Kelompok 2 membahas tentang pengelolaan dan strategi merek. Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, desain atau kombinasinya yang mengidentifikasi dan membedakan suatu produk. Ada beberapa model ekuitas merek seperti model Aaker yang mengelompokkan ekuitas merek ke dalam brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty. Perusahaan dapat meningkatkan ekuitas merek dengan perluasan merek, portofolio merek, serta mengukur dan men
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi bisnis, termasuk strategi biaya rendah, pembedaan produk, integrasi vertikal dan horizontal, serta berbagai bentuk strategi lainnya seperti penetrasi pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi. Dokumen ini menjelaskan definisi dan contoh penerapan dari masing-masing strategi tersebut dalam konteks manajemen strategis perusahaan.
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
油
PT. Unilever Indonesia dikategorikan sebagai perusahaan global karena (1) memiliki jaringan distribusi dan pasar yang mencakup seluruh dunia, (2) memproduksi berbagai merek global yang diterima di mana-mana, dan (3) memiliki komitmen untuk menciptakan nilai bagi masyarakat di mana pun beroperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang segmentasi pasar demografik dan perilaku. Segmentasi pasar dapat dibagi berdasarkan variabel demografik seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan lokasi geografi. Segmentasi perilaku dapat diukur berdasarkan manfaat yang dicari konsumen, status pengguna, tingkat pemakaian, dan status loyalitas merek. Faktor-faktor demografik dan perilaku konsumen merupakan dasar yang populer untuk membuat segmen pasar.
Merancang & mengelola saluran pemasaranIndra Diputra
油
Dokumen tersebut membahas tentang saluran pemasaran dan distribusi. Secara ringkas, saluran pemasaran adalah kelompok organisasi yang saling bergantung dalam proses menjadikan produk siap untuk digunakan, sedangkan distribusi adalah kegiatan pemasaran untuk memperlancar penyampaian barang dari produsen ke konsumen. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek dalam merancang dan mengelola saluran pemasaran seperti jenis perantara, tingkat sal
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi etika bisnis dan tanggung jawab sosial serta kepentingan menerapkan kode etik bisnis yang jelas dan melakukan pelatihan secara berkala untuk memastikan pemahaman dan penegakannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tantangan manajemen strategis internasional dan komponen-komponen manajemen strategis internasional seperti kompetensi unik, lingkup operasi, penggunaan sumber daya, dan sinergi.
2. Juga membahas tentang menyusun strategi internasional meliputi pernyataan misi, analisis lingkungan dan SWOT, sasaran strategis, dan kerangka kerja pengukuran.
3. Terakh
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganJudianto Nugroho
油
Bab 5 membahas pentingnya pelanggan dan loyalitas pelanggan bagi kesuksesan bisnis. Nilai pelanggan dipengaruhi oleh manfaat dan biaya yang dirasakan dari suatu penawaran. Perusahaan perlu memuaskan pelanggan dengan menghantarkan nilai melalui proposisi nilai dan sistem penghantaran nilai. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas produk dan layanan dan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Manajemen hubungan pel
Studi kasus mengenai penurunan jumlah penumpang bus PO Haryanto Kudus pada tahun 2016-2017. Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan dominan mempengaruhi kepuasan dibanding nilai pelanggan. Perbaikan pelayanan perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
油
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman tenaga kerja, termasuk definisi, sejarah perkembangannya, pentingnya pengelolaan keragaman tenaga kerja bagi manajemen, kinerja organisasi, dan strategi bisnis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tipe-tipe keragaman yang ada di tempat kerja seperti usia, jenis kelamin, ras, agama, dan disabilitas beserta tantangannya dalam pengelolaan keragaman tenaga kerja.
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanSyifa Pratiwi
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan merek dan kemasan, termasuk definisi merek, peran merek, enam tingkat pengertian merek, ruang lingkup penetapan merek, mendefinisikan ekuitas merek, membangun dan mengukur ekuitas merek, serta merencanakan strategi penetapan merek."
