際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Pertemuan
FARAMADHANTI
UNIVERSITAS GUNADARMA
5
Logika Orde Pertama
FARAMADHANTI
 1. Pengenalan logika orde pertama
 2. Sintak dan semantik logika orde pertama
 3. Penggunaan logika orde pertama
 4. Rekayasa pengetahuan pada logika orde pertama
 5. Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde
Pertama
 6. Unifikasi dan Lifting
 7. Forward dan Backward Chaining
 8. Resolusi
FARAMADHANTI
Pengenalan logika orde
pertama
FARAMADHANTI
Penjelasan
 First order logic adalah sebuah bahasa formal yang digunakan di
ilmu matematika, philosophy, bahasa dan ilmu computer. Disebut
juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk
merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan
dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat memberikan
representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well
form). Dengan menggunakan logika predikat ini, untuk pertama
kalinya, para ahli-ahli logika bisa memberikan quantifier yang cukup
umum untuk merepresentasikan semua argumen yang terdapat
pada natural language.
FARAMADHANTI
Sintak dan semantik logika
orde pertama
FARAMADHANTI
1. Models for first-order
logic
 Setiap model menghubungkan kosa kata dari
kalimat logis ke elemen dunia yang mungkin,
sehingga kebenaran dari setiap kalimat bisa
ditentukan. Jadi, model simbol proposisi
proporsional link proposisi untuk standar nilai
kebenaran Model untuk logika orde pertama
jauh lebih menarik.
FARAMADHANTI
Simbol dan interpretasi
 Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan
atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat
menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan
(dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal
sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi
hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu
objek (karya seni, ujaran, dll) cukup jelas maknanya, objek tersebut
tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi
sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang
berlangsung atau hasilnya
FARAMADHANTI
Tujuan interpretasi
 untuk meningkatkan pengertian, tapi kadang,
seperti pada propaganda atau cuci otak,
tujuannya justru untuk mengacaukan
pengertian dan membuat kebingungan.
FARAMADHANTI
Istilah, kalimat atomic
 Proposisi atomik ~> proposisi yang hanya
terdiri atas satu peryataan dan mengacu
kepada nama diri atau juka menggunakan kata
ganti, maka akan menggunakan penunjuk ini
atau itu.
 Contoh :
 Kevin Prasetyo adalah mahasiswa Komunikasi
Universitas Gunadarma.
 Orang ini adalah pencopet
FARAMADHANTI
kalimat kompleks
 Kalimat kompleks adalah kalimat yang
memiliki lebih dari satu struktur dan satu
verba utama karena di dalam kalimat ini
terkandung lebih dari satu aksi (Predikat),
peristiwa, atau keadaan.
 Macam-macam kalimat kompleks:
 Kalimat Komplek Paratatik
 Kalimat Kompleks Hipotaktik
FARAMADHANTI
quantifier
 kata atau kelompok kata yang digunakan untuk
menyatakan jumlah (how many atau how much).
 Bentuk quantifier mungkin simple, hanya terdiri dari
satu kata (contoh: few, little, many), atau complex,
berupa frasa (contoh: a lot of, none of, a couple of).
 Quantifier umumnya digunakan sebagai determiner
yang berfungsi membatasi noun. Posisinya di
depannoun membentuk noun phrase. Namun,
quantifier dapat pula berdiri sendiri sebagai pronoun,
tepatnya indefinite pronoun.
FARAMADHANTI
Penggunaan logika orde
pertama
FARAMADHANTI
Assertion dan query
 ssertion adalah Domain constraint dan Referential
integrity constraint. Assertion digunakan untuk
mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai
dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur,
assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa
dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang
menuntut perubahan struktur basis data. Pada
beberapa basis data penggunaan kunci primer dan
kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas
data. Tetapi pada beberapa kasus basis data
diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang
lebih baik
FARAMADHANTI
Kinship Domain
 roses pengambilan pada percobaan
sebelumnya ditentukan oleh dua faktor:
himpunan untuk verifikasi dan struktur
domain yang diaktualisasikan oleh tugas dan
kriteria. Tujuan dari bagian ini adalah untuk
menyelidiki sejauh mana prinsip-prinsip model
sebelumnya dapat digeneralisasikan ke
domain lain yang tidak diorganisasikan secara
hierarkis
