Modul ini membahas konsep dasar tentang sifat termal zat dan panas. Sifat termal zat meliputi temperatur, hukum termodinamika, dan pemuaian zat. Panas dijelaskan sebagai energi yang berpindah karena perbedaan suhu, dan dapat dipindahkan melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Perubahan fase zat juga melibatkan panas laten.
Dokumen ini membahas tentang materi usaha dalam fisika. Usaha didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Secara matematis, usaha didefenisikan sebagai hasil kali komponen gaya searah dengan perpindahan. Dokumen ini juga membahas rumus dan satuan usaha serta memberikan contoh soal untuk menghitung besaran usaha.
1) Analisis capaian pembelajaran mata pelajaran IPA di SMPI 1 Sukorejo mencakup 11 elemen pembelajaran yang meliputi klasifikasi makhluk hidup, zat dan perubahan, atom dan sel, sistem organ tubuh, ekologi, pewarisan sifat, bioteknologi, fisika, listrik dan magnet, serta struktur bumi.
RPP IPA KELAS 7 Bab 2.klasifikasi makhluk hidupsajidintuban
油
RPP ini membahas pembelajaran klasifikasi makhluk hidup untuk siswa kelas 7 SMPN 1 Bancar. Materi pembelajaran meliputi pengenalan makhluk hidup dan benda tak hidup, ciri-ciri makhluk hidup, dan klasifikasi makhluk hidup. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi, eksperimen, dan discovery learning.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya dan sifat-sifatnya, meliputi pengertian cahaya, sumber cahaya, benda gelap, sifat-sifat cahaya seperti merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Juga dibahas proses melihat benda dan alat-alat yang memanfaatkan cahaya.
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpaini01011990
油
Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan pengukuran serta alat-alat ukur yang terkait. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan satuan adalah standar untuk mengukur besaran tertentu. Dokumen ini menjelaskan besaran pokok, turunan, dan satuan internasional yang digunakan untuk mengukur panjang, massa, waktu, suhu dan besaran fisika lainnya. Alat ukur yang dise
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
油
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton beserta contoh penerapannya, serta berbagai jenis gaya seperti gaya normal, berat, dan gesekan. Secara khusus dijelaskan rumus dan konsep dasar ketiga hukum Newton tentang gerak, serta hubungan antara gaya, massa dan percepatan.
BAB 1 menjelaskan sifat fisika dan kimia zat, dengan contoh sifat fisika seperti perubahan wujud dan kelarutan, sedangkan contoh sifat kimia seperti mencegah karat dan memadamkan api. BAB 2 membahas perbedaan antara perubahan fisika yang tidak menghasilkan zat baru dengan perubahan kimia yang justru menghasilkan zat baru. BAB 3 menjelaskan tentang pemisahan campuran berdasarkan s
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docxEnzhoKimmy
油
Modul ini membahas tentang materi unsur, senyawa, dan campuran. Modul ini menjelaskan tentang kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, tujuan pembelajaran, indikator capaian, dan kegiatan pembelajaran untuk sub bab tentang unsur dan senyawa. Modul ini juga menyertakan rubrik asesmen untuk menilai profil pelajar dan pengetahuan siswa.
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
油
Dokumen tersebut membahas tentang gerak, yang didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dari titik acuannya. Ada beberapa jenis gerak berdasarkan lintasannya, seperti gerak lurus, parabola, dan melingkar. Gerak dibedakan menjadi gerak nyata dan semu. Komponen gerak meliputi jarak, perpindahan, kelajuan, dan percepatan. Ada pula rumus-rumus yang terkait dengan komponen gerak tersebut.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat sementara, sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda dan bersifat permanen. Contoh perubahan fisika adalah pelelehan es, penguapan air, dan pelarutan gula, sedangkan contoh perubahan kimia adal
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika dan perpindahan panas, mencakup definisi perpindahan panas, prinsip-prinsip konduksi, konveksi, dan radiasi, serta sistem satuan yang digunakan.
