Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ringkasan kasus asma bronkial pada anak laki-laki berumur 7 tahun.
2. Definisi dan batasan asma bronkial menurut konsensus internasional dan nasional.
Dokumen ini berisi laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 20 bulan yang mengalami kejang demam kompleks. Anak tersebut sebelumnya mengalami demam selama 2 hari disertai batuk dan pilek, kemudian mengalami kejang selama kurang dari 15 menit sebelum dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita kejang demam dan ISPA dengan gizi yang baik.
Pasien berusia 3 tahun dirawat dengan diagnosis bronkopneumonia dan status gizi baik. Pasien mengeluhkan demam dan batuk yang sudah berlangsung 3 minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi pernapasan akut dan gambaran paru bronkopneumonia. Diagnosis kerja adalah bronkopneumonia dengan status gizi baik.
Laporan kasus diare pada bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan yang dirawat selama 5 hari di RS Palang Biru Gombong karena keluhan BAB cair >10x sehari disertai muntah dan demam. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan gejala dehidrasi ringan hingga sedang beserta infeksi tifoid. Pasien diberi terapi infus cairan dan antibiotik serta pulih selama perawatan inap.
1. Pasien perempuan berumur 7 tahun datang dengan keluhan demam 4 hari dan nyeri abdomen.
2. Pemeriksaan menunjukkan trombositopenia dan hemoglobin turun.
3. Didiagnosis dengue dengan tanda bahaya berdasarkan gejala dan hasil laboratorium.
Pasien anak laki-laki berusia 2 tahun datang dengan keluhan sesak yang berlangsung 9 bulan disertai demam dan batuk. Pemeriksaan menunjukkan tanda infeksi paru berat seperti retraksi dada, bunyi ronki, dan leukositosis. Diagnosis kerja pneumonia dan tuberkulosis.
Pasien bayi laki-laki berusia 9 bulan datang dengan keluhan diare akut yang disertai demam dan muntah. Diagnosis pasien adalah diare akut berdasarkan riwayat BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair selama kurang dari 14 hari.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang pasien perempuan berusia 1 tahun 1 bulan dengan keluhan utama batuk yang dirasakan selama 4 minggu. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami batuk kronik akibat iritasi dan kemungkinan alergi atau tuberkulosis, serta tonsilofaringitis akut. Pasien menerima perawatan selama 5 hari dan kondisinya membaik.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
Laporan kasus diare pada bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan yang dirawat selama 5 hari di RS Palang Biru Gombong karena keluhan BAB cair >10x sehari disertai muntah dan demam. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan gejala dehidrasi ringan hingga sedang beserta infeksi tifoid. Pasien diberi terapi infus cairan dan antibiotik serta pulih selama perawatan inap.
1. Pasien perempuan berumur 7 tahun datang dengan keluhan demam 4 hari dan nyeri abdomen.
2. Pemeriksaan menunjukkan trombositopenia dan hemoglobin turun.
3. Didiagnosis dengue dengan tanda bahaya berdasarkan gejala dan hasil laboratorium.
Pasien anak laki-laki berusia 2 tahun datang dengan keluhan sesak yang berlangsung 9 bulan disertai demam dan batuk. Pemeriksaan menunjukkan tanda infeksi paru berat seperti retraksi dada, bunyi ronki, dan leukositosis. Diagnosis kerja pneumonia dan tuberkulosis.
Pasien bayi laki-laki berusia 9 bulan datang dengan keluhan diare akut yang disertai demam dan muntah. Diagnosis pasien adalah diare akut berdasarkan riwayat BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair selama kurang dari 14 hari.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang pasien perempuan berusia 1 tahun 1 bulan dengan keluhan utama batuk yang dirasakan selama 4 minggu. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami batuk kronik akibat iritasi dan kemungkinan alergi atau tuberkulosis, serta tonsilofaringitis akut. Pasien menerima perawatan selama 5 hari dan kondisinya membaik.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Identitas
Nama : An. KM Nama Ayah : Tn. Y
Umur : 1 tahun 4 bulan 6 hari Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMK
Alamat : Pekerjaan : Buruh
Nama Ibu : Ny. K
Masuk RS : 13-5 Umur : 23
No. CM : 740*** Pendidikan : SMK
Tgl. Diperiksa : 13-5 Pekerjaan : IRT
4. Riwayat Penyakit Sekarang
9/5/2022 11/5/2022
Pasien mengeluhkan adanya
batuk berdahak terus menerus
Batuk dengan dahak yang
tidak keluar, lender (-), darah (-
)
Batuk disertai adanya pilek
dengan lender bening dan
encer
Dimulai dengan demam sejak
jam 06.00. demam tinggi
mendadak 38,5oC
Demam tidak disertai
menggigil, kejang atau
penurunan kesadaran
1 2
Sesak nafas sejak 11/5/2022 jam
23.00
Dirasakan mendadak dan terus
menerus
Sesak tidak membaik saat
istirahat
3
11/5/2022
23.00
5. Riwayat Penyakit Sekarang
12/5/2022 12/5/2022
Pasien masih merasakan sesak disertai
batuk dan pilek
Batuk ngikil dengan dahak yang tidak
dapat keluar
Nafas terasa lebih cepat
Terdengar suara ngik-ngik saat
bernafas
Keluhan lain seperti sakit
kepala (-), penurunan nafsu makan
(+), ASI (+), mual (-), muntah (-),
diare (-), gelisah (+), sulit minum (+),
BAK (+), BAB (+).
