Ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas tentang manajemen risiko operasional yang mencakup pengertian, faktor penyebab, biaya, jenis kejadian berdasarkan frekuensi dan dampak, tahapan manajemen risiko operasional, serta perangkat yang digunakan.
2. Ada beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai manajemen risiko operasional seperti penjelasan RCSA, R/LED, KRI, alasan penerapan di bank, serta proses control
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko operasional perusahaan, termasuk definisi, bentuk, peristiwa, pengukuran, biaya, hubungannya dengan modal kerja, dan contoh kasusnya. Dokumen ini menjelaskan bahwa risiko operasional merupakan risiko yang berasal dari internal atau eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi hasil usaha, serta pentingnya mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko operasional perusahaan, termasuk definisi, bentuk, peristiwa, pengukuran, biaya, dan hubungannya dengan modal kerja. Secara khusus, dibahas pula contoh kasus terkait pengendalian risiko operasional pada unit teller bank yang mengalami perbedaan antara uang secara fisik dengan pencatatan sistem.
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Sistem pengendalian internal memainkan peran penting dalam manajemen risiko kepatuhan bank syariah dengan:
1. Memastikan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang ditetapkan manajemen telah dilaksanakan dengan baik. Ini membantu mengendalikan risiko kepatuhan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan operasional bank untuk mendeteksi potensi pelanggaran atau penyimpangan yang dapat menimbulkan risiko ke
Bab ini menjelaskan bagaimana perusahaan pertanian Kanada bernama United Grain Growers (UGG) mengelola risikonya terutama risiko cuaca melalui identifikasi, kuantifikasi, dan pengelolaan risiko dengan menggunakan derivatif cuaca, asuransi cuaca terintegrasi, dan pendanaan risiko terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Tiga pimpinan BSM Cabang Bogor ditangkap terkait kasus kredit fiktif
2. Nasabah BSM merasa khawatir dengan kejadian tersebut dan memeriksa rekeningnya
3. Kementerian BUMN meminta BSM meningkatkan modal menjadi Rp5 triliun agar bisa menjadi bank trustee dan menyediakan layanan perbankan penuh.
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko perbankan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang empat jenis risiko utama yang dihadapi bank yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional beserta pengaturan dan regulasi yang berlaku untuk mengelola risiko-risiko tersebut.
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Sumber risiko pasar dalam perbankan syariah meliputi strategi dan kebijakan bisnis perusahaan, kerugian potensial risiko suku bunga dalam banking book, serta volume dan komposisi portofolio. Manajemen risiko pasar mencakup pengawasan aktif direksi dan dewan serta kebijakan manajemen risiko yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi, mulai dari definisi, prinsip-prinsip, produk, dan fungsinya. Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang terkena risiko sama agar kerugian dapat diperkirakan dan dibagi secara merata.
Bab 14 membahas konsep diversifikasi produk perusahaan untuk mengurangi risiko dengan cara 'tidak menaruh semua telur pada satu keranjang'. Dibahas pula aspek sinergi yang perlu diperhatikan dan bagaimana analisis statistik menunjukkan pengaruh jumlah aset terhadap penurunan risiko portofolio."
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Makalah ini membahas tentang manajemen risiko operasional dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang mata kuliah manajemen risiko pembiayaan. Pembahasan meliputi pengertian manajemen risiko operasional, faktor-faktor penyebab risiko bisnis dan operasional, langkah-langkah manajemen risiko operasional untuk mengatasi kendala bisnis, dampak kelalaian penerapan manajemen risiko operasional, serta manfaat penerapan manajemen risiko
Bab ini menjelaskan bagaimana perusahaan pertanian Kanada bernama United Grain Growers (UGG) mengelola risikonya terutama risiko cuaca melalui identifikasi, kuantifikasi, dan pengelolaan risiko dengan menggunakan derivatif cuaca, asuransi cuaca terintegrasi, dan pendanaan risiko terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Tiga pimpinan BSM Cabang Bogor ditangkap terkait kasus kredit fiktif
2. Nasabah BSM merasa khawatir dengan kejadian tersebut dan memeriksa rekeningnya
3. Kementerian BUMN meminta BSM meningkatkan modal menjadi Rp5 triliun agar bisa menjadi bank trustee dan menyediakan layanan perbankan penuh.
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko perbankan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang empat jenis risiko utama yang dihadapi bank yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional beserta pengaturan dan regulasi yang berlaku untuk mengelola risiko-risiko tersebut.