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
油
PT. Unilever Indonesia dikategorikan sebagai perusahaan global karena (1) memiliki jaringan distribusi dan pasar yang mencakup seluruh dunia, (2) memproduksi berbagai merek global yang diterima di mana-mana, dan (3) memiliki komitmen untuk menciptakan nilai bagi masyarakat di mana pun beroperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang segmentasi pasar demografik dan perilaku. Segmentasi pasar dapat dibagi berdasarkan variabel demografik seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan lokasi geografi. Segmentasi perilaku dapat diukur berdasarkan manfaat yang dicari konsumen, status pengguna, tingkat pemakaian, dan status loyalitas merek. Faktor-faktor demografik dan perilaku konsumen merupakan dasar yang populer untuk membuat segmen pasar.
Merancang & mengelola saluran pemasaranIndra Diputra
油
Dokumen tersebut membahas tentang saluran pemasaran dan distribusi. Secara ringkas, saluran pemasaran adalah kelompok organisasi yang saling bergantung dalam proses menjadikan produk siap untuk digunakan, sedangkan distribusi adalah kegiatan pemasaran untuk memperlancar penyampaian barang dari produsen ke konsumen. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek dalam merancang dan mengelola saluran pemasaran seperti jenis perantara, tingkat sal
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi etika bisnis dan tanggung jawab sosial serta kepentingan menerapkan kode etik bisnis yang jelas dan melakukan pelatihan secara berkala untuk memastikan pemahaman dan penegakannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tantangan manajemen strategis internasional dan komponen-komponen manajemen strategis internasional seperti kompetensi unik, lingkup operasi, penggunaan sumber daya, dan sinergi.
2. Juga membahas tentang menyusun strategi internasional meliputi pernyataan misi, analisis lingkungan dan SWOT, sasaran strategis, dan kerangka kerja pengukuran.
3. Terakh
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganJudianto Nugroho
油
Bab 5 membahas pentingnya pelanggan dan loyalitas pelanggan bagi kesuksesan bisnis. Nilai pelanggan dipengaruhi oleh manfaat dan biaya yang dirasakan dari suatu penawaran. Perusahaan perlu memuaskan pelanggan dengan menghantarkan nilai melalui proposisi nilai dan sistem penghantaran nilai. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas produk dan layanan dan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Manajemen hubungan pel
Studi kasus mengenai penurunan jumlah penumpang bus PO Haryanto Kudus pada tahun 2016-2017. Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan dominan mempengaruhi kepuasan dibanding nilai pelanggan. Perbaikan pelayanan perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
油
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman tenaga kerja, termasuk definisi, sejarah perkembangannya, pentingnya pengelolaan keragaman tenaga kerja bagi manajemen, kinerja organisasi, dan strategi bisnis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tipe-tipe keragaman yang ada di tempat kerja seperti usia, jenis kelamin, ras, agama, dan disabilitas beserta tantangannya dalam pengelolaan keragaman tenaga kerja.
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanSyifa Pratiwi
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan merek dan kemasan, termasuk definisi merek, peran merek, enam tingkat pengertian merek, ruang lingkup penetapan merek, mendefinisikan ekuitas merek, membangun dan mengukur ekuitas merek, serta merencanakan strategi penetapan merek."
Dokumen tersebut membahas tentang penciptaan ekuitas merek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa branding adalah proses memberikan nilai tambah kepada produk dan layanan dengan membangun pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap merek, serta mengarahkan perilaku mereka untuk mendukung keuntungan perusahaan. Dokumen juga menjelaskan beberapa model pengukuran ekuitas merek dan strategi-strategi pembangunan serta pengelola
Bab 9 membahas pentingnya ekuitas merek bagi perusahaan. Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan produk kepada konsumen, yang tercermin dalam cara berpikir, rasa, dan tindakan konsumen terhadap merek. Ekuitas merek dipengaruhi oleh elemen merek, produk/layanan, dan asosiasi yang diberikan. Perusahaan perlu mengelola ekuitas merek dengan baik untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas konsumen.
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...AndreasPrasetia1
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ekuitas merek dan bagaimana membangun serta memelihara nilai merek.
