam
  4.    Imam-imam mengetahui hal-hal ghaib
  5.    Imam - imam berkuasa untuk mengatur alam semesta
  6.    Ghuluw (berlebihan) tehadap Ali
  7.    Ziarah ke makam Husain lebih utama dari pada ke Baitullah
  8.    Melaknat Abu Bakar dan Umar


III. Tiga aliran syiah yang masih ada sampai sekarang
  1.    Imamiyah
                Sebab dinamai Imamiyah karena golongan ini menonjolkan 12 imam
            (Imamiyah itsna asyariyah). Imam yang 12 ini terpandang suci dari kesalahan dan
            karena sucinya itu, para imam inilah yang berhak menjadi khalifah.
        Imam yg 12 itu adalah :
        1) Ali.                             7) Musa Ibnu Ja
        2) Hasan.                           8) Ali Ar Ridha
        3) Husein.                          9) Muhammad A. Jawad
        4) Zainul Abidin                    10) Ali Hasan
        5) Muhammad Al- Baqir               11) Hasan Al Ashary
        6) Jafar Ash-Shidiq                12) Muhammad Al Mahdy.
                Golongan Imamiyah mempunyai pendapat lagi bahwa ijma dan qiyas tidak
            diakui. Akad nikah harus dengan bahasa Arab, talak tidak sah jika tidak
            disaksikan oleh dua orang saksi yang adil. Tidak boleh mengawini wanita
            kitabiyah. Mazhab Syiah Imamiyah adalah mazhab Negara Iran sejak negeri itu
            diperintah oleh dinasti shafawiyah, yaitu keluarga Ismail Ash Shafawy (707H).
            Pembangunan mazhab ini di Iran ialah Abu Jafar Muhammad ibnu Yacub ibnu
Ishak Al-Kulaily (328 H). Golongan Syiah Imamiyah berkedudukan di Iran,
      Turki, Syria, dan Afganistan. Contoh Kitab-kitab Hadits Syiah Imamiyah:
          1) Al Kahfi, karangan Muhammad bin YaKub Al Kulaimy (328 H).
          2) Man la Yadhurul Faqih, karangan ibnu Babwaih (381 H)
          3) Al Istibshar fi Makhtulifa min Akhbar.
          4) Tahzibul Ahkam, karangan Jafar Muhammad AthThusy (459 H).


2.   Zaidiyah
          Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi
      khalifah sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang
      kelima Mazhab Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan
      Ahlur RaYi. Hanya dalam beberapa masalah saja mereka berlawanan dengan
      Ahlus Sunnah antara lain:
     a. Mengharamkan sembelihan orang kafir.
     b. Tidak membolehkan menyapu sepatu waktu berwudhu
     c. Tidak membolehkan mengawini wanita kitabiyah.
          Mereka tidak sepaham dengan syiah Imamiyah mengenai nikah mutah.
      Dalam hal memegang tampuk pemerintahan mereka membolehkan orang yang
      kurang utama menjadi kepala Negara, dan Negara itu tidak usah ditunjuk Nabi.
      Semua keutuhan Fatimah cakap boleh menjadi khalifah. Golongan Zaidiyah
      banyak yang menjadi Mujtahid.
          Diantara ulama Zaidiyah yang terkenal ialah: Al-Hasan bin Shalih bin Hany
      (168 H). kitab mereka yang paling tua adalah Al Majmu, yang mengandung
      hadits dan fatwa yang diriwayatkan dari Imam Zaid bin Ali. Kitab mereka telah
      disyarahkan oleh Syarifudin Al- Husein bin Ahmad Al-Haimy (1121 H).
      syarahnya bernama Ar Raudhun Nadhir, syarah mengenai Al Fiqhil Kabir. Kitab
      ini menjadi pedoman dalam fiqh Zaidiyah.
          Syiah Zaidiyah mengakui Imamah Abu Bakar dan Umar walaupun mereka
      mengakui Ali yang lebih utama. Para Imam meraka yang utama:
          1)    Al Imam Tarjamuddin Al Qasim bin Ibrahim Al Hasany At Thaba
                Athabay (242 H). Beliaulah pembangun madrasah Al Qusaimiyah di
                Yaman.
2)     Abul Husain Yahya Ibnul Husain bin Qasim bin Ibrahim Al Hasany
                       Al-Hady ilal Haq (298 H). Beliau ini pembangun mazhab Zaidiyah di
                       Yaman.
                3)     An Nashirul Haq Al Hasan ibnu Ali Athrusy, pembangun madrasah
                       Nashimiyah (304 H).
                       Di Kufah terdapat 4 madrasah untuk fiqh Zaidiyah yang dibangun oleh:
                              Ahmad bin Ismail (240 H)
                              AL Qasim bin Ibrahim (246 H)
                              Abu Ishaq bin Yusuf
     3.   Ismailiyah
                Golongan ini mengangkat Ismail, saudaranya yang tertua menjadi khalifah
           dan menolak Imamah Musa Al-Khan. Mazhab ini lahir di Mesir, lalu diikuti
           khalifah Fathimiyah. Ismailiyah berpendapat bahwa Ismail bin Jafar adalah Imam
           pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kazim. Dari Ismail
           bin Jafar, garis Imam Ismailiyah sampai ke Aga Khan yang mengklaim sebagai
           keturunannya.
   1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
   2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
   3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
   4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
   5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
   6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Jafar ash-Shadiq
   7. Ismail bin Jafar (721  755), adalah anak pertama Jafar ash-Shadiq dan kakak Musa
       al-Kadzim
       Hal penting untuk dicatat adalah Hasan bin Ali tidak termasuk dalam Imam yang
diakui oleh Ismailiyah.

