4. B. Ciri-Ciri
nyamuk Penyebar penyakit
1. Warna hitam dengan
bercak putih pada badan
dan kaki
2. Hidup dan berkembang
biak di dalam rumah dan
sekitarnya(bak
mandi,drum,kaleng,banb
ekas)
3. Hinggap pada pakaian
yang bergantung,
kelambu,dan dan
ditempat yang gelap.
4. Mengigit di siang hari
5. Kemampuan terbang
kira-kira 100 meter
6. Karakteristik Aedes Aegypti
Biasa menggigit sepanjang siang hari terutama
pagi dan sore hari
Kemampuan terbang maksimum 100 M (Rerata :
40 M)
Umur nyamuk : dapat mencapai 3 bulan
(Rerata : 2 - 4 Minggu)
Tidak terdapat di daerah ketinggian > 1000
M di atas permukaan laut
7. Perkembangbiakan Nyamuk
Berkem. biak di TPA (Tempat Penampungan
Air) bersih yang tidak berhubungan dengan
tanah, a.l :
Dalam Rumah : bak mandi/WC, tempayan,
drum
Luar Rumah :
Barang bekas yang dapat menampung air :
kaleng, ban bekas, pot tanaman air
Pelepah daun, lubang pohon, potongan bambu,
genangan air di talang.
8. C. TANDA DAN GEJALA
PENYAKIT
Mendadak Demam
(panas Tinggi), suhu
badan antara 38C-
40C atau lebih
selama 2-7 hari tanpa
penyebab yang jelas
Lemah/lesu
Gelisah
Nyeri ulu hati
Tampak bintik-bintik
merah
Kadang mimisan,
berak darah atau
muntah darah
Kesadaran menurun
atau renjatan (shock)
10. CARA MEMBERANTAS :
Obat belum ada,
vaksin untuk pencegahan belum ada,
satu-satunya cara untuk memberantas
penyakit ini adalah dengan PSN,
Dengan kegiatan 3 M PLUS
11. 3 M :
Menutup rapat TPA (Tempat
Penampungan Air)
Menguras TPA
seminggu sekali secara teratur
Mengubur barang bekas yang
dapat menampung air hujan
12. Ganti air vas bunga
Perbaiki saluran & talang
Tutup lubang pot
bambu/pohon
Larvasida
Pelihara ikan
Kawat kasa
Hindari gantung pakaian
Ventilasi cukup
Obat nyamuk bakar
/semprot
Kelambu
Dll
Ikan Cupang / Tempalo
15. 15
Penderita DBD
Penyelidikan Epidemiologi (PE)
Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD
lainnya dan/atau 3 orang tersangka
DBD, dan ditemukan jentik ( 5%)
1. PSN DBD
2. Larvasidasi radius 200 m
3. Penyuluhan
4. Fogging, radius 200 m
(2 siklus interval 1 minggu)
1. PSN DBD
2. Larvasidasi radius 200 m
3. Penyuluhan
-Pencarian penderita
atau tersangka DBD
lainnya
-Pemeriksaan jentik
Di lokasi tempat
tinggal penderita
dan rumah/
bangunan lainnya
dengan radius 100
m (kurang lebih 20
rumah/ bangunan
secara acak)
neNegatif
aQWDWtifnenn
Positif /
Penanggulangan fokus
BAGAN PENANGGULANGAN FOKUS
16. PERAN RUMAH SAKIT DAN
PUSKESMAS
Rumah Sakit
Melakukan
diagnosis pasti dbd
sesuai kriteria
WHO
Melaporkan kasus
DBD ke Puskesmas
dalam waktu <24
jam
PUSKESMAS
Melakukan
Penyelidika
n
Epidemiolog
i (PE) di
sekitar
rumah
penderita
dengan
radius 100 m
Penangulan
gan
seperlunyan
meliputi :
Foging
fokus
Larvadasi
3 M
Penyuluha
n
1. Bila ditemukan kasus DBD lain atau 3 penderita
panas tanpa sebab yang jelas
2. Ditemukan jentik nyamuk DBD > 5 % dari seluruh
rumah yang diperiksa
17. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Kegiatan pencarian
penderita DBD atau
tersangka DBD
lainnya & periksa
jentik nyamuk di
tempat tinggal
penderita &
rumah/bangunan
dalam radius
sekurang-kurangnya
100 m
18. TUJUAN
UMUM
Mengetahui potensi penularan dan sebaran
lebih lanjut serta tindakan yang perlu
KHUSUS
Mengetahui ada penderita & tersangka lain
Mengetahui ada tidaknya jentik
Menentukan jenis tindakan yang akan
dilakukan
19. Kegiatan pemberantasan nyamuk penular DBD
dengan melakukan PSN DBD, larvadasi,
penyuluhan,pengasapan sesuai kriteria (hasil PE
positif)
21. 1. Tindak Lanjut hasil PE :
Bila ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain,
dan atau ditemukan 3 atau> tersangka DBD & ditemukan
jentik dari rmh/bangunan yg diperiksa, kegiatan :
- PSN DBD : 1 desa
- Larvasidasi : radius 200 m
- Penyuluhan : 1 desa
- Pengasapan : radius 200 m, 2 siklus, interval 1 minggu
21
KEGIATAN
Bila tidak ditemukan, kegiatan :
- PSN DBD : 1 desa
- Larvasidasi : radius 200 m
- Penyuluhan : 1 desa
22. 2. Langkah Kegiatan :
1) Puskesmas melaporkan hasil PE ke Lurah, agar
menyiapkan RW/RT & masy utk pelaks PF
2) RW/RT berpartisipasi, menggerakkan masy utk PSN &
larvasidasi, serta penyuluhan
3) Puskesmas melaks PF
4) Puskesmas melaporkan hasil PF ke Dinkes Kab/Kota
tembusan camat & lurah
5) Puskesmas melaporkan hasil kegiatan pengendalian DBD
setiap bulan (K-DBD)
22
23. TUJUAN :
Membatasi penularan DBD, sehingga KLB
yang terjadi tidak meluas ke wilayah
lain
23
PENANGGULANGAN KLB DBD
24. KRITERIA KLB DBD :
24
Terjadinya peningkatan kasus DBD di suatu
wilayah sebanyak dua kali/ lebih dalam kurun
waktu satu minggu/bulan dibandingkan pada
minggu/bulan sebelumnya.
ATAU
Terjadinya peningkatan kasus DBD di suatu
wilayah sebanyak dua kali/ lebih dalam kurun
waktu satu bulan dibandingkan bulan yang sama
tahun sebelumnya.
25. KEGIATAN PENANGGULANGAN KLB DBD
25
1. Pengobatan dan perawatan penderita (dirawat/dirujuk)
2. Pemberantasan vektor :
- Pengasapan : fog / ULV
- PSN DBD
- Larvasidasi
3. Penyuluhan kesehatan masyarakat
4. Penilaian penanggulangan KLB
a. Penilaian Operasional (Coverage rencana)
b. Penilaian Epidemiologi (dampak penangg)
#25: Inilah strategi penyelenggaraan SE
Jejaring merupakan salah satu strategi penting, dan ini sebenarnya menyebut secara tegas bahwa, tanpa jejaring maka kajian yang merupakan inti dari surveilans akan menghasilkan informasi yang tidak tahu duduk perkaranya (evidance)
Adanya jejaring SE akan terjadi efisiensi dan kaya akan informasi, bahkan kaya akan sumber daya.