2. Ada empat pilar ekuitas merek yaitu diferensiasi, relevansi, penghargaan, dan pengetahuan.
3. Studi kasus yang dibahas adalah perluasan merek Corolla ke segmen SUV dengan model Corolla Cross yang mendapatkan sambutan baik dari konsumen.
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)AndreasPrasetia1
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen brand strategis yang terdiri atas 4 tahapan yaitu mengidentifikasi, merencanakan, mengukur, dan mengembangkan brand. Dokumen juga membahas tentang pilihan strategi utama branding seperti pemilihan nama brand, posisi brand, sponsorship brand, dan pengukuran brand equity yang terdiri atas brand asset valutor dan brandZ. Terakhir dibahas cara membangun dan mengelola brand equity dengan brand reinforcement dan brand revitalization.
Bab ini membahas tentang ekuitas merek dan bagaimana membangun serta mengukurnya. Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan produk akibat pengenalan dan preferensi konsumen terhadap merek tertentu. Untuk membangun ekuitas merek diperlukan pilihan elemen merek, pemasaran yang komprehensif, serta asosiasi sekunder yang mendukung. Pengukuran ekuitas merek dapat dilakukan dengan beberapa model seperti model Aaker dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen brand strategis yang terdiri atas 4 tahapan yaitu mengidentifikasi, merencanakan, mengukur, dan mengembangkan brand. Dokumen juga membahas tentang pemilihan nama brand, posisi brand, sponsorship brand, komponen brand equity, cara mengukur nilai brand, serta studi kasus tentang Coca Cola yang memperkenalkan formula baru yang menuai protes konsumen.
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam PerusahaanArdiansah Danus
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan merek oleh Public Relations di organisasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya memiliki merek yang kuat untuk organisasi, faktor-faktor yang membentuk citra merek, dan bagaimana Public Relations dapat membangun, memperkuat, atau membangun kembali suatu merek. Studi kasus PT Sinar Sosro juga digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana merek dapat dibangun
1) Dokumen ini membahas pengaruh kepercayaan merek (trust in a brand) terhadap loyalitas merek (brand loyalty) pada konsumen teh botol Sosro di Depok.
2) Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik konsumen-merek, serta variabel terikat yaitu loyalitas merek.
3) Metode penelitian menggunakan kuesioner tertutup kepada 30 respon
Analisa brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan samsung tugas v...rinarosmarina
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis brand equity dan komunikasi pemasaran pada perusahaan Samsung. Brand equity diukur melalui 5 dimensi yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, dan aset merek lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Samsung memiliki brand equity yang kuat khususnya pada dimensi terdapatnya alasan untuk membeli berbagai seri smartphone dengan spesifikasi berbeda. Untuk mempertahankan brand equity, saran yang diberikan adalah
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
1. Kelompok 2
Anggota:
Jessaya Haryadi Harahap
Witsqo Fulkiasfari I
Nurfitri Ayu Puspitasari
Debby Syavira A
Erick C. H. Sianipar
Mengelola Merek
2. MEREK
Apa itu merek?
- Nama, istilah, tanda, lambang, desain atau
kombinasinya
Peran merek?
-Menyederhanakan penanganan dan penulusuran
produk
-Membantu mengatur catatan persediaan
-Perlindungan hukum kepada perusahaan
3. 6 Tingkat Pengertian Merek
6. Pemakai
5. Kepribadian
4. Budaya
3. Nilai
2. Manfaat
1. Atribut
10. Brand Equity
Brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat
menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri
yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap
barang atau jasa yang dijual.
12. Model Aaker (Kekuatan
Merek/Brand Equity)
Ekuitas merek sebagai kesadaran merek,
loyalitas merek,
dan asosiasi merek yang bersama-sama
menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk
atau jasa.
13. Model Aaker (2)
Brand equity dikelompokkan ke dalam 5
kategori:
Brand Awareness
Kesanggupan seorang pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merk merupakan bagian dari
kategori/produk tertentu.
15. Tingkatan Brand Awareness (2)
Unaware of Brand
Konsumen tidak menyadari akan adanya suatu
merek.