RPP IPA KELAS 7 Bab 2.klasifikasi makhluk hidupsajidintuban
油
RPP ini membahas pembelajaran klasifikasi makhluk hidup untuk siswa kelas 7 SMPN 1 Bancar. Materi pembelajaran meliputi pengenalan makhluk hidup dan benda tak hidup, ciri-ciri makhluk hidup, dan klasifikasi makhluk hidup. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi, eksperimen, dan discovery learning.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya dan sifat-sifatnya, meliputi pengertian cahaya, sumber cahaya, benda gelap, sifat-sifat cahaya seperti merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Juga dibahas proses melihat benda dan alat-alat yang memanfaatkan cahaya.
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpaini01011990
油
Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan pengukuran serta alat-alat ukur yang terkait. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan satuan adalah standar untuk mengukur besaran tertentu. Dokumen ini menjelaskan besaran pokok, turunan, dan satuan internasional yang digunakan untuk mengukur panjang, massa, waktu, suhu dan besaran fisika lainnya. Alat ukur yang dise
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
油
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton beserta contoh penerapannya, serta berbagai jenis gaya seperti gaya normal, berat, dan gesekan. Secara khusus dijelaskan rumus dan konsep dasar ketiga hukum Newton tentang gerak, serta hubungan antara gaya, massa dan percepatan.
BAB 1 menjelaskan sifat fisika dan kimia zat, dengan contoh sifat fisika seperti perubahan wujud dan kelarutan, sedangkan contoh sifat kimia seperti mencegah karat dan memadamkan api. BAB 2 membahas perbedaan antara perubahan fisika yang tidak menghasilkan zat baru dengan perubahan kimia yang justru menghasilkan zat baru. BAB 3 menjelaskan tentang pemisahan campuran berdasarkan s
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docxEnzhoKimmy
油
Modul ini membahas tentang materi unsur, senyawa, dan campuran. Modul ini menjelaskan tentang kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, tujuan pembelajaran, indikator capaian, dan kegiatan pembelajaran untuk sub bab tentang unsur dan senyawa. Modul ini juga menyertakan rubrik asesmen untuk menilai profil pelajar dan pengetahuan siswa.
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
油
Dokumen tersebut membahas tentang gerak, yang didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dari titik acuannya. Ada beberapa jenis gerak berdasarkan lintasannya, seperti gerak lurus, parabola, dan melingkar. Gerak dibedakan menjadi gerak nyata dan semu. Komponen gerak meliputi jarak, perpindahan, kelajuan, dan percepatan. Ada pula rumus-rumus yang terkait dengan komponen gerak tersebut.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat sementara, sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda dan bersifat permanen. Contoh perubahan fisika adalah pelelehan es, penguapan air, dan pelarutan gula, sedangkan contoh perubahan kimia adal
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika dan perpindahan panas, mencakup definisi perpindahan panas, prinsip-prinsip konduksi, konveksi, dan radiasi, serta sistem satuan yang digunakan.
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar tentang temperatur, skala temperatur, kalor, dan teori kinetik gas.
2. Temperatur adalah ukuran derajat panas suatu benda, sedangkan kalor adalah energi termal yang mengalir dari benda panas ke dingin.
3. Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerak acak molekulnya.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Secara singkat, dokumen menjelaskan konsep suhu dan kalor serta cara mengukur suhu dengan termometer. Selanjutnya dibahas mengenai jenis-jenis perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi beserta rumus-rumus yang terkait.
際際滷 tersebut merupakan tugas mata kuliah Fisika Dasar, mohon maaf kalau ada banyak kesalahan di pengerjaan soal.
Siti Nurjanah, Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang
Dokumen tersebut membahas tentang konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor, termasuk pengukuran suhu, pengaruh kalor terhadap zat, jenis kalor, perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi, serta asas Black.
1. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, diukur menggunakan termometer. Terdapat beberapa skala pengukuran suhu seperti Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
2. Kalor adalah bentuk energi yang mengalir karena perbedaan suhu atau kerja. Satuan kalor adalah Joule. Perubahan wujud zat memerlukan kalor laten.