       Berikut ini nama-nama para Imam Ismailiyah:

   1. Jafar bin Muhammad Shadiq (83-148 H)
   2. Ismail bin Jafar (101-159 H)
   3. Muhammad bin Ismail (dikenal dengan nama Maimun qaddah) (141-192 H)
   4. Abdullah bin Muhammad (179-212 H)
   5. Ahmad bin Abdullah (198-265 H)
6. Husein bin Ahad (219-287 H)
7. Muhammad bin Husein (Ubaidullah Al-Mahdi) (260-323 H)
8. Muhammad Al-Qaim bi Amrillah (280-334 H)
9. Al-Manshur bi Allah (303-343 H)
10. Muizzun li Dinillah (317-365 H)
11. Azizun bi Allah (344-486 H)
12. Al-Hakim bi Allah (386-411 H)
13. Al-Zhahir li Izaz Dinillah (411-428 H)
14. Al-Mustanshir bi Allah, ia selama enam puluh tahun memerintah (427-487 H)
15. Dan setelahnya, setelah pemerintahan Al-Mustanshir muncul perbedaan mengenai
   siapa penggantinya. Perbedaan ini menghasilkan dua kelompok besar; Nizariyah dan
   Mustalawiyah. Masing-masing memiliki pemimpinnya sendiri.
      Mazhab ismailiyah, Mazhab ini sangat tidak tepat dikatakan sebagai firqah syiah.
   Mereka mengangkat Ismail (putra Imam Jafar al-Shadiq as) sebagai imam mereka
   dan mengingkari imamah Musa al-Kadzim as. Bahkan mazhab ini lebih tepat disebut
   sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya merupakan gabungan dari ajaran Sabian
   (penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi,
   yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
KESIMPULAN


1. Dalam pandangan Syiah, Al-Qur`an yang ada tidak sempurna, karena telah dirubah
   oleh Khalifah Utsman bin Affan RA. Dengan demikian Al-Qur`an yang ada harus
   ditolak dan yang sempurna akan dibawa oleh Imam Al-Muntazhar. Jika sekarang
   diterima, hanya sebagai taqiyyah saja.
2. Syiah berpandangan bahwa hadits yang dapat dipakai hanya disampaikan oleh Ahlul
   Bait atau yang tidak bertentangan dengan itu. Dan mereka berkeyakinan bahwa
   perkataan dan perbuatan Imam diyakini seperti hadits Rasulullah SAW.
3. Ahlul Bait adalah keluarga dan keturunan Rasulullah SAW yang mengikuti jejak
   Rasulullah SAW, sementara Syiah mengkklaimn mengikuti madzhab Ahlul Bait,
   padahal Ahlul Bait menolak ajaran mereka.
4. Syiah Imammiyah berkata bahwa iman kepada tertib pewarisan kepemimpinan
   Ummat Islam adalah salah satu rukun iman, sama kedudukannya iman kepada Allah
   SWT.
5. Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi khalifah
   sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang kelima Mazhab
   Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan Ahlur RaYi.
6. Mazhab ismailiyah, lebih tepat disebut sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya
   merupakan gabungan dari ajaran Sabian (penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh
   utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi, yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, N. (1996). FIQH DAN USHUL FIQH. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Juheriyanta, H. (2008). Madzhab Ismailiyah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