4 5
8. Kehamilan
Pasca-Lahir
Lahir UK ibu 40 minggu
BBL 2900 gram PB 47 cm
Segera menangis
Dirawat oleh ibu kandung
Tidak ada keluhan kuning dan tidak di
rawat di RS pasca lahir
01 Kehamilan pertama
Tanpa ada penyulit
ANC rutin setiap bulan di
puskesmas
Mengeluh mual-muntah di
trimester 1
Persalinan
Secara SC di RS karena
panggul sempit
Tidak terdapat kelainan
kongenital
02
03
Riwayat Kehamilan & Persalinan
9. Riwayat Makanan
0-6 bulan : ASI eksklusif penuh, tanpa ada tambahan
6 bulan 1 tahun: ASI dan MPASI. Dengan bubur yang di saring
1 tahun- 1 tahun 5 bulan: ASI dengan MPASI. Sudah mulai makan nasi
dengan lauk pauk, sayur dan buah.
Kesan : pola makan baik
10. Pertumbuhan
- BBL : 2900 gram
- PBL : 47 cm
- BB sekarang : 8700 gram
- PB sekarang : 78,5 cm
- LiLA : 13 cm
- LK : 48 cm
15. Motorik Kasar Motorik Halus
Pasien mampu Menyusun Menara
dari 2 sampai 4 kubus
Bicara
Pasien dapat memanggil dengan
kata papa dan mama
Sosial
Pasien dapat menunjuk apa yang
di inginkan tanpa menangis
Perkembangan KPSP
Pasien mengatakan dapat berdiri tanpa
berpegangan, membungkuk memungut
mainan kemudian berdiri
17. Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Faktor
Ekstrernal
Sosial Ekonomi
Ayah buruh pabrik dan
Ibu IRT
Penghasilan
Secukupnya
Peserta BPJS
Lingkungan
Ayah perokok aktif
Tidak ada yang
mengeluhkan hal serupa
di sekitar lingkungan
Air minum gallon
Lingkungan padat
penduduk dengan
ventilasi seadanya
18. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : Penurunan kesadaran (-), pusing (-), demam (+) 1 hari
SMRS
Sistem kardiovaskular : Nyeri dada (-), berdebar (-), mimisan (-)
Sistem pernapasan : Batuk berdahak (+) 3 hari SMRS, sesak (+) 1 hari
SMRS, pilek (+)
Sistem gastrointestinal : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), kembung (-), diare
(-)
Sistem urogenital : BAK (+), warna kuning terang, nyeri saat BAK (-), BAK
3x sehari
Sistem integumentum : Ruam (-), gatal (-)
Sistem muskuloskeletal : Pegal pada tubuh (-)
19. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum (dilakukan pada tanggal 13/5/2022 jam 06.30)
Kesan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
Tanda utama
Nadi : 112 x/menit, regular
Pernapasan : 45 x/menit
Tekanan
darah
: -
Suhu : 37,5属C
Status Gizi
Berat badan : 8,7 kg
Panjang
badan
: 78,5 cm
IMT : 14,11 intepretasi WHO wasted
20. Pemeriksaan Fisik
Bentuk : Normochepal
Lingkar Kepala : 48 cm
Rambut : Berwarna hitam, alopesia (-)
Ubun-ubun : Penonjolan (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), mata cowong (-/-)
Hidung : Sekret (+) berwarna bening, deformitas (-),
nafas cuping hidung (-)
Telinga : Sekret (-/-), nyeri (-/-)
Mulut : Mukosa kering (-), stomatitis (-), lidah kotor (-),
sariawan (-), purse lip breathing (-)
Tenggorokan : -
30. Pemeriksaan
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan darah rutin
3. Foto thorax
Rencana Pengelolaan
Rancana Terapi
1. Rawat inap
2. Nebulisasi menggunakan 畉2 agonis
dan/atau NaCl dapat memperbaiki
mucocilliary clearance.