3. Suhu dan kalor berhubungan secara terbalik. B
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatRizqi Hristo
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan panas, termasuk definisi suhu, skala pengukuran suhu, jenis-jenis perpindahan panas, dan berbagai metode pengukuran suhu seperti termometer, termistor, dan termokopel.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
4. KEGIATAN BELAJAR 1
SIFAT TERMINAL ZAT
Sifat-sifat terminal zat, berupa:
1. Temperatur
2. HUKUM TERMODINAMIKA
3. PEMUAIAN ZAT
5. 1. TEMPERATUR
Temperatur suatu zat adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari gerak translasi acak partikel-
partikel penyusunannya. Alat untuk mengukur suhu / temperatur disebut termometer.
Untuk mengukur temperatur benda seara kuantitatif diperlukan skala numerik. Skala yang
umum digunakan adalah skala Celcius/Centigrade, Fahrenheit, Kelvin/Absolut.
Skala temteratur ditetapkan dengan memberikan nilai sembarang pada dua temperatur yang
dapat dihasilkan kembali dengan mudah.
Skala Celcius dan Fahrenheit yang dipilih adalah titik beku air dan titik didih air pada tekanan
1 atmosfer.
Termometer dikalibrasi dengan menempatkannya di dalam dua kondisi, yaitu air yang
membeku dan air yang mendidih dalam tekanan 1 atmosfer, kemudian memberi tanda pada
posisi air raksa dalam tabung kaca.
Pada skala Celcius , titik beku air mulai dari 00 C sampai dengan titik didihnya 1000 C.
Pada skala Fahrenheit, titik beku air mulai dari 320 F sampai dengan titik didihnya 2120F
Sedangkan pada Kelvin, titik beku air dimulai dari 2730K sampai dengan titik didihnya 3730K.
Perbandingan tiap interval skala ditulis dengan C : F = 100 : (212 32) 5 : 9.
Konversi antara dua skala tersebu dituliskan sebagai berikut:
T(0C) = [T(F) 32]
T(0F) = T(0C)+32
dan
T(K) = T(0c) + 273
6. 2. HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum Termodinamika pada prinsipnya
menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan
kerja pada proses termodinamika.
Hukum-hukumnya antara lain:
energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk
kebentuk yang lain.
Hukum awal adalah prinsip kekalan energi yang
memasukan kalor sebagai model perpindahan
energi.
7. 3. PEMUAIAN ZAT
Zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Jika panjang batang logam mula-mula adalah L0, perubahan panjang L = L0T
L L0 = L0T
atau
L = L0 (1 + T)
dengan keterangan:
= konstanta perbandingan (koefisien muai panjang/0C-1)
L0 = panjang mula-mula
L = panjang setelah dipanaskan
Perubahan volume V dalam zat padat, cair, dan gas karena perubahan temperatur , berbanding
lurus dengan perubahan temperatur T dan volume mula-mula V0 , Sehingga
V = 硫V0T
硫 = koefisien muai volume
L
L
8. KEGIATAN BELAJAR 2
PANAS
Panas adalah energi internal yang sedang
dalam perpindahan dari suatu benda ke benda
lain karena perbedaan temperatur antara dua
benda itu.
9. 1. Panas dan Energi Internal
Panas dan Energi Internal
Panas mengalir secara spontan dari benda dengan temperatur tinggi ke benda temperatur
rendah. Aliran gerak bahan fluida disebut dengan caloric.
Secara kuantitatif, 1 Kal = 4,186 J atau
4,186 Joule = 1 Kalori
4,186103 J = 1 Kkal
Jumlah total energi panas dari semua molekul dalam suatu benda disebut energi termal atau
Energi internal.