FARAMADHANTI
Rekayasa pengetahuan pada
logika orde pertama
FARAMADHANTI
 Dalam akuisisi pengetahuan, perekayasa
(engineer) bertindak sebagai jembatan antara
pakar (expert) dengan basis pengetahuan.
Perekayasa mendapatkan pengetahuan dari
pakar, dan bersamanya menaruhnya
pengetahuan tersebut dalam basis
pengetahuan.
FARAMADHANTI
Ada beberapa cara untuk
melakukan akuisisi
pengetahuan
 Yang pertama adalah dengan cara manual
 Cara yang kedua adalah cara semi-otomatik
 Sementara yang ketiga adalah cara otomatik
FARAMADHANTI
Logika proposisi vs. Inferensi
Logika Orde
FARAMADHANTI
Logika proposisi vs. Inferensi
Logika Orde Pertama
 Setiap manusia pasti mati. Karena Sayuti
adalah manusia, maka dia pastimati.
 Secara intuisi kalimattersebut bernilai Benar.
Berdasarkan logika proposisi kalimat tersebut
dapat disimbolkan sebagai:
 p : Setiap manusia pasti mati
 q : Sayuti adalah manusia
 r : Sayuti pasti mati
FARAMADHANTI
 Buktikan bahwa Setiap manusia pasti mati.
Sayuti adalah manusia, Karenanya Sayuti pasti
mati.
 Jawab:
FARAMADHANTI
 Logika First-Order (Kalkulus Predikat). Maka
dapat didefinisikan bahwa Logika First-Order
adalah
 perluasan dari konsep Logika Proposisi untuk
mengatasi permasalahan yang tidak dapat
dipecahkan
 melalui kerangka berfikir Logika Proposisi
dengan penambahan 3 komponen logika
yaitu: Term
 (suku), Predicate dan Quantifier.
FARAMADHANTI
Pembuktian pada Logika First-Order
Misal dideklarasikan predikat berikut:
 MAN(x) :x adalah manusia
 MORTAL(x) :x pasti mati
 Maka pernyataan pada soal menjadi:
 P1 :(x) (MAN(x) MORTAL(x))
 P2 :MAN(Sayuti)
 Untuk membuktikan bahwa kesimpulan Sayuti pasti matiharus dibuktian bahwa MORTAL(Sayuti)
 adalah konsekuensi logis dari P1dan P2. Maka;
 Dilakukan pembuktian langsung:
 P1P2 : (x) (MAN(x) MORTAL(x)) MAN(Sayuti)
 Karena (MAN(x) MORTAL(x)) bernilai Benar untuk semua x maka;
 (MAN(Sayuti) MORTAL(Sayuti)) juga Benar
 (x) (MAN(x)MORTAL(x))
 MAN(Sayuti)
 (MAN(Sayuti)MORTAL(Sayuti))
 MORTAL(Sayuti)
 Premis P1
 Premis P2
 Langkah 1 dan 2
 P1: x Sayuti
FARAMADHANTI
Unifikasi dan Lifting
FARAMADHANTI
 Usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi
menjadi identik (mempersatukan keduanya)
dengan mencari substitusi-substitusi tertentu
untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi
mereka tersebut
 Suatu substitusi (substitution) adalah suatu
himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah,
tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu
istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi
Prolog, adalah mekanisme unifikasi.
FARAMADHANTI
Aturan-aturan unifikasi :
 Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik.
 Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar.
 Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah
menjadi terikat kepada konstanta.
 Sebuah peubah tak terikat diperssatukan dengan sebuah peubah terikat.
 Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan
pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik.
 Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi
terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat
ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
 Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui
pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
FARAMADHANTI
Forward dan Backward
Chaining
FARAMADHANTI
 Metode forward chaining dan backward chaining
merupakan dua teknik penalaran yang biasa digunakan
dalam sistem pakar. Metode backward chaining adalah
pelacakan kebelakang yang memulai penalarannya dari
kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan
hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta
yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa
tersebut. Sedangkan metode forward chaining adalah
pelacakan ke depan yang memulai dari sekumpulan
fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan
dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan.
FARAMADHANTI
Resolusi
FARAMADHANTI
 Pendekatan resolusi menghasilkan klausa-klausa
baru dari sebuah himpunan inisial. Implementasi
resolusi mempunyai tujuan untuk mengembangkan
suatu prosedur sistematis pada sebuah basis data,
dimana wffs-nya tidak memuaaskan, dengan kata
lain tidak ada interpretasi wffs yang masuk akal.
Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
mengonversi pernyataan dalam basis data logika
dan hipotesis ke dalam bentuk klausa (clause) yang
melibatkan disjungsi literal.
Ad