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Sumber risiko pasar dalam perbankan syariah meliputi strategi dan kebijakan bisnis perusahaan, kerugian potensial risiko suku bunga dalam banking book, serta volume dan komposisi portofolio. Manajemen risiko pasar mencakup pengawasan aktif direksi dan dewan serta kebijakan manajemen risiko yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi, mulai dari definisi, prinsip-prinsip, produk, dan fungsinya. Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang terkena risiko sama agar kerugian dapat diperkirakan dan dibagi secara merata.
Bab 14 membahas konsep diversifikasi produk perusahaan untuk mengurangi risiko dengan cara 'tidak menaruh semua telur pada satu keranjang'. Dibahas pula aspek sinergi yang perlu diperhatikan dan bagaimana analisis statistik menunjukkan pengaruh jumlah aset terhadap penurunan risiko portofolio."
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Makalah ini membahas tentang manajemen risiko operasional dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang mata kuliah manajemen risiko pembiayaan. Pembahasan meliputi pengertian manajemen risiko operasional, faktor-faktor penyebab risiko bisnis dan operasional, langkah-langkah manajemen risiko operasional untuk mengatasi kendala bisnis, dampak kelalaian penerapan manajemen risiko operasional, serta manfaat penerapan manajemen risiko
Makalah ini membahas tentang manajemen risiko operasional dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang mata kuliah manajemen risiko pembiayaan. Pembahasan meliputi pengertian manajemen risiko operasional, faktor-faktor penyebab risiko bisnis dan operasional, langkah-langkah manajemen risiko operasional untuk mengatasi kendala bisnis, dampak kelalaian penerapan manajemen risiko operasional, serta manfaat penerapan manajemen risiko
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distribusi, SDM, dan risiko pada UMKM. Secara khusus membahas tentang perencanaan SDM, analisis pekerjaan, orientasi dan pengembangan SDM, kompensasi, fasilitas, serta manajemen risiko UMKM termasuk identifikasi, analisis, pengelolaan, eksekusi perencanaan, dan monitoring risiko. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen risiko yang efe
Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta suatu badan keuangan usaha atau pribadi atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena ada nya risiko tersebut. Manajemen risiko bertujuan menekan atau menghapuskan resiko yang dapat mengakibatkan kerugian atau tidak tercapainya tujuan perusahaan. Ada beberapa tahapan manajemen risiko yang
Manajemen risiko kepatuhan memiliki fungsi penting bagi bank syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya secara sesuai dengan peraturan dan prinsip syariah. Pengelolaan risiko kepatuhan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko reputasi dan bahkan mengancam eksistensi bank syariah. Bank syariah perlu mengelola risiko kepatuhan dengan baik untuk mencegah berbagai sanksi dan dampak negatif lainnya.
Teks tersebut membahas tentang manajemen risiko, meliputi pengertian, tujuan, jenis, komponen, tahapan dan ruang lingkupnya. Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau menghapus risiko. Terdiri dari 8 komponen yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, identifikasi peristiwa, penilaian risiko, tanggapan risiko, aktivitas pengend
Teks tersebut membahas tentang manajemen proses bisnis yang merupakan ilmu dan seni untuk mengawasi pekerjaan di organisasi agar hasilnya konsisten dan dapat terus disempurnakan. Selain itu, teks tersebut juga menjelaskan berbagai jenis proses bisnis seperti order to cash, quote to order, dan lainnya serta manfaat, risiko, dan cara mengatasi risiko bisnis.
Laporan magang ini membahas penilaian risiko dan manajemen risiko di PT Bringin Srikandi Finance. Laporan ini meninjau literatur terkait risiko dan manajemen risiko, memaparkan profil perusahaan, dan menganalisis proses penilaian risiko pembiayaan yang dilakukan perusahaan terhadap nasabah. Tujuan laporan ini adalah untuk memahami proses manajemen risiko di perusahaan pembiayaan.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Ìý
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ,Risk Management, Universitas Mercub...DUCI
Ìý
Dokumen tersebut membahas implementasi manajemen risiko pada Bank Mandiri. Bank Mandiri mengelola sepuluh jenis risiko sesuai ketentuan regulator, termasuk risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, strategis, dan kepatuhan. Bank menerapkan manajemen risiko untuk meminimalkan potensi kerugian finansial dan reputasi.
