1) The document discusses using GIS mapping to analyze the vulnerability and risk of COVID-19 cases in Manado City, Indonesia.
2) It presents data on Manado's population distribution, number of sub-districts and villages, COVID-19 cases by sub-district, and health facilities.
3) The analysis involves mapping hazard levels based on COVID-19 cases, population density, and other factors, vulnerability based on population density and demographics, and capacity based on health facilities to calculate risk levels for each area.
1 of 26
Download to read offline
More Related Content
MANADO Corona1 - COVID RISK MAPPING
1. APLIKASI GIS
UNTUK PEMETAAN KERENTANAN DAN RISIKO COVID 19
KASUS COVID 19 KOTA MANADO
Oleh :
Drs. Agus Santoso Budiharso, M.Sc
Disampaikan di BTKLPP MANADO
2. Latar Belakang
Kondisi Kota Manado
Kondisi Covid Manado Saat ini
Data Geospasial
Formula Perhitungan Risiko Bencana
Analisis Spasial
Materi Bahasan
3. Pandemi Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia,
tidak ketinggalan juga sudah memasuki ruang-ruang
yang ada di Manado ini. Dari 11 Kecamatan, sudah 10
Kecamatan terpapar Covid-19 ini. Pertanyaannya
Apakah Wilayah Manado ini Rawan Penyebaran Covid-
19? Untuk menjawabnya maka diperlukan serangkaian
analisis yang mendalam.
Latar Belakang
11. Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau
karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi. Data Geospasial juga bisa menggambarkan kondisi/sebaran apa saja seperti
sebaran Covid 19
12. R = H x V/C
R : Risiko Bencana
H : Ancaman (Hazard), adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya
kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda
V : Kerentanan (Vulnerability), adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam
maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak
C : Kapasitas (Capacity), adalah kapasitas yang tersedia untuk pemulihan kembali setelah terjadi bencana
Sumber : Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum
Pengkajian Risiko Bencana
Tingkat Risiko adalah perbandingan antara Tingkat Kerugian dengan Kapasitas Daerah
untuk memperkecil Tingkat Kerugian dan Tingkat Ancaman akibat bencana.
Formula Perhitungan Risiko Bencana
13. Ancaman Bahaya yang dipertimbangkan dalam pemetaan Risiko Covid 19 ini
berupa : Kasus Covid (Positiv, PDP, ODP); Pusat-Pusat Transportasi (terminal,
bandara, Pelabuhan); Tempat Ibadah (masjid, gereja, pura, klentheng, vihara);
Pusat perbelanjaan (Indomaret, Alfamaret, Supermarket, Pasar Tradisional);
Perbankan (Bank, ATM), tempat pariwisata.
Kerentanan dipengaruhi oleh faktor kependudukan (Kepadatan Penduduk,
Kelompok Umur dan Rasio Jenis kelamin)
Kapasitas tercermin dari keberadaan rumah sakit, kapasitas rumah sakit, dan
Puskesmas.
14. Analisis Spasial
Jumlah Kasus
Pos, ODP, PDP
Pusat
Keramaian/Niaga
Hub Transportasi
Interpolasi
Krigging
Euclidean
Distance
Index
Kerentanan Bahaya
Dengan Rumus:
Bahaya (60%) = Kasus Positif (60%) + Pusat Keramaian (20%) + Hub
Transportasi (20%)
Kerentanan (40%) = Kepadatan Penduduk (60%) + Usia Rentan (40%)
Kapasitas RS
Topoto
Raster
Normali
sasi
Fuzzy
Logic
Kapasitas
Peta
Risiko
Covid 19
Tempat Ibadah
Perbankan
Kernel
Denity
Normali
sasi Fuzzy
Logic
Bahaya/Anca
man
Kepadatan
Penduduk dan
Usia Rentan
Kerentanan
DATA SPASIAL
15. Pembobotan dan pengolahan data
Analisis density Normalisasi
Overlay dengan
pembobotan
Bahaya (H) Kerentanan (V) Kapasitas (C) Risiko (R)
Pengolahan data
Kernel density
Nilai density
Nilai indeks (0 1) Nilai indeks (0 1)
Output
鐃署鐃
鐃署モ 鐃署鐃
Analisis v = (w.Pop) + (w.Umur) + n
Bobot
Paremeter
Bobot Sub-
parameter
Bobot Total per
Sub-parameter
80%
90% 72.00%
6% 4.80%
4% 3.20%
7%
15% 1.05%
20% 1.40%
5% 0.35%
60% 4.20%
3%
60% 1.80%
30% 0.90%
5% 0.15%
5% 0.15%
6%
25% 1.50%
25% 1.50%
20% 1.20%
30% 1.80%
4%
40% 1.60%
60% 2.40%
Pasar Tradisional
Department store
Bank
ATM
Klenteng
Masjid
Gereja
Pura
Indomaret
Alfamaret
Stasiun
Pelabuhan
Bandara
Parameter Sub-
parameter
Kasus Covid-19
Hub transportasi
Tempat ibadah
Pusat perbelanjaan
Perbankan
Positif
PDP
ODP
Terminal
H=
Bobot
Paremeter /
sub-parameter
100%
80%
10%
10%
Parameter Sub-
parameter
Kependudukan
Kepadatan penduduk
Kelompok umur
Rasio jenis kelamin
Bobot
Paremeter /
sub-parameter
100%
25%
25%
25%
25%
Parameter Sub-
parameter
Fasilitas
Rumah sakit
Kapasitas rumah
Puskesmas
Faskes lainnya
25. Kesimpulan
- hasil dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas data sebaran Kasus Positif,
PDP, dan ODP
- Perubahan pada sebaran (penambahan atau pengurangan) dapat merubah
zonasi bahaya
- Diperlukan update berkala menyesuaikan dengan ketersediaan data kasus
untuk keperluan Monitoring
Saran :
Pemda sudah seharusnya memetakan wilayahnya dan mempunyai data Digital Geospasial Skala Detail
yang up to date Dari waktu ke waktu, sehingga bisa untuk membantu dalam membuat keputusan secara
cepat dan akurat, Pemda Seharusnya mempunyai SDM Bidang Geospasial yang mumpuni
Kendala :
Data kasus Covid 19 di setiap Kabupaten/Kota disamarkan lokasi penderita nya menyebabkan
akurasi analisis kurang bagus
Alasan disamarkan karena alasan HAM