Brand Recognition
Tingkatan paling rendah dari awareness
seseorang. Pada saat seorang pembeli memilih
suatu merek pada saat melakukan pembelian.
16. Tingkatan Brand Awareness (3)
Brand Recall
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan
pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merek tertentu dalam suatu kelas produk.
Top Of Mind
Merek produk yang pertama kali disebutkan oleh
konsumen secara spontan dan meminta tempat
khusus/istimewa dibenak konsumen. Merek tersebut
menjadi pimpinan dalam benak konsumen tersebut
dibandingkan nama merek-merek lain.
18. Cara Mengukur Awareness (2)
Recall
Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika
ditanya merek apa saja yang diingat.
Recognition
Seberapa jauh konsumen dapat mengenali
merek tersebut termasuk dalam kategori/produk
tertentu.
19. Cara Mengukur Awareness (3)
Purchase
Seberapa jauh konsumen akan memasukkan
suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika
akan membeli produk/layanan.
Consumption
Seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu
merek ketika sedang menggunakan
produk/layanan pesaing.
20. Model Aaker (3)
Perceived Quality
Persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas
atau jasa layanan dengan maksud yang diharapkan
konsumen.
21. Model Aaker (4)
Brand Association
Segala Kesan yang muncul di benak konsumen yang
terkait dengan ingatan mengenai suatu merk.
22. Model Aaker (5)
Brand Loyalty
Ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah
merek.
Brand Assets
Hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori
diatas tetapi turut membangun brand equity.
28. Membangun Ekuitas Merek
Penggerak Ekuitas Merek:
1. Identitas merek yang membentuk merek.
Contoh : Telkomsel meraih 5 penghargaan
pada acara XL FORTUNE.
.
29. Membangun Ekuitas Merek (2)
2. Produk / Jasa serta semua kegiatan pemasaran dan
program pemasaran pendukung.
Contoh : Keripik Maicih, terkenal karena tingkatan
level pedasnya yang bermacam-macam
30. Membangun Ekuitas Merek (3)
3. Menghubungkan merek dengan entitas lain.
Contoh : Mobil Mercedes Benz, orang beranggapan
bahwa mobil tersebut mobil yang kuat. Seakan-
akan mewakili negara pembuatnya, Jerman.
31. Memilih Elemen Merek
Elemen Merek adalah alat pemberi nama dagang
yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan
merek.
Ada 6 Kriteria Pilihan Elemen Merek:
1. Dapat diingat
2. Berarti
3. Dapat disukai
4. Dapat ditransfer
5. Dapat disesuaikan
6. Dapat dilindungi
38. Mengukur Ekuitas Merek
Jenis pendekatan untuk mengukur ekuitas merek
Pendekatan Tidak Langsung
Pendekatan Langsung
Menilai dari ekuitas
merek yang potensial
dari struktur
pengetahuan konsumen
Menilai dampak real
dari pengetahuan pasar
tentang merek
40. 1. Audit Merek
Sederet prosedur yang berfokus pada pada konsumen
untuk menilai kesehatan merek, mengungkap
sumber ekuitas mereknya, dan menyarankan cara
untuk meningkatkan dan mengangkat ekuitas
mereknya. Dari perspektif perusahaan, ia perlu
memahami persis apa yang ditawarkan produk dan
jasa sekarang kepada konsumen dan bagaimana
dipasarkan dan diberi merek. Dari k perspektif
konsumen, perlu disingkapkan makna sejati dari
merek dan produk bagi konsumen.
Inventori merek
Tujuannya
memberikan
informasi yang
komprehensif
tentang cara produk
dan jasa yang dijual
Penjelajahan merek
Riset yang dilakukan
untuk memahami
pandangan
konsumen tentang
merek dan sumber
ekuitasnya
41. 2. Penelusuran Merek
Studi mengumpulkan data kuantitatif yang
dilakukan secara rutin oleh perusahaan, didata
dari konsumen, guna memberikan informasi
tentang bagaimana kinerja merek dan program
pemasarannya di aspek-aspek pentingnya. Studi
penelusuran merupakan sarana memahami
dimana, berapa banyak dan dengan cara apa
nilai merek diciptakan. Studi-studi ini menjalankan
satu fungsi penting bagi para manajer dengan
memberikan informasi penting yang konsisten
untuk mempermudah pengambilan keputusan
dari hari ke hari.