Recommended

Logika predikat. logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate ca...
Logika predikat. logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate ca...
MuhammadFajarB1
Pertemuan 06 Logic dan Learning Method
Pertemuan 06 Logic dan Learning Method
Endang Retnoningsih
Bab 1 (1)
Bab 1 (1)
The Viking Dead
01. pengenalan logika matematika
01. pengenalan logika matematika
Himawan Aditya
Logika matematika
Logika matematika
rukmono budi utomo
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Topan Helmi Nicholas
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Eman Mendrofa
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Adie Suryadi
Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika Informatika
Zezen Wahyudin
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Anisa Maulina
Materi Matematika
Materi Matematika
Atikarani Noer Saleha
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Ilyas Ilyas Mo
Fuzzy logic
Fuzzy logic
Andri Movic
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
julyrusiani
Penalaran Dalam Matematika
Penalaran Dalam Matematika
NoraCantika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
sintia 67
AI
AI
Topan Helmi Nicholas
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Nurul Mocymocy Nacava
6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
1-Logika.pdf
1-Logika.pdf
PubgMobile426849
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Endang Retnoningsih
Bab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat Deklaratif
Mustahal SSi
Makalah logika informatika
Makalah logika informatika
Cidals Ferry
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
KakBian
Model analisis wacana
Model analisis wacana
syifa atiqah
Model Analisis Wacana
Model Analisis Wacana
analisis wacana
Tugas1
Tugas1
deavalentin
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
icha644480

More Related Content

What's hot (10)

Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika Informatika
Zezen Wahyudin
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Anisa Maulina
Materi Matematika
Materi Matematika
Atikarani Noer Saleha
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Ilyas Ilyas Mo
Fuzzy logic
Fuzzy logic
Andri Movic
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
julyrusiani
Penalaran Dalam Matematika
Penalaran Dalam Matematika
NoraCantika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
sintia 67
AI
AI
Topan Helmi Nicholas
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Nurul Mocymocy Nacava
Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika Informatika
Zezen Wahyudin
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Anisa Maulina
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Ilyas Ilyas Mo
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
julyrusiani
Penalaran Dalam Matematika
Penalaran Dalam Matematika
NoraCantika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
Ppt singkat penalaran dalam matematika
sintia 67
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Nurul Mocymocy Nacava

Similar to Materi 5 (10)

6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
1-Logika.pdf
1-Logika.pdf
PubgMobile426849
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Endang Retnoningsih
Bab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat Deklaratif
Mustahal SSi
Makalah logika informatika
Makalah logika informatika
Cidals Ferry
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
KakBian
Model analisis wacana
Model analisis wacana
syifa atiqah
Model Analisis Wacana
Model Analisis Wacana
analisis wacana
Tugas1
Tugas1
deavalentin
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
icha644480
6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Endang Retnoningsih
Bab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat Deklaratif
Mustahal SSi
Makalah logika informatika
Makalah logika informatika
Cidals Ferry
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
Materi artificial inteligen tree dan graph.pptx
KakBian
Model analisis wacana
Model analisis wacana
syifa atiqah
Model Analisis Wacana
Model Analisis Wacana
analisis wacana
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
1. Hubungan bahasa dengan metafisika, epistemologi, & Logika.pptx
icha644480
Ad