Manajemen risiko bank yang efektif dan sistematis diperlukan untuk menjaga tingkat kinerja dan kesehatan bank, namun tantangan yang dihadapi termasuk menemukan keseimbangan antara risiko dan keuntungan serta mengelola risiko di tengah persaingan dan kondisi eksternal yang berubah.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta bagaimana menentukan kualitas penerapan manajemen risiko imbal hasil. Beberapa anggota kelompok bertanya tentang konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta beberapa pertanyaan dan jawaban terkait konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko pada kontrak perbankan syariah. Terdapat beberapa risiko utama yang dijelaskan seperti risiko pembiayaan pada kontrak-kontrak seperti musyarakah, mudharabah, istishna', dan salam. Juga dibahas risiko operasional dan risiko pada kontrak bagi hasil atau profit and loss sharing. Strategi penguatan manajemen risiko meliputi pembangunan lingkungan manajemen risiko yang tepat dan pen
Kelompok 1 membahas tentang manajemen risiko kredit dan kredit macet. Mereka mendefinisikan manajemen risiko kredit sebagai praktik yang memitigasi kerugian dengan memahami modal bank dan cadangan risiko kredit. Kelompok ini juga membahas tahapan proses manajemen risiko kredit yaitu identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko. Terkait kredit macet, kelompok ini menjawab pertanyaan tentang peluang kredit macet di perbank
Kelompok 1 membahas tentang manajemen risiko kredit dan kredit macet. Mereka mendefinisikan manajemen risiko kredit sebagai praktik yang memitigasi kerugian dengan memahami modal bank dan cadangan risiko kredit. Kelompok ini juga menjelaskan tahapan proses manajemen risiko kredit yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko. Terakhir, mereka membahas upaya-upaya untuk menangani kredit macet selama pandemi
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan Indonesia dan tokoh-tokoh besar bangsa, dengan menjelaskan prinsip-prinsip kepemimpinan seperti tiga azas Ki Hajar Dewantara, kepemimpinan Pancasila, sifat-sifat kepemimpinan Jawa seperti Asta Brata, dan karakteristik pemimpin hebat seperti Mahapatih Gajah Mada, Sunan Pakubuwono IV, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko pada kontrak perbankan syariah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian resiko yang harus dilakukan bank syariah untuk mengelola berbagai jenis resiko pada berbagai kontrak seperti mudharabah, murabahah, salam, istishnah, dan ijarah. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai resiko yang muncul
Manajemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Terry George R., 1958). Manajemen merupakan inti dari suatu perusahaan yang dimana manajemen memiliki fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian. Suatu organisasi perlu adanya manajemen yang baik, karena tanpa adanya manajemen yang baik organisasi tidak dapat berjalan sesuai tujuan. Tidak hanya organisasi, manajemen juga diperlukan untuk manusia di kehidupan sehari-harinya. Dengan melakukan manajemen di kehidupan sehari-hari akan membuat seseorang menjadi lebih teratur dan terarah dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Strategi adalah suatu perencanaan jangka panjang yang disusun untuk menghantarkan pada suatu pencapaian akan tujuan dan sasaran tertentu (Iroth, 2016). Dalam ilmu manajemen, strategi diperlukan sebagai wadah bagi organisasi dalam membuat perencanaan, pengambilan keputusan, dan melakukan langkah preventif. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik.
Manajemen strategik merupakan aspek penting dalam pengelolaan organisasi modern. Dalam era globalisasi, persaingan yang semakin ketat dan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dapat menyebabkan masalah dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu memiliki strategi yang jelas untuk mencapai tujuannya.
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
Ìý
Eltonmpo adalah agen taruhan online terbaik dant terpercaya se asia yang gampang menang dan mudah withdraw dengan sistem pembayaran yang cepat dan adil menang berapapun pasti dibayar tanpa cicil.
Daftar agen slot gacor anti rungkad eltonmpo merupakan situs terbesar se indonesia yang sudah menyediakan untuk anda bertransaski instan hanya hitungan detik melalui viqa qris.
Pelayanan online 24 jam non stop tanpa batas menampilkan platform permainan terbaik se asia .
3. Pengertian
Manajemen Risiko Operasional adalah risiko
yang timbul akibat tidak berfungsinya
proses internal, adanya kesalahan manusia,
kegagalan pada sistem, dan faktor atau
kejadian dari luar /eksternal.
4. Faktor Penyebab Risiko Operasional
1. Manusia
Risiko yang disebabkan atau terjadi karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
perusahaan (lalai dan ceroboh).
Contoh: tanda tangan di palsukan oleh karyawan.
2. Proses
Risiko yang terjadi karena adanya kesalahan proses. Contoh: Kesalahan input data oleh karyawan.
