Madzhab Syi'ah terdiri dari 3 aliran utama yaitu Imamiyah, Zaidiyah, dan Ismailiyah. Imamiyah mengakui 12 imam turun temurun, Zaidiyah mengakui Zaid bin Ali sebagai imam kelima, sedangkan Ismailiyah mengakui Ismail bin Ja'far sebagai imam. Ketiga aliran ini berbeda pendapat soal pewarisan kepemimpinan umat setelah Nabi Muhammad SAW.
1 of 9
Downloaded 28 times
More Related Content
Madzhab
1. MAKALAH FIQH DAN USHUL FIQH
MADZHAB SYIAH/ SYII
Disusun oleh :
Yenny Azanti S. (08650079)
mabrur roh bintang jaya (106500)
(106500)
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume hasil diskusi kami
tentang Madzhab Syiah.
Dalam penulisan hasil disukusi ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dari segi teknis penulisan maupun materi di dalamnya, maka untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan resume ini. Semoga
resume yang kami buat ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, Mei 2012
Penulis
3. Madzhab Syiah
I. Pengertian Syiah
Syiah menurut etimologi bahasa Arab bermakna pembela dan pengikut
seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas suatu
perkara. Syiah yaitu orang yang berpendapat bahwa Ali lebih berhak menjadi
khalifah, karena khalifah itu adalah pusaka yang bersifat moral dari Rasul. Jabatan
Khalifah Negara adalah satu rukun agama yang harus diperhatikan benar-benar oleh
nabi. Mereka berpendapat bahwa sesudah nabi, yang harus menjadi khalifah ialah Ali,
Hasan, Husein, dan kemudian Ali Zainal Abidin bin Husein.
Golongan syiah ini kemudian pecah menjadi beberapa partai sebab perbedaan
tampuk pemerintahan. Pendapat-pendapat mengenai kekuasaan antara lain:
1. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah dengan jalan penunjukan,
mereka dinamai golongan Imamiyah.
2. Kekuasaan harus dipegang oleh keturunan Fatimah, tetapi dengan jalan
pemilihan, golongan ini dinamai Zaidiyah.
3. Kekuasaan harus dipegang oleh Muhammad ibnu Shafawiyah sesudah putra
Fatimah. Golongan ini dinamai Koesamiyah.
Dalam Syiah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama)
dan furuuddin (masalah penerapan agama).
Syiah mempunyai lima ushuludin:
1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
2. Al-Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil
3. An Nubuwwah, bahwa kepercayaan syiah pada keberadaan para Nabi sama
seperti muslimin lain. Itikadnya tentang kenabian ialah:
a. jumlah nabi dan rasul Allah adalah 124.000
b. nabi dan rasul terakhir ialah nabi Muhammad SAW
c. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apapun. Beliaulah
nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada
d. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan
Husain adalah manusia-manusia suci.
e. Al Quran ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW
4. Al Imamah, bahwa bagi Syiah berarti pemimpin urusan agama dan dunia,
yaitu seorang yang bisa menggantikan peran Nabi Muhammad SAW sebagai
4. pemelihara syariah Islam, mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat. Al
hadist yang juga diriwayatkan oleh Sunni: Para Imam setelah ku ada dua
belas, semuanya dari Quraisy
5. Al Maad, bahwa syiah mempercayai kehidupan akhirat.
II. Ciri-ciri orang Syiah:
1. Berlebihan dalam mengagungkan imam-imam mereka
2. Imam yang biasa di sebut mashum, dianggap lebih utama dari Nabi dan rasul
3. Meletakkan sifat-sifat Tuhan dalam diri para Imam
4. Imam-imam mengetahui hal-hal ghaib
5. Imam - imam berkuasa untuk mengatur alam semesta
6. Ghuluw (berlebihan) tehadap Ali
7. Ziarah ke makam Husain lebih utama dari pada ke Baitullah
8. Melaknat Abu Bakar dan Umar
III. Tiga aliran syiah yang masih ada sampai sekarang
1. Imamiyah
Sebab dinamai Imamiyah karena golongan ini menonjolkan 12 imam
(Imamiyah itsna asyariyah). Imam yang 12 ini terpandang suci dari kesalahan dan
karena sucinya itu, para imam inilah yang berhak menjadi khalifah.