3. Antipiretik dengan memberikan paracetamol
10-15mg/kgBB/kali tiap 4-6 jam jika suhu di
atas >38oC
4. Pemberian antibiotik
5. Evaluasi nutrisi
31. Perawatan
1. Pemantauan gejala klinis pada pasien
2. Evaluasi tanda dehidrasi, tanda syok,
overload cairan
3. Evaluasi hasil pemeriksaan
penunjang dan pengobatan
4. Konsultasi ke dokter spesialis anak
Rencana Pengelolaan
Edukasi
1. Memberikan informasi mengenai
pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Meminta bantuan keluarga untuk
memantau demam, sesak dan
keluhan lain
3. Memberiksan edukasi mengenai
tanda-tanda gagal nafas, dehidrasi,
terutama pemantauan terakhir BAK
4. Edukasi sanitasi lingkungan,
mencegah paparan asap terutama
asap rokok
32. Rencana Pengelolaan
Kebutuhan Kalori:
Pasien tidak tergolong dalam kondisi kritis dan penyakit lain yang memerlukan diet
khusus: BB ideal x RDA (Recommended Diety Allowances) usia tinggi
- Kebutuhan kalori : 10,5 kg x 102kkal/kg = 1071
- Kebutuhan protein : 10,5kg x 1,23g/kg = 12,915
- Kebutuhan cairan : 10,5kg x 112-125ml/kg = 1176-1312 ml
33. Terapi
- O2 nasal kanul 2 Lpm
- Inf KAEN 1B 20cc /jam
- Inj Cefotaxime 150mg/12 jam
- Inj Gentamisin 10mg/12 jam
- Inj Metilprednisolon 7,5mg/8 jam
- Inj Aminophilin 2,5mg/8 jam
- Nebulizer dengan NaCl 0,9% 2ml + Ventolin 1/3 amp + Pulmocort 1/3
amp/ 8 jam
34. Prognosis
a. Quo ad vitam : Bonam
b. Quo ad sanam : Bonam
c. Quo ad fungsionam: Bonam
36. Definisi
pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang
mengenai bagian paru terutama jaringan alveoli.
Pertukaran O2 + CO2 terjadi pada kapiler di alveoli, pada pneumonia terdapat pus +
cairan di alveoli > sulit pertukaran > sesak
Definisi lain : peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang mana unit fungsional paru terisi cairan radang dengan atau tanpa infiltraso sel
radang ke interstitium
38. Klasifikasi
Kelompok Umur Kriteria Pneumonia Gejala Klinis
2 bulan- <5 tahun Batuk bukan
pneumonia
Tidak ada napas cepat dan tidak adatarikan
dinding dada bagian bawah
Pneumonia Adanya napas cepat dan tidak tarikan dinding
dada bagian bawahke dalam
Pneumonia berat Adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam
< 2 bulan Bukan pneumonia Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat
Pneumonia berat Adanya napas cepat dan tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam yang kuat
40. Penegakan Diagnosis
1. Gejala infeksi umum timbul mendadak, didahului dengan gejala ISPA yakni
demam disertai sekret dari hidung pada 3 hari pertama. Sekret hidung
awalnya bening + encer >> kental + purulen.
2. Trias yaitu batuk, demam tinggi terus menerus disertai sesak dengan nafas
dangkal dan cepat (takipnea). Batuk awalnya kering kemudian mejadi
produktif dengan dahak purulen hingga berdarah.
3. Gejala penyerta pada bayi ialah gelisah, rewel, sulit minum dan perut
kembung. Dan pada anak yang lebih besar disertai gejala sakit kepala,
penurunan nafsu makan, mual, muntah. Pada keadaan berat terdapat
sianosis serta kebiruan pada mulut pasien.
41. Penegakan Diagnosis
1. Terdapat tanda inspiratory effort yaitu takipnea, chest indrawing, nafas
cuping hidung, retraksi dinding dada dan sianosis.
2. peningkatan fremitus taktil dan pada perkusi cenderung redup.
3. auskultasi terdapat suara nafas mengeras (bronkovesikular atau bronkial),
suara nafas tambahan seperti ronkhi, crackles dan wheezing.
Pada bayi dan neonatus tanda pneumonia tidak terlihat jelas, pada perkusi dan
auskultasi bisa tidak ditemukan kelainan.
42. Penegakan Diagnosis
1. pemeriksaan darah perifer ditemukan adanya leukositosis >15.000
dengan dominasi PMN pada virus, neutrofil pada bakteri dan eosinofi
pada penyakit klamidia. Temuan adanya peningkatan LED, CRP dan
procalcitonin dapat menunjukan terjadinya infeksi bakteri.
2. Pada pemeriksaan foto thorax terdapat infiltrat alveolar maupun interstitial,
airbronchogram.
43. Tatalaksana
Terapi suportif:
1. Oksigenasi jika saturasi <92% dan
observasi tiap 4 jam
2. Cairan dan asupan kalori yang cukup
Terapi simtomatik:
1. Nebulsasi dengan 畉2 agonis dan/atau
NaCl dapat memperbaiki mucocilliary
clearance.
2. Paracetamol jika demam
Terapi kausatif
1. Antibiotik amoxicillin dengan evaluasi tiap 2-
3 hari
2. Jika tidak dapat oral atau pneumonia berat
diberikan Ampicilin 50mg/kgBB atau
Benzylpenicillin 50.000 IU/kg IM setiap 6
jam selama minimal 5 hari
46. Daftar Isi
1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Depkes RI: 2006.
2. Fauzi, Ahmad. Faktor risiko kejadianpneumonia pada anak balita. Makassar: 2012
3. IDAI. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti Pada Bayi dan Balita Di
Indonesia Untuk Mencegah Malnutrisi . Jakarta: IDAI 2015
4. Rahajoe, Nastini N. Buku ajar respirologi anak. Edisi ke1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;
2010.
5. WHO. Pneumonia [internet]. Tersedia dari: http://www.who.int/mediacentre/:2010.