Panas dapat dinyatakan dengan:
Ket:
n = jumlah mol gas
U = energi internal
U = N (Zmv-2
)
atau
U =
3
2
Nk T
atau
U =
3
2
nR T (gas ideal monotomik)
10. 2. Panas dan Jenis Kalorimeter
Eksperimen yang dilakukan sejak abad ke-18 menunjukan bahwa jumlah panas Q yang diperlukan
untuk mengubah
temperatur suatu zat sebanding dengan massa zat dan perubahan T. Hal ini dinyatakan dalam
persamaan:
Q = mcT ,
Ket : c = karakteristik besaran zat / panas jenis (J/Kg 0C)
m = massa zat (Kg)
T = perubahan temperatur (J)
Panas jenis suatu zat adalah jumlah panas yang harus ditambahkan pada (atau dihilangkan dari)
satu satuan massa zat
itu untuk mengubar temperaturnya 10.
Hukum kekekalan energi yaitu,
panas yang dilepaskan = panas yang diterima
Dalam hal ini terjadi pertukaran energi. Pengukuran panas ini disebut kalorimetri.
mscs (Ts T) =maca (T - Ta) + mkck (T Tk)
Ket:
ms, ma, mk = massa jenis (Kg)
cs, ca, ck = panas jenis (J/Kg0C)
Ts, Ta, Tk = Temperatur mula-mula (0C)
T = Temperatur akhir (0C)
11. 3. Perubahan wujud zat
Panas yang diperlukan oleh satu satuan massa suatu zat untuk mengubah fasenya
disebut fase laten.
Q = mL
Ket:
Q = panas yang diperlukan / dilepaskan (Kkal atau Joule)
m = massa (Kg)
L = panas laten (Kkal/Kg atau J/Kg)
Perubahan fase zat juga dipengaruhi oleh tekanan.
12. 4. Perpindahan Panas
Panas dapat dipindahkan dari suatu tempat (atau benda) ke
tempat (atau benda) lain melalui tiga cara, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
13. KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan panas/kalor yang tidak diikuti partikel-partikrl
mediumnya.
Laju aliran panas secara konduksi melalui suatu lempeng bahan tergantung pada
empat besaran berikut:
perbedaan temperatur (T)
ketebalan lempeng (d)
luas penampang batang (A)
konduktivitas termal bahan (k)
Jumlah energi panas (Q) yang melewati lempeng bahan dalam periode waktu,
ditentukan oleh:
Dengan T =T1 T2
Q
t
=
kA T
d
14. KONVEKSI
Konveksi adalah perpindahan kalor yang diikuti perpindahan partikel-partikel zatnya.
Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke sekitarnya kira-kira sebanding dengan
luas A benda bersentuhan dengan fluida dan perbedaan temperaturnya T antara
keduanya.
Ket: h = koefisien konveksi.
Q
t
= hAT
15. RADIASI
Radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa mediumnya / zat perantara.
Laju energi Q/t (dalam W) yang dipancarkan oleh sebuah benda dengan luas
permukaan A dan temperatur absolut (T) ditentukan hukum Stefan Boltzmann sebagai
berikut: Q
t
= eAT4
R =
Daya
A
= eAT4
Ket:
= 5,67 x 10-8
W/m2
K4
e = emisivitas
A = luas permukaan
T = temperatur absolut
Laju netto aliran energi radian ditentujan oleh
Q
t
= eA (T1
4
-T2
4
)
atau laju energi per satuan luas (laju radiasi R)
R = e (T1
4
-T2
4
)
16. 5. PENERAPAN KONSEP PANAS
Dalam perpindahan panas terdapat contoh seperti:
termos, digunakan untuk menyimpan air panas. Kehilangan panasnya dilalui
dengan konduksi, konveksi dan radiasi harus dikurangi seminimum mungkin
efek rumah kaca.
Rumah kaca digunakan untuk membantu tanaman tertentu agar mudah tumbuh
lebih baik dengan memberikan temperatur udara yang lebih hangat.
temograf adalah piranti yang mengukur jumlah radiasi inframerah yang
dipancarkan oleh setiap bagian kecil kulit manusia.
Presentase perbedaan radiasi dapat dinyatakan dengan:
21
1
=
T T1
4
2
4
T1
4 =
(308 K)4(307 kK4)
(307 k4)