3. Sistem
Risiko yang disebabkan karena adanya gangguan sistem. Contoh: Komputer down/hang.
4. Kejadian Eksternal
Faktor atau kejadian eksternal yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Contoh: banjir, gempa
bumi
5. Biaya untuk Risiko Operasional
Untuk mengatasi Risiko Operasional suatu perusahaan harus membuat analisa yang mencakup:
C, Memutuskan pembentukan
mekanisme seperti apa yang layak
diterapkan untuk mengelola risiko.
A. Menghitung dan memetakan
bentuk risiko yang sedang dan
akan dihadapi.
B. Memperhitungkan berapa biaya yang
harus dialokasikan menyangkut
pengelolaan risiko.
D. Memutuskan darimana sumber dana
yang dapat dialokasikan untuk
mendukung penyelesaian operational
risk ini.
6. Low Frequency/High
Impact(LF/HI)
Jarang Terjadi Namun
Dampaknya Sangat Besar.
Sering Terjadi Dan Dampaknya
Sangat Besar.
Jenis Kejadian Risiko 0perasional Berdasarkan
Frekuensi dan Dampak
Low Frequency/Low
Impact(LF/LI)
High Frequency/High
Impact (HF/HI)
High Frequency/Low
Impact (HF/LI)
Jarang Terjadi dan Dampaknya
Rendah.
Sering Terjadi Namun
Dampaknya Rendah.
7. 4 Tahapan
Manajemen Risiko
Operasional
Identifikasi
Untuk melihat secara
kontinu atas papaan risiko
operasional.
Measurement
(pengukuran )
Proses menilai paparan
risiko operasional pada
produk, jasa, proses, dan
sistem
Monitoring
(pemantauan )
Proses untuk mengamati
secara berkelanjutan atas
paparan risiko operasional
dan penerapan manajemen
risiko operasional
Controlling
(Pengendalian )
Proses kontrol atau
pengendalian untuk
memastikan risiko
operasional berada pada
tingkat yang minimal dan
masih dapat diterima oleh
perusahaan
8. 1. RCSA (Risk Control Self Assessment)
2. R/LED (Risk/ Loss Event Database)
3. KRI (Key Risk Indicator)
Untuk membantu ke-4 tahapan proses tersebut diatas, kita dapat menggunakan perangkat
kerja Manajemen Risiko Operasional yang biasa dikenal sebagai berikut:
9. Meminimalisir terjadi posisi
rugi yang disebabkan oleh
proses atau kejadian yang
bersifat operasional
Melindungi reputasi Bank.
Meningkatkan kepercayaan
kepada nasabah/pelanggan
dengan memberikan layanan
yang baik.
Meningkatkan nilai saham
(Shareholder Value).
Tujuan/Sasaran
Manajemen Risiko
Operasional
10. Kelalaian terhadap penerapan Manajemen Risiko Operasional akan
berdampak kepada karyawan, nasabah dan juga perusahaan.
1. Kepada Karyawan
• Sanksi bagi pegawai
• Berkurangnya pendapatan,misalnya pengurangan bonus atau gaji atau
• Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
2. Kepada Nasabah
• Kualitas pelayanan yang buruk dan
• Kurangnya keamanan dan kenyamanan.
3. Kepada Perusahaan/Bank
• Menurunnya keuntungan perusahaan
• Memburuknya citra perusahaan
• Menurunnya jumlah nasabah/pelanggan
• Penutupan perusahaan
11. Rekapan Pertanyaan dan Jawaban
Sesi Pertama
Penanya :
Nama : Puspita Sari
NIM : 190105020321
Jelaskan pengertian RCSA, r/led, dan kri ?
Penjawab :
Nama : Shalsabila
Nim : 190105020278
RCSA (Risk Control Self Assessment)Perangkat untuk melakukan penilaian diri sendiri atas
risiko dan kontrol yang ada di unit kerja.
R/LED (Risk/ Loss Event Database)Perangkat yang digunakan untuk mencatat data kejadian
atau kerugian yang disebabkan oleh risiko operasional.
KRI (Key Risk Indicator)Perangkat untuk mengidentifikasi potensi risiko kritikal dengan
memonitor indikator yang berfungsi sebagai sinyal peringatan awal sebelum risiko tersebut
terjadi.
12. Penanya :
Nama : Munawwarah
NIM : 190105020269
alasan mengapa bank menerapkan manajemen risiko operasional di perusahaannya?