Imam yg 12 itu adalah :
1) Ali. 7) Musa Ibnu Ja
2) Hasan. 8) Ali Ar Ridha
3) Husein. 9) Muhammad A. Jawad
4) Zainul Abidin 10) Ali Hasan
5) Muhammad Al- Baqir 11) Hasan Al Ashary
6) Jafar Ash-Shidiq 12) Muhammad Al Mahdy.
Golongan Imamiyah mempunyai pendapat lagi bahwa ijma dan qiyas tidak
diakui. Akad nikah harus dengan bahasa Arab, talak tidak sah jika tidak
disaksikan oleh dua orang saksi yang adil. Tidak boleh mengawini wanita
kitabiyah. Mazhab Syiah Imamiyah adalah mazhab Negara Iran sejak negeri itu
diperintah oleh dinasti shafawiyah, yaitu keluarga Ismail Ash Shafawy (707H).
Pembangunan mazhab ini di Iran ialah Abu Jafar Muhammad ibnu Yacub ibnu
5. Ishak Al-Kulaily (328 H). Golongan Syiah Imamiyah berkedudukan di Iran,
Turki, Syria, dan Afganistan. Contoh Kitab-kitab Hadits Syiah Imamiyah:
1) Al Kahfi, karangan Muhammad bin YaKub Al Kulaimy (328 H).
2) Man la Yadhurul Faqih, karangan ibnu Babwaih (381 H)
3) Al Istibshar fi Makhtulifa min Akhbar.
4) Tahzibul Ahkam, karangan Jafar Muhammad AthThusy (459 H).
2. Zaidiyah
Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi
khalifah sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang
kelima Mazhab Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan
Ahlur RaYi. Hanya dalam beberapa masalah saja mereka berlawanan dengan
Ahlus Sunnah antara lain:
a. Mengharamkan sembelihan orang kafir.
b. Tidak membolehkan menyapu sepatu waktu berwudhu
c. Tidak membolehkan mengawini wanita kitabiyah.
Mereka tidak sepaham dengan syiah Imamiyah mengenai nikah mutah.
Dalam hal memegang tampuk pemerintahan mereka membolehkan orang yang
kurang utama menjadi kepala Negara, dan Negara itu tidak usah ditunjuk Nabi.
Semua keutuhan Fatimah cakap boleh menjadi khalifah. Golongan Zaidiyah
banyak yang menjadi Mujtahid.
Diantara ulama Zaidiyah yang terkenal ialah: Al-Hasan bin Shalih bin Hany
(168 H). kitab mereka yang paling tua adalah Al Majmu, yang mengandung
hadits dan fatwa yang diriwayatkan dari Imam Zaid bin Ali. Kitab mereka telah
disyarahkan oleh Syarifudin Al- Husein bin Ahmad Al-Haimy (1121 H).
syarahnya bernama Ar Raudhun Nadhir, syarah mengenai Al Fiqhil Kabir. Kitab
ini menjadi pedoman dalam fiqh Zaidiyah.
Syiah Zaidiyah mengakui Imamah Abu Bakar dan Umar walaupun mereka
mengakui Ali yang lebih utama. Para Imam meraka yang utama:
1) Al Imam Tarjamuddin Al Qasim bin Ibrahim Al Hasany At Thaba
Athabay (242 H). Beliaulah pembangun madrasah Al Qusaimiyah di
Yaman.
6. 2) Abul Husain Yahya Ibnul Husain bin Qasim bin Ibrahim Al Hasany
Al-Hady ilal Haq (298 H). Beliau ini pembangun mazhab Zaidiyah di
Yaman.
3) An Nashirul Haq Al Hasan ibnu Ali Athrusy, pembangun madrasah
Nashimiyah (304 H).
Di Kufah terdapat 4 madrasah untuk fiqh Zaidiyah yang dibangun oleh:
Ahmad bin Ismail (240 H)
AL Qasim bin Ibrahim (246 H)
Abu Ishaq bin Yusuf
3. Ismailiyah
Golongan ini mengangkat Ismail, saudaranya yang tertua menjadi khalifah
dan menolak Imamah Musa Al-Khan. Mazhab ini lahir di Mesir, lalu diikuti
khalifah Fathimiyah. Ismailiyah berpendapat bahwa Ismail bin Jafar adalah Imam
pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kazim. Dari Ismail
bin Jafar, garis Imam Ismailiyah sampai ke Aga Khan yang mengklaim sebagai
keturunannya.