Materi 5

  • 1. PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS Pertemuan FARAMADHANTI UNIVERSITAS GUNADARMA 5 Logika Orde Pertama
  • 2. FARAMADHANTI 1. Pengenalan logika orde pertama 2. Sintak dan semantik logika orde pertama 3. Penggunaan logika orde pertama 4. Rekayasa pengetahuan pada logika orde pertama 5. Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde Pertama 6. Unifikasi dan Lifting 7. Forward dan Backward Chaining 8. Resolusi
  • 4. FARAMADHANTI Penjelasan First order logic adalah sebuah bahasa formal yang digunakan di ilmu matematika, philosophy, bahasa dan ilmu computer. Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form). Dengan menggunakan logika predikat ini, untuk pertama kalinya, para ahli-ahli logika bisa memberikan quantifier yang cukup umum untuk merepresentasikan semua argumen yang terdapat pada natural language.
  • 5. FARAMADHANTI Sintak dan semantik logika orde pertama
  • 6. FARAMADHANTI 1. Models for first-order logic Setiap model menghubungkan kosa kata dari kalimat logis ke elemen dunia yang mungkin, sehingga kebenaran dari setiap kalimat bisa ditentukan. Jadi, model simbol proposisi proporsional link proposisi untuk standar nilai kebenaran Model untuk logika orde pertama jauh lebih menarik.
  • 7. FARAMADHANTI Simbol dan interpretasi Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu objek (karya seni, ujaran, dll) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasilnya
  • 8. FARAMADHANTI Tujuan interpretasi untuk meningkatkan pengertian, tapi kadang, seperti pada propaganda atau cuci otak, tujuannya justru untuk mengacaukan pengertian dan membuat kebingungan.
  • 9. FARAMADHANTI Istilah, kalimat atomic Proposisi atomik ~> proposisi yang hanya terdiri atas satu peryataan dan mengacu kepada nama diri atau juka menggunakan kata ganti, maka akan menggunakan penunjuk ini atau itu. Contoh : Kevin Prasetyo adalah mahasiswa Komunikasi Universitas Gunadarma. Orang ini adalah pencopet
  • 10. FARAMADHANTI kalimat kompleks Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan. Macam-macam kalimat kompleks: Kalimat Komplek Paratatik Kalimat Kompleks Hipotaktik
  • 11. FARAMADHANTI quantifier kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah (how many atau how much). Bentuk quantifier mungkin simple, hanya terdiri dari satu kata (contoh: few, little, many), atau complex, berupa frasa (contoh: a lot of, none of, a couple of). Quantifier umumnya digunakan sebagai determiner yang berfungsi membatasi noun. Posisinya di depannoun membentuk noun phrase. Namun, quantifier dapat pula berdiri sendiri sebagai pronoun, tepatnya indefinite pronoun.
  • 13. FARAMADHANTI Assertion dan query ssertion adalah Domain constraint dan Referential integrity constraint. Assertion digunakan untuk mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data. Pada beberapa basis data penggunaan kunci primer dan kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas data. Tetapi pada beberapa kasus basis data diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang lebih baik
  • 14. FARAMADHANTI Kinship Domain roses pengambilan pada percobaan sebelumnya ditentukan oleh dua faktor: himpunan untuk verifikasi dan struktur domain yang diaktualisasikan oleh tugas dan kriteria. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menyelidiki sejauh mana prinsip-prinsip model sebelumnya dapat digeneralisasikan ke domain lain yang tidak diorganisasikan secara hierarkis