http://antiahmadiyah2011.blogspot.com/2012/02/kesimpulan-seminar-nasional-sehari.html

More Related Content

Madzhab

  • 1. MAKALAH FIQH DAN USHUL FIQH MADZHAB SYIAH/ SYII Disusun oleh : Yenny Azanti S. (08650079) mabrur roh bintang jaya (106500) (106500) TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume hasil diskusi kami tentang Madzhab Syiah. Dalam penulisan hasil disukusi ini kami merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik dari segi teknis penulisan maupun materi di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan resume ini. Semoga resume yang kami buat ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, Mei 2012 Penulis
  • 3. Madzhab Syiah I. Pengertian Syiah Syiah menurut etimologi bahasa Arab bermakna pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Syiah yaitu orang yang berpendapat bahwa Ali lebih berhak menjadi khalifah, karena khalifah itu adalah pusaka yang bersifat moral dari Rasul. Jabatan Khalifah Negara adalah satu rukun agama yang harus diperhatikan benar-benar oleh nabi. Mereka berpendapat bahwa sesudah nabi, yang harus menjadi khalifah ialah Ali, Hasan, Husein, dan kemudian Ali Zainal Abidin bin Husein. Golongan syiah ini kemudian pecah menjadi beberapa partai sebab perbedaan tampuk pemerintahan. Pendapat-pendapat mengenai kekuasaan antara lain: 1. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah dengan jalan penunjukan, mereka dinamai golongan Imamiyah. 2. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah, tetapi dengan jalan pemilihan, golongan ini dinamai Zaidiyah. 3. Kekuasaan harus dipegang oleh Muhammad ibnu Shafawiyah sesudah putra Fatimah. Golongan ini dinamai Koesamiyah. Dalam Syiah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furuuddin (masalah penerapan agama). Syiah mempunyai lima ushuludin: 1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. 2. Al-Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil 3. An Nubuwwah, bahwa kepercayaan syiah pada keberadaan para Nabi sama seperti muslimin lain. Itikadnya tentang kenabian ialah: a. jumlah nabi dan rasul Allah adalah 124.000 b. nabi dan rasul terakhir ialah nabi Muhammad SAW c. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apapun. Beliaulah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada d. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci. e. Al Quran ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW 4. Al Imamah, bahwa bagi Syiah berarti pemimpin urusan agama dan dunia, yaitu seorang yang bisa menggantikan peran Nabi Muhammad SAW sebagai
  • 4. pemelihara syariah Islam, mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat. Al hadist yang juga diriwayatkan oleh Sunni: Para Imam setelah ku ada dua belas, semuanya dari Quraisy 5. Al Maad, bahwa syiah mempercayai kehidupan akhirat. II. Ciri-ciri orang Syiah: 1. Berlebihan dalam mengagungkan imam-imam mereka 2. Imam yang biasa di sebut mashum, dianggap lebih utama dari Nabi dan rasul 3. Meletakkan sifat-sifat Tuhan dalam diri para Imam 4. Imam-imam mengetahui hal-hal ghaib 5. Imam - imam berkuasa untuk mengatur alam semesta 6. Ghuluw (berlebihan) tehadap Ali 7. Ziarah ke makam Husain lebih utama dari pada ke Baitullah 8. Melaknat Abu Bakar dan Umar III. Tiga aliran syiah yang masih ada sampai sekarang 1. Imamiyah Sebab dinamai Imamiyah karena golongan ini menonjolkan 12 imam (Imamiyah itsna asyariyah). Imam yang 12 ini terpandang suci dari kesalahan dan karena sucinya itu, para imam inilah yang berhak menjadi khalifah. Imam yg 12 itu adalah : 1) Ali. 7) Musa Ibnu Ja 2) Hasan. 