42. 3. Valuasi Merek
Pekerjaan mengestimasi seberapa berharganya
nilai tambah yang didapat konsumen dengan
membeli barang atau jasaNo Brand Brand Value ($ Million)
1 Coca Cola 71.861
2 IBM 69.905
3 Microsoft 59.087
4 Google 55.317
5 GE 42.808
6 McD 35.593
7 Intel 35.217
8 Apple 33.492
9 Disney 29.018
10 HP 23.479
44. Mengelola Ekuitas Merek
Penguatan merek merupakan upaya pengelolaan dengan seksama
dari merek sehingga nilai ekuitasnya tidak menyusut. Ekuitas merek
diperkuat dengan tindakan pemasaran yang konsisten dengan
menyampaikan arti suatu merek dalam hal :
(1) produk apa yang dipresentasikan oleh merek, apa manfaat yang
diberikan dan kebutuhan apa yang dipenuhi,
(2) bagaimana merek membuat produk menjadi unggul, disukai dan
unik harus berada pada pikiran konsumen.
45. Mengelola Ekuitas Merek (2)
Revitalisasi merek merupakan penguatan kembali posisi merek
yang telah mengalami masa-masa sulit dalam lingkungan pasar.
Tindakan revitalisasi disebabkan adanya perubahan selera dan
preferensi konsumen, munculnya pesaing dan baru serta semua
perkembangan yang terjadi yang mempengaruhi peruntungan merek
dalam lingkungan pasar.
Langkah pertama yang dilakukan dalam merevitalisasi merek adalah
memahami sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa
dipakai. Lalu memutuskan apakah perusahaan akan
mempertahankan positioning yang sama atau menciptakan
positioning baru.
52. Perluasan merek
Salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh pemasar, yaitu mengeluarkan inovasi
produk, dan inovasi produk yang dibuat
memiliki merek yang tipikal dengan
produk induk.
53. Keuntungan perluasan merek
Meningkatkan Peluang Keberhasilan Produk Baru
Dengan perluasan merek, konsumen bisa menarik
kesimpulan dan menciptakan harapan pada produk
baru yang didasari oleh apa yang sudah mereka
ketahui tentang merek induk itu sendiri dan sejauh
mana mereka merasa informasi ini relevan dengan
produk baru.
Efek Umpan Balik Positif
Perluasan merek dapat membantu mengklarifikasikan arti
dari sebuah merek dan nilai merek intinya.
54. Kerugian perluasan pasar
Terjadi dilusi merek
Perluasan merek yang tidak tepat dapat membuat
konsumen kurang memikirkan merek, artinya perluasan
produk kurang spesifik.
Kegagalan produk
Perluasan merek dalam menginovasi produk pastinya
menjanjikan sesuatu sesuai dengan produk
sebelumnya. Tidak terpenuhinya janji tersebut dapat
mengarahkan nilai publisitas yang negatif.
Terjadi kanibalisasi merek induk
Jika sebuah merek dilakukan perluasan tanpa
perhitungan yang tepat akan terjadi kanibalisasi dari
merek yang diperluas dan merek induk.
55. Portofolio merek
Portofolio Merek adalah kumpulan semua merek
dan lini merek yang ditawarkan perusahaan
tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau
segmen pasar tertentu.
Alasan memperkenalkan multi merek dalam
sebuah kategori:
1. Memperbanyak ketersediaan rak dan
ketergantungan pengecer dalam toko
2. Menarik konsumen yang mencari varietas yang
mungkin sebaliknya beralih ke merek lain
3. Meningkatkan persaingan internal dalam
perusahaan
4. menghasilkan skala ekonomi dalam penjualan
iklan, perdagangan, dan distribusi fisik.