  • 16. FARAMADHANTI Dalam akuisisi pengetahuan, perekayasa (engineer) bertindak sebagai jembatan antara pakar (expert) dengan basis pengetahuan. Perekayasa mendapatkan pengetahuan dari pakar, dan bersamanya menaruhnya pengetahuan tersebut dalam basis pengetahuan.
  • 17. FARAMADHANTI Ada beberapa cara untuk melakukan akuisisi pengetahuan Yang pertama adalah dengan cara manual Cara yang kedua adalah cara semi-otomatik Sementara yang ketiga adalah cara otomatik
  • 18. FARAMADHANTI Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde
  • 19. FARAMADHANTI Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde Pertama Setiap manusia pasti mati. Karena Sayuti adalah manusia, maka dia pastimati. Secara intuisi kalimattersebut bernilai Benar. Berdasarkan logika proposisi kalimat tersebut dapat disimbolkan sebagai: p : Setiap manusia pasti mati q : Sayuti adalah manusia r : Sayuti pasti mati
  • 20. FARAMADHANTI Buktikan bahwa Setiap manusia pasti mati. Sayuti adalah manusia, Karenanya Sayuti pasti mati. Jawab:
  • 21. FARAMADHANTI Logika First-Order (Kalkulus Predikat). Maka dapat didefinisikan bahwa Logika First-Order adalah perluasan dari konsep Logika Proposisi untuk mengatasi permasalahan yang tidak dapat dipecahkan melalui kerangka berfikir Logika Proposisi dengan penambahan 3 komponen logika yaitu: Term (suku), Predicate dan Quantifier.
  • 22. FARAMADHANTI Pembuktian pada Logika First-Order Misal dideklarasikan predikat berikut: MAN(x) :x adalah manusia MORTAL(x) :x pasti mati Maka pernyataan pada soal menjadi: P1 :(x) (MAN(x) MORTAL(x)) P2 :MAN(Sayuti) Untuk membuktikan bahwa kesimpulan Sayuti pasti matiharus dibuktian bahwa MORTAL(Sayuti) adalah konsekuensi logis dari P1dan P2. Maka; Dilakukan pembuktian langsung: P1P2 : (x) (MAN(x) MORTAL(x)) MAN(Sayuti) Karena (MAN(x) MORTAL(x)) bernilai Benar untuk semua x maka; (MAN(Sayuti) MORTAL(Sayuti)) juga Benar (x) (MAN(x)MORTAL(x)) MAN(Sayuti) (MAN(Sayuti)MORTAL(Sayuti)) MORTAL(Sayuti) Premis P1 Premis P2 Langkah 1 dan 2 P1: x Sayuti
  • 24. FARAMADHANTI Usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi mereka tersebut Suatu substitusi (substitution) adalah suatu himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah, tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi Prolog, adalah mekanisme unifikasi.
  • 25. FARAMADHANTI Aturan-aturan unifikasi : Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik. Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar. Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah menjadi terikat kepada konstanta. Sebuah peubah tak terikat diperssatukan dengan sebuah peubah terikat. Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik. Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat ke atom yang sama (peubah atau konstanta). Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
  • 27. FARAMADHANTI Metode forward chaining dan backward chaining merupakan dua teknik penalaran yang biasa digunakan dalam sistem pakar. Metode backward chaining adalah pelacakan kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa tersebut. Sedangkan metode forward chaining adalah pelacakan ke depan yang memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan.
  • 29. FARAMADHANTI Pendekatan resolusi menghasilkan klausa-klausa baru dari sebuah himpunan inisial. Implementasi resolusi mempunyai tujuan untuk mengembangkan suatu prosedur sistematis pada sebuah basis data, dimana wffs-nya tidak memuaaskan, dengan kata lain tidak ada interpretasi wffs yang masuk akal. Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengonversi pernyataan dalam basis data logika dan hipotesis ke dalam bentuk klausa (clause) yang melibatkan disjungsi literal.