8) Ali Ar Ridha 3) Husein. 9) Muhammad A. Jawad 4) Zainul Abidin 10) Ali Hasan 5) Muhammad Al- Baqir 11) Hasan Al Ashary 6) Jafar Ash-Shidiq 12) Muhammad Al Mahdy. Golongan Imamiyah mempunyai pendapat lagi bahwa ijma dan qiyas tidak diakui. Akad nikah harus dengan bahasa Arab, talak tidak sah jika tidak disaksikan oleh dua orang saksi yang adil. Tidak boleh mengawini wanita kitabiyah. Mazhab Syiah Imamiyah adalah mazhab Negara Iran sejak negeri itu diperintah oleh dinasti shafawiyah, yaitu keluarga Ismail Ash Shafawy (707H). Pembangunan mazhab ini di Iran ialah Abu Jafar Muhammad ibnu Yacub ibnu
  • 5. Ishak Al-Kulaily (328 H). Golongan Syiah Imamiyah berkedudukan di Iran, Turki, Syria, dan Afganistan. Contoh Kitab-kitab Hadits Syiah Imamiyah: 1) Al Kahfi, karangan Muhammad bin YaKub Al Kulaimy (328 H). 2) Man la Yadhurul Faqih, karangan ibnu Babwaih (381 H) 3) Al Istibshar fi Makhtulifa min Akhbar. 4) Tahzibul Ahkam, karangan Jafar Muhammad AthThusy (459 H). 2. Zaidiyah Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi khalifah sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang kelima Mazhab Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan Ahlur RaYi. Hanya dalam beberapa masalah saja mereka berlawanan dengan Ahlus Sunnah antara lain: a. Mengharamkan sembelihan orang kafir. b. Tidak membolehkan menyapu sepatu waktu berwudhu c. Tidak membolehkan mengawini wanita kitabiyah. Mereka tidak sepaham dengan syiah Imamiyah mengenai nikah mutah. Dalam hal memegang tampuk pemerintahan mereka membolehkan orang yang kurang utama menjadi kepala Negara, dan Negara itu tidak usah ditunjuk Nabi. Semua keutuhan Fatimah cakap boleh menjadi khalifah. Golongan Zaidiyah banyak yang menjadi Mujtahid. Diantara ulama Zaidiyah yang terkenal ialah: Al-Hasan bin Shalih bin Hany (168 H). kitab mereka yang paling tua adalah Al Majmu, yang mengandung hadits dan fatwa yang diriwayatkan dari Imam Zaid bin Ali. Kitab mereka telah disyarahkan oleh Syarifudin Al- Husein bin Ahmad Al-Haimy (1121 H). syarahnya bernama Ar Raudhun Nadhir, syarah mengenai Al Fiqhil Kabir. Kitab ini menjadi pedoman dalam fiqh Zaidiyah. Syiah Zaidiyah mengakui Imamah Abu Bakar dan Umar walaupun mereka mengakui Ali yang lebih utama. Para Imam meraka yang utama: 1) Al Imam Tarjamuddin Al Qasim bin Ibrahim Al Hasany At Thaba Athabay (242 H). Beliaulah pembangun madrasah Al Qusaimiyah di Yaman.
  • 6. 2) Abul Husain Yahya Ibnul Husain bin Qasim bin Ibrahim Al Hasany Al-Hady ilal Haq (298 H). Beliau ini pembangun mazhab Zaidiyah di Yaman. 3) An Nashirul Haq Al Hasan ibnu Ali Athrusy, pembangun madrasah Nashimiyah (304 H). Di Kufah terdapat 4 madrasah untuk fiqh Zaidiyah yang dibangun oleh: Ahmad bin Ismail (240 H) AL Qasim bin Ibrahim (246 H) Abu Ishaq bin Yusuf 3. Ismailiyah Golongan ini mengangkat Ismail, saudaranya yang tertua menjadi khalifah dan menolak Imamah Musa Al-Khan. Mazhab ini lahir di Mesir, lalu diikuti khalifah Fathimiyah. Ismailiyah berpendapat bahwa Ismail bin Jafar adalah Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kazim. Dari Ismail bin Jafar, garis Imam Ismailiyah sampai ke Aga Khan yang mengklaim sebagai keturunannya. 