1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Jafar ash-Shadiq
7. Ismail bin Jafar (721 755), adalah anak pertama Jafar ash-Shadiq dan kakak Musa
al-Kadzim
Hal penting untuk dicatat adalah Hasan bin Ali tidak termasuk dalam Imam yang
diakui oleh Ismailiyah.
Berikut ini nama-nama para Imam Ismailiyah:
1. Jafar bin Muhammad Shadiq (83-148 H)
2. Ismail bin Jafar (101-159 H)
3. Muhammad bin Ismail (dikenal dengan nama Maimun qaddah) (141-192 H)
4. Abdullah bin Muhammad (179-212 H)
5. Ahmad bin Abdullah (198-265 H)
7. 6. Husein bin Ahad (219-287 H)
7. Muhammad bin Husein (Ubaidullah Al-Mahdi) (260-323 H)
8. Muhammad Al-Qaim bi Amrillah (280-334 H)
9. Al-Manshur bi Allah (303-343 H)
10. Muizzun li Dinillah (317-365 H)
11. Azizun bi Allah (344-486 H)
12. Al-Hakim bi Allah (386-411 H)
13. Al-Zhahir li Izaz Dinillah (411-428 H)
14. Al-Mustanshir bi Allah, ia selama enam puluh tahun memerintah (427-487 H)
15. Dan setelahnya, setelah pemerintahan Al-Mustanshir muncul perbedaan mengenai
siapa penggantinya. Perbedaan ini menghasilkan dua kelompok besar; Nizariyah dan
Mustalawiyah. Masing-masing memiliki pemimpinnya sendiri.
Mazhab ismailiyah, Mazhab ini sangat tidak tepat dikatakan sebagai firqah syiah.
Mereka mengangkat Ismail (putra Imam Jafar al-Shadiq as) sebagai imam mereka
dan mengingkari imamah Musa al-Kadzim as. Bahkan mazhab ini lebih tepat disebut
sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya merupakan gabungan dari ajaran Sabian
(penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi,
yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
8. KESIMPULAN
1. Dalam pandangan Syiah, Al-Qur`an yang ada tidak sempurna, karena telah dirubah
oleh Khalifah Utsman bin Affan RA. Dengan demikian Al-Qur`an yang ada harus
ditolak dan yang sempurna akan dibawa oleh Imam Al-Muntazhar. Jika sekarang
diterima, hanya sebagai taqiyyah saja.
2. Syiah berpandangan bahwa hadits yang dapat dipakai hanya disampaikan oleh Ahlul
Bait atau yang tidak bertentangan dengan itu. Dan mereka berkeyakinan bahwa
perkataan dan perbuatan Imam diyakini seperti hadits Rasulullah SAW.
3. Ahlul Bait adalah keluarga dan keturunan Rasulullah SAW yang mengikuti jejak
Rasulullah SAW, sementara Syiah mengkklaimn mengikuti madzhab Ahlul Bait,
padahal Ahlul Bait menolak ajaran mereka.
4. Syiah Imammiyah berkata bahwa iman kepada tertib pewarisan kepemimpinan
Ummat Islam adalah salah satu rukun iman, sama kedudukannya iman kepada Allah
SWT.
5. Golongan Syiah Zaidiyah ini berpendapat, bahwa yang berhak menjadi khalifah
sesudah wafat Ali bin Husein ialah Zaid bin Ali, imam syari yang kelima Mazhab
Zaidiyah lebih moderat dan lebih dekat kepada ahlus Sunnah dan Ahlur RaYi.
6. Mazhab ismailiyah, lebih tepat disebut sebagai aliran kebatinan, yang filosofinya
merupakan gabungan dari ajaran Sabian (penyembah bintang) dan sufi Hindu Tokoh
utamanya adalah Ubaidillah al-Mahdi, yang dianggap sebagai pemimpin mazhab ini.
9. DAFTAR PUSTAKA
Bakry, N. (1996). FIQH DAN USHUL FIQH. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Juheriyanta, H. (2008). Madzhab Ismailiyah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
http://antiahmadiyah2011.blogspot.com/2012/02/kesimpulan-seminar-nasional-sehari.html