Penjawab :
Nama : Nilda Antasa
NIM : 190105020285
Secara komprehensif atau luas ada beberapa alasan bank menerapkan manajemen risiko operasional
antara lain yaitu :* Yang pertama, Bank dituntut menerapkan manajemen risiko operasional yang
lebih sensitif terhadap risiko. Dengan demikian bank mampu secara dini mendeteksi berbagai risiko
operasional yang berpotensi menimbulkan kerugian.* Kedua, Regulator menuntut bank mengelola
risiko operasional bank dari waktu ke waktu secara proaktif. Maksudnya bank dalam mengelola risiko
operasionalnya harus dipikirkan dulu untuk memilih alasan atau tanggapan yang logis sebelum
bertindak mengambil keputusan.* Terakhir, Para pemegang saham bank berekspektasi agar bank
mampu meningkatkan nilai secara kontinyu atau terus menerus. Untuk ini, maka bank dituntut
mampu mengelola risiko operasional dengan baik.
Sesi Pertama
13. Penanya :
Nama : gusti shinta fadella
NIM : 190105020305
apakah risiko operasional yang terjadi merupakan tanggung jawab manajemen
paling atas perusahaan ?
Penjawab :
Nama : Vanessa
NIM : 190105020309
Dalam bidang perbankan biasanya ada pula seorang Chief Financial Officer
(CFO) yang mengelola risiko keuangan. Pada skala menengah terdapat juga risk
manager. Pada skala kecil biasanya tidak ada pejabat resmi yang mengelola.
Risiko ini biasanya dikelola oleh pegawai yang bertugas menangani akuntansi
dan pembukuan bank.
Sesi Pertama
14. Penanya :
Nama : Syaputri Nurul Adila
NIM : 190105020313
Izin bertanya Bagaimana proses control manajemen risiko operasional?
Penjawab :
Nama : nida amelia
NIM : 190105020318
Melalui Dewan Direksi dan Manajemen Senior, Dewan Direksi dan Manajemen Senior
harus bertanggung jawab menciptakan budaya organisasi yang menempatkan
prioritas tinggi pada pengendalian operasional yang efektif dan kepatuhan pada
pengendalian operasional yang sehat. Manajemen risiko operasional sangat efektif
jika budaya bank mendorong standar tingkah laku etis yang tinggi di semua
tingkatan bank. Dewan Direksi dan Manajemen senior harus mempromosikan budaya
organisasi yang membangun melalui tindakan dan kata-kata harapan integritas
untuk semua pegawai dalam melakukan bisnis bank.
Sesi Kedua
15. Penanya :
Nama : Nurul Wafiqoh
NIM : 190105020295
Apa saja proses manajemen risiko dan siapakah yg bertanggung jwb atas risiko operasional?
Penjawab :
Nama : Noor Aisyatur Ridha
NIM : 190105020241
Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada kegiatan
identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal
negatif yang kemungkinan akan menimpa usahakemudian yang bertanggung jwb atas risiko
operasional ialah Tata kelola Manajemen Risiko Operasional Satuan kerja ORM (Operational
Risk Management) yang memiliki garis pelaporan secara langsung kepada Direktur
Manajemen Risiko, bertanggung jawab atas manajemen risiko operasional
Sesi Kedua
16. Penanya :
Nama : Aulia Abdan
NIM : 190105020264
Terdapat empat jenis kejadian risiko operasional berdasarkan frekuensi dan dampaknya, nah yang
paling sering terjadi didalam kejadian resio operasional di masa pandemi yang mana
Penjawab :
Nama : Nur Kholifah
NIM: 190105020311
Secara umum pengelolaan risiko operasional memfokuskan pada dua jenis kejadian, yaitu Low
Frequency/High Impact (LFHI) dan High Frequency/Low Impact (HFLI). LFHI sangat sulit untuk dipahami
dan sangat sulit untuk diantisipasi serta LFHI menimbulkan kerugian yang sangat besar bahkan dapat
menyebabkan kejatuhan suatu bank. Sedangkan HFLI dikelola untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
usaha.Pada umumnya bank kurang memperhatikan kejadian yang sifatnya Low Frequency/Low Impact
(LFLI) karena biaya pengelolaan dan pemantauannya lebih tinggi daripada kerugian yang
ditimbulkannya. Sedangkan High Frequency/High Impact (HFHI) dianggap kurang relevan karena jika
jenis kejadian ini timbul pada bank maka bank tersebut akan jatuh dalam waktu singkat. Dalam hal ini
kerugian yang ada tidak akan dapat diperbaiki dan pengawas bank akan mengambil langkah-langkah
penyehatan bank.
Sesi Kedua