1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin 2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba 3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid 4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin 5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir 6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Jafar ash-Shadiq 7. Ismail bin Jafar (721 755), adalah anak pertama Jafar ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim Hal penting untuk dicatat adalah Hasan bin Ali tidak termasuk dalam Imam yang diakui oleh Ismailiyah. Berikut ini nama-nama para Imam Ismailiyah: 1. Jafar bin Muhammad Shadiq (83-148 H) 2. Ismail bin Jafar (101-159 H) 3. Muhammad bin Ismail (dikenal dengan nama Maimun qaddah) (141-192 H) 4. Abdullah bin Muhammad (179-212 H) 5. Ahmad bin Abdullah (198-265 H)
  • 7. 6. Husein bin Ahad (219-287 H) 7. Muhammad bin Husein (Ubaidullah Al-Mahdi) (260-323 H) 8. Muhammad Al-Qaim bi Amrillah (280-334 H) 9. Al-Manshur bi Allah (303-343 H) 10. Muizzun li Dinillah (317-365 H) 11. Azizun bi Allah (344-486 H) 12. Al-Hakim bi Allah (386-411 H) 13. Al-Zhahir li Izaz Dinillah (411-428 H) 14. Al-Mustanshir bi Allah, ia selama enam puluh tahun memerintah (427-487 H) 15. Dan setelahnya, setelah pemerintahan Al-Mustanshir muncul perbedaan mengenai siapa penggantinya. Perbedaan ini menghasilkan dua kelompok besar; Nizariyah dan Mustalawiyah. Masing-masing memiliki pemimpinnya sendiri. Mazhab ismailiyah, Mazhab ini sangat tidak tepat dikatakan sebagai firqah syiah. Mereka mengangkat Ismail (putra Imam Jafar al-Shadiq as) sebagai imam mereka dan mengingkari imamah Musa al-Kadzim as. Bahkan mazhab ini lebih tepat disebut sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya merupakan gabungan dari ajaran Sabian (penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi, yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
  • 8. KESIMPULAN 1. Dalam pandangan Syiah, Al-Qur`an yang ada tidak sempurna, karena telah dirubah oleh Khalifah Utsman bin Affan RA. Dengan demikian Al-Qur`an yang ada harus ditolak dan yang sempurna akan dibawa oleh Imam Al-Muntazhar. Jika sekarang diterima, hanya sebagai taqiyyah saja. 2. Syiah berpandangan bahwa hadits yang dapat dipakai hanya disampaikan oleh Ahlul Bait atau yang tidak bertentangan dengan itu. Dan mereka berkeyakinan bahwa perkataan dan perbuatan Imam diyakini seperti hadits Rasulullah SAW. 3. Ahlul Bait adalah keluarga dan keturunan Rasulullah SAW yang mengikuti jejak Rasulullah SAW, sementara Syiah mengkklaimn mengikuti madzhab Ahlul Bait, padahal Ahlul Bait menolak ajaran mereka. 4. Syiah Imammiyah berkata bahwa iman kepada tertib pewarisan kepemimpinan Ummat Islam adalah salah satu rukun iman, sama kedudukannya iman kepada Allah SWT. 5. Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi khalifah sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang kelima Mazhab Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan Ahlur RaYi. 6. Mazhab ismailiyah, lebih tepat disebut sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya merupakan gabungan dari ajaran Sabian (penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi, yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Bakry, N. (1996). FIQH DAN USHUL FIQH. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Juheriyanta, H. (2008). Madzhab Ismailiyah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. http://antiahmadiyah2011.blogspot.com/2012/02/kesimpulan-seminar-nasional-sehari.html